Anda di halaman 1dari 3

Senjata Tradisional Provinsi Bangka Belitung

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan Provinsi hasil pemekaran wilayah


dari Provinsi Sumatera Selatan. Provinsi ini dibentuk bersama dengan pembentukan
Provinsi Banten dan Gorontalo, yaitu pada tahun 2000. Beragam adat dan budaya
dari Kepualauan Bangka Belitung telah kita kenal diantaranya Lagu Daerah, Tari
Tradisional serta Alat Musik Tradisional Bangka Belitung.

Senjata Tradisional Bangka Belitung walaupun dapat ditemui juga di daerah lain di
Indonesia, akan tetapi senjata dari Bangka Belitung memiliki ciri khas tersendiri.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini penjelasan mengenai Senjata Tradisional Bangka
Belitung :

1. Parang Badau

Parang Badau adalah senjata tajam yang terbuat dari besi, Bentuknya sederhana
tanpa pernak pernik dengan diameter sekitar 40 cm. Senjata ini mirip dengan golok
di Jawa, namun ujung parang ini dibuat lebar dan berat guna meningkatkan bobot
supaya sasaran dapat terpotong dengan cepat. Kegunaannya adalah sebagai alat
untuk memotong kayu atau membersikan semak belukar ketika memasuki hutan
atau membersikan areal pertanian di pulau Belitung.

Senjata khas Provinsi Bangka Belitung ini pada zaman dahulu sebagai alat untuk
bertempur guna mempertahankan diri dari musuh. Sedangkan menurut keterangan
pengamat sejarah Belitung Ian Sancin pada abad ke13 berdiri kerajaan kecil di
Badau dipimpin oleh Raja dengan gelar Ronggo udo. Pada masa itu era Majapahit
penduduk sudah membuka kawasan pemukiman dan kegiatan berladang, maka
kegiatan pandai besi di Badau sudah berlaku ketika itu masarakatnya langsung di
ajarkan empu pandai besi dari Majapahit. Tahun 1365 Nama Belitung tertera di
dalam syair kartagama ditulis oleh Empu Prapanca. Sehingga tidak heran Badau
sampai saat ini sebagai setra pengerajin Parang di Pulau Belitung.
2.Siwar

Siwar adalah senjata tradisional yang mirip dengan Golok panjang. Siwar dibedakan
dari ukuran panjang dan pendeknya. Ada Siwar yang berbentuk panjang
dinamakan siwar panjang, bentuknya hampir menyerupai mandau Kalimantan
Barat, namun ia tidak bengkok. Ukurannya rata, lurus, pipih, ringan jika diayunkan.
Kegunaannya untuk pertarungan cepat jarak dekat.

Ukuran panjang, ketebalan dan beratnya pun dirancang khusus yang dibuat tak
sembarangan, disesuaikan dengan penggunanya. Keistimewaan lainnya, ada siwar
panjang khusus yang rancang memiliki 2 mata sisi yang tajam seperti silet yang
digunakan memang untuk pertempuran bagi masyarakat dahulu pada masa
perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Kemudian ada siwar pendek. Panjangnya seukuran keris, memiliki ujung yang
runcing. Dirancang khusus memang untuk pertarungan jarak dekat digunakan untuk
menusuk lawan. Bagian tengah memiliki lenkung yang berfungsi untuk merobek.
Siwar jenis ini sangat tajam dan memiliki ketebalan yang tipis.
3.Kedik

Kedik adalah alat / senjata tradisional yang digunakan sebagai alat pertanian. Alat
ini digunakan di perkebunan terutama di kebun lada. Dalam menggunakannya si
pemakai harus berjongkok dan bergerak mundur atau menyamping. Alat ini
digunakan dengan cara diletakkan pada tanah dan ditarik ke belakang. Alat ini efektif
untuk membersihkan rumput pengganggu tanaman lada. Kedik biasanya digunakan
oleh kaum wanita karena alatnya kecil dan relatif lebih ringan. Kedik hanya dapat
digunakan untuk rumput jenis yang kecil atau rumput yang tumbuh dengan akar
yang dangkal, bukan ilalang.

Anda mungkin juga menyukai