Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN MATERI!

1. Latar Belakang:
Subsektor peternakan, khususnya ayam broiler, memiliki peran penting dalam pembangunan
di Indonesia.
2. Ayam broiler adalah ayam yang dirancang khusus untuk tumbuh cepat dan mencapai bobot
badan tinggi dalam waktu singkat.
3. Terdapat risiko-risiko dalam usaha peternakan ayam broiler, seperti fluktuasi harga DOC
(Day Old Chick), pakan, obat-obatan, dan risiko produksi.
4. Indonesia memiliki potensi untuk beralih ke sistem kandang closed house dalam peternakan
ayam broiler.
5. Manajemen risiko yang baik dalam peternakan ayam broiler dapat meningkatkan nilai IP
(Indeks Produksi) dan keuntungan perusahaan.
6. Studi Kasus:Peternakan Pak Didik di Desa Boro, Kabupaten Blitar, adalah contoh peternakan
ayam broiler dengan sistem closed house.
7. Peternakan ini mengalami perubahan dari kandang open house menjadi closed house pada
tahun 2019 dengan populasi 20.000 ekor.
8. Rumusan Masalah:
Bagaimana risiko pemeliharaan pada ayam broiler?
Bagaimana strategi mitigasi risiko pemeliharaan?
Bagaimana cara pemeliharaan ayam broiler sistem closed house?
Bagaimana menyusun Business Model Canvas dan Business Plan?
9. Tujuan Penelitian:
Mengetahui risiko pemeliharaan pada ayam broiler.
Mengetahui strategi mitigasi risiko pemeliharaan.
Mengetahui cara menyusun Business Model Canvas dan Business Plan dalam konteks
peternakan ayam broiler sistem closed house.
10. Penelitian ini memiliki tujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang
risiko dan strategi mitigasi dalam pemeliharaan ayam broiler sistem closed house di
Indonesia, serta bagaimana menyusun rencana bisnis untuk peternakan semacam itu.
11. Manfaat Penelitian:
12. Memungkinkan mahasiswa untuk memahami penerapan analisis risiko dalam pemeliharaan
ayam broiler sistem closed house.
13. Membantu peternak ayam broiler dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko yang
mempengaruhi produktivitas ayam broiler.
14. Hasil penelitian menjadi sumber pengetahuan berharga bagi lembaga penelitian dan
pendidikan, seperti Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang.
15. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kualitas produk ayam broiler dengan
mengurangi risiko kontaminasi dan penyakit.
16. Memberikan masyarakat akses kepada produk ayam broiler yang lebih segar, berkualitas, dan
aman untuk dikonsumsi.
17. Ayam broiler adalah jenis ayam yang telah mengalami seleksi genetis untuk tumbuh dengan
cepat, konversi pakan yang efisien, dan menghasilkan daging berkualitas.
18. Keunggulan ayam broiler meliputi ukuran daging yang relatif besar, harga yang terjangkau,
serta kemampuan memenuhi kebutuhan protein hewani.
19. Manajemen risiko adalah pendekatan untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengendalikan
risiko yang dapat memengaruhi aset dan pendapatan perusahaan.
20. Tujuan manajemen risiko adalah melindungi perusahaan dari kemungkinan dampak negatif
yang tidak diinginkan.
21. Mitigasi risiko adalah serangkaian tindakan yang diambil untuk mengurangi dampak
potensial dari ancaman atau risiko yang mungkin terjadi.
22. Risiko adalah kemungkinan terjadinya dampak negatif atau kerugian yang dapat
mempengaruhi aktivitas atau investasi tertentu.
23. Risiko pemeliharaan ayam broiler mencakup risiko kualitas DOC, pakan, kesehatan,
biosecurity, serta risiko pemanenan.
24. Biaya produksi, biaya tetap (biaya penyusutan dan biaya variabel seperti biaya bibit, pakan,
vaksin, obat-obatan, listrik, dan tenaga kerja) adalah komponen utama dalam analisis biaya
produksi ayam broiler.
25. Pemeliharaan ayam broiler melibatkan tiga fase utama: fase starter, fase grower, dan fase
finisher.
26. Business Model Canvas (BMC) adalah alat yang digunakan untuk mengembangkan dan
memahami model bisnis perusahaan melalui sembilan elemen kunci.
27. Value Proposition Canvas digunakan untuk memahami lebih detail tentang produk atau jasa
yang ditawarkan.
28. Business Plan adalah dokumentasi tertulis yang menggambarkan unsur-unsur internal dan
eksternal perusahaan, digunakan untuk merencanakan bisnis dan menggambarkan visi
perusahaan.
29. Waktu dan Tempat Pelaksanaan: Penelitian dilaksanakan di peternakan Pak Didik di Desa
Boro, Selorejo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, dimulai dari Desember hingga Februari 2024.
30.
31. Jenis dan Sumber Data: Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dan menggunakan dua
jenis data: data primer yang diperoleh langsung melalui observasi, wawancara, dan
dokumentasi, serta data sekunder dari literatur, jurnal, artikel, dan situs internet.
32.
33. Metode Pengumpulan Data: Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan
dokumentasi.
34.
35. Definisi Operasional Parameter: Parameter-parameter dalam penelitian, seperti risiko
produksi, risiko harga, dan risiko keuntungan, diukur dengan menggunakan koefisien variasi,
keragaman produksi, simpangan baku, dan metode lainnya.
36.
37. Metode Analisis Data: Analisis data dilakukan menggunakan metode kuantitatif untuk
mengukur dan mengidentifikasi risiko. Koefisien variasi digunakan untuk menghitung risiko
produksi, harga, dan keuntungan.
38. Analisis Usaha Peternakan Ayam Broiler: Dalam analisis usaha peternakan ayam broiler,
biaya total dan penerimaan total usaha dihitung. Keuntungan adalah selisih antara penerimaan
total dan biaya total.
39. Upaya Penanggulangan Risiko: Upaya penanggulangan risiko oleh peternak diidentifikasi,
dan analisis risiko digunakan untuk memahami faktor-faktor yang menyebabkan risiko.
40. Business Model Canvas (BMC): BMC digunakan untuk mengembangkan model bisnis yang
meliputi sembilan elemen, termasuk customer segments, value propositions, channels,
customer relationships, revenue streams, key resources, key activities, key partnerships, dan
cost structure.
41. Value Proposition Canvas: Value Proposition Canvas digunakan untuk memahami nilai dan
penawaran yang ditawarkan kepada pelanggan.
42. Business Plan: Rencana bisnis mencakup model bisnis, visi dan misi bisnis, strategi
pemasaran, analisis keuangan, struktur organisasi, produk atau layanan, dan rencana
pelaksanaan.
PERTANYAAN!

1. Apa perbedaan antara manajemen risiko dan mitigasi risiko dalam konteks usaha peternakan
ayam broiler?
Jawaban: Manajemen risiko adalah pendekatan untuk mengidentifikasi, mengukur, dan
mengendalikan risiko, sementara mitigasi risiko adalah serangkaian tindakan yang diambil
untuk mengurangi dampak potensial dari ancaman atau risiko yang mungkin terjadi.
2. Apa saja risiko-risiko yang terkait dengan pemeliharaan ayam broiler dan dapat memengaruhi
keberhasilan usaha peternakan?
Jawaban: Risiko-risiko seperti kualitas DOC, pakan, kesehatan, biosecurity, dan risiko
pemanenan dapat mempengaruhi produksi, keuntungan, dan keberlanjutan usaha peternakan
ayam broiler.
3. Apa yang menjadi komponen utama dalam analisis biaya produksi ayam broiler, dan
mengapa pemahaman biaya produksi penting bagi peternak?
Jawaban: Komponen utama dalam analisis biaya produksi ayam broiler meliputi biaya
produksi, biaya tetap, dan biaya variabel seperti biaya bibit, pakan, vaksin, obat-obatan,
listrik, dan tenaga kerja. Pemahaman biaya produksi penting karena membantu peternak
mengelola keuangan usaha mereka.
4. Mengapa Business Model Canvas (BMC) dan Value Proposition Canvas penting dalam
mengembangkan usaha peternakan ayam broiler?
Jawaban: BMC membantu peternak memahami dan merencanakan model bisnis mereka,
sedangkan Value Proposition Canvas membantu mereka memahami dan meningkatkan nilai
produk atau layanan yang ditawarkan kepada pelanggan. Dengan alat-alat ini, peternak dapat
merencanakan bisnis yang lebih efektif dan berfokus pada kebutuhan pelanggan.
RINGKASAN MATERI

Anda mungkin juga menyukai