- Bahasa Inggris
○ Constitutional Law = Hukum Tata Negara
○ State Law = Hukum Negara
- Bahasa Belanda
○ Staatrecht = HTN dalam arti luas
○ Administratifrecht = Hukum Administrasi
- Bahasa Prancis
○ Droit Constitutionel = HTN
○ Droit Administratif = HAN
- Bahasa Jerman
○ Verfassungrecht = HTN
○ Verwaitungrecht = HAN
- G.W. Paton
Hukum pembagian kekuasan yang sah dan fungsi organ-organ negara. HTN dalan cakupan
yang luas meliputi HAN. Namun, biasanya HTN mengatur organisasi, kekuasaan, dan
kewajiban serta kewenangan pemegang kekuasaan administrasi negara
- Van Apeldoorn
Hukum yang mengatur tugas, hak, dan kewajiban alat pelengkap negara
- Kusuma Pudjosewojo
Hukum yang mengatur bentuk negara, bentuk pemerintahan, hierarku organ negara, dan
kewenangannya
○ Bentuk negara = kesatuan dan serikat
○ Bentuk pemerintahan = republik dan monarki
○ Hierarki organ negara = pemerintah pusat dan pemerintah daerah
- Van der Pot
Hukum yang menentukan badan-badan yang diperlukan wewenangnya masing-masing,
hubungan satu dengan yang lainnya dan hubungan individu dengan kegiatannya
- Kesimpulannya
Hukum tata negara adalah hukum yang mengatur organisasi negara, hubungan antar alat
negara secara vertikal dan horizontal, serta kedudukan warga negara dengan hak
asasinya
Merupakan hal yang harus dijadikan pertimbangan oleh penguasa dalam menentukan isi hukum
positif. Sumber hukum meliputi faktir filosofis, sosiologis, historis, dan pendapat pakar yang
berkembang di masyarakat.
- Jenis Sumber Hukum
○ Formil = dikenal dari bentuknya
○ Materil = dilihat dari isinya
- Van Apeldoorn
○ Historis = tempat ditemukannya hukum, misalnya prasasti
○ Sosiologis = apa yang menentukan isi sumber hukum dari segi masyarakat
○ Filosofis = sebagai isi hukum dan kekuatan mengikat hukum tsb, misalnya aliran
teokrasi melihat sumber hukum berasal dari Tuhan
○ Formil = cara pembentukan hukum
- Achmad Sanoesi
○ Normal langsung = atas pengakuan UU, Traktat, dan Kebiasaan
○ Norma tak langsung = perjanjian karena ada asas Pacta Sunt Servanda , doktrin,
dan yurisprudensi
→ Yurisprudensi berlaku saat para pihak tidak lagi menggunakan upaya hukum
yang tersedia dan saat upaya hukum telah dilakukan
○ Abnormal = proklamasi, revolusi, kudeta (coup d'etat)
- Bagir Manar
○ Sumber hukum materiil = Menentukan isi atau substansi hukum
○ Hubungan sosial
○ Kekuatan politik
○ Situasi sosial-ekonomi
○ Tradisi
○ Pendapat umum
○ Perkembangan internasional
○ Keadaan geografis
- Hierarki perundangan
Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966
1. UUD 1945
2. Ketetapan MPR
3. UU/Perpu
4. Peraturan Pemerintah
5. Keputusan Presiden
6. Peraturan Pelaksana lainnya, seperti: Peraturan Menteri, Instruksi Menteri, dsb
Ketetapan MPR Nomor III MPR/2000 (diperbarui)
1. UUD 1945
2. Ketetapan MPR
3. UU
4. Perpu
5. Peraturan Pemerintah
6. Keputusa Presiden
7. Peraturan Daerah (Proponsi, Kabupaten/Kota, Desa)
Note : perpu posisinya turun dan peraturan pelaksanaan lainnya diganti dengan perda.
Pada masa reformasi ini dikenal hak uji materiil yang dimiliki oleh MPR dan MA. Hak uji
MPR menguji Tap MPR dan UU terhadap UUD, sedangkan MA menguji peraturan dibawah
UU terhadap UU
Undang-Undang No. 10 Tahun 2004 (memperbarui Tap MPR)
1. UUD NRI Tahun 1945
2. UU/Perpu
3. Peraturan Pemerintah
4. Peraturan Presiden
5. Peraturan Daerah (Proponsi, Kabupaten/Kota, Desa)
Note : menghilangkan Tap MPR karena dianggap MPR sudah jarang mengeluarkan
Ketetapan, mensejajarkan perpu dengan UU, dan kepres diganti dengan pepres.
Undang-Undang No.12 Tahun 2011 (final sist)
Adalah hukum yang tumbuh dari praktek penyelenggaraan negara untuk melengkapi,
menyempurnakan, dan menghidupkan kaidah hukum perundang-undangan atau hukum adat
ketatanegaraan
- Terjadinya Konvensi menurut K.C. Wheare
○ Praktek tertentu berjalan dalam jangka waktu yang lama, kemudian diterima
sebagai suatu hal yang wajib (Kebiasaan/custom)
○ Melalui kesepakatan (agreement) diantara rakyat, dimana mereka sepakat untuk
melakukan sesuatu dengan cara tertentu serta menentukan pelaksanaannya. Hal ini
memungkinkan adanya konvensi tertulis
- Konvensi di Inggris
○ Penunjukkan dan pengangkatkan Perdana Menteri.
Raja/Ratu akan menunjuk ketua partai yang akan menguasai kursi terbanyak di
Parlemen
○ Pembubaran Parlemen
Raja/Ratu terikat pada permintaan Perdana Menteri untuk membubarkan Parlemen
○ Kabinet yang kehilangan dukungan parlemen harus meletakkan jabatan
○ Menteri tidak diperbolehkan membuat suatu perjanjian dengan negara lain tanpa
Adalah keputusan hakim yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap, artinya para pihak
tidak menggunakan upaya hukum yang tersedia atau semua upaya hukum sudah dilakukan.
Yurisprudensi ketatanegaraan jg termasuk yurisprudensi dari MK
- Pajak ibaratnya darah yang diperlukan oleh tubuh untuk menopang ketertiban dengan
pemenuhan hak-hak individu
→ Hak-hak tsb dapat dipahami sebagai hak yang berasal dari langit (ilahi) atau hak
yang berlandaskan kontrak sosial
- Dalam pajak, hak asasi tidak diacuhkan asal-muasalnya. Hal yang dipentingkan adalah
pemenuhannya. Hak-hak ini memerlukan biaya yang didapatkan dari pajak
- Fungsi budgeter -> fungsi pajak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
- Pajak ada jika disitu ada masyarakat
→ Karena setiap masyarakat pasti membutuhkan perlindungan hak, nyawa, dan harta,
dimana biaya perlindungannya didapatkan dari pajak
Adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang dari orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapat imbalan secara
langsung dan dugunakan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat (UU Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan)
Pajak adalah perikatan yang timbul karena undang-undang yang mewajibkan seseorang yang
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh undang-undang yntuk membayar sejumlah uang
kepada kas negara yang dapat dipaksakan, tanpa mendapatkan suatu imbalan yang secara
langsung dapat digunakan untuk membiayai pengeluaran negara (rutin dan pembangunan) dan
yang digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan di luar bidang keuangan
a. Fiskus
Pajak yang dioprasionalkan oleh eksekutif. Pada masa Romawi, fiskus adalah bendahara
negara yang memungut uang dari warga untuk diserahkan ke Kaisar
b. Tax payer atau wajib pajak
Individu yng membayar pajak dan memiliki kewajiban untuk membayar pajak
a. Pajak Langsung
Pajak yang harus dibayarkan langsung oleh individu dan tidak dapat diwakilkan.
Umumnya pembayaran secara berkala. Contohnya PPh, PPN, Pajak kendaraan bermotor
b. Pajak Tidak Langsung
Pajak yang dapat dialihkan ke orang lain dan dipungut secara aksidental. Misalnya PPN
yang hanya dipungut jika kita membeli sesuatu
c. Pajak Pusat
Adalah segala aturan yang mengatur hubungan antara pemerintah (fiskus) dan rakyat (wajib
pajak) dimana hukum pajak ini bermuara dari hak dan kewajiban, baik yang dimiliki fiskus
maupun tax payer.
1. Undang-Undang
○ UU No.7 Tahun 1983 juncto UU No.36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan
○ UU No.9 Tahun 1983 juncto UU No.42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai
dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (UU PPN)
○ UU No.28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (UU PDRD)
○ UU No.6 Tahun 1983 juncto UU No.28 Tahun 2007 juncto UU No.16 Tahun 2009
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP)
○ UU No.19 Tahun 1997 juncto UU No.19 Tahun 2000 tentang Penagihan Pajak dengan
Surat Paksa (UU PPSP)
Adalah individu atau badan pajak yang berpotensi untuk dikenakan wajib pajak
a. Subyek Pajak dalam negeri
Ditentukan berdasarkan domisili pendiriannya atau lamanya suatu aktivitas bisnis yang
dilakukan di Indonesia
b. Subyek Pajak luar negero
Mencangkup orang pribadi yang tidak tonggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di
Indonesia tapi lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, dan badan usaha tetap
yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia (tetapi melakukan
kegiatan bisnis di Indonesia)
c. Bentuk Usaha Tetap (BUT)
Usaha yang dilakukan oleh WNA di Indonesia untuk melakukan kegiatan di Indonesia,
tetapi mereka tidak datang sendiri secara fisik. Namun, mereka tetap mendapatkan laba
di Indonesia
Adalah subyek pajak yang sudah pasti dikenai pajak yang terdiri dari orang pribadi dan badan.
Keduanya mempunyai kemampuan untuk:
- Membayar pajak
- Memotong -> contohnya KFC membebankan PPN ke konsumen
- Memungut -> kita menyewa pengacara, maka kita wajib memungut fee terhadap advokat
tersebut
a. Four canons
Asas perpajakan yang baik, dikenalkan oleh Adam Smith melalui bukunya yang berjudul
Wealth of Nations
b. Equality
Jumlah pajak yang dibayar sesuai dengan kemampuan wajib pajak. Dalam prakteknya,
prinsip ini digantungkan kepada jenis pajaknya.
○ Equality vertikal
Keadaan berbeda, diperlakukan jg berbeda. misalkan orang kaya akan membayar
Pembagian hukum:
a. Bentuk hukum = hukum tertulis dan tidak tertulis
b. Fungsi hukum = materiil dan formil
c. Wilayah hukum = regional dan internasional
Hukum perdata dibagi menjadi dua kelompok, yaitu hukum perdata materiil dan hukum perdata
formil.
a. Hukum perdata materiil
Rangkaian hukum yang mengatur hak dan kewajiban dalam lingkup lingkungan keluarga
maupun masyarakat. Contohnya kasus membayar hutang, menyewa rumah, dkk.
b. Hukum perdata formil
Himpunan peraturan hukum yang mengatur bagaimana cara menegakkan hukum perdata
materiil. Ada prosedur kalau misalkan si Si A gamau bayar hutang, gabisa kalau langsung
main hakim sendiri. Ndah main hakim sendiri ini merupakan akibat dari terfokuskan pada
hukum perdata materiil tanpa memperhatikan hukum perdata formil. Hukum perdata
formil diperlukan untuk mencegah terjadinya main hakim sendiri karena telah diatur
bagaiama mekanisme atau prosedur dalam penegakan hukum perdata materil.
c. Penting mana Hukum perdata materil atau formil?
Susah, karena kalau Cuma ada hukum perdata materil maka nanti timbul main hakim
sendiri, kalau formil maka muncul pertanyaan apa yang perlu ditegakkan?
Hubungannya adalah pengertian umum dengan pengertian khusus. Yang umum adalah hukum
perdata formil, sedangkan hukum acara perdata adalah yang khusus. Apakah hukum acara
perdata adalah hukum perdata formil? Tepat . Apakah hukum perdata formil adalah hukum
acara perdata? Belum tentu.
Adalah aturan hukum yang mengatur cara bagaimana mempertahankan hukum perdata
materiil. Penerapan hukum acara perdata dipertahankan aik hukum perdata dalam arti sempit
maupun hukum dagang. Dalam haper inisiatif beracara datang dari pihak yang berkepentingan,
bukan dari pihak penguasa. Namun, inisiatif beracara dapat diajukan penguasa (diwakilkan oleh
Jaksa Penuntut Umum), jika gugatannya berhubungan dengan kepentingan masyarakat .
→ Yang beracara adalah yang merasa dirugikan, tidak usah dengan perantara orang lain
→ Hanya kalau dikehendaki dapat dibantu oleh penguasa
→ Ada pukul bamboo (cari tau).
→ Ada juga pengacara praktek tidak tes, tetapi mendapatkan SK dari Pengadilan Tinggi.
→ Advokat bisa berperkara di seluruh Indonesia. Sejak keluarnya UU No 18 Tahun 2003
menjelaskan tidak adanya nama2 terkait kuasa hukum, semua menggunakan sebutan
advokat.
→ RV memiliki sistem keharusan diwakilan oleh advokat
→ Mulai diajukan surat gugatan oleh penggugat kepada Pengadilan Negeri dalam daerah
hukumnya
→ Dapat diajukan secara lisan atau tertulis
→ Di dalam memajukan gugatan, Hakim berwenang untuk memberikat nasehat, bantuan
kea=pada penggugat
→ Selama beracara hakim berwenang memberikan petunjuk kepada para pihak tentang alat
bukti dan upaya hukum
→ maksudnya hakim tidak usah mencari perkara, tetapi aktivitas hakim tergantung dari
pengajuan gugatan yang diajukan oleh pihak penggugat. Kalau tidak ada gugatan, maka
tidak ada hakim. Suatu perkara mau diajukan ke pengadilan atau tidak bukan urusan
hakim, tetapi urusan pihak yang berkepentingan.
→ Sekali perkara diajukan kepada hakim, hakim tidak boleh menolak perkara tersebut (ius
curia novit). Penolakan perkara tidak boleh kalau dengan alasan hukumnya tidak
jelas/tidak lengkap. Tidak mungkin setiap aspek kehidupan dalam masyarakat dijumpai
dalam hukum, barangkali hukum tertinggal dari peristiwanya, maka hakim akan tetap
→ Maknanya adalah ruang lingkup/luas pokok sengketa bukan urusan hakim, tetapi pihak
yang berkepentingan (penggugat). Jika penggugat dalam surat gugatannya tidak
menuntut tentang gugatan ganti rugi, maka hakim tidak bisa mengusut terkait ganti rugi.
→ Kalau hakim masih bahas terkait ganti rugi, maka hakim melanggar pasal 178 ayat 3 HIR
yang berisi asas ultra petita (hakim memutus melebihi yang dituntut).
→ Kalau hakim sebagai pemimpin sidang, maka hakim harus aktif mengatasi perkara
(mengatasi rintangan dengan waktu yang cepat dan dana yang ringan).
→ Namun, hakim tidak boleh melarang jika pihak penggugat ingin menggugat perkaranya.
Pihak sengketa mau damai, maka hakim harus memfasilitasi dengan mediasi. Hakim di
Indonesia harus bersikap tut wuri, satu sisi bersifat pasif, tetapi dalam sisi yang lain
harus bersifat aktif.
→ Sidang harus terbuka untuk umum. Setiap orang boleh melihat jalannya persidangan
(social control yang formal), tetapi tidak boleh interupsi. Kalau sidang yang ditentukan
dengan sidang terbuka, tetapi prakteknya tidak terbuka, maka putusan yang diberikan
hakim tidak sah. Langkah preventifnya adalah mencatat dalam berita acara agar tidak
lupa.
→ Namun, masih berkemungkinan jika sidang dilakukan dengan pintu yang tertutup,
biasanya terkait kesuilaan, pemerkosaan, dkk. Apa yang menjadi rasio sidang pintu
tertutup dan terbuka? Untuk menjamin objektivitas dan terlindungnya HAM. Oleh sebab
itu, sidang tertutup bukanlah Forum Previlegiatum (pengadilan khusus).
→ Hakim wajib mendengar kepada kedua belah pihak untuk menjamin asas imparsial.
Equality before the law, equal justice under the law, and equal protection on the law
memiliki makna semua orang memiliki kedudukan dalam hukum yang sama. Proses jawab
menjawab merupakan realisasi dari asas diatas. Replik berarti kembali
menjawab. Duplik yaitu adalah jawaban tergugat terhadap suatu replik yang diajukan
oleh penggugat.
→ Artinya untuk menjawab tuntutan penggugat, maka hakim harus memberikan alasan.
→ Dalam hukum pidana, pendanaan diurus negara karena hukum publik. Sedangkan, dalam
hukum perdata harus dibiayai pihak yang bersengketa karena hukum private. Cara
membayarnya menggunakan konsep uang muka/persekot/voorschot yang ditentukan oleh
KPN. Kalau mau berperkara, maka harus bayar persekot dulu. Jika sudah dapat nomor
antre maka tinggal menunggu tanggal persidangan. Biaya perkara ini tergantung setiap
kasus dan pengadilan negeri. Kalau orang tidak mampu, maka bisa berperkara secara pro
deo/gratis. Kalau ada sisa, maka dikembalukan setelah putusan in kracht van gewijsde.
→ Lalu siapa yang harus membayar? Maka persekot harus dibayar oleh ditalangi pihak
penggugat. Namun, nanti setelah selesai persidangan, yang kalah maka yang harus bayar
biaya perkara termasuk persekot.
→ Mungkin tidak biaya perkara ditanggung kedua belah pihak? Mungkin saat hakim
mengabulkan sebagian permintaan penggugat karena yang menang ya dua duanya dan
yang kalah ya dua duanya (karena putusannya kan sebagian).
→ Kalau putusan perdamaian gimana? Maka hakim akan membebankan biaya perkara
kepada kedua belah pihak.
→ Kalau males bayar persekot dikit, maka langsung bayar banyak supaya ngga nambah-
nambah lagi bisa ngga? Bisa karena nanti tetap diperhitungkan bagaimana
pendanaannya.
→ Ada 5 alat bukti, yaitu alat bukti tulisan, saksi, sangkaan, pengakuan, dan sumpah
→ Sumpah ada dua macam:
a. Sumpah suppleoire
○ Sumpah tambahan atas perintah hakim kepada salah satu pihak yang
berperkara supaya dengan sumpah itu dapat diputuskan perkaranya atau
dapat ditentukan jumlah uang yang dikabulkan.
○ Syarat formilnya adalah kurangnua alat bukti dan diperintahkan hakim
b. Sumpah Decisoir
○ Sumpah pemutus yang memiliki daya kekuatan memutus atau mengakhiri
perkara
○ Sumpah yang oleh pihak yang satu (boleh penggugat atau tergugat)
diperintahkan kepada pihak yang lain
- Defent -> pihak yang meminta sumpah
- Delaat atau gedefereerde -> pihak yg diperintahkan bersumpah
c. Sumpah aestimatoire eed
○ Secara khusus diterapkan untuk menentukan berapa jumlah nilai ganti rugi
atau harga barang yang digugat oleh penggugat
○ Apabila dalam persidangan penggugat tidak mampu membuktikan berapa
jumlah ganti rugi yg sebenarnya
○ Begitu jg dengan tergugat yang tidak mampu membantah berapa ganti rugi
sebenarnya
→ Ada dua cara yang berkaitan dengan alat pembuktian:
a. Negatif
Untuk menimbulkan keyakinan kepada hakim, harus didasarkan kepada minimum
Pengantar Hukum Indonesia Page 14
Untuk menimbulkan keyakinan kepada hakim, harus didasarkan kepada minimum
bukti
b. Positif
Jika bukti tertentu sudah diberikan, maka hakim harus memandang kenyataan atau
hubungan itu memang benar-benar sudah terjadi
1. Inisiatif
○ Perdata -> datang dari pihak yang berkepentingan yang dirugikan
○ Pidana -> datang dari penguasa (JPU)
2. Penuntutan
○ Perdata -> penggugat terhadap tergugat
○ Pidana -> JPU mewakili negara berhadapan dengan terdakwa
3. Alat Bukti
○ Perdata -> ada 5 alat bukti (tulisan, sanksi, sankaan, pengakuan, sumpah)
○ Pidana -> ada 4 alat bukti (keterangan saksi, keterangan ahli, surat, clue, dan
keterangan terdakwa
4. Penarikan kembali suatu perkara
○ Perdata -> sebelum ada putusan, pihak yang bersangkutan bisa menarik kembali
perkaranya
○ Pidana -> tidak dapat ditarik kembali
5. Kedudukan para pihak
○ Perdata -> pihak kedudukan sama, hakim bersifat pasid (secundum allegata
iudicare), dan hakim berperan sebagai wasit
○ Pidana -> Jaksa lebih tinggi kedudukannya daripada terdakwa dan hakim bersifat
aktif
6. Dasar putusan hakim
○ Perdata -> cukup berdasar kebenaran formal (akta tertulis, dsb)
○ Pidana -> harus mencari kebenaran materiil
7. Banding
○ Perdata -> banding dari Pengadilan Negeri ke Pengadilan Tinggi disebut Appel
○ Pidana -> banding dari Pengadilan Negeri ke Pengadilan Tinggi disebut Revisi
a. Kebebasan Hakim
Yang berarti bebas dari kekuasaan di luar kekuasaan kehakiman. Kebebasan hakim adalah
salah satu unsur dari negara hukum. Namun, kebebasan hakim tidak mutlak karena
dibatasi oleh dua faktor, yaitu:
a. Yuridis -> pancasila, UUD, UU, hukum tidak tertulis, atau kepentingan para pihak
b. Non-yuridis -> faktor ekonomi, politik, dan keamanan
b. Badan Peradilan Negara
c. Ultrapetitum
Hakim wajib mengadili semua bagian tuntutan dan dilarang menjatuhkan putusan atas
perkara yang tidak dituntut atau mengabulkan lebih daripada yang dituntut
d. Asas objektivitas (audi et alteram partem)
Untuk menjaminnya ada lembaga:
○ Recusatie (hak ingkar) -> dari pihak yang bersengketa
○ Excusatie (verschoningrecht) -> dari hakim
e. Lingkungan Peradilan
Lingkungan peradilan terbagi atas:
○ Umum dan khusus
○ Tingkat I dan Tingkat II (dengan catatan MA bukan tingkat III)
a. Declaratoir
- Menyatakan ada tidaknya sesuatu keasaan hukum tertentu
- "Menytakan sebagai hukum, bahwa si A adalah pemilik dari tanah ini" atau "Si A
adalah anak sah dari si B:
b. Condemnatoir
- Menjatuhkan hukuman atau peradilan terhadap seseorang
- "menghukum tergugat untuk membayar penggantian kerugian sekian rupiah:
c. Konstitutif
- Bersifat menghapuskan, memutus, atau merubah sesuatu keadaan hukum tertentu,
atau dijadikan keadaan hukum yang baru
- Misal suatu perkawinan dinyatakan batal, perjanjian diputuskan, seseorang
dinyatakan pailit
→ Apabila keputusan hakim sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap (in kracht van
gewijsde), maka hubungan hukum tersebut telah ditetapkan untuk selama-lamanya dan
karenanya sudah tidak dapat diubah lagi
→ Perkataan eksekusi atau pelaksanaan sudah mengandung arti bahwa pihak yang
dikalahkan tidak mau menaati putusan itu secara sukarela sehingga dipaksakan
kepadanya dengan kekuatan umum
→ Upaya menjalankan putusan hakim:
- Eksekusi Riil
Sungguh-sungguh dijalankan sesuai yang diputuskan
•
→ Urutan tahapan sidang perdata:
Pembacaan gugatan -> Jawaban -> Replik -> Duplik
Setelah gugatan dibacakan oleh penggugat, pihak tergugat akan membuat jawaban atas
gugatan. Kemudian, pihak penggugat akan menjawab kembali jawaban yang disampaikan
tergugat yang disebut dengan replik. Terhadap replik penggugat, tergugat akan kembali
menanggapi yang disebut dengan duplik.
adalah aturan yang bersifat prosedural (formil) yang digunakan untuk melaksanaka aturan
hukum pidana substantif (materiil). Konten hukum pidana sebagai hukum materil mengatur
perbuatan apa saja yang dilarang, apa sanksi pidana yang berlaku jika pelarangan itu
dilanggar, pertanggung jawaban pidana beserta pertanggungjawabannya. Hukum acara pidana
mengatur proses yang berlaku untuk melaksanakan hukum materil, mulai proses penyelidikan
hingga eksekusi putusan pengadilan. Hukum Acara Pidana dibagi di lingkungan Peradilan Umum
dan Peradilan Militer
adalah Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) No.8 tahun 1981. Sebelumnya,
berlaku Herzien Inlandsch Reglement atau HIR yang merupakan warisan pemerintah colonial
hindia belanda –ada juga di Hukum Acara Perdata.
Asas diferensi fungsi yang mengatur bahwa setiap actor dan institusi yang terlibat dalam
proses peradilan pidana memiliki peran dan fungsi masing-masing.
Misalnya peran penyilidik adalah mencari tau apakah ada pelanggaran tindakan pidana
sehingga memerlukan proses penyidikan. Tentunya peran seorang penyelidik berbeda dengan
peran pengadilan yang tugasnya untuk memeriksa semua bukti yang diajukan baik oleh
penuntut umum maupun penasihat hukum dengan tujuan untuk mencari kebenaran materil
sehingga dapat memutuskan apakah terdakwa salah atau tidak. Masing-masing dari actor dan
institusi ini saling berhubungan sehingga menimbulkan integrated criminal justice system atau
sistem peradilan pidana terpadu`
Pasal 1 ayat 5 KUHAP : “Penyelidikan adalah serangaian tidakan penyelidik untuk mencari
dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindakan pidana guna menentukan
dapat atau tidaknya dilakukan penyelidikan menurut cara yang diatur dalam Undang-
Undang ini”.
○ Artinya jika ada seseorang yang melaporkan pelanggaran tindakan pidana, maka
tugas seorang penyelidik adalah menelusur laporan/aduan tersebut.
○ Kalau benar ada pelanggaran tindakan pidana dengan bukti adanya laporan
permulaan, aduan ini baru bisa lanjut ke tahap penyidikan.
○ Kewenangan penyelidik adalah menerima laporan/pengaduan, mencari keterangan
dan mencari barang bukti.
○ Penyelidik tidak hanya dilakukan oleh penyelidik POLRI, tetapi juga bisa dilakukan
oleh Jaksa, KPK, PPNS, Komnas HAM
○ Status orang yang berada dalam proses penyelidikan dan penyidikan adalah
tersangka
→ Tersangka adalah seseorang yang kearena perbuatannya atau keadaannya
berdasarkan bukti permulaan patut diduga sebagai pelaku tindak pidana
○ Sebelum dilakukan penyelidikan, status seseorang dinamakan saksi
Pasal 1 ayat 2 KUHAP: ‘Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyisik dalam hal dan
menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini untuk mencari serta mengumpulkan
bukti yang dengan bukti itu terang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan
Adalah tindakan penuntut umum untuk melimpahkan perkara pidana ke Pengadilan Negeri
yang berwenang dengan permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang
pengadilan.
○ Penuntutan dilakukan setelah selesainya penyidikan,
○ tujuan penuntut adalah untuk menetapkan dakwaan terhadap tersangka yang
sekarang menjadi terdakwa.
○ Isi dari dakwaan itu adalah identitas tersangka, penjelasan dugaan tindak pidana,
daftar bukti, dan tuduhan terhadap tersangka yang sekarang menjadi terdakwa.
○ Penuntutan harus berdasarkan surat berita acara.
○ Penuntut umum adalah pejabat yang diberi wewenang untuk melakukan penuntutan,
yaitu Jaksa
→ Setiap penuntut umum pasti jaksa, tetapi setiap jaksa belum tentu penuntut
umum
Adalah serangkaian tindakan hakim untuk mengadili (menerima, memeriksa, dan memutus)
suatu perkata pidana
○ Pemeriksaan dilakukan setelah adanya dakwaan.
○ Tujuan pemeriksaan adalah untuk menentukan apakah terdakwa bersalah atau tidak
berdasarkan dakwaan yang diajukan oleh Penuntut Umum dan juga berdasarkan
alat bukti yang telah dikumpulkan sebelumnya.
Upaya hukum dilakukan karena salah satu pihak tidak puas dengan putusan pengadilan.
Ada dua jenis upaya hukum, yaitu
a. Upaya hukum biasa
○ Naik banding
→ putusan yang tidak bisa naik banding adalah putusan bebas, putusan lepas
dari segala tuntutan, dan putusan dalam acara cepat (kasus pelanggaran lalu
lintas).
→ Naik banding diajukan ke pengadilan tinggi paling lambat 7 hari setelah
diajukan/putusan dijatuhkan.
Alat bukti adalah segala hal yang dapat digunakan untuk membuktikan kebenaran suatu
perkara pidana di pengadilan
Saksi adalah orang yang dapat memberikan keterangan dalam rangka penyelidikan,
penyidikan, pemeriksaan, berdasarkan apa yang dilihat, didengar, atau dialami sendiri.
Sesuai pasal 184 ayat 1 KUHAP, ruang lingkup saksi sangat terbatas pada orang yang
dilihat, didengar, dan mengalami sendiri perbuatan pidana. Namun, setelah dikeluarkan
Putusan MK No. 65/PUU-VIII/2010 memperluas definisi saksi, agar dapat mencakup saksi
alibi –selama orang tsb memiliki pengetahuan faktual yang berguna untuk penyidikan,
penyelidikan, dana pemeriksaan maka orang tsb boleh menjadi saksi.
Catatan penting mengenai saksi:
a. Keterangan saksi harus relevan dengan pokok perkara
b. Keterangan saksi harus disampaikan dalam sumpah agar dapat dianggap sah
Saksi ahli hanya dapat memberikan keterangan berdasarkan keahliannya pada bidang
tertentu guna membantu hakim memahami suatu permasalahan. Saksi biasa memberikan
keterangan fatual, sedangkan saksi ahli memberikan pengetahuan berdasarkan ilmu
pengetahuan. Ada tiga macam saksi ahli, yaitu ahli teknis (ahi Bahasa, ahli IT), ahli yang
membutuhkan riset sebelum melakukan keterangan (psikolog), dan ahli yang tidak
membutuhkan riset sebelum melalukan keterangan (ahli hukum pidana untuk menerangkan
asas).
Dokumen adalah alat tulis bukti tertulis, termasuk berita acara, akta, dan surat hukum
lainnya. Ada empat jenis dokumen, yaitu berita acara (surat lainnya yang dikeluarkan
pihak yang berwenang), surat hukum (sertifikat tanah, akta kelahiran, paspor),
keterangan ahli yang dibuat diluar pengadilan (visum et repertum yang direkam/dicatat
dalam bentuk dokumen), dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan pokok perkara
(print-out postingan penghinaan yang dilakukan di persidangan)
Petunjuk adalah analisa hukum yang dilakukan oleh hakim terhadap alat bukti lainnya
yang telah diperiksa di hadapan pengadilan. Petunjuk harus bisa mengbungkan antara
fakta, tuduhan, dan terdakwanya.
Terdakwa tidak diambil sumpah –berbeda dengan saksi, tujuannya agar melindungi hak
terdakwa untuk membela diri sendiri (terdakwa tidak tertekan).
Barang bukti adalah objek fisik yang berkaitan dengan perkara pidana yang diatur dalam
KUHAP {asa; 39 ayat 1, terdiri dari
1. barang yang diduga diperoleh dari tindakan pidana
hasil tindak pidana korupsi adalah uang, lalu uang tsb digunakan untuk membeli rumah.
Maka rumah inilah yang disebut barang yang diperoleh dari tindakan pidana)
2. barang yang merupakan hasil dari tindakan pidana
hasil tindak pidana korupsi adalah uang
3. barang yang telah dipergunakan untuk melakukan tindak pidana
kasus pembunuhan menggunakan pisau, maka pisau ini boleh disita
4. barang yang digunakan untuk menghalangi penyelidikan
pembakaran kantor polisi agar menghilangkan barang bukti yang dimiliki polisi, maka
barang yang bisa disita adalah bensin, korek, dan semacamnya
5. barang yang secara khusus dibuat untuk melakukan tindak pidana
kasus terorisme biasanya membuat bom rakitan secara manual. Barang bukti ini boleh
disita
6. barang lain yang diduga ada hubungannya dengan tindak pidana
terdapat pakaian yang berlumuran darah, pakaian ini masih diduga berhubungan dengan
tindak pidana. Oleh sebab itu boleh disita.
1. Relevance: alat bukti yang digunakan harus berhubungan dengan pokok perkara. Alat
bukti ini bisa menerangkan kapan, dimana, bagaimana tindak pidana itu terjadi.
2. Admissibility: dapat diterima atau tidaknya suatu alat bukti. Faktanya adalah semua alat
bukti yang relevan dapat diterima di pengadilan, sebaliknya semua alat bukti yang sudah
- Eksaminasi putusan:
○ Pengujian atau penilaian dari sebuah putusan hakim apakah pertimbangan
hukumnya telah sesuai dengan prinsip hukum dan apakah prosedur hukum acaranya
telah diterapkan dengan benar, serta apakah putusan tersebut telah menyentuh
rasa keadilan masyarakat.
○ Eksaminasi tidak dapat merubah putusan hakim, tetapi majelis hakim yang salah
memutuskan dapat dikenakan sanksi oleh MA. Hal ini berbeda dengan upaya hukum
yang dapat merubah putusa hakim.
○ Eksaminasi adalah salah satu bentuk pengawasan yang esensinya dapat disamakan
dengan legal annotation, yaitu pemberian catatan huukum terhadap putusan atau
dakwaan jaksa
- Eksepsi
Tangkisan atau bantahan yang ditujukan kepada hal-hal yang menyangkut syarat-syarat
atau formalitas gugatan yang mengakibatkan gugatan tidak dapat diterima. Tujuan
pengajuan eksepsi adalah agar proses pemeriksaan dapat berakhir tanpa lebih lanjut
memeriksa pokok perkara
- Putusan bebas (vrijspraak)
○ Pengadilan berpengdapat bahwa dari hasil pemeriksaan sidang, kesalahan terdakwa
atas perbuatan yang didakwakan kepadanya tidak terbukti secara sah dan
meyakinkan.
○ Jaksa Penuntut Umum (JPU) tidak dapat membuktikan kesalahan terdakwa
dikarenakan kurang alat bukti atau alat bukti yang dihadirkan kurang meyakinkan
hakim
○ Pada intinya terdakwa harus dibebaskan
- Putusan lepas dari segala tuntutan (onslag van recht vervolging)
○ Pengadilan berpendapat bahwa perbuatan yang didakwakan kepada terdakwa
terbukti, tetapi perbuatan itu tidak merupakan suatu tindakan pidana.
○ Seorang anak melakukan tindakan pencurian, ternyata terdakwa mengalami
gangguan jiwa
○ Perbuatan terdakwa ternyata perbuatan perdata, dkk
- Putusan pemidanaan
○ Pengadilan berpendapat bahwa terdakwa bersalah melakukan tindak pidana yang
didakwakan kepadanya
○ Hakim berpendapat putusan JPU terhadap terdakwa terbukti berdasarkan dua alat
bukti yang sah serta keyakinannya melakukan tindak pidana
○ Hukuman pemidanaan dapat berupa pidana pokok (pidana penjara atau kurungan),
serta apabila dipandang perlu dapat diberikan pidana denda serta pidanaa
- Hukum antarbangsa
- World law -> hukum yang berlaku di dunia. Sudah tidak digunakan karena hukum
memposisikan diatas negara
- International law
- Publik International Law -> lebih mengatur kepentingan antarnegara
- Law of Nations atau hukum bangsa-bangsa -> belum ada negara berdaulat, adanya
bangsa aja
- Hukum adalah sekumpulan aturan tingkah laku yang ada di dalam masyarakat dengan
adanya kesepatakan dan dijamin oleh external power
- External power kalau di dalam Hukum Nasional lebih kuat daripada Hukum Internasional
- HI juga ada external power, misalkan pra kemerdekaan Timor-Timur, disana ada
pelanggaran HAM. Negara diluar Indonesia berseru untuk memerdekakan Timor-Timur.
- Kekuatan dari external power dalam HI tidak kuat karena sanksinya lemah. Karena negara
tidak bisa dihukum.
- Mahkamah Internasional tidak bisa memaksa bentuk sanksi yang diberikan terhadap
suatu konflik, hal ini diserahkan kepada negara yang berkonflik
1. Dulu
Keseluruhan ketentuan hukum yang mengikat negara dalam hubungan mereka satu sama
lain
2. Kini
Keseluruhan ketentuan hukum yang mengikat subyek Hukum Internasional dalam
hubungan mereka satu sama lain
○ 3 unsur yang terkandung adalah Ketentuan Hukum, Subyek HI, dan Hubungan
a. Umum
Pengertian Sumber Hukum adalah
Sumber Hukum Internasional adalah (ada di poin d dan e)
Adalah proses adopsi perjanjian internasional, atau konstitusi atau dokumen yang bersifat
nasional.
, yaitu:
a. Eksternal
Dalam Prosedur Internasional, ratifikasi adalah perbuatan hukum untuk mengikatkan diri
pada suatu Perjanjian Internasional yang diatur oleh Hukum Perjanjian Internasional.
Ratifikasi dilakukan dengan konfirmasi dari negara.
b. Internal
Dari perspektif Prosedur Nasional, ratifikasi adalah hukum Indonesia yang mengatur
tentang kewenangan eksekutif dan legislatif dalam pembuatan Perjanjian Internasional
serta mengatur produk hukum, apa yang harus dikeluarkan untuk menjadi dasar bagi
Indonesia melakukan prosedur eksternal. Salah satu contohnya UU No.17 Tahun 1985
menjelaskan keseluruhan dari konvensi hukum laut.
Komisi menegaskan bahwa prosedur internal harus dipenuhi untuk dapat dilaksanakannya
prosedur eksternal. Komisi lebih lanjut menegaskan bahwa berlakunya perjanjian terhadap
suatu negara ditentukan oleh prosedur eksternal bukan prosedur internal.
- Segala sesuatu yang dapat memperoleh hak dan kewajiban dari hukum
- Pemilik kepentingan yang diatur dalam hukum
- Hak prosedural atau hak berperkara di depan pengadilan
- Pihak-pihak peserta perjanjian
a. Hans Kelsen
Yang menjadi subyek hukum internasional hanya negara. Jika negara tidak melindungi hak
individu, maka hak individu tidak akan terpenuhi. Oleh sebab itu, negaralah yang menjadi
subyek hukumnya.
b. Oppenheimer Lauterpacht
Subyek hukum internasional adalah negara
c. Starke
Melihat pada kenyataan prakter, subyek hukum inter adalah individu, negara, dan
organisasi internasional (karena organisasi internasional mampu membuat perjanjian
Adalah norma dasar hukum internasional yang menentukan yang tidak dapat ditiadakan oleh
hukum internasional umum
- Pasal 53
Perjanjian batal apabila pada saat pembentukan bertentangan dengan norma jus cogens
Kedaulatan -> negara sejajar -> hubungan internasional -> Pengadilan Internasional (HI) dan
Pengadilan Nasional (HN)
1. Teori Hubungan HI - HN
○ Monisme
○ Dualisme
○ Modifikasi
2. Primat atau Pengutamaan
3. Berlakunya HI ke dalam HN dalam konsep Perlawanan
- Hanya ada satu sistem hukum di dunia yang mengatur kehidupan manusia, yaitu HI dan
HN
- HI dan HN adalah satu kesatuan hukum
- Menimbulkan persoalan hubungan hierarki atau keutamaan monisme dengan primat
hukum nasional dan monisme dengan primat hukum internasional
→ Primat hukum nasional
beranggapan bahwa Hukum Nasional > Hukum Internasional. HI merupakan lanjutan
dari HN untuk urusan luar negeri dan HI bersumber dari HN
→ Primat hukum internasional
beranggapan bahwa Hukum Nasional < Hukum Internasional. HN tunduk kepada HI
atas dasar pendelegasian suatu wewenang dari HI
- Berasal dari teori dasar berlakunya hukum internasional yang mendasarkan atas kemauan
negara
- Mengakibatkan suatu anggapan dimana hukum nasional dan hukum internasional adalah
Peradilan agama sebagaimana dimaksud pada Pasal 25 ayat 3 UU 48 Tahun 2009 berwenang
memeriksa, mengadili, memutus, dan menyelesaikan perkara antara orang-orang yang
beragama islam sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
UU N0.7 Tahun 1989 UU No.3 Tahun 2006
Pasal 49 ayat 1 Pasal 49
Peradilan Agama memeriksa, Peradila Agama memeriksa, memutus, dan menyelesaikan
memutus, dan menyelesaikan perkara antara orang-orang yang beragama islam.
perkara antara orang-orang
yang beragama islam. Penjelasan pasal 49
Orang-orang beragama islam:
a. Pemeluk agama islam
b. Orang yang menundukkan diri dengan suka rela pada
hukum islam
Doni mengajukan pembiayaan ke Bank Syariah, kemudian
terjadi sengketa. Doni merupakan warga negara nonislam,
tetapi dalam penyelesaian sengketanya menggunakan
hukum islam
c. Badan hukum yang menundukkan diri dengan suka rela
pada hukum islam
Badan hukum bersengketa dengan bank syariah, maka
penyelesaiannya di Peradilan Agama bukan di Peradilan
Negri.
UU No.48 Tahun 2009: PA adalah salah satu oelaksana kekuasaan kehakiman di lingkungan
peradilan agama (termasuk Lembaga Yudikatif)
1. Kompetensi relatif: terkait wilayah hukum, contoh pengadilan agama surabaya hanya bisa
mengadili perkara di wilayah surabaya
2. Kompetensi absolut: terkait jenis perkara dan jenjang pengadilan
Perluasan kompetensi absolut
UU No.7 Tahun 1989 UU No.3 Tahun 2006
Jenis perkara yang menjadi kompetensi Pasal 49
Pengadilan Agama (Pasal 49 ayat 1): a. Perkawinan
a. Perkawinan b. Waris
b. Kewarisan, wasiat, dan hibah yang c. Wasiat
dilakukan berdasarkan hukum islam d. Hibah
c. Wakaf dan shadaqah e. Wakaf
f. Zakat
g. Infaq
h. Shadaqah
i. Ekonomi syariah
Wasiat adalah perbuatan seseorang memberikan suatu benda atau manfaat kepada orang lain
atau lembaga/badan hukum yang berlaku setelah yang memberi tersebut meninggal dunia.
Wasiat dapat diberikan setelah pewasiat sudah meninggal dunia.
Hibah adalah pemberian suatu benda secara sukarela dan tanpa imbalan dari seseorang ke
badan hukum kepada orang lain atau badan hukum untuk dimiliki. Pergantian hak milik
langsung dilakukan, tanpa menunggu pemberi hibah meninggal.
Wakaf adalah perbuatan seseorang atau sekelompok orang untuk memisahkan dan/atau
menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka
waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan
umum menurut syariah.
Zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim atau badan hukum yang dimiliki
oleh orang muslim sesuai dengan ketentuan syariah untuk diberikan kepada yang berhak
menerimanya.
Infaq adalah perbuatan seseorang memberikan sesuatu kepada orang lain guna menutupi
kebutuhan, baik berupa makanan, minuman, mendermakan, meberikan rezeki (karunia), atau
menafkahkan sesuatu kepada orang lain berdasarkan rasa ikhlas, dan karena Allah SWT.
Shadaqah perbuatan seseorang memberikan sesuatu kepada orang lain atau lembaga/badan
hukum secara spontan dan suka rela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu dengan
mengharapkan ridho Allah SWT dan pahala semata.
Infaq selalu berupa materi, sedangkan shadaqah tidak selalu berupa materi (misalkan
senyuman). Namun, perkara yang bisa diajukan ke Pengadilan Agama hanya dalam bentuk
materi.
1. Bank Syariah
2. Lembaga keuangan mikro syariah
3. Asuransi syariah
4. Reasuransi syariah
5. Reksa dana syariah
6. Obligasi syariah dan surat berharag berjangka menengah syariah
7. Sekuritas syariah
8. Pembiayaan syariah
9. Pegadaian syariah
10. Dana pensiun Lembaga Keuangan Syariah (LKS)
11. Hisnis syariah
Memutus perkara pada tingkat pertama dan terakhir serta putusannya bersifat final dan
mengikat terhadap perkara-perkara:
a. Pengujian UU terhadap UUD 1945 (kewenangan asli MK)
b. Sengketa kewenangan Lembaga negara yang kewenangannya diberikan konstitusi
c. Pembubaran partai politik
d. Sengketa hasil pemilu
Pemkzulan Presiden dan/atau Wapres --> pasal 7B UUD 1945
- Alurnya : DPR -> MK -> MPR
- MK bertugas memerika, mengadili, dan memutus pendapat DPR paling lama sembilan puluh
hari setelah permintaan DPR diterima MK
1. Pemohon:
- Pihak yang menganggap hak dan/atau kewenangan konstitusionalnya dirugikan oleh
berlakunya UU
- Perorangan WNI, badan hukum publik dan privat, kesatuan masyarakat adat, lembaga
negara
2. Pihak terkait: DPR dan Presiden sebagai pembentuk UU
3. Para pihak terkait yang berkepentingan dengan perkara a quo
Alat bukti yang dapat diajukan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi antara lain:
a. Alat bukti surat
Alat bukti yang berupa tulisan yang berisi keterangan tertentu tentang suatu peristiwa,
keadaan atau hal-hal tertentu dan ditandatangani, bukti tertulis tersebut lazim disebut
akta.
b. Keterangan saksi
Keterangan yang diperoleh dari seorang atau lebih saksi tentang suatu peristiwa pidana
yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri, dan ia alami sendiri.
c. Keterangan ahli
Keterangan yang diberikan oleh sesroang yang memiliki keahlian khusu tentang hal yang
diperlukan untuk membuat terang suatu perkara.
d. Keterangan para pihak
Para pihak yang terkait adalah pihak yang terdampak dari UU a quo, tetapi tidak menjadi
pemohon.
Lalu mengapa dibutuhkan keterangan dari para pihak? Karena kalau permohonan dari
pemohon dikabulkan, maka UU tersebut efeknya berlaku untuk seluruh rakyat Indonesia.
Artinya MK harus benar-benar mempertimbangkan perkara yang berhubungan dengan a
quo.
Keterangan dari para pihak bisa didapat dengan inisiatif pribadi para pihak (mengajukan
diri) dan dipilih oleh Hakim MK.
e. Petunjuk
Perbuatan, kejadian, atau keadaan yng karena kesesuaianya menandakan bahwa telah
terjadi suatu pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan. petunjuk hanya
dapat diperoleh dari keterangan saksi, surat, dan keterangan terdakwa.
f. Alat bukti elektronik
- Persamaan
○ keinginan untuk melindungi HAM
- Perbedaan
○ Dalam konsep Rule of Law kedudukan pejabat dan rakyat sama dimuka hukum
(equality before the law), sedangkan dalam konsep rechtstaat unsur pemerintah
lebih kuat daripada unsur masyarakat.
○ Dalam konsep Rechstaat, terdapat PAN yang memberikan perlindungan hukum bagi
masyarakat terhadap tindakan pemerintah yang melanggar HAM (respon poin
kedua)
○ Dalam konsep Rule of Law tidak ada PAN
- Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 menyatakan bahwa Indonesia adalah negara hukum
- Pasal 24 UUD 1945 yang dijabarkan lebih lanjut dalam Pasal 18 UU 48 Tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman
Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah MA dan badan peradilan yang berada
di bawahnya dalam lingkup peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer,
peradilan tata usaha negara, dan sebuah MK
- Istilah ini dianggap lebih tepat karena administrasi lebih luas cakupannya, yaitu:
a. Sebagai aparatur negara, aparatur pemerintah, instansi politik (kenegaraan) mulai
dari Presiden sampai Kepala Desa.
b. Sebagai fungsi atau aktifasi, yakni kegiatan pemerintahan
c. Sebagai proses teknis penyelenggaraan UU
- Atribut negara pada PAN sangat berlebihan karena hanya negara saja yang berhak
membentuk peradilan dan tidak ada peradilan administrasi swasta (beda dg peradilan
militer dan sipil)
- Sengketa TUN
Sengkat yang timbul dalam bidang TUN antara orang atau badan hukum perdata dengan
badan atau pejabat TUN, baik di pusat maupun di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya
keputusan TUN, termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan yang berlaku
- Badan atau Pejabat TUN
Badan atau pejabat yang melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
- Tata Usaha Negara
administrasi negara yang melaksanakan fungsi untuk menyelenggarakan urusan
pemerintahan baik di pusat maupun di daerah.
- Keputusan TUN
○ Suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat TUN yang berisi
tindakan HTUN yang berdasarkan peraturanyang berlaku dan bersifat konkret,
individual, dan final sehingga menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau
badan hukum perdata
○ Bentuknya penetapan tertulis, tetapi tidak terikat bentuknya dengan standar-
standar tertentu.
- Penetapan Tertulis
Merujduk pada isi dan bukan pada keputusan. Bertujuan untuk memudahkan pembuktian
sehingga sebuah memo atau nota dapat memenuhi syarat tertulis apabila:
a. Badan atau pejabat TUN yang mengeluarkan
b. Maksud serta mengenai hal apa isi tulisan itu
c. Kepada siapa tulisan itu ditujukan
d. Apa yang ditetapkan di dalamnya
- Bersifat Konkret
Obyek yang diputuskan dalam KTUN tidak abstrak, tetapi berwujud tertentu atau dapat
ditentukan. Misalnya rumah, izin usaha, pemecatan pegawai, pengangkatan pns
- Bersifat Individual
Keputusan tidak ditujukan kepada umum, tetapi tertentu baik alamat maupun hal yang
dituju. Kalau yang dituju lebih dari seorang, maka tiap-tiap nama orang yang terkena
keputusan harus disebutkan. Subyeknya harus jelas.
Keputusan tata usaha negara yang dapat digugat di PTUN diatur dalam (Pasal 1 ayat 3
dikurangi Pasal 2) ditambah Pasal 3 UU PTUN, sedangkan berikut adalah KTUN yang tidak dapat
digugat di PTUN (Pasal 2):
1. KTUN yang merupakan hukum perdata
2. KTUN yang merupakan pengaturan yang bersifat umum, tidak memenuhi sifat konkrit dan
individual
3. KTUN yang masih memerlukan persetujuan
4. KTUN yang dikeluarkan berdasarkan ketentuan KUHP dan KUHAP
5. KTUN yang dikeluarkan atas dasar hasil pemeriksaan badan peradilan berdasarkan
ketentuan peratura perundangan yang berlaku
6. KTUN mengenai Tata Usaha TNI
7. Keputusan pemilihan umum baik di pusat maupun di daerah mengenai hasil pemilihan
umum
- Bahasa Latin
kata agraria berasal dari kata ager yang berarti tanah, pedusunan atau sebidang tanah,
Agrarius yang berarti perladangan, persawahan, pertanian, dan lex agraria yang berarti
UU pertanian
- Bahasa Inggris
agraria diartikan agrarian, yaitu tanah dan dihubungkan dengan usaha pertanian.
- Bahasa Belanda
agraria disebut akker yang bermakna tanah pertanian
- Bahasa Yunani
agraria disebut Agros yang berarti tanah pertanian.
- Kamus Besar Bahasa Indonesia
agraria berarti segala yang berhubungan dengan urusan pertanian serta urusan
pemilikan tanah; urusan tanah petanian, perkebunan.
- UUPA
BARAK adalah Bumi, air, ruang angkasa, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
Pasal 47 UUPA
(1) Hak guna air ialah hak memperoleh air untuk keperluan tertentu dan/atau mengalirkan air
itu diatas tanah orang lain.
(2) Hak guna-air serta pemeliharaan dan penangkapan ikan diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
Penjelasan Pasal 47.
- Hak guna-air dan hak pemeliharaan dan penangkapan ikan adalah mengenai air yang
tidak berada diatas tanah miliknya sendiri. Jika mengenai air yang berada diatas tanah
miliknya sendiri maka hal-hal itu sudah termasuk dalam isi daripada hak milik atas tanah.
- Hak guna-air ialah hak akan memperoleh air dari sungai, saluran atau mata air yang
berada diluar tanah miliknya sendiri maka hal-hal itu sudah termasuk dalam isi dari hak
milik atas tanah.
- Hak guna-air ialah hak akan memperoleh air dari sungai, saluran atau mata air yang
berada diluar tanah miliknya, misalnya untuk keperluan mengairi tanahnya, rumah
tangga dan lain sebagainya. Untuk itu maka sering kali air yang diperlukan itu perlu
dialirkan (didatangkan) melalui tanah orang lain dan air yang tidak diperlukan seringkali
perlu dialirkan pula (dibuang) melalui tanah orang yang lain lagi. Orang-orang tersebut
tidak boleh menghalang-halangi pemilik tanah itu untuk mendatangkan dan membuang
air tadi melalui tanahnya masing-masing.
Dengan demikian Hak guna air, berdasarkan hukum agraria Nasional pada dasarnya hak atas
air permukaan dan air tanah.
- Air Permukaan adalah semua Air yang terdapat pada permukaan tanah.
- Air Tanah adalah Air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah
permukaan tanah.
- UU no 17 tahun 2019 tentang Sumber Daya Air
Pasal 48 UUPA
(1) Hak guna ruang angkasa memberi wewenang untuk mempergunakan tenaga dan unsur-
unsur dalam ruang angkasa guna usaha-usaha memelihara dan memperkembangkan
kesuburan bumi, air serta kekayaan alam yang terkandung didalamnya dan hal-hal lain
yang bersangkutan dengan itu.
(2) Hak guna ruang angkasa diatur dengan Peraturan Pemerintah.
→ Penjelasan: Hak guna-ruang-angkasa diadakan mengingat kemajuan tehnik dewasa
ini dan kemungkinan-kemungkinannya dikemudian hari.
→ Antariksa adalah ruang beserta isinya yang terdapat di luar Ruang Udara yang
mengelilingi dan melingkupi Ruang Udara. Ruang Udara adalah ruang yang
mengelilingi dan melingkupi seluruh permukaan bumi yang mengandung
udarayangbersifat gas. (UU 21 tahun 2013 tetnang Keantariksaan)
- Unsur-Unsur dari ruang angkasa sebagai obyek hukum agraria yaitu a.l. Udara, Angin,
Elektromagnetik, Awan.
- Gelombang/ radiasi elektromagnetik adalah gelombang yang memancar tanpa media
rambat yang membawa muatan energi listr ik dan magnet (elektromagnetik).
- Dalam Bumi
Berwujud bahan galian padat, cair ataupun gas
- Dalam air
berupa hewan laut -> ikan, terumbu karang, rumput laut, minyak bumi, dsb. Berada di
perairan pedalaman, laut wilayah mapun Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia;
- Diatas air
untuk transportasi laut atau transportasi sungai, dll.
- ruang udara dan ruang angkasa
disana ada energi, yaitu kemampuan untuk melakukan kerja yang dapat berupa panas,
cahaya, mekanika, kimia, dan elektromagnetika.
→ Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja yang berupa panas,
cahaya,mekanika, kimia, dan elektromagnetika.
→ Sumber daya energi adalah sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan, baik
sebagai sumber energi maupun sebagai energi
→ Energi angin untuk listrik; energi sinar matahari untuk solar sel, energi spektrum
frekuensi (energi eloktromagnetika sebagai media transmisi untuk komunikasi);
udara
a. Hukum Pertanahan
Mengatur hak-hak penguasaan atas tanah, dalam arti permukaan bumi (UU No.5 Tahun
1960).
- Tujuannya:
○ Pemerataan penguasaan dan pemilikan tanah yg artinya tanah harus
terdistribusi dan harus dimiliki oleh seluruh WNI
○ Pemerataan pemanfaatan tanah yg artinya tanah yg ada di Indonesia harus
didistribusikan kepada berbagai macam kebutuhan dan kegiatan masyarakat
○ Kemakmuran bagi seluruh rakyat yg artinya dengan pemerataan diharapkan
semua orang bisa menjadi makmur (semua orang tercukupi kebutuhan
pokoknya), yaitu bisa memiliki sandang, pangan, dan papan serta bisa
memenuhi kesehatan dan pendidikan.
- Asas Hukumnya
○ Asas persamaan hak laki-laki dan perempuan
○ Asas landreform
○ Asas fungsi sosial
○ Asas semua orang diberi kesempatan untuk mempunyai hak atas tanah
○ Larangan pemilikan dan penguasaan tanah yang melampaui batas
○ Kewajiban pemegang hak atas tanah untuk memelihara tanah
b. Hukum Air
mengatur hak-hak penguasaan atas air (sekarang diatur dalam UU No. 7 Tahun 2004,
yang dibatalkan oleh kep. MK Nomor 85/PUU-XII/2013 Undang-undang Nomor 11 Tahun
1974 tentang Pengairan, UU no 17 tahun 2019 tentang Sumber Daya Air);
c. Hukum Pertambangan
mengatur hak-hak penguasaan atas bahan-bahan galian/tambang, seperti yang
dimaksudkan oleh UU Pertambangan (UU No. 4 tahun 2009 tentang MINERBA, yg
menggantikan UU No. 11/1967) dan UU Minyak dan Gas Bumi (UU 22/2001);
d. Hukum Panas Bumi
Panas Bumi (UU 21/ 2014, yang menggantikan UU no 27/2003)
e. Hukum Kehutanan
mengatur hak-hak penguasaan atas sumber daya hutan (diatur dalam UU No. 41/1999,
yang menggantikan UU sebelumnya UU No. 5/1967);
Pasal 5 UUPA
Hukum agraria yang berlaku atas bumi, air dan ruang angkasa ialah hukum adat, sepanjang
tidak bertentangan dengan kepentingan nasional dan Negara, yang berdasarkan atas
persatuan bangsa, dengan sosialisme Indonesia serta dengan peraturan-peraturan yang
tercantum dalam Undang-undang ini dan dengan peraturan perundangan lainnya, segala
sesuatu dengan mengindahkan unsur-unsur yang bersandar pada hukum agama.
Adalah Hukum Adat atau hukum agraria didasarkan atas hukum adat.
→ (Penjelasan Umum UUPA): hukum adat berfungsi sebagai sumber utama pembangunan
hukum tanah nasional, diambil dari hukum adat dan hukum adijadikan dasar konsepsi,
asas-asas, dan lembaga-lembaga hukum dari dat yang berkaitan dengan tanah.
→ Hukum Aagraria Nasional “ialah hukum adat” (pasal 5 UUPA): hukum adat berfungsi
sebagai “pelengkap”, apabila hukum tanah yang tertulis belum lengkap atau belum ada,
maka yang berlaku norma-norma hukum adat tentang tanah, untuk mencegah terjadinya
kekosongan hukum, dengan syarat tidak bertentangan dengan:
- kepentingan nasional dan negara
- Berdasar atas persatuan bangsa
- sosialisme Indonesia
- peraturan UUPA
- peraturan perundangan lainnya.
- Mengindahkan unsur agama
Kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia
dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain (Pasal 1 butir 1 UU No.32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup)
Semua benda yang ada di dalamnya termasuk mahkluk hidup. Bagaimana cara memahami alam?
Dengan melakukan pendekatan dualistik dn holistik, berikut penjelasannya:
a. Pendekatan Dualistik
→ Melihat secara terpisah antara alam dan budaya
→ Alam dianggap sebagai sesuatu yang tidak bisa dijangkau oleh menusia dan bersifat
liar karena tidak tersentuh oleh tangan manusia
→ Budaya adalah segala sesuatu yang ada diluar sana yang dilahirkan manusia
→ Pendekatan ini mulai ditinggalkan karena hampir seluruh alam sudah tersentuh oleh
tangan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung
b. Pendekatan Holistik
→ Melihat bahwa yang dimaksud sebagai lingkungan atau alam adalah persinggungan
antara biotik, abiotik, dan budaya.
→ Persinggungan ini yang meletakkan alam sebagai sebuah proses yang teridiri dari
tiga lingkaran tersebut
→ Di dalam UU No.32 Tahun 2009 penjelasan tentang alam dimasukkan sesuai dengan
pendekatan holistik
a. Nilai Instrumental
→ Alam semata-mata sebagai sumber daya yang secara tidak langsung berpengaru
terhadap keberlangsungan hidup manusia
→ Alam memiliki nilai jika dikonsumsi secara langsung
b. Nilai Eksistensi
→ Alam menjadi ciri khas tersendiri suatu daerah
→ Misalnya pulau komodo
c. Nilai Intrinsik atau Inheren
→ Nilai untuk alam itu sendiri
→ Alam ada untuk dirinya dia sendiri bukan untuk semata-mata melauyani manusia
→ Jika manusia punah, pohon tetap tumbuh dan berbuah tanpa ada manusia sehingga
alam melakukan evolusinya sendiri tanpa bantuan manusia
a. Klasik
- Eksploitasi SDA sebesar-besarnya
- Tidak mementingkan kebutuhan generasi di masa depan
- Manusia memandang lingkungan tidak bernilai, yang terpenting adalah mencukupi
kepentingan manusia
- Sifatnya sektoral dan sukar berubah
- Contohnya peraturan perundang-undangan lingkungan pada zaman hindia belanda
b. Modern
- Menetapkan ketentuan untuk mengatur tindakan manusia yang bertujuan untuk
menjaga eksistensi lingkungan hidup bagi generasi saat ini hingga di masa yang
akan datang
- Sifatnya mengikuti sifat lingkungan itu sendiri (holistik, integral, dan komperhensif),
luwes, dan dinamis
- Contohnya UU No. 4 tahun 1982 dsb
→ Hukum lingkungan berada di tengah-tengah antara hukum publik dan hukum private
→ Hukum lingkungan terbagi atas hukum lingkungan pidana, perdata, dan administrasi
→ Dari ketiga aspek hukum tadi, yang paling banyak adalah hukum lingkungan administrasi
karena emerintah mempunyai peran penting dalam membuat dan mengimplementasikan
kebijakan lingkungan hidup
a. Tahun 1972
- Kesalahpahaman antroposentrisme adalah lingkungan hidup tidak memiliki nilai sehingga
lingkungan di eksploitasi untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia
- Akibatnya keadaan lingkungan mulai mengalami degradasi
- Kesadaran lingkungan secara global mulai muncul dan masyarakat mulai sadar untuk
menjaga lingkungan hidup
- Wakil Swedia dalam sidang umum PBB mengusulkan supaya diadakannya KTT negara-
negara anggota PBB untuk membahas lingkungan hidup ini. Akhirnya diadakanlah
Stockholm Conference on The Human Environment
- Stockholm Conference on The Human Environment adalah konferensi yang melahirkan
UNEP (United Nations Environment Programme) yang mengandung Deklarasi Stockholm
dan 109 rencana aksi
- 5 juni hari lingkungan hidup sedunia
b. Tahun 1983
PBB membentuk WCED (World Commission on Environment and Development), sebagai
komisi independent yang membahas dan memberi rekomendasi terhadap persoalan
- Zaman Belanda
○ Pemerintahan Hindia Belanda cukup peduli dg lingkungan hidup
○ Tentang perburuan untuk hewan (Jachtordannantie 1931)
○ Khusus jawa dan madura (Jachtordannantie Java en Madoera 1940)
○ Kelestarian alam (Natuurbeschermingsordonnantie 1941)
○ Tata ruang (Staatsvormingsordonnantie Stbl 1948 No. 168)
- Zaman Jepang
○ Tidak begitu peduli dg permasalahan lingkungan
○ Larangan untuk menebang pohon tanpa izin (Osamu S. Kanrei No. 6 )
- Zaman Kemerdekaan
○ UU 4/1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingungan Hidup (UULH)
○ UU 23/1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPLH)
○ UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
a. Global
- Hak atas lingkungan yang baik dan sehat sebagai bagian dari ham
- Hak mendapat penddikan lingkungan hidup, akses informasi, akses partisipasi, dan akses
keadilan
- Hak untuk mengajukan usul dan/atau keberatan terhadap rencana usaha dan/atau
kegiatan yang diperkirakan menimbulkan dampah terhadap LH
- Hak untuk untuk melakukan pengaduan akibat dugaan pencemaran dan/atau perusakan
LH
- Hak untuk tidak dituntut secara pidana atau perdata dalam hak memperjuangkan hak
atas LH yang baik dan sehat
UU 32/2009 lebih banyak mengatur hak-hak ini (diatas). Ada kurang lebih 5 hak. UU 4/1982
hanya mengenal 2 macam hak yaitu hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat serta hak
untuk berpartisipasi. UU 29/1997 hanya 3 yaitu ada tambahan hak atas informasi lingkungan
hidup.
→ Suatu upaya untuk mencapai ketaatan terhadap peraturan dan persyaratan dalam
ketentuan hukum yang berlaku secara umum dan individual, baik melalui menggunaan
kewenangan dalam pengawasan maupun penerapan sanksi administrasi, perdata, dan
pidana
→ Preventif -> penggunaan kewenangan dalam pengwasan
→ Represif -> penerapan sanksi
1. Direcht regulation
Mencangkup perintah dan laranagan untuk melakukan sesuatu yang tercermin pada
mekanisme perizinan maupun general rules, lazim dikenal dengan command and control
2. Indirecht regulation
Bermaksud memberikan pilihan alternatif untuk melakukan perubahan perilaku di bidang
pengelolaan lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk instrumen keuangan
3. Self regulation
Sejalan dengan paradigma pengelolaan baru yang terus berkembang, seperti prakter
pengelolaan lingkungan secara sekurela (ISO0-14000 yang dikeluarkan ISO)
Hukum lingkungan di bidang administrasi mempunyai dua unsur pokok, yaitu Pengawasan dan
Sanksi
- Pengawasan
Dilakukan oleh Menteri, Gubernur, Bupati atau Walikota dengan mengangkat PPLH
(Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup) atau PPLHD
- Sanksi
a. Pemberian surat peringatan
b. Paksaan pemerintahan (bestuursdwang)
c. Pembayaran uang paksa (dwangsom)
d. Penangguhan dan pembekuan izin
e. Pencabutan hak izin