Anda di halaman 1dari 4

Nama : Silmi Merlina

NIM : 042533641
Mata Kuliah : Pengembangan Organisasi

1. Analisislah 3 (tiga) pendekatan dasar dalam proses intervensi PT Krakatau Steel


Jawab :
Proses intervensi di PT Krakatau Steel dapat melibatkan berbagai pendekatan dasar,
tergantung pada tujuan dan kondisi spesifiknya. Berikut adalah tiga pendekatan dasar
dalam proses intervensi PT Krakatau Steel :
 Pendekatan Organisasi :
Pendekatan ini fokus pada perubahan dalam struktur organisasi, budaya
perusahaan, dan proses kerja. Ini mungkin melibatkan restrukturisasi, peningkatan
efisiensi operasional, atau perubahan budaya perusahaan. Intervensi organisasi
dapat membantu meningkatkan kinerja perusahaan dan adaptasi terhadap
perubahan pasar.
 Pendekatan Sumber Daya Manusia (SDM) :
Pendekatan ini berfokus pada pengembangan dan manajemen sumber daya
manusia di PT Krakatau Steel. Ini mencakup pelatihan, pengembangan karyawan,
peningkatan manajemen kinerja, dan perbaikan komunikasi internal. Dengan
memperkuat aspek SDM, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas dan
kualitas tenaga kerja.
 Pendekatan Teknologi dan Proses Produksi :
Pendekatan ini berfokus pada perbaikan teknologi dan proses produksi di PT
Krakatau Steel. Ini mencakup investasi dalam peralatan dan teknologi baru,
perbaikan dalam rantai pasokan, serta inovasi dalam proses produksi. Dengan
meningkatkan teknologi dan proses produksi, perusahaan dapat menjadi lebih
kompetitif dan efisien.

Pendekatan-pendekatan ini dapat digabungkan atau disesuaikan sesuai dengan


kebutuhan perusahaan dan tujuan intervensi yang spesifik. Penting untuk memahami
dengan baik situasi perusahaan dan tujuan yang ingin dicapai sebelum memilih
pendekatan intervensi yang tepat.

1
2. Analisislah tahapan-tahapan di dalam proses pengembangan karier pegawai di
PT Krakatau Steel
Jawab :
Proses pengembangan karier pegawai di PT Krakatau Steel melibatkan beberapa
tahapan sebagai berikut :
a) Perencanaan Karier : Tahap awal melibatkan perencanaan karier, di mana pegawai
bersama dengan manajemen perusahaan merencanakan tujuan karier,
keterampilan yang diperlukan, dan langkah-langkah yang harus diambil untuk
mencapai tujuan tersebut.
b) Perekrutan dan Seleksi : Proses perekrutan dan seleksi merupakan langkah awal
untuk memasuki organisasi. Calon pegawai diwawancarai dan diuji untuk
memastikan kesesuaian mereka dengan posisi yang ada.
c) Pengenalan dan Pelatihan Awal : Pegawai yang baru bergabung dengan
perusahaan biasanya mengikuti program pengenalan dan pelatihan awal untuk
memahami budaya perusahaan, tugas-tugas, dan kebijakan perusahaan.
d) Pemantauan dan Evaluasi Kinerja : Kinerja pegawai dievaluasi secara teratur
untuk memastikan bahwa mereka memenuhi ekspektasi perusahaan. Ini mungkin
melibatkan penilaian kinerja tahunan atau lebih sering.
e) Pengembangan Keterampilan dan Kompetensi : Proses pengembangan karier
melibatkan pelatihan lanjutan, kursus, dan pengembangan keterampilan yang
diperlukan untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan pegawai.
f) Promosi dan Rotasi : Pegawai yang telah menunjukkan kinerja yang baik
memiliki kesempatan untuk dipromosikan atau rotasi ke posisi yang lebih tinggi
atau berbeda. Hal ini dapat membantu mereka mengembangkan pengalaman yang
lebih luas.
g) Penilaian Potensi Karier : Dalam beberapa kasus, perusahaan mungkin melakukan
penilaian potensi karier untuk mengidentifikasi pegawai yang memiliki potensi
untuk peran manajemen atau posisi strategis.
h) Mentoring dan Konseling : Bimbingan dan konseling dari manajemen atau
pegawai yang lebih berpengalaman dapat membantu pegawai dalam
mengembangkan karier mereka.
i) Pensiun atau Pemutusan Hubungan Kerja : Proses pengembangan karier juga
harus mencakup rencana untuk pensiun atau pemutusan hubungan kerja, termasuk
perencanaan keuangan dan sosial bagi pegawai yang pensiun.
2
j) Kepuasan Pegawai : Perusahaan juga harus memperhatikan tingkat kepuasan
pegawai, karena kepuasan pegawai yang tinggi dapat mempengaruhi retensi dan
kinerja mereka.

Tahapan-tahapan ini dapat bervariasi tergantung pada kebijakan dan praktik


perusahaan, serta jenis industri dan peran pegawai yang bersangkutan. Penting bagi
perusahaan untuk memiliki sistem pengembangan karier yang terstruktur dan
transparan agar pegawai dapat merencanakan dan mengelola karier mereka dengan
baik.

3. Analisislah kondisi internal dan eksternal PT Krakatau Steel dengan


menggunakan analisis SWOT untuk mengukur kompetensi organisasi dan
keunggulan kompetitif dalam bidang usahanya
Jawab :
Analisis SWOT adalah alat yang berguna untuk mengevaluasi kondisi internal dan
eksternal suatu organisasi. Dalam konteks PT Krakatau Steel, berikut adalah analisis
SWOT singkat :
 Kondisi Internal (Strengths and Weaknesses) :
o Kekuatan (Strengths) :
1) Kapasitas produksi yang besar.
2) Sumber daya manusia terlatih.
3) Produk berkualitas tinggi.
4) Teknologi dan proses produksi yang modern.
5) Koneksi dengan pemerintah sebagai BUMN.
o Kelemahan (Weaknesses) :
1) Tergantung pada harga komoditas baja.
2) Masalah biaya produksi yang tinggi.
3) Kemungkinan masalah lingkungan.
4) Birokrasi yang berlebihan dalam BUMN.
 Kondisi Eksternal (Opportunities and Threats) :
o Peluang (Opportunities) :
1) Pertumbuhan ekonomi yang stabil di Indonesia.
2) Permintaan akan baja yang terus meningkat.
3) Ekspor produk baja ke pasar global.

3
4) Pengembangan produk berkelanjutan.
o Ancaman (Threats) :
1) Persaingan dari produsen baja domestik dan internasional.
2) Fluktuasi harga komoditas.
3) Regulasi lingkungan yang ketat.
4) Perubahan kebijakan pemerintah.

Dengan memahami faktor-faktor ini, PT Krakatau Steel dapat memanfaatkan


kekuatan internalnya untuk memanfaatkan peluang eksternal. Di sisi lain, perlu
mengatasi kelemahan internal dan menghadapi ancaman eksternal. Strategi yang tepat
dalam mengintegrasikan SWOT ini akan membantu perusahaan mempertahankan dan
meningkatkan kompetensi organisasi serta keunggulan kompetitifnya di industri baja.

Anda mungkin juga menyukai