Bab Iii Keluarga
Bab Iii Keluarga
Etiologi keperawatan keluarga mengacu pada 5 tugas keluarga yang menjadi fungsi
perawatan kesehatan keluarga, yaitu:
3. Intervensi
Intervensi meerupakan tahap berikutnya setelah analisa data. Tahap ini diawali
dengan perumusan tujuan yang ngin dicapai danjuga rencana tindakan dalam
mengatasi masalah kesehatan yang dialami keluarga. Tujuan dalam intervensi ada dua
yang pertama tujuan umum mengacu pada bagaimana mengatasi masalah dalam
keluarga, sedangkan tujuan khusus mengatasi etiologi, sehingga tujuan khusus
mengacu pada 5 fungsi perawatan kesehatan keluarga.Rencana tindakan keperawatan
keluarga yang mungkin bisa digunakan pada keluarga dengan anak balita yang sakit
antara lain17:
a. Dukungan keluarga merencanakan perawatan
b. Dukungan koping keluarga
c. Dukungan pengambilan keputusan
d. Edukasi nutrisi anak
e. Edukasi orang tua: fase anak
f. Edukasi pemberian makanan pada anak
g. Edukasi stimulasi anak
h. Edukasi toillet training
i. Pendampingan orang tua dengan anak
j. Promosi dukungan keluarga
k. Menejemen imunisasi
l. Terapi bermain dll.
4. Implementasi
Implementasi merupakan langkah selanjutnya setelah intervensi. Implementasi
tujuannya untuk melaksanakan program yang direncanakan guna menciptakan
keinginan berubah dari keluarga, memandirikan keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatan.
5. Evaluasi
Evalusi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan. Evaluasi dilakukan untuk
memastikan apakah hasil sudah sejalan dengan tujuan. Evaluasi dalam keperawatan
keluarga pada umumnya menggunakan S (subjektif) O (objektif) A(analysis) P
(planning).
C. Konsep Dasar Keluarga dengan Ibu Hamil
1. Perubahan Psikologis Selama Kehamilan
a. Trimester I
Trimester pertama sering dianggap sebagai masa penentuan, yaitu penentuan
dalam menerima kenyataan bahwa ibu sedang hamil. Gejala yang timbul antara
lain mual dan muntah pada pagi hari, lemah,lelah dan membesarnya payudara. Ibu
merasa tidak sehat dan sering kali membenci kehamilannya.
b. Trimester II
Trimester kedua sering disebut sebagai periode pancaran kesehatan, saat ibu
merasa sehat. Periode ini ibu hamil sudah menerima kehamilannya dan mulai
dapat menggunakan energi serta pikirannya secara konstruktif.
c. Trimester III
Trimester ketiga sering kali disebut periode menunggu dan waspada terhadap
kelahiran bayinya. Periode ini akan timbul rasa tidak nyaman dan banyak ibu
yang merasa dirinya jelek. Pada trimester diperlukan dukungan keluarga
khususnya suami.
2. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil
Kebutuhan fisik ibu hamil meliputi :
a. Kebutuhan nutrisi
1) Kalori
Kalori untuk orang biasa adalah 2000 Kkal, sedang untuk orang hamil dan
menyusui masing-masing adalah 2300 dan 2800 Kkal.
2) Protein
Bila wanita tidak hamil, konsumsi protein yang ideal adalah 0,9 gram/kg BB/hari
tetapi selama kehamilan dibutuhkan tambahan protein hingga 30 gram/hari.
3) Mineral
Kebutuhan akan besi pada pertengahan kedua kehamilan kira-kira 17 mg/hari.
Yang sedikit anemia dibutuhkan 60-100 gr/hari. Kebutuhan kalsium umumnya
terpenuhi dengan minum susu. Satu liter susu sapi mengandung kira – kira 0,9
gram kalsium
4) Vitamin
b. Eliminasi
Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan eliminasi adalah
konstipasi dan sering buang air kemih.
c. Istirahat
Ibu hamil memerlukan istirahat yang cukup. Posisi tidur yang dianjurkan pada ibu
hamil adalah miring kekiri, kaki kiri lurus, kaki kanan sedikit menekuk dan
diganjal dengan bantal.
d. Aktifitas
Ibu hamil boleh mengerjakan aktivitas sehari hari asal hal tersebut tidak
memberikan gangguan rasa tidak enak.
e. Persiapan laktasi
Persiapan menyusui pada kehamilan merupakan hal yang penting karena dengan
persiapan dini ibu akan lebih baik dan siap untuk menyusui bayinya.
f. Personal hygine
Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi minimal 2x sehari, menjaga
kebersihan gigi dan mulut, pakaian yang bersih dan nyaman.
g. Seksual
Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat
penyakit seperti: sering abortus, kelahiran premature, perdarahan pervaginam.
Koitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu terakhir
kehamilan, bila ketuban sudah pecah, koitus dilarang karena dapat menyebabkan
infeksi janin intrauteri.
3. Tanda-tanda persalinan
Tanda-tanda persalinan meliputi :
a. Rasa sakit karena adanya kontaksi uterus yang progresif, teratur, yang meningkat
kekuatan frekuensi dan durasi.
b. Rabas vagina yang mengandung darah (bloody show)
c. Kadang-kadang selaput ketuban pecah spontan.
d. Pada pemeriksaan dalam, serviks mendatar dan pembukaan telah ada.
D. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Ibu Hamil
1. Pengkajian
Pengkajian asuhan keperawatan keluarga menurut Family Center Nursing Model
terdiri dari pengkajian keluarga (5 komponen) dan pengkajian individu sebagai
anggota keluarga yang sakit (ibu hamil).
1) Pengkajian keluarga
a. Identifikasi data sosiokultural: indentitas kepala keluarga, komposisi
keluarga, genogram, bentuk keluarga, tahap perkembangan keluarga, suku,
bahasa, kebiasaan keluarga, agama, sosial ekonomi, pendidikan, pekerjaan.
b. Data lingkungan: karakteristik rumah, karakteristik tetangga/ komunitas
sekitar, mobilitas geografis keluarga, perkumpulan keluarga, interaksi dengan
masyarakat, sistem pendukung keluarga.
c. Struktur keluarga: pola komunikasi keluarga, struktur peran, struktur
kekuatan keluarga, nilai dan norma keluarga.
d. Fungsi keluarga: fungsi afektif, fungsi sosialisasi, fungsi reproduksi dan
fungsi perawatan kesehatan keluarga. Fungsi perawatan kesehatan keluarga
mengacu pada 5 tugas keluarga, yaitu:
Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan yang dialami
anggota keluarga
Kemampuan keluarga mengambil keputusan masalah Kesehatan
Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga
Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
Kemampuan keluarga memanfaatkan pelayanan Kesehatan
e. Stress dan koping keluarga: stessor jangka pendek, stressor jangka panjang,
respon keluarga, strategi koping, strategi adaptasi disfungsional.
2) Pengkajian ibu hamil sebagai sasaran dalam anggota keluarga
a. Keluhan utama
b. Riwayat reproduksi
Menstruasi (menarche, siklus, lama, keluhan, volume, bau, konsistensi)
Riwayat kehamilan yang lalu
Riwayatkehamilan sekarang (kunjungan, usia kehamilan, TT, HPHT,
HPL dll)
c. Riwayat kesehatan (riwayat kesehatan sekarang, riwatyat kesehatan lalu)
d. Riwayat psikososial spiritual
e. Pola kebiasaan pemeliharaan kesehatan (nutrisi, kebiasaan, aktifitas, istirahat tidur,
personal hygiene, aktivitas seksual dll)
f. Pemeriksaan fisik (TFU, LILA, BB, TB dll)
g. Pemeriksaan penunjang (Ex. USG).
2. Analisa data dan diagnosis keperawatan keluarga
Analisa data dibuat untuk dapat dilakukan perumusan diagnosis keperawatan. Untuk
perumusan diagnosis sendiri menggunakan P (Problem) E (Etiologi) S(Symtom/Sign).
Jenis diagnosis keluarga meliputi :
1) Diagnosis sehat/wellnes, ditegakan bila keluarga mempunyai potensi untuk
ditingkatkan dan belum ada data maladaptif. Ex. Kesiapan peningkatan menjadi orang
tua Ny.Z pada keluarga Tn.Y.
Diagnosis keperawatan keluarga (wallnes) yang mungkin muncul pada keluarga
dengan ibu hamil antara lain 16:
Kesiapan peningkatan menjadi orang tua
Kesiapanpersalinan
Kesiapan peningkatan koping keluarga
Kesiapan peningkatan pengetahuan
Kesiapan peningkatan manajemen Kesehatan
Kesiapan peningkatan proses keluarga
Kesiapan peningkatan nutrisi dll.
2) Diagnosis resiko, ditegakan bila belum ada masalah kesehatan namun ada beberapa
data maladaptif yang menimbulkan gangguan. Ex. Resiko kehamilan tidak
dikehendaki Ny.Z pada keluarga Tn.Y.
Diagnosis keperawatan keluarga (resiko) yang mungkin muncul pada keluarga
dengan ibu hamil antara lain16:
Resiko kehamilan tidak dikehendaki
Resiko cidera pada ibu
Resiko cidera pada janin
Resiko konstipasi
Resiko ketidakseimbangan kadar glukosa darah
Resiko defisit nutrisi dll
3) Diagnosis aktual, ditegakan bila sudah muncul masalah kesehatan di keluarga,
didukung dengan data maladaptif. Ex: Gangguan rasa nyaman Ny.Z pada keluatga
Tn.Y. Diagnosis keperawatan keluarga (aktual) yang mungkin muncul pada
keluarga dengan ibu hamil antara lain16:
Gangguan rasa nyaman
Nausea
Keletihan
Defisit pengetahuan
Gangguan citra tubuh
Ketidakmampuan koping keluarga
Penurunan koping keluarga
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
Gangguan proses keluarga dll.
4. Menonjolnya 2 1
masalah Skala: Segera 1
Tidak perlu 0
Tidak dirasakan
JUMLAH
Tabel 6.2 Perhitungan prioritas masalah
3. Intervensi
Intervensi meerupakan tahap berikutnya setelah analisa data. Tahap ini diawali dengan
perumusan tujuan yang ngin dicapai danjuga rencana tindakan dalam mengatasi masalah
kesehatan yang dialami keluarga. Tujuan dalam intervensi ada dua yang pertama tujuan
umum mengacu pada bagaimana mengatasi masalah dalam keluarga, sedangkan tujuan
khusus mengatasi etiologi, sehingga tujuan khusus mengacu pada 5 fungsi perawatan
kesehatan keluarga. Rencana tindakan keperawatan keluarga yang mungkin bisa digunakan
pada keluarga dengan ibu hamil antara lain17:
a. Edukasi persalinan
b. Edukasi perawatan kehamilan
c. Dukungan pengambilan keputusan
d. Manajemen pendarahan akhir masa kehamilan
e. Manajemen kehamilan tidak dikehendaki
f. Pelibatan keluarga
g. Promosi dukungan keluarga
h. Perawatan persalinan
i. Perawatan persalinan resiko tinggi
j. Perawatan terminasi kehamilan
k. Rujukanke kelas laktasi masa kehamilan dll.
4. Implementasi
Implementasi merupakan langkah selanjutnya setelah intervensi. Implementasi
tujuannya untuk melaksanakan program yang direncanakan guna menciptakan
keinginan berubah dari keluarga, memandirikan keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatan.
5. Evaluasi
Evalusi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan. Evaluasi dilakukan
untuk memastikan apakah hasil sudah sejalan dengan tujuan. Evaluasi dalam
keperawatan keluarga pada umumnya menggunakan S (subjektif) O (objektif)
A(analysis) P (planning).