Disusun oleh :
Mahadi Wilmar Panggabean 2210101010080
Muhammad Fahmi Badawi 2210101010006
Ghasan Mahardika 2210101010073
Febri Alfa Reza 2210101010015
Mirza Hawary 2210101010041
Segala puji bagi Allah Swt. Yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya,
Terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan
Penelitian mengenai dinamika kehidupan nelayan di Gampong Alue Naga. Shalawat Beserta
salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad saw. Yang telah memberikan Shalawat
Pedoman hidup yakni Alquran dan Sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas penelitian pada mata kuliah Masalah
Sosial. Laporan ini berisi tentang kegiatan kami selama melakukan penelitian di Gampong
Alue Naga mengenai dinamika kehidupan nelayan, terutama mengenai ekonomi dan masalah
yang di hadapi oleh nelayan di Gampong Alue Naga.
Laporan ini masih jauh dari kata sempurna, kami telah berusaha melakukan yang
terbaik dalam praktek serta penulisan laporan penelitian ini. Oleh karena itu kami memohon
maaf yang sebesar-besarnya apabila masih terdapat kekurangan dalam penulisan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca. Terima
Kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I.........................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.....................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang...............................................................................................5
1.2 Rumusan masalah..........................................................................................7
1.3 Tujuan dan Manfaat.......................................................................................7
BAB II.......................................................................................................................................8
PEMBAHASAN.......................................................................................................................8
Gambar 1 Observasi dipesisir Gampong Alue Naga............................................................8
Gambar 2 Observasi di Gampong Alue Naga.......................................................................8
2.1 Ketergantungan Pada Kondisi Lingkungan................................................9
2.2 Ketergantungan Pada Musim.....................................................................10
Gambar 3 Wawancara dengan beberapa warga Gampong Alue Naga............................10
2.3 Ketergantungan Pada Pasar........................................................................11
Gambar 4 Tim observasi, dokumentasi di Gampong Alue Naga..........................................11
BAB III....................................................................................................................................12
METODE PENELITIAN......................................................................................................12
BAB IV....................................................................................................................................12
PENUTUP...............................................................................................................................12
Kesimpulan.............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Secara garis besar dari penelitian ini adalah peneliti ingin merangkai dan memberikan
gambaran tentang proses kehidupan yang berjalan di Masyarakat Pesisir terkhusus pada
masyarakat pesisir yang mendiami wilayah Aceh Besar tepatnya Kehidupan Masyarakat
Pesisir di Gampong Alue Naga, Kecamatan Syiah Kuala, Provinsi Aceh. Proses mereka
menjalani kehidupan sehari-hari sangat sederhana dengan pemanfaatan Sumber Daya Alam
disekitar lingkungan mereka. Gambaran-gambaran tersebut selanjutnya Peneliti urai dengan
tidak terlepas dari gambaran yang sebenarnya terjadi atau terlihat dilokasi penelitian.
Masyarakat pesisir, khususnya yang tinggal di wilayah Aceh yakni di Gampong Alue
Naga, mempunyai sifat-sifat atau karakteristik tertentu yang khas atau unik. Sifat ini sangat
erat kaitannya dengan sifat usaha di bidang perikanan itu sendiri karena sifat-sifat dari usaha
perikanan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti lingkungan, musim dan pasar, maka
karakteristik masyarakat pesisir juga dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut dan faktor-faktor
lainnya. Beberapa sifat dan karakteristik masyarakat pesisir diuraikan sebagai berikut :
Kedua, secara biofisik, wilayah pesisir dan laut Indonesia memiliki arti penting
karena Indonesia memiliki garis pantai terpanjang di dunia setelah Kanada, yaitu sekitar
81.000 km (13,9 % dari panjang pantai dunia) dan sekitar 75 % dari wilayahnya merupakan
wilayah perairan (sekitar 5,8 juta km2 termasuk ZEEI. Indonesia merupakan negara
kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau sekitar 17.508 pulau dan dalam wilayah
tersebut terkandung potensi kekayaan dan keanekaragaman sumberdaya alamnya yang terdiri
atas potensi sumberdaya alam pulih seperti perikanan, ekosistem mangrove, ekosistem
terumbu karang) maupun potensi sumberdaya alam tidak pulih seperti migas, mineral atau
bahan tambang lainnya serta jasa-jasa lingkungan (environmental services), seperti pariwisata
bahari, industri maritim dan jasa transportasi.
Salah satu sifat usaha perikanan yang sangat menonjol adalah bahwa keberlanjutan
usaha tersebut sangat bergantung pada kondisi lingkungan. Keadaan ini mempunyai implikasi
yang sangat penting bagi kondisi kehidupan sosial-ekonomi masyarakat pesisir, terutama di
Indonesia. Kondisi masyarakat pesisir itu menjadi sangat bergantung pada kondisi
lingkungan sekaligus sangat rentan terhadap kerusakan lingkungan, khususnya pencemaran,
karena limbah-limbah industri maupun domestik dapat mengguncang sendi-sendi kehidupan
sosial-ekonomi masyarakat pesisir.
Keadaan ini mempunyai implikasi besar terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat
pantai secara umumdan kaum nelayan khususnya. Mereka mungkin mampu membeli barang-
barang yang mahal pada musim tangkap. Namun pada musim peceklik, pendapatan mereka
drastis menurun sehingga kehidupan mereka juga semakin buruk. Belum lagi ditambah pola
hidup mereka yang menerapakan prinsip ekonomi yang “tidak hemat”, artinya saat hasil
tangkap memuncak, mereka cenderung tidak menyimpan hasil untuk menutupi kekurangan
ekonomi di saat kegiatan tangkap menurun sehingga banyak dari nelayan-nelayan tersebut
yang harus meminjam uang bahakan menjual barang-barang mereka untuk memenuhi
kebutuhannya.
Secara umum, pendapatan nelayan memang sangat berfluktuasi dari hari ke hari. Pada
suatu hari, mungkin nelayan memperoleh tangkapan yang sangat tinggi, tapi pada hari
berikutnya bisa saja “kosong”. Hasil tangkapan dan pada giliranya pendapatan nelayan juga
dipengaruhi oleh jumlah nelayan operasi penangkapan di suatu daerah penangkapan. Di
daerah yang padat penduduknya, akan mengalami kelebihan tangkap (overfishing). Hal ini
mengakibatkan volume hasil tangkap dari para nelayan menjadi semakin kecil, sehingga pada
akhirnya akan mempengaruhi pendapatan mereka.
Secara sosiologis, masyarakat pesisir memiliki ciri yang khas dalam hal struktur sosial
yaitu kuatnya hubungan antara patron dan klien dalam hubungan pasar pada usaha perikanan.
“Biasanya patron memberikan bantuan berupa modal kepada klien. Hal tersebut merupakan
taktik bagi patron untuk mengikat klien dengan utangnya sehingga bisnis tetap berjalan”.
METODE PENELITIAN
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Gampong Alue Naga adalah Gampong yang terletak di pinggir pantai yang berada di
kecamatan Syiah Kuala, Provinsi Aceh. Yang dimana hampir 70 % masyarakat yang ada di
Gampong tersebut adalah nelayan yang mana nelayan sendiri merupakan seseorang atau
masryakat yang hidup dengan pendapatan yang berasal dari pesisir dan laut.
Kedua, secara biofisik, wilayah pesisir dan laut Indonesia memiliki arti penting
karena Indonesia memiliki garis pantai terpanjang di dunia setelah Kanada, yaitu sekitar
81.000 km (13,9 % dari panjang pantai dunia) dan sekitar 75 % dari wilayahnya merupakan
wilayah perairan (sekitar 5,8 juta km2 termasuk ZEEI. Indonesia merupakan negara
kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau sekitar 17.508 pulau dan dalam wilayah
tersebut terkandung potensi kekayaan dan keanekaragaman sumberdaya alamnya yang terdiri
atas potensi sumberdaya alam pulih seperti perikanan, ekosistem mangrove, ekosistem
terumbu karang) maupun potensi sumberdaya alam tidak pulih seperti migas, mineral atau
bahan tambang lainnya serta jasa-jasa lingkungan (environmental services), seperti pariwisata
bahari, industri maritim dan jasa transportasi.
Salah satu sifat usaha perikanan yang sangat menonjol adalah bahwa keberlanjutan
usaha tersebut sangat bergantung pada kondisi lingkungan. Keadaan ini mempunyai implikasi
yang sangat penting bagi kondisi kehidupan sosial-ekonomi masyarakat pesisir, terutama di
Indonesia. Kondisi masyarakat pesisir itu menjadi sangat bergantung pada kondisi
lingkungan sekaligus sangat rentan terhadap kerusakan lingkungan, khususnya pencemaran,
karena limbah-limbah industri maupun domestik dapat mengguncang sendi-sendi kehidupan
sosial-ekonomi masyarakat pesisir.
Dan kemudian nelayan juga bergantung pada kondisi cuaca dimana hal ini dapat
menjadi faktor pendorong sekaligus penghambar bagi nelayan karena ketergantungan pada
musim ini akan semakin besar pada nelayan kecil. Pada musim penangkapan, para nelayan
akan sangat sibuk melaut. Sebaliknya, pada musim peceklik kegiatan melaut menjadi
berkurang sehingga banyak nelayan yang terpaksa menganggur. Dan juga nelayan bergantung
pada pasar yang dimana pasar menjadi tujuan akhir dari pekerjaan nelayan yakni menjual
hasil tangkapannya guna untuk memperoleh uang untuk mememuhi kebutuhan-kebutuhan
hidupnya.
DAFTAR PUSTAKA
Imron, 2003, Pengembangan Ekonomi Nelayan dan Sistem Sosial Budaya, Penerbit PT
Gramedia Jakarta.
Ritzer, et.al 1987, Sosiologi Ilmu Pengetahuan, Penerbit. PT. Pustaka Sidesindo
Sherraden, Michael, M. 2005, Aset Orang Miskin, Penerbit Pradnya Paramita Jakarta.
Singarimbun Masri 2006 , Cara Pemenuhan Kebutuhan Pokok bagi rakyat Miskin, Penerbit
CV Rajawali Jakarta.
Soebroto, Adi. 1986, Strategi Pemenuhan kebutuhan pokok bagi kelompok Nelayan, Penerbit
Yayasan Dian Desa.