Anda di halaman 1dari 37

MODUL AKADEMI KELUARGA HEBAT INDONESIA

KELAS 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN

Melly Latifah & Neti Hernawati

iii
MODUL AKADEMI KELUARGA HEBAT INDONESIA
KELAS 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN
“Penyediaan Lingkungan Belajar untuk Pengembangan
Anak”

Penulis
Melly Latifah & Neti Hernawati

Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Badan Kependudukan dan


Fakultas Ekologi Manusia Keluarga Berencana Nasional
Republik Indonesia
Institut Pertanian Bogor
Judul:
Modul Akademi Keluarga Hebat Indonesia Kelas 1000 Hari Pertama Kehidupan
“Penyediaan Lingkungan Belajar untuk Pengembangan Anak”
Penulis:
Melly Latifah, Neti Hernawati
Ilustrator:
Fida Nurul Fajriah
Layout:
Rizky Amalia
Penerbit:
Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia IPB
Jl. Lingkar Akademik, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680
Edisi Ke-1 Cetakan Pertama: Desember 2018

Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang

Dilarang memperbanyak buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit

ISBN: 978-623-7050-06-3
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Ta’ala, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan begitu banyak rahmat dan karunia Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan
Modul ini dengan baik. Modul dengan judul Penyediaan Lingkungan Belajar untuk Pengembangan
Anak adalah bagian dari Modul Edukasi Lanjut dalam rangka Akademi Keluarga Hebat Indonesia
Kelas Keluarga 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang disusun atas kerja sama Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI dengan Departemen Ilmu Keluarga
dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor (IKK, FEMA, IPB).
Keluarga sebagai lingkungan terkecil dan terdekat seseorang menentukan bagaimana
seseorang tersebut bisa menjalankan peranannya sebagai individu maupun makhluk sosial
dengan baik. Keluarga merupakan tempat pertama kali seseorang mengenal kasih sayang, nilai-
nilai kemanusiaan, dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Setiap keluarga
mempunyai individu-individu yang mempunyai kebutuhan berbeda-beda. keluarga merupakan
sebuah sistem yang di dalamnya terjadi pembagian cinta kasih, rasa hormat, dan tanggung jawab.
Selain itu, keluarga juga merupakan suatu sistem pengasuhan dan pembelajaran manusia
(humanizing) dengan memanfaatkan sumber daya dari lingkungannya yang kemudian diubah
untuk memenuhi kebutuhan fisik guna kehidupan yang lebih baik bagi anggota keluarga. Oleh
karenanya, keluarga berfungsi dalam menjaga, menumbuhkan, dan mengembangkan anggota-
anggotanya.

iii
Hal tersebut menyiratkan bahwa untuk dapat menciptakan Keluarga Indonesia yang Hebat
dan Sejahtera maka upaya untuk menyiapkan, membina, dan mengembangkan keluarga-
keluarga Indonesia melalui sebuah rangkaian edukasi yang terstruktur merupakan sebuah
kebutuhan. Dalam Akademi Hebat Keluarga Indonesia, BKKBN RI dengan Departemen IKK,
FEMA, IPB mengembangkan program-program edukasi keluarga dan salah satunya adalah Kelas
Keluarga 1000 HPK.
Modul ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan bacaan yang dapat digunakan
keluarga-keluarga Indonesia, khususnya keluarga dengan ibu hamil dan anak baduta (1000 HPK),
untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya dalam melaksanakan pengasuhan yang
optimal untuk tumbuh kembang anak mulai dari janin hingga usia dua tahun, dalam 1000 hari
pertama kehidupannya. Modul ini diharapkan dapat berkontribusi dalam membentuk keluarga-
keluarga Indonesia yang hebat dan sejahtera. Keluarga Hebat, Keluarga Cerdas, keluarga
Bahagia.
Penulis mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak dalam penyusunan Modul
ini. Saran dan masukan untuk memperbaiki Modul ini sangat diharapkan.

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
TUJUAN PEMBELAJARAN 1
METODE PEMBELAJARAN 2
Pokok-Pokok Bahasan 3
Karakteristik Belajar Anak Usia Dini 4
Manfaat Bermain 5
Penyediaan Lingkungan Belajar Anak 6
Syarat Alat Permainan Edukatif (APE): 7
LINGKUNGAN BELAJAR UNTUK PENGEMBANGAN KETERAMPILAN FISIK-
MOTORIK PADA BAYI DAN BADUTA 8
LINGKUNGAN BELAJAR UNTUK PENGEMBANGAN KETERAMPILAN BERPIKIR
DAN BERBAHASA PADA BAYI DAN BADUTA 14
Mengembangkan kemampuan berpikir dan berbahasa untuk baduta 16
LINGKUNGAN BELAJAR UNTUK PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KONTROL
DIRI DAN KEMANDIRIAN PADA BAYI DAN BADUTA 19
Soal Latihan 22
LINGKUNGAN BELAJAR UNTUK PENGEMBANGAN KETERAMPILAN SOSIAL
BAYI DAN BADUTA 23
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti edukasi, diharapkan
peserta mengetahui dan mengupayakan
penyediaan lingkungan belajar yang optimal
untuk pengembangan anak

1
METODE PEMBELAJARAN

1. 2. 3.

1. Ceramah
2. Diskusi
3. Menggunakan Alat bantu Leaflet, LCD dan Video

2
Pokok-Pokok Bahasan
A. Karakteristik Belajar Anak Usia Dini
B. Lingkungan Belajar untuk Pengembangan Anak :
1. Lingkungan belajar untuk pengembangan
keterampilan fisik-motorik
2. Lingkungan belajar untuk pengembangan kecerdasan
berpikir dan bahasa
3. Lingkungan belajar untuk pengembangan kemampuan
kontrol diri dan kemandirian
4. Lingkungan belajar untuk pengembangan
keterampilan sosial

3
Anak belajar melalui bermain

Anak belajar dengan cara


membangun pengetahuannya

Anak belajar secara alamiah

Karakteristik Belajar Anak Usia Dini

4
KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

 Ayah bunda harus dapat memberikan hak-hak anak diantaranya


bermain / berinteraksi dengan anak, memberikan kasih sayang
yang cukup kepada anak, memberikan makanan dengan gizi
seimbang, pendidikan yang baik dan berkualitas dengan
memberikan stimulasi/rangsangan sejak dini, bahkan sejak
dalam kandungan.
 Ayah dan bunda sudah seharusnya mengajarkan kepada anak-
anaknya untuk memahami nilai-nilai kearifan lokal, budaya lokal,
seperti mempelajari kesenian daerah diantaranya seni,
permainan tradisional, kerajinan, sastra, tari, nyanyi, musik,
makanan khas daerah dan lain-lain, merupakan perwujudan dari
nilai-nilai kemanusiaan dalam Pancasila.
Manfaat Bermain

 Bermain adalah kebutuhan dan kesempatan bagi anak


untuk menyalurkan kreativitas dan energinya
 Anak dapat memahami konsep berbagi dan peraturan
permainan
 Bermain efektif menghilangkan stres, trauma dan dapat
menyalurkan perasaan anak
 Bermain dapat melatih daya imajinasi anak
 Bermain dapat mengembangkan berbagai kemampuan
seperti : fisik motorik, kognitif, bahasa, emosi, sosial, dan
lainnya

5
Penyediaan Lingkungan Belajar Anak

 Untuk mendukung anak dapat berkembang dengan optimal,


orang tua perlu menyediakan lingkungan untuk anak belajar
 Lingkungan belajar anak meliputi lingkungan fisik dan
lingkungan psikologis
 Lingkungan fisik berkaitan dengan sarana atau fasilitas untuk
anak belajar melalui bermain. Sediakan alat permainan yang
dapat merangsang perkembangan anak lebih optimal (alat
permainan edukatif)
 Lingkungan psikologis berkaitan dengan kenyamanan dan
keamanan untuk anak bermain, adanya interaksi sosial
antara anak dengan orang-orang di sekitarnya

6
Syarat Alat Permainan Edukatif (APE):

Aman

Sederhana

Fungsinya jelas

Ukuran dan berat sesuai

Bermacam-macam tidak mudah rusak

7
LINGKUNGAN BELAJAR UNTUK
PENGEMBANGAN KETERAMPILAN FISIK-
MOTORIK PADA BAYI DAN BADUTA

MOTORIK KASAR
MOTORIK HALUS

8
• Letakkan bayi dengan posisi tengkurap, ajak untuk
mengangkat kepalanya, belai kepala dan leher
Penyediaan belakangnya
lingkungan
• Posisikan bayi terlentang, bantu bayi membalikkan
belajar untuk
posisi tubuhnya.
pengemba-
ngan motorik • Bunyikan mainan di atas kepala bayi dan pindahkan
mainan secara perlahan ke kiri atau kanan untuk
kasar pada
merangsang bayi memiringkan dan menggulingkan
bayi usia badan.
3-6 bulan • Posisikan bayi tengkurap, bunyikan mainan di atas
atau depan agar bayi mengangkat kepalanya dan
melatih otot leher bayi.
• Dudukkan di kursi tinggi untuk merangsang bayi
belajar duduk sendiri, posisikan duduk saat
digendong

9

mengangkat,

Letakkan cermin di depan bayi. Biarkan bayi
menurunkan bokong dan
Penyediaan
lingkungan punggungnya, menggoyangkannya ke depan
belajar untuk dan ke belakang.
pengemba-  Merangkaklah bersama bayi untuk melatihnya
ngan motorik menyeimbangkan badan.
kasar pada
bayi usia  Berdirikan bayi di depan Ibu untuk melatih otot-
otot kakinya
7-12 bulan
 Letakkan mainan di tempat yang bisa
dijangkau dan pindahkan
 Ajak bayi untuk latihan berjalan di rumput atau
taman

10
 Melatih anak berjalan dengan memegangi
Penyediaan kedua tangannya
lingkungan  Memberikan mainan yang dapat didorong-
belajar untuk dorong oleh anak
pengemba-
 Mengajak anak melempar atau menendang
ngan motorik
bola.
kasar pada
anak usia  Membiarkan anak berpura-pura membantu ibu
menyapu, memasukkan pakaian kotor ke dalam
1-2 tahun keranjang, dan membereskan mainan
 Membiarkan anak belajar naik-turun tangga
 Bermain kuda goyang

11
 Ketika bayi mengepal, buka kepalan tangannya, sentuh
jari-jarinya satu persatu dan luruskan, pijat lembut jari-
Penyediaan
jarinya
lingkungan
 Berikan mainan lembut berwarna menyolok, bisa
mengeluarkan bunyi, memiliki pegangan dan
belajar untuk
bisa
digigit agar anak terus menggenggam pengem-
 Letakkan bayi dalam posisi tengkurap. Letakkan
bangan
mainan berwarna-warni dalam jangkauannya dan motorik
biarkan bayi mencoba untuk meraih benda-benda halus pada
tersebut. bayi usia
 Kenalkan bayi dengan beragam tekstur benda di
rumah, seperti kain yang halus, kasar dan berbulu. 0-6 bulan
 Berikan mainan yang berwarna kontras dan
mengeluarkan bunyi di tempat tidur

12
 Kepal dan buka tangan sambil bernyanyi, minta
bayi untuk meniru gerakan ibu.
Penyediaan
 Berikan benda yang bisa digenggam seperti lingkungan
sendok, garpu, dan sebagainya. belajar untuk
 Siapkan kotak mainan berisi mainan. Rangsang pengem-
bayi untuk memindahkan lalu menempatkan lagi bangan
di tempat semula. motorik
halus pada
 Latih anak makan menggunakan sendok plastik bayi usia
dan makan sendiri di kursinya.
 Berikan mainan susun yang berwarna-warni dan
7-12 bulan
biarkan anak memasukkan benda-benda
tersebut untuk melatih kemampuan koordinasi
mata dan tangannya

13
LINGKUNGAN BELAJAR UNTUK
PENGEMBANGAN
KETERAMPILAN BERPIKIR
DAN BERBAHASA PADA BAYI
DAN BADUTA

14
 Bayi sejak usia 0-3 bulan sudah mulai menunjukkan
ketertarikan terhadap warna, bentuk, suasana
terang, dan benda-benda, mengenali wajah, suara,
dan bau tubuh orang lain
 Bayi juga mampu mengingat dan mengenal objek
yang ditunjukkan, menunjukkan keinginan untuk
minum ASI dan bisa mengenali suara orang tuanya
 Berikanlah stimulasi berupa :
 Kontak mata, mengajak anak berbicara sesering
mungkin
 Ajak anak bermain menggunakan benda-benda
berbagai bentuk, warna dan tekstur
 Sering menyentuh dan memeluknya saat bermain
sambil berbicara atau bernyanyi bersamanya

15
KEMANUSIAAN YANG Nilai-nilai Kemanusiaan yang
didapat dari sila kedua Pancasila
ADIL DAN BERADAB adalah :

• Membentuk karakter dan


mengasah kemampuan seorang anak
bukan saja menjadi tugas sekolah dan
lingkungan masyarakat semata, tetapi
menjadi tugas pertama dan utama dari
orangtua. Salah satu cara untuk
mengajarkan karakter adalah dengan
melakukan kegiatan mendongeng
cerita kepada anak dikala waktu
santai, mengisi waktu kosong, waktu
bermain dan sebelum tidur.

• Suasana interaktif, pelukan hangat


dan usapan lembut menjadikan anak
merasa nyaman ketika mendengarkan
dongeng Anda.
Mengembangkan kemampuan berpikir dan berbahasa untuk
baduta

1. Rajin membacakan buku/cerita


• Pilih buku cerita anak dengan gambar mencolok yang akan
menarik perhatiannya dan lakukan dengan menarik supaya
membuatnya antusias.
• Lakukan dengan rutin agar perbendaharaan kosa kata dan
pengetahuan anak semakin bertambah.
2. Mengajak anak berbicara
• Sering ajak anak bicara meski ucapannya masih belum jelas
untuk merangsang keterampilan berbicara dan memberikan
banyak informasi
• Selingi dengan bertanya untuk melatih anak berpikir dan
mengemukakan pikirannya

16
Mengembangkan kemampuan berpikir dan berbahasa untuk
baduta

3. Menanggapi celotehan anak


 Tanggapi celotehan anak meski masih sulit dimengerti
 Koreksi ucapannya yang belum jelas agar kemampuan
berbicara dan bahasanya terus berkembang
 Hindari menggunakan bahasa bayi agar anak mendengar dan
meniru kata-kata yg benar
4. Berikan banyak kesempatan bereksplorasi
 Dukung keingintahuan anak dengan memberikan kesempatan
untuk bereksplorasi.
 Sediakan beragam mainan, seperti bola warna-warni, benda-
benda beraneka bentuk dan warna, mainan bongkar pasang
dan puzzle serta temani anak bermain

17
Mengembangkan kemampuan berpikir dan berbahasa untuk
baduta

5. Bernyanyi dan menggerakkan tubuh


 Ajak bernyanyi lagu anak-anak, seperti Balonku Ada 5, Cicak di
Dinding, Naik Kereta Api, dan sebagainya. Lakukan dengan
riang dan latih anak menggerakkan tubuhnya sesuai dengan
lagu
 Manfaat bernyanyi untuk anak :
 mengembangkan sensitivitas indra pendengaran, ingatan, dan
keterampilan berbicara
 menghibur anak sekaligus membantu perkembangan
kreativitasnya
 membantu membangun rasa percaya diri anak
 membantu pengembangan keterampilan berpikir dan melatih
kemampuan motoriknya

18
LINGKUNGAN BELAJAR UNTUK
PENGEMBANGAN
KETERAMPILAN KONTROL
DIRI DAN KEMANDIRIAN PADA
BAYI DAN BADUTA

19
• Berikan rasa aman dan kasih sayang pada bayi,
terutama pada bulan-bulan awal kehidupan
• Pada usia 3-6 bulan, dapat mulai
memperkenalkan mainan untuk digenggam dan Penyediaan
diraih lingkungan
• Perkenalkan bayangan dirinya di cermin yang belajar untuk
tidak mudah pecah sambil mengajak bayi pengemba-
bicara, bermain cilukba juga dapat dilakukan ngan
• Ketika bayi mulai makan makanan padat, kemandirian
kenalkan makan sendiri, belajar mengelap bayi usia
wajah dan tangan, minum dari gelas yang tidak
mudah pecah, dan menirukan cara memegang 0-12 bulan
sendok atau sikat gigi

20
• Ajarkan anak cara melepas pakaian, melepas sepatu
dan kaos kaki, atau membuka kaos melewati kepala.
• Ajarkan pula cara menggunakan sendok, menyuap
Penyediaan makanan dan minum sendiri melalui kegiatan makan
bersama atau saat Ibu menemani anak makan.
lingkungan
belajar untuk • Ajarkan anak mencuci serta mengeringkan
tangannya, serta bantu belajar menyikat gigi.
pengemba-
• Perkenalkan tempat untuk menyimpan pakaian kotor
ngan dan sepatu.
kemandirian • Bantu anak menentukan pilihan sendiri dengan
anak usia menawarkan pilihan. Latih anak menyatakan
keinginan tanpa menangis atau mengamuk.
1-2 tahun
• Pada usia 2 tahun anak mulai dilatih untuk BAK dan
BAB secara bertahap

21
AYO
latih anak
untuk MANDIRI

agar MAMPU
melakukan
sesuatu untuk
DIRI SENDIRI

22
LINGKUNGAN BELAJAR UNTUK
PENGEMBANGAN
KETERAMPILAN SOSIAL BAYI
DAN BADUTA

23
• Pengenalan keterampilan sosial dapat diawali melalui
kontak mata ketika mengajak ngobrol bayi, tatap matanya
dan bayi akan memberikan respon seperti :
– membalas tatapan mata
– tersenyum
– tangan bayi menggapai wajah atau tangan Ibu

• Pada baduta ajarkan cara antri, cara berbagi makanan


atau mainan dengan temannya
• Keterampilan sosial juga bisa diajarkan pada anak melalui
bercerita dan bernyanyi, mengajak anak jalan dan bertemu
orang lain, menyapa, bermain bersama

24
Soal Latihan
1. Salah satu cara anak belajar adalah melalui bermain. Bermain dapat
memberikan banyak manfaat untuk anak usia dini, di antaranya adalah ……..
a. Membuat anak sembuh dari sakit
b. Mengurangi perilaku jajan anak
c. Melatih keterampilan berbahasa
d. Membuat anak ketagihan bermain

2. Penyediaan lingkungan belajar untuk pengembangan anak dalam bentuk


lingkungan fisik contohnya adalah ……..
a. Menemani anak bermain
b. Menyediakan alat-alat permainan edukatif
c. Mengajak anak berbicara
d. Memberikan rasa aman dan nyaman ketika anak bermain

25
Soal Latihan (Lanjutan …)

3. Salah satu cara untuk melatih keterampilan motorik halus pada baduta adalah
.....
a. Melatih mengepal dan membuka telapak tangan
b. Melatih duduk dan merangkak
c. Melatih miring dan tengkurap
d. Melatih memasukkan sedotan ke dalam botol

4. Keterampilan berpikir dan berbahasa pada anak baduta dapat diajarkan


melalui berbagai cara, di antaranya adalah ……..
a. Rajin membacakan buku/cerita
b. Melakukan kontak dengan anak (main bersama)
c. Mengajarkan anak melempar bola
d. Mengajarkan anak membuka kaos kaki

26
Soal Latihan (Lanjutan …)

5. Manakah yang bukan merupakan cara untuk melatih kemandirian pada bayi
dan baduta?
a. Mengenalkan cara makan, minum dan mengelap mulut sendiri
b. Mengajari bayi memegang biskuit atau makanan lainnya
c. Melatih anak memegang dan menggunakan sendok sendiri
d. Melatih bayi tengkurap dan merangkak

6. Membentuk karakter dan mengasah kemampuan seorang anak bukan saja


menjadi tugas sekolah dan lingkungan masyarakt semata, tetapi menjadi tugas
pertama dan utama dari orangtua. Salahsatu cara untuk mengajarkan karakter
adalah dengan melakukan kegiatan :
a. Mendongeng cerita kepada anak dikala waktu santai, mengisi waktu kosong,
waktu bermain dan sebelum tidur.
b. Main gawai/gadget bersama diwaktu luang.
c. Berbincang pada waktu santai
d. Main catur sekeluarga.

27
Copyright

Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Badan Kependudukan dan Keluarga


Fakultas Ekologi Manusia Berencana Nasional
Institut Pertanian Bogor Republik Indonesia

28

Anda mungkin juga menyukai