Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN LABUHANBATU UTARA

UPTD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AEK KANOPAN


JL. LINTAS SUMATERA DESA SIDUA-DUA TELP (0624) 92525
KEC. KUALUH SELATAN KAB. LABUHANBATU UTARA

KOMITE ETIK DAN HUKUM


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AEK KANOPAN KABUPATEN
LABUHANBATU UTARA

A. PENDAHULUAN

Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk


hidup sehat bagi setiap warga Negara. Agar dapat mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur
kesejahteraan umum dari tujuan Nasional, perlu ditingkatkan upaya untuk
memperluas dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dengn mutu
yang lebih baik dan biaya terjangkau.

Selain itu dengan semangkin meningkatnya pendidikan dan keadaan


social ekonomi masyarakat, maka system nilai dan orientasi dalam
masyarakatpun mulai berubah.
Masyarakat cenderung menuntut pelayanan umum yang lebih baik, lebih
ramah, lebih bermutu termasuk pelayanan kesehatan. Dengan semakin
meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu Pelayanan Rumah Sakit,
maka fungsi Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Aek Kanopan
Kabupaten Labuhanbatu Utara bertahap perlu terus ditingkatkan agar
menjadi efektif dan efisien serta memberi kepuasan dan kenyamanan
kepada pasien, keluarga maupun masyarakat.

B. LATAR BELAKANG

Rumah Sakit Umum Daerah Aek Kanopan Kabupaten


Labuhanbatu Utara adalah suatu institusi Pelayanan Kesehatan yang
Kompleks, padat karya dan padat modal. Kompleksitas ini muncul
karena pelayanan kesehatan menyangkut berbagai fungsi pelayanan,
pendidikan dan penelitian, serta mencakup berbagai tingkatan maupun
jenis disiplin. Agar Rumah Sakit Umum Daerah Aek Kanopan Kabupaten
Labuhanbatu Utara mampu melaksanakan fungsi yang demikian
komleks, maka diperlukan Sumber Daya Manusia yang professional
dibidang teknis medis maupun admionistrasi kesehatan. Untuk menjaga
dan meningkatkan mutu pelayanan, Rumah Sakit Umum Daerah Aek
Kanopan Kabupaten Labuhanbatu Utara mempunyai suatu aturan yang
menjamin peningkatan mutu di semua tingkatan.
C. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM

Terselenggaranya kegiatan Hukum Rumah Sakit yang efektif dan


berkualitas

2. TUJUAN KHUSUS

Memberikan masukan dan pertimbangan kepada Kepala Rumah Sakit


dalam hal :
a. Penyusunan dan perumusan medicoetik legal dank ode etik
pelayanan Rumah Sakit.
b. Menyelesaikan masalah etik Rumah Sakit dan pelanggaran terhadap
kode etik Pelayanan Rumah Sakit.
c. Pemeliharaan etik penyelenggaraan fungsi Rumah Sakit, Hospital
Bylaws, dan Medical Staff Bylaws.
d. Sebagai gugus tugas dalam penanganan masalah hokum di Rumah
Sakit Umum Daerah Aek Kanopan Kabupaten Labuhanbatu Utara.

D. FUNGSI

1. Fungsi Pendidikan

Bekerja sama dengan administrasi Rumah Sakit, Instalasi dan ruangan,


staf medis, perawat dan berbagai profesi kesehatan lainnya, komite akan
melakukan upaya pendidikan mengenai etika klinis dengan cara in
house training atau metode pelatihan dan pendidikan lainnya.

2. Meninjau dan Mengembangkan Kebijakan

Komite akan membantu Rumah Sakit dan staf profesionalnya dalam


mengembangkan kebijakan dan prosedur sehubungan etika dan hokum
kesehatan.

3. Meninjau Kasus

Salah satu fungsi penting dari komite adalah perannya sebagai forum
untuk menganalisa pertanyaan – pertanyaan etika yang muncul dalam
perawatan pasien secara individu. Dalam perannya ini, komite akan
berusaha untuk memberikan dukungan dan konsultasi bagi mereka
yang bertanggung jawab terhadap pengambilan keputusan meliputi
petugas kesehatan, pasien, pendamping dan anggota keluarga pasien.

E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


- Mengadakan rapat koordinasi Komite Etik dan Hukum dengan Komite
Medik dan Komite Keperawatan setiap 3 Bulan sekali.
- Memberikan penyuluhan kepada pasien dan keluarga pasien tentang
hak dan kewajiban antara pasien dan Dokter.
- Membantu Kepala Rumah Sakit menyusun dan merumuskan medicoetik
legal dank ode etik Pelayanan Rumah Sakit.
- Menyelesaikan masalah pelanggaran Etik dan Hukum terhadap Pegawai
di Rumah Sakit Umum Daerah Aek Kanopan Kabupaten Labuhanbatu
Utara.
- Menyelesaikan masalah pelanggaran Etik dan Hukum antara pasien dan
Rumah Sakit Umum Daerah Aek Kanopan Kabupaten Labuhanbatu
Utara
- Menyelesaikan konflik etik yang timbul antar profesi di Rumah Sakit
Umum daerah Aek Kanopan Kabupaten Labuhanbatu Utara.

F. TATA CARA PENANGANAN KASUS ETIK

1. Direktur Rumah Sakit mengajukan permintaan kepada komite Etik


untuk melakukan peninjauan kasus

2. Tim akan melakukan peninjauan terhadap permintaan tersebut untuk


menentukan :
a. Masalah yang terjadi
b. Status pasien
c. Pertanyaan seputar etika
d. Masalah-masalah yang menyebabkan permintaan
e. Informasi lain yang diperlukan

3. Jika Penilaian dari tim bahwa permintaan tersebut tepat, tim akan
menghubungi dokter pasien atau mendiskusikan permintaan tersebut,
meminta partisipasinya dan menjadwalkan pertemuan peninjauan
kasus. Sebagai tambahan, pasien atau keluarga pasien atau pembuat
keputusan bagi pasien, sesuai kebutuhan kasis, harus juga
diberitahukan bahwa peninjauan kasus akan dilakukan, dan diundang
untuk berpartisipasI. Keputusan mereka untuk tidak berpartisipasi,
atau penolakan mereka konsultasi, tidak boleh mencegah konsultasi
etika formal berlangsung, dengan asumsi bahwa konsultasi ditemukan
tim.

4. Anggota tim dapat menentukan bahwa sangat sangat tepat untuk


mengundang peserta lain dalam pertemuan dimana tim mendiskusikan
kasus. Diantara orang-orang yang dapat diundang dalam pertemuan
tersebut adalah anggota staff professional yang secara langsung terlibat
dalam memberikan pelayanan kepada pasien, personil dengan keahlian
tertentu dan pasien dan/atau anggota keluarga pasien.

5. Jika dalam penilaian peninjauan kasus oleh tim, permintaan peninjauan


kasus tidak tepat, tim juga akan mengkonfirmasikan kepada pihak yang
meminta peninjauan kasus dan/atau dokter yang merawat.

6. Melakukan Pertemuan Peninjauan Kasus

a. Ketua tim menjelaskan mengapa pertemuan tersebut dilakukan dan


menjelaskan tugas mereka dan perlunya menjaga kerahasiaan.

b. Jika dokter yang merawat pasien dan petugas kesehatan lain hadir,
akan tepat sekali jika mereka mempersentasikan kepada tim
peninjau mengenai riwayat pasien, kondisi pasien saat ini, prognosis
dan hal-hal yang berkaitan dengan peninjauan kasus. Anggota tim
dapat meminta peserta pertemuan, termasuk pasien/anggota
keluarga jika ada, untuk menjelaskan apa pertanyaan, masalah atau
hal-hal etika yang diminta untuk ditinjau.

c. Setelah itu diadakan pertemuan tertutup untuk tim untuk


merumuskan rekomendasi.

7. Rekomendasi hasil dari peninjauan kasus dan setiap rekomendasi akan


dikomunikasikan kepada individu yang meminta peninjauan kasus
kedokteran yang merawat ke staf Rumah Sakit dan
kepasien/keluarganya. Setelah diskusi ini, dan bersama-sama dengan
dokter yang merawat, tim akan mencatat hasil dari peninjauan kasus
etik dalam Rekam Medis pasien. Hasil ini juga akan dilaporkan dan
ditinjau oleh komite pada pertemuan berikutnya.

Ditetapkan di : Sidua- dua


Pada tanggal :

DIREKTUR RSUD AEK KANOPAN,

JURI FREZA

Anda mungkin juga menyukai