Anda di halaman 1dari 13

LEMBAR KERJA MAHASISWA

METABOLISME DAN INFORMASI GENETIK

KONTRUKTIVISME LIMA FASE NEEDHAM


PROBLEM BASED LEARNING

DISUSUN OLEH: MADE SUKARYAWAN


KELOMPOK 6 INDRALAYA
1. CITRA AL RIZKIANY 06101281924019
2. SARI HAFIZOH RAMADANI 06101281924029
3. SYAGIA PUTRI UTAMI 06101281924057

Link Video : https://www.youtube.com/watch?v=1T2jLj9NW3s

PERTEMUAN 2
KATABOLISME ASAM LEMAK

1. ORIENTASI MASALAH
Bacalah materi dan amatilah video pembelajaran pertemuan 2 yang telah disajikan, kemudian
amatilah bahan pangan yang mengandung lipid dalam kehidupan sehari-hari disekeliling saudara.
Tulislah/gambarkan/videokan sumber-sumber lipid disekitar lingkungan saudara.

Jawaban :
Lipid adalah senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen yang umumnya hidrofobik: tidak
larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik (Ronald A Sacher & Richard A McPherson,
2004). Dalam bidang gizi, lemak dan minyak merupakan sumber biokalori yang nilai kalorinya
yaitu sekitar 9 kkal setiap gramnya.

Pada minyak goreng, lemak yang baik digunakan adalah oleo stearin, oleo oil, lemak babi (lard),
atau lemak nabati yang dihidrogenasi dengan titik cair 35-40℃. Lemak yang telah digunakan
untuk menggoreng titik asapnya akan turun karena telah terjadi hidrolisis molekul lemak. Untuk
menekan terjadinya hidrolisis, pemanasan lemak atau minyak sebaiknya dilakukan pada suhu
yang tidak terlalu tinggi dari seharusnya.
Mentega merupakan emulsi air dalam minyak dengan kira-kira 18% air terdispersi di dalam 80%
lemak dengan sejumlah kecil 30 protein yang bertindak sebagai zat pengemulsi (emulsifier).
Lemak susu terdiri dari trigliserida-trigliserida butirodiolein, butiropalmitoolein, oleodipalmitin,
dan sejumlah kecil triolein. Mentega dapat dibuat dari lemak susu yang manis atau yang asam.

Lemak susu secara umum merupakan senyawa kimia yang masuk dalam kelompok ester yang
tersusun atas asam-asam lemak dan gliserol. 92% komponen lemak susu adalah asam-asam
lemak yang terbagi atas asam lemak tidak jenuh dan asam lemak jenuh. Asam lemak jenuh yang
dominan dalam lemak susu secara berurutan adalah asam miristat, palmitat dan stearat dengan
kisaran 7-11% 25-29% dan 7-13% dari total asam lemak (Adnan, 1984). Asam lemak tak jenuh
yang terkandung adalah asam oleat dengan kisaran antara 30-40% dan pada suhu kamar
berbentuk cair (Apandi, 1993).
2. PENCETUSAN IDE
Berdasarkan pengamatan saudara diskusikan dengan kelompok saudara hal-hal berikut ini:
Setelah saudara cermati sumber-sumber lipid di atas bagaimana organisme melakukan proses
pencernaan lipid tersebut? Apakah penyusun lipid tersebut? Untuk apa organisme membutuhkan
lipid dan bagaimana cara memperolehnya?

Jawaban :
a. Proses pencernaan lipid
Langkah pertama adalah proses memecah trigliserida menjadi unit monogliserida yang lebih
kecil dengan bantuan enzim lipase. Pencernaan lemak dimulai di mulut melalui pencernaan
kimiawi oleh lipase lingual. Kolesterol yang dicerna tidak dipecah oleh lipase dan tetap utuh
sampai memasuki sel epitel usus halus. Lipid kemudian berlanjut ke lambung, tempat pencernaan
kimiawi dilanjutkan oleh lipase lambung dan pencernaan mekanis dimulai (peristalsis).
Pencernaan lipid dimulai dalam lambung yang dikatalis oleh enzim lipase lingual dan gastrik.
Molekul trigliserid, terutama yang mengandung asam lemak rantai pendek dan sedang adalah
target utama enzim ini. Kedua enzim ini relatif stabil terhadap asam dengan pH optimal 4. Karena
waktu pengosongan lambung sekiar 2 - 4 jam maka hanya 30 - 40 % trigliserid yang dapat
dihidrolisis. Asam lemak rantai pendek hasil hidrolisis langsung diabsorbsi ke dalam sirkulasi
porta dan terikat oleh albumin menuju hati, sedangkan asam lemak rantai panjang melanjut ke
duodenum.
Proses kritis pengemulsian lipid dalam makanan terjadi di duodenum. Proses emulsifikasi
akan meningkatkan kerja enzim agar berjalan efektif. Emulsifikasi dicapai melalui dua
mekanisme komplementer yaitu (1) penggunaan sifat detergen garam empedu dan (2)
pencampuran mekanik akibat peristaltik. Garam empedu mengandung struktur cincin sterol dan
rantai samping glisin atau taurin. Setelah disekresikan oleh hati, garam empedu akan berinteraksi
dengan partikel lipid sehingga menstabilkan partikel tersebut.
Molekul trigliserid yang tidak tercerna di lambung tadi, akan dihidrolisis oleh enzim lipase
pankreas yang terutama memutus rantai asam lemak pada karbon 1 dan 3. Asam lemak pada
karbon 2 sangat sulit untuk dipecah karena adanya ikatan ester sekunder. Untuk menghidrolisis
ikatan ini harus melalui proses pemindahan menjadi ikatan ester primer yang relatif
membutuhkan waktu cukup panjang, sehingga hanya kurang dari seperempat yang dapat
dihidrolisis sempurna. Dengan demikian produk utama hasil hidrolisis enzim lipase pankreas
adalah 2-monoasilgliserol dan asam lemak bebas.
Sel eksokrin pankreas juga mensekresi enzim co-lipase yang berfungsi mengikat dan
menambatkan lipase pada permukaan lipid. Sekresi kedua enzim pankreas ini diatur secara
hormonal oleh cholecystokinin (CCK) yang diproduksi oleh sel mukosa jejunum dan duodenum.
Selain berfungsi untuk memacu sekresi enzim pankreas, CCK juga berfungsi untuk
mengkontraksikan kantung empedu.
Asam lemak bebas, kolesterol bebas, 2-monoasilgliserol, dan sedikit 1- monoasilgliserol hasil
hidrolisis bersama garam empedu dan fosfatidil kolin akan membentuk misel campuran (mixed
micelles). Misel ini bersifat larut dalam air di lumen usus dan akan menuju membrane brush
border enterosit (sel mukosa).
Campuran lipid yang diserap di sel enterosit akan masuk retikulum endoplasma untuk
disintesis kembali menjadi lipid kompleks. Pertama-tama asam lemak bebas akan dikonversi
menjadi bentuk aktif oleh enzim asil-KoA sintetase. Gliserol juga akan diaktifkan menjadi
gliserol 3-fosfat oleh ATP. Semua komponen lipid yang sudah aktif tadi kemudian digabungkan
kembali membentuk trigliserid dengan bantuan enzim trigliserid sintetase. Begitupun kolesterol
bebas diubah menjadi kolesterol ester.
Trigliserid dan kolesterol ester yang baru disintesis bersifat hidrofobik sehingga perlu
dikelilingi oleh lapisan yang terdiri dari fosfolipid, kolesterol yang tak teresterifikasi, dan
molekul protein tunggal (apolipoprotein B-48) membentuk cairan yang disebut khilus. Partikel
yang kecil dinamakan kilomikron yang dilepas menuju lacteal (pembuluh limfatik dari vili usus
halus).

b. Penyusun lipid
Penyusun utama dari lipid adalah trigliserida, yaitu ester gliserol dengan tiga asam lemak
yang bias beragam jenisnya. Rumus kimia trigliserida adalah CH 2COOR-CHCOOR’-CH2-
COOR‖ dimana R, R’ dan R‖ masing-masing adalah sebuah rantai alkil yang panjang. Ketiga
asam lemak RCOOH, R’COOH dan R‖COOH. Panjang rantai asam lemak pada trigliserida yang
terdapat secara alami dapat bervariasi, namun panjang yang paling umum adalah 16,18, atau 20
atom karbon. Penyusun lipida lainnya berupa gliserida, monogliserida, asam lemak bebass, lilin
(wax), dan juga kelompok lipida sederhana yang mengandung komponen asam lemak) seperti
derivate senyawa terpenoid/isoprenoid serta derivate steroida. Lipida sering berupa senyawa
kompleks dengan protein (lipoprotein) atau karbohidrat (glikolipida).

c. Alasan organisme membutuhkan lipid


Organisme membutuhkan lipid dikarenakan banyaknya fungsi yang diberikan diantaranya;
 Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak
 Lemak mempunyai fungsi selular dan komponen struktural pada membran sel yang berkaitan
dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan aliranair ion, dan molekul lain, keluar
dan masuk kedalam sel
 Lipid dapat berguna sebagai penyerap dan pembawa vitamin A, D, E dan K
 Berfungsi sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan melindungi tubuh
dari suhu luar
 Sebagai hormon dan vitamin. Hormon mengatur komunikasi antar sel, sedangkan vitamin
membantu regulasi proses-proses biologis
 Pembentukan sel dan sumber asam lemak esensial; yang bersifat sebagai pemeliharadan
integritas membran sel, mengoptimalkan transpor lipid (karena keterbatasan fosfolipid
sebagai agen pengemulsi
 Lipid sebagai sumber steroid, yang sifatnya meningkatkan fungsi biologis
 Lemak juga merupakan sarana sirkulasi energy dalam tubuh dan komponen yang membentuk
membrane semua jenis sel

d. Cara memperoleh lipid


Lemak di dalam tubuh adalah lemak dalam bentuk trigliserida, yaitu hasil dari metabolisme
lemak yang tidak hanya sumber makanan berlemak saja, namun juga sumber makanan protein
dan karbohidrat. Makanan sumber karbohidrat seperti nasi, roti, atau mie akan dimetabolisme dan
dipecah oleh tubuh menjadi glukosa atau gula di dalam darah. Kemudian, terdapat hormon
insulin yang mengatur kadar gula dalam darah agar tidak berlebihan. Jika sel-sel tubuh sudah
mendapatkan gula dari aliran darah untuk membuatnya menjadi energi, maka hormon insulin
akan mengubah sisa gula yang ada di dalam darah tersebut menjadi glikogen atau gula dalam otot
dan asam lemak. Asam lemak ini akan berkumpul dengan asam lemak yang dihasilkan dari
metabolisme lemak sebelumnya.
Protein yang masuk ke dalam tubuh akan dicerna dan dipecah menjadi asam amino. Asam
amino tersebutlah yang membantu tubuh untuk menjalankan fungsinya dengan normal. Protein
yang berlebihan bisa berubah menjadi gula atau glukosa dalam darah dan akan bersatu dengan
glukosa yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat. Sehingga, glukosa di dalam darah akan
semakin tinggi, dengan begitu hormon insulin akan mengubah glukosa-glukosa tersebut menjadi
asam lemak.

3. PENSTRUKTURAN IDE
Dari pencetusan ide diketahui bahwa lipid tebentuk dari asam-asam lemak.
a. Buatlah proses oksidasi Asam Palmitat? Berapa energi yang dihasilkan?
Jawaban :
Oksidasi asam lemak jenuh memiliki 4 tahapan:

 Tahap Dehidrogenase : Setelah ester palmitoil-KoA jenuh masuk ke dalam


matriks mitokondria, molekul itu mengalami dehidrogenasi enzimatik pada
atom karbon α dan β (atom karbon 2 dan 3) untuk membentuk ikatan ganda
pada rantai karbon, dan karenanya menghasilkan suatu trans- Δ2 enoil-KoA
sebagai produk, dalam tahap ini dikatalisa oleh dehidrogenase asil-KoA,
yaitu enzim yang mengandung FAD sebagai gugus prostetik
 Tahap Hidrasi : Pada tahap kedua dari siklus oksidasi asam lemak, air
ditambahkan kepada ikatan ganda trans- Δ2 enoil-KoA untuk membentuk L
stereoisomer β-hidroksiasil-KoA (3-hidroksiasil-KoA), yang dikatalisis
oleh enoil-KoA hidratase.
 Tahap Oksidasi : Pada tahap ketiga siklus oksidasi asam lemak ini, L-3-
hidroksiasil-KoA didehidrogenasi untuk membentuk 3-ketoasil-KoA oleh
kerja 3-hidroksiasil-KoA dehidrogenase dan NAD+ bertindak sebagai
penerima elektron spesifik
 Tahap pemotongan (Tiolisis) : Tahap keempat dan terakhir dari siklus
oksidasi asam lemak dikatalisis oleh asetil-KoA asetiltransferase (tiolase),
yang melangsungkan reaksi 3-ketoasil KoA dengan molekul dari KoA-SH
bebas untuk membebaskan potongan 2 karbon karboksil terminal dari asam
lemak asalnya, sebagai asetil-KoA, dan produk sisanya, yaitu ester KoA
dari asam lemak semula yang sekarang diperkecil dengan dua atom karbon.
Reaksi ini seringkali disebut suatu tiolisis, analog dengan proses hidrolisis,
karena β -ketoasil-KoA dipotong oleh reaksi dengan gugus tiol KoA.

Reaksi keseluruhan dari oksidasi asam lemak :


Palmitoil-KoA + 7FAD + 7NAD+ + 7H2O + 7CoA → 8Asetil-KoA + 7FADH2 + 7NADH + 7H+

Energi yang dihasilkan:


7 FADH2 = 7 x 2 = 14 ATP
7 NADH = 7 x 3 = 21 ATP
8 Asetil-KoA = 8 x 12= 96 ATP
Total energi yang dihasilkan = 14 + 21 + 96 = 131 ATP – 1 ATP (pembentukan palmitoil-
KoA) = 130 ATP

b. Buatlah proses oksidasi Asam linoleat? Berapa energi yang dihasilkan?


Jawaban:
Proses mekanisme oksidasi asam linoleate dimana termasuk kedalam asam lemak tak jenuh
berlangsung sama seperti ß-oksidasi untuk asam lemak jenuh. Karena terdapat satu ikatan tak
jenuh, maka dalam proses degradasinya, asam lemak tak jenuh mengalami satu mekanisme
reaksi tambahan yaitu reaksi isomerisasi bentuk cis ke trans yang dikatalisis oleh
enzimenoyl-CoA isomerase sebagaimana ditunjukkan pada gambar disamping. Siklus
oksidasi asam lemak tak jenuh memerlukan dua tahap enzim tambahan yaitu enzim enoil-
KoA isomerase dan 2,4-dienoil-KoA reduktase. Asam linoleat dengan 18 karbon yang
memiliki dua ikatan ganda sis, satu di antara karbon nomor 9 dan 10 (∆ 9) dan yang lain di
antara karbon nomor 12 dan 13 (∆12).
Linoleil-KoA mengalami tiga putaran menghasilkan tiga molekul asetil-KoA dan ester KoA
asam lemak tidak jenuh 12 karbon dengan ikatan ganda cis di antara karbon no 3 dan 4 serta
ikatan ganda lainnya di antara karbon 6 dan 7. Lalu enzim ∆3, ∆2 enoil-KoA isomerase akan
melakukan isomerisasi dan mengubah ikatan cis-∆3 menjadi trans-∆2 yang selanjutnya
mengalami β oksidasi dan menghasilkan asetil-KoA. Lalu asil lemak-KoA yang mengandung
ikatan cis-∆4 direduksi oleh 2,4-dienoil-KoA reduktase menjadi trans-∆3. Hasil
keseluruhannya adalah bahwa asam linoleat diubah menjadi Sembilan asetil-KoA dengan
bantuan dua enzim pembantu.
Total energy (ATP) dalam proses β oksidasi asam linoleat
8 FADH = 8 ×2ATP = 16 ATP
8 NADH = 8 ×3ATP = 24 ATP
9 asetil-KoA = 9 × 12 ATP = 108 ATP +

148ATP
Total = 148 ATP – (ATP saat mengubah asam linoleat menjadi linoleoil KoA)
= 148 ATP – 1 ATP
= 147 ATP

4. APLIKASI
a. Bahaslah bersama kelompok saudara bagaimana mekanisme katabolisme asam lemak yang
terjadi pada makhluk hidup dari asam palmitat sampai dengan siklus krebs?

Jawaban :
Proses pemecahan atau degradasi asam lemak pada eukariotik terjadi di mitokondria,
Pemecahan lipid yang disebut dengan trigliserida jika terhidrolisis akan terpecah menjadi
asam lemak atau gliserol. Jadi asam lemak yang ada di sitoplasma harus dibawa ke
mitokondria terlebih dulu agar dapat berlangsung oksidasi beta (ß-Oksidasi).
Dalam degradasi lemak ada tiga tahap, yaitu tahap 1 Aktivasi asam lemak di sitoplasma.
Asam lemak difosforilasi dengan menggunakan satu molekul ATP dan diaktifkan dengan
asetil Co-A menghasilkan asam lemak-CoA, AMP, dan pirofosfat inorganic. Kemudian tahap
2, yaitu Pengangkutan asam lemak-CoA dari sitoplasma ke mitokondria dengan bantuan
molekul pembawa carnitine, yang terdapat dalam membran mitokondria. Tahap ketiga yaitu
Reaksi ß-oksidasi, berlangsung dalam 4 tahap, yaitu (a) dehidrogenasi I, (b) hidratasi, (c)
dehidrogenasi II, dan (d) tiolasi (tahap pemotongan).
Urutan tahapan reaksi dalam ß-oksidasi asam lemak sebagai berikut,. Pertama, dehidrogenasi
I dimana dehidrogenasi Asam lemak-CoA yang sudah berada di dalam mitokondrion oleh
enzim acyl-CoA dehidrogenase, menghasilkan senyawa enoyl-CoA. Pada reaksi ini, FAD
(flavin adenin dinukleotida) yang bertindak sebagai koenzim direduksi menjadi FADH2.
Dengan mekanisme fosforilasi bersifat oksidasi melalui rantai pemafasan, suatu molekul
FADH2 dapat menghasilkan dua molekul ATP. Kemudian Hidratasi yang merupakan ikatan
rangkap pada enoyl-CoA dihidratasi menjadi 3-hidroxyacyl-CoA oleh enzim enoyl-CoA
hidratase. Dilanjutkan dengan dehidrogenase II, yaitu dehidrogenasi 3-hidroxyacyl-CoA oleh
enzim ß-hidroxy-acyl-CoA dehidrogenase dengan NAD+ sebagai koenzimnya menjadi ß-
ketoacyl-CoA. NADH yang terbentuk dari NAD+ dapat dioksidasi kembali melalui
mekanisme fosforilasi oksidatif yang dirangkaikan dengan rantai pernafasan menghasilkan
tiga molekul ATP. Kemudian Pemecahan molekul dengan enzim ß-ketoacyl-CoA thiolase.
Pada reaksi ini satu molekul ketoacyl-CoA menghasilkan satu molekul asetyl-CoA dan sisa
rantai asam lemak dalam bentuk CoA-nya, yang mempunyai rantai dua atom karbon lebih
pendek dari semula.
Adapun oksidasi asam lemak tak jenuh. Pada oksidasi ini asam lemak tak jenuh di alam
(misal asam oleat) mempunyai ikatan rangkap pada konfigurasi cis. Oleh karena pada ß-
oksidasi enzimnya spesifik untuk enoyl-CoA dengan konfigurasi trans, maka diperlukan
enzim enoyl-CoA isomerase untuk mengubah konfigurasi cis menjadi trans. Mekanisme
oksidasi asam lemak tak jenuh berlangsung sama seperti ß-oksidasi untuk asam lemak jenuh.
Hal ini dikarenakan terdapat satu ikatan tak jenuh, maka dalam proses degradasinya, asam
lemak tak jenuh mengalami satu mekanisme reaksi tambahan yaitu reaksi isomerisasi bentuk
cis ke trans yang dikatalisis oleh enzim enoyl-CoA isomerase.
b. Jika 1 mol asam palmitat dikatabolisme sampai siklus kreb berapa energi yang dihasilkan?
Jawaban :

7 FADH2 = 7 x 2 ATP = 14 ATP


7 NADH = 7 x 3 ATP = 21 ATP
8 Acetyl-CoA = 8 x 12 ATP = 96 ATP

-1 ATP (ATP yang digunakan saat mengubah asam palmitat menjadi palmitoil CoA)

Jumlah ATP = 130 ATP

5. REFLEKSI
Buatlah kesimpulan materi yang telah saudara bahas.
Jawaban :

Proses pemecahan atau degradasi asam lemak pada eukariotik terjadi di mitokondria. Jadi
asam lemak yang ada di sitoplasma harus dibawa ke mitokondria terlebih dulu agar dapat
berlangsung oksidasi beta (ß-Oksidasi). Dalam degradasi lemak ada tiga tahap, yaitu tahap 1
Aktivasi asam lemak di sitoplasma. Tahap 2, yaitu Pengangkutan asam lemak-CoA dari
sitoplasma ke mitokondria dengan bantuan molekul pembawa carnitine, yang terdapat dalam
membran mitokondria. Tahap ketiga yaitu Reaksi ß-oksidasi, berlangsung dalam 4 tahap,
yaitu (a) dehidrogenasi I, (b) hidratasi, (c) dehidrogenasi II, dan (d) tiolasi (tahap
pemotongan).
Adapun oksidasi asam lemak tak jenuh seperti asam linoleat. Pada mekanisme oksidasi
asam lemak tak jenuh berlangsung sama seperti ß-oksidasi untuk asam lemak jenuh. Hal ini
dikarenakan terdapat satu ikatan tak jenuh, maka dalam proses degradasinya, asam lemak tak
jenuh mengalami satu mekanisme reaksi tambahan yaitu reaksi isomerisasi bentuk cis ke
trans yang dikatalisis oleh enzim enoyl-CoA isomerase.
Referensi :

Lehninger, A. L. 1994. Dasar dasar Biokimia. Jakarta: Erlangga.


Mamuaja, C. F. 2017. LIPIDA. Manado : Unsrat Press.
Syahnita, R. 2021. MODUL BIOKIMIA MATERI METABOLISME LEMAK, DAUR ASAM
SITRAT, FOSFORILASI OKSIDATIF DAN JALUR PENTOSA FOSFAT. Bandar
Lampung : Univertas Islam Negeri Raden Intan.
Wahjuni, S. 2013. Metabolisme Biokimia. Kampus Universitas Udayana Denpasar : Udayana
University Press.

Anda mungkin juga menyukai