Anda di halaman 1dari 27

HUKUM PERDATA

DOSEN PENGAMPU:
IKE RAHMAWITA, S.H., M.Kn

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah Hukum Perdata
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah :
1. Aspek Pengetahuan, mahasiswa dapat :
a. Menunjukkan aplikasi Hukum Perdata di Indonesia;
b. Membandingkan Hukum Perdata secara teoretis dan praktis di
Indonesia;
c. Memberikan pengalaman aplikatif Hukum Perdata dengan cara
penelitian dan studi kasus.

2. Aspek Keterampilan, mahasiswa dapat:


a. Menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam
konteks pengembangan atau implementasi Hukum Perdata di
Indonesia dengan memperhatikan dan menerapkan nilai
kemanusiaan, dan ke-Indonesiaan yang sesuai dengan bidang
keahliannya;
b. Mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
pengembangan integrasi keilmuan dibidang Hukum Perdata

IKE RAHMAWITA, S.H., M.Kn


KONTRAK
01
PERKULIAHAN
Mahasiswa diwajibkan hadir tepat tepat waktu dengan
maksimum keterlambatan 15 menit

Mahasiswa harus berpenampilan rapi (menggunakan kemeja

02 dan sepatu), tidak berbicara dengan rekannya di kelas dan tidak


mengganggu jalannya perkuliahan

03
Mahasiswa tidak diperkenankan meyalakan Handphone di
dalam kelas

04 Mahasiswa tidak diperkenankan merokok di dalam kelas


maupun di area kampus.

05
Mahasiswa mempunyai hak untuk mengikuti Ujian Akhir
Semester (UAS), jika :
a. mengikuti kuliah minimal 12 kali (80%)
b. mengumpulkan tugas terstruktur

06 Metode Penilaian :
a. absen
b. kuis
c. tugas
d. UTS
e. UAS

07 Mahasiswa WAJIB menjaga etika dan tata krama.

IKE RAHMAWITA, S.H., M.Kn


• Hukum Perdata pertama kali diperkenalkan
oleh Profesor Djoyodiguno sebagai terjemahan
dari Burgelijkrecht.
• Hukum Perdata = Civielrecht = Privaterecht

IKE RAHMAWITA, S.H., M.Kn


PENGERTIAN
HUKUM PERDATA

IKE RAHMAWITA, S.H., M.Kn


Menurut para ahli mengenai pengertian
hukum perdata :

• Soebekti, Hukum Perdata adalah segala


hukum pokok yang mengatur kepentingan-
kepentingan perseorangan.
• Sri Soedewi, Hukum Perdata adalah
hukum yang mengatur kepentingan antara
warga negara perseorangan dengan satu
warga negara perseorangan yang lain.
• Wirjono Prodjodikoro, Hukum Perdata
adalah suatu rangkaian hukum antara
orang-orang atau badan satu sama lain
tentang hak dan kewajiban.

IKE RAHMAWITA, S.H., M.Kn


• Sudikno Merto Kusumo, Hukum Perdata
adalah hukum antar perorangan yang
mengatur hak dan kewajiban perorangan
yang satu terhadap yang lain di dalam
hubungan keluarga dan didalam masyarakat.
Pelaksanaannya diserahkan kepada masing-
masing pihak.
• Safioedin, Hukum Perdata adalah hukum
yang memuat peraturan dan ketentuan
hukum yang meliputi hubungan hukum
antara orang yang satu dengan yang lain
didalam masyarakat dengan menitik beratkan
kepada kepentingan perorangan.

IKE RAHMAWITA, S.H., M.Kn


• Vollmar, Hukum Perdata adalah aturan-
aturan atau norma-norma yang memberikan
perlindungan pada kepentingan
perseorangan dalam perandingan yang tepat
antara kepentingan yang satu dengan yang
lain dari orang-orang didalam suatu
masyarakat tertentu terutama yang mengenai
hubungan keluarga dan hubungan lalu lintas

• Van Dunne, Hukum Perdata adalah suatu


peraturan yang mengatur tentang hal-hal
yang sangat esensial bagi kebebasan
individu,seperti orang dan keluarganya,hak
milik dan perikatan.
IKE RAHMAWITA, S.H., M.Kn
 Kesimpulannya

a. H u k u m P e r d a t a m e n g a t u r h u b u n g a n h u k u m
individu/badan hukum yang satu dengan individu atau
badan hukum lain dalam pergaulan masyarakat,
b. Hukum Perdata pada dasarnya bermaksud melindungi
kepentingan perseorangan,
c. Hukum perdata merupakan keseluruhan hukum pokok
yang mengatur kepentingan kepentingan
perseorangan.

IKE RAHMAWITA, S.H., M.Kn


Ditemukan Unsur-unsur:
1. Adanya kaidah hukum;
2. Mengatur hubungan antara subjek
hukum satu dengan yang lain;
3. Bidang hukum yang diatur dalam hukum
perdata meliputi hukum orang, hukum
keluarga, hukum benda, hukum waris,
hukum perikatan, serta hukum
pembuktian dan kadaluarsa

IKE RAHMAWITA, S.H., M.Kn


SUBSTANSI YANG DIATUR
HUKUM PERDATA

HUBUNGAN KELUARGA
HHU
HUKUM KELUARGA

HUBUNGAN MASYARAKAT
HUKUM HARTA KEKAYAAN, HUKUM
PERIKATAN, HUKUM WARIS

D
D D
D
D
IKE RAHMAWITA, S.H., M.Kn
SISTEMATIKA HUKUM PERDATA
BURGELIJK WETBOOK (BW)

IKE RAHMAWITA, S.H., M.Kn


SISTEMATIKA HUKUM PERDATA MENURUT BW
1. Buku I tentang orang
• Mengatur ttg hukum orang dan keluarga
• Tidak berlaku ketentuan perkawinan dengan adanya UU No 1 Th 1974 tentang perkawinan

2. Buku II tentang benda


• Mengatur hak kebendaan yang merupakan bagian dari hukum kekayaan.
• Tidak berlaku lagi dengan adanya UU No 5 th 1960 ttg Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria.
• berkaitan dg jaminan atas tanah dan benda-benda diatas tanah yang dulu menggunakan hipotik, dengan
berlakunya UU No 4 Th. 1996 ttg Hak Tanggungan dinyatakan tidak berlaku lagi.

3. Buku III tentang perikatan


• Mengatur ttg hubungan hukum antara orang yg satu dg orang yg lain utk memberikan sesuatu, berbuat
sesuatu atau tidak berbuat dalam ruang lingkup hukum kekayaan yang bersumber dari UU maupun
perjanjian.

4. Buku IV tentang pembuktian dan Daluarwa


• Mengatur ttg alat-alat bukti yg digunakan utk menuntut atau mempertahankan hak-hak keperdataan
seseorang dimuka pengadilan.
• daluarsa dimaksudkan masa jangka waktu tertentu yang menyebabkan seseorang kehilangan hak
keperdataaanya atau mendapatkan hak keperdataannya.

IKE RAHMAWITA, S.H., M.Kn


SUMBER-SUMBER HUKUM PERDATA
1. SUMBER HUKUM MATERIIL 2. SUMBER HUKUM FORMAL

Sumber hukum materiil adalah tempat darimana Sumber Hukum Formal merupakan tempat memperoleh
materi hukum itu diambil. kekuatan hukum. Ini berkaitan dengan bentuk atau cara
yang menyebabkan peraturan hukum formal itu berlaku.
Sumber dalam arti materiil adalah sumber dalam
arti “tempat“

misalnya: hubungan sosial, kekuatan politik, situasi


sosial, ekonomi, budaya dan agama.

IKE RAHMAWITA, S.H., M.Kn


SUMBER-SUMBER HUKUM PERDATA

Volmar membagi sumber Hukum Perdata menjadi 4


(empat) macam, yaitu:
KUH Perdata,
Traktat,
Yurisprudensi, dan
Kebiasaan.

IKE RAHMAWITA, S.H., M.Kn


OBJEK HUKUM PERDATA

Contents Here
Objek hukum adalah segala sesuatu yang
berada di dalam pengaturan hukum dan dapat
dimanfaatkan oleh subjek hukum berdasarkan
hak/kewajiban yang dimilikinya atas objek
hukum yang bersangkutan.

Jadi, objek hukum itu haruslah sesuatu yang


pemanfaatannya diatur berdasarkan hukum.

IKE RAHMAWITA, S.H., M.Kn


SUBJEK HUKUM PERDATA
“Subjek hukum adalah segala sesuatu yang pada
dasarnya memiliki hak dan kewajiban dalam lalu
lintas hukum “
1. NATURLIJKE PERSOON (ORANG/MANUSIA) 2. RECHT PERSOON (BADAN HUKUM)

ada dua alasan yang menyebutkan alasan adalah kumpulan orang-orang yang mempunyai
manusia sebagai subjek hukum, yaitu: tujuan tertentu, harta kekayaan, serta hak dan
• manusia mempunyai hak-hak subjektif. kewajiban.
• kewenangan hukum, dalam hal ini kewenangan
hukum berarti, kecakapan untuk menjadi subjek Badan hukum yakni orang yang diciptakan oleh
hukum, yaitu sebagai pendukung hak dan hukum. Oleh karena itu, badan hukum sebagai subjek
kewajiban. hukum dapat bertindak hukum (melakukan perbuatan
hukum) seperti manusia

IKE RAHMAWITA, S.H., M.Kn


Badan hukum dapat dikategorikan sebagai subjek hukum
sama dengan manusia disebabkan karena :
1. Badan hukum itu mempunyai kekayaan sendiri
2. Sebagai pendukung hak dan kewajiban
3. Dapat menggugat dan digugat di muka pengadilan
4. Ikut serta dalam lalu lintas hukum bisa melakukan jual
beli
5. Mempunyai tujuan dan kepentingan.

IKE RAHMAWITA, S.H., M.Kn


SEJARAH HUKUM PERDATA DI INDONESIA

BANGSA ROMAWI (50 SM), PASCA PRANCIS


PRANCIS MENJAJAH
DIPIMPIN YULIUS CAESAR, BEBAS DARI ROMAWI,
BELANDA (1811),
DIBERLAKUKAN DI PRANCIS KODIFIKASI HUKUM
BERLAKU CODE CIVIL
(PADA MASA PENJAJAHAN (CODE NAPOLEON,
(BERISIKAN HUKUM
PRANCIS) 1807)
PERDATA BELANDA)

PENGUMUMAN DILAKSANAKAN NATIONAL


BELANDA MENJAJAH
GUBERNUR VERGADERING DI BELANDA UNTUK
INDONESIA,
JENDERAL HINDIA MELAKUKAN KODIFIKASI HUKUM
MEMBERLAKUKAN
BELANDA (3 PERDATA.
CODE CIVIL (1
DESEMBER 1847), JANUARI 1848)
BAHWA SEJAK 1 MEI KEPUTUSAN RAJA 10 APRIL 1838 DIMUAT
DENGAN STAATSBLAD
1848 BW BERLAKU DI DALAM STAATSBLAD NOMOR 12/1838,
TH 1847 NO 23)
INDONESIA DIUNDANGKAN WETBOEK
(KUHPERDATA).

IKE RAHMAWITA, S.H., M.Kn


ANEKA RAGAM HUKUM PERDATA DI INDONESIA

• Situasi Hukum Perdata di Indonesia sangat beragam


(Hukum adat dan Islam).
• Keberagaman hukum perdata di Indonesia semakin
bertambah apabila dari masing-masing hukum perdata
tsb dilakukan pengklasifikasian yang detail. misalnya:
hukum perdata adat Jawa, hukum perdata adat
minangkabau, dst.
• situasi keberagaman ini ditambah adanya berbagai
golongan penduduk dari luar Indonesia.

IKE RAHMAWITA, S.H., M.Kn


PEMBAGIAN GOLONGAN PENDUDUK DI INDONESIA
• Pembagian golongan di Indonesia dalam pasal 163 IS (Indische Staatsregeling) :
1. Golongan Eropa:
a) Warga Belanda,
b) Bukan warga Belanda tetapi berasal dari Eropa,
c) WN Jepang (karena adanya perjanjian dagang Jepang dan Belanda).
d) Orang-orang dari negara lain, tp hukum keluarganya sama dg hukum keluarga Belanda.
e) Keturunan dari penduduk sebagaimana huruf a - c.

2. Golongan Timur Asing


Orang-orang yang tidak masuk dalam golongan Eropa atau Indonesia asli, yaitu Timur asing
Tionghoa dan Timur asing non Tionghoa.

3. Golongan Pribumi
a) Orang-orang Indonesia asli yang tetap di golongan ini/ tidak pindah ke golongan lain.
b) orang-orang yang membaurkan diri ke golongan Indonesia asli walaupun semula termasuk dalam
golongan lain.

IKE RAHMAWITA, S.H., M.Kn


Pasal 131 IS
• Pasal 131 IS menetukan hukum yang berlaku bagi golongan-golongan yang
ada di Indonesia.
• Pasal 131 IS:
1. Terhadap golongan Eropa, harus diberlakukan hukum yang sama dengan
peraturan perundang-undangan yang ada di negeri Belanda dalam hukum
perdata dan hukum dagang (ayat 2 huruf a)
2. Terhadap golongan Indonesia asli dan Timur Asing berlaku ketentuan
perundang-undangan Eropa dalam bidang hukum perdata dan hukum dagang
apabila kebutuhan mereka menghendakinya (ayat 2 huruf b)
3. Terhadap orang Indonesia asli dan Timur diperbolehkan menundukkan dirinya
kepada hukum yang berlaku bagi orang Eropa, baik sebagian maupun
seluruhnya. (ayat 4)
4. Hukum adat yang masih berlaku bagi orang Indonesia dan Timur Asing tetap
berlaku sepanjang belum ditulis dalam UU ini. (ayat 6).
IKE RAHMAWITA, S.H., M.Kn
BERLAKUNYA HUKUM PERDATA DI INDONESIA
• Pasca kemerdekaan Indonesia, pada Peraturan Pemerintah Indonesia No 2
Th 1945 tgl 10 Oktober 1945 mengatur:
“Segala badan negara dan peraturan yang ada sampai berdirinya negara
Republik Indonesia, pada 17 Agustus 1945, selama belum diadakan yang baru
menurut UUD masih tetap berlaku asal saja tidak bertentangan dengan UUD
tersebut.”

• Aturan tersebut memperkuat UUD NRI 1945, khususnya Pasal II Aturan


Peralihan yang menentukan bahwa:
“Semua peraturan yang ada hingga saat Indonesia merdeka masih tetap
berlaku selama belum diadakan yang baru menurut UUD ini.”

ASAS KONKORDANSI (PERSAMAAN)


IKE RAHMAWITA, S.H., M.Kn
Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 3 Tahun 1963
• Tahun 1962 Dr, Saha r j o S H , M e n t e r i K e h a ki m a n R I p a d a w a kt u i t u
mengeluarkan gagasan yang menganggap KUHPdt sebagai Himpunan Hukum
Pdt tidak tertulis sehingga KUHPdt Indonesia dapat dipedomani oleh semua
WNI. Ketentuan-ketentuan yang sesuai dapat diikuti sedangkan yang tidak
sesuai lagi dapat ditinggalkan .
• Diantara pasal :
1. Pasal 108 dan 110 KUHPdt tentang wewenang seorang istri untuk melakukan
perbuataan hukum dan untuk menghadap dimuka Pengadilan tanpa izin atau
bantuan suaminya., dengan demikian tentang hal ini tidak ada lagi perbedaan
antara semua Warga Negara Indonesia.

2. Pasal 284 ayat (3) KUHPdt mengenai pengakuan anak yang lahir diluar
perkawinan oleh seorang permpuan Indonesia asli. Dengan demikian
pengakuan anak tidak lagi berakibat terputusnya hubungan hukum antara ibu
dan anak sehingga tentang hal ini juga tidak ada lagi perbedaan antara semua
warga Negara Indonesia. IKE RAHMAWITA, S.H., M.Kn
4. Pasal 1682 KUHpdt yang mengharuskan dilakukannnya suatu penghibahan
dengan akta notaris

5. Pasal 1579 KUHPdt yang menentukan bahwa dalam hal sewa menyewa
barang pemilik barang tidak dapat menghentikan penyewaan dengan
menyatakan bahwa pemilik barang akan memakai sendiri barangnya ,kecuali
apabila pada waktu mengadakan perjanjian sewa menyewa dijanjikan boleh
dihentikan.

6. Pasal 1238 KUHPdt yang menyimpulkan bahwa pelaksanaan suatu


perjanjian hanya dapat diminta dimuka pengadilan apabila gugatan ini
didahului oleh suatu penagihan tertulis.

7. Pasal 1460 KUHPdt tentang resiko seorang pembeli barang yang


menentukan bahwa suatu barang tertentu yang sudah dijanjikan dijual , sejak
saat itu adalah menjadi tangggungan pembeli meskipun penyerahan barang
itu belum dilakukan.
IKE RAHMAWITA, S.H., M.Kn
Apabila kamu sudah
memutuskan menekuni suatu
bidang, jadilah orang yang
konsisten.
itu adalah kunci keberhasilan
yang sebenarnya.

B.J. Habibie

IKE RAHMAWITA, S.H., M.Kn


Thank You IKE RAHMAWITA, S.H., M.Kn
DOSEN PENGAMPU
MATA KULIAH HUKUM PERDATA

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai