Dosen Pengampu:
Anggi (2010111220025)
BANJARMASIN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan anugerah dan
pertolongannya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan laporan hasil observasi ini
sebagai salah satu tugas mata kuliah Sejarah Maritim. Shalawat dan salam semoga tercurah
limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat
untuk kesuksesan dunia dan akhirat. Dalam penyusunan laporan ini tentunya menghadapi
berbagai hambatan dan rintangan namun dengan bantuan dari berbagai pihak sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini dalam waktu yang telah ditentukan.Kami menyadari bahwa
dalam penyusunan laporan ini jauh dari kata sempurna sehingga kami meminta maaf atas
kekurangan yang kami lakukan. Kami mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah dan profil Desa Muara Asam-Asam?
2. Apa saja fokus observasi dari Desa Muara Asam-Asam?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah dan profil desa Muara Asam-Asam.
2. Untuk mengetahui apa saja fokus observasi dari desa Muara Asam-Asam.
5
BAB 2
PEMBAHASAN
Desa Muara Asam Asam Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut adalah desa
Nelayan yang berada disepanjang pesisir pantai yang sudah ada sejak tahun 1968-1969.
Daerah tersebut berada dalam wilayah desa Asam Asam. Asal mulanya Desa Muara
Asam Asam diawali dengan datangnya nelayan yang berasal dari Pagatan atau dari
Sulawesi Selatan ke daerah tersebut. Lambat laun daerah tersebut berkembang menjadi
perkampungan nelayan, karena daerah ini memiliki potensi perikanan darat dan perikanan
tangkap yang besar sehingga menarik Imigran untuk berimigrasi kedaerah ini. Pada
Tahun 1975, terjadi pemecahan wilayah dengan pertimbangan jumlah penduduknya
bertambah banyak, sehingga bisa menjadi sebuah desa tersendiri. Berhubung letaknya di
muara sungai Asam Asam, maka dinamakanlah Desa Muara Asam Asam.
Desa Muara Asam-asam adalah salah satu desa yang ada di Kecamatan Jorong yang
memiliki luas wilayah 10,00 Km2 atau 1,59% dari luas wilayah Kecamatan Jorong.
Berikut batas desa Muara Asam-Asam:
Sebagai salah satu desa yang terletak dipesisir pantai Laut Jawa, desa Muara Asam-asam
memiliki kesesuaian kriteria wilayah untuk pencanangan Kampung KB yang sebagai
cikal bakal Kampung KB di Kabupaten Tanah Laut. Ke depan desa Muara Asam-asam
akan menjadi model pengembangan kegiatan Kependudukan Keluarga Berencana dan
Pemberdayaan Keluarga (KKBPK).
6
B. Fokus-Fokus Observasi Desa Muara Asam-Asam
Masyarakat Desa Muara Asam Asam mayoritas beragaam Islam, maka ritual
keagaaman bernafaskan Islam. Seperti Maulid Nabi, Isra Mi’raj, Habsyi dan
masih banyak lainnya. Upacara adat yang rutin dilaksanakan adalah
“Mapandretassi” atau memberi makan laut sebagai ungkapan rasa syukur nelayan
atas rejeki dan hasil yang didapat selama satu tahun. Kegiatan ini dilaksanakan
satu kali dalam satu tahun. Kegiatan dalam ritual “Mapandretassi” adalah
penyembelihan hewan yang kepalanya dilarung kelaut. Dan dagingnya akan
dimasak kemudian dibacakan doa lalu dibagikan ke warga. Dengan berpakaian
adat bugis yang dinamakan baju “Bodo” maka para dayang dan Sandro naik
kekapal untuk menuju laut dan bersama warga melarung sesaji kelaut. Sesaji
terdiri dari pisang raja, ketan hitam, ketan putih, ketan kuning dan ketan merah.
Pisang menurun (kepok), buah pinang, mayang, ayam lorek-lorek jantan dan
betina. Kapal yang membawanya dihias seindah mungkin. Untuk besama-sama
mengikuti prosesi melarung sesaji kelaut. Setelah kegiatan tersebut selesai
dilanjutkan lomba kapal hias. Kegiatan tersebut selain ungkapan rasa syukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa, juga merupakan pesta rakyat.
c) Perekonomian Desa
7
Kondisi Ekonomi desa Muara Asam Asam dapat ditinjau dari segi potensi sumber
Daya Alam (SDA) dan Potensi Sumberdaya Manusia (SDM) adalah sebagai
berikut:
a. Potensi Sumber Daya Alam (SDA)
1) Perikanan Darat; yaitu tambak ikan bandeng (Chanos Sp), dan udang
tiger (Penaeus Sp). Hasil tambak dipasarkan dilingkup daerah
kalimantan dan juga ekspor keluar negeri. Namun saat ini tidak
berproduksi lagi, tambak warga sudah tercemar limbah dan debu batu
bara dari perusahaan milik PT. Arutmin Indonesia tambang Asam -
Asam.
2) Perikanan Laut; yaitu kegiatan nelayan tangkap. Seperti Gae, Rengge,
lampara, dsb. Nelayan setiap harinya menghasilkan hasil tangkapan
melimpah pada musim tangkap. Pada bulan Nopember sampai dengan
bulan April jenis ikan Peda atau Kembung banyak dihasilkan didaerah
ini dari hasil nelayan tangkap Gae dan Rengge. Adapun Jenis Kepiting
rajungan yang merupakan komoditi ekspor, pada musim tertentu
banyak ditangkap dan diolah di daerah ini. Kepiting Rajungan yang
diolah dikirim ke Jawa dan di ekspor ke Amerika. Namun dengan
adanya pencemaran dan berkembangnya pelsus Batubara membuat
kegiatan perikanan darat dan perikanan tangkap tidak semakmur tahun
sebelumnya. Daerah tangkapan sekarang semakin jauh dan populasi
ikan kering.
8
5) Tambang; jenis tambang yang dihasilkan di daerah ini adalah
Batubara. Kegiatan penambangan dilakukan oleh beberapa perusahaan
besar.
2. Fasilitas Ekonomi
Yang terdapat di desa Muara Asam Asam adalah: 1 buah pasar, 25
buah warung teh/kopi, 10 buah warung makan, Toko
sembako/perlengkapan rumah tangga, peralatan kendaraan/bengkel dan
peralatan mesin kapal sejumlah 20 buah.
9
d) Profil Budaya
Sistem Pelatan/Teknologi
Mayoritas penduduk desa Muara Asam Asam adalah suku Bugis, sehingga
budaya yang berkembang dimasyarakat adalah budaya bugis baik dalam tatanan
adat istiadat maupun norma hidup sehari-hari. Jenis rumah penduduk pesisir pada
umumnya terbuat dari kayu dan berbentuk rumah panggung. Dikolong rumah bisa
mencapai 2 meter dan untuk naik ke rumah menggunakan tangga. Dibagian bawah
mereka menempatkan peralatan kerja seperti alat tangkap ikan, hasil olahan
perikanan, maupun ternak mereka. Walaupun sekarang masuknya pengaruh
budaya penduduk asli maupun bentuk bangunan modern sudah ada, rumah bentuk
ini masih banyak dijumpai.
a) Keunikan Desa
Kearifan lokal masyarakat nelayan di Desa Muara Asam Asam yang berkembang
kuat dimasyarakat dan merupakan kepercayaan/tradisi yang dipegang kuat adalah
pada saat melaut dilarang memerah jeruk nipis kelaut. Hal ini dipercaya
masyarakat jika ada yang melakukan maka mereka tidak memperoleh hasil
tangkapan semua ikan atau udang menghilang.
10
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan hasil observasi dari Sejarah Maritim di Desa Muara Asam ini kita dapat
merasakan pentingnya peran maritim dalam membentuk identitas dan kehidupan
masyarakat setempat. Desa ini memiliki sejarah panjang dalam aktivitas maritim,
yang mempengaruhi ekonomi, budaya, dan kehidupan sosial di wilayah tersebut.
Sejarah Maritim Desa Muara Asam-Asam mencerminkan posisi strategisnya sebagai
akses utama bagi aktivitas perdagangan laut di Kalimantan Selatan. Selama berabad-
abad, wilayah ini telah menjadi bagian penting dari jalur perdagangan regional, yang
menghubungkan berbagai komunitas dan budaya di Nusantara. Pengaruh kolonial,
seperti kehadiran Belanda dan Inggris, juga membentuk perjalanan sejarah maritim di
desa ini. Perubahan dalam pemerintahan dan struktur ekonomi berdampak pada
masyarakat setempat, namun nilai-nilai maritim yang kuat tetap bertahan.
Keanekaragaman budaya di Desa Muara Asam-Asam tercermin dalam tradisi maritim
dan upacara adat yang unik. Berbagai etnis dan suku telah berinteraksi, menciptakan
warisan budaya yang kaya dan berwarna. Dalam bidang ekonomi, aktivitas maritim,
seperti perikanan dan perdagangan, terus menjadi tulang punggung penghidupan
masyarakat. Perkembangan ini menjadi aspek penting dalam perkembangan ekonomi
lokal. Dengan demikian, observasi sejarah maritim di Desa Muara Asam-Asam
menyoroti peran penting desa ini dalam sejarah maritim dan juga menunjukkan
bagaimana warisan maritim tersebut masih relevan dalam kehidupan masyarakat saat
ini. Dengan memahami sejarah maritim mereka, kita dapat lebih menghargai
bagaimana pengaruh masa lalu terus membentuk masa depan mereka. Sejarah ini
mengingatkan kita akan pentingnya melestarikan warisan maritim dan memahami
nilai-nilai yang tertanam dalam budaya maritim.
11
DAFTAR PUSTAKA
Hasil wawancara dengan kades desa Muara Asam-Asam hari Sabtu, tanggal 7
Oktober 2023, pukul 10.30-12.20 Wita.
Hasil wawancara dengan salah satu ibu rumah tangga disana yang bernama ibu Murti
hari Sabtu, tanggal 7 Oktober 2023 pukul 10.30-12.20 Wita.
12