Kelompok 5 SIM - MAKALAH BASIS DATA
Kelompok 5 SIM - MAKALAH BASIS DATA
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan hidayah-Nya, Kami sebagai penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
“Sistem Manajemen Basis Data” sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Sistem
Informasi Manajemen.
Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rollis Ayu Ditasari,
S.E., M.Ak. selaku Dosen pengampu mata kuliah Sistem Informasi Manajemen,
yang telah memberikan tugas pembuatan makalah ini. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada teman – teman yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan atau
petunjuk bagi pembaca untuk memulai belajar dalam “Sistem Informasi
Manajemen”.
Kami menyadari ada kekurangan pada makalah ini. Oleh sebab itu, saran
dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan makalah kami. Semoga makalah
ini bisa bermanfaat bagi kami sebagai penulis khususnya dan bagi pembaca
umumnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
manipulasi data secara lebih mudah. Sebelum adanya DBMS, data pada
umumnya disimpan dalam bentuk flat file, yaitu file teks yang ada pada sistem
operasi. Sampai sekarang pun masih ada aplikasi yang menyimpan data dalam
bentuk flat secara langsung.
1.3 Tujuan
1. Memahami apa itu Sistem Manajemen Basis Data
2. Mengetahui Istilah Data Sistem Manajemen Basis Data
3. Mengetahui tentang Hirarki Data
4. Mengetahui Struktur Basis Data
5. Mengetahui Teknik - Teknik Permodelam Data
6. Mengetahui Apa saja Administrator Basis Data
7. Mengetahui Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Sistem Manajemen
Basis Data
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
penting, karena struktur basis data yang paling populer bagi
organisasi bisnis, struktur basis data relasional (relational
database structure), secara konseptual serupa dengan
sekumpulan-sekumpulan tabel-tabel yang saling berhubungan.
Sebagian besar istilah yang digunakan oleh spesialis informasi
yang berkerja dengan sistem menejemen basis data akan
berhubungan dengan istilah- istilah yang dipergunakan untuk
menjelaskan tabel-tabel, tetapi dengan beberapa istilah dan
konsep tambahan yang dibutuhkan.
2. Flat Files
Flat file (file datar) adalah suatu tabel yang memiliki kolm-
kolom yang berulang. Normalisasi (normalization) adalah suatu
proses formal untuk menghapus field field data yang berulang
(redundant) sambil tetap menjaga kemampuan basis data untuk
tetap menambah, mengubah, dan menghapus tanpa
menyebabkan kesalahan.
3. Field-field kunci
Kunci (Key) di suatu tabel adalah satu field (kombinasi field)
yang berisi satu nilai yang secara unik mengidentifikasi masing-
masing record di dalam tabel. Kandidat kunci (key candidate)
adalah sebuah field yang secara unik mennggidentifikasi
masing- masing baris tabel namun tidak dipilih menjasi kunci.
4. Tabel-tabel yang Berhubungan
Tabel - tabel beyang berhubungan berbagi satu field yang
sama, yaitu Kode dan nilai field. Kode menentukan baris-baris
mana didalam tabel yang tergabung secara logis
4
maksimum dari field yang dapat diisi dengan karakter- karakter
data.
c. Nilai dari field (field value)
Nilai dari field menunjukkan isi dari field untuk masing-
masing record
2. Record
Kumpulan dari field membentuk suatu record. Record
menggambarkan suatu unit data individu tertentu. Kumpulan dari record
membentuk suatu file. Misalnya, file personalia, tiap-tiap record dapat
mewakili data tiap-tiap karyawan.
3. File
File terdiri atas beberapa record yang menggambarkan satu kesatuan
data yang sejenis. Misalnya, file mata kuliah berisi data tentang semua
mata kuliah yang ada.
4. Basis Data
Kumpulan dari file membentuk suatu basis data.
5
setiap record basis data hierarkis memiliki satu field yang
menunjuk pada alamat penyimpanan dari record logis
berikutnya di dalam basis data. Record- record tidak harus
disimpan dengan susunan fisik yang berurutan di dalam suatu
alat penyimpanan. Satu pointer akan menunjukkan record yang
"berikutnya secara logis (record setelahnya), dan sistem
manajemen basis data akan mengambil record yang "berikutnya
secara logis." Akan tetapi, keputusan managerial mungkin hanya
membutuhkan satu record yang spesifik untuk menghadapi suatu
masalah bisnis. Seorang manajer menginginkan satu record
pesanan penjualan tertentu untuk menghadapi keluhan
pelayanan dari seorang pelanggan tertentu, dan' bukannya
sebuah daftar yang berisi ribuan pesanan pembelian yang
diterima pada hari itu.
6
dapat fokus pada sub kelompok kecil data dan hubungan dari
sepotong data dan hubungan dari sepotong data ke data yang lain
tanpa harus melakukan navigasi melalui record data perantara
dalam jumlah besar. Sekumpulan basis data seperti ini terlihat
seperti sekumpulan table-tabel yang mirip seperti table-tabel
spreadsheet. Relasi diantara table tidak disimpan sebagai
petunjuk atau alamat sebagai gantinya, relasi antar table bersifat
implisit.
Jika struktur hierarkis dan jaringan mengandalkan diri pada
relasi fisik (physical relationship) di dalam bentuk alamat-
alamat penyimpanan, relasi dalam struktur basis data relasional
adalah implisit. Relasi implisit (implicit relationship) dapat
secara tidak langsung berasal dari data. Ketika terdapat satu field
(kolom) data yang sama dalam dual tabel maka record (baris)
dari kedua tabel tersebut akan dapat digabungkan ketika nilai-
nilail field datanya sama. Inilah cara bagaimana kita telah
menggambungkan bersama tabel-tahel JURUSAN dan MATA
KULIAH dengan menggunakan nilai-nilai dalam field.
Konsep dari suatu struktur basis data yang terdiri atas tabel-
tabel di mana relasi terbentuk secara implisit dengan
mencocokkan nilai-nilai dalam field data yang sama, akan
mudah untuk dipergunakan dan dipahami. Kemudahan
penggunaan memiliki arti yang sangat penting. Ketika organisasi
menjadi lebih "datar" (ketika telah direorganisasikan sehingga
memiliki lapisan manajemen yang lebih sedikit), akan terdapat
lebih banyak spesialis yang tersedia untuk mengumpulkan data
dari sistem berbasis komputer dan membuat laporan bagi
manajer. Para manajer dan staf profesional harus mengakses
informasi secara langsung dari suatu basis data agar dapat
mendukung pengambilan keputusan yang mereka lakukan.
Struktur mirip tabel dari sistem manajemen basis data relasional
adalah sebuah format yang dapat dipahami.
7
a. Diagram Relasi Entitas
Diagram relasi entitas (entity relationship diagram-ERD)
seperti ditunjukkan dengan namanya, berhubungan dengan data
di dalam entitas dan hubungan antar entitas, ketika pengguna dan
spesialis informasi mulai untuk berkomunikasi tentang
kebutuhan data untuk suatu sistem informasi, mereka akan
berbicara mengenai pengumpulan field-field data yang saling
berhubungan (Entitas) daripada field-field data individu. Tabel
merupakan hasil dari pemecahan entitas menjadi unit-unit yang
ukurannya kecil yang mengikuti aturan-aturan struktur basis
data. Satu entitas dapat berubah menjadi satu table, namun sering
kali satu entitas dipecah menjadi menjadi beberapa table. ERD
adalah tingkat konseptualisasi data yang lebih tinggi daripada
table.
b. Diagram Kelas
Teknik dimana data yang digunakan dalam aplikasi dan
tindakan-tindakan yang terkait dengan data dapat disajikan
secara grafis dan merupakan beberapa model rancangan yang
berorientasi pada objek. Objek adalah bongkahan konseptual
dari suatu sistem informasi data.
8
Diagram kelas (class diagram) terdiri atas kelas-kelas yang
memiliki nama, field- field di dalam kelas, dan tindakan-
tindakan (metode) yang dilakukan atas kelas, dimulai dengan
nama kelas dibagian atas kotak."elsPERUSAHAAN" adalah
nama kelas dari entitas PERUSAHAAN yang sudah diuraikan
sebelumnya. Relasi antar kelas "PERUSAHAAN" dengan
"clsPRODUK diberi nama "Menjual" yang dibaca dengan satu
kejadian dimana kelas "elsPERUSAHAAN" menjual satu atau
lebih kejadian dalam kelas "elsPRODUK" dan "satu kejadian
dimana kelas clsPRODUK akan dijual hanya pada satu kejadian
dalam kelas "clsPERUSAHAAN.
9
8. Bertanggung jawab terhadap seluruh operasi dari sistem
dasar data.
9. Penerapan terhadap DBMS.
10. Pengetesan dan pemeliharaan dari sistem basis data.
11. Menerapkan prosedur darurat dalam kasus terjadinya
kegagalan sistem atau kerusakan basis data.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras
komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
Penerapan basis data dalam sistem informasi disebut dengan database
system. Sistem basis data (database system) adalah suatu sistem informasi
yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi
yang bermacam-macam dalam suatu organisasi.
Struktur basis data adalah cara data diorganisasi agar pemrosesan
data menjadi lebih efisien. Struktur ini kemudian diimplementasikan
melalui suatu sistem manajemen basis data. Permodelan kebutuhan data
perusahaan didukung oleh teknik-teknik yang menguraikan data, bagaimana
data diagregatkan ke dalam tabel, dan bagaimana tabel dihubungkan satu
sama lain.
Database administrator (DBA) adalah orang yang bertanggung
jawab terhadap penanganan basis data dalam suatu organisasi. Sistem
manajemen basis data memungkinkan kita membuat sebuah basis data,
memelihara isinya, dan menyebarkan data kepada khalayak pengguna yang
luas tanpa harus mempergunakan pemprograman komputer yang berbiaya
mahal.
11
DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH BASIS DATA DBMS (Data Base Management System | hadyan adam -
Academia.edu
12