Anda di halaman 1dari 51

Modul Ajar

DASAR-DASAR TEKNIK TEKSTIL


PROSES BISNIS BIDANG INDUSTRI TEKSTIL SECARA
MENYELURUH

Peruntukan Modul :
Kelas 10 Program Keahlian Teknik Tekstil
Sekolah Menengah Kejuruan SMK (sederajat)

Penyusun :
Tania Narulita, A.T, M.M

Pengarah Materi :
Ir. Sri Saptono Basuki, M.M
(PT. Sri Rejeki Isman Tbk)

Ilustrasi :
Tania Narulita, A.T, M.M
DAFTAR ISI
Hal
1. Daftar Isi 1
2. Daftar Gambar 2
3. Informasi Umum 3
4. Tujuan Pembelajaran 3
5. Profil Pelajar Pancasila 3
6. Sarana Prasarana Pembelajaran 4
7. Target Peserta didik 4
8. Jumlah Peserta didik 4
9. Ketersediaan Materi 4
10. Model Pembelajaran 4
11. Materi Ajar, Alat dan Bahan 4
12. Kegiatan Pembelajaran Utama 5
13. Asesmen 5
14. Persiapan Pembelajaran 5
15. Urutan Kegiatan Pembelajaran 6
- Pertemuan 1 6
- Pertemuan 2 20
- Pertemuan 3 36
16. Daftar Pustaka 48
Hal
DAFTAR
GAMBAR

1. Gambar 1.1 Tahapan proses bisnis 15


2. Gambar 2.1 Jenis-jenis industri 24
3. Gambar 2.2 Serat kapas dalam bentuk bal kapas 25
4. Gambar 2.3 Benang hasil pemintalan 25
5. Gambar 2.4 Zat warna tekstil 26
6. Gambar 2.5 Kain grey untuk proses pencelupan 27
7. Gambar 2.6 Alur proses produksi industri tekstil 28
8. Gambar 2.7 Serat kapas hasil panen siap diolah 29
9. Gambar 2.8 Proses pemintalan 29
10. Gambar 2.9 Proses pertenunan 30
11. Gambar 2.10 Proses perajutan 31
12. Gambar 2.11 Proses pembakaran bulu 31
13. Gambar 2.12 Proses pencelupan kain 32
14. Gambar 2.13 Proses pencapan 32
15. Gambar 3.1 Supply chain management 44
16. Gambar 3.2 Supply chain management di industri tekstil 45
INFORMASI UMUM
1. Nama Penyusun : Tania Narulita, A.T, M.M
2. Institusi : SMK Negeri 1 Katapang
3. Tahun disusun : 2021
4. Jenjang Sekolah : SMK
5. Kelas : X (Sepuluh)
6. Elemen : Proses Bisnis Bidang Industri Tekstil Secara Menyeluruh
7. Alokasi Waktu : 3 x 6 JP
8. Kode Modul : M.2.10._Tania1_A.2.10_Tania1

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Fase CP : Fase E
2. Domain CP :
- Memahami proses/alur bisnis secara umum
- Memahami proses/alur bisnis pada bidang industri tekstil
3. Tujuan Pembelajaran :
- Peserta didik dapat menjelaskan proses/alur bisnis secara umum
- Peserta didik dapat menjelaskan proses/alur bisnis pada industri tekstil
4. Kata Kunci :
- Proses Bisnis
- Industri Tekstil
5. Pengetahuan dan/atau keterampilan atau kompetensi yang perlu dimiliki peserta didik
sebelum mempelajari topik ini : Peserta didik sudah mempelajari proses bisnis di
lingkungan sekitar.

PROFIL PELAJAR PANCASILA


1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa dan berakhlak mulia.
2. Berkebhinekaan global
3. Kreatif dan produktif
4. Gotong royong

SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN


1. Digital berupa video pembelajaran, buku digital, PDF dan lainnya.
2. Non Digital berupa buku ajar dan sebagainya.
3. Perangkat keras berupa laptop. PC, smartphone, tablet, headset
4. Perangkat lunak berupa aplikasi tatap muka Zoom dan LMS Moodle

TARGET PESERTA DIDIK


1. Peserta didik regular/tipikal
2. Peserta didik Kelas X SMK Program Keahlian Teknik Tekstil

JUMLAH PESERTA DIDIK


1. Sebanyak 36 peserta didik dalam 1 kelas (maksimal)

KETERSEDIAAN MATERI
1. Pengayaan untuk peserta didik berpencapaian tinggi: YA / TIDAK
2. Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk peserta didik yang sulit memahami
konsep: YA / TIDAK

MODA PEMBELAJARAN
1. Tatap Muka
2. PJJ Daring
3. Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning)

MATERI AJAR, ALAT DAN BAHAN


1. Materi Ajar
- Artikel dari berbagai sumber internet
- Buku bacaan
- Lembar Kerja Peserta didik
2. Alat dan Bahan
- Komputer/laptop, smart phone, proyektor/LCD serta
- Jaringan internet/kuota data untuk pembelajaran jarak jauh (daring).
- Alat tulis

KEGIATAN PEMBELAJARAN UTAMA


1. Pengaturan Peserta didik
Untuk materi tertentu peserta didik dibuat kelompok, masing-masing
kelompok terdiri dari 4 orang peserta didik.
2. Metode
– Diskusi
– Observasi
– Penugasan

ASESMEN
1. Penilaian performa individu
2. Penilaian kelompok

PERSIAPAN PEMBELAJARAN
1. Asesmen Diagnostik
- Apakah Anda mengetahui apa arti dari bisnis ?
- Apakah Anda mengetahui apa arti proses bisnis ?
2. Pemahaman Bermakna
Dengan mempelajari proses bisnis di industri tekstil secara menyeluruh, peserta didik
diharapkan dapat memahami kegiatan-kegiatan apa yang dilakukan pada industri tekstil
mulai dari pengolahan bahan baku sampai dengan produk jadi sampai ke tangan konsumen.
3. Pertanyaan Pemantik
- Di lingkungan sekitarmu, adakah perusahaan yang bergerak dalam industri tekstil ?
Sebutkan !
4. Langkah-langkah Persiapan Pembelajaran
- Menyiapkan materi/konsep atau link materi/konsep tentang proses bisnis industri
tekstil
- Menyiapkan lembar instrumen performance assesmen yang diperlukan
URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN 1
SKENARIO PEMBELAJARAN
PELAKSANAAN Kegiatan Awal (15 menit) :
PEMBELAJARAN 1. Peserta didik melakukan do’a dan bersyukur sebelum belajar.
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan
meminta peserta didik untuk mempersiapkan
perlengkapan dan peralatan yang diperlukan.

3. Peserta didik menerima informasi tentang proses bisnis,


fungsi dan tahapannya.
4. Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi,
ruang lingkup materi, tujuan, manfaat, langkah
pembelajaran, metode penilaian yang akan dilaksanakan
yang ditayangkan.
5. Guru menyampaikan kepada peserta didik materi yang
akan dipelajari yaitu tentang proses bisnis, fungsi,
komponen dan tahapannya.

Kegiatan Inti (240 menit) :


1. Guru memberikan penjelasan tentang tentang pengertian,
fungsi, komponen dan tahapan proses bisnis.
2. Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok, tiap
kelompok 4 orang peserta didik.
3. Guru mengarahkan peserta didik untuk mencari informasi
dari internet atau sumber lain tentang proses bisnis sebuah
perusahaan dagang, perusahaan jasa dan perusahaan
manufaktur.
4. Guru meminta peserta didik dalam masing-masing
kelompok berdiskusi untuk melakukan pengamatan pada
lembar pengamatan. Tuliskan dan jelaskan proses bisnis
yang ada dalam video tersebut.

5. Guru meminta peserta didik dalam masing-masing kelompok


mempresentasikan hasil diskusi yang telah dibuat secara
bergantian, kelompok yang lain menanggapi.
SKENARIO PEMBELAJARAN
6. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bisa
memancing penalaran peserta didik untuk memberikan
penilaian individu.

Kegiatan Penutup (15 menit) :


1. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menanyakan apa yang belum dimengerti terkait materi
2. Peserta didik menyampaikan kesulitan yang dialami selama
proses pembelajaran
3. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
4. Bersama sama menutup proses pembelajaran dengan berdoa

REFLEKSI REFLEKSI GURU :


1. Apakah dalam membuka pelajaran dan memberikan
penjelasan teknis atau intruksi yang disampaikan untuk
pembelajaran yang akan dilakukan dapat dipahami oleh
peserta didik?
2. Bagain manakah pada rencana pembelajaran yang perlu
diperbaiki?
3. Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap materi atau
bahan ajar, pengelolaan kelas, latihan dan penilaian yang
telah dilakukan dalam pembelajaran?
4. Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai
dengan yang diharapkan?

5. Apakah arahan dan penguatan materi yang telah


dipelajari dapat dipahami oleh peserta didik?

REFLEKSI PESERTA DIDIK :


1. Apakah kalian merasa senang melaksanakan
pembelajaran tentang proses bisnis ?
2. Apakah terjadi permasalahan selama proses
pembelajaran?

3. Apakah kalian puas dengan tugas-tugas yang


dikerjakan ?
4. Di bagian mana yang paling sulit saat mengerjakan tugas-
tugasnya ?
SKENARIO PEMBELAJARAN
5. Apa yang kalian lakukan saat merasa kesulitan
mengerjakan tugas ?

KRITERIA UNTUK MENGUKUR KETERCAPAIAN TUJUAN


PEMBELAJARAN DAN ASESMENNYA (ASESMEN FORMATIF)
A. Tujuan pembelajaran yang dinilai : Peserta didik dapat menjelaskan pengertian, fungsi,
komponen dan tahapan proses bisnis.
B. Waktu asesmen : Saat presentasi
C. Teknik asesmen : Observasi
D. Instrumen asesmen : Lembar pengamatan

RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI KELOMPOK


Materi :
Tanggal :
PEDOMAN PENSKORAN
Kemamp
Kesesuaia Penulisan uan
Total Nilai
No Nama Peserta didik n Materi Materi Presenta
Skor Akhir
si
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
5

Nilai Akhir = 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂 × 𝟏𝟎𝟎


𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒔𝒌𝒐𝒓

RUBRIK

No. Aspek Skor Kriteria Skor


3 Sesuai
1 Kesesuaian Materi 2 Kurang Sesuai
1 Tidak Sesuai
3 - Setiap slide dapat terbaca dengan jelas
- Isi materi dibuat ringkat dan berbobot
2 Penulisan Materi - Bahasa yang digunakan mudah dipahami,
2 Terdapat 1 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 3 tidak terpenuhi
1 Terdapat 2 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 3 tidak terpenuhi
3 - Dipresentasikan dengan percaya diri, antusias,dan bahasa yang
lantang
3 Kemampuan Presentasi
- Menguasai materi yang disampaikan
- Seluruh anggota kelompok berpartisipasi dalam presentasi
- Dapat mengemukakan ide dan beragumentasi dengan baik
- Mengelola waktu presentasi dengan baik.
2 Terdapat 1 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 3 tidak terpenuhi
1 Terdapat 2 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 3 tidak terpenuhi

PENGAYAAN DAN REMEDIAL


A. PENGAYAAN

Pengayaan diberikan apabila peserta didik sudah berhasil mencapai tujuan yang diketahui
dari perolehan skor pada assessmen nya sudah di atas KKM. Apabila peserta didik yang
bertanya dan berminat mengembangkan keterampilan yang sudah diajarkan, guru dapat
memberikan bimbingan ataupun mengarahkan dan memberikan konsep/materi yang
layak untuk dikembangkan.

B. REMEDIAL
Remedial dilakukan apabila tujuan pembelajaran belum tercapai. Belum tercapainya
tujuan pembelajaran dapat diketahui apabila skor perolehan dari instrumen
penilaian/asesmen masih dibawah KKM (Kriteria ketuntasan Minimal). Remedial teaching
dapat dilakukan oleh guru atau tutor teman sebaya (peer learning), dapat dilakukan per
kelompok atau individu. Dan remedial test dapat dilakukan dengan instrumen yang sama
dalam asesmen atau menggunakan instrumen baru yang lebih sederhana untuk dapat
mengetahui peningkatan capaian belajar.

MATERI PERTEMUAN 1
PROSES BISNIS

I. PENGERTIAN PROSES BISNIS


Dalam kehidupan sehari-hari kita semua pasti sering mendengar istilah bisnis.
Meskipun istilah bisnis kerap kali terdengar di mana-mana, namun tak sedikit dari kita yang
ternyata masih belum mengerti pengertian bisnis. Berikut adalah beberapa pengertian bisnis
menurut para ahli :
1. Menurut Hopper bisnis adalah segala dan keseluruhan kompleksitas yang ada pada
berbagai bidang seperti penjualan (commerce) dan industri, industri dasar, pemrosesan,
dan industri manufaktur dan jaringan, distribusi,
perbankan, asuransi, transportasi, dan seterusnya yang kemudian melayani dan
memasuki secara utuh dunia bisnis secara menyeluruh.
2. Menurut Merriam Webster bisnis adalah suatu aktivitas pembuatan, pembelian atau
penjualan barang dan jasa yang kemudian dipertukarkan dengan uang; kerja atau
aktivitas yang merupakan bagian dari pekerjaan; Jumlah aktivitas yang telah diselesaikan
oleh sebuah toko, perusahaan, pabrik dan lain lain.
Dalam menjalankan bisnis, perusahaan selalu membuat perencanaan dan strategi agar
dapat menghasilkan produk atau layanan yang diinginkan. Proses bisnis adalah serangkaian
strategi yang dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan konkret. Biasanya, hal ini
terkait dengan produk atau layanan yang akan dihasilkan perusahaan atau organisasi. Untuk
mencapai tujuan tersebut, membutuhkan proses bisnis yang akan memberdayakan seluruh
sumber daya perusahaan. Tentu saja, setiap perusahaan memiliki proses bisnis yang berbeda-
beda.
Berikut ini adalah pengertian proses bisnis menurut beberapa ahli :
1. Menurut Hammer dan Champy
Proses bisnis adalah sekumpulan kegiatan yang mengambil salah satu atau banyak
masukan dan menciptakan sebuah keluaran yang berguna bagi pelanggan.
2. Menurut Rummler dan Brache dalam Siegel
Proses bisnis adalah sekumpulan kegiatan dalam bisnis untuk menghasilkan produk dan
jasa.
3. Menurut Monk
Proses Bisnis adalah sekumpulan aktivitas yang menerima satu atau lebih masukkan
(input) dan menghasilkan keluaran (output) yang bernilai bagi pelanggan.
4. Menurut Paul Harmon
Proses Bisnis adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh suatu bisnis dimana
mencakup inisiasi input, transformasi dari suatu informasi, dan menghasilkan output.
5. Menurut Permenpan RB N0. 12 Tahun 2011 proses bisnis adalah sekumpulan aktivitas
kerja terstruktur dan saling terkait yang menghasilkan keluaran yang sesuai dengan
kebutuhan pengguna.
Jadi proses bisnis (business process) dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari proses
dan berisi kumpulan aktifitas (tasks) yang saling berelasi satu sama lain untuk menghasilkan
suatu keluaran yang mendukung pada tujuan dan sasaran strategis dari organisasi. Proses
bisnis adalah inti dari seluruh aktivitas yang ada di dalam perusahaan atau organisasi.
Sederhananya, apa pun yang terjadi di dalam perusahaan, dari awal sampai akhir dapat
dianggap sebagai proses bisnis.

Contoh Proses Bisnis


Berikut ini terdapat beberapa contoh proses bisnis, terdiri atas:
Perusahaan dagang
Dalam perusahaan dagang input dapat berupa pesanan barang dari pelanggan yang akan
dilanjutkan dengan menyediakan barang yang dibutuhkan pelanggan oleh pihak
perusahaan. Output yang dihasilkan adalah barang pesanan pelanggan yang bertujuan
untuk menghasilkan keuntungan.
Perusahaan pengiriman barang
Pelanggan datang membawa barang yang akan dikirim selanjutnya pihak perusahaan akan
memproses (pencatatan). Output yang dihasilkan adalah jasa pengiriman barang-barang
titipan dari pelanggan ke alamat yang dituju. Tujuannya adalah untuk mendapatkan
keuntungan.
Perusahaan manufaktur
Pengertian dari manufaktur adalah kegiatan mengolah bahan baku mentah menjadi sebuah
produk melalui proses fisika dan kimia yang bertujuan mengubah bentuk, sifat dan
tampilannya. Proses bisnis industri manufaktur ini juga dapat diartikan sebagai proses
merakit bahan-bahan menjadi sebuah produk yang bisa digunakan oleh konsumen
(pemakai produk). Bisnis manufaktur merupakan bisnis apapun yang menggunakan
komponen, suku cadang atau barang mentah untuk membuat barang jadi. Barang jadi ini
dapat dijual langsung ke konsumen atau ke bisnis manufaktur lain yang menggunakannya
untuk membuat produk berbeda.

II. FUNGSI PROSES BISNIS


Fungsi proses bisnis diantaranya :
1. Membantu manajer dalam mengambil keputusan dalam menangani masalah yang ada
selama proses bisnis berlangsung
2. Membantu pelanggan untuk memprediksikan kapan proses bisnis dimulai dan diakhiri
ataupun berkelanjutan
3. Membantu para pekerja perusahaan agar mengerti proses apa yang menjadi tugasnya
dalam menjalankan proses bisnis

III. MANFAAT PROSES BISNIS


Berikut beberapa manfaat proses bisnis adalah:
1. Menjadi solusi bagi perusahaan supaya bisa membantu melihat gambaran bisnis secara
menyeluruh (komprehensif) dan realtime.
2. Menyediakan laporan yang menjelaskan mengenai perusahaan saat ini.
3. Memberi nilai kompetitif untuk persaingan bisnis yang semakin kompleks dalam
perkembangan pasar yang berubah dengan cepat.
4. Mempercepat respon perusahaan terhadap tantangan bisnis yang bisa muncul secara
tidak terduga.
5. Meningkatkan kemampuan perusahaan dalam melihat peluang bisnis baru serta
pergerakan pesaing.
6. Utamakan deteksi sedini mungkin supaya terhindar dari sifat reaktif dari umumnya
perusahaan yang jadi penyebab kontraproduktif.
7. Percepat proses penilaian informasi untuk bereaksi dengan cepat serta akurat terhadap
setiap insiden dan masalah.

IV. JENIS PROSES BISNIS


Ada 3 jenis proses bisnis yaitu :
1. Proses Utama: Ini adalah proses fundamental dari sebuah bisnis di mana perusahaan
mengirimkan produk akhir kepada pelanggan. Setiap langkah yang terlibat dalam proses
ini bekerja untuk menambah nilai pada penawaran akhir. Contohnya seperti proses
pembelian, manufaktur, iklan dan pemasaran, dan penjualan.
2. Proses Dukungan: Proses dukungan tidak menambahkan nilai ke produk akhir secara
langsung tetapi membuat lingkungan untuk proses utama agar beroperasi secara efisien
dan efektif. Proses ini mendukung operasi sehari- hari suatu organisasi. Contohnya seperti
akuntansi, perekrutan, pusat bantuan.
3. Proses manajemen: Proses manajemen mengatur operasi, tata kelola perusahaan dan
manajemen strategis. Proses ini menetapkan tujuan dan
standar yang mengarah pada kerja proses primer dan pendukung yang efisien dan efektif.
Selain perencanaan, proses ini juga melibatkan pemantauan dan pengendalian proses
bisnis lainnya. Proses manajemen digunakan untuk mengelola bisnis melalui perencanaan
strategis, perencanaan taktis dan operasional.

V. KARAKTERISTIK PROSES BISNIS


Beberapa karakteristik umum yang dianggap dimiliki oleh suatu proses bisnis adalah
:
1. Definitif
Sebuah proses bisnis harus memiliki batasan, masukan, dan output yang jelas.
Urutan
2. Suatu proses bisnis harus terdiri dari kegiatan berurutan sesuai dengan waktu dan
ruang.
3. Pelanggan
Sebuah penerima harus memiliki hasil proses proses bisnis.
4. Nilai Tambah
Transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan nilai tambah kepada
penerima.
5. Keterkaitan
Sebuah proses tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus terkait dalam suatu struktur
organisasi.

VI. KOMPONEN PROSES BISNIS


Untuk dapat melakukan proses bisnis dengan lancar, terdapat 6 komponen proses
bisnis yang perlu Anda perhatikan. Keenam komponen proses tersebut adalah :
1. Tujuan
Suatu proses haruslah memiliki tujuan yang jelas atau untuk apa proses itu dikerjakan
2. Batasan (Boundary)
Ruang lingkup proses harus terdefinisi dengan jelas agar tidak keluar dari lingkup proses
yang dianalisa.
3. Input
Setiap proses harus memiliki modal yang dapat digunakan untuk
menjalankan sebuah proses.
4. Output
Setiap proses bertujuan untuk menghasilkan keluaran sesuai yang telah disepakati
bersama.
5. Sumber Daya
Setiap proses harus memiliki sumber daya yang dapat menjalankan dan bertanggung
jawab atas sebuah proses. Sumber daya dapat terdiri dari :
- Manusia
- Perangkat keras
- Perangkat lunak
- Perangkat komunikasi dan jaringan
- Data
6. Urutan Aktifitas
Setiap proses bisnis harus terdiri dari aktivitas yang berurut sesuai ruang dan waktu.
Bahkan urutan aktivitas itu dijabarkan dalam bentuk Prosedur Operasional Standar yaitu
alur atau cara kerja yang sudah terstandardisasi, hal yang bersifat operasional dan pasti.
7. Mempengaruhi lebih dari satu unit organisasi
Suatu proses melibatkan unit-unit terkait yang saling bekerja sama dan berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan.
8. Menghasilkan suatu nilai untuk stakeholder
Selain memiliki tujuan, suatu proses juga harus menghasilkan nilai/manfaat bagi orang-
orang.yang berkepentingan.

VII. TAHAPAN PROSES BISNIS


Sebelum memulai proses bisnis, maka ada beberapa tahapan proses bisnis yang
harus dilakukan oleh suatu perusahaan antara lain :
1. Analisis Kegiatan Usaha
Dalam tahapan ini manajemen perusahaan bersama pemilik perusahaan melakukan
diskusi dan analisis tentang kegiatan usaha yang akan dijalankan oleh perusahaan,
misalnya usaha di bidang industri, perdagangan atau jasa. Hal ini dilakukan agar
manajemen mengetahui serta menentukan proses bisnis yang akan digunakan oleh
perusahaan.

2. Penentuan Proses

1
Pada tahapan ini manajemen akan membuat atau menentukan bentuk proses bisnis dari
usaha yang telah dipilih oleh perusahaan tersebut, mulai dari proses bisnis tentang jenis
biaya-biaya yang dikeluarkan sampai dengan proses bisnis memperoleh pendapatan atau
penghasilan.
3. Pelaksanaan Proses Bisnis
Tidak kalah pentingnya dari penentuan proses bisnis dari perusahaan adalah pelaksanaan
proses bisnis itu sendiri, karena sebagus apapapun suatu proses bisnis tetapi tidak
dilaksanakan tidak akan bermanfaat bagi perusahaan. Sehingga sangat penting bagi setiap
bagian atau divisi dan karyawan perusahaan untuk menjalankan dengan benar seluruh
proses bisnis yang telah dibuat oleh pihak manajemen perusahaan.
4. Evaluasi Proses Bisnis
Untuk mengetahui apakah suatu proses bisnis telah dijalankan oleh semua karyawan
bagian atau divisi dari perusahaan dan apakah proses bisnis tersebut telah memberikan
manfaat bagi perusahaan, maka diperlukan suatu evaluasi dari pelaksanaan proses bisnis
tersebut. Suatu evaluasi dapat dilakukan setiap bulan, setiap tiga bulan, setiap enam bulan
atau setiap tahun, tergantung kebijakan manajemen perusahaan. Akan tetapi suatu
evaluasi akan lebih efektif apabila dilakukan setiap bulan. Dengan seringnya melakukan
evaluasi terhadap pelaksanaan proses bisnis, maka akan diperoleh suatu proses bisnis
yang paling memberikan manfaat bagi perusahaan.

An
alisi
Kegia

Eval Penent
uasi uan
Pr Proses

Pelaks
ana
an

Gambar 1.1 Tahapan Proses Bisnis


Proses Bisnis dikatakan berhasil mendukung perusahaan dalam menjalankan
bisnisnya apabila didukung oleh beberapa hal, yaitu antara lain :
1. Rencana Proses Bisnis yang baik
Proses bisnis akan memberikan manfaat bagi perusahaan apabila didukung dengan
pembuatan rencana proses bisnis yang baik oleh manajemen perusahaan.
2. Teknologi Informasi Yang Mendukung
Tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa pada saat ini peran teknologi informasi sangatlah
penting dalam segala bidang. Termasuk juga dalam pelaksanaan proses bisnis perusahaan,
oleh karena itu pihak manajemen harus dapat menggunakan teknologi informasi yang tepat
untuk mendukung pelaksanaan proses bisnis tersebut.
3. Tolok Ukur atau Pengukuran Tingkat Keberhasilan
Untuk dapat mengetahui keberhasilan dari suatu proses bisnis, maka manajemen
perusahaan harus menentukan bagaimana suatu proses bisnis dikatakan berhasil atau
gagal.
4. Sumber Daya Manusia
Yang tidak kalah pentingnya bagi keberhasilan dari proses bisnis dalam suatu perusahaan
adalah karyawan yang akan menjalankan atau melaksanakan proses bisnis tersebut. Dalam
melaksanakan proses bisnis yang baik, maka diperlukan karyawan yang handal. Tanpa hal
tersebut mustahil proses bisnis dapat dilaksanakan dengan baik. Oleh karena itu apabila
suatu perusahaan menginginkan pelaksanaan proses bisnis yang baik, maka bagian HRD
(Human Resources Development) atau perekrutan SDM atau personalia harus dapat
merekrut karyawan yang baik.
5. Motivasi
Proses bisnis tidak akan berhasil apabila tidak didukung oleh motivasi dari seluruh
komponen dari perusahaan untuk melaksanakan tahapan-tahapan dari proses bisnis
tersebut. Motivasi akan timbul apabila didukung dengan reward dan punishment yang jelas.

GLOSARIUM
1. Business Process : kumpulan dari proses dan berisi kumpulan aktifitas (tasks) yang saling
berelasi satu sama lain untuk menghasilkan suatu keluaran yang mendukung pada tujuan
dan sasaran strategis dari organisasi.
2. Commerce : Penjualan
3. Input : Masukan
4. Manufaktur : Kegiatan mengolah bahan baku mentah menjadi sebuah produk melalui
proses fisika dan kimia yang bertujuan mengubah bentuk, sifat dan tampilannya.
5. Output : Keluaran
6. Punishment : Hukuman
7. Reward : Penghargaan atau imbalan balas jasa
8. Stakeholder : Pihak yang berkepentingan

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


Kelompok :
Nama Anggota Kelompok :

1.
2.
3.

4.
Tujuan : melalui lembar kerja peserta didik ini kalian akan melakukan kegiatan agar mampu
menjelaskan proses bisnis di perusahaan dagang, perusahaan jasa dan perusahaan
manufaktur.

Instruksi kerja :
1. Setiap kelompok mencari mencari informasi dari internet tentang proses bisnis
perusahaan dagang, perusahaan jasa dan perusahaan manufaktur. Dari hasil pengumpulan
data, tuliskan dan jelaskan proses bisnis yang ada ke dalam tabel yang telah disediakan.
2. Presentasikan hasil diskusi dan pengamatan tersebut !

Lembar Pengamatan
Kelompok : ............

No. Jenis Perusahaan Penjelasan


1. Perusahaan dagang Ditinjau dari sisi :
- Pengertian :
- Alur proses bisnis :
- Biaya :

2. Perusahaan jasa Ditinjau dari sisi :


- Pengertian :
- Alur proses bisnis :
- Biaya

3. Perusahaan manufaktur Ditinjau dari sisi :


- Pengertian :
- Alur proses bisnis :
- Biaya

SOAL
Jawablah pertanyaan berikut untuk mengetahui pemahaman kalian pada materi yang telah
dibahas !

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan proses bisnis ! dan sebutkan 3 contoh proses bisnis !
Jawab ............................................................................................................
.......................................................................................................................
2. Jelaskan fungsi proses bisnis !
Jawab ............................................................................................................
.......................................................................................................................
3. Sebutkan dan jelaskan tahapan proses bisnis !
Jawab ............................................................................................................
.......................................................................................................................
4. Jelaskan apa saja komponen proses bisnis !
Jawab ............................................................................................................
.......................................................................................................................
5. Sebutkan hal-hal yang mempengaruhi keberhasilan proses bisnis !
Jawab ............................................................................................................
.......................................................................................................................
PERTEMUAN 2
SKENARIO PEMBELAJARAN
PELAKSANAAN Kegiatan Awal (15 menit) :
PEMBELAJARAN 1. Peserta didik melakukan do’a dan bersyukur sebelum belajar.

2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan


meminta peserta didik untuk mempersiapkan
perlengkapan dan peralatan yang diperlukan.
3. Peserta didik menerima informasi tentang proses bisnis
industri tekstil.
4. Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi,
ruang lingkup materi, tujuan, manfaat, langkah
pembelajaran, metode penilaian yang akan dilaksanakan
yang ditayangkan.
5. Guru menyampaikan kepada peserta didik bahwa materi
yang akan dipelajari yaitu proses bisnis industri tekstil.

Kegiatan Inti (240 menit) :


1. Guru memberikan penjelasan tentang proses bisnis
industri tekstil.
2. Guru menayangkan sebuah video tentang proses bisnis
di sebuah perusahaan tekstil.
https://www.youtube.com/watch?v=hyYTjavwnGQ

3. Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok, tiap


kelompok 4 orang peserta didik.

4. Guru meminta peserta didik dalam masing-masing


kelompok berdiskusi untuk melakukan pengamatan pada
lembar pengamatan. Tuliskan dan jelaskan proses bisnis
yang ada dalam video tersebut.
5. Guru meminta peserta didik dalam masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi yang telah dibuat secara
bergantian, kelompok yang lain menanggapi.

6. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bisa


memancing penalaran peserta didik untuk memberikan
penilaian individu.

Kegiatan Penutup (15 menit) :


1. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menanyakan apa yang belum dimengerti terkait materi
2. Peserta didik menyampaikan kesulitan yang dialami selama
proses pembelajaran

3. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.


4. Bersama sama menutup proses pembelajaran dengan berdoa

REFLEKSI REFLEKSI GURU :


1. Apakah dalam membuka pelajaran dan memberikan
penjelasan teknis atau instruksi yang disampaikan untuk
pembelajaran yang akan dilakukan dapat dipahami oleh
peserta didik?
2. Bagain manakah pada rencana pembelajaran yang perlu
diperbaiki?
3. Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap materi atau
bahan ajar, pengelolaan kelas, latihan dan penilaian yang
telah dilakukan dalam pembelajaran?

4. Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai


dengan yang diharapkan?
5. Apakah arahan dan penguatan materi yang telah
dipelajari dapat dipahami oleh peserta didik?

REFLEKSI PESERTA DIDIK :


1. Apakah kalian merasa senang melaksanakan pembelajaran
tentang proses bisnis di bidang industri tekstil?
2. Apakah terjadi permasalahan selama proses
pembelajaran?
3. Apakah kalian puas dengan tugas-tugas yang
dikerjakan ?
4. Di bagian mana yang paling sulit saat mengerjakan tugas-
tugasnya ?
5. Apa yang kalian lakukan saat merasa kesulitan
mengerjakan tugas ?
KRITERIA UNTUK MENGUKUR KETERCAPAIAN TUJUAN
PEMBELAJARAN DAN ASESMENNYA (ASESMEN FORMATIF)
A. Tujuan pembelajaran yang dinilai : Peserta didik dapat menjelaskan proses bisnis di
industri tekstil
B. Waktu asesmen : saat presentasi
C. Teknik asesmen : pengamatan
D. Instrumen asesmen : rubrik

RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI KELOMPOK


Materi :
Tanggal :
PEDOMAN PENSKORAN
Kemamp
Kesesuaia Penulisan uan
Total Nilai
No Nama Peserta didik n Materi Materi Presenta
Skor Akhir
si
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
5

Nilai Akhir = 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂 × 𝟏𝟎𝟎


𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒔𝒌𝒐𝒓
RUBRIK

No. Aspek Skor Kriteria Skor


3 Sesuai
1 Kesesuaian Materi 2 Kurang Sesuai
1 Tidak Sesuai
3 - Setiap slide dapat terbaca dengan jelas
- Isi materi dibuat ringkat dan berbobot
2 Penulisan Materi - Bahasa yang digunakan mudah dipahami,
2 Terdapat 1 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 3 tidak terpenuhi
1 Terdapat 2 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 3 tidak terpenuhi
3 - Dipresentasikan dengan percaya diri, antusias,dan bahasa yang
lantang
- Menguasai materi yang disampaikan
- Seluruh anggota kelompok berpartisipasi dalam presentasi
3 Kemampuan Presentasi
- Dapat mengemukakan ide dan beragumentasi dengan baik
- Mengelola waktu presentasi dengan baik.
2 Terdapat 1 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 3 tidak terpenuhi
1 Terdapat 2 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 3 tidak terpenuhi
PENGAYAAN DAN REMEDIAL
A. PENGAYAAN
Pengayaan diberikan apabila peserta didik sudah berhasil mencapai tujuan yang diketahui
dari perolehan skor pada assessmen nya sudah diatas KKM. Apabila peserta didik yang
bertanya dan berminat mengembangkan ketrampilan yang sudah diajarkan, guru dapat
memberikan bimbingan ataupun mengarahkan dan memberikan konsep/materi yang
layak untuk dikembangkan.

B. REMEDIAL
Remedial dilakukan apabila tujuan pembelajaran belum tercapai. Belum tercapainya
tujuan pembelajaran dapat diketahui apabila skor perolehan dari instrumen
penilaian/asesmen masih dibawah KKM (Kriteria ketuntasan Minimal). Remedial teaching
dapat dilakukan oleh guru atau tutor teman sebaya (peer learning), dapat dilakukan per
kelompok atau individu. Remedial test dapat dilakukan dengan instrumen yang sama
dalam asesmen atau menggunakan instrumen baru yang lebih sederhana untuk dapat
mengetahui peningkatan capaian belajar.

MATERI PERTEMUAN 2
PROSES BISNIS BIDANG INDUSTRI TEKSTIL

I. Jenis Industri
Industri adalah semua perusahaan atau usaha yang melakukan kegiatan merubah bahan
dasar atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya. Ada
beberapa jenis industri yang berkembang di Indonesia. Jenis-jenis industri tersebut terbagi
menjadi :
1. Industri primer
Industri primer mengolah sumber daya alam. Contoh industri primer bergerak pada
bidang pertanian, kehutanan, peternakan, perikanan, pertambangan, perminyakan, dan
sebagainya.
2. Industri sekunder
Industri sekunder mengolah hasil industri primer sehingga siap digunakan oleh
konsumen. Contohnya adalah industri yang bergerak pada bidang
otomotif, pakaian, makanan, minuman, bahan bangunan, logam, kimia, komputer,
elektronik, obat-obatan, tekstil, kertas, plastik, karet, mebel, dan sebagainya.
3. Industri tersier
Industri tersier ada pada bidang jasa. Contohnya adalah industri yang bergerak pada
bidang kesehatan, hiburan, hotel, transportasi, perbengkelan, dan sebagainya.

Gambar 2.1 Jenis-jenis industri

II. Proses Bisnis Industri Tekstil


Industri tekstil adalah industri yang memproduksi barang jadi dengan menggunakan
bahan dan pasokan yang diambil dari industri primer dikenal sebagai industri sekunder.
Umumnya industri ini mengacu pada istilah industri manufaktur. Hal ini berkaitan dengan
produksi barang dengan menggunakan bahan baku atau bahan baku setengah jadi sebagai
masukan.
Berikut adalah pelaksanaan proses bisnis dalam perusahaan tekstil :
A. Proses Pengadaan (Procurement)
Salah satu proses bisnis dalam perusahaan manufaktur adalah Procurement. Ini adalah
proses bisnis yang berkaitan dalam pengadaan barang dan kebutuhan lainnya dalam
membantu kelangsungan usaha. Bukan sekedar raw material atau bahan mentah saja,
tetapi termasuk juga spare part, alat medis, alat pembersih, kebutuhan gedung, kebutuhan
karyawan,
alat-alat pertukangan, dan bahan-bahan serta komponen-komponen lainnya. Proses ini
menuntut kelengkapan sekaligus efisiensi dan efektivitas dalam pemilihan barang-barang
tersebut.
Pada perusahaan tekstil, secara umum pengadaan barang dikelompokkan menjadi
beberapa bagian yang terdiri dari:
1. Pengadaan serat
Proses pengadaan serat dilakukan oleh pabrik pemintalan yaitu pabrik yang
mengolah serat menjadi benang. Kenyataan menunjukkan bahwa bahan baku serat
masih banyak diimpor. Oleh karena itu pabrik pemintalan harus melakukan
pengendalian bahan baku serat untuk kelancaran proses produksinya.

Gambar 2.2 Serat kapas dalam bentuk bal kapas

2. Pengadaan benang
Proses pengadaan benang dilakukan oleh pabrik pertenunan atau perajutan, karena
benang merupakan bahan baku utama untuk membut kain. Bahan baku benang
didapatkan dari pabrik pemintalan benang.

Gambar 2.3 Benang hasil pemintalan


3. Pengadaan zat warna dan zat kimia
Banyak macam zat kimia yang digunakan dalam industri tekstil, zat kimia tersebut
sangat berperan penting dalam proses penyempurnaan. Beberapa macam zat kimia
yang sering digunakan dalam industri tekstil adalah Soda Api (NaOH), Asam Klorida
(HCl), Sodium Nitrit (NaNO₂),, Hidrogen Peroksida (H₂O₂), Sodium Hidrosulfit
(Na₂S₂O₄), Sodium Karbonat (Na₂CO₃), Sodium Silikat (Na2SiO3) dan lain-lain. Tak
kalah pentingnya adalah penggunaan zat warna tekstil (dyestuff). Tujuan utama
digunakannya zat warna pada bahan tekstil adalah untuk memberi warna pada kain
sehingga dapat membuat produk tekstil menjadi lebih menarik serta memiliki nilai
jual yang lebih tinggi.

Gambar 2.4 Zat warna tekstil

4. Pengadaan kain grey/greige.


Kain grey merupakan kain mentah hasil produksi pertenunan atau perajutan yang
belum mengalami proses penyempurnaan. Kain grey diperoleh dari proses
pertenunan atau perajutan untuk kemudian diproses pada proses pencelupan,
pencapan dan penyempurnaan.

Gambar 2.5 Kain grey untuk proses pencelupan

2
5. Pengadaan suku cadang (sparepart)
Selain pengadaan bahan baku utama seperti serat, benang dan kain serta zat warna
dan zat pembantu, perusahaan tekstil juga perlu untuk melakukan proses pengadaan
spare parts atau suku cadang untuk mesin- mesin produksinya.
6. Pengadaan material pendukung
yaitu barang-barang atau bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi untuk
membantu berhasilnya produksi atau yang dipergunakan dalam bekerjanya suatu
perusahaan, tetapi tidak merupakan bagian atau komponen dari barang jadi.
Contohnya: minyak solar atau minyak pelumas merupakan barang pembantu.

B. Proses In Out Inventory


Salah satu proses bisnis dalam perusahaan tekstil adalah In Out Inventory.
Mengingat proses bisnis yang melakukan pengolahan bahan mentah menjadi produk siap
pakai, otomatis akan terdapat banyak barang atau material yang keluar masuk
perusahaan. In Out Inventory adalah proses bisnis yang menangani keluar masuknya
barang-barang tersebut, hal yang menjadi kunci adalah kontrol terhadap aliran barang
tersebut.
Pengendalian persediaan (Inventory Control) pada perusahaan tekstil sangat diperlukan
karena barang yang dipesan dan disimpan sangat berpengaruh oleh perubahan iklim dan
suhu ruangan penyimpanan. Sehingga penentuan suatu kebijakan pemesanan harus
mempertimbangkan pada :
1. Kapan barang tersebut dibutuhkan
2. Berapa banyak barang tersebut dibutuhkan
3. Apa jenis barang yang dibutuhkan
4. Berapa lama lead time atau periode waktu antara pemesanan pelanggan dan waktu
pesanan itu selesai dikerjakan.
5. Berapa stok barang yang ada pada saat dipesan dan pada barang datang
6. Berapa banyak pemakaian/pengeluaran/penjualan barang tersebut pada 1 (satu)
periode
7. Dan lain-lain
Oleh karena itu pengendalian persediaan bertujuan untuk menentukan tingkat
optimal persediaan dengan biaya persediaan yang minimum sehingga
operasional perusahaan dapat berjalan lancar. Dengan demikian pengendalian persediaan
sangat tergantung pada :
1. Perencanaan Penjualan
2. Perencanaan Produksi
Permasalahan persediaan banyak sekali ditemukan di perusahaan tekstil, karena
persediaan sangat mempengaruhi terhadap kinerja perusahaan maupun kelangsungan
hidup perusahaan. Penyebab utama dari diperlukannya persediaan pada perusahaan
tekstil, antara lain adalah terjadinya perbedaan antara proses produksi dan kebutuhan
penjualan yang sangat sulit dipertemukan. Permasalahan antara produksi dan penjualan
selalu terjadi di perusahaan tekstil manapun. Hal tersebut terjadi karena :
1. Proses produksi bersifat konstan, tetap, linier, terjadwal, terukur, jelas dan dapat
diprediksi
2. Proses penjualan bersifat fluktuatif yang terkadang tinggi dan terkadang rendah
sehingga terkadang perlu keahlian tertentu untuk memprediksi terhadap permintaan
yang terjadi

C. Proses Produksi
Fungsi proses produksi adalah mengolah bahan baku sehingga menjadi barang jadi dan
bisa dijual kepada konsumen.

Sumber : textileinfomedia.com

Gambar 2.6 Alur Proses Produksi Industri Tekstil


Pada umumnya tahapan atau alur produksi dalam industri tekstil terdiri dari:
a. Pengolahan/Pembuatan serat
Bahan baku industri tekstil dapat menggunakan serat alam baik dari serat serat
tumbuhan seperti kapas, serat hewan seperti wol, sutera, maupun dari bahan sintetik
lain seperti nilon, polyester, akrilik dan lain-lain. Saat ini pengadaan bahan baku serat
baik alam maupun buatan masih didominasi oleh serat impor. Proses pengolahan serat
antara satu dengan lainnya tidaklah sama, tergantung dari jenis seratnya. Apakah
berasal dari tumbuhan yang berupa biji, daun atau batang, ataukah berasal dari hewan
seperti biri-biri atau ulat sutera. Apakah serat yang dibuat itu adalah serat buatan,
tentu saja proses pengolahannya juga berbeda-beda.

Gambar 2.7 Serat kapas hasil panen siap diolah

b. Proses pembuatan benang (Pemintalan/spinning)


Proses pembuatan benang ada beberapa cara tergantung pada bahan baku yang diolah,
namun pada prinsipnya sama, yaitu membuat untaian serat- serat yang kontinyu
dengan diameter dan antihan tertentu.

Gambar 2.8 Proses pemintalan


Pada proses pembuatan benang, serat-serat akan mengalami proses :
- Pembukaan atau penguraian (opening)
- Pembersihan kotoran (cleaning)
- Penarikan (drafting)
- Pemberian antihan (twisting)
- Penggulungan (winding)
c. Proses pembuatan kain (pertenunan dan perajutan)
- Proses Pertenunan (weaving) adalah proses pembuatan kain tenun dengan cara
menyilangkan benang pakan dengan benang lusi dengan menggunakan mesin
tenun. Di industri tekstil, bagian produksi yang membuat kain tenun disebut
departemen pertenunan atau weaving department, tetapi sebelum bisa diproses di
bagian pertenunan sebelumnya ada tahapan-tahapan proses yang harus dilalui
yang biasanya disebut tahap persiapan, yang terdiri dari proses pengelosan
(winding), pemberian antihan (twisting), penghanian (warping), penganjian
(sizing), pencucukan (Reaching In) dan pemaletan (pirn winding).

Gambar 2.9 Proses pertenunan

- Proses Perajutan (knitting) adalah proses pembuatan kain dengan cara


menjeratkan benang satu sama lain sehingga saling merajut menjadi kain yang
utuh. Kain rajut adalah kain hasil dari proses perajutan. Ada 2 macam jenis kain
rajut yaitu kain rajut pakan dan kain rajut lusi. Kain rajut pakan adalah kain rajut
yang tersusun dari benang yang membentuk jeratan ke arah lebar kain, sedangkan
kain rajut lusi
adalah kain rajut yang tersusun dari benang yang membentuk jeratan ke arah
panjang kain.

Gambar 2.10 Proses perajutan

d. Proses Persiapan Penyempurnaan (Pre treatment)


Yaitu semua proses baik kimia maupun mekanik yang dilakukan terhadap bahan tekstil
baik yang terbuat dari serat alam maupun serat buatan sebelum mengalami proses
pencelupan, pencapan dan penyempurnaan, dengan tujuan agar proses-proses
tersebut dapat berjalan dengan lancer dan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.
Proses persiapan penyempurnaan meliputi :
- Pembakaran bulu (singeing) bertujuan untuk menghilangkan bulu-bulu yang
menyembul pada kain akibat gesekan-gesekan mekanik dan peregangan pada saat
proses pertenunan.

Gambar 2.11 Proses pembakaran bulu

- Penghilangan kanji (desizing). Sebelum ditenun benang lusi diberi kanji untuk
menambah kekuatan dan daya gesek yang tinggi. Penghilangan kanji diperlukan
karena kanji bersifat menghalangi penyerapan larutan pada proses selanjutnya.
- Pemasakan (scouring). Dengan proses pemasakan bagian dari komponen
penyusun serat berupa minyak-minyak, lemak, lilin, kotoran-kotoran yang larut
dan kotoran-kotoran lain yang menempel pada permukaan serat dapat
dihilangkan.
- Pengelantangan (bleaching) bertujuan menghilangkan warna alami yang
disebabkan oleh adanya pigmen-pigmen alam atau zat-zat lain, sehingga diperoleh
bahan yang putih.
e. Proses Pencelupan dan Pencapan
- Pencelupan (dyeing) adalah proses pemberian warna pada bahan tekstil secara
merata. Proses pencelupan dapat dilakukan pada bahan tekstil baik masih berupa
serat, benang ataupun kain. Zat warna yang dipilih disesuaikan dengan sifat bahan
tekstil yang akan dicelup. Proses pencelupan urutan singkatnya yaitu pembuatan
larutan zat warna, lalu memasukkan bahan tekstil ke dalam larutan zat warna,
selanjutnya setelah bahan tekstil terwarnai bahan dicuci sebelum proses
selanjutnya.

Gambar 2.12 Proses pencelupan kain

- Proses pencapan (printing) adalah proses pemberian warna pada kain secara tidak
merata sesuai dengan motif yang telah ditentukan menggunakan zat warna sesuai
dengan kain yang dicap.

Gambar 2.13 Proses pencapan


f. Proses Penyempurnaan Kain (finishing)
Pada proses finishing atau penyempurnaan khusus, kain selanjutnya diolah agar
memiliki sifat-sifat dan memenuhi syarat-syarat penggunaan tertentu seperti anti air,
anti kusut, anti api, anti bakteri, efek crepe, efek kilap dan sebagainya.

Banyak perusahaan tekstil bergerak hanya di satu bidang saja. Namun tak jarang
perusahaan tekstil terutama yang berskala besar, yang terintegrasi dari hulu ke hilir
dimulai dari pembuatan serat hingga proses penyempurnaan bahkan dilengkapi dengan
proses pembuatan garmen atau pakaian jadi.

D. Penjualan dan Pemasaran


Salah satu proses bisnis dalam perusahaan tekstil adalah proses penjualan dan
pemasaran. Fungsi yang digunakan untuk mencapai tujuan dari proses produksi dan
menjual hasilnya, tujuannya untuk mendapatkan keuntungan. Misalnya biaya untuk
melakukan pemasaran seperti biaya promosi, biaya angkutan, biaya sewa gudang, dan
biaya gaji karyawan saat karyawan melakukan promosi produk.

E. Administrasi Umum
Salah satu proses bisnis dalam perusahaan tekstil adalah proses administrasi dan umum.
Fungsi dari kegiatan ini ada hubungannya dengan penentuan kebijakan, pengarahan, dan
juga pengawasan supaya kegiatan yang sedang berjalan lebih efektif dan efisien. Misalnya
dalam kegiatan ini terdapat biaya seperti biaya akuntansi, biaya personalia, biaya gaji
karyawan, dan lain-lain.

F. Akuntansi dan Keuangan


Salah satu proses bisnis dalam perusahaan tekstil adalah akuntansi dan keuangan.
Akuntansi dan keuangan memastikan bahwa keuangan sebuah badan usaha sehat dan
mampu untuk memenuhi kebutuhan produksi, sekaligus kontrol terhadap hutang. Selain
itu, seorang akuntan khususnya, memiliki kewajiban untuk mengatur pajak yang harus
dibayarkan oleh perusahaan kepada pemerintah.
GLOSARIUM
1. Bleaching : Proses pengelantangan
2. Cleaning : Proses pembersihan serat
3. Drafting : Proses peregangan/penarikan serat
4. Desizing : Proses penghilangan kanji
5. Dyeing : Proses pencelupan
6. Dyestuff : Zat warna
7. Finishing : Proses penyempurnaan
8. In Out Inventory : proses bisnis yang menangani keluar masuknya barang- barang
9. Procurement : Pengadaan barang
10. Inventory Control : Proses pengendalian persediaan barang-barang
11. Knitting : Proses perajutan
12. Lead Time : periode waktu antara pemesanan pelanggan dan waktu pesanan itu selesai
dikerjakan
13. Opening : Proses pembukaan/penguraian serat
14. Pirn winding : Proses pemaletan
15. Printing : Proses pencapan
16. Raw material : Bahan mentah/bahan baku
17. Reaching in : Proses pencucukan
18. Scouring : Proses pemasakan
19. Singeing : Proses pembakaran bulu
20. Sizing : Proses penganjian
21. Spinning : Proses pemintalan
22. Twisting : Proses pemberian antihan
23. Warping : Proses penghanian
24. Weaving : Proses pertenunan
25. Winding : Proses penggulungan benang

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


Kelompok :
Nama Anggota Kelompok : 1.

2.
3.
4.
Tujuan : melalui lembar kerja peserta didik ini kalian akan melakukan kegiatan agar mampu
menjelaskan proses bisnis di industri tekstil.

Instruksi kerja :
1. Setiap kelompok mengamati tayangan video tentang proses bisnis di sebuah perusahaan
tekstil. Isikan hasil pengamatan ke dalam tabel yang telah disediakan.
2. Dari hasil pengumpulan data, jelaskan proses bisnis apa saja yang dilakukan.
3. Presentasikan hasil diskusi dan pengamatan mengenai perusahaan yang bergerak di
bidang industri tekstil tersebut !

SOAL
Jawablah pertanyaan berikut untuk mengetahui pemahaman kalian pada materi yang telah
dibahas !

1. Jelaskan apa perbedaan industri primer, sekunder dan tersier !


Jawab ............................................................................................................
.......................................................................................................................
2. Jelaskan proses bisnis pada industri tekstil!
Jawab ............................................................................................................
.......................................................................................................................
3. Jelaskan alur proses produksi pada industri tekstil !
Jawab ............................................................................................................
.......................................................................................................................
PERTEMUAN 3
SKENARIO PEMBELAJARAN
PELAKSANAAN Kegiatan Awal (15 menit) :
PEMBELAJARAN 1. Peserta didik melakukan do’a dan bersyukur sebelum belajar.

2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan


meminta peserta didik untuk mempersiapkan
perlengkapan dan peralatan yang diperlukan.
3. Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi,
ruang lingkup materi, tujuan, manfaat, langkah
pembelajaran, metode penilaian yang akan dilaksanakan.

4. Guru menyampaikan kepada peserta didik perihal tugas


yang akan dilaksanakan yaitu mengenai manajemen
rantai pasok.

Kegiatan Inti (240 menit) :


1. Guru memberikan penjelasan tentang manajemen rantai
pasok melalui tayangan video dengan link
http://www.youtube.com/watch?v=a8jzaWPSvXE&t=157s

2. Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok, tiap


kelompok 4 orang peserta didik.
3. Guru meminta peserta didik dalam masing-masing
kelompok berdiskusi untuk membuat alur manajemen
rantai pasok sebuah perusahaan tekstil.
4. Guru meminta peserta didik dalam masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi yang telah dibuat secara
bergantian, kelompok yang lain menanggapi

5. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bisa


memancing penalaran peserta didik untuk memberikan
penilaian individu.

Kegiatan Penutup (15 menit) :


1. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menanyakan apa yang belum dimengerti terkait materi
2. Peserta didik menyampaikan kesulitan yang dialami selama
proses pembelajaran
SKENARIO PEMBELAJARAN
3. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
4. Bersama sama menutup proses pembelajaran dengan berdoa

REFLEKSI REFLEKSI GURU :


1. Apakah dalam membuka pelajaran dan memberikan
penjelasan teknis atau intruksi yang disampaikan untuk
pembelajaran yang akan dilakukan dapat dipahami oleh
peserta didik?
2. Bagain manakah pada rencana pembelajaran yang perlu
diperbaiki?
3. Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap materi atau
bahan ajar, pengelolaan kelas, latihan dan penilaian yang
telah dilakukan dalam pembelajaran?
4. Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai
dengan yang diharapkan?
5. Apakah arahan dan penguatan materi yang telah
dipelajari dapat dipahami oleh peserta didik?

REFLEKSI PESERTA DIDIK :


1. Apakah kalian merasa senang melaksanakan
pembelajaran tentang manajemen rantai pasok ?
2. Apakah terjadi permasalahan selama proses
pembelajaran?
3. Apakah kalian puas dengan tugas-tugas yang
dikerjakan ?

4. Di bagian mana yang paling sulit saat mengerjakan tugas-


tugasnya ?
5. Apa yang kalian lakukan saat merasa kesulitan
mengerjakan tugas ?

KRITERIA UNTUK MENGUKUR KETERCAPAIAN TUJUAN


PEMBELAJARAN DAN ASESMENNYA (ASESMEN FORMATIF)
A. Tujuan pembelajaran yang dinilai : Peserta didik dapat menganalisis faktor- faktor yang
berpengaruh terhadap proses bisnis di industri tekstil.
B. Waktu asesmen : saat presentasi
C. Teknik asesmen : pengamatan
D. Instrumen asesmen : rubrik

RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI KELOMPOK


Materi :
Tanggal :
PEDOMAN PENSKORAN
Kemamp
Kesesuaia Penulisan uan
Total Nilai
No Nama Peserta didik n Materi Materi Presenta
Skor Akhir
si
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
5

Nilai Akhir = 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂 × 𝟏𝟎𝟎


𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒔𝒌𝒐𝒓
RUBRIK

No. Aspek Skor Kriteria Skor


3 Sesuai
1 Kesesuaian Materi 2 Kurang Sesuai
1 Tidak Sesuai
3 - Setiap slide dapat terbaca dengan jelas
- Isi materi dibuat ringkat dan berbobot
2 Penulisan Materi - Bahasa yang digunakan mudah dipahami,
2 Terdapat 1 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 3 tidak terpenuhi
1 Terdapat 2 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 3 tidak terpenuhi
3 - Dipresentasikan dengan percaya diri, antusias,dan bahasa yang
lantang
- Menguasai materi yang disampaikan
- Seluruh anggota kelompok berpartisipasi dalam presentasi
3 Kemampuan Presentasi
- Dapat mengemukakan ide dan beragumentasi dengan baik
- Mengelola waktu presentasi dengan baik.
2 Terdapat 1 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 3 tidak terpenuhi
1 Terdapat 2 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 3 tidak terpenuhi

PENGAYAAN DAN REMEDIAL


A. PENGAYAAN
Pengayaan diberikan apabila peserta didik sudah berhasil mencapai tujuan yang
diketahui dari perolehan skor pada asesmen nya sudah diatas KKM. Apabila peserta didik
yang bertanya dan berminat mengembangkan

3
ketrampilan yang sudah diajarkan, guru dapat memberikan bimbingan ataupun
mengarahkan dan memberikan konsep/ materi yang layak untuk dikembangkan.

B. REMEDIAL
Remedial dilakukan apabila tujuan pembelajaran belum tercapai. Belum tercapainya
tujuan pembelajaran dapat diketahui apabila skor perolehan dari instrumen penilaian/
asesmen masih dibawah KKM (Kriteria ketuntasan Minimal). Remedial teaching dapat
dilakukan oleh guru atau tutor teman sebaya (peer learning), dapat dilakukan per
kelompok atau individu. Remedial tes dapat dilakukan dengan instrumen yang sama
dalam asesmen atau menggunakan instrumen baru yang lebih sederhana untuk dapat
mengetahui peningkatan capaian belajar.

MATERI PERTEMUAN 3
MANAJEMEN RANTAI PASOKAN (SUPPLY CHAIN MANAGEMENT)

I. Latar Belakang Munculnya Konsep Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain


Management)
Munculnya Supply Chain Management SCM dilatarbelakangi oleh :
1. Praktek Tradisional
Produk atau jasa yang kita gunakan adalah hasil dari serangkaian proses panjang yang
melewati beberapa tahapan fisik maupun non fisik. Sebuah produk akan sampai ke tangan
pemakai akhir setelah setidaknya melalui beberapa proses dari pencarian bahan baku,
proses produksi, dan proses distribusi atau transportasi. Proses-proses ini melibatkan
berbagai pihak yang berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Penyedia bahan baku
pemasok mensuplai kebutuhan produksi para perusahaan manufaktur yang akan
mengolah bahan baku tersebut menjadi produk jadi. Produk jadi disampaikan ke pemakai
akhir lewat pusat-pusat distribusi, retailer, pedagang kecil dan sebagainya. Rangkaian
pihak- pihak yang menangani aliran produk inilah yang dinamakan dengan istilah rantai
pasokan atau Supply Chain. Pada kenyataannya, struktur sebuah Supply Chain mungkin
jauh lebih kompleks. Sebuah pemasok mungkin sekaligus adalah industri manufaktur.
Dengan kata lain, sebuah Supply Chain bisa saja melibatkan sejumlah industri manufaktur
dalam satu rantai hulu ke hilir. Demikian juga,
Supply Chain tidak selalu merupakan rantai lurus. Sebuah industri manufaktur bisa
memiliki ratusan bahan ribuan pemasok. Produk- produk yang dihasilkan oleh sebuah
industri mungkin didistribusikan oleh beberapa pusat distribusi yang melayani ratusan
bahkan ribuan grosir dan retailer, pedagang kecil dan sebagainya. Setiap saluran dalam
Supply Chain akan memiliki aktivitas-aktivitas yang saling mendukung. Secara
keseluruhan aktivitas- aktivitas tersebut meliputi perancangan produk, peramalan
kebutuhan, pengadaan material, produksi, pengendalian persediaan, distribusi,
penyimpanan, dukungan pelayanan kepada pelanggan, proses pembayaran dan
sebagainya. Pada tingkatan yang lebih strategis ada aktivitas-aktivitas seperti pemilihan
pemasok, penentuan lokasi pabrik, gudang, pusat distribusi. Secara tradisional, semua
aktivitas- aktivitas tersebut dilakukan tanpa atau dengan sedikit koordinasi. Istilah tim
lintas fungsi misalnya, tidak banyak diaplikasikan dalam manajemen Supply Chain
tradisional. Tiap bagian berusaha membuat ukuran-ukuran tersendiri dalam menentukan
kesuksesan pekerjaannya. Demikian juga hubungan antar saluran dalam Supply Chain.
Hubungan antara pemasok dengan perusahaan yang disuplainya juga hanya terbatas pada
transaksi jual beli. Pola-pola negoisasi benar-benar mementingkan pihak-pihak secara
individual, dan bukan mengacu pada kinerja keseluruhan pihak yang menjadi pembentuk
sebuah Supply Chain secara utuh. Pemasok berkeinginan untuk memindahkan atau
menjual produknya secepat dan sebanyak mungkin dengan harga yang tinggi, sementara
perusahaan yang disuplainya menginginkan harga yang murah dan pengiriman yang
cepat.
2. Perubahan Lingkungan Bisnis
. Lingkungan bisnis senantiasa berubah dan perubahan tersebut semakin lama semakin
cepat. Akselerasi perubahan ini disebabkan berkembangnya secara cepat faktor-faktor
penting antara lain :
a. Konsumen yang semakin kritis, membutuhkan produk atau jasa yang semakin
berkualitas dengan harga murah dan bisa diperoleh dengan mudah dan cepat.
b. Infrastruktur telekomunikasi, informasi, transportasi dan perbankan yang semakin
canggih sehingga memungkinkan berkembangnya model- model baru dalam
manajemen aliran material produk. Munculnya internet misalnya, memungkinkan
terjadinya transaksi-transaksi
elektronik yang dikenal dengan nama Elektronic Commerce (E-Commerce). Praktek E-
Commerce dapat dilakukan karena informasi-informasi tersedia dan mudah diakses
lewat internet, pembayaran secara aman bisa dilakukan secara aman dan cepat
dengan menggunakan jasa pihak ketiga.
c. Kesadaran akan pentingnya aspek sosial dan lingkungan. Kalangan bisnis semakin
ditekan untuk memperhatikan aspek-aspek sosial dan lingkungan, baik atas instruksi
pemerintah maupun atas kesadaran kalangan bisnis sendiri bahwa bisnisnya
tergantung pada konsumen yang semakin tahu akan pentingnya aspek lingkungan
dalam hidup mereka. Industri manufaktur dewasa ini telah banyak yang
memasukkan konsep- konsep keramahan pada lingkungan mulai dari proses
perancangan produknya, proses produksi, sampai pada proses distribusinya.

Ketiga faktor di atas, ditambah dengan adanya globalisasi dan perubahan peta ekonomi
dunia ke arah meningkatnya kemampuan ekonomi negara-negara dunia ketiga, telah
menciptakan banyak paradigma baru dalam dunia bisnis. Salah satu paradigma penting adalah
meningkatnya persaingan antar produk maupun jasa di pasaran. Hanya produk atau jasa yang
aspiratif terhadap kepentingan konsumen yang pada akhirnya akan bisa bertahan. Dengan
praktek tradisional bisnis yang tidak cocok lagi dan persaingan yang semakin ketat akibat
perubahan-perubahan lingkungan bisnis, memaksa pelaku-pelaku, baik sektor industri
maupun jasa untuk memikirkan cara- cara baru dalam memenangkan persaingan. Supply Chain
Management muncul sebagai jawaban atas kebutuhan pelayanan yang cepat, berkualitas dan
murah.

II. Pengertian Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management)


Dalam industri manufaktur, kegiatan utamanya adalah mengkonversikan berbagai
bahan mentah serta bahan-bahan pendukungnya menjadi barang jadi dan
mendistribusikannya kepada pelanggan. Dengan menjalankan kegiatan tersebut, maka apa
yang disebut dengan supply chain atau rantai pasokan pada dasarnya telah terbentuk. Namun
bagi sebuah perusahaan manufaktur, kegiatan supply chain atau rantai pasokan ini perlu
dijalankan dengan efektif dan efisien sehingga diperlukan manajemen yang profesional dalam
pelaksanaannya. Manajemen tersebut biasanya disebut dengan manajemen rantai pasokan
atau

supply chain management yang sering disingkat dengan singkatan SCM.

4
Jika didefinisikan secara lengkap, maka supply chain
management adalah serangkaian kegiatan yang meliputi koordinasi, penjadwalan dan
pengendalian terhadap pengadaan, produksi, persediaan dan pengiriman produk ataupun
layanan jasa kepada pelanggan yang mencakup administasi harian, operasi, logistik dan
pengolahan informasi mulai dari pelanggan hingga ke pemasok. Sedangkan untuk definisi
lainnya yang lebih sederhana, supply chain management adalah mekanisme yang
menghubungkan semua pihak yang bersangkutan dan kegiatan yang terlibat dalam
mengkonversikan bahan mentah menjadi barang jadi. Pihak yang bersangkutan ataupun
kegiatan yang dimaksud tersebut bertanggung jawab untuk memberikan barang-barang jadi
hasil produksi kepada pelanggan pada waktu dan tempat yang tepat dengan cara yang paling
efisien. Jadi pada dasarnya, semua perusahaan yang melakukan pemasokan bahan baku,
melakukan produksi hingga pengiriman disebut dengan supply chain atau rantai pasok. Supply
chain merupakan jaringan secara fisik. Sementara supply chain management merupakan
metode pengelolaan yang memastikan rantai pasok berjalan dengan baik dan lancar.

III. Prinsip Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management)


Prinsip-prinsip supply chain management adalah sinkronisasi dan koordinasi kegiatan-
kegiatan dengan aliran barang atau jasa, baik dalam suatu organisasi, maupun antar organisasi.
Aliran produk dalam satu organisasi misalnya, suatu industri manufaktur adalah suatu
industri yang kompleks yang penanganannya membutuhkan campur tangan semua pihak,
bukan hanya dilalui langsung oleh aliran produk secara fisik tetapi juga bagian-bagian lain
seperti bagian desain produk, manufaktur, marketing, akuntansi, dan lain-lain.

IV. Komponen Dasar Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain


Management)
Menurut Worthen dan Wailgum (2008), Supply Chain Management (SCM) memiliki
beberapa komponen dasar di antaranya :
1. Plan (Perencanaan)
Kesuksesan supply chain management terletak pada proses penentuan
strategi Supply Chain Management (SCM). Tujuan dari proses perumusan

4
strategi ialah agar tercapai efisiensi dan efektivitas biaya serta terjaminnya kualitas
produk yang dihasilkan hingga sampai ke konsumen.
2. Source (Sumber)
Perusahaan harus mampu memilih supplier bahan baku yang kredibel dan sanggup untuk
mendukung proses produksi yang akan dilakukan. Oleh sebab itu, manajer supply chain
management harus dapat menetapkan harga, mengelola pengiriman, pembayaran bahan
baku, dan menjaga serta meningkatkan hubungan bisnis terhadap supplier.
3. Make (Produksi)
Komponen ini adalah tahap manufacturing. Manajer Supply Chain Management (SCM)
melakukan penyusunan jadwal aktivitas yang dibutuhkan dalam proses produksi, uji coba
produk, pengemasan, dan persiapan pengiriman produk berupa barang atau jasa.
Perusahaan juga harus mampu melakukan pengukuran kualitas, output produksi, serta
produktivitas pekerja.
4. Deliver (Pengiriman)
Perusahaan memenuhi pesanan dari permintaan konsumen, mengelola jaringan gudang
penyimpanan, memilih distributor untuk menyerahkan produk ke konsumen, serta
mengatur sistem pembayaran.
5. Return (Pengembalian)
Perencana supply chain management harus mampu membuat jaringan yang fleksibel serta
responsif untuk produk (barang atau jasa) cacat dari konsumen dan membentuk layanan
aduan konsumen yang memiliki masalah dengan produk yang dikirimkan.

V. Manfaat Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management)


Berikut penjelasan mengenai manfaat dari rantai pasokan :
1. Meningkatkan Keuntungan
Salah satu alasan mengapa keuntungan bisa bertambah karena proses produksi berjalan
sesuai rencana. Produk bisa terjual habis dengan manajemen yang tepat. Maka, jangan
sampai produksi barang perusahaan hanya tertumpuk saja tanpa terjual habis.
2. Kepuasan Pelanggan
Pastinya supply chain management akan memberikan kepuasan terhadap

produk atau perusahaan. Manajemen yang tepat akan memastikan produk

4
yang diterima oleh konsumen dalam kondisi yang baik. Dengan demikian pelanggan akan
menjadi konsumen yang setia dan bisa memakai produk dalam waktu yang lama.
3. Dapat Menurunkan Biaya
Integrasi dan kerja sama antar divisi membuat biaya juga jauh lebih efisien. Tim akan
memastikan bahwa biaya produksi dari awal sampai akhir benar- benar sudah sesuai
dengan rancangan. Banyak perusahaan yang justru mengalami kesulitan untuk mengatur
biaya yang dikeluarkan sehingga keuntungan jadi minim.

VI. Proses Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management)


Rantai pasokan pada umumnya dimulai dari bahan baku. Bahan baku tersebut
kemudian dibawa oleh logistik ke pemasok, yang bertindak sebagai pedagang besar. Melalui
logistik, bahan-bahan tersebut dibawa ke pabrik manufaktur, atau mungkin ke berbagai pabrik
untuk mengolahnya menjadi produk jadi. Setelah itu, produk tersebut disebar ke distributor
yang merupakan penyalur partai besar produk jadi, yang selanjutnya dikirim ke pengecer
(retailer). Lalu para pengecer menjual produk tersebut ke toko kepada konsumen. Setelah
konsumen membelinya, maka siklus rantai pasokan selesai , tetapi jika permintaan konsumen
berlanjut maka siklus rantai pasokan berlanjut kembali. Manajemen rantai pasokan
mengawasi setiap titik kontak produk atau layanan perusahaan, dari penciptaan awal hingga
penjualan akhir.

Gambar 3.1 Supply Chain Management


VII. Manajemen Rantai Pasokan di Industri Tekstil

Rantai pasokan pada industri tekstil seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini
dimulai dari bahan baku kapas dari pemasok lokal dan berakhir dengan pelanggan akhir.
Gambar 3.2 Supply Chain Management di industri tekstil

B Pemasok Industri Pengecer/ Pelanggan/


ahan / Tekstil Retailer Customer
Baku Suplier
Kapas
Tahapannya dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Pada tahap pertama, perusahaan tekstil harus berkonsentrasi untuk membangun hubungan
yang kuat dengan pemasok bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi. Perusahaan perlu
mengidentifikasi pemasok yang dapat diandalkan termasuk juga untuk pengapalan,
pengiriman, dan pembayaran produk. Perusahaan perlu memilih pemasok untuk
mengirimkan bahan baku, dalam hal ini kapas mentah yang diperlukan untuk membuat
produk mereka. Jadi pada tahap ini, manajer rantai pasokan perlu membangun serangkaian
proses penetapan harga, pengiriman, dan pembayaran dengan pemasok.
2. Tahap kedua dalam proses manajemen rantai pasokan adalah pembuatan produk yang
diminta oleh pelanggan. Pada tahap ini, produk dirancang, diproduksi, diuji, dikemas, dan
disinkronkan untuk pengiriman. Di pabrik tekstil proses produksi dapat mencakup proses
pembuatan benang, pembuatan kain hingga penyempurnaan, atau salah satu proses saja
tergantung dari pabriknya apakah bergerak di semua bidang atau hanya salah satu bidang
saja. Di sini, tugas manajer rantai pasokan adalah untuk menjadwalkan semua kegiatan
yang diperlukan untuk pembuatan, pengujian, pengemasan, dan persiapan untuk
pengiriman.
3. Tahap ketiga adalah tahap pengiriman. Di sini produk tersebut disebar ke distributor yang
merupakan penyalur partai besar kemudian dikirim ke pengecer yang pada akhirnya dijual
ke pelanggan.
4. Tahap terakhir adalah pengembalian pesanan yang biasanya terjadi ketika konsumen
mengajukan pengembalian karena kerusakan, kekeliruan, atau keterlambatan. Proses ini
melibatkan beberapa aktivitas seperti pemeriksaan
kondisi produk, otorisasi pengembalian, penggantian produk,
dan penjadwalan pengiriman, pengembalian uang.

GLOSARIUM
1. Distributor : Penyalur
2. Logistik : istilah yang berhubungan dengan pemindahan barang.
3. Retailer : Pengecer
4. Stakeholder : Pihak yang berkepentingan
5. Supply chain management : serangkaian kegiatan yang meliputi koordinasi, penjadwalan
dan pengendalian terhadap pengadaan, produksi, persediaan dan pengiriman produk
ataupun layanan jasa kepada pelanggan yang mencakup administasi harian, operasi,
logistik dan pengolahan informasi mulai dari pelanggan hingga ke pemasok.

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


Kelompok :

Nama Anggota Kelompok :

1.
2.

3.

4.

Tujuan : melalui lembar kerja peserta didik ini kalian akan melakukan kegiatan agar mampu
menjelaskan proses bisnis di industri tekstil.

Instruksi kerja :

1. Setelah mempelajari manajemen rantai pasok dari tayangan video, setiap kelompok
diharuskan untuk menyusun alur manajemen rantai pasok sebuah perusahaan tekstil.
Informasi dapat digali dari berbagai sumber.
2. Presentasikan hasil diskusi dan pengamatan mengenai manajemen rantai pasok tersebut !

SOAL
Jawablah pertanyaan berikut untuk mengetahui pemahaman kalian pada materi yang telah
dibahas !
1. Jelaskan apa perbedaan supply chain dengan supply chain management ! Jawab
............................................................................................................
.......................................................................................................................
2. Jelaskan manfaat dari supply chain management !
Jawab ............................................................................................................
.......................................................................................................................
3. Jelaskan supply chain management pada industri tekstil !
Jawab ............................................................................................................
.......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
1. Zyahri, Muh, 2013, Pengantar Ilmu Tekstil 2 Kelas X Semester 2, Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Jakarta.
2. Tariqul Alam, Muhammad, 2017, Internship Report on Supply Chain Management
Practices in Textile Industry, University of Barisal
3. .https://www.merdeka.com/jabar/pengertian-bisnis-menurut-para-ahli- dari-
tujuan-hingga-jenisnya-kln.html?page=2
4. https://www.merdeka.com/jateng/proses-bisnis-adalah-aktivitas-
menghasilkan-produk-ketahui-tahapan-dan-fungsinya-kln.html
5. https://www.dosenpendidikan.co.id/proses-bisnis/
6. https://www.knic.co.id/id/proses-bisnis-dalam-perusahaan-manufaktur
7. https://docplayer.info/53710671-Bab-ii-proses-bisnis.html
8. https://www.wibowopajak.com/2015/06/pengertian-proses-bisnis-
business.html
9. http://www.dosenpendidikan.com/9- klasifikasi bisnis -dan-karakteristik-proses-bisnis/
10. https://supplychainindonesia.com/fungsi-penting-persediaan-untuk-
perusahaan-tekstil/
11. http://cnuraini.mhs.uksw.edu/2013/05/proses-bisnis.html
12. http://staffnew.uny.ac.id/upload/131282344/pendidikan/Manajemen+prod
uksi+Tekstil+dan+Fashion.pdf
13. http://coursius.com/article/read/6-komponen-penting-dalam-proses-bisnis
14. https://ipqi.org/pengertian-supply-chain-management-manajemen-rantai- pasokan/

Anda mungkin juga menyukai