Anda di halaman 1dari 4

Nama :

NPM :
Kelompok :
No Absen :
1. Referensi jurnal

JURNAL Q1/Q2 SINTA/BUKAN


Keamanan Maritim dan Q1 Sinta
Implikasi Kebijakannya
bagi Indonesia
Arah Politik Hukum Q1 Bukan
Pengaturan Desa ke Depan
(Ius Constituendum)
Media lokal dalam Q1 Sinta
Konstelasi Komunikasi
Politik di Daerah
Interaksi Politik dan Media: Q1 Sinta
Dari Komunikasi Politik ke
Politik Komunikasi
Sistem Politik Indonesia: Q1 Bukan
Konsolidasi Demokrasi
Pasca Orde Baru
Kekerasan Atas Nama Q1 Sinta
Agama : Perspektif Politik
Politik Lokal di Indonesia: Q1 Bukan
Dari Otokratik ke Reformasi
Politik
Civil Society: Pembangun Q1 Sinta
dan Sekaligus Perusak
Demokrasi
Pergeseran Peran Ideologi Q1 Bukan
dalam Partai Politik
Dilema Peliputan Terorisme Q1 Sinta
dan Pergeseran Pola
Framing Berita Terorisme di
Media Massa
2. Membuat Parafrase dari Jurnal

Judul jurnal :
Politik Lokal di Indonesia: Dari Otokratik ke Reformasi Politik

 Melalui proses demokratisasi dan desentralisasi, para orang kuat lokal dan bos ekonomi
semakin memperoleh kesempatan untuk menjabat kursi sentral di lembaga-lembaga
pemerintahan daerah dibandingkan masa-masa sebelumnya.
Parafrase : Para orang kuat lokal dan kepala bidang ekonomi mendapatkan kesempatan
untuk memperoleh kekuasaan di lembaga-lembaga pemerintahan daripada sebelumnya,
hal ini mereka dapatkan melalui proses demokratisasi dan desentralisasi.

 Ketika krisis moneter menghantam Indonesia pada tahun 1997, dalam tempo yang tidak
terlalu lama, ledakan politik yang didetonatori oleh gerakan mahasiswa berhasil
menghancurkan kuasa pusat di Jakarta.
Parafrase : Saat Indonesia mengalami krisis moneter di 1997, tak lama kemudian terjadi
ledakan politik yang dipelopori oleh gerakan mahasiswa dan mengakibatkan hancurnya
kekuasaan pusat di Jakarta.

 Keberadaan preman semi-resmi seperti Pemuda Pancasila pada era Orde Baru sering
dirasa perlu oleh para elit politik lokal (formal) khususnya untuk memastikan kestabilan
politik dan yang terpenting adalah memastikan Golkar menang di wilayah kekuasaannya.
Parafrase : Adanya “preman” seperti Pemuda Pancasila saat Orde Baru memang
diperlukan oleh para elit politik lokal untuk mencapai kestabilan politik dan memastikan
kemenangkan Golkar di wilayah kekuasaannya.

 Selain di Aceh Tenggara dan Medan, di beberapa daerah lain bos-bos ekonomi yang
berprofesi sebagai politisi semakin menjamur.
Parafrase : Kepala bidang ekonomi yang berprofesi sebagai politisi di beberapa daerah
selain Aceh Tenggara dan Medan kian bertambah.

 Selain orang kuat lokal, aktor lain yang memainkan peran politik baru setelah orde baru
di Medan adalah para pengusaha tingkat menengah yang paling tidak sebagiannya sangat
tergantung pada proyek dari pemerintah.
Parafrase : Peran politik baru di Medan dimainkan oleh orang kuat lokal dan para
pengusaha tingkat menengah yang sebagian bergantung pada proyek pemerintah.
3. Menentukan Bagian Abstrak Jurnal
Perubahan dramatis dalam perpolitikan Indonesia sejak kejatuhan rezim Soeharto
telah memberikan ruang bagi hadirnya demokrasi yang sesungguhnya. Politik lokal
menjadi lebih terbuka dan menjadi penentu pembangunan di daerah. Tulisan ini
menganalisis kondisi politik di tingkat lokal di Indonesia sebelum dan setelah reformasi
1998 sehingga dapat ditemukan perubahan-perubahan apa saja yang terjadi. Tulisan ini
menyimpulkan bahwa kekuasaan rezim orde baru sebelum reformasi telah menghambat
menguatnya perpolitikan oleh elit lokal di tingkat daerah yang menghasilkan dua hal
penting dalam perpolitikan lokal. Pertama, kendali politik di tingkat lokal dipimpin oleh
elit yang merupakan kolaborasi dari penguasa pusat dan lokal; dan kedua, munculnya
orang-orang kuat di daerah. Setelah masa reformasi, kolaborasi antara elit pusat dan
lokal pun menghilang, namun justru semakin menguatkan posisi penguasa-penguasa
lokal. Sehingga pemerintahan demokratis oleh rakyat yang sesunggunya ditingkat lokal
tidak benar-benar dicapai.

4. Inti Masalah Penelitian


Inti masalah dari jurnal yang berjudul “Politik Lokal di Indonesia: Dari Otokratik
ke Reformasi Politik” adalah perubahan kondisi yang terjadi sebelum dan sesudah
reformasi yang terjadi di Indonesia. Dalam jurnal ini dijelaskan bagaimana peranan elit
politik dan orang kuat lokal dalam mendominasi politik Indonesia saat itu.

5. Tujuan dan Penelitian


Tujuan dari dibuatnya jurnal “Politik Lokal di Indonesia: Dari Otokratik ke
Reformasi Politik” adalah menganalisis kondisi politik sebelum reformasi, saat
reformasi, dan pasca reformasi. Jurnal ini menjelaskan proses perkembangannya dan
bagaimana relevansinya dengan jaman modern ini. Jurnal ini membahas dua poin utama
yaitu politik Indonesia sebelum reformasi dan politik Indonesia setelah reformasi.

6. Metode Penelitian
Jurnal “Politik Lokal di Indonesia: Dari Otokratik ke Reformasi Politik“
menggunakan metode penelitian analisis dengan cara mengkaitkan peristiwa-peristiwa
dengan teori ahli terkenal. Selain itu analisis dilakukan dengan memberikan bukti konkrit
terkait peristiwa reformasi saat itu.

7. Hasil Penelitian
Politik lokal di Indonesia mengalami turbulensi yang dramatik selamabeberapa
dekade terakhir. Ada masa di mana politik lokal terintervensi oleh campur tangan
kepentingan elit politik pusat khususnya pada periode awal kemerdekaan dan semakin
akut pada era rezim Orde Baru, tetapi ada pula masa di mana politik lokal berhasil
menonjolkan jati dirinya khususnya pada saat reformasi ini. Dua hal yang menonjol dari
kedinamisan politik lokal di Indonesia adalah politik lokal di Indonesia selalu berusaha
dikendalikan oleh pusat karena sumber-sumber dayanya yang menggiurkan dan
munculnya orang kuat lokal.
8. Rekomendasi Jurnal
a. Politik Lokal di Indonesia: Dari Otokratik ke Reformasi Politik (Leo Agustino,
Muhammad Agus Yusoff tahun 2010)
b. Sistem Politik Indonesia: Konsolidasi Demokrasi Pasca Orde Baru (Kacung Marjan,
2019)
c. Civil Society: Pembangun dan Sekaligus Perusak Demokrasi (Hadiwinata, 2005)

Anda mungkin juga menyukai