Anda di halaman 1dari 3

materi78.co.

nr FIS 1

Suhu
Termometer memiliki beberapa skala,
A. SUHU
Suhu adalah ukuran atau derajat panas dinginnya diantaranya adalah skala Celcius, Reamur,
suatu benda atau sistem. Fahrenheit dan Kelvin.
Suhu adalah ukuran energi kinetik rata-rata yang Penetapan skala termometer didasarkan atas dua
dimiliki molekul-molekul benda yang meng- titik acuan skala, yaitu titik tetap atas dan titik tetap
gambarkan gerakan molekul-molekul benda. bawah.
Suatu benda dikatakan: 1) Titik tetap atas (TA) adalah titik didih air pada
1) Bersuhu tinggi jika benda itu panas, memiliki tekanan 1 atm.
energi kinetik molekul rata-rata yang tinggi, dan 2) Titik tetap bawah (TB) adalah titik beku air
gerakan molekul yang cepat. pada tekanan 1 atm.
2) Bersuhu rendah jika benda itu dingin, dan Skala-skala termometer:
memiliki energi kinetik molekul rata-rata yang
rendah, dan gerakan molekul yang lambat. (oC) (oR)
Perubahan suhu dapat menyebabkan perubahan 1 00 80 A
sifat benda yang disebut dengan sifat
termometrik. TA T
Sifat termometrik antara lain:
1) Perubahan wujud
2) Perubahan tekanan 100 80
B
3) Perubahan ukuran
4) Perubahan warna (peristiwa radiasi) 0 TB 0
5) Perubahan daya hantar listrik
T
B. TERMOMETER
Termometer adalah alat yang digunakan untuk 212 TA 373 TA
mengukur suhu.
Termometer dibuat berdasarkan sifat termometrik.
Macam-macam termometer: 180 100
1) Termometer raksa/klinis, didalamnya diisi
raksa yang dapat memuai dan menyusut. 32 TB 273 TB
2) Termometer gas, didalamnya diisi gas
hidrogen atau helium yang dapat memuai dan
menyusut.
3) Termometer hambatan, terbuat dari platina
Konversi skala dapat dirumuskan:
yang kenaikan nilai hambatan listriknya
berbanding lurus dengan kenaikan suhu. X = suhu terukur oX
Y = suhu terukur oY
4) Termometer paramagnetik, terbuat dari XA = titik atas skala oX
X - XB = Y - YB
logam yang diamati sifat magnetiknya. XB = titik bawah skala oX
5) Termometer optik (pirometer), terbuat dari XA - XBYA - YB
YA = titik atas skala oY
logam yang diamati perubahan warnanya. YB = titik bawah skala oX
6) Termometer bimetal, terbuat dari dua keping sehingga didapat persamaan,
logam tipis yang tingkat kelengkungannya
berbanding lurus dengan kenaikan suhu. CR F - 32 K - 273
5 = 4 = 9= 5
7) Termokopel (thermocouple), terbuat dari
dua kawat dengan jenis logam yang berbeda dan
terhubung ke amperemeter. C. PEMUAIAN ZAT
Benda yang mengalami perubahan suhu dapat
memuai dan menyusut.
Pemuaian zat terdiri dari pemuaian zat padat, zat
cair dan gas.
Pemuaian zat padat yang dapat terjadi adalah
pemuaian panjang, luas, dan volume.

SUHU DAN 1
materi78.co.nr FIS 1
Pemuaian panjang dapat dirumuskan: Volume zat cair yang mengalami perubahan
suhu berbanding lurus dengan kenaikan suhu.
Lo ΔL
V
L’
Lo = panjang awal (m)
ΔL = perubahan volume minimum
ΔL = LoαΔT panjang (m)
L’ = panjang akhir (m)
L’ = Lo + ΔL α = koefisien muai
panjang (K-1)
ΔT = perubahan suhu
L’ = Lo(1 + (K)
4oC T
Pemuaian luas dapat dirumuskan:
Anomali air adalah sifat tidak teratur air yang
ΔL ΔA terjadi pada suhu 0 – 4oC.
Pada suhu tersebut, zat cair yang dipanaskan
bukannya memuai, namun justru menyusut. Hal ini
A’
Lo disebabkan oleh terjadinya peristiwa perubahan
Ao wujud es menjadi air.
Pemuaian gas yang dapat terjadi adalah pemuaian
volume yang berhubungan dengan tekanan dan suhu.
Lo ΔL Pemuaian gas dijelaskan oleh hukum Boyle,
Ao = luas awal (m2) hukum Gay-Lussac, hukum Charles, dan persamaan
ΔA = AoβΔT ΔA = perubahan luas gas ideal.
(m2) Hukum Boyle menghubungkan volume dengan
A’ = luas akhir (m2) tekanan gas.
A’ = Ao + β = 2α = koefisien muai
luas (K-1)
ΔT = perubahan suhu Tekanan gas pada suhu konstan berbanding
A’ = Ao(1 + (K)
terbalik dengan volume gas, atau hasil kali
Pemuaian volume dapat dirumuskan: antara tekanan dan volume gas pada suhu
konstan adalah konstan.
dapat dirumuskan:

P = tekanan gas (Pa)


ΔL V = volume gas (L)
ΔV P1.V1 = P2.V2
Hukum Gay-Lussac menghubungkan tekanan dengan
suhu gas.
V’
Lo Tekanan mutlak gas pada volume konstan
Vo berbanding lurus dengan suhu mutlak gas
ΔL tersebut.
Lo
Lo ΔL dapat dirumuskan:
Vo = volume awal (m3)
ΔV = perubahan volume P1 = P2 P = tekanan gas (Pa) T
ΔV = = suhu gas (K)
(m3) T1T2
V’ = volume akhir (m3)
Hukum Charles menghubungkan volume
V’ = Vo + ΔV β = 3α = koefisien muai
dengan suhu gas.
volume (K-1)
ΔT = perubahan suhu
V’ = Vo(1 + Volume gas pada tekanan konstan
(K)
berbanding lurus dengan suhu mutlak gas
Pemuaian zat cair yang dapat terjadi adalah pemuaian tersebut.
volume.

SUHU DAN 2
materi78.co.nr FIS 1
dapat dirumuskan: Keuntungan yang didapat dari peristiwa
pemuaian adalah:
V1 = V2 V = volume gas (Pa) 1) Keping bimetal
T = suhu gas (K)
T1T2 Keping bimetal adalah gabungan dua plat logam
Persamaan gas ideal adalah gabungan dari ketiga yang berbeda yang menempel lalu dipanaskan.
hukum di atas, dimana tidak ada variabel yang dijaga Ketika dipanaskan, keping bimetal akan
konstan. melengkung, karena adanya perbedaan koefisien
Persamaan gas ideal adalah: muai panjang.
Keping bimetal akan melengkung ke arah logam
P1.V1 = P2.V2 yang koefisien muainya lebih kecil jika
T 1T 2 dipanaskan.
Keping bimetal digunakan pada termostat,
D. PENERAPAN PRINSIP PEMUAIAN ZAT sakelar otomatis, alarm kebakaran, dan
Pemuaian zat menimbulkan beberapa masalah, termometer bimetal.
antara lain: 2) Pemasangan roda logam
1) Rel kereta api dipasang bercelah antar relnya Ban baja yang akan dipasangkan ke roda
agar tidak bengkok ketika cuaca panas. ukurannya lebih kecil dari roda, sehingga tidak
2) Bingkai kaca pada jendela ukurannya lebih besar dapat dipasang secara langsung.
daripada kaca untuk menghindari pecahnya kaca Caranya adalah dengan memanaskan ban baja
ketika memuai karena udara panas. sehingga memuai, lalu memasukkan ke roda.
3) Kabel listrik di pinggir jalan dibuat kendur agar Setelah mendingin, ban baja akan menyusut dan
pada malam hari kabel listrik tidak putus ketika terpasang kuat pada roda.
menegang karena udara dingin.

SUHU DAN 3

Anda mungkin juga menyukai