Anda di halaman 1dari 4

Nama : Taufik Setiawan

Abdul Rouf A.
Utami Meyrani
Nelson Andre
Tugas Kelompok II Manajemen Biodiveritas Insitu
MENCARI PENGERTIAN DARI ISTILAH-ISTILAH.
a. Forest fragmentation
Fragmentasi adalah perpecahan; fragmentasi hutan berarti proses pecahnya hutan yang luas
menjadi beberapa/banyak serpihan (fragmen) yang berukuran kecil. Beberapa serpihan diubah
menjadi areal peruntukan lain, sementara serpihan lain masih dapat digunakan oleh satwa.
Fragmentasi hutan terjadi karena hutan yang luas dan menyambung terpecah menjadi blok-blok
lebih kecil akibat pembangunan jalan, pertanian, urbanisasi atau pembangunan lain. Akibatnya
mengurangi fungsi hutan sebagai habi tat berbagai spesies tumbuhan dan satwaliar. Fragmentasi
juga mempengaruhi struktur, temperatur, kelembaban dan pencahayaan yang akan mengganggu
satwa hutan yang adpatasinya telah terbentuk selama ribuan tahun. Fragmentasi hutan juga
menciptakan jarak antar fragmen hutan yang menyulitkan perpindahan satwa dan menghambat
proses perkawinan sehingga mengakibatkan inbreeding.

b. Loss of biological diversity


Loss of biological diversity (Hilangnya keanekaragaman hayati) adalah penurunan
keanekaragaman hayati dalam suatu ekosistem yang terjadi secara keseluruhan. Hilangnya
keanekaragaman hayati yang terjadi karena adanya pengurangan atau hilang spesies pada habitat
tertentu, termasuk kepunahan massal sehingga menimbulkan banyaknya kerugian yang terjadi.
Hilangnya keanekaragaman hayati ini juga dapat menyebabkan rusaknya fungsi ekosistem.
Dalam beberapa tahun terakhir, hilang keanekaragaman hayati tersebut banyak disebabkan oleh
manusia sehingga menyebabkan dampak yang lebih parah dan bisa bertahan lebih lama.
Faktor-faktor yang menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati adalah
1. Degradasi dan hilangnya habitat
2. Perubahan iklim
3. Eksploitasi yang berlebihan
4. Spesies invasive
5. Aktivitas manusia
6. Polusi
c. Edge effects
Efek tepi (Edge effect) adalah suatu kondisi dimana habitat yang sesuai menjadi kurang sesuai
atau sebaliknya bagi suatu spesies karena bersebelahan dengan lahan bukan habitat (non habitat).
Edge effects (efek tepi) adalah dampak atau efek yang terjadi pada area diantara dua ekosistem
sehingga menyebabkan perubahan ekologi. Efek tepi biasanya terjadi di areal diantara 2 areal
yang telah terfragmen. Hadirnya efek tepi dapat disebabkan karena terciptanya daerah ekoton,
dan merupakan konsekuensi terjadinya fragmentasi habitat. Adanya efek tepi dalam suatu
ekosistem biasanya terjadi dalam bentuk perubahan komposisi spesies, kepadatan spesies , dan
perubahan pada kondisi lingkunganya. Edge effect terjadi di dekat perbatasan dua atau lebih tipe
habitat yang berbeda Edge effect menguntungkan bagi banyak spesies tumbuhan dan satwa
karena edge memberikan mereka manfaat dari dua atau lebih tipe habitat untuk survival mereka.
Tetapi banyak spesies lain yang mendapatkan pengaruh negatif akibat terlalu banyaknya edge.
Konsentrasi banyak spesies dekat edge menyebabkan meningkatnya kompetisi, pemangsaan dan
parasitisme.

d. Old-growth forest
Old-growth forest (hutan tua) adalah Sebuah areal hutan yang rata rata pepohonannya telah
mencapai usia tua tanpa adanya gangguan yang signifikan dan memiliki sifat sifat ekologis yang
unik. Hutan tua menyimpan sejumlah karbon yang besar dibatangnya, dan memungkinkan lebih
banyak lagi disimpan di tanah hutan. Selain menyimpan sejumlah karbon yang besar, hutan tua
juga memiliki banyak keanekaragaman hayati. Biasanya dalam hutan tua banyak terdapat pohon-
pohon besar dan tua (biasanya sekitar 150 tahun) yang tidak terganggu oleh dampak manusia.
Tegakan pada areal hutan tua biasanya sudah melewati masa optimal ekonomi untuk panen,
biasanya antara 80-150 tahun, tergantung pada spesies pohonnya. Keberadaan hutan tua
sangatlah penting dalam pemeliharaan keanekaragaman hayati (fauna dan flora) dan fungsi
ekologi (siklus air dan nutrisi). Selain itu hutan tua juga memiliki estetika, budaya, dan nilai-nilai
pelestarian alam lainnya.
e. Intergrated resources management
Intergrated resources management adalah proses perencanaan dan pengambilan keputusan
yang mengoordinasikan penggunaan sumber daya sehingga manfaat berkelanjutan jangka
panjang dioptimalkan dan konflik di antara pengguna diminimalkan. Proses perencanaan dan
pengambilan keputusan yang mencoba untuk mempertimbangkan banyak kepentingan dan
masalah dalam sektor satwa liar, taman, kehutanan, dan mineral. IRM menyatukan semua
kelompok sumber daya daripada masing-masing bekerja sendiri-sendiri untuk menyeimbangkan
persyaratan ekonomi, lingkungan, dan sosial masyarakat. Intergrated resources management
(IRM) menekankan strategi berbasis komunitas, dengan kapasitas dan fleksibilitas untuk
menangani masalah sumber daya yang beragam.
f. Cumulative effect
Cumulative effect (efek komulatif) adalah efek yang dihasilkan oleh sesuatu yang terjadi
dalam jangka waktu yang lama. Efek ini biasanya terjadi karena adanya serangkaian tindakan
berulang memiliki efek yang lebih besar daripada jumlah efek individualnya.
g. Endangered spesies and endangered ecosystem
Endangered spesies (spesies terancam punah) adalah spesies yang masuk dalam ketegori
terancam punah dan akan punah dimasa yang akan datang baik dalam waktu yang dekat maupun
waktu yang lama. Spesies ini terancam punah karena bebarapa faktor seperti hilangnya habitat,
perburuan, dan adanya spesies invasif. Dengan adanya kondisi/keadaan tersebut, perlu adanya
upaya dan tindakan pencegahan dan penyelamatan secara efektif dan efisien, agar spesies yang
terancam punah tidak terjadi kepunaha dan tetap lestari di masa depan.
Endangered ecosystem (Ekosistem terancam punah) adalah ekosistem yang masuk dalam
kategori terancam hilang/punah yang akan akan berlangsung baik dalam waktu dekat maupun
waktu yang akan datang. Ekosistem yang hilang akan menimbulkan dampak dan kerugian yang
akan dirasakan baik bagi manusia, satwa, ataupun tumbuhan. Oleh karena itu perlu adanya
tindakan dan upaya yang serius salam upaya penyelamatan ekosistem tersebut. Dalam
penyelamatan ekosistem yang terancam punah, pelu ada tindakan serius, membutuhkan tindakan
yang segera dan pelindungan hukum agar ekosistem tersebut tidak hilang yang dampaknya akan
menimbukan kerugian seperti hilangnya keanekaragaman hayati.
h. Sustainable management
Sustainable management (management berkelanjutan) adalah suatu cara dalam mengelola
sebuah lembaga/organisasi yang memiliki konsep berkelanjutan dan dijalankan atau
diimplementasikan dengan konsep keberlanjutan. Dalam mengelola sebuah lembaga/organisasi
konservasi , Sustainable management sangat diperlukan karena merupakan salah satu bagian
penting yang dapat menjaga keberlanjutan dan kelestarian sumber daya alam. Selain itu dalam
kehidupan bermasyarakat terutama masyatakat sekitar hutan sangat membutuhkan pengelolan
yang berkelanjutan, karena jika masyarakat sekita ingin sejahtera maka pengelolaannya harus
berkelanjutan. Hutan dan sumber daya alam lainnya memerlukan pengelolaan secara lestari dan
berkelanjutan agar bisa dimanfaatkan oleh generasi kita dan generasi yang akan datang.
i. spatial problems
Spatial problems (Masalah spasial) adalaah permasalah atau persoalan-persoalan yang terjadi
pada suatu penataan ruang. Permasalahan tersebut dapat berupa tumpang tindih areal kawasan.
Dalam mengatasai masalah tersebut, perlu adanya penataan ruang. Oleh karena itu penataan
ruang dapat dijadikan payung kebijakan dalam mengatasi berbagai permasalahan spasial. Sistem
penataan ruang di Indonesia diatur oleh UU No. 26 tahun 2007 tentang tata ruang. Dalam
mengatasi permasalahan spasial memerlukan jenis perencanaan dengan kedalaman substansi
yang berbeda untuk masing-masing lembaga di mulai dari yang paling atas, yakni lembaga
tingkat nasional, regional, propinsi, kabupaten/kota, kawasan, lingkungan, dan bangunan. Untuk
tercapainya pemanfaatan ruang, rencana yang paling penting adalah rencana yang berada pada
tingkat bawah sampai tingkat atas dalam hal ini adalah tingkat nasional.

Anda mungkin juga menyukai