Magang Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Di Pt. Cipta Kridatama Site Mahakam Sumber Jaya
Magang Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Di Pt. Cipta Kridatama Site Mahakam Sumber Jaya
Oleh:
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
produksi. Untuk melakukan proses produksi maka perlu ditunjang dengan peralatan
yang modern. Namun dengan penggunaan peralatan yang modern tersebut pasti akan
muncul adanya bahaya bagi operator maupun karyawan lainnya, disamping itu juga
kesinambungan proses produksi. Dimana sudah diketahui banyak sekali usaha yang
1
3
Selain itu banyak dari konsumen yang cermat dan teliti dalam mencari produk
yang mereka kehendaki termasuk menuntut produk yang ramah lingkungan dan yang
alat kerja, bahan, proses pengolahannya, landasan tempat kerja, dan lingkungannya,
kerja baik didarat, sisalam tanah, dipermukaaan air, didalam air, maupun diudara.
(Suma’mur, 1996).
Kesehatan Kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan atau kedokteran yang
pekerjaan dan lingkungan kerja maupun penyakit umum dengan tujuan agar pekerja
Dari definisi tersebut, untuk menekan dan mencegah terjadinya dampak yang
lingkungan perlu adanya upaya pengendalian dengan cara penerapan keselamatan dan
Isu Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau yang sering disebut K3 adalah
salah satu yang cukup banyak dibicarakan dalam kurun waktu terakhir. Bidang kerja
seperti eksplorasi minyak dan gas alam, penambangan mineral, manufaktur dan lain
4
sebagainya merupakan sektor kerja yang mempunyai bahaya dan risiko tinggi
dimaksud antara lain seperti Undang-undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Kepmenaker No. 05 Tahun 1996 tentang Sistem
sektor tambang.
Sinergis dengan peraturan yang dibuat oleh pemerintah, para pelaku usaha
juga termotivasi dan tergerak untuk menciptakan iklim kerja yang selamat dan sehat
kesehatan kerja ternyata penting guna kelanjutan dan kesinambungan usaha yang
dijalankan. Oleh karena itu, tidak salah menjalankan Keselamatan Kesehatan Kerja
(K3) sebagai salah satu cara hidup dalam bekerja guna mencapai keselamatan dan
PT. Cipta Kridatama sebagai salah satu kontraktor yang bergerak di bidang
pertambangan mineral khususnya batubara mempunyai andil dan peranan yang besar
mempunyai bahaya dan risiko besar untuk pekerja sehingga sudah menjadi keharusan
keselamatan dan kesehatan kerja. Seperti yang telah menjadi semboyan atau moto
B. Tujuan Magang
1. Mengetahui gambaran umum tentang PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber
Jaya.
terdapat di perusahaan.
dan Lingkungan Hidup) di PT. Cipta Kridatam site Mahakama Sumber Jaya
C. Manfaat Magang
1. Bagi Perusahaan
2. Bagi Mahasiswa
penerapannya di perusahaan.
lingkungan perusahaan.
BAB II
A. Lokasi Magang
Magang ini dilakukan di PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya
B. Pelaksanaan Magang
pelaksanaan, yaitu:
1. Tahap Persiapan
berkas yang diperlukan lainnya pada tanggal 25 Desember 2009 melalui electric
mail kepada OSHE Departement yang ditujukan kepada HRD and GA Manager
c. Tanggal 1-3 Maret 2010 penulis datang ke Head Office PT. Cipta Kridatama
6
8
d. Pada tanggal 3 maret 2010 berangkat menuju ke lokasi tambang yang berada di
Kalimantan Timur.
e. Pada tanggal 4 Maret 2010, penulis diberikan safety induction oleh staf dari
Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya dilakukan pada tanggal 7 Maret
tahun 2010.
2. Tahap Pelaksanaan
sampai tanggal 30 April 2010 dengan hari kerja setiap senin-sabtu dari pukul 06.00-
18.00 WITA.
c. Melakukan observasi pada semua departemen dan wawancara kepada orang yang
umum.
C. Sumber Data
1. Data Primer
2. Data Sekunder
Sumber data ini diperoleh dari observasi tempat kerja dan inspeksi,
wawancara dan diskusi dengan karyawan PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber
Data yang diperoleh penulis untuk menyusun laporan magang adalah dengan
cara:
1. Observasi Lapangan
2. Wawancara
kepada pembimbing magang dan kepala departement atau pengawas bagian yang
3. Kepustakaan
Selain dari kedua cara diatas, penulis juga memperoleh data dari referensi
buku atau modul dari perusahaan serta buku lain sebagai penunjang.
11
BAB III
HASIL MAGANG
1. Profil Perusahaan
pengembangan dari deviasi bisnis penyewaan alat berat purna pakai PT. Trakindo
Utama, khususnya produk caterpillar. Didukung oleh alat berat yang tangguh dan
lengkap, PT. Cipta Kridatama telah dikenal luas sebagai mitra kerja yang handal dan
PT. Cipta Kridatama didukung oleh struktur permodalan yang kuat, kompentensi di
menyeluruh.
10
12
PT. Cipta Kridatama telah berkembang dari perusahaan penyewaan alat berat
berkesinambungan baik dalam hal kualitas sumber daya manusia maupun kualitas
Kridatama menerapkan standar tertinggi seiring dengan upaya PT. Cipta Kridatama
untuk menjadi perusahaan ramah lingkungan yang saat ini telah menjadi persyaratan
pelanggan dalam rangka tercapainya kinerja yang efektif dan efisien lebih dari yang
diharapkan.
menjadi lebih dari sekedar mitra kerja bagi pelanggan dengan memberi solusi yang
terandalkan serta nilai tambah kepada bisnis pelanggan serta nilai pertambangan.
kerja yang aman dan sehat bagi karyawan, subkontraktor dan mitra kerja PT. Cipta
Dalam upaya untuk menjadi perusahaan yang ramah lingkungan, PT. Cipta
program pengelolaan limbah dan rehabilitasi lokasi yang dilakukan secara seksama.
rehabilitasi lokasi yang dilaksanakan antara lain meliputi kegiatan pemanfaatan lahan
dan penghijauan kembali sesuai dengan rencana yang telah dituangkan dalam Analisa
Mahakam Sumber Jaya adalah site yang dimiliki PT Cipta Kridatama Terletak
serta Keselamatan Kesehatan Kerja & Lingkungan Hidup (Safety Health &
Environment).
Gambar 1. Peta daerah konsesi PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya
Sumber: Production Planing and Controling Departement, 2009
1. Struktur Organisasi
Jaya dari yang paling tinggi dipimpin oleh Diputi Project Manager yang
membawahi beberapa section head. Dibawah section head diisi oleh kedudukan
crewnya. Struktur organisasi PT. Cipta Kridatama dapat dilihat pada lampiran 1.
15
a. Visi Perusahaan
b. Misi Perusahaan
Untuk mencapai visi itu PT. Cipta Kridatama melakukan beberapa misi, yaitu:
saham.
B. Proses Produksi
pemindahan tanah dari satu tempat ke tempat yang lain untuk mendapatkan batubara
tersebut menggunakan alat-alat berat dan dump truk. Adapun tahapan-tahapan dalam
1. Land Clearing
belukar yang telah diketahui mengandung batubara. Alat yang sering digunakan
dalam proses land clearing adalah bulldozer untuk daerah yang relatif datar dan
2. Stripping
berdasarkan jenis material. Adapun dua cara itu adalah sebagai berikut:
Bagian atas (humus) yang sering disebut top soil dipindahkan langsung ke
area stock soil (tempat penimbunan sementara/penyimpanan top soil) atau langsung
di disposal yang telah siap di reklamasi. Top Soil ini bisa dimanfaatkan sebagai
b. Overburden Removal
keras.
17
yang berasal dari campuran Amonium, Nitrat, Fuel dan Oli (ANFO) Blasting
sangat keras yang tidak bisa dihancurkan hanya dengan ripping dan
blasting kemudian di angkut dengan mengg Dengan blasting akan dapat hasil
yang banyak serta waktu yang lebih singkat sehingga mennghemat biaya
istirahat.
4. Loading
dalam dump truck. Alat yang sering digunakan adalah excavator dan shovel untuk
5. Hauling
Hauling merupakan proses pengangkutan baik over burden ataupun top soil
(tanah penutup) ke disposal. Pengangkutan top soil dan over burden ke disposal
mengunakan trailer.
18
6. Dumping
batubara dibawa menuju dumping bin dengan menggunakan trailer dan dump truck
7. Spreading
dengan menggunakan bull dozer, kegiatan ini juga merupakan salah satu tahap
8. Maintenance
road maintenance (perawatan jalan) di daerah pit saja dengan mengunakan grader
untuk pengeringan tanah serta water spraying (penyiraman jalan) dengan water truck.
9. Tempat-tempat lainya
1. Workshop
1. Faktor Bahaya
Jenis faktor bahaya yang ada pada penambangan batubara di PT. Cipta
a. Faktor Fisik
1) Penerangan
operator alat berat di lokasi pertambangan pada malam hari. Untuk penerangan pada
siang hari operator alat berat mendapat penerangan secara alami dari sinar matahari.
Selain pada area tambang, beberapa tempat lain yang juga memerlukan
penerangan seperti; area office, workshop dan klinik. Karena beberapa tempat
tersebut dilakukan pekerjaan yang juga membutuhkan ketelitian yang tinggi sehingga
PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya telah melakukan pengukuran
intensitas penerangan pada tahun 2009. Pengukuran dilakukan hanya area kerja
office. Untuk area selain office belum dilakukan pengukuran penerangan di tempat
kerja. Hasil dari pengukuran pada area office PT. Cipta Kridatama site Mahakam
20
Sumber Jaya masih berada di kantor Dinas Balai K3 Samarinda, selaku pihak yang
pada pagi sampai sore hari yang mendapat penerangan campuran yaitu alami dan
buatan. Pekerjaan yang dilakukan di kantor adalah aktivitas menulis dan berdiskusi
2) Kebisingan
dari suara alat yang digunakan pada penambangan, aktivitas pengeboran atau drilling,
dari kebisingan di tempat kerja PT. Cipta Kridatam site Mahakam Sumber Jaya telah
Kridatama site Mahakam Sumber Jaya belum dilakukan secara rutin dan menyeluruh
karena baru dilakukan pengukuran pada satu lokasi yaitu di area workshop di tahun
2008. Sedangkan untuk tahun 2009 sudah dilakukan pengukuran kebisingan di area
tambang. Akan tetapi hasil pengukuran tersebut masih berada di kantor dinas balai
K3 Samarinda.
21
Samarinda untuk area workshop di PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya
lain:
b) Alat perlindungan pada pendengaran terdiri dari ear plug atau ear muff.
3) Iklim Kerja
Tenaga kerja yang terlibat dalam usaha penambangan ini tidak terpapar
panas yang dihasilkan oleh alat pada proses produksi, melainkan dari panas alami
yaitu dari matahari dan hanya dialami oleh beberapa karyawan yang memiliki stasiun
22
kerja di area pertambangan dan area di luar office. Untuk mencegah dampak dari
iklim kerja yang berlebih, PT. Cipta Kridatama telah melakukan pengukuran dan
tindakan pengendalian terhadap iklim kerja. Akan tetapi pengukuran belum dilakukan
disemua area kerja. Pengukuran baru dilakukan di satu area kerja yaitu area
workshop.
Hasil dari pengkuran yang dilakukan Dinas Balai K3 Samarinda untuk iklim
kerja di area workshop PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya pada 15
kerja. Tindakan pengendalian yang telah dilakukan oleh PT. Cipta Kridatama site
Mahakam Sumber Jaya untuk mencagah atau meminimalisir dampak dari iklim kerja
di tempat kerja dengan menyediakan air minum yang cukup di semua area kerja dan
Sedangkan untuk di dalam ruangan kantor maupun kabin unit telah tersedia AC (Air
4) Getaran
Kridatama site Mahakam Sumber Jaya berasal dari pergerakan mesin-mesin, unit alat
berat, crane, alat angkat angkut, maupun aktivitas blasting dan sebagainya.
badan maupun getaran pada lengan. Misalnya untuk getaran seluruh tubuh dapat
dirasakan pada operator kendaraan atau peralatan berat dan operator mesin.
Sedangkan untuk getaran pada lengan contohnya pada operator mesin gerinda, mesin
pengukuran getaran di area kerja secara rutin dan menyeluruh. Dan baru melakukan
pengukuran getaran pada bulan Desember tahun 2009. Tetapi data hasil pengukuran
getaran ketika laporan ini ditulis, masih berada di Dinas Balai K3 Samarinda yang
Meskipun demikian PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya telah
yang terdapat pada jok, pijakan kaki dan pegangan lengan yang pada unit-unit; crane,
b. Faktor Kimia
1) Debu
Faktor bahaya yang berasal dari debu menjadi faktor bahaya yang utama dan
mendapat perhatian khusus dari pihak manajemen karena dampak yang ditimbulkan
dari debu yang terdapat di area kerja sangat dirasakan oleh setiap karyawan yang
stasiun kerjanya berada di lokasi penambangan maupun karyawan yang tidak terlibat
penambangan yang terdapat banyak sekali debu. Debu ini berasal dari kegiatan
rutin dan menyeluruh. Pada tahun 2008, Dinas Balai K3 Samarinda telah melakukan
pengukuran dengan parameter kadar debu dan gas-gas SO2, CO dan NO2 di satu
lokasi yaitu area workshop di PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya. Hasil
PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya telah melakukan tindakan
kadar debu yang berlebih di area kerja diantaranya adalah penyemprotan atau
penyiraman pada lokasi yang berpotensi menimbulkan banyak debu dengan bantuan
water truck yang dilakukan secara rutin dan menyediakan alat pelindung diri berupa
masker untuk dipakai oleh semua pekerja pada saat bekerja di area kerja yang
Jenis bahan kimia yang banyak digunakan di PT. Cipta Kridatama site
Mahakam Suber Jaya selain dari debu, berwujud gas misalnya; nitrogen, oksigen,
acytelen serta bahan kimia cair yaitu berupa bahan bakar diesel, cat, solvent oli,
freon dan campuran hidrolik. Bahan kimia dalam bentuk semi cair yaitu grease atau
Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya agar agar seluruh tenaga kerja tidak
bahan-bahan kimia yang diletakkan di luar sehingga mudah terlihat dan terbaca
c. Faktor Fisiologis
alat-alat yang berteknologi canggih. Oleh karena itu keserasian mesin dengan
manusia bisa menjadi faktor bahaya yang akan berakibat pada sikap kerja dan
produktivitas. Namun karena sebagian besar alat kerja yang digunakan bisa
disesuaikan dengan operator menjadikan faktor bahaya fisiologis ini tidak menjadi
masalah yang mempengaruhi kinerja karyawan. Misalnya semua kursi kerja yang ada
di office maupun tempat duduk yang terdapat di semua unit kerja bisa diatur tinggi
Mahakam Sumber Jaya yang berada jauh dari lokasi Office dan workshop dapat
menyebabkan suasana kerja menjadi faktor bahaya yang berdampak pada mental
hari dalam 7 hari kerja kerja dan memberlakukan sistem kerja cuti pada karyawannya
yaitu untuk level supervisor ke atas 2 minngu setelah 2 bulan kerja sedangkan untuk
level supervisor ke bawah mendapatkan waktu cuti 2 minggu setelah 4 bulan kerja.
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk refreshing agar karyawan bisa beristirahat dari
27
pekerjaannya. Selain itu juga, dapat berkumpul dengan keluarga dan bersosialisasi
2. Potensi Bahaya
a. Peledakan
Potensi bahaya peledakan yang terdapat di PT. Cipta Kridatama site Mahakam
Sumber Jaya bersumber dari gudang penyimpanan bahan peledak dan aktivitas
besarnya bagi tenaga kerja, unit kerja maupun penduduk sekitar yang berada di
pemukiman dekat dengan area tambang. Selain itu potensi bahaya peledakan juga
bisa berasal dari tabung bertekanan yang ada di unit kerja atau di area warehouse dan
workshop.
selalu ditekankan pada semua karyawan atau visitor di awal sebelum memasuki area
tambang. Upaya yang dilakukan oleh PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber
untuk merokok di area peledakan dan di sekitar gudang penyimpanan bahan peledak,
inspeksi yang dilakukan di gudang penyimpanan bahan peledak dan area peledakan di
tambang, tersedianya alat pemadam api ringan dan hydrant di area gudang
kewajiban terkait kegiatan yang dilakukan di sekitar area gudang penyimpanan bahan
peledak dan sebagai informasi yang harus diketahui oleh semua orang yang ingin
28
masuk di area gudang penyimpanan bahan peledak dan telah dibuat tanggul di sekitar
b. Kebakaran
Mahakam Sumber Jaya dapat terjadi pada saat kegiatan pengelasan di workshop
ataupun di tambang pada unit yang rusak, debu batu bara yang masuk pada bagian
unit excavator, kegiatan merokok di area tambang, bahan berbahaya dan beracun
(B3) dan limbah domestik dan limbah B3 yang ada di Tempat Penampungan
PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya tanggap dalam masalah
penangulangan bahaya kebakaran baik dari segi penyediaan alat pemadam kebakaran
maupun dari segi sumber daya manusianya yaitu dengan mengadakan training,
inspeksi, tersedianya alat pemadam api ringan di semua tempat dan semua unit kerja
dan tersedianya prosedur tanggap darurat serta telah dibentuknya tim gawat darurat
untuk kebakaran oleh PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya.
berukuran besar membuat operator memiliki keterbatasan untuk melihat pekerja lain
yang berada dekat dengan alat tersebut, selain itu aktivitas blasting juga mempunyai
terpeleset, terjepit, terpotong dan kejatuhan benda atau material dan sebagainya.
Untuk menanggulangi hal tersebut di PT. Cipta Kridatama telah membuat standar dan
prosedur kerja yang sudah di ketahui oleh semua tenaga kerja termasuk kewajiban
memakai alat pelindung diri yang sesuai pekerjaannya pada saat melakukan
pekerjaan.
yang terjadi sering disebabkan karena faktor kondisi lingkungan dan alam serta faktor
manusia. Contohnya faktor kondisi lingkungan dan alam yang bisa menyebabkan
potensi kecelakaan adalah kondisi jalan di tambang yang licin dan berlumpur serta
PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya telah melakukan tindakan
menyalakan mesin, ketika ingin maju ataupun mundur serta memasang lampu rotary,
mengoperasikan unit.
30
e. Longsor
tambang yang membentuk kemiringan yang relatif curam. Pada musim hujan
kemungkinan berpotensi terjadinya longsor akan lebih besar. Akibat dari kurangnya
pohon-pohon penahan erosi. Oleh karena itu pihak manajemen mengambil kebijakan
untuk memberlakukan standar kemiringan tidak kurang dari 25%. Dan pemberlakuan
pendek (consleting) kabel listrik atau peralatan dapat menimbulkan potensi sengatan
listrik. Disamping itu juga dapat terkena petir pada saat hujan yang pada akhirnya
terjadi kontak singkat dengan saluran listrik yang masih beraliran listrik dapat
Sumber dari bahaya listrik yang ada di PT. Cipta Kridatama site Mahakam
Sumber Jaya berasal dari pemasangan instalasi listrik yang belum sesuai standar
(PUIL 2000). Karena pemasangan instalasi listrik di area kerja PT. Cipta Kridatama
site Mahakam Sumber Jaya belum dilakukan oleh ahli K3 listrik. Sedangkan untuk
pemasangan penangkal petir hanya terdapat di area office saja. Untuk area yang lain
seperti workshop dan warehouse belum terpasang. Penangkal petir yang telah
31
terpasang di area office belum pernah dilakukan pengecekan ulang oleh ahli K3 listrik
secara rutin.
g. Bekerja di Ketinggian
ketinggian di PT. Cipta Kridatama antara lain bekerja dengan menggunakan tangga,
di atas atap, tangki penyimpanan, tiang, pengelasan dan penggerindaan di atas unit
perlindungan atau body harness untuk pekerjaan di suatu ketinggian atau bila ada
lebih dari 1,8 meter, harus mendapatkan ijin kerja di ketinggian terlebih dahulu oleh
pengawas.
Organization (ISO) 14001 dan 9001, Occupational Health and Safety Assessment
Series (OHSAS) 18000 dan berbagai peraturan dan ketetapan mengenai K3L yang
berlaku.
Kerja dan Lingkungan yang telah ditetapkan di tempat kerja dapat dicapai.
Lingkungan
pelanggan, mengendalikan aspek, dampak dan risiko dari kegiatan tambang dan
aktifitas pendukungnya serta melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan dan
OSHE Supervisor
Muhammad Saliman
OSHE Administrator
Edi Riyanto
Sumber: OSHE Departement PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya, 2009
atau tugas yang berkaitan dengan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan
seperti penyelidikan, inspeksi atau audit dan sebagainya selain tugas struktural yang
Keselamatan, Kesehatan Kerja (P2K3) melakukan meeting atau rapat setiap satu
bulan sekali. Akan tetapi, dalam pelaksananya PT. Cipta Kridatama site Mahakam
Sumber Jaya belum rutin dalam melakukan meeting atau rapat P2K3.
a. Tujuan P2K3
Kridatama site Mahakam Sumber Jaya memiliki beberapa tujuan sebagai berikut:
34
Sedangkan untuk Tugas dan tanggung jawab SHE Committee adalah sebagai berikut:
d) Cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan pekerjaannya
makanan di perusahaan.
35
SEKRETARIS I SEKRETARIS II
Muhammad Saliman Agus Irawan
Wakil K3L Wakil K3L Wakil K3L Wakil K3L Wakil K3L Wakil K3L Wakil K3L
Nuryanto Sutrisno M 1. Sunyoto Miyanto A. Gajali 1. Ikhwan I 1. Agus
2. Batas 2. Hendi Prasetyo
Manulu saputra 2. Djalali H
3. Yohardison
Gambar 3. Struktur Organisasi P2K3
Sumber: OSHE Departement PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya, 2009
dilakukan untuk mengidentifikasi semua kondisi dan tindakan tidak standar di tempat
36
PT. Cipta Kridatama memahami bahwa keselamatan dan kesehatan kerja serta
pengelolaan lingkungan hidup adalah salah satu landasan utama dalam kegiatan
operasi.
Dalam rangka mendukung hal tersebut dilakukan inspeksi yang pro-aktif agar
kecelakaan. Kegiatan inspeksi dilaksanakan oleh supervisor level minimal setiap satu
kali dalam sebulan. Adapun jenis inspeksi K3 yang ada di PT Cipta Kridatama
meliputi:
Inspeksi ini merupakan suatu kegiatan untuk memastikan kondisi fisik, house
keeping, penumpukan dan penyimpanan yang baik serta pemenuhan pada standar
1) Workshop plant
2) Kantor
4) Area tambang
5) Jalan hauling
6) Mess
7) Port
8) Area peledakan
37
terhadap kondisi yang sub-standar dan juga terhadap masalah kesehatan kerja dan
higiene perusahaan.
b) Untuk memastikan bahwa hal-hal yang sub-standar masih dalam batas yang dapat
diterima.
Inspeksi ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua bagian dari peralatan
kerja diinspeksi secara reguler agar kegagalan yang tidak direncanakan dapat
Mahakam Sumber Jaya minimal setiap satu bulan sekali. Inspeksi peralatan kerja
yang terdapat di PT. Cipta Kridatam site Mahakam Sumber Jaya meliputi:
4) Inspeksi apar
5) Inspeksi perancah
6) Inspeksi crane
38
adalah untuk menemukan penyebab dasar dari kejadian kecelakaan kerja tersebut dan
untuk melakukan tindakan perbaikan agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
Tujuan dari program ini adalah memastikan bahwa semua insiden dicatat
dengan baik, agar dapat dianalisa dan dinilai dalam usaha untuk mencegah terjadinya
benar dan diadakan tindakan perbaikan yang sesuai. Semua karyawan harus
Sumber Jaya dilakukan dengan tujuan harus menetapkan dan memelihara program
dan prosedur untuk pelaksanaan audit sistem manajemen K3 secara berkala, agar
dapat:
Audit yang telah dilakukan PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya
adalah audit internal oleh Head office Jakarta. Internal audit dilaksanakan setiap satu
tahun sekali.
Pelayanan Kesehatan yang ada di PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber
riwayat kesehatan tenaga kerja terkait yang nantinya akan dilakukan pemantauan
lengkap, kimia darah, audiometric, spirometric, visus dan rekam jantung. Dalam
pemeriksaan awal, PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya bekerjasama
Mahakam Sumber Jaya bekerja sama dengan klinik Aesculaps Medical Center atau
biasa dikenal AMC dan Laboratorium Prodia. Pemeriksaan ini dilakukan 1 tahun
41
c. Pemeriksaan Khusus
mengalami sakit tertentu dan pemeriksaaan ini dilakukan pada saat khusus atau
tertentu. Sebagai contoh apabila terdapat tenaga kerja yang sakit maka dilakukan
pemeriksaan khusus agar kondisi kesehatan tenaga tetap terjaga secara optimal
a. Klinik PPGD dengan tenaga medis yang bekerja selama 24 jam secara bergantian.
b. PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya mempunyai satu dokter
perusahaan yang berada di Head office dan telah memiliki sertifikat K3.
c. Perawatan kesehatan bagi karyawan yang mengalami sakit di tempat kerja bila
diperlukan perawatan lebih lanjut maka pihak perusahaan akan mengirim pasien
ke Rumah Sakit yang telah ditunjuk PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber
Jaya.
d. Peralatan (kotak P3K, tandu) dan obat-obatan (obat oles luka, obat mata,
diderita oleh tenaga kerja) yang disediakan oleh poliklinik perusahaan sudah
memenuhi standar.
e. Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) yang dilakukan oleh tenaga kerja.
3. Sistem Rujukan
Sistem rujukan merupakan sistem yang diterapkan di PT. Cipta Kridatama site
Mahakam Sumber Jaya apabila tenaga kerja mengalami sakit atau terjadi kecelakaan
dari tenaga Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD), korban dirujuk ke rumah
sakit yang telah ditunjuk oleh PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya. Dan
apabila mengalami gangguan keseahatan atau sakit di luar tempat kerja dapat
Rumah Sakit Islam Samarinda, Rumah Sakit Umum Wahab Syahrani, Rumah Saki
4. Jamsostek
PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya dalam hal perlindungan
dari perusahaan. Tenaga kerja berangkat ke tempat kerja sampai dengan pulang
b Jaminan Kematian
43
Setiap tenaga kerja di PT. Cipta Kridatama yang meninggal akibat faktor
pekerjaan atau selama masih menjadi tenaga kerja, maka akan diberikan santunan
Setiap tenaga kerja di PT. Cipta Kridatama mendapatkan jaminan hari tua
Hari Tua sebesar 3,7% dari gaji normatif karyawan untuk disetorkan ke PT.
Jamsostek.
karena tunjangan kesehatan di PT. Cipta Kridatama dinilai lebih baik daripada paket
bekerjasama dengan lembaga asuransi yang khusus ditunjuk untuk itu, dimana premi
asuransi untuk program perlindungan tambahan ini sepenuhnya ditanggung oleh PT.
Cipta Kridatama.
F. Gizi Kerja
pentingnya asupan kalori yang didapat dari menu makanan setiap hari dari tenaga
perusahaan menyadari akan pentingnya penerapan gizi kerja bagi tenaga kerja.
“saliro kito”. Kedua catering ini menyediakan menu makan untuk makan siang dan
malam di area tambang. Sedangkan untuk yang di mess bekerja sama dengan
perusahaan catering wahana untuk menu makan pagi, siang dan malam.
dalam dua hari sekali untuk memberikan menu makan siang dan malam untuk shift I
dan Shift II. Namun demikian, perhitungan dan analisa kualitatif maupun kuantitatif
kalori, karbohidrat, mineral, protein dan vitamin belum pernah dilakukan oleh ahli
infomasi dan peringatan. Rambu ini dipasang di sepanjang jalan hauling dan di
memberikan informasi baik kepada karyawan maupun kepada visitor tentang data
statistik K3 yang sudah dicapai PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya
4. Pelatihan dan ijin pengoperasian alat bertujuan agar semua pengemudi dan
pada personil serta insiden dan kerusakan harta. Pelatihan ini dilakukan oleh
Operating Trainer.
a. Perawatan terencana
a. Klakson
e. Rotary lamp
f. Safety belt
46
7. Alat Pelindung Diri (APD), dalam hal ini APD yang digunakan di area tambang,
Alat pelindung kepala atau safety helmet biasanya dipakai oleh semua
karyawan PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya untuk jenis pekerjaan
Setiap safety helmet yang terdapat di PT. Cipta Kridatama site Mahakam
karyawan tersebut bekerja. Misalnya; safety helmet yang berwarna putih dipakai
oleh level supervisor, warna hijau dipakai untuk para visitor, warna merah untuk
karyawan yang bekerja di departemen OSHE, warna kuning untuk karyawan yang
bekerja di departemen plant dan warna biru untuk karyawan yang bekerja di
Alat pelindung kaki (safety shoes) dipakai untuk semua karyawan dengan
jenis pekerjaan di semua area kerja baik workshop, warehouse maupun area
tambang. Safety shoes akan diberikan setiap 6 bulan sekali kepada semua
bekerja di area kerja yang terdapat debu. Misalnya; pada saat mengemudikan unit
grader di area tambang, pada saat mengisikan bahan bakar solar ke semua unit,
warehouse dan pada saat pengisian bahan peledak pada saat aktivitas blasting di
area tambang.
drilling dan aktivitas produksi yang dilakukan di area tambang yang banyak
area warehouse, store man atau petugas pengisi bahan bakar solar pada mobil
sarana, karyawan yang bertugas untuk mengisi bahan peledak sebelum aktivitas
Baju las digunakan oleh karyawan yang melakukan ativitas pengelasan di area
workshop.
Baju kerja dan rompi yang dilengkapi dengan scothlight dipakai oleh semua
karyawan PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya selain sebagai
48
identitas atau pengenal juga sebagai pelindung tubuh. Sedangkan untuk rompi
kerja yang dilengkapi dengan scothlight dipakai untuk tanda keselamatan terlebih
Alat pelindung mata dipakai oleh karyawan yang melakukan pekerjaan di area
tambang pada siang hari, pada saat aktivitas pengelasan, pada saat aktivitas
i. Tameng muka
Pemeriksaan Harian) ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua kendaraan dan
peralatan diperiksa secara rutin agar kegagalan atau kerusakan yang tidak
dilengkapi dengan daftar seluruh kendaraan dan peralatan dimana P2H dibutuhkan
P2H juga di lengkapi form laporan harian operator standar bagi pengemudi
kendaraan atau peralatan tambang (A2B dan dump truck) dan peralatan ringan yang
Pemasangan APAR (Alat pemadam Api Ringan) di PT. Cipta Kridatama site
Mahakam Sumber Jaya dengan cara digantung pada semua tempat yang memiliki
potensi terjadinya kebakaran. APAR tersebut dipasang dengan tinggi 1 meter. Jenis
APAR yang terdapat di office, warehouse, workshop dan lain sebagainya paling
banyak adalah jenis tepung kering. Pemeriksaan APAR dilakukan rutin dilakukan
oleh OSHE Departement dalam hal ini OSHE Controller PT. Cipta Kridatama site
Mahakam Sumber Jaya setiap satu bulan sekali. Sedangkan untuk pengisian ulang
terhadap isi yang terdapat dalam APAR yang telah habis dilakukan oleh vendor.
Alarm kebakaran yang terdapat di TPS limbah Oli bekas dan limbah B3 PT. Cipta
Kridatama site Mahakam Sumber Jaya dipasang untuk tanda peringatan bahaya jika
terjadi kebakaran atau peledakan. Alarm kebakaran dipasang di luar TPS di tempat
lingkungan.
Berdasarkan dari identifikasi bahaya dan penilaian resiko di PT. Cipta Kridatama site
Mahakam Sumber Jaya, keadaan darurat yang mungkin terjadi antara lain :
50
antar unit, kecelakaan unit saat melakukan aktifitas loading, hauling dan
dumping.
b. Potensi terjadinya longsor dari dinding galian tambang, side wall, high wall dan
c. Potensi kebakaran pada unit kerja, pada bangunan dan fasilitas umum.
d. Potensi kecelakaan lingkungan akibat tumpahan fuel pada tanah dan perairan.
e. Potensi bencana alam seperti gempa bumi, tanah longsor atau banjir.
Tim tanggap darurat atau emergency response team (ERT) merupakan suatu
waktu bisa terjadi di lingkungan kerja PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber
Jaya.
Tim tanggap darurat yang ada di PT. Cipta Kridatama terbagi ke dalam
tim ERT.
masing.
51
f. Search & Rescue Team merupakan anggota ERT yang bertugas mencari dan
h. Security Team merupakan anggota ERT yang bertugas mengamankan daerah pada
keadaan darurat.
ERT, memastikan pelatihan ERT dilakukan secara rutin dan berkelanjutan, dan
d. Fire Team bertugas memadamkan kebakaran yang terjadi di tempat kerja, unit,
bangunan, hutan dan lokasi lain, melakukan pertolongan pertama pada korban di
f. Search and Rescue Team bertanggung jawab untuk mencari korban kecelakaan
dengan prosedur.
Kesehatan Kerja (K3) untuk diterapkan dalam setiap pelaksanaan kerjanya dan
2. Program Safety induktion yang merupakan program khusus bagi karyawan baru,
karyawan datang dari cuti, maupun bagi para pengunjung (visitor) tentang aturan-
3. Safety Talk bagi karyawan PT. Cipta Kridatama maupun sub-kontraktor. Safety
keselamatan dan kesehatan kerja di setiap departemen. Safety talk ini dilakukan
oleh setiap departemen pada waktu yang tidak bersamaan yaitu secara bergantian.
Kegiatan safety talk ini biasanya dilakukan pukul 06.00 WITA. Dalam kegiatan
4. Untuk setiap bulannya dilaksanakan general safety talk. Kegiatan ini dihadiri oleh
semua departemen.
Sarana)
dan kesehatan kerja yang diterbitkan satu bulan sekali oleh departemen OSHE.
7. Meeting K3LH dari lini yang paling bawah sampai atas yang meliputi:
b Safety meeting yang diikuti oleh safety dari PT. Cipta Kridatama dan safety
dari PT. Mahakam Sumber Jaya selaku owner. Biasanya dilaksanakan setiap
54
c Safety meeting yang diikuti oleh semua safety yang ada di site dan safety yang
dilakukan oleh PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya dapat dikelola secara
a. Laporan data first aid case yaitu kecelakaan yang mengakibatkan korban
b. Laporan data loss time injury yaitu kecelakaan yang mengakibatkan korban
tidak dapat dapat bekerja lebih dari 24 jam setelah kejadian pada hari atau shift
kerja berikutnya, termasuk dalam definisi ini adalah fatal incident yang
dihitung dari jumlah kejadian yang mengakibatakan lost time injury, hari
55
mengakibatkan cacat tetap maka hari hilang dihitung berdasarkan SK. Dirjen
Kep/84/BW/1998.
kematian pada korban dalam waktu 24 setelah kejadian, jika korban meninggal
setelah lebih dari 24 jam dari kejadian maka ini tidak digolongkan fatality.
kerusakan terhadap property atau harta benda perusahaan, baik yang dialami
oleh Cipta Kridatama ataupun sub kontraktornya selama masih dalam area
kontraktornya.
jika tertumpah minimum 50 liter. Dalam hal ini termasuk jebolnya tanggul
56
setling pound sehingga air asam tambang masuk kedalam perairan umum dan
menimbulkan pencemaran.
f. Laporan data nearmiss atau hampir kecelakaan yaitu kejadian yang apabila
sedikit saja berbeda kondisi atau keadaanya maka akan dapat mengakibatkan
kejadian nearmiss.
b. Laporan inspeksi
9. Laporan data pemasukan dan pengeluaran Alat pelindung Diri (APD) bagi semua
karyawan.
K. Ergonomi
Penerapan ergonomi perusahaan secara garis besar meliputi jam kerja, sikap
1. Jam Kerja
Sistem kerja yang diterapkan di PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya
dibagi menjadi 2 shift dengan jam kerja selama 11 jam dengan waktu istirahat 1 jam
per hari dan mendapatkan hari libur satu hari dalam seminggu.
Sedangkan istirahat pada pukul 12.00-13.00 WITA. Selain hari libur, PT.
Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya juga memberikan waktu cuti untuk
selama dua minggu setiap dua bulan kerja. Sedangkan untuk karyawan non staff
pekerjaan kantor lainnya. Selain itu juga ditemukan pada operator alat berat. Akan
58
tetapi dalam hal ini perusahaan telah menyediakan tempat duduk yang dinamis yang
3. Peralatan Kerja
Peralatan kerja yang digunakan baik alat berat, alat angkat-angkut dan
peralatan penunjang lainnya seperti, hand tool yang ada sesuai dengan antropometri
sehingga kelelahan dan kelainan fisiologis serta kecelakan kerja dapat diminimalisir.
angkut atau material handling sehingga beban tenaga kerja, kelelahan dan sebagainya
diperhatikan. Desain tempat duduk dan meja serta komputer juga sudah sesuai
Jenis penambangan PT. Cipta kridatama site Mahakam sumber Jaya adalah
penambangan terbuka. Hal ini tentu mempunyai dampak terhadap lingkungan karena
prinsip dari jenis penambangan ini adalah memindahkan tanah dari satu lokasi ke
lokasi lain, sehingga lahan yang dikerjakan sangat luas. Tujuan dari pengelolaan ini
Sumber Jaya, tanah yang telah diambil batu baranya dilakukan program penghijauan
atau reklamasi. Penghijauan ini menjadi tanggung jawab pihak owner, yaitu PT.
Mahakam Sumber Jaya selaku pihak pemegang hak lahan. Akan tetapi dalam upaya
setiap operasi yang dilaksanakan dengan cara yang ramah lingkungan melalui
pembuatan sattling pond atau kolam pengendapan yang letaknya sudah ditentukan
oleh pihak owner yaitu PT. Mahakam Sumber Jaya. Sattling pond atau kolam
pengendapan bertujuan sebagai salah satu cara dalam hal pengelolaan air asam
pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan oleh PT. Cipta Kridatama site
Mahakam Sumber Jaya adalah melakukan pengolahan limbah bahan beracun dan
risiko K3L untuk mencegah terjadinya cidera, penyakit akibat kerja, kerusakan harta
benda serta pencemaran lingkungan. Hal ini dimaksudkan bahwa PT. Cipta
60
Kridatama site Mahakam Sumber Jaya harus menangani, menyimpan dan membuang
semua limbah dengan cara-cara yang sesuai dengan kesehatan lingkungan kerja.
kedalam limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) adalah yang timbul akibat dari
kegiatan penunjang penambangan batubara antara lain oli bekas dari alat berat, sisa
gemuk, accu bekas, kain majun atau barang lainnya yang telah terkontaminasi oleh
cat, thinner, silicon serta bahan bakar solar yang sudah kadaluarsa dan lain-lain.
dilaporkan ke kantor pusat atau Head Office oleh Material Management Departement
Khusus untuk limbah oli bekas selain dicatat juga dilaporkan juga ke OSHE
Departement yang kemudian dilaporkan ke PT. Mahakam Sumber Jaya selaku owner
lingkungan setempat setiap satu bulan sekali. Selain tanda keselamatan yang telah
terpasang pada setiap kemasan limbah B3 yang dihasilkan, juga telah menyediakan
61
MSDS yang ditempatkan di tempat yang mudah dijangkau dan dibaca oleh semua
karyawan.
seperti misalnya oli bekas, gemuk bekas, air accu bekas, kain majun atau barang
potongan-potongan besi, ban bekas, tabung gas bertekanan, cat, thinner, silicon serta
yaitu TPS (Tempat Pengumpulan Sementara) yang sudah mendapatkan ijin dari
Dinas Lingkungan Hidup setempat. Akan tetapi tidak semua limbah dikumpukan di
tempat yang sama. Untuk limbah potongan-potongan besi bekas disediakan tempat
penampungan sementara (TPS) khusus besi bekas, untuk ban bekas ditumpuk dan
dikumpulkan pada satu tempat. sedangkan untuk limbah berupa oli bekas atau grease
ditempatkan di dalam drum bekas yang telah diberi tanda keselamatan atau label
untuk memudahkan dalam membedakan drum yang berisi oli baru dengan oli bekas.
kepada pihak ketiga atau pengumpul yang telah memperoleh ijin dari BAPELDA
apabila semua limbah yang dihasilkan sudah terkumpul dalam jangka waktu tidak
62
lebih dari sembilan puluh hari. Saat ini limbah-limbah tersebut diserahkan
Selain limbah bahan berbahaya dan beracun, limbah atau sampah domestik
seperti plastik, kertas, dedaunan, logam, karet dan sebagainya juga terdapat di area
tersebut PT. Cipt Kridatama site Mahakam Sumber Jaya telah menyediakan tempat
sampah untuk masing-masing jenis sampah domestik yang dihasilkan. Akan tetapi,
masih ada tempat sampah yang belum tersedia untuk jenis sampah domestik tertentu
di PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya. Misalnya, tempat sampah untuk
Biasanya untuk sampah domestik berupa kertas, plastik atau daun yang
Pengumpulan Sementara) yang sudah ditentukan oleh PT. Mahakam Sumber Jaya
selaku owner.
63
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Faktor Bahaya
a. Faktor Fisik
1) Penerangan
sumber penerangan yaitu penerangan alami dan penerangan buatan. Untuk pekerjaan
di kantor misalnya, pekerjaan dilakukan pada pagi sampai sore hari yang mendapat
penerangan campuran yaitu alami dan buatan. Pekerjaan yang dilakukan di kantor
dilakukan selama 24 jam dengan menggunakan penerangan alami dari sinar matahari
pada siang hari dan penerangan buatan dari lampu fluoresensi pada malam hari.
Untuk pekerjaan di kantor merupakan pekerjaan teliti dan menurut PMP No. 7
Tahun 1964 tentang Ketentuan Besar Intensitas Penerangan dimana penerangan yang
sedang dan dalam waktu yang lama seperti pemegang buku, pekerjaan steno,
mengetik atau pekerjaan kantor yang lama dan teliti harus mempunyai kekuatan
PT. Cipta Kridatam site Mahakam Sumber Jaya sudah melakukan pengukuran
penerangan di area office masih dalam proses pengerjaan oleh pihak Dinas Balai K3
2) Kebisingan
pada tahun 2008 tetapi hanya mencakup area workshop. Sedangkan untuk
Desmber tahun 2009. Namun ketika laporan ini dibuat, data hasil pengukuran
intensitas kebisingan di area tambang PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber
Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 51/MEN/1999 tentang NAB Faktor Fisik di
Tempat Kerja untuk pekerjaan selama 8 jam per hari atau 40 jam per minggu adalah
85 dBA.
tahun 2008 masih di bawah NAB sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja
3) Iklim Kerja
65
Pengukuran tekanan panas atau iklim kerja yang telah dilakukan PT. Cipta
Kridatama site Mahakam Sumber Jaya pada tahun 2008 hanya mencakup area
workshop. Sedangkan untuk area office maupun area tambang belum dilakukan
pengukuran. Dari hasil pengukuran iklim kerja di area workshop yang dilaksanakan
pada bulan April 2008, ISBB (Indeks Suhu Basah dan Bola) adalah 24,8ºC di out
door dengan kriteria kerja beban sedang. Jam kerja karyawan harus disesuaikan
dengan iklim kerja yang dialami dengan menyesuaikan kategori pekerjaan masing-
Iklim Kerja Indeks Suhu Basah dan Bola, hasil dari pengukuran iklim kerja di area
workshop PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya masih di bawah NAB
yaitu 28,0oC jadi, jam kerja karyawan harus diatur yaitu 75% jam kerja dan 25% jam
istirahat.
Tabel 5. Nilai Ambang Batas Iklim Kerja Indeks Suhu Basah dan Bola
4) Getaran
PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya telah melakukan pengukuran
intensitas getaran pada bulan Desember tahun 2009. Tetapi data hasil pengukuran
getaran ketika laporan ini ditulis, masih berada di Dinas Balai K3 Samarinda yang
Sumber getaran yang terdapat di PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber
Jaya berasal dari mesin-mesin, misalnya kendaraan dan alat-alat mekanis berat. Jenis
getaran yang terdapat di PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya meliputi:
a) Getaran seluruh badan (whole body vibration) yang dapat ditemui pada operator
kendaraan atau peralatan berat dan operator mesin. Perlindungan dari getaran ini
b) Sedangkan Getaran alat-lengan (tool hand vibration) dapat ditemui pada operator
mesin gerinda, mesin bor dan gergaji listrik. Menurut Suma’mur, apabila tidak
menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin,
cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran”. Upaya pengendalian telah diwujudkan
67
PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya telah sesuai dengan Undang-
Undang No. 1 Tahun 1970 pasal 3 ayat 1 huruf g tentang Syarat-Syarat Keselamatan
Kerja karena telah melengkapi alat peredam yang terdapat pada jok, pijakan kaki dan
genggaman lengan yang pada semua unit kerja. Selain itu juga dilakukan inspeksi
kelengkapan unit sebelum pengoperasia unit tersebut dan merawat serta memperbaiki
b. Faktor Kimia
1) Debu
workshop PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya adalah 0,1289 mg/m3.
Sedangkan untuk pengukuran debu di area tambang atau khusus batubara belum
pernah dilakukan baik oleh pihak internal perusahaan maupun pihak eksternal.
Menurut SE Menaker No. 1/MEN/1997 tentang NAB bahan kimia di udara tempat
kerja, NAB untuk debu lingkungan adalah 10 mg/m3. Dengan demikian hasil
pengukuran debu di area workshop yang dilakukan oleh Balai K3 Samarinda adalah
masih di bawah NAB sesuai dengan SE Menaker No. 1/MEN/1997 tentang NAB
No.1/MEN/1997 tentang NAB bahan kimia di udara tempat kerja untuk NAB SO2
Untuk nilai NO2 atau nitrogen dioksida setalah dilakukan pengukuran adalah
di udara tempat kerja untuk NAB SO2 adalah 5,6 mg/m3. Kemudian untuk nilai hasil
pengukuran kualitas udara kimia di area workshop PT. Cipta Kridatama site
No.1/MEN/1997 tentang NAB bahan kimia di udara tempat kerja untuk NAB SO2
adalah 29 mg/m3.
pengukuran oleh Dinas Balai K3 hasilnya masih di bawah NAB sesuai dengan SE
PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya telah memasang label untuk
semua jenis bahan kimia dan memasang MSDS untuk setiap bahan kimia yang
bahan kimia. PT. Cipta Kridatama juga menyediakan alat pelindung diri untuk bahaya
Dengan demikian untuk pengendalian yang telah dilakukan oleh PT. Cipta
Kridatama site Mahakam Sumber Jaya telah sesuai dengan Kepmenaker No. Kep
3. Karena telah memasang MSDS dan label pada bahan kimia yang diproduksi.
Walaupun belum memiliki petugas K3 Kimia, tetapi sudah pernah dilakukan training
c. Faktor Fisiologis
Faktor bahaya fisiologis bisa timbul bila terjadi ketidakserasian antara alat
dengan kemampuan tubuh. Namun karena sebagian besar alat kerja yang digunakan
PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya bisa disesuaikan dengan operator
menjadikan faktor bahaya fisiologis ini tidak menjadi masalah yang mempengaruhi
kinerja karyawan.
Bab 3 pasal 3 ayat 1 huruf m disebutkan tentang syarat-syarat keselamatan kerja yaitu
“memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses
kerja” .
70
Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya telah sesuai Undang-Undang No. 1
Tahun 1970 tentang Keselamtan Kerja Bab 3 pasal 3 ayat 1 huruf m tentang syarat-
syarat keselamatan kerja yaitu “memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja,
lingkungan, cara dan proses kerja”. Karena untuk semua alat kerja telah dilakukan
Lokasi tempat kerja yang berada jauh dari pemukiman penduduk bisa
menjadi faktor bahaya berupa gangguan mental psikologis bagi karyawannya. Upaya
yang dilakukan untuk mengurangi dampak faktor mental psikologis yang ada di
perusahaan sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor:
PER 15/MEN/VII/2005 Tentang Waktu Kerja dan Istirahat Pada Sektor Usaha
memberlakukan sistem kerja cuti supaya karyawan bisa berkumpul dengan keluarga
dan membaur dengan masyarakat sebagai upaya pengendalian faktor bahaya mental
2. Potensi Bahaya
a. Peledakan
Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Pasal 3 ayat 1 sub c
dilakukan PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya telah sesuai dengan
Undang-Undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Pasal 3 ayat 1 sub c
lokasi gudang handak serta menyediakan alat pemadam seperti hidran dan APAR.
b. Kebakaran
Potensi bahaya kebakaran bukan menjadi potensi bahaya yang sering terjadi
pada daerah penambangan batubara ini. Namun bahaya kebakaran dari batubara itu
1970 tentang Keselamatan Kerja Pasal 3 dan 4 (ayat 1 sub b) tentang mencegah,
ole perusahaan telah sesuai dengan dengan Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja Pasal 3 dan 4 (ayat 1 sub b) tentang mencegah, mengurangi dan
memadamkan kebakaran.
“Dilarang Merokok” pada lokasi yang mudah terbakar dan menyediakan alat
pemadam api berupa APAR atau hidrant sesuai dengan klasifikasi apinya.
Potensi bahaya tertimpa meterial bisa terjadi saat aktivitas loading atau pada
saat dilakukannya blasting. Untuk menghindari potensi bahaya ini, pihak manajemen
telah mengantisipasinya ketika safety induksi yang memaparkan radius aman saat
adanya aktivitas blasting agar tidak terkena material. Dan dengan mewajibkan tenaga
kerja memakai APD yang diwajibkan untuk mencegah resiko lebih besar bila
468 bahwa “Setiap orang yang harus memakai topi pengaman apabila berada didalam
tambang bawah tanah atau di sekitar tambang atau pabrik yang terdapat potensi
terjadi. Berbagai upaya telah dilakukan manajemen berupa aturan-aturan yang harus
136 ayat 1-4 yaitu pada pasal 1 menyebutkan bahwa, “Pada setiap persimpangan
dengan jalan raya atau jalan orang harus dilengkapi dengan rambu-rambu atau
pengaman lainnya yang harus ditutup apabila angkutan sedang melintas dan tanda
73
bawah tanah dari suatu usaha pertambangan harus memenuhi ketentuan dan
persyaratan dalam peraturan tambang permukaan dan setiap aturan sinyal harus
sinyal bunyi atau visual yang dikirim ke ruang masinis pada bagian permesinan dan
pada waktu yang bersamaan diulang lagi pada setiap stasiun antara atau stasiun
terminal. Salinan dari peraturan sinyal tersebut harus di tempelkan pada setiap
untuk lori yang berjalan tak terkendali harus dapat bekerja secara otomatis.”
555.K/26/M.PE/ 1995 pasal 136 ayat 1-4. Karena PT. Cipta Kridatama site Mahakam
rotari pada setiap unit sarana yang digunakan di area kerja, monitoring dengan radio,
e. Longsor
dilakukan di atas permukaan tanah memiliki potensi terjadinya longsor. PT. Cipta
74
Kridatama site Mahakam Sumber Jaya telah memiliki standar keselamatan kerja di
pertambangan. Dan untuk mencegah terjadinya longsor salah satu cara yang
dilakukan oleh perusahaan adalah menetapkan standar kemiringan tidak kurang dari
25% dan ini telah diterapkan oleh perusahaan. Dengan demikian PT. Cipta Kridatama
site Mahakam Sumber Jaya telah sesuai dengan standar keselamatan kerja yang telah
listrik yang tidak sesuai dengan standar PUIL 2000 dapat menyebabkan Arus pendek
Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di tempat kerja pada pasal 3 disebutkan
Dengan demikian PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya belum
instalasi listrik dan penangkal petir belum dilakukan sesuai dengan standar (PUIL
g. Bekerja di Ketinggian
75
atas atap, tangki penyimpanan, tiang, pengelasan dan penggerindaan di atas unit yang
program perlindungan dengan mengenakan alat atau sistem penahan jatuh bagi siapa
saja yang bekerja di suatu ketinggian atau bila ada kemungkinan terjatuh.
Berdasarkan Undang-undang No. 1 Tahun 1970 pasal 3 ayat 1 huruf f tentang Syarat-
Syarat Keselamatan Kerja yaitu “Memberikan alat-alat perlindungan diri pada para
Mahakam Sumber Jaya untuk menaggulangi resiko terhadap potensi bahaya bekerja
di ketinggian telah sesuai dengan Undang-undang No. 1 Tahun 1970 pasal 3 ayat 1
PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya dengan jumlah total
karyawan 334 orang dan didalam setiap kegitan produksinya memiliki faktor dan
potensi bahaya PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya sudah menerapkan
76
tenaga kerja sebanyak 100 orang atau lebih dan atau mengandung potensi-potensi
bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik atau bahan produksi yang dapat
menerapkan SMK3”. Dengan demikian penerapan SMK3 di PT. Cipta Kridatama site
Mahakam Sumber Jaya telah sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.
Lingkungan
Kebijakan dasar ini merupakan pedoman bagi seluruh fungsi dari manajemen
dan karyawan dalam menjalankan fungsinya sesuai dengan prosedur kerja, peraturan-
keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan sesuai yang tercantum dalam salah satu
misi perusahaan yaitu menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Cipta Kridatama berarti telah sesuai dengan Permenaker No. 05/MEN/1996 BAB I
dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disebut Sistem Manajemen K3 adalah bagian
tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja dalam rangka pengendalian resiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien,
dan produktif”.
PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya telah terbentuk oganisasi
P2K3 yang terdiri dari ketua, sekretaris dan anggota. Dalam Undang-Undang No. 1
tahun 1970 pada Bab VI pasal 10 ayat 1 menyebutkan bahwa; “Menteri Tenaga Kerja
pengusaha atau pengurus dan tenaga kerja dalam tempat-tempat kerja untuk
1970 pada Bab VI pasal 10 ayat 1 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Akan tetapi, organisasi P2K3 yang sudah terbentuk belum disahkan
PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya telah melaksanakan Inspeksi
tempat kerja dan inspeksi alat-alat kerja dengan tujuan agar kondisi berbahaya dapat
Kridatama site Mahakam Sumber Jaya, berarti telah sesuai dengan Peraturan Menteri
prosedur inspeksi, pengujian dan pemantauan yang berkaitan dengan tujuan dan
sasaran keselamatan dan kesehatan kerja. Frekuensi inspeksi dan pengujian harus
keakuratan data baik dari saksi maupun dari korban.Setiap satu bulan sekali data yang
79
ada disusun dalam suatu laporan untuk dianalisa dan dibandingkan dengan analisa
kecelakaan, berarti telah memenuhi Permenaker No. 5/MEN/1996 lampiran II. 8.3
PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya telah melaksanakan audit
SMK3 secara internal yang dilakukan oleh Head Office setiap satu tahun sekali.
Dengan telah dilaksanakan audit tentang keselamatan dan kesehatan kerja di PT.
Cipta Kridatama berarti telah sesuai dengan Permenaker No. 05/MEN/1996 lampiran
I 4.2 yang menyatakan bahwa; ”Audit Sistem Manajemen Keselamtan dan Kesehatan
Kerja harus dilakukan secara berkala untuk mengetahui keefektifan penerapan Sistem
dilaksanakan bertujuan:
a. Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam menyesuaikan diri baik fisik
b. Melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul dari
d. Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi tenaga kerja yang
menderita sakit.
1. Pemeriksaan Kesehatan
aplikasinya PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya telah melaksanakan
a. Pemeriksaan sebelum kerja ditujukan agar tenaga kerja yang diterima berada
akan mengenai tenaga kerja lainnya dan cocok untuk pekerjaan yang akan
dan tenaga kerja lainnya yang dapat dijamin. Dalam hal ini PT. Cipta Kridatama
Mahakam Sumber Jaya untuk pemeriksaan kesehatan berkala bagi tenaga kerja
tersebut di atas harus melakukan pemeriksaan berkala bagi tenaga kerja sekurang-
kurangnya 1 tahun sekali kecuali ditentukan lain oleh Direktur Jendral Pembinaan
tertentu. Dalam hal ini PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya sudah
2) Tenaga kerja yang berusia 40 tahun keatas atau tenaga kerja wanita dan
tenaga kerja cacat serta tenaga kerja yang melakukan pekerjaan tertentu,
gangguan kesehatannya.
tingginya guna meningkatkan produktifitas kerja secara optimal, maka PT. Cipta
Kridatama site Mahakam Sumber Jaya memberikan sarana dan fasilitas kesehatan
bagi tenaga kerja antara lain klinik, peralatan dan obat-obatan P3K, ambulance, dan
rumah sakit rujukan. Dengan demikian berarti sudah sesuai dengan Peraturan Menteri
tentang P3K di tempat kerja Bab III pasal 8 yaitu ” Fasilitas P3K sebagaimana
a. Ruang P3K
b. Kotak P3K
d. Fasilitas tambahan berupa alat pelindung diri dan atau peralatan khusus di tempat
3. Jamsostek
semua karyawannya dalam program Jamsostek. Adapun program yang diikuti antara
lain; program Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan
Berdasar Undang–undang No. 3 tahun 1992 pada Bab III pasal 3 ayat 2
tentang Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) yang menyatakan bahwa,
karyawan PT. Cipta Kridatam site Mahakam Sumber Jaya telah sesuai dengan
Undang–undang No. 3 tahun 1992 pada Bab III pasal 3 ayat 2 tentang Program
D. Gizi Kerja
PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya belum memiliki kantin
untuk menyediakan makan pagi maupun malam bagi karyawannya. Akan tetapi telah
bekerjasama dengan dua perusahaan catering atau perusahaan jasa boga dalam hal
penyelenggaraan gizi kerja untuk memerikan menu makan pada pagi dan malam
hari. Masing-masing dari dua perusahaan catering atau jasa boga tersebut yaitu
perusahaan catring ”Saliro Kito” dan perusahaan catring ”Hijrah” telah memiliki
sertifikat hygiene sanitasi jasaboga. Tetapi kedua perusahaan catring tersebut belum
III pasal 3 ayat 2 dan 4 ayat 1. Pada pasal 3 ayat 2 yang menyatakan bahwa, untuk
memiliki izin usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) jasaboga harus memiliki
sertifikat hygiene sanitasi yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten atau
Kota. Sedangkan pada pasal 4 ayat 1 menyebutkan bahwa; Setiap usaha jasaboga
Dengan demikian PT. Cipta Kridatama belum sesuai dengan Kepmenkes. No.
Bab III pasal 4 ayat 1, karena belum memiliki ahli gizi yang bersertifikasi hygiene
sanitasi makanan.
tingginya angka kecelakaan kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal
yang sangat penting dalam dunia pertambangan. PT Cipta Kridatama telah menyadari
akan hal tersebut dan berkomitmen bahwa keselamatan kerja sebagai landasan utama
dalam setiap kegiatan operasinya. Upaya-upaya yang telah dilakukan pada prinsipnya
cuma-cuma, semua alat perlindungan diri yang diwajibkan pada tenaga kerja”.
Dengan demikian upaya yang dilakukan oleh PT. Cipta Kridatama site Mahakam
Sumber Jaya telah sesuai dengan Undang–undang No.1 Tahun 1970 tentang
kepada seluruh tenaga kerja yang disesuaikan dengan tingkat dan jenis bahaya yang
dihadapi.
85
keselamatan kerja yang menyebutkan bahwa ”Memasang dalam tempat kerja yang
dipimpinnya, semua gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan semua bahan
pembinaan lainnya, pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut
petunjuk pegawai pengawas atau ahli Keselamatan Kerja”. Dengan demikian upaya
yang dilakukan oleh PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya telah sesuai
dengan Undang–undang No.1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal 14 ayat 2
Pemadam Api Ringan. Pada Bab IV pasal 4 ayat 1 yang menyebutkan bahwa; “Setiap
satu atau kelompok alat pemadam api ringan harus ditempatkan pada posisi yang
mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan diambil serta dilengkapi dengan
Dengan demikian upaya yang dilakukan PT. Cipta Kridatama sendiri telah
kerja. Selain juga memasang APAR di semua area kerja yang memiliki potensi
86
kebakaran dan melaksanakan inspeksi APAR yang dilakukan secara rutin setiap
emergency response plan. Ini dapat dilihat dari adanya struktur organisasi yang di
khususkan untuk menangani keadaan darurat di PT. Cipta Kridatama site Mahakam
Sumber Jaya. Dimana didalam stuktur tersebut sangat detail sekali yaitu terbukti pada
setiap seksi bagian produksi sudah terdapat orang-orang yang diberi tugas dan
tanggung jawab untuk menangani keadaan darurat bila suatu saat terjadi keadaan
darurat tersebut.
peledakan, bencana alam ataupun keracunan makanan. Semua karyawan yang terlibat
dalam tim tanggap darurat telah dilatih dengan baik. Pelatihan yang telah diberikan
darurat atau bencana, yang diuji secara berkala untuk mengetahui keandalan pada saat
kejadian yang sebenarnya. Pengujian prosedur secara berkala tersebut dilakukan oleh
personel yang memiliki kompetensi kerja dan untuk instalasi yang mempunyai
PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya telah sesuai dengan Permenaker No.
dilakukan telah berjalan dengan baik. Pada dasarnya pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja oleh pihak manajemen PT. Cipta Kridatama kepada seluruh
karyawannya, berarti telah sesuai dengan Undang-undang No. 1 Tahun 1970 pasal 9
Tentang pembinaan tenaga kerja. Pada ayat 3 disebutkan bahwa, pengurus diwajibkan
dilakukan PT. Cipta Kridatama telah berjalan cukup baik akan tetapi masih perlu
I. Ergonomi
1. Jam Kerja
atau 66 jam kerja dengan 6 jam istirahat per minggu telah sesuai dengan ketentuan
Tentang Waktu Kerja dan Istirahat Pada Sektor Usaha Pertambangan Umum Pada
Dalam melakukan pekerjaannnya sebagian besar karyawan PT. Cipta Kridatama site
Mahakam Sumber Jaya tidak melakukan gerakan yang monoton. Pekerjaan dilakukan
dengan sikap duduk, berdiri dan bergerak atau berpindah-pindah. Untuk pekerjaan yang
cenderung untuk duduk sudah disediakan kursi yang dapat disesuaikan dengan ukuran
tubuh karyawan. Sedangkan untuk mengurangi beban kerja karyawan dalam mengangkat
dan mengangkut barang atau material disediakan alat angkat dan angkut.
Menurut PMP No. 7 tahun 1964 pasal 9 menyebutkan bahwa untuk buruh yang
melakukan pekerjaan sambil berdiri, berjalan, merangkak, jongkok harus disediakan tempat
duduk pada waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk kenyamanan pekerja yang seterusnya
Dengan demikian sikap dan cara kerja yang telah diterapkan oleh PT. Cipta
Kridatama site Mahakam Sumber Jaya telah sesuai dengan PMP No. 7 tahun 1964 pasal 9.
3. Peralatan Kerja
Peralatan kerja yang digunakan baik alat berat, alat angkat-angkut dan
peralatan penunjang lainnya seperti, hand tool yang ada sesuai dengan antropometri
sehingga kelelahan dan kelainan fisiologis serta kecelakan kerja dapat diminimalisir.
angkut atau material handling sehingga beban tenaga kerja, kelelahan dan sebagainya
diperhatikan. Desain tempat duduk dan meja serta komputer juga sudah sesuai
No. 255 Tahun 1996 tentang Tata Cara Dan Persyaratan Penyimpanan dan
2. Kemasan harus sesuai dengan karakteristik pelumas bekas dapat berupa drum
atau tangki;
90
4. lebar gang antar blok harus diatur sedemikian rupa, sehingga dapat digunakan
Jika berupa drum (isi 200 liter), maka tumpukan maksimum 3 (tiga) lapis dengan
tiap lapis dialasi dengan palet dan bila tumpukan lebih dan 3 (tiga) lapis atau
dilengkapi dengan saluran pembuangan meriuju bak penampungan yang kedap air
bak penampungan dibuat mampu menampung 110 % dari kapasitas volume drum
atau tangki yang ada di dalam ruang penyimpanan, serta tangtki harus diatur
Selain itu pada pasal 5 ayat 3 menyebutkan bahwa; ”Setiap kemasan atau
simbol dan label yang menunjukkan karakteristik minyak pelumas bekas”. Dengan
Mahakam Sumber Jaya telah sesuai dengan Keputusan Kepala Bapedal No. 255
Tahun 1996 tentang Tata Cara Dan Persyaratan Penyimpanan dan Pengumpulan
Minyak Pelumas Bekas pasal Pasal 2 dan pasal 5 ayat 3 karena PT. Cipta Kridatama
1997 tentang Penyerahan Minyak Pelumas Bekas pada bagian ketentuan pengelolaan
minyak pelumas bekas hanya dapat dilakukan selama 90 hari sebelum diserahkan
pelumas bekas pada SE Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 8 Tahun 1997 salah
kepada pengumpul minyak pelumas bekas yang sudah menpunyai izin dari Badan
Lingkungan Hidup No. 8 Tahun 1997 tentang Penyerahan Minyak Pelumas Bekas.
pengumpul limbah oli bekas yang telah mendapatkan ijin dari Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan.
92
BAB V
A. Kesimpulan
keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Cipta Kridatama jobsite Mahakam Sumber
Jaya yaitu:
b. Tahapan proses produksi adalah; land clearing, stripping yang meliputi top
kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja. Potensi bahaya yang ada
terpotong, terpeleset, kecelakaan lalu lintas, longsor, bahaya akibat listrik, dan
bekerja di ketinggian. Sedangkan jenis faktor bahayanya adalah faktor fisik yang
meliputi penerangan, kebisingan, iklim kerja dan getaran, faktor kimia yang
91
93
meliputi debu dan baha-bahan kimia lain, faktor biologi, faktor fisilogis dan
a. PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya memiliki kebijakan tertulis
terhadap keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan hidup dan ini telah
c. PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya telah melaksanakan inspeksi
keselamatan kerja dan hal tersebut sudah sesuai dengan Peraturan Menteri
d. PT. Cipta Kridatama telah melakukan investigasi kecelakaan dan telah sesuai
e. PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya telah melaksanakan audit
SMK3 secara internal dan ini telah sesuai dengan Permenaker No.
Keselamatan Kerja.
g. Pelayanan kesehatan kerja berupa sarana dan fasilitas kesehatan, rumah sakit
Kerja, dan Jaminan Kematian) oleh PT. Cipta Kridatama site Mahakam
tentang P3K di tempat kerja dan Undang–undang No. 3 tahun 1992 pada Bab
III pasal 3 ayat 2 tentang Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)
h. Gizi kerja dikelola oleh pihak ketiga dengan fasilitas dua kali makan sehari,
yaitu makan pagi dan malam hari. Namun belum memenuhi semua
i. Sistem keselamatan kerja PT. Cipta Kridatama berupa pemberian APD secara
kebakaran. Dan hal tersebut sesuai dengan Undang-undang No. 1 Tahun 1970
emergency response plan dan ini telah sesuai dengan Permenaker No. PER
k. PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya telah melakukan pembinaan
l. PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya telah melakukan kegiatan
m. Jam kerja yang diberlakukan oleh perusahaan telah sesuai dengan ketentuan
Pertambangan Umum Pada Daerah Operasi sedangkan untuk sikap dan cara
B. Saran
Dari hal – hal yang penulis sampaikan diatas maka, secara umum penulis
karyawan.
4. Perlunya pemasangan instalasi listrik sesuai dengan PUIL 2000 yang dilakukan
5. Perlu dilakukannya analisis mengenai gizi kerja baik secara kaulitatif maupun
kuantitatif
97
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Tenaga Kerja RI, 1970. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja. Jakarta : Departemen Tenaga Kerja RI.
Departemen Tenaga Kerja RI, 1999. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI. No.
Kep-51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat
Kerja. Jakarta: Departemen Tenaga Kerja RI.
PT. Cipta Kidatama, 2009. Integrated Management System. Jakarta : PT. Cipta
Kidatama
9798
Safety Departement, 2009. Safety Performance 2009. Kalimantan Timur : PT. Cipta
Kridatama.