Anda di halaman 1dari 12

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i


BAB 1. PENDAHULUAN ......................................................................................2
1.1 Latar Belakang ......................................................................................2
1.2 Tujuan Penelitian ..................................................................................3
1.3 Manfaat, Keutamaan dan Kontribusi Penelitian ...................................3
1.4 Target Temuan dan Luaran Penelitian..................................................4
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................4
2.1 Status Gizi Balita ..................................................................................4
2.2 Pola Asuh Gizi ......................................................................................4
2.3 Food Role Modelling ............................................................................5
2.4 Food Skill ..............................................................................................5
2.5 Ibu Bekerja ...........................................................................................5
BAB 3. METODE RISET ........................................................................................6
3.1 Desain Penelitian ..................................................................................6
3.2 Tahapan Penelitian ...............................................................................6
3.3 Populasi dan Sampel .............................................................................6
3.4 Variabel Penelitian ...............................................................................6
3.5 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................7
3.6 Teknik Analisis Data ............................................................................7
3.7 Teknik Penyimpulan Hasil ...................................................................7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .......................................................8
4.1 Anggaran Biaya ....................................................................................8
4.2 Jadwal Kegiatan ....................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................9
LAMPIRAN ........................................................... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pendamping
...................................................................... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan . Error! Bookmark not defined.
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas
...................................................................... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua PelaksanaError! Bookmark not
defined.
Lampiran 5. Kuesioner Penelitian ................ Error! Bookmark not defined.

i
2

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di Provinsi D.I Yogyakarta (DIY), Balita yang mengalami berat badan sangat
kurang (di bawah garis merah) meningkat dari 2019 ke 2020 menjadi sebanyak
0,8%. Prevalensi Balita stunting juga meningkat menjadi 11% dan prevalensi gizi
lebih menjadi 3,14% (Dinkes DIY, 2020). Prevalensi gizi kurang dan gizi buruk
yaitu 8,3%, termasuk kriteria masalah kesehatan masyarakat sedang (De Onis et al.,
2007). Masalah gizi kurang maupun gizi lebih pada Balita sama-sama menimbulkan
dampak negatif. Balita gizi kurang menyebabkan kerentanan penyakit infeksi dan
Balita gizi lebih menyebabkan resiko penyakit degeneratif (Woldehanna et al.,
2017). Kedua dampak tersebut berakibat menurunkan produktivitas sumber daya
manusia dan kualitas hidup (Govender et al., 2021). Status gizi Balita secara
langsung dipengaruhi oleh asupan makan. Konsumsi makanan pada Balita ini
ditentukan oleh kebiasaan makan Balita. Orang tua memainkan peran penting
membentuk lingkungan makan dan pengalaman makan anak (Costa & Oliveira,
2023).
Tingkat partisipasi angkatan kerja untuk perempuan bekerja di DI.
Yogyakarta sebesar 62% (Badan Pusat Statistik DIY, 2021). Sedangkan tingkat
partisipasi ibu bekerja yang memiliki anak Balita sebesar 65% untuk partisipasi
sedang hingga tinggi, dan 34% untuk partisipasi bekerja tinggi (Sebayang et al.,
2020). Penelitian di Yogyakarta mengungkapkan bahwa wanita bekerja dengan
alasan untuk memiliki karir, bentuk aktualisasi diri, dan tuntutan ekonomi keluarga.
Sebagian besar ibu mengalami ketidakseimbangan antara peran di tempat kerja
dengan peran di rumah tangga (Hilman, 2017). Para pekerja wanita merasakan
adanya batasan yang tidak jelas antara pekerjaan rumah dengan kantor, beban lebih
dalam pengasuhan, serta meningkatnya tingkat stress rumah tangga. Ibu pekerja
mengalami lebih banyak konflik antara pekerjaan dan keluarga. Konflik peran
ganda dan stress kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan (Chung et
al., 2020).
Ibu yang bekerja di luar rumah cenderung memiliki waktu yang lebih sedikit
untuk berinteraksi dengan anak dan menyediakan makanan sehingga lebih memilih
makanan cepat saji. Anak yang ibunya bekerja lebih banyak mengkonsumsi
makanan yang tidak sehat, sedikit mengkonsumsi makanan sehat, dan lebih banyak
menonton televisi (Datar et al., 2014). Anak dengan ibu bekerja cenderung memiliki
permasalahan picky eater atau pemilih makanan (Yuanita et al., 2021). Jenis
perbedaan pola asuh yang terlihat signifikan antara ibu bekerja dengan ibu tidak
bekerja yaitu pola asuh otoriter yang cenderung memaksakan kehendak orang tua
(Handanaputri, 2020). Perilaku makan anak memengaruhi orang tua untuk
menerapkan praktik pemberian makan tertentu, tetapi praktik ini juga memengaruhi
perilaku anak dari waktu ke waktu. Interaksi orang tua-anak cukup kompleks.
Maka, dinamika keluarga harus dipertimbangkan (Costa & Oliveira, 2023).
3

Orang tua sebagai panutan (role-model) berperan dalam proses pengasuhan


anak, seperti dalam hal regulasi diri anak, integritas moral anak, serta gaya hidup
sehat (Coto et al., 2019). Pola makan orang tua menjadi contoh perilaku makan bagi
anak. Kebiasaan makan bersama keluarga dapat menggambarkan peran kontrol dan
interaksi orang tua, serta berkontribusi paling besar untuk memberikan panutan
kepada anak (Mahmood et al., 2021). Namun, orang tua yang bekerja memiliki
waktu yang lebih sedikit untuk makan bersama keluarga (Bauer et al., 2012).
Tingkat keterampilan memasak ibu/pengasuh anak yang rendah dikaitkan
dengan jarangnya memasak di rumah, perilaku diet anak yang tidak sehat, dan
obesitas pada anak (Tani et al., 2021). Kepercayaan diri memasak pada orang tua
berpotensi melindungi anak-anak dari makanan ultra-olahan, sehingga memasak
makanan sendiri meningkatkan pola makan sehat pada anak (Martins et al., 2020).
Dari pemaparan data di atas, diketahui bahwa stunting, gizi kurang, berat
badan kurang dan gizi lebih masih menjadi masalah pada Balita di DIY. Penyebab
langsung masalah gizi Balita ini salah satunya yaitu asupan makan yang dapat
digambarkan. Ibu berperan penting untuk membentuk pola makan Balita dari cara
pola asuh gizi, pemberian panutan makan, dan persiapan makanan yang baik.
Namun, ibu bekerja di DIY juga beresiko mengalami kecemasan atau stres yang
berakibat mengubah pola asuh. Sehingga, peneliti akan mengkaji tentang
bagaimana status gizi Balita ditentukan oleh panutan makan, keterampilan
makanan, dan pola asuh pemberian makan yang demokratis pada ibu bekerja.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
a. Mengidentifikasi bagaimana hubungan food role model dengan status gizi
Balita.
b. Mengidentifikasi bagaimana food skill ibu dalam persiapan makanan
berhubungan dengan status gizi Balita.
c. Mengidentifikasi bagaimana hubungan demokratis parental feeding dengan
status gizi Balita.
d. Menganalisis keterkaitan ketiga komponen food role model, food skill, dan
demokratis parental feeding bersamaan mempengaruhi status gizi Balita.
1.3 Manfaat, Keutamaan dan Kontribusi Penelitian
Hasil penelitian dapat bermanfaat untuk dasar perencanaan intervensi
masalah gizi pada Balita (stunting, gizi kurang, berat badan kurang, dan gizi lebih)
yaitu melalui pendekatan di institusi tempat ibu bekerja untuk mengurangi
kecemasan ibu, atau kepada keluarga untuk mendukung pola asuh kepada anak dan
persiapan makanan yang baik. Hasil penelitian ini utamanya memberikan sudut
pandang lain dalam pengentasan masalah gizi Balita dan pemberdayaan wanita,
bahwa masalah gizi tidak hanya diselesaikan dari asupan makanan melainkan juga
dari perilaku interaksi orang tua dengan anak dan pemberdayaan ibu di sector
publik. Penelitian berkontribusi di aspek kesehatan, psikologis, dan kesejahteraan.
4

1.4 Target Temuan dan Luaran Penelitian


Target temuan yang diharapkan yaitu data mengenai karakteristik food role
model, food skill, demokratis parental feeding, status gizi Balita, serta nilai
signifikansi hubungan data-data tersebut.
Luaran wajib penelitian ini adalah :
1. Laporan kemajuan
2. Laporan akhir
3. Artikel ilmiah
4. Akun media sosial

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Status Gizi Balita


Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan zat gizi untuk
anak yang diindikasikan oleh berat badan dan tinggi badan anak. Status gizi juga
didefinisikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara
kebutuhan dan masukan makanan (Kesari & Noel, 2022). Status gizi dipengaruhi
oleh dua faktor langsung yaitu konsumsi makanan dan tingkat kesehatan. Masalah
gizi yang biasa muncul pada anak menurut ada dua yaitu kurang gizi dan kelebihan
gizi. Kekurangan gizi (seperti energi dan protein) bisa menyebabkan berbagai
keterbatasan, pertumbuhan mendatar, berat, dan tinggi badan tidak normal, serta
perkembangan motoriknya terganggu. Kelebihan gizi disebabkan oleh
ketidakseimbangan asupan energi dengan energi yang dikeluarkan, sehingga
menyebabkan penumpukan energi yang akan berubah menjadi tumpukan lemak
pada tubuh dan mengakibatkan kan obesitas (Reber et al., 2019). Pengukuran status
gizi Balita salah satunya didasarkan dari data hasil pengukuran antropometri dengan
indikator berat badan menurut umur, tinggi badan menurut umur dan berat badan
menurut tinggi badan (Ferreira, 2020).
2.2 Pola Asuh Gizi
Cara pemberian makan (feeding style) berkaitan dengan bagaimana orang
tua berinteraksi dengan anak ketika makan. Pengukuran dilakukan dengan
mengembangkan aspek multidimensi yang diturunkan dari gaya pola asuh, yang
disebut juga dimensi makan. Caregiver’s Feeding Style Questionnaire (CFSQ)
adalah salah satu alat ukur yang menilai dimensi tuntutan (demandingness), sekuat
apa orang tua mendorong anak makan, dan dimensi responsif (responsiveness), cara
orang tua mendorong makan. Kedua dimensi tersebut dikombinasikan untuk
menjelaskan gaya makan yang bersifat otoritatif (berkuasa), otoriter,
sabar/permisif, dan tanpa keterlibatan (Van Der Horst & Sleddens, 2017). Dimensi
dalam praktik pemberian makan terdiri dari pembiaran, responsif, permisif,
pembatasan dan penekanan (Pedroso & Gubert, 2021). Pada penelitian lain juga
dikategorikan menjadi aspek emosional, instrumental, dorongan, dan kontrol (Patel
et al., 2018).
5

2.3 Food Role Modelling


Orang tua dapat berperan sebagai mekanisme penting perubahan status
kesehatan anak dengan meningkatkan perilaku gaya hidup sehat mereka sendiri,
seperti status gizi yang normal, aspan sayur buah, dan aktivitas fisik (Coto et al.,
2019). Food role modelling atau pemberian panutan makan merupakan perilaku
makan orang tua yang mempengaruhi pola dan asupan makanan anak. Panutan
makan yang sehat mempengaruhi kualitas diet anak (Vaughn et al., 2018). Panutan
makan dapat diukur berdasarkan aspek asupan jenis makanan tertentu dan aspek
frekuensi orang tua makan sehat dan menunjukkan manfaat dan kenikmatan makan
sehat di depan anak-anak. Ketersediaan makanan bersamaan dengan panutan
makan secara sadar maupun tidak sadar membentuk pengetahuan dan perilaku
konsumsi makanan anak (Yee et al., 2017). Perilaku panutan makan ini sering
dikonsepkan dengan upaya orang tua yang disengaja untuk menunjukkan pemilihan
dan perilaku makan sehat untuk mendorong perilaku makan serupa pada anak. Anak
cenderung menyadari perilaku makan orang tua dan kadang menyamakan perilaku
makan mereka (Vaughn et al., 2016).
2.4 Food Skill
Food skill atau keterampilan makanan dapat didefinisikan sebagai
seperangkat keterampilan yang dibutuhkan untuk menyediakan dan menyiapkan
makanan yang aman, sehat dan akrab dengan kehidupan sehari- hari, meliputi cara
membeli atau menanam bahan makanan, membaca label kemasan, merencanakan
makanan, menyiapkan dan memasak makanan dengan aman serta menyimpan
makanan (Kopetsky et al., 2021). Keterampilan makanan atau food skill
mempengaruhi perilaku makan yang sehat serta kualitas makanan. Komponen food
skill terdiri dari diet dan dampak kesehatan, kesadaran konsumen (memahami label
gizi dan memanfaatkan pengetahuan untuk memilih makanan diet sehat, serta
mampu membuat keputusan dengan anggaran), cara memasak, menyiapkan dan
menangani makanan, serta keamanan makanan (McGowan et al., 2016).
2.5 Ibu Bekerja
Hal-hal yang mendasari perempuan bekerja antara lain, persepsi masyarakat
tentang pandangan produktif, faktor kebutuhan ekonomi keluarga, kebutuhan untuk
aktualisasi diri, dan gengsi (Sabariman, 2019). Penerimaan peran sebagai ibu dan
istri menimbulkan berbagai harapan dari anak-anak, pasangan, keluarga dan
masyarakat yang pada gilirannya memaksa wanita pekerja untuk memenuhi
persyaratan serta harapan di keluarga dan pekerjaan. Hal ini menyebabkan konflik
peran pada ibu bekerja dan menanggung banyak tekanan dan stres, yang dapat
mempengaruhi kesehatan mental dan fisik ibu (Ahmadifaraz et al., 2013).
Kecemasan merupakan kondisi neuropsikologis yang terkait dengan rasa takut dan
berdampak sebagai keadaan suasana hati yang berorientasi masa depan terkait
dengan persiapan untuk peristiwa atau keadaan yang diantisipasi yang dianggap
mengancam (Chand & Marwaha, 2022).
6

BAB 3. METODE RISET

3.1 Desain Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian empirik observasional analitik dengan
desain cross sectional untuk menganalisis hipotesis alternatif yaitu faktor-faktor
pengasuhan gizi anak yang berhubungan dengan status gizi Balita pada ibu bekerja
diantaranya food role model, food skill, dan demokratis parental feeding.
3.2 Tahapan Penelitian
1. Persiapan instrumen. Mempersiapkan kuesioner dalam bentuk online dan cetak,
melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen, kemudian memodifikasi
instrumen sesuai hasil uji.
2. Perijinan dan kaji etik penelitian. Melakukan survey lokasi dan koordinasi
dengan tempat penelitian, memasukkan protokol untuk ethical clearance.
3. Pengambilan dan pengumpulan data. Mendistribusikan kuesioner ke
koordinator lapangan, menyebarkan ke responden dan memantau proses
pengisian kuesioner.
4. Pengolahan data. Melakukan proses inputasi, tabulasi, pengkodean atau skoring
jawaban responden, dan klasifikasi data.
5. Analisis statistik. Melakukan uji statistik univariat terhadap karakteristik
responden, variabel bebas dan terikat. Uji bivariat untuk menguji korelasi food
role model, food skill, dan demokratis parental feeding dengan status gizi Balita
pada masing-masing indikator. Uji multivariat untuk melihat hubungan ketiga
variabel bebas terhadap status gizi Balita.
6. Penyajian hasil. Menyajikan data dasar dan hasil analisis statistik dalam bentuk
grafik, tabel, dan uraian hasil.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi terjangkau adalah semua ibu bekerja yang memiliki Balita di D.I.
Yogyakarta. Sampel diambil secara proporsional cluster random sampling. Klaster
sampel diambil dari 5 kota/kabupaten dengan proporsi sesuai data wanita pekerja
di DIY tahun 2021, yaitu Kulon Progo 12%, Bantul 25%, Gunung Kidul 21%,
Sleman 31%, dan Kota Yogyakarta 11%. Subjek diambil secara acak dari setiap
kota/kabupaten. Jumlah sampel ditentukan berdasarkan rumus sampel untuk
menguji hipotesis dua arah proporsi satu populasi, dengan α=5%, β=20%, proporsi
populasi yang diuji=11%, dan besar efek=6%. Sehingga didapatkan jumlah sampel
minimal sebanyak 240 orang. Kriteria inklusi sampel meliputi wanita usia 19-49
tahun, berstatus sebagai pegawai/pekerja suatu instansi minimal 1 tahun, memiliki
anak usia 13-59 bulan.
3.4 Variabel Penelitian
1. Status gizi Balita (variabel terikat), berupa kondisi gizi Balita yang dilihat dari
nilai z-score indikator berat badan menurut usia, tinggi badan menurut usia, dan
berat badan menurut usia. Skala variabel yaitu numerik.
2. Food role model (variabel bebas), berupa pemberian panutan atau contoh
7

perilaku makan oleh ibu kepada anak, skala variabel yaitu numerik (skor tingkat
pemberian panutan dari skala likert).
3. Food skill (variabel bebas), berupa kemampuan dan keterampilan ibu untuk
merencanakan, mempersiapkan, mengolah, dan menyimpan makanan di rumah.
Skala variabel yaitu numerik (skor penerapan perilaku food skill).
4. Demokratis parental feeding (variabel bebas), interaksi ibu dengan anak ketika
proses pemberian makanan dimana terjadi keseimbangan antara tuntutan dan
tanggapan ibu terhadap perilaku makan anak. Skala variabel yaitu numerik
(skor tingkat penerapan pola asuh pemberian makan yang demokratis).
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Keseluruhan data diambil menggunakan self-administered kuesioner secara
online kecuali status gizi Balita, terdiri dari kuesioner karakteristik responden (ibu
dan Balita), kuesioner untuk pola asuh gizi (parental feeding style questionnaire),
kuesioner untuk food role model yaitu Musher-Eizenman’s Comprehensive
Feeding Practices Questionnaire, dan kuesioner untuk food skill yaitu home food
preparartion skill. Data status gizi Balita diambil dengan pengukuran langsung
yaitu mengukur berat badan dan tinggi badan. Data karakteristik responden
mencakup identitas ibu dan anak, usia ibu, jenis pekerjaan ibu, penghasilan ibu,
pendidikan ibu, usia anak, jenis kelamin anak, tempat tinggal. Data pola asuh gizi
mencakup kontrol oleh anak, regulasi emosi, mendukung, hadiah, memantau,
menekan, batasan untuk kesehatan, dan batasan untuk berat badan. Sedangkan food
role model terdiri dari komponen lingkungan, keterlibatan, demonstrasi, dan
pengajaran. Data food skill terdiri dari kebiasaan makan, perencanaan, belanja, dan
teknik memasak.
3.6 Teknik Analisis Data
Untuk menilai validitas masing-masing instrument menggunakan STATA
versi 16, dengan Multivariate analysis Cronbach's alpha. Sedangkan untuk uji
reliabilitas dengan melihat nilai Cronbach's alpha. Uji bivariat Pearson dan
Spearman digunakan untuk mengetahui hubungan setiap faktor diantaranya food
role model, food skill, dan demokratis parental feeding dengan status gizi. Setiap
jawaban ditentukan skornya. Semakin tinggi skor food role model,
mengindikasikan perilaku makan ibu semakin mengarah ke panutan makan.
Semakin tinggi skor food skill, mengindikasikan perilaku persiapan makan di rumah
semakin sering. Semakin tinggi skor komponen demandingness dan responsiveness
pada pola asuh gizi semakin mengarah ke demokratis. Analisis multivariat
menggunakan regresi linier, dengan metode enter, untuk mengetahui hubungan
berbagai faktor status gizi. Kualitas persamaan regresi dinilai kelayakannya dengan
kalibrasi dan nilai diskriminasi. Kelayakan persamaan regresi secara keseluruhan
dinilai dari uji anova.
3.7 Teknik Penyimpulan Hasil
Pada uji validitas kuesioner, hasil nilai r item-test correlation dibandingkan
dengan r table untuk uji dua arah dengan tingkat signifikansi 0,05. Jika r hitung lebih
8

besar dari r tabel, maka item tersebut valid. Jika nilai test scale lebih dari 0,6 maka
instrumen tersebut reliabel. Hasil deskriptif untuk karakteristik responden dalam
bentuk proporsi dan nilai rata-rata. Hasil uji bivariat ditentukan dari perbedaan
antara dua kelompok bermakna bila p<0,05 dengan interval kepercayaan 95%. Jika
pada interval kepercayaan terdapat angka satu, maka hipotesis nol diterima.
Persamaan regresi dikatakan layak jika nilai p pada uji anova kurang dari 0,05. Nilai
diskriminasi dilihat berdasarkan nilai koefisien determinasi.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 4.1 Rekapitulasi Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besaran Dana
(Rp)
1 Bahan habis pakai ( Belmawa
Perguruan Tinggi
Instansi lain
2 Sewa dan jasa Belmawa
Perguruan Tinggi
Instansi lain
3 Transportasi lokal Belmawa
Perguruan Tinggi
Instansi lain
4 Lain-lain Belmawa
Perguruan Tinggi
Instansi lain
Jumlah
Belmawa
Perguruan Tinggi
Rekap Sumber Dana
Instansi lain
Jumlah
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan
No Jenis Kegiatan Bulan Penanggung Jawab
1 2 3 4 5
Persiapan instrument
kuesioner
Uji validitas dan
reliabilitas kuesioner
Modifikasi kuesioner
Perijinan lokasi
9

Kaji etik penelitian


Distribusi kuesioner
ke ibu bekerja
Pengukuran status
gizi Balita
Pemantauan data
Tabulasi data
Analisis statistik
Laporan kemajuan,
artikel ilmiah,
laporan akhir

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadifaraz, M., Foroughipour, A., Abedi, H., Azarbarzin, M., Dehghani, L., &
Meamar, R. (2013). Anxiety of Women Employees and The Process of
Maternal Role. International Journal of Preventive Medicine, 4(Suppl 2),
S262. /pmc/articles/PMC3678229/
Badan Pusat Statistik DIY. (2021). Keadaan Angkatan Kerja Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Bauer, K. W., Hearst, M. O., Escoto, K., Berge, J. M., & Neumark-Sztainer, D.
(2012). Parental employment and work-family stress: associations with family
food environments. Social Science & Medicine (1982), 75(3), 496–504.
Chand, S. P., & Marwaha, R. (2022). Anxiety. In Anxiety. StatPearls Publishing.
Chung, H., Seo, H., Forbes, S., & Birkett, H. (2020). WORKING FROM HOME
DURING THE COVID-19 LOCKDOWN: Changing preferences and the
future of work. https://www.birmingham.ac.uk/Documents/college-social-
sciences/business/research/wirc/epp-working-from-home-COVID-19-
lockdown.pdf
Costa, A., & Oliveira, A. (2023). Parental Feeding Practices and Children’s Eating
Behaviours: An Overview of Their Complex Relationship. Healthcare, 11(3).
Coto, J., Pulgaron, E. R., Graziano, P. A., Bagner, D. M., Villa, M., Malik, J. A., &
Delamater, A. M. (2019). Parents as Role Models: Associations between
Parent and Young Children’s Weight, Dietary Intake, and Physical Activity in
a Minority Sample. Maternal and Child Health Journal, 23(7), 943.
Datar, A., Nicosia, N., & Shier, V. (2014). Maternal Work and Children’s Diet,
Activity, and Obesity. Social Science & Medicine (1982), 107, 196.
De Onis, M., Onyango, A. W., Borghi, E., Siyam, A., Nishida, C., & Siekmann, J.
(2007). Development of a WHO growth reference for school-aged children
and adolescents. Bulletin of the World Health Organization, 85(9), 660–667.
Dinkes DIY. (2020). Profil Kesehatan D.I Yogyakarta Tahun 2020.
Ferreira, H. D. S. (2020). Anthropometric assessment of children’s nutritional
10

status: a new approach based on an adaptation of Waterlow’s classification.


BMC Pediatrics, 20(1). https://doi.org/10.1186/S12887-020-1940-6
Govender, I., Rangiah, S., Kaswa, R., & Nzaumvila, D. (2021). Malnutrition in
children under the age of 5 years in a primary health care setting. South African
Family Practice, 63(1).
Handanaputri, D. P. K. (2020). Perbedaan pola asuh pada ibu bekerja dan tidak
bekerja. Universitas Negeri Malang.
Hilman, N. L. M. (2017). Wanita Karir: Sebuah Pilihan Dilematis Antara
Pekerjaan dan Keluarga (Studi Kasus Pada Wanita Karir di Yogyakarta)
[Universitas Islam Indonesia].
Kesari, A., & Noel, J. Y. (2022). Nutritional Assessment. Nutritional Care of the
Patient with Gastrointestinal Disease, 1–14.
Kopetsky, A., Baker, S., Hobbs, K., & Robson, S. (2021). Understanding Mothers’
Perceptions of Food Skills: A Qualitative Study. Journal of the Academy of
Nutrition and Dietetics, 121(7), 1339-1349.e2.
Mahmood, L., Flores-Barrantes, P., Moreno, L. A., Manios, Y., & Gonzalez-Gil, E.
M. (2021). The influence of parental dietary behaviors and practices on
children’s eating habits. Nutrients, 13(4).
Martins, C. A., Machado, P. P., Louzada, M. L. da C., Levy, R. B., & Monteiro, C.
A. (2020). Parents’ cooking skills confidence reduce children’s consumption
of ultra-processed foods. Appetite, 144.
McGowan, L., Pot, G. K., Stephen, A. M., Lavelle, F., Spence, M., Raats, M.,
Hollywood, L., McDowell, D., McCloat, A., Mooney, E., Caraher, M., &
Dean, M. (2016). The influence of socio-demographic, psychological and
knowledge-related variables alongside perceived cooking and food skills
abilities in the prediction of diet quality in adults: a nationally representative
cross-sectional study. The International Journal of Behavioral Nutrition and
Physical Activity, 13(1).
Patel, C., Karasouli, E., Shuttlewood, E., & Meyer, C. (2018). Food Parenting
Practices among Parents with Overweight and Obesity: A Systematic Review.
Nutrients, 10(12).
Pedroso, J., & Gubert, M. B. (2021). Cross-cultural adaptation and validation of the
Infant Feeding Style Questionnaire in Brazil. PLOS ONE, 16(9), e0257991.
Reber, E., Gomes, F., Vasiloglou, M. F., Schuetz, P., & Stanga, Z. (2019).
Nutritional Risk Screening and Assessment. Journal of Clinical Medicine,
8(7).
Sabariman, H. (2019). PEREMPUAN PEKERJA (STATUS DAN PERAN
PEKERJA PEREMPUAN PENJAGA WARUNG MAKAN KURNIA).
Jurnal Analisa Sosiologi, 8(2), 162–175.
Sebayang, S. K., Dibley, M. J., Astutik, E., Efendi, F., Kelly, P. J., & Li, M. (2020).
Determinants of age-appropriate breastfeeding, dietary diversity, and
consumption of animal source foods among Indonesian children. Maternal
11

and Child Nutrition, 16(1).


Tani, Y., Isumi, A., Doi, S., & Fujiwara, T. (2021). Associations of caregiver
cooking skills with child dietary behaviors and weight status: Results from the
A-CHILD study. Nutrients, 13(12). https://doi.org/10.3390/NU13124549/S1
Van Der Horst, K., & Sleddens, E. F. C. (2017). Parenting styles, feeding styles and
food-related parenting practices in relation to toddlers’ eating styles: A cluster-
analytic approach. PLoS ONE, 12(5).
Vaughn, A. E., Martin, C. L., & Ward, D. S. (2018). What matters most - what
parents model or what parents eat? Appetite, 126, 102.
Vaughn, A. E., Ward, D. S., Fisher, J. O., Faith, M. S., Hughes, S. O., Kremers, S.
P. J., Musher-Eizenman, D. R., O’Connor, T. M., Patrick, H., & Power, T. G.
(2016). Fundamental constructs in food parenting practices: a content map to
guide future research. Nutrition Reviews, 74(2), 98–117.
Woldehanna, T., Behrman, J. R., & Araya, M. W. (2017). The effect of early
childhood stunting on children’s cognitive achievements: Evidence from
young lives Ethiopia. The Ethiopian Journal of Health Development =
Ya’Ityopya Tena Lemat Mashet, 31(2), 75. /pmc/articles/PMC5726774/
Yee, A. Z. H., Lwin, M. O., & Ho, S. S. (2017). The influence of parental practices
on child promotive and preventive food consumption behaviors: a systematic
review and meta-analysis. The International Journal of Behavioral Nutrition
and Physical Activity, 14(1).
Yuanita, F., Galuh, P., & Prameswari, N. (2021). Hubungan Status Ibu Bekerja,
Pola Asuh Makan, Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Picky Eater
pada Anak Usia Prasekolah. Indonesian Journal of Public Health and
Nutrition, 1(3), 577–583.
12

Anda mungkin juga menyukai