Jurnal Adimas ANTIBIOTIK
Jurnal Adimas ANTIBIOTIK
:2023
Syari Fatul Hayanis¹, Madelyne Yuliana Insanie², Fitry Amelia³, Ade Via Juliana⁴, Nabila
Dwi Suryo⁵, Desty Andiani⁶, Keysha Rayi Tifani⁷, Vinsensia Asahi Sulan.L⁶,
Faridatul Jannah
Fakultas Farmasi, Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, Jakarta Utara, Indonesia, 14350
Abstrak
Pengabdian masyarakat merupakan kegiatan yang memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk membantu masyarakat dengan melakukan pemberdayaan tanpa
mengharapkan imbalan tertentu. Salah satu tujuan dari pengabdian masyarakat adalah untuk
menjaga kesehatan dan penyembuhan masyarakat. Obat memiliki peran penting dalam
mengobati kondisi kesehatan dan penyakit tertentu dengan penanganan yang benar.
Antibiotik adalah obat untuk mengatasi atau mencegah infeksi bakteri. Namun, antibiotik
tidak boleh digunakan sembarangan karena bisa meningkatkan risiko terjadinya resistensi
atau kekebalan terhadap antibiotik. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan
memberikan penyuluhan mengenai pentingnya kepatuhan terhadap penggunaan suspensi
antibiotik. Metode yang digunakan adalah melalui ceramah dan diskusi. Hasil kegiatan
pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa warga telah mengetahui dan memahami
pentingnya kepatuhan terhadap penggunaan suspensi antibiotik.
Kata kunci: pengabdian masyarakat, obat, antibiotik, kepatuhan, suspensi antibiotik
Abstract
Community service is an activity that provides opportunities for students to help the community
by empowering them without expecting any rewards. One of the goals of community service is
to maintain the health and healing of the community. Drugs have an important role in treating
certain health conditions and diseases with proper handling. Antibiotics are drugs to treat or
prevent bacterial infections. However, antibiotics should not be used carelessly because it can
increase the risk of resistance or immunity to antibiotics. Community service activities are
carried out by providing education on the importance of compliance with the use of antibiotic
suspensions. The method used is through lectures and discussions. The results of community
service activities show that the community has learned and understood the importance of
compliance with the use of antibiotic suspensions.
Keyword : community service, drugs, antibiotics, compliance, antibiotic suspension
Pharmacy Action Journal; Vol... No... :2023
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. PENDAHULUAN
Antibiotik adalah golongan senyawa antimikroba yang mempunyai efek menekan
atau menghentikan suatu proses biokimia pada organisme, khususnya dalam proses
infeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotik khususnya berkaitan dengan pencegahan
dan pengobatan penyakit infeksi, termasuk bahan antibakteri paling penting.
Antibiotik bekerja dengan mematikan atau menghalangi pertumbuhan populasi
bakteri. Sejumlah antibiotik juga memiliki aktivitas antiprotozoa tetapi antibiotik tidak
efektif melawan virus. Dalam bioteknologi dan rekayasa genetika, antibiotik juga
digunakan sebagai alat seleksi terhadap mutan atau transforman. Antibiotik bekerja
seperti pestisida dengan menekan atau memutus satu mata rantai metabolisme, hanya
saja targetnya adalah molekul bakteri. Antibiotik berbeda dengan disinfektan dalam hal
cara kerjanya, yaitu disinfektan membunuh kuman dengan menciptakan lingkungan
yang tidak wajar bagi kuman untuk hidup.Tidak seperti pengobatan infeksi
sebelumnya, yang menggunakan racun seperti strychnine, antibiotik dijuluki "peluru
ajaib": obat yang membidik penyakit tanpa melukai inangnya.
Antibiotik tidak efektif menangani infeksi akibat virus, jamur, atau nonbakteri
lainnya, dan setiap antibiotik sangat beragam efektivitasnya dalam melawan berbagai
jenis bakteri. Ada antibiotik yang membidik bakteri gram negatif atau gram positif, ada
pula yang spektrumnya lebih luas. Efektivitasnya juga bergantung pada lokasi infeksi
dan kemampuan antibiotik mencapai lokasi tersebut.
Antibiotik oral (diberikan lewat mulut) mudah digunakan dan antibiotik intravena
(melalui infus) digunakan untuk kasus yang lebih serius. Antibiotik kadang kala dapat
digunakan setempat, seperti tetes mata dan salep. Penggunaan jamur dalam menangani
infeksi pertama kali didokumentasikan oleh John Parkinson (1567-1650). Antibiotik
merubah bidang kedokteran secara besar-besaran pada abad ke-20 Alexander Fleming
(1881-1955) menemukan penisilin pada 1928, penggunaannya secara meluas terbukti
sangat bermanfaat pada masa peperangan.
METODE
Khalayak sasaran kegiatan pengabdian ini adalah warga sekitar Rptra Kampung Indah
Lestari yang berlokasi di Sunter Agung, Kec. Tj. Priok, Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Berjumlah 25 Orang Wanita.
Sebelum kegiatan dilakukan, kami mengadakan survey pendahuluan atau tanya jawab
dengan dosen sebagai interaksi awal dengan diadakannya kuis berbasis Google Form.
Berdasarkan hasil survey awal diperoleh informasi bahwa sebagian besar warga belum memiliki
pengetahuan mengenai pentingnya Kepatuhan Terhadap Penggunaan Suspensi Antibiotik
Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan, diawali dengan ceramah dan diskusi.
Jumlah peserta yang hadir sebanyak 25 Warga. Perhatian dan antusiasme Peserta dalam
mengikuti kegiatan cukup tinggi terbukti dengan adanya beberapa warga aktif bertanya mengenai
Pentingnya Penggunaan Suspensi Antibiotik. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah
Warga telah mengetahui dan memahami Pentingnya Kepatuhan Terhadap Penggunaan Suspensi
Antibiotik
Berdasarkan hasil evaluasi 80% warga setuju dan berpendapat bahwa kegiatan
pengabdian ini bermanfaat dan bermakna karena penting untuk meningkatkan pengetahuan
mereka tentang Kepatuhan Terhadap Penggunaan Suspensi Antibiotik
Keberhasilan kegiatan penyuluhan dan pengabdian kepada masyarakat ini karena adanya
faktor-faktor pendukung, diantaranya yaitu: (1) minat dan antusiasme peserta kegiatan tinggi, hal
ini dibukitkan dengan jumlah peserta yang hadir (2) kondisi lingkungan setempat yang asri, hal
ini menjadikan peserta merasa senang dengan kegiatan pengabdian masyarakat ini, karena materi
yang disajikan semuanya terdapat di lingkungan sekitar rumah mereka. Faktor pendorong lain
yaitu (3) dukungan dari pihak Pengurus Rprtra Kampung Indah Lestari, sehingga mereka dapat
memotivasi semua peserta agar dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik, dan memberikan
arahan awal bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk peserta semuanya.
KESIMPULAN
Penyuluhan ini dilaksanakan dengan metode ceramah dan diskusi, memberikan kesempatan
kepada peserta untuk berinteraksi dan bertanya mengenai penggunaan antibiotik. Antusiasme dan
Pharmacy Action Journal; Vol... No... :2023
partisipasi yang tinggi dari peserta menjadi indikator keberhasilan kegiatan ini. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat ini berhasil mencapai tujuan awalnya,
yaitu meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya kepatuhan terhadap penggunaan
suspensi antibiotik.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa 80% dari peserta menganggap kegiatan ini bermanfaat
dan memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan pengetahuan mereka. Faktor pendukung
keberhasilan kegiatan ini antara lain adalah tingginya minat dan antusiasme peserta, kondisi
lingkungan yang mendukung, serta dukungan dari pihak pengurus Rptra Kampung Indah Lestari.
Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat ini
memberikan dampak positif dalam meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya
kepatuhan terhadap penggunaan suspensi antibiotik. Peningkatan pengetahuan ini diharapkan dapat
berkontribusi pada kesehatan masyarakat dan pencegahan resistensi antibiotik di lingkungan
sekitar.
Pharmacy Action Journal; Vol... No... :2023
DAFTAR PUSTAKA
Arang S.Y, Fonny. C dan Sianipar E.A, 2019. Penggunaan Antibiotika yang Rasional pada
Masyarakat Awam di Jakarta. Jurnal Mitra, 3 (1)
Direktoral Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Modul Kurikulum Pelatihan
Penggunaan Obat Rasional.
Kementerian Kesehatan Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 2006. Pedoman
Konseling Pelayanan Kefarmasian di Sarana Kesehatan. Departemen Kesehatan
Fauziah E.B, 2016. Kepatuhan Penggunaan Obat pada Pasien yang Mendapat Terapi Antibiotika
di Puskesmas Pangkalan BUN.Jurnal Surya Medika, 2
Humaida. R, 2014. Strategy to Handle Resistance of Antibiotics. J. Majority,3 (7). 114-115
Muljabar S.M dan Supadmi. W, 2014. Pengaruh Pemberian Informasi Obat Terhadap Tingkat
Kepatuhan Penggunaan Antibiotika pada Pasien ISPA di Puskesmas Kota Gede I
Yogyakarta. Pharmaciana, 4 (2). 144
Naibobe D.M.G, Rengga M.P.E dan Naja K.R, 2020. Pengaruh Pemberian Konseling terhadap
Kepatuhan Penggunaan Antibiotika pada Pasien Infeksi Saluran Pernafasan Akut di
Puskesmas Sikumana. CHMK Pharmaceutical Scientific Journal. 3 (2)
Pratiwi. Y dan Sugiyatno K.C, 2019. Hubungan Pengetahuan Pasien Tentang Obat Keras Terhadap
Pembelian dan Kepatuhan Pasien Minum Obat Tanpa Resep Dokter di Apotek Kabupaten
Kudus. Cendikia Journal of Pharmacy. 3 (2).76
Yulyuwarni, 2017. Profil Pelayanan Informasi Obat Terhadap Pasien dengan Resep Antibiotika di
Apotek Kota Bandar Lampung. Jurnal Analis Kesehatan. 6 (1).590
Wibowo R dan Soedibyo S, 2018. Kepatuhan Berobat dengan Antibiotika Jangka Pendek di
Poliklinik Umum Departemen Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit DR. Cipto Mangukusumo
Jakarta. Sari Pediatri. 10 (3). 171-172