Anda di halaman 1dari 2

NAMA : NUR AFNI APRILIA

NIM : 210302003
KELAS : AKUNTANSI A PAGI

FIQIH ZAKAT
A. Pengertian Fiqih Zakat
1. Fiqih
Secara etimologis fiqh mempunyai arti al-fahmu (paham), sedangkan secara defenitif
fiqh berarti “Ilmu tentang hukum-hukum syar‟I yang bersifat amaliah yang digali dan
ditemukan dari dalil-dalil yang tafsili (khusus, terinci dan jelas). Menurut Ibnu Subhi
yang dikutif Prof. Dr. Satria Efendi M. Zein, Fiqh yaitu pengetahuan tentang hukum
syara‟ yang berhubungan dengan amal perbuatan yang digali satu persatu dalilnya
2. Zakat
Zakat menurut bahasa artinya bersih, bertambah (ziyadah), dan terpuji. Jika
diucapkan, zaka al-zar, artinya adalah tanaman itu tumbuh dan bertambah.
Sedangkan menurut istilah, zakat adalah mengeluarkan sebagian harta benda sebagai
sedekah wajib, sesuai dengan perintah Allah Swt. Kepada orang-orang yang
memenuhi syarat-syaratnya dan sesuai dengan ketentuan hukum islam.
B. Dasar Hukum Zakat
1. AL-Qur’an
2. As Sunnah
C. Jenis – Jenis Zakat
Zakat terbagi menjadi dua macam, yaitu :
1. Zakat Mal / Harta
Syarat Wajib Zakat Mal
a. Islam
b. Merdeka (bukan budak)
c. Hak milik yang sempurna
d. Telah mencapai nisab
e. Masa memiliki sudah sampai haul (selain tanaman dan buah-buahan).
2. Zakat Fitrah / Nafs
Syarat Zakat Fitrah
a. Islam
b. Lahir sebelum terbenam matahari pada hari penghabisan bulan Ramadhan
c. Mempunyai kelebihan harta
D. Objek Zakat
1. Zakat Tanaman dan Buah-buahan (Zakat pertanian/Zakat Zira’ah)
2. Zakat Hewan Ternak (Zakat An’am)
3. Zakat emas dan perak (Zakat Nuqud)
4. Zakat Hasil Tambang (Al Ma’adin) dan Barang Temuan (Rikaz) serta Hasil Laut
5. Zakat Harta Perniagaan / Dagangan (Zakat Tijarah)
E. Syarat Objek Zakat
1. Halal
2. Milik penuh
3. Berkembang
4. Cukup nisab
5. Cukup haul
6. Bebas dari utang
7. Lebih dari kebutuhan pokok
NAMA : NUR AFNI APRILIA
NIM : 210302003
KELAS : AKUNTANSI A PAGI

F. golongan yang berhak menerima zakat


1. Orang – orang fakir
2. Orang – orang miskin
3. Pengurus Zakat (amil)
4. Para mualaf yang dibujuk hatinya
5. Untuk memerdekakan budak
6. Orang – orang yang berutang
7. Orang – orang yang berjuang dijalan Allah dan
8. Orang – orang yang sedang dalam perjalanan.
G. Kelompok orang – orang yang tidak boleh menerima zakat
1. Orang kaya, yaitu orang yang berkecukupan atau mempunyai harta yang mencapai
satu nisab.
2. Orang kafir dibawah perlindungan Negara islam kecuali jika diharapkan untuk
masuk islam.
3. Bapak, ibu, kakek, nenek hingga ke atas, atau anak-anak hingga ke bawah, atau istri
dari orang yang mengeluarkan zakat, karena nafkah mereka dibawah tanggung
jawabnya. Namun diperbolehkan untuk menyalurkan zakat kepada selain mereka
seperti saudara laki-laki, saudara perempuan, paman, dan bibi, dengan syarat mereka
dalam keadaan membutuhkan.
H. Perspektif Fiqh Zakat dalam Ekonomi Islam
1. Zakat bukan riba, tetapi dasar ekonomi yang benar
2. Zakat merupakan sarana terpenting dalam perbaikan fungsi mata uang
3. Zakat merupakan Tambahan dan pengembangan harta
I. Perlakuan Akuntansi (PSAK 109)
PSAK 109 ini merujuk kepada beberapa fatwa MUI, yaitu sebagai berikut :
1. Fatwa MUI No. 8/2011 tentang Amil Zakat, menjelaskan tentang kriteria, tugas amil
zakat serta pembebanan biaya operasional
2. Fatwa MUI No. 13/2011 tentang Hukum Zakat atas Harta Haram, di mana zakat
harus ditunaikan dari harta yang halal baik jenis maupun cara perolehannya.
3. Fatwa MUI No. 14/2011 tentang Penyaluran Harta Zakat dalam bentuk Aset
Kelolaan.
4. Fatwa MUI No. 15/2011 tentang Penarikan, Pemeliharaan, dan Penyaluran Harta
Zakat.

Anda mungkin juga menyukai