Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL KE-1

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Nama Mata Kuliah : TAP Akuntansi


Kode Mata Kuliah : EKS14500
Jumlah sks : 4 sks
Nama Pengembang : Dr Nurul Hidayah,SE,Ak,MSi
Nama Penelaah : Dr Hendrian, S.E.,M.Si.
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Tahun Pengembangan : 2022
Edisi Ke- : 1

Sumber
Skor
No Tugas Tutorial Tugas
Maksimal
Tutorial
1 Pengendalian lingkungan digunakan untuk mendorong 60 3/Modul
terciptanya lingkungan dan budaya kerja yang baik, 1/SPM
seperti kedisiplinan, kesopanan, perilaku, sistem kerja,
dan lain sebagainya. Pengendalian lingkungan akan
lebih efektif apabila setiap individu dalam organisasi
memiliki keterkaitan dan komunikasi yang baik.
Budaya kerja dibangun dari beberapa komponen dasar
yaitu tradisi, norma, nilai-nilai, dan ideologi. Budaya
kerja harus memperhatikan kebiasaan-kebiasaan yang
terjadi di organisasi agar para personil organisasi tidak
merasa asing dengan lingkungan kerjanya. Manajemen
juga harus memperhatikan apakah budaya kerja yang
dirancang dapat dilaksanakan atau tidak, jangan
sampai budaya kerja yang dibangun sangat sulit untuk
dilakukan karena disebabkan standar yang dibuat
terlalu tinggi atau bahkan terlalu rendah, sehingga pada
akhirnya rancangan budaya kerja yang akan
dilaksanakan hanya menjadi semboyan-semboyan saja.
Berikan contoh penerapan budaya kerja yang baik,
pada perusahaan telekomunikasi!
2 Pada hakikatnya, suatu organisasi merupakan 40 3/Modul
kumpulan dari pusat-pusat pertanggungjawaban, yang 6/SPM
direpresentasikan dalam suatu hierarki organisasi.
Pusat pertanggungjawaban muncul dari penjabaran
satu atau lebih tujuan kerja. Di mana dalam upaya
pencapaian tujuan tersebut dibuatlah strategi
pelaksanaannya, untuk mengimplementasikan strategi
tersebut kemudian dibuatlah pengklasifikasian
berbagai pusat pertanggungjawaban yaitu pusat
pertanggungjawaban pendapatan, pusat
pertanggungjawaban Biaya, pusat pertanggungjawaban
laba dan pusat pertanggungjawaban Investasi.

Berikan contoh divisi-divisi apa saja dalam perusahaan


yang merupakan pusat-pusat pertanggungjawaban!

* coret yang tidak sesuai


JAWABAN :

1. Budaya organisasi merupakan suatu kekuatan sosial yang tidak tampak, yang dapat
menggerakkan orang-orang dalam suatu organisasi untuk melakukan aktivitas kerja.
Budaya organisasi yang kuat mendukung tujuan-tujuan perusahaan, sebaliknya yang
lemah atau negatif menghambat atau bertentangan dengan tujuan-tujuan perusahaan.
Dalam suatu perusahaan yang budaya organisasinya kuat, nilai-nilai bersama dipahami
secara mendalam, dianut, dan diperjuangkan oleh sebagian besar para anggota organisasi
(karyawan perusahaan).

Agar tujuan dan cita – cita perusahaan dapat terlaksana dengan baik, tentunya hal tersebut
tidak dapat dilepaskan dari bagaimana keadaan organisasi dalam perusahaan tersebut
berperan, sehingga apabila sebuah perusahaan mampu memegang teguh budaya
organisasi dengan baik, maka diharapkan kepentingan dan tujuan yang telah ditetapkan
oleh perusahaan akan tercapai. Sebagai contoh PT. Telkomsel memiliki budaya
organisasi yang diimplementasikan dengan nama The Telkom Way. Budaya organisasi
“The Telkom Way” itu yang menjadi landasan dalam setiap melakukan pekerjaan,
landasan tersebut meliputi: Philosophy to be the Best, Principles to be the Star, Practices
to be the Winner. Budaya tersebut dianut sebagai sistem keyakinan (belief system) yang
akan terus menerus dibangun dan dikembangkan untuk mengantarkan perusahaan agar
selalu menjadi pemenang (The Winner) dengan pertumbuhan yang kompetitif dan
berkelanjutan. Selain itu, budaya “The Telkomsel Way” juga diimplementasikan sebagai
panduan seluruh pimpinan dan karyawan perusahaan dalam pola pikir, sikap, perilaku
dan tindakan sehari-hari dalam bekerja untuk memberikan kontribusi kepada Perusahaan.
Melalui budaya organisasi yang dibangun dengan kuat akan mempengaruhi perilaku dan
efektifitas kinerja karyawan, sehingga kinerja karyawan akan berjalan sesuai dengan
budaya yang dianutnya dalam organisasi tersebut. Selain itu, penerapan budaya dalam
suatu perusahaan juga akan membentuk karakter karyawannya dengan sendirinya dalam
menjalankan tugasnya dan mencapai tujuan dari Perusahaan. Implementasi budaya kerja
pada PT. Telkomsel khususnya pada regional Kota Bandung mempunyai pengaruh yang
signifikan pada kepuasan kerja. Pada sebuah penelitian, didapatkan hasil koefisien
determinasi menunjukan besarnya pengaruh sebesar 50,6%. Hal ini sejalan dengan
penelitian Sianturi (2019) dan Jamaludin (2015) menyatakan bahwa budaya organisasi
dan kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Dari hasil penelitian ini dapat
dilihat bahwa dengan kompensasi dan budaya organsisasi yang baik maka karyawan akan
memberikan kinerja yang tinggi. Sehingga kompensasi dan budaya organsisasi yang baik
akan membuat karyawan meningkatkan kinerjanya. Budaya organisasi dan Kompensasi
merupakan komponen penting dalam hubungannya dengan karyawan. Budaya organisasi
merupakan norma, atau kebiasaan yang berlaku di perusahaan yang akan berpengaruh
pada kinerja karyawan setiap anggota organisasi. Dengan memahami norma dan
kebiasaan organisasi, karyawan akan menerapkan pada kebiasaan mereka setiap hari dan
akan terbentuk suatu budaya organisasi yang baik.
2. Kinerja perusahaan terkait pusat pertanggungjawaban yang merujuk pada evaluasi kinerja
berdasarkan unit-unit organisasi yang memiliki tanggung jawab khusus dalam mencapai
tujuan perusahaan. Pusat pertanggungjawaban adalah bagian atau unit organisasi yang
bertanggung jawab atas kegiatan tertentu, memiliki kontrol atas sumber daya yang
diberikan, dan dapat dinilai berdasarkan kinerja mereka.
Ada empat jenis pusat tangung jawab, digolongkan menurut sifat input dan atauoutput
moneter :
a. Pusat pendapatan
Pusat Pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban yang anggotanya mengendalikan
pendapatan, tetapi tidak mengontrol manufaktur atau biaya perolehan produk atas
layanan yang mereka jual atau tingkat investasi yang dilakukan di pusat-pusat
pertanggungjawaban.
b. Pusat Biaya
Pusat biaya adalah suatu subunit dalam organisasi yang mengontrol biaya dari
aktivitas produksi yang dilakukan dan tidak mengontrol pendapatan dan investasi,
dimana ada pembatasan antara masukan dan keluaran karena adanya tanggungjawab
biaya yang harus dipertanggungjawabkan oleh manajer. Tugas utama pusat
pertanggungjawaban biaya adalah mengatur kegiatan pengolahan dengan biaya paling
rendah. Pencapaian biaya paling rendah ini dicapai melalui kegiatan pengadaan bahan
baku dan bahan sumber bahan baku yang menawarkan harga yang paling rendah
dengan mutu bahan baku yang tinggi.
c. Pusat Laba
Pusat Laba adalah pusat pertanggungjawaban di mana manajer dan karyawan lain
mengontrol baik pendapatan maupun biaya produk atau layanan yang mereka
berikan. Pusat laba prestasinya dinilai atas dasar selisih antara pendapatan dengan
biaya dalam pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Pada umumnya pusat laba
dibentuk jika perusahaan mempunyai usaha yang bervariasi sifatnya sehingga
manajemen puncak melimpahkan wewenangnya ke manajer yang lebih rendah.
d. Pusat Investasi
Pusat Investasi merupakan pusat pertanggungjawaban berdasarkan tingkat laba yang
dihasilkan dikaitkan dengan besarnya investasi yang ditanamkan. Pusat investasi
mengharuskan manajer dan karyawannya mengontrol pendapatan, biaya dan tingkat
investasi dalam pusat pertanggungjawaban, karena manajernya bertanggung jawab
untuk keuntungan subunitnya dan penggunaan modal atau investasi ke dalam
subunitnya yang akan menghasilkan laba.

Contoh informasi kinerja perusahaan terkait pusat pertanggungjawaban dapat dilihat dari
perusahaan manufaktur yang memiliki beberapa pusat pertanggungjawaban, termasuk
departemen produksi, departemen penjualan, dan departemen keuangan. Masing-masing
pusat pertanggungjawaban tersebut bertanggung jawab terhadap aspek yang berbeda
dalam mencapai tujuan perusahaan.

A. Departemen produksi, bertanggung jawab atas kegiatan produksi barang atau produk.
Kinerja departemen produksi dievaluasi berdasarkan jumlah produk yang dihasilkan,
efisiensi penggunaan bahan baku dan tenaga kerja, efisiensi biaya produksi, kualitas
produk, dan waktu penyelesaian produksi.
B. Departemen penjualan, bertanggung jawab atas penjualan produk perusahaan.
Kinerja departemen penjualan dapat dievaluasi berdasarkan capaian volume
penjualan, optimalisasi pendapatan penjualan, besaran margin laba yang diperoleh,
pangsa pasar, dan kepuasan pelanggan.
C. Departemen keuangan, bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan perusahaan,
termasuk penganggaran, akuntansi, dan pelaporan keuangan. Kinerja departemen
keuangan dapat dievaluasi berdasarkan efisiensi pengelolaan kas, kepatuhan terhadap
anggaran, keakuratan pelaporan keuangan, dan pengendalian biaya.

Sumber :

Anjani, L. (n.d.). Pusat Pertanggungjawaban Pengendalian Management.

Muhammad Rakha Karyadi, A. W. (2022). Pengaruh Budaya Organisasi Dan Sistem


Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt Telkomsel Regional Kota Bandung. e-
Proceeding of Management : Vol.9, No.4.

Purwanti, A. (2023). Akuntansi Manajemen. Jakarta Selatan: Penerbit Salemba Humanika.

Siti Rahma Nadhira, A. R. (2018). PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI


TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA PT
TELEKOMUNIKASI INDONESIA WITEL JAKARTA SELATAN UNIT HR&CDC
DAN NETWORK AREA). e-Proceeding of Management : Vol.5, No.1 .

Anda mungkin juga menyukai