Pedoman Penulisan Skripsi FKIP Undana
Pedoman Penulisan Skripsi FKIP Undana
OLEH:
TIM PENYUSUN
Buku Panduan Penulisan Skripsi ini dibuat untuk menuntun dosen dan
mahasiswa dalam penyusunan tugas akhir (skripsi) mahasiswa di lingkungan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusa Cendana. Disamping itu,
pedoman penulisan skripsi ini memberikan jaminan keseragaman baik dari segi
format mamupun tata tulis skripsi yang berlaku di FKIP Undana. Panduan ini juga
sebagai dasar bagi setiap program studi untuk menyusun panduan penulisan skripsi
pada program studinya masing-masing.
Pada kesempatan Tim Penyusun menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dekan dan Para Pembantu Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan atas
dukungannya sehingga buku panduan ini dapat diselesaikan sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan
2. Rekan-rekan dosen yang terlibat dalam pembahasan buku panduan ini.
3. Pihak-pihak lain yang turut memberikan andil dalam penyusunan panduan ini
Rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan
berkat yang telah diberikan kepada Tim Penyusun sehingga dapat merampungkan
tulisan ini. Semoga Buku Pedoman ini dapat digunakan sebagai acuan dalam
penyusunan skripsi bagi semua mahasiswa di lingkungan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan serta Dosen-Dosen dalam membimbing penulisan skripsi.
Buku Pedoman ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu Tim Penyusun
mengharapkan saran perbaikan dari semua pihak demi penyempurnaan buku
pedoman ini. Semoga Tuhan memberkati setiap kita yang senantiasa berupaya untuk
memperbaiki citra dan kualitas lembaga ini.
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
SEKAPUR SIRIH DARI REKTOR UNDANA ................................................. iv
SEKAPUR SIRIH DARI DEKAN FKIP UNDANA ......................................... v
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... viii
BAB I. GAMBARAN UMUM TENTANG SKRIPSI ..................................... 1
1.1. Pengertian Skripsi ............................................................................. 1
1.2. Tujuan Penulisan Skkripsi .................................................................. 1
BAB II. PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI .................................................. 2
2.1. Petunjuk Umum ................................................................................ 2
2.2. Petunjuk Khusus ................................................................................ 2
2.3. Format Penulisan Proposal ................................................................. 2
2.4. Format Penulisan Skripsi ................................................................... 5
BAB III. TEKNIK PENULISAN PROPOSAL DAN SKRIPSI ........................ 31
3.1. Aturan Umum .................................................................................... 31
3.2. Aturan Khusus .................................................................................... 34
BAB IV. PENUTUP ........................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 48
LAMPIRAN ....................................................................................................... 49
ii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Ragam Penulisan Kepustakaan dalam Tubuh Tulisan dan Daftar 34
Pustaka .....................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Ketentuan Cover Skripsi ................................................................................ 49
2. Ketentuan Punggung Sampul ........................................................................ 50
3. Ketentuan Halaman Pengajuan ...................................................................... 51
4. Ketentuan lembaran persetujuan .................................................................... 52
5. Ketentuan lembaran pengesyahan ................................................................. 53
6. Ketentuan Keaslian dan sumber informasi .................................................... 54
7. Ketentuan Halaman persembahan ................................................................. 55
8. Ketentuan Abstrak ......................................................................................... 56
9. Ketentuan Kata Pengantar.............................................................................. 57
10. Ketentuan Daftar Isi....................................................................................... 58
11. Ketentuan Daftar Tabel, Daftar Gambar dan Daftar Lampiran..................... 60
12. Daftar Arti Singkatan ... ................................................................................ 63
13. Ketentuan Riwayat Hidup ............................................................................. 64
14. Contoh Penomeran Bab dan Turunannya dan ketentuan alinea baru ........... 65
15. Pemeriksaan Penyelasaaian Skripsi .............................................................. 69
iii
BAB I
GAMBARAN UMUM SKRIPSI
Skripsi dapat juga diartikan sebagai karya tulis ilmiah berdasarkan hasil penelitian
lapangan dan atau studi kepustakaan yang disusun mahasiswa sesuai dengan bidang
studinya sebagai tugas akhir dalam jenjang pendidikan formal di Perguruan
Tinggi. Dalam dunia pendidikan, skripsi berarti suatu tulisan ilmiah yang telah
dibuktikan kebenarannya berdasarkan data yang telah dikumpulkan dengan
menggunakan instrumen penelitian maupun dokumen-dokumen yang telah ada. Data
yang diperoleh harus memenuhi kriteria valid dan reliable sehingga hasil penelitian
yang diperoleh benar-benar menggambarkan keadaan sesungguhnya.
Laporan hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dibawa bimbingan Dosen
Pembimbing Skripsi untuk dipertahankan dihadapan dewan penguji. Berdasarkan
definisi-definisi tersebut maka skripsi mengandung komponen karya tulis, ilmiah, hasil
penelitian, dilakukan oleh mahasiswa, dan tingkat sarjana.
Untuk menulis skripsi sebagai tugas akhir, maka seorang mahasiswa harus melakukan
penelitian. Penelitian adalah kegiatan yang terencana, terarah, sistematis dan terkendali
dalam upaya memperoleh data dan informasi dengan menggunakan metode ilmiah
untuk menjawab pertanyaan atau menguji hipotesis dalam bidang ilmu tertentu.
Sumber data untuk menyusun skripsi dapat berupa data primer, sekunder, dan tersier.
Data primer adalah data yang diperoleh peneliti di lapangan, kelas atau laboratorium,
baik melalui wawancara maupun hasil pengukuran langsung lainnya. Data sekunder
adalah data yang diperoleh dengan memanfaatkan hasil pengumpulan data pihak lain,
misalnya prestasi belajar siswa, profil kelurahan, data Badan Pusat Statistik, dan Index
Prestasi Kumulatif (IPK). Data tersier dapat diperoleh dari tesis, disertasi, jurnal, dan
majalah ilmiah.
1
BAB II
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI BAGI MAHASISWA FKIP UNDANA
2
b. Bagian Utama Proposal
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Manfaat Penelitian
1.5. Asumsi Penelitian (jika diperlukan)
1.6. Defenisi Operasional
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Fokus Penelitian
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Tujuan Penelitian
1.5. Kegunaan Penelitian
3
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Pendekatan dan Jenis Penelitian
3.3. Kehadiran Peneliti
3.4. Sumber Data
3.5. Pengumpulan Data
3.6. Analisis Data
3.7. Pengecekan Validitas Temuan
3.8.Skema Alur Penelitian
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Tujuan Penelitian & Pengembangan
1.3. Spesifikasi Produk yang Diharapkan
1.4. Urgensi Penelitian & Pengembangan
1.5. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian & Pengembangan
1.6. Defenisi Operasional
4
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Manfaat Penelitian
1.5. Definisi Operasional
5
11) Daftar Tabel
12) Daftar Gambar
13) Daftar Lampiran
14) Daftar Arti Singkatan
15) Riwayat Hidup
6
program studi pendidikan Biologi FKIP Undana Tahun akademik 2016/2017
b. Pengembangan penuntun praktikum bioteknologi tempe berbasis pendekatan
saintifik di SMA Negeri 4 Kupang.
c. Pengaruh model Problem Based Learning terhadap kemampuan memecahkan
masalah pada materi pencemaran lingkungan Siswa SMA Negeri 3 Kupang
3) Halaman Persetujuan
Halaman persetujuan berisi nama mahasiswa, NIM, judul skripsi, nama dan tanda
tangan pembimbing utama dan pendamping, dan ketua program studi. Penanda
tanganan lembaran ini dilakukan setelah pembing utama dan pembimbing
pendamping memeriksa sistematika penulisan berdasarkan panduan penulisan
skripsi, dan isi skripsi sesuai dengan bidang penelitian. Ketentuan penulisan
lembaran persetujuan pada lampiran 4.
Lembar pengesahan berisi nama mahasiswa, NIM, judul skripsi, nama pembimbing
utama dan pembimbing pendamping; tanggal, bulan dan tahun kelulusan; nama dan
tanda tangan penguji I, II dan III; tanggal, bulan dan tahun ujian disyahkan oleh
Dekan FKIP; serta nama dan tanda tangan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Ketentuan penulisan pada lampiran 5.
7) Abstrak
Bagian ini memuat uraian singkat tetapi lengkap tentang:
a) Masalah yang dihadapi, ruang lingkup, serta tujuan yang hendak dicapai.
b) Metode penelitian yang dipakai.
c) Hasil penelitian.
d) Kesimpulan.
7
Abstrak ditulis tidak lebih dari 4 alinea dan berisi tidak lebih dari 250 kata.
Abstrak diketik satu spasi dan harus lengkap memuat latar belakang masalah, tujuan,
materi dan metode penelitian, serta hasil dan kesimpulan. Selain itu tidak disertakan
sitasi pustaka. Di bawah baris terakhir, ditulis Kata Kunci (Key Word) yang terdiri
dari maksimal 6 kata yang menyatakan ke dalam indeks mana penelitian dapat
dimasukkan. Kata pertama dari kata kunci disarankan merupakan kata benda, karena
kata kunci menyatakan indeks suatu penelitian atau skripsi. Disarankan urut-urutan
kata dalam kata kunci mengacu pada urut-urutan objek, perlakuan, ubahan dalam
penelitian, bukan merupakan urutan kata muncul dalam judul penelitian.
Abstract adalah sama dengan intisari, tetapi ditulis dalam bahasa Inggris. Karena
abstract merupakan terjemahan dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris, dan
isinya berupa sesuatu yang sudah terjadi, maka penerjemahan intisari harus
menggunakan bentuk past tense. Ketentuan penulisan abstrak pada lampiran 8.
8) Kata pengantar
Kata pengantar berisi antara lain:
a) Beberapa penjelasan tentang alasan pemilihan masalah penelitian.
b) Ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu terlaksananya
skripsi.
c) Penjelasan-penjelasan lain, misalnya ada perubahan sedikit dari rencana semula
karena ada masalah atau kekurangan-kekurangan.
d) Kata pengantar tidak berisi kata-kata atau hal-hal yang bersifat ilmiah.
e) Pada akhir kata pengantar pada ruang ketikan sembir kanan bawah ditulis nama
penulis (lengkap tanpa singkatan, tanpa gelar) dan pada bagian kanan sejajar
dengan nama penulis ditulis nama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Undana Kupang dan di bawahnya ditulis bulan dan tahun skripsi yang telah
diuji. Ketentuan penulisan kata pengantar pada lampiran 9.
9) Daftar Isi
Berisi tentang gambaran menyeluruh skripsi yang diajukan dalam suatu urutan yang
sistematis. Disamping itu, daftar isi juga berfungsi sebagai petunjuk bagi pembaca
untuk menemukan bagian tertentu dari skripsi. Daftar isi diketik dengan jarak satu
setengah spasi, jika ada dalam satu sub bab di ketik satu spasi. Ketentuan penulisan
daftar isi pada lampiran 10.
8
dan bentuk lain. Penulisan antara judul gambar diketik satu setengah spasi,
sedangkan antar baris dalam judul gambar diketik satu spasi. Ketentuan penulisan
daftar gambar pada lampiran 11.
Bab I. Pendahuluan
Pendahuluan berisi uraian untuk menuju ke pokok persoalan yang sebenarnya. Pada
pendahuluan ini, penulis ingin mengungkapkan suatu gejala, konsep, atau dugaan
kepada pembaca. Pendahuluan berisi:
9
permasalahan yang sama berdasarkan hasil kajian kekurangan atau kelemahannya
penelitian sebelumnya, (4) Jika mungkin pada latar belakang juga berisi tetang aturan
hukum yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Penulisan latar belakang dimulai dari hal-hal yang bersifat umum ke hal-hal yang
bersifat khusus.
Perumusan masalah
Perumusan masalah tidak lain adalah pertanyaan-pertanyaan yang akan dicarikan
jawabannya melalui penelitian. Perumusan masalah dinyatakan dalam bentuk
kalimat tanya yang disusun secara singkat, padat dan jelas. Perumusan masalah yang
baik akan memperlihatkan variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antar
variabel dan subjek penelitian, dan memungkinkan dilakukan pengambilan data.
Tujuan penelitian
Bagian ini berisi penjelasan mengenai hasil yang akan dicapai dan dirumuskan dalam
bentuk pernyataan singkat. Tujuan penelitian tidak lain adalah jawaban terhadap
permasalahan yang diajukan. Perumusan tujuan penelitian menggunakan kata kerja
yang dapat diukur, seperti menunjukkan, menjajaki, mengevaluasi, mendeskripsikan,
menguraikan menguji, mengkaji atau menerapkan.
Manfaat Penelitian
Bagian ini memuat uraian faedah dan manfaat hasil penelitian bagi pembangunan
negara dan atau pengembangan serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi
bagi masyarakat.
10
Asumsi Penelitian
Asumsi penelitian tidak harus ada. Asumsi dapat ditulis jika memang benar-benar
diperlukan.
Asumsi penelitian adalah anggapan-anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan
pijakan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian. Misalnya, peneliti
mengajukan asumsi bahwa sikap seseorang dapat diukur dengan menggunakan skala
sikap. Dalam hal ini dia tidak perlu membuktikan kebenaran hal yang
diasumsikannya itu, tetapi dapat langsung memanfaatkan hasil pengukuran sikap
yang diperolehnya. Asumsi dapat bersifat substantif atau metodologis. Asumsi
substantif berhubungan dengan permasalahan penelitian, sedangkan asumsi
metodologis berkenaan dengan metodologi penelitian.
Defenisi Operasional
Defenisi operasional diperlukan untuk mencegah perbedaan pengertian atau
kekurangjelasan makna seandainya penegasan istilah tidak diberikan. Istilah yang
perlu diberi penegasan adalah istilah-istilah yang berhubungan dengan konsep-
konsep pokok yang terdapat di dalam skripsi. Kriteria bahwa suatu istilah
mengandung konsep pokok adalah jika istilah tersebut terkait erat dengan masalah
yang diteliti atau variabel penelitian. Defenisi istilah disampaikan secara langsung,
dalam arti tidak diuraikan asal-usulnya. Defenisi istilah lebih dititikberatkan pada
pengertian yang diberikan oleh peneliti.
Defenisi istilah dapat berbentuk defenisi operasional variabel yang akan diteliti.
Defenisi operasional adalah defenisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang
didefenisikan yang dapat diamati. Secara tidak langsung defenisi operasional itu
akan menunjuk alat pengambil data yang cocok digunakan atau mengacu kepada
bagaimana mengukur suatu variabel. Definisi operasional variabel adalah pengertian
variabel (yang diungkap dalam definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara
praktik, secara nyata dalam lingkup obyek penelitian/obyek yang diteliti. Variabel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat.
11
atau peneliti terdahulu yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan.
Teori-teori keilmuan, temuan, dalil, hukum postulat, prinsip dan asumsi disusun
sebagai tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian, menyusun kerangka pikir
dan merumuskan hipotesis.
Dalam tinjauan pustaka dapat berbentuk uraian kualitatif, model matematis, atau
persamaan-persamaan yang langsung berkaitan dengan bidang ilmu yang diteliti.
Tinjauan pustaka sebaiknya diuraikan secara jelas sehingga dapat menerangkan
variabel dan dapat digunakan sebagai dasar daam menentukan indikator.
Beberapa point penting yang harus diperhatikan dalam tinjauan pustaka, yaitu: (a)
jurnal dan buku teks yang digunakan terkategori baru (tahun terbit tidak lebih dari 10
tahun), relevan, dan langsung dari sumber asli; (b) tinjauan pustaka secukupnya
untuk menyusun kerangka atau konsep dalam penelitian serta hipotesis; (c) perlu
dibuat sintesis dari kutipan yang diambil; (d) setiap pustaka yang diambil harus
ditulis dalam daftar pustaka. Jika tidak menulis sumber kutipan maka yang
bersangkutan telah melakukan praktik plagiat.
Selain jurnal dan buku teks, sumber lain yang dipakai sebagai tinjauan pustaka yakni
prosiding, buletin, disertasi, tesis, skripsi, laporan penelitian, artikel makalah, tabloid
dan juga sumber pustaka online (hindari penggunaan Blog).
Selain landasan teori, bagian penting dari tinjauan pustaka, yaitu kerangka pikir
penelitian dan hipotesis.
Kerangka pikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel
yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel
independent dan dependent. Bila dalam penelitian ada variabel moderator dan
intervening, maka juga perlu dijelaskan, mengapa variabel itu ikut dilibatkan dalam
penelitian.
Kerangka pikir yang baik memenuhi enam kriteria berikut ini: (a) variabel-variabel
telah diidentifikasi dan telah diberikan nama; (b) adanya hubungan antara satu
variabel dengan variabel lainnya; (c) menyatakan hubungan positif atau negatif,
berbentuk sistematis, kausal atau timbal balik; (d) adanya argumentasi tentang
hubungan itu; (e) digambarkan dalam bentuk diagram skematis; dan (f) adanya
penjelasan tentang diagram skematis.
12
Dalam menyusun kerangka pikir, maka ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:
(a) Menetapkan variabel yang diteliti. Variabel penelitian adalah suatu atribut, sifat
atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu. Terdapat
5 variabel yaitu: variabel independen, variabel dependen, variabel moderator,
variabel intervening, dan variabel kontrol; (b) Membaca Buku, hasil penelitian dan
sumber pustaka lain yang relevan dengan variabel penelitian; (c) Deskripsi teori
yang berkenaan dengan variabel yang diteliti; (d) Analisis kritis terhadap teori-teori
yang relevan dengan variabel; (e) Analisis komparatif terhadap teori untuk
memadukan antara teori satu dengan teori yang lain, atau mereduksi bila terlalu luas;
dan (f) Sintesa kesimpulan dengan memadukan variabel yang satu dengan variabel
yang lain; serta (g) menyusun kerangka pikir hubungan antar variabel berdasarkan
hasil sintesa kesimpulan.
Rumusan Hipotesis
Bedasarkan alur pembentukannya, maka hipotesis dirumuskan setelah landasan teori
dan kerangka pikir pennelitian. Hipotesis memuat pernyataan singkat yang
dijabarkan dari landasan teori dan merupakan jawaban sementara terhadap masalah
yang dihadapi yang masih harus dibuktikan kebenarannya. Tidak semua penelitian
memerlukan hipotesis. Rumusan hipotesis dapat dilakukan dalam bentuk hipotesis
nol, hipotesis alternatif, atau hipotesis kerja.
Hipotesis yang baik memenuhi kriteria menunjukkan pertautan antara dua variabel
atau lebih; dirumuskan dalam kalimat deklaratif, singkat, padat dan jelas; dan dapat
diuji secara empirik.
13
disain percobaan yang akan digunakan dalam pengambilan data.
D. Populasi / sampel / subjek / objek penelitian
Pada sub bagian ini diterangkan ruang lingkup sasaran yang akan dicapai, baik yang
melibatkan organisme (masyarakat, individu, tumbuhan, hewan), maupun objek
tertentu, seperti depo air minum, sumur, umur penduduk IPK dan lain-lain. Teknik
sampling untuk mendapatkan sasaran tersebut perlu dijelaskan secara rinci.
Analisis data
Setelah pengumpulan, pengelompokan dan reduksi data, maka dilakukan analisis
data dengan menggunakan analisis statistic secara kuantitatif atau kualitatif, selain
itu dapat berupa analisis statistik parametrik atau non parametric.
Hasil Penelitian
Sub bab hasil penelitian dapat dibagi menjadi beberapa sub judul sesuai
dengan jumlah variabel atau indikator. Bagian yang memuat hasil yang diperoleh
setelah dilakukan penelitian. Hasil penelitian disajikan dengan jelas, logis, berkaitan
yang satu dengan yang lain dan mengarah pada satu tujuan, sehingga mudah
dimengerti atau dapat memberikan jawaban atas permasalahan yang sedang
diselidiki. Hasil penelitian dapat berupa gambar, tabel, foto, dan grafik, disertai
nomor dan judul disertai dengan keterangan yang jelas. Jika data sudah ditampilkan
dalam bentuk tabel, maka tidak boleh ditampilkan lagi dalam bentuk grafik. Hindari
pengulangan informasi yang sudah ada dalam tabel atau gambar. Hasil dan
kesimpulan analisis statistik hendaknya ditulis secara jelas.
Pembahasan
Pada sub bagian ini peneliti bebas membahas hasil temuan dengan tetap mengacu
pada latar belakang, permasalahan, tujuan, hipotesis (kecuali penelitian desktriptif
kualitatif) dengan teori-teori yang ada serta penellitian sebelumnya. Pada bagian ini,
peneliti memaknai hasil penelitian sesuai dengan teori utama (grand theory). Penulis
menyampaikan pendapat pribadi sesuai dengan hasil temuannya, didukung atau
14
bertentangan dengan hasil penelitian terdahulu atau pendapat orang lain dan sumber-
sumber yang lain. Disini penulis secara jujur menyampaikan kelemahan-kelemahan
dan mengomentari penelitian sebelumnya, dimana letak perbedaan dengan
penelitian sebelumnya. Pada bagian ini peneliti juga membahas hubungan antara satu
fakta dengan fakta yang lain, baik fakta yang telah didapat maupun yang telah
ditemukan oleh peneliti terdahulu. Hipotesis yang telah diuji hendaknya ditelaah
secara kritis menurut alur yang logis, serta dikemukakan aspek-aspek baru yang
penting. Hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak, beserta alasannya.
Muara akhir dari pembahasan adalah apakah hasil penelitian sesuai dengan teori.
Kesimpulan
Bagian ini memuat tentang generalisasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan
untuk menjawab permasalahan, tujuan dan hipotesis penelitian (kecuali penelitian
deskkriptif kualitatif). Kesimpulan hendaknya diuraikan secara singkat, jelas, padat
menurut urutan yang sistematis.
Saran
Pada sub bagian ini berisi saran yang bersifat ilmiah dan non ilmiah. Saran ilmiah
ditujukan kepada para peneliti bidang sejenis yang ingin melanjutkan atau
mengembangkan penelitian yang telah dilakukan. Kelemahan atau kekurangan dari
penelitian yang sudah dilakukan disarankan agar dapat dilakukan penelitian lanjutan
untuk memperbaiki subyek, obyek ataupun metode. Saran tidak ilmiah berupa
kebijakan pemerintah untuk memperbaiki kondisi tertentu dari segi ekonomis, teknis
ataupun politis.
Daftar pustaka
Bagian ini memuat semua sumber pustaka yang dipergunakan dalam teks agar para
pembaca dapat menemukan kembali sumber informasi yang dikemukakan atau
menjadi dasar penelitian. Sumber pustaka dapat berupa buku teks, monograf,
majalah ilmiah/ jurnal ilmiah, makalah seminar, laporan penelitian, website dan lain–
lain. Sumber pustaka hendaknya dengan tahun terbit tidak lebih dari 10 tahun. Daftar
pustaka tidak bernomor dan ditulis lengkap dengan menggunakan sistem nama tahun
(system Harvaad) sesuai urutan alfabetis.
Lampiran – lampiran
Berbagai hal yang ada kaitannya dengan penelitian tetapi tidak perlu dimasukkan
dalam bagian utama, dapat ditulis pada lampiran. Lampiran tidak boleh mengganggu
isi karangan utama. Lampiran dapat berisi : tabel utama, perhitungan-perhitungan,
bentuk-bentuk kuesioner, foto, peta, panduan wawancara formulir, dokumen asli dan
15
lain-lain.
Bab I. Pendahuluan
Konteks Penelitian atau Latar Belakang (penjelasan sama dengan penelitian
kuantitatif
Alasan-alasan ini dikmukaakan secara jelas, sesuai dengan sifat penelitian kualitatif
yang holistik, induktif, dan naturalistik yang berarti dekat sekali dengan gejala yang
diteliti. Pertanyaan-pertanyaam tersebut diajukan setelah diadakan studi pendahuluan
di lapangan.
16
secara jelas, misalnya letak geografis, bangunan fisik (jika perlu disertakan peta
lokasi), struktur organisasi, program dan suasana sehari-hari. Pemilihan lokasi harus
didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan kemenarikan, keunikan, dan kesesuaian
dengan topik yang dipilih. Dengan pemilihan lokasi ini peneliti diharapkan
menemukan hal-hal yang bermakna dan baru. Hindari alasan-alasan pemilihan lokasi
yang bersifat subyektif, seperti dekat dengan rumah, peneliti familiar dengan lokasi
tersebut dan sebagainya.
Kehadiran Peneliti.
Kehadiran peneliti di lokasi penelitian merupakan syarat mutlak dalam
penelitian kualitatif sehingga perlu dijelaskan secara eksplisit dalam laporan
penelitian. Pada penelitian kualitatif, peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus
pengumpul data. Selain manusia, instrumen lain dapat pula digunakan sebagai
pendukung tugas peneliti. Disamping itu perlu dijelaskan tentang peran peneliti,
apakah sebagai partisipan penuh, pengamat partisipan, atau pengamat penuh. Selain
itu, perlu dijelaskan tentang apakah statusnya sebagai peneliti perlu diketahui atau
tidak oleh subjek atau informan.
Sumber Data
Pada bagian ini perlu dijelaskan sumber data, jenis data, dan teknik pengambilan
data. Dijelaskan tentang dari mana data tersebut diperoleh, siapa yang dijadikan
subjek dan informan penelitian, bagaimana ciri-ciri subjek dan informan itu, data apa
saja yang dikumpulkan, bagaimana karakteristiknya, dan bagaimana data tersebut
dikumpulkan sehingga keberadaan data tersebut dapat dipercaya. Misalnya data
tentang sejarah Kota Kupang yang dikumpulkan dari informan yang dipilih dengan
teknik bola salju (snowball sampling).
Pengumpulan Data
Pada bagian ini dijelaskan tentang cara atau pengumpulan data yang digunakan.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif antara lain observasi partisipan,
wawancara mendalam, dan dokumentasi. Rekaman data terdiri dari dua dimensi,
yaitu fidelitas dan struktur. Fidelitas merujuk pada sejauh mana bukti nyata dari
lapangan disajikan. Data yang diperoleh melalui rekaman audio atau vidieo memiliki
fidelitas tinggi, sedangkan data dalam bentuk catatan lapangan memiliki fidelitas
rendah. Struktur berkaitan dengan sejauh mana wawancara dan observasi dilakukan
secara sistematis dan terstruktur. Disamping itu, diuraikan tentang cara menjamin
keabsahan data melalui triangulasi.
17
Analisis Data
Analisis data meliputi pengerjaan, pengorganisasian, pemecahan dan sintesis data
serta pencarian pola, pengungkapan hal yang penting, dan pengetahuan apa yang
dilaporkan. Analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data, dengan
teknik-teknik misalnya analisis domain, analisis taksonomis, analisis komponenisal,
dan analisis tema. Dalam hal ini, peneliti dapat menggunakan statistik
nonparametrik, logika, etika, atau estetika. Dalam uraian tentang analisis data ini
sebaknya diberikan contoh yang operasional, misalnya matriks dan logika.
Pembahasan
Bagian ini memuat gagasan peneliti, keterkaitan antara pola-pola, kategori-kategori,
dan dimensi-dimensi, posisi temuan atau teori terhadap teori-teori dan temuan-
temuan sebelumnya, serta penafsiran dan penjelasan dari temuan/teori yang diungkap
dari lapangan (grounded theory).
Bab V. Penutup
Bab Penutup memuat: a) Kesimpulan sebagai temuan pokok. b) Implikasi dan
tindak lanjut penelitian. c) Saran-saran atau rekomendasi yang diajukan.
18
Dalam penelitian kualitatif, temuan pokok atau kesimpulan harus menunjukkan
“makna” temuan-temuan tersebut.
Bab I. Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah dalam penelitian & pengembangan diawali dengan
identifikasi kesenjangan-kesenjangan yang ada antara kondisi nyata dengan kondisi
yang diharapkan, serta dampak yang ditumbulkan oleh masalah tersebut. Berbagai
alternatif untuk mengatasi kesenjangan itu perlu dipaparkan secara singkat disertai
dengan identifikasi faktor penghambat dan pendukungnya. Alternatif yang
ditawarkan sebagai pemecah masalah beserta rasionalnya dikemukakan pada bagian
akhir dari penjabaran latar belakang masalah. Disamping itu perlu dipparkan teori-
teori dan dan hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan produk yang
dikembangkan secara terpadu dan sistematis mengikuti pola deduksi.
Produk yang dihasilkan berupa bahan ajar, panduan praktikum, poster, kurikulum,
modul, paket pembelajaran, buku teks, alat evaluasi, model, atau produk lain yang
dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah pelatihan, pembelajaran, atau
pendidikan. Setiap produk memiliki spesifikasi yang berbeda dengan produk lainnya,
misalnya panduan praktikum mikkrobiologi memiliki spesifikasi yang berbeda jika
dibandingkan dengan panduan praktikum sejarah Indonesia, meskipun di dalamnya
dapat ditemukan komponen yang sama.
Dalam bagian ini diharapkan juga terungkap kaitan antara urgensi pemecahan
masalah dengan konteks permasalahan yang lebih luas. Pengaitan ini dimaksudkan
19
untuk menjelaskan bahwa pemecahan suatu masalah yang konteksnya mikro benar–
benar dapat member sumbangan bagi pemecahan masalah lain yang konteksnya lebih
luas.
Pada bagian ini juga perlu diungkap keterbatasan dari produk yang dihasilkan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi, khususnya untuk konteks masalah yang lebih
luas. Pemaparan kelemahan produk ini sangat penting dilakukan untuk mengingatkan
pengguna agar lebih hati-hati menyikapi produk ini sesuai dengan asumsi yang
menjadi dasar serta disesuaikan dengan ketersediaan faktor pendukung ketika
menggunakan produk ini.
Defenisi Operasional
Defenisi operasional penting dilakukan untuk membatasi dan mengarahkan pembaca
terhadap istilah yang digunakan sehingga tidak menimbulkan penafsiran berbeda.
Definisi istilah-istilah yang khas meliputi istilah yang berkaitan dengan model dan
prosedur yang digunakan dalam penelitian & pengembangan dan istilah yang
berkaitan dengan produk yang dihasilkan. Batasan istilah-istilah tersebut harus
dirumuskan seoperasional mungkin. Makin operasional batasan istilah, makin kecil
peluang istilah itu ditafsirkan berbeda oleh pembaca atau pengguna.
Pada bagian ini perlu dijelaskan secara singkat struktur model yang digunakan dalam
pengembangan produk. Apakah model yang digunakan merupakan model yang
20
sudah ada, adaptasi dari model yang sudah ada atau model yang dikembangkan
sendiri. Apabila model yang digunakan adalah adaptasi dari model yang sudah ada,
maka pemilihan perlu disertai dengan alasan, komponen-komponen yang disesuaikan
serta kekuatan dan kelemahan model itu. Apabila model yang digunakan
dikembangkan sendiri ,maka informasi yang lengkap mengenai setiap komponen dan
kaitan antar komponen dari model itu perlu di paparkan. Model tersebut perlu
diuraikan seoperasional mungkin sebagai dasar dalam pengembangan produk.
Uji coba produk pengembangan biasanya dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu uji
perseorangan, uji kelompok kecil dan uji lapangan. Dalam kegiatan penelitian &
pengembangan, pengembang mungkin berhenti pada tahap uji perseorangan, atau
dilanjutkan dan berhenti sampai tahap uji kelompok kecil atau sampai uji lapangan.
Hal ini sangat tergantung pada urgensi dan data yang diperlukan melalui uji coba itu.
Subjek uji coba di bidang isi produk memiliki keahllian yang berkaitan dengan isi
produk yang akan dikembangkan. Misalnya produk yang akan dikembangkan adalah
penuntun praktikum fisiologi tumbuhan pada materi fotosintesis, maka subjek uji
21
coba yang selanjutnya disebut validator adalah orang yang memiliki bidang keahlian
fisiologi tumbuhan. Subjek uji coba atau validator ini bertugas untuk memvalidasi isi
produk. Validator isi produk berasal dari dosen dan guru dalam bidang terkait.
Subjek coba dalam bidang perancangan berasal dari ahli yang paham benar tentang
perancangan produk. Produk yang dikembangkan berkaitan dengan media, maka
validator adalah ahli yang paham tentang perancangan media yang memenuhi
persyaratan sebuah media dalam pembelajaran.
Jenis Data.
Uji coba produk pada penelitian dan pengembangan bertujuan untuk memperoleh
data. Data yang dikumpulkan digunakan sebagai dasar untuk menetapkan tingkat
keefktifan, efisiensi dan atau daya tarik dari produk yang dikembangkan. Dalam
penelitian dan pengembangan ketiga jenis data (yang berkaitan dengan keefektifan
efisiensi dan daya tarik) tidak harus dikumpulkan semua oleh pengembang.
Pengembang bisa saja mengumpulkan data ssesuai dengan kebutuhan
pengembangan. Misalnya pengembang hanya melakukan uji coba untuk melihat
daya tarik dari suatu produk, atau hanya untuk melihat tingkat efisiensinya atau
keduanya,. Keputusan untuk menentukan jenis data yang dikumpulkan disesuaikan
dengan pemecahan masalah yang dikemukakan pada Bab 1. Apakah pemecahannya
masalahnya meliputi ketiga aspek, hanya 2 aspek atau hanya satu aspek saja.
Paparan mengenai jenis data yang dikumpulkan hendaknya dikaitkan dengan desain
dan pemilihan subjek uji coba. Jenis data tertentu, bagaimana pun juga akan
menuntut desain tertentu dan subjek coba tertentu. Misalnya, pengumpullan data
mengenai kecermatan isi dapat dilakukan secara individu dari validator isi, atau
secara kelompok melibatkan ahli isi, ahli desain, dan sasaran pengguna produk.
Pengumpulan data secara kelompok dapat dilakukan melalui diskusi, maupun
seminar.
22
Bab IV. Hasil Penelitian Dan Pengembangan
Penyajian Data Uji Coba
Pada bagian ini disajikan semua data yang dikumpulkan dari kegiatan uji coba
produk dalam bentuk tabel, bagan, atau gambar yang mudah dipahami.. Sebelum
dianalisis, data ini perlu dikelompokkan berdasarkan jenisnya dan komponen produk
yang dikembangkan. Pengelompookan data ini sangat penting untuk keperluan revisi
produk.
Analisis Data
Bagian ini mengungkapkan secara rinci hasil analisis data uji coba. Penyajian hasil
analisis data perlu dibatasi pada hal-hal yang bersifat faktual, tanpa interprestasi
pengembang. Kesimpulan hasil analisis perlu dikemukan pada bagian akhir dari butir
ini. Kesimpulan inilah yang digunakan sebagai dasar melakukan revisi produk.
Revisi Produk
Revisi produk ditetapkan berdasarkan hasil analisis data. Keputusan merevisi produk
hendaknya disertai dengan pembenaran bahwa setelah direvisi produk itu akan
menjadi lebih efektif, efisien dan atau menarik. Komponen-kompponen yang direvisi
dan hasil revisinya harus secara jelas dikemukakan dalam bagian ini.
Bab V. Penutup
Bab penutup memuat dua hal penting kajian terhadap produk yang telah direvisi dan
saran pemanfaatan, diseminasi, serta pengembangan produk lebih lanjut.
Pengajuan saran pada bagian ini meliputi saran untuk keperluan pemanfaatan
produk, diseminasi produk ke sasaran yang lebih luas dan saran untuk keperluan
pengembangan lebih lanjut. Setiap saran sebaiknya didasarkan pada hasil kajian
terhadap produk.. Saran yang disampaikan sebaiknya menggunakan pernyataan-
pernyataan yang lebih jelas disertai dengan alasannya.
23
Bagian Inti
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Bab I. Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Inti dari latar belakang masalah penelitian berisi tentang uraian mengenai arti
pentingnya penelitian ini dilakukan, fakta-fakta permasalahan pembelajaran yang
ditemukan dalam kelas, alternatif solusi untuk mengatasi masalah tersebut, apa
keunggulan dari alternatif solusi tersebut, serta hasil penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya yang melandasi topik penelitian.
Masalah menunjukkan kesenjangan antara harapan dan fakta atau antara idealisme
teori dan fakta empiris yang dirasakan dalam proses pembelajaran. Peneliti merasa
prihatin atas terjadinya masalah dalam pembelajaran, kemudian timbul rasa peduli
dan niat untuk mengatasi masalah. Dari permasalahan yang ada dilakukan
identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan masalah tersebut. Faktor-faktor
penyebab tersebut menjadi dasar untuk menentukan alternatif solusi. Pilihan solusi
bagi masalah tersebut berupa tindakan konkret yang dapat dilakukan oleh pendidik
dan peneliti secara kolaboratif.
Pilihan cara pemecahan masalah perlu dideskripsikan dengan jelas dengan disertai
argumentasi mengapa cara pemecahan tersebut dipilih. Hasil kajian teoritis dan
empiris dikemukakan sebagai landasan pemilihan tindakan. Argumentasi untuk
mendukung pilihan tindakan disampaikan secara kritis, logis, dan analitis, sejalan
dengan teori-teori yang relevan, dan sebaiknya juga didukung bukti-bukti empiris
(hasil penelitian terdahulu yang relevan) atas keefektifan tindakan yang dipilih dalam
upaya penyelesaian masalah-masalah yang sama atau sejenis yang dilakukan oleh
peneliti-peneliti sebelumnya.
Rumusan Masalah
Masalah Penelitian, merupakan kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Rumusan
masalah dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti secara jelas, spesifik dan
operasional dikaitkan dengan alternatif pemecahan masalah dan hasil yang ingin
dicapai.
Rumusan masalah dari aspek substansi atau isi berkaitan dengan bobot dan nilai
permasalahan serta kegunaan atau manfaat pemecahan masalah melalui tindakan
yang dipilih. Rumusan masalah dari aspek orisialitas tindakan, maka yang perlu
dipertimbangkan apakah pemecahan dengan model tindakan itu merupakan suatu hal
24
baru yang belum pernah dilakukan guru sebelumnya, setidaknya di dalam konteks
permasalahan yang ada pada saat penelitian dilakukan.
Rumusan masalah dari aspek formulasi, maka sebaiknya masalah dirumuskan dalam
bentuk kalimat pertanyaan. Hindari rumusan masalah yang bermakna ganda.
Rumusan masalah hendaknya lugas menyatakan secara eksplisit dan spesifik tentang
masalah apa yang ditemukan dan tindakan yang diharapkan dapat mengatasi masalah
tersebut.
Rumusan maslah dari aspek teknis, maka yang perlu diperhatikan adalah kelayakan
masalah dan kemampuan peneliti untuk melakukan penelitian dan menjawab atau
memecahkan masalah yang dipilih. Masalah yang dipilih hendaknya bermakna,
memiliki nilai praktis bagi guru dan semua yang berkolaborasi dapat memperoleh
pengalaman belajar untuk meningkatkan profesionalitasnya.
Rumusan masalah dari aspek aplikasinya, maka yang perlu diperhatikan adalah
tindakan pemecahan masalah tersebut dapat diapikasikan untuk memecahkan
masalah serupa yang dihadapi oleh guru, kegunaan metodologi dan kegunaan teori
dalam memperkaya atau mengoreksi teori pembelajaran.
Tujuan Penelitian.
Tujuan penelitian merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan. Oleh sebab
itu maka perumusan tujuan harus sesuai dengan perumusan masalah, dengan
mempertimbangkan semua aspek maupun jumlah dari rumusan masalah. Jika
perumusan masalah terdiri dari 2 item, maka tujuan penelitian juga harus terdiri dari
2 item, dan seterusnya.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dirumuskan sesuai dengan kebermanfaatan penelitian. Dalam
PTK, manfaat penelitian biasanya diperuntukan bagi siswa, sekolah dan guru atau
peneliti. Uraian manfaat ini berisi kelayakan masalah yang diteliti, terutama terkait
dengan manfaat dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran yang
dilakukan dengan menerapkan tindakan yang dipilih.
25
tidak bisa dikaji dalam PTK, seperti dampak variabilitas waktu tindakan dan
kesungguhan belajar siswa saat dilakukan tindakan.
Definisi Operasional.
Pada bagian ini berisi penegasan beberapa istilah penting (variabel-variabel) yang
digunakan dalam judul atau dalam rumusan masalah. Beberapa istilah itu diuraikan
dan dijelaskan sejalan dengan pengertian yang dinginkan, yang sesungguhnya atau
yang ada di lapangan. Dalam defenisi operasional bukan uraian tentang konsep dari
pendapat orang lain, tetapi uraian tentang istilah sesungguhnya yang ada di lapangan
atau di sekolah yang akan diteliti. Defenisi operasional mengarahkan peneliti dan
pembaca tentang maksud dari istilah penting sehingga tidak menimbulkan salah
tafsir.
Kajian pustaka menjelaskan dua hal, yaitu (1) menjelaskan konsep-konsep yang ada
dalam variabel penelitian ini. Misalnya konsep tentang prestasi belajar, konsep
model pembelajaran kooperatif, konsep metode eksperimen, konsep motivasi belajar
dan lain-lain. Konsep-konsep tersebut seharusnya berdasarkan pendapat beberapa
ahli di bidangnya. Konsep-konsep ini dikomentari oleh peneliti dan disintesis sesuai
dengan konsep yang akan digunakan dalam penelitian; (2) menjelaskan beberapa
hasi penelitian sebelumnya (lebih dari satu orang peneliti) yang sejenis atau mirip
dengan penelitian yang akan dilakukan. Dengan demikian akan diketahui kedudukan
penelitian ini dan terhindar dari duplikasi atau plagiatisme.
Bagian akhir dari tinjauan pustaka adalah rumusan hipotesis tindakan. Sebagaimana
jenis penelitian lainnya, hipotesis muncul dari sejmlah teori, oleh sebab itu, maka
hipotesis dalam hal ini hipotesis tindakan ditepatkan setelah kerangka pikir
penelitian. Secara singkat sistematika Bab Tinjauan Pustaka sebagai berikut:
A. ......
26
B. .......
C. ...... , dst
D. Kerangka Pikir Penelitian
E. Hipotesis Tindakan
Subjek Penelitian
Pada bgaian ini dijelaskan secara detail identitas dan karakteristik subjek penelitian.
Subjek penelitian adalah kelompok individu yang dikenai tindakan. Pada bagian ini
juga dijelaskan secara rinci jumlah, komposisi, dan ciri-ciri lain yang relevan dari
subjek penelitian.
Prosedur Penelitian
Perencanaan
Pada sub bagian ini diuraikan tentang semua persiapan yang akan digunakan dalam
pembelajaran, seperti merancang model pembelajaran, menyiapkan instrument
penelitian antara lain (LKPD, soal-soal diskusi kelompok, pedoman observasi guru
dan siswa), menyiapkan bahan ajar, menyusun rencana pembelajaran, menyiapkan
media dan menyusun perangkat test.
Pelaksanaan Tindakan
Pada sub bagian ini diuraikan tentang langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran
sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat dengan materi atau pokok bahasan
yang telah direncanakan.
Pengamatan/Observasi
Pada sub bagian ini diuraikan tentang proses pengamatan terhadap aktivitas yang
dilakukan oleh siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung sesuai item
penilaian dalam angket atau lembar observasi yang telah disiapkan pada tahap
perencanaan. Lampirkan instrumen penelitian.
27
Pelaksanan Tes
Pada sub bagian ini diuraikan tentang bentuk tes yang akan diberikan disertai dengan
alasannya. Instrumen tes yang digunakan adalah instrumen yang telah dibuat pada
tahap perencanaan tindakan. Tes ini diberikan setelah selesai pembelajaran.
Analisis Data
Analisis data dilakukan sesuai dengan rumusan indikator keberhasilan. Apabila
rumusan indikator berkaitan dengan ketuntasan belajar kelas, maka analisis data
dilakukan dengan menggunakan formula sederhana untuk menghitung rata-rata
ketuntasan belajar kelas. Demkian pula aktivitas belajar siswa dan aktivitas guru
dalam pelaksanaan pembelajaran.
Indikator Keberhasilan
Pada bagian ini diuraikan secara jelas tentang kriteria kkeberhasilan pelaksanaan
tindakan. Penetapan kriteria bisa berdasarkan kriteria yang telah berlaku di sekolah
atau kriteria yang berlaku secara umum dalam satu wilayah kota atau kabupaten,
misalnya nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) sebagai dasar untuk
menentukan keberhasilan pelaksanaaan tindakan berdasarkan nilai hasil belajar.
Kriteria keberhasila pelaksanaan tindakan dari aspek aktivitas belajar siswa,
pelaksanaan pembelajaran guru dapat ditetapkan sendiri oleh peneliti atau
berdasarkan ketentuan yang dikemukan oleh pendapat ahli.
Refleksi
Refleksi dimaksudkan sebagai upaya untuk mengkaji proses, yaitu apa yang telah
dan belum terjadi, apa yang dihasilkan, mengapa suatu hal terjadi demikian, dan
tindak lanjut apa yang perlu dilakukan. Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan
langkah selanjutnya dalam upaya untuk menghasilkan perbaikan situasi yang dari
sejak awal memicu keinginan peneliti untuk melakukan PTK.
Hal-hal yang danalisis pada sub bagian refleksi antara lain hasil test dan kesulitan-
kesulitan yang dialami siswa dalam mengerjakan soal, aktivitas belajar siswa dan
kesulitan siswa dalam mengikuti tahapan penerapan model atau metode
pembelajaran tertentu, aktivitas guru dan kelemahan-kelemahan guru dalam
pelaksanaan pembelajaran.
Komponen- komponen refleksi dapat digambarkan sebagai berikut.
Analisis Pemaknaan Penjelasan Penyimpulan Tindak Lanjut
Tindak Lanjut
Apabila hasil perbaikan yang diharapkan belum tercapai pada siklus I, maka
diuraikan langkah lanjutan pada siklus II. Satu siklus kegiatan merupakan kesatuan
dari kegiatan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interpretasi,
serta analisis dan refleksi. Semua langkah untuk siklus II ini (juga untuk siklus ke
tiga dan selanjutnya, jika ada) diuraikan lengkap seperti pada siklus pertama. Tidak
perlu dilakukan siklus lanjutan apabila kriteria keberhasilan sudah dicapai.
28
Bab IV. Hasil dan Pembahasan
29
Hasil Penelitian Siklus II (ikuti setiap langkah seperti pada siklus I)
Hasil Penelitian Siklus III (jika ada)--- (ikuti setiap langkah seperti pada siklus I)
Pembahasan
Pada bagian ini diuraikan tentang bubungkan hasil pada siklus I dan siklus II (siklus
III jika ada). Mengapa terjadi peningkatan hasil belajar, apa yang menyebabkan
terjadi peningkatan hasil belajar. Uraian penulis perlu diperkuat dengan pendapat
ahli atau hasil penelitian sejenis sebelumnya. Pada bagian akhir pembahasan perlu
diberikan pernyataan atau penegasan (clossing statement) bahwa dengan hasil
tersebut maka metode/model yang digunakan atau tindakan yang dilakukan dapat
atau tidak meningkatkan aktifitas dan hasil belajar dalam pembelajaran apa di
sekolah mana.
Bab ini memuat pernyataan penegasan atau kesimpulan serta saran-saran atau
rekomendasi yang diajukan.
30
BAB III
TEKNIK PENULISAN PROPOSAL DAN SKRIPSI
A. Aturan Umum
1. Bahan
Proposal dan skripsi diketik dengan tinta hitam, menggunakan kertas HVS (80 gram)
warna putih, dan dijilid rapih.
31
d. Bab, sub bab, sub-sub bab dan seterusnya
1) Kata bab harus ditulis dengan huruf kapital dan diatur supaya simetris
ditengah-tengah dan dicetak tebal, dengan jarak 4 cm dari tepi atas, setelah
satu ketuk diketik nomor tanpa diakhiri dengan titik. Nomor bab
menggunakan angka romawi (I, II III, IV, dan V). Tiga spasi di bawa kata bab
dan nomor bab ditulis judul bab dengan ukuran huruf TNR 14 tanpa diakhiri
dengan titik. Kata bab, nomor bab dan judul bab ditebalkan (bold).
2) Jarak antara judul bab dengan baris petama alinea pertama adalah tiga spasi.
3) Jarak antara baris terakhir suatu sub bab dengan sub bab berikutnya adalah
tiga spasi.
4) Jarak antara judul sub bab dan baris pertama dari alinea pertama adalah tiga
spasi.
5) Judul sub bab ditulis di pinggir kiri bidang pengetikan, semua kata diketik
dengan huruf awal kapital kecuali kata penghubung dan kata depan, dan
semua dicetak tebal, tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah sub
bab diketik mulai dengan alinea baru.
6) Judul sub bab yang lebih dari dua baris diketik dengan jarak satu spasi.
7) Penomoran sub bab dengan angka arab yang menunjukkan bab diikuti oleh
titik tanpa ketukan dan angka arab yang menunjukkan urutan sub bab diikuti
dengan titik tanpa ketukan. Jarak antara titik (.) dengan huruf pertama judul
sub bab adalah satu ketuk. Contoh penomoran sub bab 2.1. Konsep Prestasi
Belajar (angka 2 menunjukkan bab II dan angka 1 menunjukkan urutan sub
bab pertama). Nomor dan judul sub bab ditebalkan.
8) Sub sub bab diketik mulai dari batas tepi kiri dan dicetak tebal dimana hanya
huruf pertama dari kata pertama saja diketik dengan huruf kapital, tanpa
diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah sub sub bab dimulai dengan
alinea baru berjarak dua spasi. Penomoran sub sub bab dengan angka arab
yang menunjukkan bab, sub bab dan urutan sub sub bab, masing-masing
diikuti oleh titik tanpa ketukan. Satu ketuk setelah titik diketik judul sub sub
bab. Judul sub sub bab tidak ditebalkan. Contoh penomoran sub sub bab 2.1.1.
Defenisi prestasi belajar
9) Judul sub sub sub bab ditulis dari batas tepi kiri titik dimana hanya huruf
pertama dari kata pertama saja yang berupa huruf kapital, tanpa diakhiri
dengan titik. Kalimat pertama dari sub sub sub bab dimulai dengan alinea baru
dengan jarak dua spasi. Penomoran sub sub sub bab dengan angka arab yang
menunjukkan bab, sub bab, sub sub bab dan urutan sub sub sub bab, masing-
masing diikuti oleh titik tanpa ketukan. Dua spasi di bawah sub sub sub bab
dimulai dengan alinea baru. Sub sub sub bab tidak ditebalkan. Contoh
penulisan sub sub sub bab 2.1.1.1. Defenisi prestasi belajar menurut Basuki
Peno-
Judul Jenis penomoran
moran
I. BAB Angka romawi besar
1.1. Sub Bab Angka Arab
1.1.1 Sub Sub Bab Angka Arab
1.1.1.1 Sub Sub Sub Bab Angka Arab
32
f. Penomoran halaman, gambar, dan tabel
1) Mulai dari halaman pertama, sesudah sampul depan sampai dengan daftar
lampiran (proposal) dan abstract (skripsi), halaman diberi nomor urut dengan
angka Romawi kecil (i, ii, iii dst).
2) Mulai Bab I sampai dengan halaman daftar pustaka diberi nomor urut dengan
angka Arab (1, 2, 3 dst).
3) Nomor halaman ditempatkan di sebelah tengah bawah.
4) Nomor halaman diketik dengan jarak 1,5 cm dari bawah.
5) Tabel (daftar) diberi nomor urut dengan angka Arab sesuai dengan urutan bab.
Misalnya tabel 2.1 (tabel nomor urut pertama pada bab II), dst. Nomor tabel
diketik pada bagian atas tepi kiri tabel.
6) Gambar diberi nomor urut dengan angka Arab sesuai dengan urutan bab,
masalnya gambar 4.1 (gambar nomor urut pertama pada bab IV), dst. Nomor
gambar diketik pada bagian bawah tepi kiri gambar.
7) Nomor urut persamaan yang berbentuk rumus matematika, reaksi kimia, dan
lain-lainnya ditulis dengan angka Arab di dalam tanda kurung ( ) dan
ditempatkan 8 ketuk dari batas tepi kanan.
8) Lampiran diberikan nomor halaman dengan angka arab yang merupakan
kelanjutan dari nomor terakhir halaman daftar pustaka.
j. Alinea baru
Penggunaan alinea dapat digunakan dua alternatif sebagai berikut:
Alternatif pertama:
Awal alinea atau Alinea baru diberikan indentasi pada jarak 1 cm dari margin kiri.
Dibuat dengan cara mengatur batas “tab” atau menggeser “tool first line” tepat
pada angka 1 pada tool bars (jika angka pada tool bars tidak muncul, klik view dan
berikan tanda centang pada ruler)
Alternatif kedua:
Ketikan pada setiap alinea selalu dimulai dari pinggir kiri bidang pengetikan. Jarak
antara alinea yang satu dengan laiinnya menggunakan indents and spacing after 10
pt.
33
k. Penulisan nama alat dan bahan yang digunakan dalam sub bab tersendiri harus
disebutkan semua alat dan bahan. Alat dan bahan tertentu perlu disebutkan
spesfisikasinya. Misal alat DO-meter disebutkan DO-meter digital TOA model
DO-20 A atau bahan glukosa PA dan lain-lain.
l. Penulisan rumus yang memiliki satuan harus diikuti dengan satuan pada rumusnya.
Misalnya: 34 cm + 10 cm = 44 cm, 3 m x 2 m = 6 m2, 10 gr : 5 l = 2 gr/l.
m. Penulisan nama bahan kimia tertentu harus diikuti dengan rumus molekul bahan
kimia tersebut. Misanya: etanol (C2H5OH). Angka 2 dan 5 harus ditulis dalam
bentuk subscript atau posisi sedikit lebih rendah.
n. Penulisan rumus atau persamaan matematika harus diberikan nomor rumus dan
harus mengikuti cara penulisan baku dan diberikan dengan keterangan. Sebaiknya
menggunakan fungsi “Equation Editor” dan penulisan simbol menggunakan
fungsi “Insert Symbols”. Misalnya:
...........(1)
B. Aturan Khusus
34
Kopong Daten
6 Pangkat kekeluargaan John Doc Sr Doc Doc JSr.
Nama Vietnam selalu diawali Nguyen Linh
7 Nguyen Nguyen LG.
dengan keluarga Gia
Nama Perancis dengan kata
8 Hogo des Cam Cam Cam H des.
de de la, des, du, le, la, les
Nama Belanda dengan kata
seperti de van, van den, van
der; nama Jerman seperti Marco van
9 Basten Basten M van.
von; Brazil seperti do; Basten
ditempatkan pada unsur
terakhir dari nama
Nama Arab dengan nama
bagian keluarga atau marga Umar Abu
10 Abu-Nawas Abu-Nawas U.
seperti Abu Abdul Abdoul, Nawas
Abdel, dan Aboul
Nama India dengan nama
11 BC Sen Gupta Sen Gupta Sen Gupta BC.
keluarga, seperti Sen dan Das
Nama Hungaria dimulai
12 dengan nama keluarga diikuti Bartok Bela Bartok Bartok B.
dengan nama kecilnya
Nama cina tradisional
dimulai dengan nama marga
Kwiek Kian Gie Kwik Kwik KG
13 dan nama modern dimulai
Bryan Chelung Chelung Chelung B.
nama barat diikuti dengan
nama marga
Nama Myanmar biasanya
hanya satu kata tetapi dapat
14 U Thant Thant Thant U.
juga didahului dengan bentuk
penghormatan U
35
Penulisan nama pengarang pada akhir kalimat dilakukan dengan menuliskan
pendapat pengarang diikuti dengan nama pengarang dan tahun. Nama pengarang
dan tahun dipisahkan oleh satu ketukan dan diapit oleh tanda kurung.
Contoh: Dalam fotosintesis terdapat dua reaksi, yaitu reaksi gelap dan terang
(Salesbury 2012).
4. Lebih dari dua pengarang dimana nama pertama pengarang yang sama
menulis pada tahun yang sama.
Untuk membedakannya maka diberikan huruf “a” untuk tulisan yang
pertama dan huruf “b” untuk tulisan kedua, berdasarkan urutan nama pengarang
kedua dan seterusnya. Misalnya ada 2 artikel yang ditulis oleh Basuki dengan
kawan-kawan. Artikel pertama ditulis oleh Basuki, Cahaya, Purnama dan Djarot
pada tahun 2016. Pada tahun yang sama artikel kedua ditulis oleh Basuki, Mega,
Maharani dan Paijo. Penulisan pengarang untuk membedakan kedua tulisan ini
sebagai berikut: Basuki dkk. (2016a)...; Basuki dkk. (2016b) atau ditulis (Basuki
dkk. 2016a); ....(Basuki dkk. 2016b).
36
dan mengutip pendapat Emanuel dalam buku yang ditulis oleh McCarty (2015).
7. Sitasi dari pengarang yang sama menulis pada tahun yang berbeda
Sitasi dari sumber pustaka dari pengarang yang sama pada tahun yang
berbeda maka ditulis berdasarkan urutan tahun terbit. Kedua tahun terbit
dipisahkan oleh koma (,). Misalnya: Basuki Cahaya menulis pada tahun 2015
dan 2009 maka ditulis Cahaya B. (2009, 2015) atau (Cahaya B 2009, 2015).
8. Sitasi dari pengarang yang sama menulis pada tahun yang sama
Jika sitasi dilakukan pada beberapa pustaka oleh pengarang yang sama, maka
ditulis huruf a, b dan seterusnya di belakang tahun sesuai dengan urutan
publikasi berdasarkan volume, nomor, bulan, edisi atau nomor halaman sumber
pustaka dan dipisahkan dengan koma (,). Contoh: Basuki (2015a, 2015b) atau
(Basuki 2015a, 2015b).
37
tahun publikasi, maka penulis wajib untuk mencantumkan tanggal, bulan, dan
tahun saat mensitasi. Contoh sumber dari situs yang tidak mencantumkan tahun
publikasi ditulis http://www.mindmatters.edu.au/verve/_resources/pd_final.pdf
maka ditulis www.mindmatters.edu.au (12 September 2016). Dalam daftar
pustaka ditulis lengkap. Panduan penulisan sumber dari internet dalam daftar
pustaka dijelaskan pada bagian lain.
38
m. Tabel yang lebih dari 2 halaman atau yang harus dilipat, ditempatkan pada
lampiran.
15. Cara pembuatan gambar (grafik, sketsa, bagan, diagram, peta dan foto)
Pembuatan gambar pada dasarnya memperhatikan hal – hal berikut:
a. Gambar merupakan tambahan dari suatu uraian bukan merupakan duplikat
dari suatu uraian, tabel atau atribut lainnya.
b. Suatu gambar harus diberikan bingkai (frame) dalam suatu kotak segi empat
dilengkapai dengan keterangan gambar (legend)
c. Keterangan gambar dituliskan pada tempat-tempat yang kosong di dalam
bingkai atau di bagian bawah bingkai. Keterangan gambar tidak boleh
ditulis pada halaman lain.
d. Gambar tidak boleh dipenggal dan diletakkan simeteris terhadap tepi kiri
dan kanan dan tidak boleh melampaui batas bidang pengetikan.
e. Gambar yang di lukis melebar sepanjang tinggi kertas, maka bagian atas
gambar diletakkan disebelah kiri kertas.
f. Ukuran gambar (lebar dan tingginya) diusahakan proposional. Untuk
memperbesar atau memperkecil gambar sebagaiknya menggunakan fungsi
size pada MS Word dengan mengatur height saja maka width akan berubah
dengan sendirinya atau sebaliknya mengatur width saja maka height akan
berubah dengan sendirinya.
g. Skala pada peta harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan
intrapolasi atau ekstrapolasi.
h. Gambar dapat diletakkan secara portrait atau lanscape secara simetris pada
halaman tergantung pada panjang dan lebar gambar.
i. Setiap gambar harus dituliskan sumber, baik asal gambar maupun tahun
dikeluarkannya gambar tersebut.
j. Nomor dan judul gambar diletakan di bawah gambar setelah penulisan kata
“sumber;”
k. Judul gambar harus mengadung informasi yang lengkap, seperti data yang
disajikan, tahun, tempat dan lain-lain dan tidak diakhiri dengan titik.
l. Jarak antara baris terakhir dari kalimat dengan gambar dan antara judul
gambar dengan alinea baru adalah tiga spasi. Jarak antara gambar dengan
tulisan “sumber” dan antara sumber gambar dengan tuisan “catatan” dan
antara catatan dengan judul gambar adalah satu apasi.
m. Gambar diberikan nomor gambar dengan aturan seperti pada pemberian
nomor tabel.
n. Judul gambar diketik sederet dengan nomor gambar satu ketuk setelah titik.
Judul gambar singkat sesuai dengan isi gambar.
o. Judul gambar diketik dengan jenis dan ukuran huruf yang sama dengan
proposal dan skripsi. Ukuran huruf dalam gambar boleh lebih kecil
(minimal TNR 10).
p. Jika gambar besar sehingga halaman naskah perlu dilipat, maka sebaiknya
diletakkan dalam lampiran.
39
bermutu. Teori-teori pendukung diperoleh dari sumber pustaka, baik berupa
buku teks, laporan hasil penelitian, jurnal dan sebagainya. Dalam kaidah
penlisan karya ilmiah, penulis wajib menyebutkan sumber dimana teori tersebut
disitasi. Penulisan nama penulis dan tahun terbit penting untuk menghormati
penulis dan menghindari pembajakan hak kekayaan intelektual atau paktik
penjiplakan. Penulisan nama pengarang dan tahun terbit juga untuk memandu
pembaca yang berkeinginan menggunakan sumber yang sama.
1) Mengutip (quote)
Mengutip dilakukan dengan menulis kalimat tertentu apa adanya
(mengandung bahasan yang sepesifik) untuk menjaga keuntuhan informasi.
Menerjemahkan kalimat tertentu dari bahasa asing ke dalam bahasa
Indonesia juga dikegorikan mengutip. Suatu kutipan harus berada dalam
tanda kutib (“....”) bila tidak lebih dari tiga baris kalimat. Apabila lebih dari
tiga baris, maka seluruh kalimat kutipan ditulis pada baris baru, semua yang
diketik masuk tujuh ketukan, jarak antar baris satu spasi dan diapiti oleh
tanda petik.
2) Paraphrase
Paraphrase tidak lain adalah menguaraikan suatu ide atau informasi
yang penting dari suatu teori dari penulis sebelumnya dengan gaya bahasa
sendiri secara ringkas. Pada penulisan proposal atau skripsi, mahasiswa
diharapkan menulis referensi dengan gaya bahasa sendiri bukan mengutip
lurus teori dari penulis yang disitasi.
Cara membuat paraphrase yang baik adalah: (a) berusaha mengerti makna
dari kalimat dalam paragraf dengan cara membaca berulang-ulang, (b)
tulislah ctatan singkat dari kalimat aslinya, kemudian buat pataphrase dari
catatan tersebut dengan gaya bahasa sendiri (c) setelah dibaca kembali,
ubahlah kalimat tersebut agar lebih baik dan lebih ringkas, (d) gunakanlah
kata-kata sinonim yang memiliki arti yang sama atau mirip. Berikut ini
contoh kata-kata yang digunakan dalam membuat paraphrase, sebagai
berikut: seperti diajukan/diusulkan oleh (Basuki 2016)...; Basuki (2016)
meneliti, Basuki (2016) menyatakan/melaporkan/menuliskan/mengusulkan/
merekomendasikan/menunjukkan/menemukan/menduga/berpendapat/mem-
buktikan; pendapat ini diperkuat oleh Basuki (2016) dan lain-lain.
Penggunaan kata-kata harus sesuai dengan konteks. Kata-kata yang
berkaitan dengan rangkaian waktu, seperti “pertama-tama, mula-mula,
dimulai, diawali, diakhiri, ketika, kemudian lalu, sesudah itu, selanjutnya,
sambil sementara, akhirnya”.; Kata-kata pada pola kalimat yang
menunjukkan sebab akibat, seperti “jadi, oleh karena itu, dengan demikian,
mengakibatkan, akibatnya, sehingga, disebabkan”. Kata-kata pada kalimat
perbandingan atau pertentangan, seperti “tetapi, namun, walaupun
meskipun”.
40
Panduan penulisan daftar pustaka sebagai berikut:
a. Penulisan daftar pustaka berdasarkan urutan abjad A sampai Z nama marga
penulis pertama tanpa nomor urut. Jika terdapat nama pengarang dengan
huruf awal yang sama, maka urutan penulisan dengan memperhatikan huruf
kedua dari nama penulis, dan seterusnya
b. Pustaka dengan nama pengarang yang sama tetapi tahun terbit berbeda,
maka penulisan berdasarkan tahun terbit dimana tahun terbit yang lebih
awal dituliskan lebih dahulu kemudian tahun terbit berikutnya dan nama
pengarang dituliskan ulang pada tidak diganti dengan garis panjang.
c. Nama pengarang dan tahun terbit yang sama untuk pustaka berbeda maka
urutan pengetikan memperhatikan huruf pertama judul buku dan penulisan
nama dan tahun terbit untuk pustaka kedua diganti dengan garis sepanjang
nama pengarang dan tahun terbit.
d. Jika terdapat lebih dari suatu pustaka dengan penulis yang sama, maka nama
penulis tersebut harus diketik ulang lengkap pada semua pustaka.
e. Jika penulis lebih dari satu orang, antara nama penulis yang satu dengan
penulis lainnya dipisahkan dengan koma (,) bukan dengan kata “dan”.
f. Jarak tulisan dalam satu pustaka adalah satu spasi dan antar pustaka adalah
dua spasi.
g. Penulisan pustaka dimulai dengan rata kiri batas halaman dan bila lebih dari
satu baris, maka baris kedua dan seterusnya dimulai pada ketukan ketujuh.
h. Setiap akhir penulisan nama pengarang, tahun terbit, judul pustaka, nama
penerbit dan tempat penerbit dibubuhkan dengan tanda titik (.), bukan tanda
koma (,).
i. Bila suatu pustaka telah dicetak beberapa edisi maka edisi terakhir dan
tahun terbit yang digunakan.
41
[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Kupang. 2013. Kabupaten Kupang
dalam angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Kupang. Kupang. 300
hlm.
8) Bab atau bagian dari buku dengan pengarang berbeda-beda dan diserta
editor.
Nama pengarang. Tahun. Judul bab/bagian. Dalam: nama editor. Judul
Buku. Kota Penerbit: Nama penerbit. Halaman bab/bagian yang disitasi
Tokan MK. 2015. Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Motivasi terhadap
Perilaku Berusaha Tani Sehat Petani Rumput Laut Kabupaten
Kupang. Dalam: Basri K, editor. Pengetahuan Lingkungan dari
Perspektif Sains dan Teknik. PTK Press. Kupang. 30 – 40 hlm.
42
Nama pengarang. Tahun. Judul buku. Volume “angka romawi”. Judul
volume (bila ada). Nama penerbit. Kota penerbit. Jumlah halaman
Madigan T. 2010. Physiology of Bacteri. Volume III. Transferase enzime.
McMillan. New York. 200 hlm.
43
c. Penulisan pustaka dari prosiding atau artikel dalam prosiding
Nama pengarang. Tabun terbit. Judul artikel, halaman artikel. Dalam: nama
editor. editor. Judul publikasi atau nama pertemuan ilmiah atau keduanya.
tanggal pertemuan, tempat pertemuan. Nama penerbit. Tempat penerbit.
Ernawi, I.S. 2010. Harmonisasi Kearifan Lokal. 40-46 hlm. Dalam:
Santrum. editor. Regulasi Penataan Ruang. Prosiding Seminar
Nasional Urban Culture, Urban Future. Seminar nasional, 20-22 Juli
2017, Kupang. MIPA Press. Kupang.
44
Nama pengarang. Tanggal bulan tahun terbit. Judul. Nama surat kabar:
Nomor halaman (nomor kolom). Bila nama pengarang tidak ada diganti
dengan artikel.
Contoh:
Marsel. 20 Desember 2015. Persepsi masyarakat terhadap penderita AIDS.
Pos kupang: 21 (kolom 2-5).
45
dengan ukuran yang lebih besar dan dilipat.
19. Bahasa
a. Bahasa yang dipakai
Penulisan proposal dan skripsi menggunakan bahasa Indonesia yang baku dan
benar (ada subjek dan predikat) dan ditambahkan dengan objek dan keterangan
agar lebih sempurna. Penulisan dengan bahasa inggris terutama pada abstract.
b. Bentuk kalimat
Bentuk kalimat dalam penulisan skripsi adalah kalimat pasif. Dalam kalimat
tidak boleh menampilkan orang pertama atau orang kedua (saya, kita, engkau,
dan lainnya), oleh sebab itu dibuat dalam bentuk pasif.
c. Istilah
1) Istilah yang dipakai ialah istilah Indonesia atau sudah diindonesiakan.
2) Istilah asing ditulis miring atau diberi garis bawah.
46
BAB IV
PENUTUP
47
DAFTAR PUSTAKA
Salam S. dan Bangkona D. 2010. Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi. Badan
Penerbit Universitas Negeri Makassar. Makassar. 115 hlm.
[UM] Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman penulisan karya ilmiah: Skripsi,
Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Tugas Akhir, laporan Penelitian. Universitas
Negeri Malang. Malang. 193 hlm.
48
Lampiran 1. Ketentuan Cover Skripsi
(huruf kapital 14
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU BELAJAR TNR, dicetak
DENGAN PRESTASI BELAJAR tebal, satu spasi,
berbentuk
MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI piramida terbalik,
center)
4 – 7 spasi
16 TNR, tebal
SKRIPSI
(kata skripsi hurus
kapital 16 TNR,
6 spasi
6 spasi
4 – 6 spasi
(huruf kapital
TNR 12, cetak
tebal, center, 1
spasi)
49
Lampiran 2. Ketentuan Punggung Sampul
Fakultas
(Huruf TNRKeguruan
ukurandan Ilmu
huruf Pendidikan
dan 2017 disesuaikan
logo universitas Maria Goretidengan
Bengan ketebalan
NIM...........
skripsi,
50
Lampiran 3. Ketentuan Halaman Pengajuan
(huruf kapital 14
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU BELAJAR TNR, dicetak
DENGAN PRESTASI BELAJAR tebal, satu spasi,
berbentuk
MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI piramida terbalik,
center)
4 – 7 spasi
16 TNR, tebal
SKRIPSI
Pengajuan 1 spasi,
Diajukan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang lain 12 TNR,
Universitas Nusa Cendana untuk memenuhi salah satu syarat guna cetak tebal,
center)
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
6 spasi
6 spasi
4 – 6 spasi
(huruf kapital
TNR 12, cetak
tebal, center, 1
spasi)
51
52
Lampiran 4. Ketentuan lembar persetujuan
3 spasi
nama lengkap
Mahasiswa dengan tdak disingkat,
Nama : tanpa gelar. Huruf
pertama pada
Nim : setiap awal kata
telah melaksanakan penelitian dengan adalah capital
Judul : Judul (huruf
capital, TNR 12,
jarak antara baris
dan telah diuji oleh Dewan Penguji. 1 spasi, tidak
dicetak tebal)
3 spasi
Seluruh isi dalam skripsi ini telah diperiksa dan disetujui oleh
5 sasi
5 spasi
3 spasi
MENGETAHUI
2 spasi
Program studi...
Ketua,
S spasi
52
Lampiran 5. Ketentuan lembaran pengesahan
LEMBARAN PENGESYAHAN
(TNR 14, bold, 1 spasi, center)
(TNR 14, bold, 1
spasi, center)
Mahasiswa dengan
Nama : 2 spasi
Nama lengkap
Nim : tanpa gelar, TNR
12. Hurup kapital
Judul skripsi : setiap kata
Judul: huruf
Di bawah bimbingan capital pada setiap
Pembimbing utama : huruf pertama di
setiap kata kecuali
kata sambung dan
Pembimbing pendamping : kata depan, TNR
12
Nama pemb.
Telah diuji oleh Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Undana Lengkap dengan
dan dinyatakan syah untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar gelar, huruf
capital setiap kata
Sarjana Pendidikan (S. Pd) pada......(tulis tanggal berupa angka, bulan berupa huruf, dan tahun
berupa angka) di kampus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Undana Kupang.
Dewan Penguji
2 spasi
4 spasi
2. Penguji II : Nama lengkap pembimbing II, dengan gelar, ditulis ( Tanda tangan )
NIP
3. Penguji III : Nama lengkap penguji III, dengan gelar, ditulis ( Tanda tangan ) 4 spasi
NIP
53
Lampiran 6. Ketentuan Lembar Pernyataan, Keaslian dan sumber informasi
2 spasi
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :...............................
ditulis dengan
huuruf capital.
TNR 14 dan
Adalah benar merupakan hasil karya sendiiri, data primer yang di cantumkan dicetak tebal,
merupakan hasil yang diperoleh dari penelitian sendiri, dan belum diajukan dalam jarak antara
baris satu spasi,
bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Semua sumber data dan informasi justify
yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka dibagian
akhir skripsi ini. Bila dikemudian hari terbukti pernyataan saya ini tidak benar, saya
bersedia tanpa mengajukan banding menerima sanksi berupa pembatalan nilai hasil
keseluruhan dari skripsi, pencabutan gelar kesarjanaan, dan pembatalan serta penarikan
ijazah sarjana dan transkrip yang telah saya terima
2 spasi
54
Lampiran 7. Ketentuan Halaman persembahan
(lembar
LEMBAR PERSEMBAHAN persembahan
ditulis dengan
jenis huruf,
SKRIPSI INI SAYA PERSEMBAHAN UNTUK TUHAN YESUS ukuran huruf,
DAN BUNDA MARIA, ORANGTUA, SANAK SAUDARA YANG jarak antar baris,
format penulisan,
TELAH MENDUKUNGKU. SPESIAL BUAT ALMAMATERKU dan lain
sebagainya secara
FKIP UNDANA bebas namun
sesuai norma
umum yang
berlaku. Lembar
persembahan
hannya satu
lembar)
55
Lampiran 8. Ketentuan Abstrak
56
Lampiran 9. Ketentuan Kata Pengantar
2 spassi
Budidaya rumput laut merupakan salah satu sumber mata pencaharian andalan isi pengantar ditulis
dengan
menggunakan jenis
bagi beberapa daerah di wilayah pesisir Indonesia. Namun demikian beberapa tahun huruf TNR 12, jarak
antar baris satu
terakhir ini muncul penyakit “ice-ice” yang merupakan faktor penyebab utama setengah spasi
justiyi
penurunan produksi rumput laut Eucheuma spinosum. Disamping penyakit ice-ice,
terdapat satu jenis penyakit baru yakni “red thallus”. Penelitian ini diarahkan untuk
mengenali karakteristik morfologi mikroalga epifit dan kerusakan internal yang terjadi
pada talus rumput.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada
Allah Bapak di Surga atas anugerah Roh Kudus yang telah dilimpahkan sehingga
penulis dapat merampungkan tulisan ini. Penulis juga menyadari bahwa tanpa bantuan
pihak lain penulis tak dapat menyelesaikan tulisan ini. Oleh karena itu pada penulis
dengan tulus menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkenan
memfasilitasi peneliti dalam melakukan penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
dengan senang hati penulis akan menerima saran-saran yang konstruktif demi
penyempurnaan tulisan ini.
3 spasi
Tulisan Fakultas
sejajar dengan nama
FKIP Undana Kupang Maria Bengan Tokan penulis, Bulan
Mei, 2017 ditulis dengan huruf
dan tahun dengan
angka arab, TNR 12
57
Lampiran 10. Ketentuan daftar isi
(tnr 14,
DAFTAR ISI cetak tebal,
center)
3 spasi
Halaman Nomor
halaman
rata kanan
LEMBARAN PERSETUJUAN................................................................................. ii
spasi 1,5
LEMBARAN PENGESAHAN................................................................................... iii
Lembar
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASIH............... iv persetujua
n sampai
LEMBARAN PERSEMBAHABAN.......................................................................... v Daftar
ABSTRAK............................................................................................................. vi Riwayat
hidup dan
KATA PENGANTAR................................................................................................. vii Bab huruf
capital
DAFTAR ISI............................................................................................................... viii TNR 12
DAFTAR TABEL....................................................................................................... ix
huruf
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................. x pertama
capital
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................... xi setiap kata
pada Sub
DAFTAR ARTI SINGKATAN ................................................................................. xii judul,
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................... xiii TNR 12
58
BAB V. KASIMPULAN DAN SARAN....................................................................
5.1. Kesimpulan.....................................................................................................
5.2. Saran...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................
LAMPIRAN................................................................................................................
.
Baris titik-titik minimal bejumlah lima titik setelah akhir judul bab, atau sub bab.
Titik berakhir tepat sebelum huruf H pada kata Halaman di atasnya.
(pada MS WORD klik Format Tabs.... Clear All pada Tab stop position: isi angka 14
pada Alingnment klik Right pada Leader klik 2... klik Set lalu pada Tab stop position:
isi angka 15,4 pada Alignment klik Right pada Leader klik 1None kilk Set klik Ok)
Penulisan sub bab dan sub-sub bab lainya yaitu sabagai berikut: angka/huruf pada sub bab yang
derajatnya lebih rendah berada di bawah huruf pertama pada judul sub bab yang derajat nya lebih
tinggi (lihat contoh DAFTAR ISI pada BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN atau llihat bagian
DAFTAR ISI pada panduan skrisi ini).
59
Lampiran 11. Ketentuan Daftar Tabel, Daftar Gambar, Dan Daftar Lampiran
3 spasi
TABEL Halaman
1. Rata-rata pertumbuhan harian rumput laut ......................................................... 15 1,5 spasi
3 spasi
GAMBAR Halaman
1. Talus rumput laut yang sehat ............................................................................ 15 1,5 spasi
3 spasi
LAMPIRAN Halaman
1. Berat basah harian rumput laut .......................................................................... 115 1,5 spasi
60
Ketentuan dan contoh table
Nilai rata-rata ulangan mata pelajaran matematikan ditampilkan pada tabel 4.1. Jarak antara
kalimat
terakhir
dengan judul
tabel 3 spasi
Tabel 4.1. Nilai rata-rata ulangan matematika siswa kelas 10 SMPN 10 Kupang
setelah judul
tabell
Ulangan langsung buat
No Nama Siswa Rata-rata tabel, jarak
1 2 antara baris
1 dalam satu
judul adalah 1
spasi, jarak
antara judul
dengan tabel
adalah 1
jarak antara
Sumber: Tokan (2016) tabel dengan
sumber
adalah 1
spasi, jarak
antara
Berdasarkan tabel 4.1 dikemukakan bahwa nilai rata-rata ulangan matematika berkisar Sumber
dengan
Catatan
antara 5,5 sampai 7,5. adalah 1 spasi
Catatan:
1. Jika ada keterangan tambahan, maka 1 spasi di bawah sumber diketik catatan
2. Jika tabel merupakan hasil olahan dari data sekunder maka pada sumber diketik diolah
dari (misalnya: Kota Kupang dalam Angka, 2016)
3. Jarak antara sumber atau catatan (kalau ada) dengan kalimat baru adalah 3 spasi
4. Jenis dan ukuran huruf dalam tabel, catatan, dan sumber adalah TNR 11 atau 12
5. Jenis dan ukuran huruf pada judul tabel adalah TNR 12
6. Model tabel sangat beragam tergantung informasi yang akan disampaikan
7. Tabel dibuat simetris pada bidang ketikan.
8. Bila ukuran tabel terlalu besar/panjang kesamping, maka tabel dapat dibagi menjadi dua bagian
atau diletakan dalam lampiran. Bila ukuran tabel terlalu penjng ke bawah, sebaiknnya letakan
dalam lampiran.
9. Tabel yang terdapat dalam lampiran, tidak boleh ditulis dalam Daftar Tabel
10. Contoh tabel 4,1 berlaku untuk tabel yang diolah dari data hasil penelitian.
61
Ketentuan Gambar
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam talus rumput laut yang berpenyakit ice-ice ditemukan
bakteri dengan karakteristik seperti ditampilkan pada gambar 4.1 Jarak antara
kalimat
terakhir
dengan
gambar 3
spasi
Keterangan:
1. Sel bakteri tunggal
2. Sel bakteri dalam untaian strepto
1 Jarak antara
gambar
dengan
sumber dan
antara sumber
2 dengan judul
gambar 1
spasi.
Catatan:
1. Jenis dan ukuran huruf dalam gambar olahan adalah TNR 10, 11, dan 12
2. Jenis dan ukuran huruf pada judul gambar adalah TNR 12
3. Letak gambar simetris terhadap bidang ketikan
4. Bila ukuran gambar melebihi bidang tulis, maka gambar diletakan dalam lampiran dan
dapat dilipat.
5. Jika diperlukan catatan, maka diketik di bawah judul gambar atau pada tempat kosong
dalam bingkai dengan jarak 1 spasi dan jarak antara catatan dengan kalimat pertama
ainea baru 3 spasi
6. Gambar dan catatan atau keterangan dalam 1 lembar tidak boleh terpisah pada halaman
berbeda.
62
Lampiran 12. Ketentuan Daftar Arti Singkatan
Catatan;
1. Jarak antar singkatan 1.5 spasi
2. Singkatan disusun secara alfabetis
3. Jarak daftar arti singkatan dengan tubuh daftar arti singkatan 3 spasi
4. Huruf pertama dari kata arti kepanjangan ditulis capital
63
Lampiran 13. Ketentuan Riwayat Hidup
Jarak dengan
foto 2 spasi
Nama Lengkap : (nama lengkap tanpa gelar, tidak disingkat, sesuai ijazah SMU)
Tempat/tanggal lahir : (tempat/tanggal (angka) bulan (huruf)tahu n (angka)
Jenis kelamin : (laki-laki atau perempuan)
Alamat : (jln..., Gang/blok..., no.., rt/rw..., kelurahan/desa/dusun...,
kecamatan..., kotamadya/kabupaten..., kode pos..., propinsi...)
Nomor telepon/hp/email : (bila telepon sertakan dengan kode area)
Nama ayah/ibu : (nama lengkap ayah dan ibu, tidak disingkat, ditulis tanpa gelar)
Riwayat Pendidikan
Sekolah dasar : (nama sekolah, kota, dan tahun lulus)
Sekolah lanjut tingkat pertama : (nama sekolah, kota, dan tahun lulus)
Sekolah menengah umum/smk : (nama sekolah, kota, dan tahun lulus)
Perguruan tinggi : (nama pt, kota, tahun masuk, dan tahun lulus)
Seminar ilmiah : (nama seminar, kota, dan tahun seminar diluar seminar skripsi)
Pelatihan : (nama pelatihan, kota, dan tahun pelatihan)
Pengalaman kerja/magang/penelitian : (instasi dan kota dan tahun pelaksanaan, judul penelitian, dll)
Tambahkan juga hal-hal lain yang berkaitan dengan latar belakang Pendidikan. (dari nama sampai
pengalaman kerja ditulis dengan jenis dan ukuran huruf serta tnr 12, jarak antara baris satu sengah spasi, justify).
(pada seminar, pelatihan dan pengalaman kerja/magang, termaksud organisasi kemahasiswaan, hanya ditulis yang
relevan)
64
Lampiran 14. Contoh Penomoran Bab dan turunannya dan ketentuan alinea baru (pertama)
Bab, nomor
bab dan judul
BAB II bab diketik
huruf capital
TNR 14,
tebal.
Jarak antara
TINJAUAN PUSTAKA bab dan judul
bab serta
jarak antara
judul bab dan
judul sub bab
3 spasi
2.1. Tinjauan Rumput Laut (Eucheuma cottonii)
Jarak antara
judul asub
bab dengan
Tumbuhan rumput laut atau yang lebih dikenal dengan ganggang merupakan organism alinea baru 3
spasi
autotrof yang hidup di perairan. Struktur tubuh rumput laut tidak dapat di bedakan antara
daun, batang dan akar. Keseluruhan tubuh rumput laut disebut talus dengan bentuk yang
Rumput laut juga melakukan fotosintesis seperti halnya tumbuhan autotrof di darat.
Rumput laut memiliki berbagai jenis pigmen dalam kroloplasnya sehingga panjang
gelombang cahaya yang diserapnya pun lebih bervariasi. Oleh karena itu, rumput laut
jenisnya hanya mungkin dapat hidup pada lapisan fotik, yaitu pada kedalaman sejauh sinar
matahari masih mampu mencapainya. Di alam, jenis ini biasanya hidup berkumpul dalam
Jarak antara
satu komunitas atau koloni (Anggadirejo 2006). kalimat
terakhir
dengan judul
sub sub bab 3
spasi
2.1.1. Morfologi rumput laut
Jarak antara
judul sub sub
Tumbuhan yang mempunyai nama Eucheuma cottonii termasuk tumbuhan tingkat bab dengan
alinea
pertama 2
rendah. Rumput laut tidak memperlihatkan adanya perbedaan antara akar, batang dan daun. spasi
Secara keseluruhan, tanaman ini mempunyai morfologi yang mirip, walaupun sebenarnya
berbeda, sehingga bentuk Thallus rumput laut bermacam-macam antara lain bulat, pipih,
gepeng, bulat seperti kantong, rambut dan sebagainya. Berdasarkan jumlah sel, ada yang
65
tersusun uniseluler (satu sel) atau multiseluler (banyak sel).
Percabangan thallus ada yang dichotomous (beercabang dua terus menerus), pectinate
(berderet searah pada suatu sisi thallus utama), pinnate (bercabang dua –dua pada sepanjang
thallus utama thallus juga beraneka ragam ada yang lunak seperti gelatin (gelatinous), keras
mngandung atau diliputi zat kapur (calcerous), dan sebagainya. Untuk marga eucheuma
thallus nya adalah bulat silinder atau gepeng, becabang, berselang tidak teratur, atau
Kingdom : Plantae
Devisi : Rhodophyta
Kelas : Rhodophyceae
Ordo : Gigartinales
Famili : Solieracea
Genus : Eucheuma
Rumput laut Eucheuma cottonii mempunyai cirri-ciri yaitu thallus silindris, permukaan
licin, cartilageneus (menyerupai tulang rawan/muda), serta berwarna hijau terang, hijau olive
dengan cokelat kemerahan. Percabangan Thallus berujung runcing atau tumpul, ditumbuhi
Jarak antara
nodulus (tonjolan-tonjolan) dan duri lunak / tumpul untuk melindungi gametangia. kalimat
terakhir
dengan judul
sub bab 3
spasi
2.2. Manfaat Rumput Laut
66
Contoh Penomoran Bab dan turunannya dan ketentuan alinea baru (alternatif kedua)
Bab, nomor
bab dan judul
BAB II bab diketik
huruf capital
TNR 14,
tebal.
Jarak antara
TINJAUAN PUSTAKA bab dan judul
bab serta
jarak antara
judul bab dan
judul sub bab
3 spasi
2.1. Tinjauan Rumput Laut (Eucheuma cottonii)
Jarak antara
judul asub
bab dengan
Tumbuhan rumput laut atau yang lebih dikenal dengan ganggang merupakan organism alinea baru 3
spasi
autotrof yang hidup di perairan. Struktur tubuh rumput laut tidak dapat di bedakan antara
daun, batang dan akar. Keseluruhan tubuh rumput laut disebut talus dengan bentuk yang
mungkin dapat hidup pada lapisan fotik, yaitu pada kedalaman sejauh sinar matahari masih
mampu mencapainya. Di alam, jenis ini biasanya hidup berkumpul dalam satu komunitas Jarak antara
kalimat
terakhir
atau koloni (Anggadirejo 2006). dengan judul
sub sub bab 3
spasi
Jarak antara
2.1.1. Morfologi rumput laut judul sub sub
bab dengan
alinea
pertama 2
Tumbuhan yang mempunyai nama Eucheuma cottonii termasuk tumbuhan tingkat rendah. spasi
Rumput laut tidak memperlihatkan adanya perbedaan antara akar, batang dan daun. Secara
keseluruhan, tanaman ini mempunyai morfologi yang mirip, walaupun sebenarnya berbeda,
67
sehingga bentuk Thallus rumput laut bermacam-macam antara lain bulat, pipih, gepeng,
bulat seperti kantong, rambut dan sebagainya. Berdasarkan jumlah sel, ada yang tersusun
Percabangan thallus ada yang dichotomous (beercabang dua terus menerus), pectinate
(berderet searah pada suatu sisi thallus utama), pinnate (bercabang dua –dua pada sepanjang
thallus utama thallus juga beraneka ragam ada yang lunak seperti gelatin (gelatinous), keras
mngandung atau diliputi zat kapur (calcerous), dan sebagainya. Untuk marga eucheuma
thallus nya adalah bulat silinder atau gepeng, becabang, berselang tidak teratur, atau
Kingdom : Plantae
Devisi : Rhodophyta
Kelas : Rhodophyceae
Ordo : Gigartinales
Famili : Solieracea
Genus : Eucheuma
Rumput laut Eucheuma cottonii mempunyai cirri-ciri yaitu thallus silindris, permukaan licin,
cartilageneus (menyerupai tulang rawan/muda), serta berwarna hijau terang, hijau olive
dengan cokelat kemerahan. Percabangan Thallus berujung runcing atau tumpul, ditumbuhi
Jarak antara
kalimat
nodulus (tonjolan-tonjolan) dan duri lunak / tumpul untuk melindungi gametangia. terakhir
dengan judul
sub bab 3
68
spasi
69
Lampiran 15. Berita Acara Ujian Skripsi, proposal dan seminar hasil
Mensyahkan Mengetahui
A.n. Dekan Ketua Program Studi
Pembantu Dekan Bidang Akademik
Nama......................... Nama..............................
NIP. NIP.
70
Lampiran 15. Ketentuan Penilaian Proposal dan Skripsi
a. Materi penulisan skripsi yang terdiri dari latar belakang, permasalahan, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka pikir, hipotesis dan tata tulis
(proposal, seminar hasil dan skripsi), pembahasan, kesimpulan, saran (seminar hasil dan
skripsi).
c. Bahasa yang digunakan sesuai standar baku bahasa Indonesia. Penulis tidak
d. Pertanggung jawaban terdiri dari kemantapan dalam presentasi, slide power point tidak
tulisan.
Nilai akhir skripsi ditentukan berdasarkan kurikulum masing-masing program studi. Apabila
kurikulum program studi tidak memisahkan proposal, seminar hasil dan skripsi ke dalam
mata kuliah yang teripisah maka nilai akhir skripsi merupakan gabungan dari nilai ujian
proposal, nilai seminar hasil penelitian dan ujian skripsi, dengan perbandingan bobot 25% :
25% : 50%. Program studi yang tidak melakukan ujian/seminar hasil penelitian, maka nilai
akhir skripsi dengan perbandingan bobot 30% : 70%. Bagi program studi yang memisahkan
proposal, seminar hasil dan skripsi dalam mata kuliah yang terpisah atau tidak memiliki
mata kuliah proposal dan seminar hasil dalam kurikulumnya, maka nilai akhir skripsi
72
Lampiran 15. Pemeriksaan Penyelasaian Skripsi
1. Apakah ukuran kertas, jarak tulisan dari tepi kertas (margin), dan ukuran huruf skripsi atau
angka suda sesuai dengan aturan yang berlaku?
2. Apakah judul skripsi dan nama yang tertera pada halaman persetujuan sudah diketik
dengan lengkap dan benar?
3. Apakah huruf, angka, kalimat, tnda baca, gambar, tabel, persamaan/rumus, dan lampiran,
yang terlewat (belum ditulis)?
4. Apakah nama penulis yang dikutip dan tahun kutipanya, nama latin, dan nama asing
lainnya sudah ditulis dengan benar?
5. Apakah semua pustaka yang diacu dalam teks laporan ada di Daftar Pustaka?
6. Apakah pustaka dalam Daftar Pustaka yang tidak diacu dalam teks laporan suda dihupus?
7. Apakah perubahan nomor halaman, nomOr gambar, nomor tabel, dan nomor lampiran
pada daftar terakhir suda dilakukan pada tubuh tulisan, Daftar Isi, Daftr Gambar, Daftar
Tabel, dan Daftar Lampiran?
8. Apakah judul dan nomor Gambar suda sama antara yang terdapat di Daftar Gambar dengan
yang terdapat didalam teks laporan?
9. Apakah judul dan nomor Tabel suda sama antara yang terdapat di Daftar Tabel dengan
yang terdapat didalam teks laporan?
10. Apakah judul dan nomor Lampiran suda sama antara yang terdapat di Daftar Lampiran
dengan yang terdapat didalam teks laporan?
11. Apakah jumlah halaman suda lengkap (tidak ada yang tertinggal), format penomorannya
suda benar, dan tersusun beruntun?
12. Apakah hasil cetakan (print) baik tulisan maupun gambar sudaa tercetak dengan jelas,
bersuh, dan tinta cetakan tidak meluber/berhamburan?
Diperiksa oleh
(. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .)
NIM:
73
Lampiran 12. Panduan Penggunaan Statistik Parametris untuk Menguji Hipotesis
BENTUK HIPOTESIS
MACAM Asosiatif
Deskriptif Komporatif (dua sempel) Komporatif (lebih dari dua sempel)
DATA (hubungan)
(satu variabel)
Berhubungan Bebas/Independen Berhubungan/korelasi Bebas
Nominal Uji Binominal Mc Nemar Fisher exact Chi kuadrat for k Chi kuadrat k Contingency
(Non probability sample sample Coefficient C
parametris) Uji Chi
kuadrat satu Chi kuadrat dua Cochran Multidimensional
sempel sempel (Q test) contingency table
Ordinal Uji Binominal Uji tanda Uji Median Friedman Median Spearman rank
(Non (Sing test) extension correlacion
parametris) Uji Chi Uji Mann-Whitney U Anova dua arah
kuadrat satu Wilcoxon (Two way anova) Kruskal-walls Kendall tau
sempel matched pairs Kolmogorov-Smirnov Anova satu arah
(H test)
Uji Run Uji Wald-wolfowitz
Interval Uji t Uji t yang Anova satu arah Anova satu arah Pearson product
dan Rasio (t test) berhubungan (One way anova) (One way anova) moment
(untuk
parametris) Anova dua arah Anova dua arah Partial correlation
(Two way anova) (Two way anova)
Regression
Catatan: pada kenyataannya penggunaan statistic parametris jumlahnya lebih beragam dari pada yang ditunjukan pada Lampiran 12
dan Lampiran 13. Untuk keterangan lebih lanjut, mahasiswa dapat membaca buku-buku statistic bik yang berkaitan dengam
matematika, ekologi, biologi, fisika, kimia, social, dan lain sebagainya
Lampiran 13. Teknik Statistic untuk Analisis Hubungan/Asosiatif