Anda di halaman 1dari 3

Part 1

Dengan pakaian minim yang ia kenakan, Keana tetap berjalan di lorong sepi yang tidak ia
ketahui. Berjalan sempoyongan dengan merancau-rancau rintihan kesakitan yang baru saja dia
alami.

Patah hati.

Penghianatan akhirnya membuat Keana mengerti bahwa cinta sejati hanya omong kosong
belaka untuk menenangkan suatu hati. Hari ini, pandangannya kepada semua lelaki hanya
tertanam kata;brengsek.

Masih dengan berjalan sempoyongan, Keana berjalan menuju minimarket 24 jam yang
senantiasa terbuka padahal waktu telah menunjukan pukul 11.30 WIB. Keana duduk di depan
minimarket dengan kursi yang telah disediakan.

“goblok!!!” Maki Keana

Keana memukul kepalanya sambil terisak, “lo bego Keana!”. Tuturnya lagi

HandPhone yang sedang Keana genggam tiba-tiba memunculkan sebuah panggilan.

Dewa
Tanpa menghiraukan panggilan dari handphone, Keana berdiri dari kursi yang dia duduki
kemudian berjalan kearah mana saja, ditempat dimana keberadaannya diinginkan.

“sorry Na, gue ga cinta sama lo” Sekelebat percakapan melintas difikiran Keana

“gue cuma mau duit lo doang”

‘brengsek!!!’ Batin Keana

Semakin lama Keana berjalan semakin menemukan titik dari perjalanan malam kelam. Rasanya
dia sudah kehabisan banyak air mata karena menangis sepanjang jalanan. Selalu begini, patah
hati seringkali menggerogot rasa lalu menghabiskan semua asa. Keana terus berjalan dan
sampai pada titik letak apartement nya. Kemudian dia masuk dan tidur melupakan kenangan
buruk yang menimpanya malam ini.

“ga lagi gue kenal cowo. Serius.”

***

Pagi-pagi sekali Keana sudah siap dengan seragam sekolahnya. Rambut yang ia keritingkan
dengan sentuhan berbagai macam warna yang membuatnya sedikit norak.

“Pagi Non, Keana!” Sapa Bi Siti salah satu Asisten Rumah Tangga yang bekerja di rumah Keana.

“Pagi” Balas Keana singkat


Setelah memakan selembar roti yang ditaburi keju parut kesukaannya, dia langsung melesat
pergi meninggalkan rumah. Bi Siti hanya bisa menggelengkan kepalanya pasrah. Majikannya
itu…benaar-benar keras kepala.

Dengan langkah percaya diri Keana berjalan menyusuri koridor sekolah dimana sekarang dirinya
tengah menjadi sorotan penghuni sekolah. Bagaimana tidak dengan mata bengkak diikuti muka
khas kusamnya. Keana hanya menganggap sorotan itu sebagai angina lalu yang tak berarti apa-
apa

“EH LO DIPUTUSIN SAMA DEWA YA?!!!” teriak seorang laki-laki diikuti tawa renyah teman-
temannya

“PANTES SIH REL DIPUTUSIN!!! ORANG DIA KAYAK NENEK LAMPIR GITU” sambung temannya
lelaki itu dengan tawa mengejek

Anda mungkin juga menyukai