Anda di halaman 1dari 15

Laporan Praktikum Mata Kuliah Komunikasi Data dan Jaringan

(Praktek)

Tugas Ke - 8
Routing ENSP

Disusun Oleh:

Roy Aziz Barera

221524030

Program Studi D4 Teknik Informatika

Jurusan Teknik Komputer dan Informatika

Politeknik Negeri Bandung

2023
Pendahuluan
Internet Protocol version 4 (IPv4) adalah protokol inti dalam TCP/IP suite dan
beroperasi di lapisan Internet dalam model TCP/IP atau lapisan jaringan dalam Model
Interkoneksi Sistem Terbuka (OSI). Lapisan jaringan ini menyediakan transmisi data tanpa
koneksi, dan setiap datagram IP ditransmisikan secara independen tanpa perlu membentuk
koneksi sebelumnya.

Dalam aktivitas laboratorium ini, akan memahami bagaimana mengkonfigurasi


alamat IPv4 pada antarmuka perangkat Huawei menggunakan Huawei ENSP. Selain itu,
akan mempelajari fungsi dan arti dari loopback interfaces, cara rute langsung dihasilkan, cara
mengkonfigurasi rute statis, dan kondisi di mana rute statis akan berlaku. Juga akan
memahami bagaimana menguji konektivitas lapisan jaringan dengan menggunakan alat ping
dan menerapkan pengetahuan ini dalam berbagai skenario.

Laporan ini akan memberikan panduan tentang konfigurasi routing dengan Huawei
ENSP, serta menggali konsep dan prinsip dasar yang mendukung operasi routing ini. Dengan
pemahaman yang mendalam tentang cara Huawei ENSP digunakan dalam mengelola routing,
akan memiliki landasan yang kuat dalam manajemen jaringan yang terinterkoneksi.

Alat dan Bahan (yang digunakan pada laporan ini)


1. Laptop HP ProBook 430 G8 Notebook
2. Ensp

Langkah Langkah
1. Nyalakan Laptop dan buka aplikasi Ensp
2. Membuat topologi jaringan (Menambahkan Router)

Untuk membuat topologi seperti itu saya menggunakan Router yang ada di aplikasi Ensp
yang berada di sebelah kiri tampilan.
3. Membuat topologi jaringan (Menambahkan Koneksi antar Router
menggunakan ‘Ethernet Cable atau Copper Cable)

Klik logo Listrik di kiri dan klik Kabel berjenis Copper/Ethernet lalu klik Router 1 dan pilih
GE (Giga Ethernet) yang diinginkan dan seterusnya sampai semuanya sudah terhubung
menggunakan kabel tersebut menjadi seperti ini.
4. Menambahkan teks untuk memudahkan dalam proses “IP addresses of physical
interfaces”

5. Klik tombol “Start / Run” Untuk masuk ke dalam CLI dan menambahkan IP
address untuk Physical Interface ke dalam 3 Router di atas berdasarkan IP yang
sudah ditentukan di atas dengan langkah sebagai berikut

Buka Command Line untuk semua router dan gunakan perintah


● system-view
● sysname (nama router)
● interface GigabitEthernet (Number GE nya)
● ip address (ip yang akan digunakan pada interface GE tersebut)
● quit
Lakukan perintah itu ke semua router

6. Lakukan ping dari R1 ke R2 untuk mengecek apakah sudah koneksi sudah bisa
terhubung

Penampakan routing table nya


7. Menambahkan konfigurasi loopback
Sample R1
8. Cek apakah LoopBack sudah berhasil ditambahkan
9. Cek apakah rute nya sudah benar

Menggunakan perintah ping -a source-ip-address tujuan-ip-address untuk menentukan alamat


IP sumber dan tujuan paket ping. Pada titik ini, router tidak memiliki rute ke alamat IP
tujuan. Oleh karena itu, operasi ping gagal.
10. Konfigurasi Route Static
ip route-static 10.0.1.2 32 10.0.12.2
11. Menambahkan rute di R2
Hasil
Rute statis yang dikonfigurasi akan ditambahkan ke tabel routing IP dalam beberapa
situasi berikut:

● Rute statis yang ditujukan ke jaringan yang sudah ada pada router.

● Rute statis yang menunjuk ke alamat IP yang sudah ada pada router sebagai next hop.

● Rute statis dengan next hop yang valid dan dapat dijangkau (reachable).

Namun, rute statis tidak akan ditambahkan ke tabel routing jika next hop yang diatur tidak
dapat dijangkau. Ini berarti bahwa jika next hop tidak dapat dicapai (misalnya, jika router
tidak memiliki rute ke next hop tersebut), rute statis tidak akan efektif. Sebuah rute statis
harus memiliki next hop yang dapat dicapai agar bisa efektif dalam mengalihkan paket.
Tabel Routing (Routing Table):

Tabel routing adalah komponen kunci dalam pengaturan dan manajemen jaringan.
Tabel routing berisi informasi yang digunakan oleh router untuk menentukan bagaimana
mengarahkan lalu lintas data. Tabel routing mencakup rute-rute yang mengarahkan ke
jaringan tujuan tertentu. Setiap rute memiliki atribut seperti alamat tujuan, subnet mask, next
hop (jika ada), dan metrik. Router menggunakan tabel routing untuk memutuskan jalur
terbaik untuk mengirimkan paket data dari sumber ke tujuan.

GigabitEthernet (GigaEthernet) Interface:

GigabitEthernet (GigE) adalah jenis antarmuka jaringan yang umum digunakan dalam
perangkat jaringan seperti router dan switch. Ini adalah antarmuka yang mendukung
kecepatan data sebesar 1 gigabit per detik (1 Gbps). Antarmuka GigE digunakan untuk
menghubungkan perangkat jaringan ke jaringan lokal (LAN) atau menghubungkan perangkat
jaringan satu dengan yang lain.

Interface:

Interface adalah titik konektivitas fisik atau logis di perangkat jaringan seperti router
atau switch. Antarmuka dapat berupa antarmuka fisik seperti Ethernet atau serat optik, atau
antarmuka logis seperti loopback interface. Antarmuka memungkinkan perangkat jaringan
untuk berkomunikasi dengan jaringan eksternal atau perangkat lain.

Loopback Interface:

Loopback interface adalah antarmuka virtual di perangkat jaringan yang digunakan


untuk tujuan diagnostik dan pengujian. Loopback interface selalu aktif dan memiliki alamat
IP yang statis. Hal ini memungkinkan perangkat jinding untuk mengirim dan menerima paket
ke alamat IP loopback itu sendiri. Loopback interface sangat berguna dalam pengujian
konektivitas dan konfigurasi perangkat.

Brief (Singkat):

Perintah brief digunakan dalam konteks perintah display ip interface brief atau ping
untuk menampilkan informasi singkat tentang antarmuka IP atau hasil ping. Ini termasukkan
alamat IP, subnet mask, status fisik, status protokol, dan informasi penting lainnya. Ini
membantu dalam melihat dengan cepat konfigurasi antarmuka atau hasil dari pengujian ping.

Ping (ICMP Ping):

Ping adalah perintah yang digunakan untuk menguji konektivitas jaringan dan
mengukur waktu respons antara dua perangkat. Ini menggunakan protokol ICMP (Internet
Control Message Protocol) untuk mengirim paket ke perangkat tujuan dan menerima balasan.
Ping digunakan untuk memastikan bahwa perangkat dalam jaringan dapat berkomunikasi satu
sama lain.
Configure Static Route (Konfigurasi Rute Statis):

Konfigurasi rute statis adalah proses mengatur rute-rute manual di tabel routing
router. Rute statis didefinisikan secara manual oleh administrator jaringan dan digunakan
untuk mengarahkan lalu lintas ke tujuan tertentu. Rute statis berguna dalam situasi di mana
tidak ada protokol routing dinamis yang digunakan. Administrator mengonfigurasi rute statis
dengan menentukan alamat tujuan dan next hop.

Preference (Preferensi):

Preference dalam konteks routing mengacu pada prioritas yang diberikan kepada rute
tertentu dalam tabel routing. Rute dengan preferensi lebih tinggi lebih diutamakan daripada
rute dengan preferensi lebih rendah. Ini memungkinkan administrator untuk mengendalikan
aliran lalu lintas dan memilih jalur terbaik ketika ada beberapa rute yang tersedia menuju
tujuan yang sama.

Tracert (Trace Route):

Tracert adalah perintah yang digunakan untuk melacak jalur lalu lintas dari sumber ke
tujuan melalui jaringan. Perintah ini mengungkapkan daftar alamat IP yang dilewati oleh
paket selama perjalanan. Ini berguna untuk mendiagnosis masalah konektivitas dan
mengidentifikasi titik kegagalan dalam rute lalu lintas. Perintah tracert digunakan dalam
tujuan pemecahan masalah jaringan dan pemahaman topologi jaringan.
Diskusi
Routing statis yang merupakan metode pengalihan lalu lintas dalam jaringan yang
digunakan ketika administrator jaringan ingin secara manual mengonfigurasi rute-rute
tertentu. Dalam beberapa situasi, ada aspek menarik ketika penggunaan routing statis berlaku,
terutama ketika tidak ada kemampuan untuk melakukan ping (ping tidak berhasil) dan tidak
ada jalur jaringan untuk loopback.
Kelebihan dari routing statis adalah sederhana, mudah dipahami, dan cocok untuk
penggunaan di jaringan kecil dengan topologi sederhana. Namun, kelemahan utamanya
adalah kurangnya kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan dalam jaringan. Routing
statis membutuhkan konfigurasi manual setiap kali ada perubahan topologi atau rute yang
diperlukan.
Terkadang, dalam situasi tertentu, kita mungkin tidak dapat melakukan ping ke
destinasi yang diinginkan. Ini bisa disebabkan oleh firewall, konfigurasi yang salah, atau
perangkat lain yang mencegah respon dari tujuan. Dalam konteks routing statis,
ketidakmampuan untuk melakukan ping tidak selalu menjadi masalah serius jika rute telah
dikonfigurasi dengan benar. Routing statis akan tetap mengalihkan paket ke destinasi yang
sesuai, asalkan rute tersebut valid.

Loopback interfaces adalah alat penting dalam pengujian konektivitas. Mereka


biasanya digunakan untuk menguji konfigurasi router atau mengidentifikasi masalah dalam
jaringan. Namun, dalam beberapa kasus, tidak ada jaringan fisik yang terhubung ke loopback.
Dalam situasi ini, loopback mungkin tidak memiliki jalur jaringan terhubung secara fisik,
tetapi masih memiliki alamat IP yang dapat digunakan untuk pengujian dan identifikasi
perangkat dalam jaringan.
Kesimpulan
Praktikum laboratorium yang telah dilakukan melibatkan konfigurasi jaringan
menggunakan Huawei ENSP, dengan fokus pada IPv4 routing. Berikut adalah kesimpulan
dari eksperimen tersebut:

1. Pentingnya Routing dalam Jaringan: Eksperimen ini menekankan pentingnya routing


dalam pengelolaan jaringan komunikasi data. Routing adalah elemen kunci dalam
mengarahkan lalu lintas data dari sumber ke tujuan, dan pemahaman konsep routing
adalah aspek penting dalam manajemen jaringan.

2. Konfigurasi Static Route: Dalam eksperimen, konfigurasi rute statis digunakan untuk
menghubungkan router dan mengatur pengiriman lalu lintas antara mereka.
Konfigurasi rute statis adalah langkah pertama dalam memahami cara mengatur aliran
lalu lintas dalam jaringan.

3. Penggunaan GigabitEthernet Interface: Pengaturan alamat IP pada antarmuka


GigabitEthernet memungkinkan router untuk berkomunikasi satu sama lain melalui
jaringan fisik. Antarmuka dengan kecepatan GigabitEthernet mendukung transfer data
yang cepat dalam jaringan.

4. Loopback Interfaces untuk Pengujian Konektivitas: Loopback interfaces digunakan


untuk tujuan diagnostik dan pengujian konektivitas. Mereka memungkinkan
pengujian lalu lintas antara router dengan alamat IP loopback itu sendiri, yang sangat
berguna dalam pemecahan masalah dan pemahaman topologi jaringan.

5. Penggunaan alat Ping dan Tracert: Alat-alat seperti Ping dan Tracert digunakan dalam
eksperimen untuk menguji konektivitas jaringan dan melacak jalur lalu lintas. Ini
adalah alat penting dalam pemecahan masalah jaringan dan pemahaman bagaimana
data bergerak melalui jaringan.

Eksperimen ini memberikan wawasan yang baik tentang pengaturan jaringan dasar,
konfigurasi routing, dan alat-alat yang digunakan dalam manajemen dan pemecahan masalah
jaringan. Dengan dasar ini, Anda dapat melanjutkan dengan eksperimen yang lebih kompleks
dan pemahaman lebih mendalam tentang cara mengelola dan mengoptimalkan jaringan yang
terinterkoneksi.

Referensi
1. Buku “Huawei Certification Training HClA-Datacom Datacom Engineers' Lab Guide
v1.0”
2. Chat GPT

Anda mungkin juga menyukai