Anda di halaman 1dari 7

YAYASAN CENDEKIA MUDA BANYUMAS

Akta notaris Arif Indra Setyadi, S.H., M.Kn. No. 2 tanggal 4 Juli 2020
Nomor : AHU – 0014160.AH.01.02.Tahun 2020 Tanggal 08 Juli 2020

Alamat : Tambaksari Kidul RT 02/03, Kec. Kembaran, Kab. Banyumas


Jawa Tengah Telp. 0281 643597 HP.085878945887

PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN HIBAH

A. PENDAHULUAN
Sampah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan manusia yang berwujud
padat (baik berupa zat organic maupun anorganik yang bersifat terurai maupun tidak
terurai) dan dianggap sudah tidak berguna lagi (sehingga dibuang ke lingkungan).
Sampah merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh banyak kota di
seluruh dunia. Semakin tinggi jumlah penduduk dan aktivitasnya, membuat volume
sampah terus meningkat. Akibatnya, untuk mengatasi sampah diperlukan biaya yang
tidak sedikit dan lahan yang semakin luas. Disamping itu, tentu saja sampah
membahayakan kesehatan dan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.
Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan tingkat pertumbuhan yang
tinggi mengakibatkan bertambahnya jumlah sampah. Menurut Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah pasal 1,
sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang
berbentuk padat. Penumpukan sampah harus ditanggulangi melalui pengelolaan
sampah. Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan
berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.
Pengurangan sampah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf a meliputi
kegiatan: pembatasan timbulan sampah, pendauran ulang sampah, dan/atau
pemanfaatan kembali sampah.
Dewasa ini, pengelolaan sampah di masyarakat masih bertumpu pada
pendekatan akhir yaitu sampah dikumpulkan, diangkut, dan dibuang ke tempat
pemrosesan akhir sampah. Padahal timbunan sampah dengan volume yang besar di
lokasi tempat pemrosesan akhir sampah berpotensi melepas gas metan yang dapat
meningkatkan emisi gas rumah kaca dan memberikan kontribusi terhadap pemanasan
global. Penguraian sampah melalui proses alam memerlukan jangan waktu yang lama
dan penanganan dengan biaya yang besar. Paradigma pengelolaan sampah
yang bertumpu pada pendekatan akhir sudah saatnya ditinggalkan dan diganti
dengan paradigma baru pengelolaan sampah. Paradigma baru memandang
sampah sebagai sumber daya yang mempunyai nilai ekonomi dan dapat
dimanfaatkan, misalnya untuk energi, kompos, pupuk ataupun bahan baku
industri. Pengelolaan sampah dilakukan dengan pendekatan yang komprehensif
YAYASAN CENDEKIA MUDA BANYUMAS
Akta notaris Arif Indra Setyadi, S.H., M.Kn. No. 2 tanggal 4 Juli 2020
Nomor : AHU – 0014160.AH.01.02.Tahun 2020 Tanggal 08 Juli 2020

Alamat : Tambaksari Kidul RT 02/03, Kec. Kembaran, Kab. Banyumas


Jawa Tengah Telp. 0281 643597 HP.085878945887

dari hulu, sejak sebelum dihasilkan suatu produk yang berpotensi menjadi
sampah, sampai ke hilir, yaitu pada fase produk sudah digunakan sehingga
menjadi sampah yang kemudian dikembalikan ke media lingkungan
secara aman.
Pada tahun 2003, seorang doctor dari Thailand menerima penghargaan dari
FAO (Lembaga dari PBB yang mengurus soal pangan dunia) regional Thailand untuk
penemuannya yang bernama eco-enzyme. Dalam Bahasa Indonesia dapat disebut
ekoenzim. Penemuan ini merUpakan suatu upaya yang dilakukan Dr. Rosukon
Poompanvong bagi lingkungan dengan membantu para petani setempat untuk
memperoleh hasil panen yang lebih baik sekaligus ramah lingkingan. Ekoenzim
memiliki manfaat yang berlipat ganda. Dengan memanfaatkan sampah organic
sebagai bahan bakunya, kemudia dicampur dengan gula dan air, proses
fermentasinya menghasilkan gas O3 (ozon) dan hasil akhirnya adalah cairan
pembersih serta pupuk yang ramah lingkungan.
Oleh karena pentingnya pengelolaan sampah yang kian hari kian menumpuk
seiring dengan bertambahnya jumlah manusia sehingga kami merasa perlu untuk
memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa dalam pengelolaan sampah
khususnya sampah organic bisa untuk dimanfaatkan Kembali sehingga sampah bukan
lah menjadi sampah yang tak berguna tetapi sampah dapat dimanfaatkan Kembali
melalui berbagai proses.

B. NAMA KEGIATAN
Eco Enzime, dari Sampah Menjadi Berkah
Pelatihan Pembuatan Eco Enzime

C. MAKSUD DAN TUJUAN


Adapun maksud dan tujuan diadakan kegiatan tersebut adalah :
1. Adanya peningkatan bela negara melalui wawasan kebangsaan
2. Agar masyarakat/peserta pelatihan terpahamkan tentang pengelolaan sampah
3. Agar masyarakat/peserta pelatihan memperoleh bekal tata cara pengelolaan
sampah
YAYASAN CENDEKIA MUDA BANYUMAS
Akta notaris Arif Indra Setyadi, S.H., M.Kn. No. 2 tanggal 4 Juli 2020
Nomor : AHU – 0014160.AH.01.02.Tahun 2020 Tanggal 08 Juli 2020

Alamat : Tambaksari Kidul RT 02/03, Kec. Kembaran, Kab. Banyumas


Jawa Tengah Telp. 0281 643597 HP.085878945887

D. DESKRIPSI KEGIATAN
Eco Enzyme pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Rosukon Poompanvong
yang merupakan pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand. Gagasan proyek ini
adalah untuk mengolah enzim dari sampah organik yang biasanya kita buang ke dalam
tong sampah sebagai pembersih organik. Eco-enzyme adalah hasil dari fermentasi
limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, gula (gula coklat, gula merah
atau gula tebu), dan air.
Produk eco-enzyme merupakan produk ramah lingkungan yang mudah
digunakan dan mudah dibuat. Pembuatan eco-enzym hanya membutuhkan air, gula
sebagai sumber karbon, dan sampah organic sayur dan buah. Pemanfaatan eco-enzym
dapat dilakukan untuk mengurangi jumlah sampah rumah tangga terutama sampah
organic yang komposisinya masih tinggi.
Dalam pembuatannya, eco-enzym membutuhkan container berupa wadah
yang terbuat dari plastik, penggunaan bahan yang terbuat dari kaca sangat dihindari
karena dapat menyebabkan wadah pecah akibat aktivitas mikroba fermentasi. Eco
enzyme tidak memerlukan lahan yang luas untuk proses fermentasi seperti pada
pembuatan kompos dan tidak memerlukan bak komposter dengan spesifikasi
tertentu.
Jenis sampah organik yang diolah menjadi eco enzyme hanya sisa sayur atau
buah yang mentah. Fermentasi yang menghasilkan alkohol dan asam asetat yang
bersifat disinfektan hanya dapat diaplikasikan pada produk tanaman karena
kandungan karbohidrat (gula) di dalamnya. Proses pembusukan dan fermentasi
daging berbeda dengan tanaman. Daging akan cepat membusuk dan menghasilkan
patogen pada suhu yang tidak teregulasi. Jika ingin membuat eco enzyme, atau ingin
sampah organik Anda diolah oleh agen sampah, pastikan sampah sisa sayur dan buah
terpisah dari sampah organik atau non-organik lainnya.
Proses fermentasi akan berlangsung 3 bulan. Bulan pertama, akan
dihasilkan alcohol, kemudian pada bulan kedua akan menghasilkan cuka dan pada
bulan ketiga menghasilkan enzyme. Pada bulan ketiga, EE kita sudah bisa dipanen.
Caranya adalah dengan menyaring menggunakan kain yang sudah tidak terpakai atau
baju juga bisa digunakan untuk saringan. Sisa atau ampas EE dapat kita gunakan untuk
beberapa manfaat seperti :
YAYASAN CENDEKIA MUDA BANYUMAS
Akta notaris Arif Indra Setyadi, S.H., M.Kn. No. 2 tanggal 4 Juli 2020
Nomor : AHU – 0014160.AH.01.02.Tahun 2020 Tanggal 08 Juli 2020

Alamat : Tambaksari Kidul RT 02/03, Kec. Kembaran, Kab. Banyumas


Jawa Tengah Telp. 0281 643597 HP.085878945887

a) Sebagai starter (ease) atau untuk membantu mempercepat proses pembuatan


EE selanjutnya.
b) Untuk membantu proses penguaraian di dalam septitank. Untuk itu, ampas ini
kita hancurkan dan masukkan ke dalam saluran toilet.
c) Sebagai kompos dengan cara meletakkannya selapis demi selapis di dalam
tanah.

Berikut merupakan beberapa manfaat cairan eco-enzim :


a) Sebagai Cairan Pembersih
b) Pupuk tanaman
Eco-enzyme berguna untuk menyuburkan tanah dan tanaman,
menghilangkan hama, dan meningkatkan kualitas dan rasa buah dan sayuran
yang kamu tanam. Aplikasi: campurkan 30 ml Eco-enzyme ke dalam 2 liter
air. Masukkan campuran larutan air dan Eco-enzyme ini kedalam botol
semprot dan semprotkan ke tanah di sekitar tanamanmu atau langsung ke
tanamanmu kalau tanamanmu terkontaminasi oleh hama.
c) Pengusir hama
Eco-Enzyme sangat efektif untuk mengusir hama tanaman seperti anggrek
dan sayu-sayuran bahkan hama atau hewan yang mengganggu di sekitar
rumah, seperti kecoa, semut, lalat, nyamuk, dan serangga lainnya. Aplikasi:
campurkan 15 ml Eco Enzyme ke dalam 500 ml air. Masukkan campuran
larutan air dan Eco-enzyme ini kedalam botol semprot dan semprotkan ke
area yang kamu targetkan untuk bebas hama
d) Melestarikan lingkungan
Larutan pembersih komersial yang ada sekarang sering kali mengandung
berbagai jenis senyawa kimia seperti fosfat, nitrat, amonia, klorin dan
senyawa lain yang berpotensi mencemari udara, tanah, air tanah, sungai dan
laut. Penggunaan Eco-enzyme sebagai larutan pembersih alami berkontribusi
menjaga lingkungan bumi kita.
YAYASAN CENDEKIA MUDA BANYUMAS
Akta notaris Arif Indra Setyadi, S.H., M.Kn. No. 2 tanggal 4 Juli 2020
Nomor : AHU – 0014160.AH.01.02.Tahun 2020 Tanggal 08 Juli 2020

Alamat : Tambaksari Kidul RT 02/03, Kec. Kembaran, Kab. Banyumas


Jawa Tengah Telp. 0281 643597 HP.085878945887

CARA PEMBUATAN ECO-ENZIM

Bahan

Sampah Organik (sayur atau buah mentah) : Gula : Air = 3 : 1 : 10


Contohnya :
900g kulit buah : 300g gula : 3000 (ml)
atau
300g kulit buah : 100g gula : 1liter air

Cara pembuatan:

1. Tuang semua bahan ke dalam botol, bisa juga menggunakan blender untuk
mencacah limbah, kemudian campur gula dan air dalam botol.
2. Simpan di tempat yang kering dan sejuk dengan suhu dalam rumah
3. Biarkan selama 3 bulan, dan buka setiap hari di 2 minggu pertama, kemudian 2-
3 hari sekali, kemudian seminggu sekali. Di minggu pertama akan ada banyak gas
yang dihasilkan.
4. Kadang ada lapisan putih di permukaan larutan. Jika cacing muncul tambahkan
gula segenggam, aduk rata kemudian tutup
5. Setelah 3 bulan, saring eco enzyme menggunakan kain kasa atau saringan.
6. Residu dapat digunakan lagi untuk batch baru produksi dengan menambahkan
sampah segar. Residu juga bisa dikeringkan, kemudian diblender dan dikubur di
dalam tanah sebagai pupuk.

Indikator Eco-Enzim bereaksi dengan baik:


1. Warna nya cerah sesuai dengan bahan yang kita gunakan. Namun warna ini akan
sangat berbeda antara satu dengan yang lainnya. Tergantung dengan bahan
yang kita gunakan. Bahkan jika bahan yang digunakan sudah sama namun micro
organisme yang berbeda akan menyebabkan warna yang berbeda.
2. Aroma nya sesuai dengan bahan (tidak berbau busuk)
3. Ada jamur putih. Kalau jamurnya hitam berarti gagal, dan kita harus segera
memulihkannya dengan cara menambahkan gula kedalam wadah sesuai takaran
semula.
YAYASAN CENDEKIA MUDA BANYUMAS
Akta notaris Arif Indra Setyadi, S.H., M.Kn. No. 2 tanggal 4 Juli 2020
Nomor : AHU – 0014160.AH.01.02.Tahun 2020 Tanggal 08 Juli 2020

Alamat : Tambaksari Kidul RT 02/03, Kec. Kembaran, Kab. Banyumas


Jawa Tengah Telp. 0281 643597 HP.085878945887

4. Setiap hari dalam bulan pertama sebaiknya dibuka untuk mengeluarkan gas.
Pada saat membuka tempat Eco-Enzyme, jika ada bahan yang tidak tenggelam
maka dapat kita aduk dan tekan bahan hingga tenggelam ke dalam air.

E. WAKTU PELAKSANAAN
Waktu Pelaksanan dilaksanakan pada bulan 17 September 2023 dan 19 November
2023

F. ESTIMASI ANGGARAN
Adapun Estimasi Anggaran adalah sebagai berikut :
A. Pelatihan Tahap Pemula (Begirner)

Pelatihan Tahap Pemula (Begirner) Pelatihan Tahap Pemula (Advance)


Jenis Anggaran Total Jenis Anggaran Total
Kesekretariatan 1.000.000 Kepanitiaan 5.400.000
Konsumsi Konsumsi
Makan Besar 25.000 x 1 8.000.000 Makan Besar 25.000 x 8.000.000
x 320 orang 9.600.000 1 x 320 orang 9.600.000
Snack 15.000 x2 x 320 Snack 15.000 x2 x 320
orang orang
Transport peserta 32.000.000 Transport peserta 32.000.000
100.000 x 320 100.000 x 320
Tim Pembicara 8.000.000 Tim Pembicara 8.000.000
Peralatan praktek 32.000.000 Peralatan praktek 32.000.000
100.000 x 320 100.000 x 320
Sewa tempat dan 4.000.000 Sewa tempat dan 4.000.000
perlengkapan perlengkapan
Kepanitiaan 4.400.000 Tim pemateri 4.000.000
Akomodasi pembicara 1.000.000 Akomodasi pembicara 1.000.000
Total 100.000.000 Total 100.000.000
TOTAL SEMUA
200.000.000
ANGGARAN

Anda mungkin juga menyukai