Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
Dosen Pengampu : Rollis Ayu Ditasari, S.E., M.Ak.

Disusun oleh Kelompok 5 :


1. Yanu Dwi Kusuma (2103102235)
2. Darsih Novalia Putri (2103102242)
3. Syifa’ul Maulidah (2103102243)
4. Rohiba Utomo Putro (2103102249)
5. Renata Rosa Lelita (2103102252)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
2023 / 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan hidayah-Nya, Kami sebagai penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
“Sistem Manajemen Basis Data” sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Sistem
Informasi Manajemen.
Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rollis Ayu Ditasari,
S.E., M.Ak. selaku Dosen pengampu mata kuliah Sistem Informasi Manajemen,
yang telah memberikan tugas pembuatan makalah ini. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada teman – teman yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan atau
petunjuk bagi pembaca untuk memulai belajar dalam “Sistem Informasi
Manajemen”.
Kami menyadari ada kekurangan pada makalah ini. Oleh sebab itu, saran
dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan makalah kami. Semoga makalah
ini bisa bermanfaat bagi kami sebagai penulis khususnya dan bagi pembaca
umumnya.

Madiun, 14 November 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah .............................................................. 2
1.3 Tujuan................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................... 3
2.1 Sistem Manajemen Basis Data ........................................... 3
2.2 Istilah Data ......................................................................... 3
2.3 Hirarki Data........................................................................ 4
2.4 Struktur Basis Data ............................................................ 5
2.5 Teknik-Teknik Permodelan Data ........................................ 7
2.6 Administrator Basis Data ................................................... 9
2.7 Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Sistem Manajemen
Basis Data .......................................................................... 10
BAB III PENUTUP ............................................................................... 11
3.1 Kesimpulan ........................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam era globalisai saat ini Sisten Informasi Manajemen merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari suatu organisasi dimana system informasi yang
menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input)
dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam
suatu kegiatan manajemen.
Dengan adanya sistem informasi maka suatu organisasi akan berusaha untuk
lebih kompetitif dan efisien yang pada akhirnya menambah nilai untuk
mendapatkan, mengubah dan mendistribusikan informasi dengan tujuan
meningkatkan pengambilan keputusan, meningkatkan kinerja organisasi dalam
mencapai tujuan organisasinya. Sebuah sistem informasi yang
efektifmenyediakan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan bagi
penggunanya sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.Dalam
pengambilan keputusan, dalam operasional sehari-hari, maupun dalam
perencanaan strategis ke masa depan. Proses pengambilan keputusanharus
dilandasi oleh data dan informasi yang tepat waktu dan tepat isi agar keputusan
yang diambil tepat sasaran. Informasi diperoleh dari pengolahan data,dan
pengolahan data dilaksanakan oleh sistem informasi dengan dukungan
teknologi informasi.
Manajemen data merupakan bagian dari manajemen sumber dayainformasi.
Pengelolaan manajemen basis data membutuhkan suatu perangkatuntuk dapat
mengelolanya sehingga manajemen basis data dapat terus dikeloladan
ditingkatkan kinerjanya.
Basis data (Database) adalah kumpulan dari berbagai data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainya, databasetersimpan di perangkat keras,
serta dimanipulasi dengan perangkat lunak.Pendefinisian basis data meliputi
spesifikasi dari tipe data atau informasi yangakan disimpan. Database
merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena
merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para pengguna atau user.
Sistem Manajemen Basis Data atau disebut juga dengan Data Base
Management System (DBSM) adalah suatu sistem atau perangkat lunak yang
dirancang untuk mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi terhadap
data yang diminta banyak pengguna. Contoh DBMS adalah Oracle, SQL server
2000/2003, MS Access,MySQL dan sebagainya. DBMS merupakan perangkat
lunak yang dirancang untuk dapat melakukan utilisasi dan mengelola koleksi
data dalam jumlah yang besar. DBMS juga dirancang untuk dapat melakukan

1
manipulasi data secara lebih mudah. Sebelum adanya DBMS, data pada
umumnya disimpan dalam bentuk flat file, yaitu file teks yang ada pada sistem
operasi. Sampai sekarang pun masih ada aplikasi yang menyimpan data dalam
bentuk flat secara langsung.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Manajemen Basis Data?
2. Jelaskan Istilah Data Sistem Manajemen Basis Data
3. Apa saja Hirarki Data ?
4. Bagaimana Struktur Basis Data ?
5. Sebutkan Teknik - Teknik Permodelan Data
6. Apa saja Administrator Basis Data ?
7. Apa saja keuntungan dan Kerugian menggunakan Sistem Manajemn Basis
Data?

1.3 Tujuan
1. Memahami apa itu Sistem Manajemen Basis Data
2. Mengetahui Istilah Data Sistem Manajemen Basis Data
3. Mengetahui tentang Hirarki Data
4. Mengetahui Struktur Basis Data
5. Mengetahui Teknik - Teknik Permodelam Data
6. Mengetahui Apa saja Administrator Basis Data
7. Mengetahui Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Sistem Manajemen
Basis Data

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sistem Manajemen Basis Data


Sistem Manajemen Basis-Data (Data Base Management System /
DBMS) adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai
membuat, memelihara, mengontrol, dan meng-akses basis data dengan cara
praktis dan efisien. DBMS dapat digunakan untuk meng-akomodasikan
berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda-
beda.
DBMS (Data Base Management System) atau sistem manajemen
basis datayakni perangkat lunak yang menangani semua pengaksesan
database. Secara fungsi, database management system mempunyai fasilitas
mengintegrasikan,terhubung, merekayasa dan memelihara basis data.
Database Manajement System (DBMS) merupakan software yang
digunakan untuk membangun sebuah sistem basis data yang berbasis
komputerisasi. DBMS membantu dalam pemeliharaan dan pengolahan
kumpulan data dalam jumlah besar. Sehingga dengan menggunakan DBMS
tidak menimbulkan kekacauan dan dapat digunakan oleh pengguna sesuai
dengan kebutuhan.

2.2 Istilah Data


Data bisnis secara tradisional telah diorganisasikan ke dalam suatu
hierarki field-field data yang bergabung untuk membentuk record, dan
record yang bergbung untuk membentuk file. Field Data adalah unit data
yang terkecil; mencerminkan jumlah data yang terkecil yang akan ditarik
dari komputer pada satu waktu. Contoh field data dapat berupa kode
matakuliah. Record adalah suatu koleksi field-field data yang saling
berhubungan. File adalah koleksi record yang saling berhubungan, seperti
satu filedari seluruh record yang berisi field kode-kode matakuliah dan
namanya.
Basis data adalah sekumpulan file yang berada dibawah kendali
piranti perangkat lunak sistem manajemen atau data perusahaan yang
dikendalikan dan diadministrasikan oleh sistem manajemen basis data. Bisa
dikatakan bahwa basis data adalah kumpulan dari semua data berbasis
komputer.
1. Spreadsheet sebagai Basis Data Sederhana
Tabel yang berisi baris dan kolom dapat disajikan dalam
suatu spreadsheet. Konsep tabel merupakan konsep yang

3
penting, karena struktur basis data yang paling populer bagi
organisasi bisnis, struktur basis data relasional (relational
database structure), secara konseptual serupa dengan
sekumpulan-sekumpulan tabel-tabel yang saling berhubungan.
Sebagian besar istilah yang digunakan oleh spesialis informasi
yang berkerja dengan sistem menejemen basis data akan
berhubungan dengan istilah- istilah yang dipergunakan untuk
menjelaskan tabel-tabel, tetapi dengan beberapa istilah dan
konsep tambahan yang dibutuhkan.
2. Flat Files
Flat file (file datar) adalah suatu tabel yang memiliki kolm-
kolom yang berulang. Normalisasi (normalization) adalah suatu
proses formal untuk menghapus field field data yang berulang
(redundant) sambil tetap menjaga kemampuan basis data untuk
tetap menambah, mengubah, dan menghapus tanpa
menyebabkan kesalahan.
3. Field-field kunci
Kunci (Key) di suatu tabel adalah satu field (kombinasi field)
yang berisi satu nilai yang secara unik mengidentifikasi masing-
masing record di dalam tabel. Kandidat kunci (key candidate)
adalah sebuah field yang secara unik mennggidentifikasi
masing- masing baris tabel namun tidak dipilih menjasi kunci.
4. Tabel-tabel yang Berhubungan
Tabel - tabel beyang berhubungan berbagi satu field yang
sama, yaitu Kode dan nilai field. Kode menentukan baris-baris
mana didalam tabel yang tergabung secara logis

2.3 Hirarki Data


1. Field
Suatu field menggambarkan suatu atribut dari record yang
menunjukkan suatu am dari data, misalnya nama dan alamat. Kumpulan
dari field membentuk suatu d. Ada tiga hal yang penting dalam suatu
field sebagai berikut.
a. Nama dari field (field name)
Field harus diberi nama untuk membedakan field yang satu
dengan field yang lainnya. Representasi dari
b. Representasi dari field (field representation)
Representasi dari field menunjukkan tipe dari field (field
type) serta lebar dari field (field width). Field dapat bertipe
numerik ataupun huruf. Lebar dari field menunjukkan ruang

4
maksimum dari field yang dapat diisi dengan karakter- karakter
data.
c. Nilai dari field (field value)
Nilai dari field menunjukkan isi dari field untuk masing-
masing record

2. Record
Kumpulan dari field membentuk suatu record. Record
menggambarkan suatu unit data individu tertentu. Kumpulan dari record
membentuk suatu file. Misalnya, file personalia, tiap-tiap record dapat
mewakili data tiap-tiap karyawan.

3. File
File terdiri atas beberapa record yang menggambarkan satu kesatuan
data yang sejenis. Misalnya, file mata kuliah berisi data tentang semua
mata kuliah yang ada.
4. Basis Data
Kumpulan dari file membentuk suatu basis data.

2.4 Struktur Basis Data


Struktur basis data adalah cara data diorganisasi agar pemrosesan
data menjadi lebih efisien. Struktur ini kemudian diimplementasikan
melalui suatu sistem manajemen basis data. Sistem manajemen basis data
(DBMS) adalah suatu peranti lunak yang menyimpan struktur basis data,
data itu sendiri, hubungan di antara data di dalam basis data, nama-nama
formulir, jenis-jenis data, angka di belakang desimal, jumlah karakter, nilai-
nilai default, dan seluruh uraian field lainnya.
1. Struktur Basis Data Hierarkis
Struktur hirarkis ini dibentuk oleh kelompok-kelompok data,
subkelompok, dan beberapa subkelompok lagi, seperti cabang
dari sebuah pohon, untuk mendapatkan sebuah record dari satu
cabang ke cabang lainnya mengharuskan sistem manajemen
basis data tersebut menavigasi kembali ke persimpangan umum
dari cabang-cabang tersebut. Struktur hierarkis memanfaatkan
sumber daya komputer secara efisien, khususnya ketika sebagian
besar record di dalam basis data akan digunakan dalam suatu
aplikasi.
Namun, ketika para manajer hanya menginginkan sedikit
record terpilih saja dari sejumlah besar record di dalam basis
data, struktur hierarkis menjadi tidak efisien. Hal ini karena

5
setiap record basis data hierarkis memiliki satu field yang
menunjuk pada alamat penyimpanan dari record logis
berikutnya di dalam basis data. Record- record tidak harus
disimpan dengan susunan fisik yang berurutan di dalam suatu
alat penyimpanan. Satu pointer akan menunjukkan record yang
"berikutnya secara logis (record setelahnya), dan sistem
manajemen basis data akan mengambil record yang "berikutnya
secara logis." Akan tetapi, keputusan managerial mungkin hanya
membutuhkan satu record yang spesifik untuk menghadapi suatu
masalah bisnis. Seorang manajer menginginkan satu record
pesanan penjualan tertentu untuk menghadapi keluhan
pelayanan dari seorang pelanggan tertentu, dan' bukannya
sebuah daftar yang berisi ribuan pesanan pembelian yang
diterima pada hari itu.

2. Struktur Basis Data Jaringan


Struktur basis data jaringan dikembangkan untuk
memungkinkan penarikan record record tertentu. Ia
memungkinkan satu record tertentu menunjuk pada semua
record lainnya di dalam basis data. Gugus Tugas Basis Data yang
merupakan subkomite dari CODASYL mengeluarkan
spesifikasinya untuk struktur basis data jaringan pada tahun
1971. Struktur jaringan memecahkan permasalahan keharusan
untuk menarik balik hingga kembali ke "cabang" yang
menyatukan basis data. Secara konseptual, setiap record dalam
basis data dapat menunjuk ke semua record lain di dalam basis
data, ibaratnya seperti meloncat ke setiap cabang pada sebuah
pohon. Akan tetapi, rentang kemungkinan koneksi yang begitu
lebar ini juga merupakan kelemahan dari penerapan struktur
jaringan pada masalah-masalah praktis. Mengizinkan setiap
record menunjuk ke record record yang lainnya akan terlalu
kacau. Bahkan profesional sistem informasi sekalipun akan
mengalami kesulitan dalam mengembangkan dan menggunakan
basis data dengan menggunakan struktur jaringan.
3. Struktur Basis Data Relasional
Organisasi bisnis tidak pernah secara luas menerapkan
sistem manajemen basis data yang dibangun berdasarkan
struktur jaringan. Namun, organisasi masih membutuhkan cara
untuk mengatasi masalah-masalah manajerial dalam
penggunaan basis data, yakni mereka membutuhkan cara untuk

6
dapat fokus pada sub kelompok kecil data dan hubungan dari
sepotong data dan hubungan dari sepotong data ke data yang lain
tanpa harus melakukan navigasi melalui record data perantara
dalam jumlah besar. Sekumpulan basis data seperti ini terlihat
seperti sekumpulan table-tabel yang mirip seperti table-tabel
spreadsheet. Relasi diantara table tidak disimpan sebagai
petunjuk atau alamat sebagai gantinya, relasi antar table bersifat
implisit.
Jika struktur hierarkis dan jaringan mengandalkan diri pada
relasi fisik (physical relationship) di dalam bentuk alamat-
alamat penyimpanan, relasi dalam struktur basis data relasional
adalah implisit. Relasi implisit (implicit relationship) dapat
secara tidak langsung berasal dari data. Ketika terdapat satu field
(kolom) data yang sama dalam dual tabel maka record (baris)
dari kedua tabel tersebut akan dapat digabungkan ketika nilai-
nilail field datanya sama. Inilah cara bagaimana kita telah
menggambungkan bersama tabel-tahel JURUSAN dan MATA
KULIAH dengan menggunakan nilai-nilai dalam field.
Konsep dari suatu struktur basis data yang terdiri atas tabel-
tabel di mana relasi terbentuk secara implisit dengan
mencocokkan nilai-nilai dalam field data yang sama, akan
mudah untuk dipergunakan dan dipahami. Kemudahan
penggunaan memiliki arti yang sangat penting. Ketika organisasi
menjadi lebih "datar" (ketika telah direorganisasikan sehingga
memiliki lapisan manajemen yang lebih sedikit), akan terdapat
lebih banyak spesialis yang tersedia untuk mengumpulkan data
dari sistem berbasis komputer dan membuat laporan bagi
manajer. Para manajer dan staf profesional harus mengakses
informasi secara langsung dari suatu basis data agar dapat
mendukung pengambilan keputusan yang mereka lakukan.
Struktur mirip tabel dari sistem manajemen basis data relasional
adalah sebuah format yang dapat dipahami.

2.5 Teknik - Teknik Permodelan Data


Pemodelan kebutuhan data perusahaan didukung oleh teknik-teknik
yang menguraikan data, bagaimana data diagregatkan ke dalam tabel, dan
bagaimana tabel dihubungkan satu sama lain. Terdapat sejumlah teknik,
namun kita akan memusatkan perhatian hanya pada dua teknik saja, yaitu
diagram relasi entitas dan diagram kelas.

7
a. Diagram Relasi Entitas
Diagram relasi entitas (entity relationship diagram-ERD)
seperti ditunjukkan dengan namanya, berhubungan dengan data
di dalam entitas dan hubungan antar entitas, ketika pengguna dan
spesialis informasi mulai untuk berkomunikasi tentang
kebutuhan data untuk suatu sistem informasi, mereka akan
berbicara mengenai pengumpulan field-field data yang saling
berhubungan (Entitas) daripada field-field data individu. Tabel
merupakan hasil dari pemecahan entitas menjadi unit-unit yang
ukurannya kecil yang mengikuti aturan-aturan struktur basis
data. Satu entitas dapat berubah menjadi satu table, namun sering
kali satu entitas dipecah menjadi menjadi beberapa table. ERD
adalah tingkat konseptualisasi data yang lebih tinggi daripada
table.

- Tipe entitas Kuat : Merupakan Entitas yang berdiri sendiri


tanpa bergantung pada entitas lain. Biasanya, entitas kuat
memiliki atribut kunci atau key. Entitas kuat sering kali
digambarkan sebagai kotak persegi panjang dengan garis
tunggal.
- Tipe entitas lemah (Weak Entity) : merupakan entitas yang
tidak memiliki Key (Kuncio, keberadaannya bergantung pada
entitas lain dan harus terelasi dengan entitas yang memilikinya.

Contoh Diagram Entitas kuat dan lemah

b. Diagram Kelas
Teknik dimana data yang digunakan dalam aplikasi dan
tindakan-tindakan yang terkait dengan data dapat disajikan
secara grafis dan merupakan beberapa model rancangan yang
berorientasi pada objek. Objek adalah bongkahan konseptual
dari suatu sistem informasi data.

8
Diagram kelas (class diagram) terdiri atas kelas-kelas yang
memiliki nama, field- field di dalam kelas, dan tindakan-
tindakan (metode) yang dilakukan atas kelas, dimulai dengan
nama kelas dibagian atas kotak."elsPERUSAHAAN" adalah
nama kelas dari entitas PERUSAHAAN yang sudah diuraikan
sebelumnya. Relasi antar kelas "PERUSAHAAN" dengan
"clsPRODUK diberi nama "Menjual" yang dibaca dengan satu
kejadian dimana kelas "elsPERUSAHAAN" menjual satu atau
lebih kejadian dalam kelas "elsPRODUK" dan "satu kejadian
dimana kelas clsPRODUK akan dijual hanya pada satu kejadian
dalam kelas "clsPERUSAHAAN.

Contoh Diagram Kelas

2.6 Administrator Basis Data


Database administrator (DBA) adalah orang yang bertanggung
jawab terhadap penanganan basis data dalam suatu organisasi. Umumnya,
DBA bertanggung jawab terhadap area-area berikut.
1. Perancangan dan koordinasi secara keseluruhan dari
database.
2. Mengembangkan Skema
3. Bertanggung jawab terhadap keamanan dari basis data.
4. Menentukan organisasi dari data.
5. Membuat dokumentasi sistem dan penggunaannya.
6. Menjadi penengah antara pemakai dan manajemen.
7. Melatih dan mendidik personel yang berhubungan dengan
basis data.

9
8. Bertanggung jawab terhadap seluruh operasi dari sistem
dasar data.
9. Penerapan terhadap DBMS.
10. Pengetesan dan pemeliharaan dari sistem basis data.
11. Menerapkan prosedur darurat dalam kasus terjadinya
kegagalan sistem atau kerusakan basis data.

2.7 Keuntungan Dan Kerugian Menggunakan Sistem Manajemen Basis


Data
Sistem manajemen basis data memungkinkan kita membuat sebuah
basis data, memelihara isinya, dan menyebarkan data kepada khalayak
pengguna yang luas tanpa harus mempergunakan pemprograman komputer
yang berbiaya mahal. Kemudahan penggunaannya memungkinkan para
manajer dan staf profesional mengakses isi basis data dengan pelatihan yang
sederhana.
a. Keuntungan DBMS
1. Mengurangi pengulangan data.(Redundancy)
2. Mencapai independensi data.
3. Mengambil data dan informasi dengan cepat
4. Keamanan yang lebih baik.
b. Kerugian DBMS
1. Membeli perangkat lunak yang mahal.
2. Mendapat konfigurasi perangkat keras yang besar.
3. Mempekerjakan dan memelihara staf Administrator Data.
4. Terjadi Duplikasu Data (Redundancy)
5. Tidak Terjadi Hubungan Data (Data Reliability)

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras
komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
Penerapan basis data dalam sistem informasi disebut dengan database
system. Sistem basis data (database system) adalah suatu sistem informasi
yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi
yang bermacam-macam dalam suatu organisasi.
Struktur basis data adalah cara data diorganisasi agar pemrosesan
data menjadi lebih efisien. Struktur ini kemudian diimplementasikan
melalui suatu sistem manajemen basis data. Permodelan kebutuhan data
perusahaan didukung oleh teknik-teknik yang menguraikan data, bagaimana
data diagregatkan ke dalam tabel, dan bagaimana tabel dihubungkan satu
sama lain.
Database administrator (DBA) adalah orang yang bertanggung
jawab terhadap penanganan basis data dalam suatu organisasi. Sistem
manajemen basis data memungkinkan kita membuat sebuah basis data,
memelihara isinya, dan menyebarkan data kepada khalayak pengguna yang
luas tanpa harus mempergunakan pemprograman komputer yang berbiaya
mahal.

11
DAFTAR PUSTAKA

(PDF) MAKALAH SISTEM MANAJEMEN BERBASIS DATA)

MAKALAH BASIS DATA DBMS (Data Base Management System | hadyan adam -
Academia.edu

MAKALAH SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA | Harwati Nurhassanah -


Academia.edu

Rio Ariestiq Pradipta. Jurnal Perancangan Pemodelan Basis Data Sistem


Informasi.

12

Anda mungkin juga menyukai