LPRN PKL
LPRN PKL
PENDAHULUAN
Tujuan Umum
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
3.1.2 Etiologi
3.1.4 Patogenesis
3.1.5 Penatalaksanaan
3.3 Intervensi
4.1 Pengkajian
4.2 Diagnosa
4.3 Intervensi
4.4 Implementasi
4.5 Evaluasi
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
Masa Penggabungan
Visi
2.2.1 TTV
2. Cuci tangan
3. Siapkan alat-alat:
Baki dan pengalas
Bak instrument
Thermometer raksa dalam tempatnya
3 gelas/botol kaca yang berisi larutan : sabun, desinfektan
dan air bersih
Sphygmomanometer raksa
Stetoskop
Bengkok
Tissue
Arloji/Jam tangan
Buku catatan TTV dan alat tulis
APD (Sarung tangan bersih)
TAHAP ORIENTASI
12. Memasang manset 2 jari di atas mediana cubiti, selang sejajar arteri
brachialis
17. Melakukan validasi dengan mengulangi mulai poin 40-41 (bila hasil
pengukuran keduanya beda, ulangi sekali lagi)
TAHAP TERMINASI
DOKUMENTASI
2.2.2 Memandikan
3. Siapkan alat-alat:
• Pakaian bersih 1 stel
• Baskom mandi 2 buah
• Air hangat
• Washlap 2 buah
• Perlak dan handuk kecil 1 buah
• Handuk besar 2 buah
• Selimut mandi/ kain penutup
• Celemek
• Tempat tertutup untuk pakaian kotor
• Sabun mandi
• Bedak
• Sarung tangan bersih
• Sisir rambut
• Rak handuk
• Sketsel
TAHAP ORIENTASI
TAHAP KERJA
DOKUMENTASI
2. Cuci tangan
3. Siapkan alat-alat:
Handuk 2 buah
Talang
Peniti/penjepit
Kain pel
Baskom berisi air hangat
Gayung
Sampo
Sisir 2 buah
Kain kasa dan kapas
Ember kosong
Sarung tangan bersih
Bengkok berisi larutan desinfektan 2-3%
Celemek
Alat pengering rambut
TAHAP ORIENTASI
4. Berikan salam, panggil klien dengan namanya
TAHAPKERJA
12. Mengatur posisi tidur pasien yaitu kepala di pinggir tempat tidur
14. Menutup dada dengan handuk sampai leher kemudian menyisir rambut
dari ujung kepangkal
15. Menutup lubang telinga dengan kapas dan mata dengan kain kassa
16. Menyiram dengan air hangat, menggosok/ memijit kulit kepala dan
rambut dengan sampo meggunakan kasa dan membilas rambut dengan
air sampai bersih
TAHAP TERMINASI
DOKUMENTASI
2. Cuci tangan
3. Siapkan alat-alat :
TAHAP KERJA
12. Membuka vulva dengan ibu jari dan jari telunjuk, bersihkan labia
TAHAP TERMINASI
29 Cuci tangan
DOKUMENTASI
dicapai/evaluasi
3. Siapkan alat-alat:
Bed standar
Trolley
Baki dan pengalas
Sprei
Stik laken
Perlak (Zeil)
Sarung bantal
Selimut
Tempat linen kotor bertutup
Larutan desinfektan dalam botol semprot
Lap kerja 3 buah
Hand scoon bersih
Celemek
TAHAP ORIENTASI
TAHAPKERJA
10. Turunkan penghalang tempat tidur. Atur tinggi tempat tidur pada
posisi yang memudahkan perawat bekerja. Atur posisi klien, bila perlu
angkat bantal
20. Menyisipkan sprei dan perlak beserta stik laken ke bawah kasur dari
arah kepala ke kaki pasien dengan membentuk sudut
22. Memiringkan pasien ke arah sisi perawat, bila pasien tidak mampu
maka dibantu perawat lain yang memegang atau menahan bagian bahu
dan paha pasien dari sisi lain dan memasang pengaman tempat tidur
(bila ada)
24. Mengangkat sprei, perlak dan stik laken yang kotor dengan bagian
kotor berada di dalam dan memasukan ketempat laken kotor
26. Menarik sprei bersih, perlak dan stik laken pada punggung pasien lalu
bentangkan sampai rata
27. Menyisipkan sprei, perlak dan stik laken dari bagian kepala ke kaki
kebawah kasur kemudian membuat sudut
TAHAP TERMINASI
DOKUMENTASI
2. Cuci tangan
3. Siapkan alat-alat:
5. Jelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan yang akan dilakukan pada
keluarga psien
TAHAPKERJA
11. Meletakkan tangan diatas bengkok berisi lisol 3% supaya kuku tidak
berserakan. Potong kuku pada jari tangan sesuai dengan lengkungan
kuku
14. Meletakkan kaki diatas bengkok berisi lisol 3% supaya kuku tidak
berserakan. Potong kuku pada jari kaki sesuai dengan lengkungan kuku
TAHAP TERMINASI
DOKUMENTASI
3. Siapkan alat-alat:
Piring
Sendok
Garpu
Gelas minum
Serbet
Mangkuk berisi sayur dan tisu
Makanan dan minuman yang disiapkan
Sarung tangan
Celemek
TAHAP ORIENTASI
11. Atur kepala pasien dengan posisi kepala lebih tinggi dari badan
15. Beri tahu pasien jika makanan panas / dingin, anjurkan untuk
mencicipi makanan terlebih dahulu
16. Suapkan makan sedikit demi sedikit jangan tergesa gesa untuk
menhindari tersedak
17. Setelah selesai makan, beri pasien minum, dilanjutkan dengan
pemberian obat jika ada
18. Bersihkan mulut pasien dengan tisu
TAHAP TERMINASI
DOKEMENTASI
28. Dokumentasi: nama klien, tindakan, waktu, hasil yang
dicapai/evaluasi
3. Siapkan alat-alat:
Timbangan
Meteran
Sarung tangan
TAHAP ORIENTASI
TAHAP KERJA
6. Berikan kesempatan pada keluarga klien untuk bertanya
TAHAP TERMINASI
15. Tanyakan kenyamanan kepada pasien
DOKUMENTASI
24. Dokumentasi: nama klien, tindakan, waktu, hasil yang
dicapai/evaluasi
3. Siapkan alat-alat:
Pispot atau steekpan bertutup dan urinal
Handscoon disposible
Botol berisi air cebok
Kapas cebok dalam tempatnya
Kertas kloset bila tersedia
Sampiran bila perlu
Selimut atau kain penutup
Bel bila tersedia
Celemek
TAHAP ORIENTASI
TAHAP TERMINASI
DOKUMENTASI
26. Dokumentasi: nama klien, tindakan, waktu, hasil yang
dicapai/evaluasi
2.2.10 Oksigenasi
NO ASPEK YANG DINILAI
3. Siapkan alat-alat:
Tabung oksigen dengan flowmeter
Humidifier dengan cairan steril, air distilasi atau air
matang
Nasal kanul dan selang
Kasa
Handscoon
Celemek
TAHAP ORIENTASI
TAHAP KERJA
13. Putar oksigen sesuai terapi dan pastikan alat dapat berfungsi
- Cek apakah oksigen dapat mengalir secara bebas lewat selang.
Seharusnya tidak ada suara pada selang dan sambungan tidak
bocor dan terdapat gelembung udara pada humidifier saat
oksigen mengalir lewat air. Perawat merasakan oksigen keluar
dari kanul
-Atur oksigen dengan flowmeter sesuai dengan dengan perintah,
misalnya 2-6 L/menit
14. Pasang alat pemberian oksigen yang sesuai
- Letakkan kanul pada wajah klien, dengan lubang kanul masuk
ke hidung dan karet pengikat melingkar ke kepala
- Jika kanul ingin tepat berada di tempatnya, plasterkan pada
bagian wajah
- Alasi selang dengan kasa pada karet pengikat pada telinga dan
lubang pipi jika dibutuhkan
15. Kaji klien secara teratur
- Cek liter flowmeter dan tinggi air pada humidifier dalam 30
menit dan saat memberikan perawatan pada klien
- Pertahankan tinggi air di humidifier
- Pastikan petunjuk keamanan diikuti
TAHAP TERMINASI
16. Tanyakan kenyamanan kepada pasien
DOKUMENTASI
3. Siapkan alat-alat:
Obat
Gelas berisi air minum
Alat pemotong
TAHAP ORIENTASI
13. Siapkan baki obat lengkap dengan obat yang akan diberikan.
Cek jumlah obat yang sesuai dengan dosis yang diperlukan tanpa
mengkontaminasi obat
14. Tuangkan tablet ke dalam mangkuk disposibel tanpa menyentuh
obat
15. Gunakan alat pemotong tablet bila diperlukan untuk membagi
obat sesuai dengan dosis yang diperlukan
16. Jika kien mengalami kesulitan menelan, gerus obat menjadi
bubuk dengan menggunakan martil dan lump
17. Berikan kesempatan pada klien untuk bertanya
24. Siapkan baki obat lengkap dengan obat yang akan diberikan.
Cek jumlah obat yang sesuai dengan dosis yang diperlukan tanpa
mengkontaminasi obat
25. Tuangkan tablet ke dalam mangkuk disposibel tanpa menyentuh
obat
26. Gunakan alat pemotong tablet bila diperlukan untuk membagi
obat sesuai dengan dosis yang diperlukan
27. Jika kien mengalami kesulitan menelan, gerus obat menjadi
bubuk dengan menggunakan martil dan lump
TAHAP TERMINASI
DOKUMENTASI
37. Dokumentasi: nama klien, tindakan, waktu, hasil yang
dicapai/evaluasi
Persiapan Alat
Tempat tidur
Bantal kecil
Gulungan handuk
Footboard
Sarung tangan
Prosedur
Persiapan Alat
Tempat tidur
Bantal kecil
Gulungan handuk
Sarung tangan
Prosedur
Persiapan Alat
Selimut
Handscoon
Prosedur
Persiapan Alat
Meteran
Timbangan BB
Pen light
Stetoskop
Tensimeter atau spignowmanometer
Termometer
Arloji atau stopwatch
Refleks hammer
Otoskop
Handschoon bersih
Tisu
Buku catatan perawat
Prosedur
- Papasi
mudah rontok atau tidak, tekstur (kasar/halus)
12. Kuku
- Inspeksi
Catat mengenai warna: biru: sianosis, merah: peningkatan
visibilitas Hb, bentuk: clubbing karena hypoxia pada kanker
paru, beau's lines pada penyakit difisisensi fe/ anemia fe.
- Palpasi
Catat adanya nyeri tekan, dan hitung berapa detik kapiler
refill (pada pasien hypoxia lambat s/d 5-15 detik).
13. Kepala
- Inspeksi
Lihat kesimetrisan wajah, jika muka kanan dan kiri berbeda
atau misalnya lebih condong ke kanan atau ke kiri itu
menunjukkan ada parese/kelumpuhan.
- Palpasi
Cari adanya luka, tonjolan patologik, dan respon nyeri
dengan menekan kepala sesuai kebutuhan.
14. Mata
- Inspeksi
Kelopak mata ada radang atau tidak, simetris kanan dan kiri
atau tidak, refleks kedip baik/tidak, konjungtiva dan mata
masih dapat melihat/membaca yang seharusnya di baca pada
jarak 2 m.
- Palpasi
Tekan secara ringan untuk mengetahui adanya TIO (tekanan
intra okuler) jika ada peningkatan akan teraba keras (pasien
glaukoma/kerusakan dikus optikus), kaji adanya nyeri tekan.
15. Hidung
- Inspeksi
Apakah hidung simetris, apakah ada inflamasi, apakah ada
sekret.
- Palpasi
Apakah ada nyeri tekan atau tidak dan ada massa atau tidak
16. Telinga
-
Tahap Terminasi
3.1.2 Etiologi
antara antigen dengan molekul IgE yang berikatan dengan sel mast.
yang sensitif terhadap aspirin terjadi pada orang dewasa, namun dapat
pula dilihat dari masa kanak-kanak. Masalah ini biasanya berawal dari
setiap hari. Setelah menjalani bentuk terapi ini, toleransi silang akan
sanitasi dan pengawet dalam industri makanan dan farmasi juga dapat
Jam
4.1 Pengkajian
Tanggal Pengkajian :
Jam Masuk :
Nomor Kamar :
Nomor Registrasi :
1. Identitas Klien
d. Agama : Islam
i. Alamat :
2. Keluhan Utama
Klien mengatakan tidak tahan saat suhu udara dingin, klien mengatakan
alergi debu, klien mengeluh sesak napas disertai dengan batuk, klien
mengeluh pusing, klien mengatakan tidak puas tidur, dan klien mengatakan
sulit tidur.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan tidak tahan saat suhu udara dingin dan tidak kuat
berjalan jauh.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
a. Penampilan Umum
Tingkat Kesadaran : Compos Mentis
GCS :456
Tinggi Badan : 167 cm
Berat Badan : 55 kg
Ciri-ciri Tubuh :-
b. TTV
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 52x /menit
Pernafasan : 24x /menit
Suhu : 35oC
c. Kepala
Inspeksi : Penyebaran rambut ( merata ), Lesi ( - ), Benjolan
( - ), Pendarahan ( - ), Ukuran dan bentuk ( simetris )
Palpasi : Nyeri tekan ( - ), Benjolan Abnormal ( - )
d. Mata
Inspeksi : Sclera ( normal ), Pendarahan ( - )
Palpasi : Conjungtiva ( normal ), Pandangan ( jelas )
e. Telinga
Inspeksi : Bentuk ( simetris ), Pendarahan ( - ), Serumen ( - )
Palpasi : Nyeri Tekan ( - ), Gangguan Pendengaran ( - )
f. Leher
Inspeksi : JVD ( tidak terkaji ), Lesi ( - ), Massa Abnormal
(-)
g. Dada / Thorax
Inspeksi : Tidak terkaji
Palpasi : Tidak terkaji
Perkusi : Tidak terkaji
h. Abdomen
Inspeksi : Tidak terkaji
Palpasi : Tidak terkaji
Auskultasi : Tidak terkaji
Perkusi : Tidak terkaji
i. Genetalia
Inspeksi : Tidak terkaji
Palpasi : Tidak terkaji
Data Fokus
Data Subjektif Data Objektif
1. Klien mengatakan tidak tahan 1. Klien tampak sesak
saat suhu udara dingin 2. GCS : 15
2. Klien mengatakan alergi debu 3. Kesadaran : Compos mentis
3. Klien mengeluh sesak napas 4. TTV
disertai dengan batuk TD : 120/80 mmHg
4. Klien mengeluh pusing, S : 35 C
5. Klien mengatakan sulit tidur. N : 52x/menit
6. Klien mengatakan tidak puas RR : 24x/menit
tidur 5. Klien tampak menggiggil
Analisa Data
DO :
1. Klien tampak sesak
4.2 Diagnosa
4.3 Intervensi
Jam
4.4 Implementasi
4.5 Evaluasi
2.2 Kesimpulan
5.2 Saran