Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

PENGARUH PUPUK PADA TANAMAN

Dosen pengampu : Rahmadina M.Pd

Disusun oleh :

Anisa aprilia (0704202055)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


BIOLOGI
PENGARUH PUPUK PADA TANAMAN

Tujuan Praktikum :

 Untuk mengetahui cara pembuatan pupuk organik


 Untuk mengetahui kandungan dari pupuk organik
 Untuk mengetahui cara pembuatan pupuk organik yang baik

Alat dan Bahan

Alat

No Nama alat Jumlah


1. Ember 2 buah
2. Alat tulis Secukupnua
3. Gunting 1 buah
4. Camera 1 buah
5. Kayu pengaduk 2 buah
6. Termometer 1 buah
7. Botol Aqua 4 buah
8. Corong 1 buah
9. Goni 2 buah

Bahan

No Nama Bahan Jumlah


1. Sayur busuk 2 kg
2. Serbuk gergaji 2 kg
3. EM4 100 ml
4. Dedak 1 kg
5. Air kelapa 2 buah
6. Air gula Secukupnya
7. Air Cucian ikan Secukupnya

Prosedur Kerja
Cara pembuatan pupuk padat

1. Disiapkan bahan dan alat yang


dibutuhkan dalam pembuatan pupuk

2. Dimasukan campuran larutan EM4


dan kedalam ember kemudian diaduk
sampai merata

3.dimasukan sayuran,dedak dan serbuk


gergaji kedalam ember dan diaduk hingga
rata
3. Setelah semua sudah tercampur
diukur suhu nya sebelum ditutup dan
dikontrol setiap perubahan yang
terjadi dan ditambahkan dengan air
kelapa.

Cara pembuatan Pupuk cair


1. Siapkan alat dan bahan yang sudah
ditentukan dan masukan air cucian
ikan kedalam ember dan dedak

2. Dicampurkan dengan bahan menjadi


satu dan ditambahkan larutan gula
kedalam ember

3. Kemudian ditambahkan larutan EM4


dan diaduk hingga merata dan air
kelapa aduk hingga tercampur merata
4. Setelah tercampur merata dibagi
pupuk cair kedalam 3 botol jangan
terlalu penuh dan diletakan di bawah
sinar matahari kemudian dimati
perubahan yang terjadi

Hasil Pengamatan

1. Pupuk Padat

No Gambar Keterangan
1. Pupuk padat saat pembuatan belum terjadi
perubahan fisiknya secara organleptik dari segi
tekstur, warna dan bau
2. Pupuk padat saat pengamatan pertama sudah
mulai terjadi perubahan fisiknya secara
organleptik dari segi tekstur, warna dan bau

3. Pupuk padat saat pengamatan kedua mulai


terjadi perubahan fisiknya secara organleptik
dari segi tekstur, warna dan bau

4. Pupuk padat saat pengamatan terakhir terjadi


perubahan fisiknya secara organleptik dari segi
tekstur, warna dan bau

2. Pupuk Cair

No Gambar Keterangan
1. Pupuk cair saat pembuatan belum terjadi
perubahan fisiknya secara organleptik dari segi
tekstur, warna dan bau
2. Pupuk cair saat pengamatan pertama mulai
terjadi perubahan fisiknya secara organleptik
dari segi tekstur, warna dan bau

3. Pupuk cair saat pengamatan terakhir terjadi


perubahan fisiknya secara organleptik dari segi
tekstur, warna dan bau

PEMBAHASAN

Limbah sayuran merupakan kumpulan dari berbagai macam sayuran setelah disortir
karenatidak layak dijual. limbah sayuran mengandung senyawa dan berbagai bakteri
pengurai.Senyawa dan bakteri tersebut dapat meningkatkan kesuburan tanah dengan cara
menyediakan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanah. Sayuran yang dipakai dalam praktikum
ini adalah sayur kubis putih tersebut dapat dijadikan sebagai pupuk organik cair (POC)
dengan mencampurkan berbagai komponen bahan-bahan tertentu (anwar,2017). Limbah
sayuran mengandung unsur-unsur yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan pupuk
organik cair (POC). Bahan tersebut mempunyai kandungan air yang tinggi, karhohidrat,
protein, dan lemak dan juga mengandung serat, fosfor, besi,kalium,kalsium, vitamin A,
vitamin C, dan Vitamin K. Semua unsur tersebut mempunyai fungsi yang bisa membantu
dalam proses pertumbuhan dan perkembangbiakan tanaman. Sehingga sangat bagus dijadikan
sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik cair (POC). Selain mudah terdekomposisi,
bahan ini juga kaya akan nutrisi yang dibutuhkan tanaman.(Nurhidayat,2018),Salah satu cara
yang dapat dilakukan untuk dapat memanfaatkan limbah pasar tersebut adalah dengan cara
mengelolanya menjadi pupuk organik cair (POC) karena pupuk organik cair dianggap lebih
cepat meresap kedalam tanah dan dengan cepat dapat dimanfaatkan langsung oleh tanaman
serta tidak merusak tanah dan tanaman. Pupuk ini berupa bahan organik yang disiramkan
pada media tanam untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman untuk
membantu pertumbuhan sehingga mampu bereproduksi dan tumbuh dengan baik. Pupuk
organik cair (POC) limbah sayuran merupakan hasil pembusukan dari sayur-sayuran yang
melibatkan aktivitas mikroorganisme. Pupuk ini berupa bahan-bahan organik yang
disiramkan pada media tanam untuk mencukupi kebutuhan unsur hara yang diperlukan
tanaman untuk membantu pertumbuhan sehingga mampu bereproduksi dan tumbuh dengan
baik. Larutan Em4 (Effective microorganisms 4) merupakan mikroorganisme (bakteri)
pengurai yang dapat membat dalam pembusukan sampah organik. Effective microorganisms4
(Em4) berisi sekitar 80 genus mikroorganisme fermentasi.Diantranya bakteri Ffotosintetik,
Lactobacillus Sp, Streptomyces Sp, Ragi, dan Actinomycetes. Em4 dgunakan untuk
pengomposan modern. Em4dipakai sebagai inokulan untuk meningkatkan keragaman dan
popolasi mukroorganisme di dalam tanah dan tanaman yang selanjutnya dapat meningkatkan
kesehatan, pertumbuhan,kualitas dan kuantitas produksi tanaman dan larutan gula yang
ditambahkan berfungsi agar bakteri dapat berkembangbiak ditambahkan larutan gula pekat
yang berfungsi sebagai sumber makanan dan energi bagi bakteri dan air kelapa yang
ditambahkan berfungsi untuk memperbaiki sifat fisika,kimia dan biologi tanah dan untuk
meningkatkan kesuburan tanah yang dilakuan dengan penyerapan hara.(Pardosi,2017),oleh
tanaman lebih optimal dan penggunaan air cucian ikan memang dibutuhkan untuk hara yang
terdapat nitrogen (N) karena ikan megandung protein senyawa kimia juga nitrogen terikat
Bersama senyawa karbon terdapat beberapa kandungan didalam air cucian ikan seperti
fosfor,kalium,kalsium magnesium dan mangan.Dari hasil praktikum yang dilakukan bahwa
pada pembuatan pupuk cair dengan meggunakan metode aerobik digunakan cahaya matahari
tidak berhasil dikarenakan pupuk diletakan ditempat yag terkena matahari langsung dan
pupuk menjadi cepat menguap dan juga bisa merusak mikroorganisme dalam pupuk itu
sendiri dan terjadi gas dan akhirnya meledak.pupuk yang berhasil ditandai dengan adanya
bau pada limbah sayuran. Kemudian limbah sayur siap dijadikan sebagai pupuk organik cair
(POC).(Kharisma,2020)

Pada pembuatan pupuk padat dengan menggunakan metode Anaerob dimana pemupukan
ini tidak memerlukan cahaya matahari dan oksigen dan dalam adah yang tertutup rapat
karaterisik dari kompos padat adalah;

1. Bau
Jika dalam pembuatan pupuk normal maka tidak akan menghasilka bau yan
menyengat pupuk yang sudah matang dapat diketahui baunya seperti bau tanah
berdasarkan hasil pratikum yang dilakukan pupuk sudah memiliki bau dan kering dan
dapat dikatakan bahwa pupuk belum matang.
2. Warna
Warna merupakan salah satu indikator untuk mengetahui kematangan pupuk dari
coklat kehitaman,apabila pupuk masih berwarna hiju atau kuning mirip dengan bahan
mentahnya berarti pupuk belum matang dari hasil pengamatan praktikum yang
dilakukan bahwa kompos belum matang kerena masik berwarna dari bahan
mentahnya.
3. Tekstur
Ukuran partikel sayuran harus sekecil mungkin untuk lebih mudah teruraikan oleh
mikroorganisme semakin kecil partikel smakin luas prmukaa yang dicerna tekstur
pupuk tidak mengumpal pada pupuk yang sudah matang bentuk fisiknya menyerupai
tanah yang berwarna kehitaman,Menurut hasil pengamatan yang dihasilkan bertekstur
lembek dan menggumpal bentuk fisik masih terlihat seperti cacahan sayur sehingga
dapat dikatakan bahwa pupuk masih belum matang.
4. waktu
Lama waktu pengomposan tergantung pada karateristik bahan yang dibuat pupuk
metode yang digunakan waktu pemupukan yag dilakukan selama 2 minggu yang
dimana membuat tekstur pupuk mejadi lembek dan belum menggumpal dan tidak
adanya belatung maka dan belum matang maka menurut hasil pegamatan yag
dilakukan bahwa pupuk berhasil.
5. Kekurangan dan kelebihan
Kekurangan dari pupuk berbahan sayur ini dapat dilihat dari metode pemupukan
yang dilakukan anaorob sehingga menimbulkan bau selama proses pemupukan
sedangkan kelebihan dalam pembuatan pupuk ini adalah bahan yang digunakan
mudah didapat karena mnggunakan bahn baku dari sayur.(Moi,2019).
Klasifikasi sawi putih (Brassica oleracea)

Kingdom ; plantae
Divisi ; Magnoliophyta
Kelas ; Magnoliopsida
Ordo ; Brassicales
Family ; Brassiceae
Genus ; Brasica
Spesies ; Brasica oleracea

Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yag dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut;
1.Metode pembuatan pupuk dengan menggunakan secara aerobic (cahaya matahari
dan oksigen) dan anaerobik tidak membuuhkan cahaya matahari dan tertutup.
2. Hasil yang didapatkan berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi pembuatan
pupuk adalah pupuk masih berbau,tekstur lembek dan menggumpal warna kecoklatan
kekuning-kuninga.
3. kekurangan dari pembuatan pupuk berbahan sayur ini adalah bau yang ditimbulkan
sedangkan kelebihan adalah bahan baku pupuk mudah didapatkan
4. pupuk yang dihasilkan belum sempurna ata bisa dikatakan belum matang
5. pada praktikum ini pupuk cair gagal karena meledak karena terjadi penguapan dan
terbenuk gas yang membuat pupuk meledak sedangkan pada pupuk padat berhasil
karana pupuk kering dan tidak adanya belatung.
DAFTAR PUSTAKA

Anwar Prabu Mangkunegara,2017,”Manajemen Sumber Daya Manusia cetakan ke-


5’’ Bandung;Remaja Rosdakarya
Kharisma,2020,’’pengaruh penambahan bahan aktif Em4 dan kotoran ayam pada
kompos Alang-alang Terhadap pertumumbuhan semai;’’Bogor;skripsi,hlm 28
Moi,2019,’’pengujian pupuk organic cair dari eceng gondok (Eichomia
crassipes)terhadap pertumbuhan tanaman sawi (Brassica juncea),Jurnal MIPA
UNSRAT,vol4,No.1.hlm 18
Nurhidayat,2018,’’Mengelolah sampah untuk pupuk pastisida organik’’;Jakarta;pene
Bar Swadaya.
Pardosi,2017,’’Respon tanaman sawi Terhadap pupuk organic cair limbah sayuran
pada lahan kering ultisol,Jurnal prosiding seminar Nasional Lahan
Suboptima,vol 5,No 1,hlm 9-12

Anda mungkin juga menyukai