Anda di halaman 1dari 34

KAJIAN MORFOLOGI &

IKONOGRAFI ARCA
BUDDHA PERUNGGU
BAWEAN
Hery Priswanto
Pusat Riset Arkeologi Prasejarah & Sejarah - BRIN

17 November 2022

DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF, KEBUDAYAAN,


KEPEMUDAAN, DAN OLAH RAGA
KABUPATEN GRESIK
Surat dari Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Kebudayaan,
Kepemudaan, dan Olah Raga Kabupaten Gresik perihal
permintaan tenaga ahli ke Pusat Riset Arkeologi Prasejarah Dan
Sejarah BRIN

Surat Tugas Kepala Pusat Riset Arkeologi Prasejarah Dan Sejarah


BRIN yang menugaskan melakukan kajian atas nama Hery
Priswanto, S.S. dan Drs. Baskoro Daru Tjahjono, M.A.
Arca Buddha Perunggu Bawean
yang menjadi Koleksi Museum Daerah
Kabupaten Gresik “Sunan Giri”
Memerlukan informasi yang lebih
mendalam lagi terkait morfologi, seni
arca, serta historiografinya.
Ditemukan pada tahun 2018
oleh Tim Penelitian Balai Arkeologi Yogyakarta

Lokasi temuan berada


di Dusun Batusendi, Desa Sidogedongbatu,
Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean
Selain arca Buddha, juga ditemukan
beberapa stupika, dan fragmen wadah
berbahan perunggu

Informasi Teknis Data Kajian (1 arca, 1


padmasana, 1 telapak tangan, 3 fragmen
wadah perunggu)
Identifikasi Bentuk

Analisis Bentuk
IDENTIFIKASI BENTUK
ANALISIS XRF

ANALISIS PALEORADIOGRAFI
ANALISIS BENTUK
ANALISIS XRF
Metode analisis untuk mengetahui komposisi unsur/elemen pada suatu
bahan/sampel secara cepat. Prinsip yang digunakan dalam penentuan
unsur/elemen berdasarkan interaksi sinar X dengan bahan/sampel.

Analisis XRF dilaksanakan di Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB)


Jawa Tengah dengan menggunakan Handheld XRF (X Ray Fluorescence
Spectrometer).
Identifikasi komposisi pada objek dilakukan dengan
menggunakan XRF, dengan hasil analisis bahwa seluruh
objek terbuat dari perunggu dengan komposisi utama
timah putih, tembaga, timbal dan besi.

Kondisi objek diliputi tanah yang mengeras dan


terdapat produk korosi berwarna hijau
ANALISIS
PALEORADIOGRAFI
salah satu uji tak rusak yang menggunakan sinar
x yang mampu menembus hampir semua logam
sehingga dapat digunakan untuk mengungkap cacat
atau ketidaksesuaian di balik dinding metal atau di
dalam bahan itu sendiri. Radiografi menggunakan
kemampuan radiasi sinar x untuk menembus langsung
pada material.

Analisis Radiografi dilaksanakan di Laboratorium Fisika Citra


Fakultas MIPA UGM
Arca Budha dan Padmasana
perunggu dengan isian
berupa bahan lain yang
densitasnya lebih rendah
dari perunggu.
Artefak berbentuk tangan tidak
dapat tembus sinar-x sehingga
yang tampak adalah citra tangan
dan ada lekuk jarinya, berbentuk
pejal dengan jenis bahan
Artefak berbentuk lempeng
seragam.
mendapat hasil analisis yang
berbeda-beda sesuai
pencitraannya, namun tampak
terdiri dari bahan yang sama.
Non
Wadah
Wadah
suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui
identitas arca denganmelakukan pemerian ciri-ciri khas arca yang
berkaitan dengan penggambaran tokoh tertentu seperti sikap tangan,
kelengkapan arca, wahana, benda yang dibawa.

Objek kajian ikonografi yaitu


arca setengah badan, fragmen telapak
tangan, dan fragmen padmasana
ushnisa
Rambut keriting ikal
urna
Mata terpejam
Daun Telinga Panjang Lebar
Tiga garis leher
Jubah Tipis

Dhyani Buddha
Sikap mudra  dharma cakra mudra
Mudra
ini menyimbolkan
gerakan memutar
Roda Dharma,
dengan kedua
tangan yang
diposisikan tepat di
depan dada dan
tangan kiri di
bawah tangan
kanan.

Dhyani Buddha Wairocana menempati bagian tengah/pusat


PADMASANA

Padma-asana  singgasana teratai


Aksobhya-Timur Ratnasambhawa-Selatan Amitabha-Barat

Amogasidhi-Utara Wairocana-Tengah Wairocana-Tengah


Buddhisme di Nusantara
Tantarayana
(XII-XIII M)
Mahayana
(VIII-X M)

Hinayana
(VI-VII M)
PERKEMBANGAN BUDDHISME DI NUSANTARA
Arca Buddha Sempaga adalah arca Buddha tertua di
Indonesia yang berasal dari abad ke-2 Masehi. Arca ini
juga dinobatkan sebagai arca Buddha berdiri berbahan
perunggu terbesar di Indonesia.
Bangunan
Monumental
Buddhis
Candi Muaro Jambi
Jambi Candi Singosari
Malang

Candi Blandongan Candi Borobudur


Karawang Candi Jabung
Probolinggo
Pulau Bawean sebagai pulau terdepan bagi Pulau Jawa merupakan lokasi transit kapal/perahu dagang maupun militer.

Daya dukung lingkungan Pulau Bawean yang subur dan sumber air tawar yang melimpah merupakan lokasi ideal untuk mengisi
perbekalan air bersih, makanan, dan memberikan masa istirahat bagi awak kapal.

Sebagai pelabuhan transit, Bawean yang didukung letak geografis yang strategis tepat ditengah-tengah jalur lalu lintas
perdagangan. Terutama sejak meningkatnya peran pelabuhan besar masa majapahit dan berlanjut pada masa pengaruh Islam.

Anda mungkin juga menyukai