Anda di halaman 1dari 3

Nama : Diah Rai Wardhani

NIM : 042452646
Prodi : S1 Akuntansi

Tugas Tutorial 1
Tugas Akhir Program
(EKSI4500)

1. Berikut ini adalah contoh penerapan budaya kerja yang baik pada
perusahaan telekomunikasi.

a) Fokus pada pelayanan pelanggan


Budaya pelayanan pelanggan memberdayakan karyawan untuk menomor
satukan pelanggan dan menyelesaikan permasalahan dengan cepat.
Karyawan akan memahami siapa pelanggan dan apa yang penting bagi
pelanggan. Untuk membangun budaya ini, hal yang terpenting adalah
mempekerjakan orang yang tepat.

b) Berorientasi pada tugas


Budaya ini menghargai karyawan yang mampu mengelola waktu dengan
efisien dan menyelesaikan tugas tepat waktu. Otonomi biasanya menjadi
nilai dalam organisasi di mana setiap karyawan bertanggung jawab
terhadap tugasnya sendiri. Untuk menerapkan budaya ini, pembagian
tugas dan deadline harus jelas.

c) Motivasi untuk mencapai hasil


Untuk menerapkan budaya ini, organisasi harus memiliki tujuan yang
terukur dan diketahui oleh seluruh karyawan. Pada saat tujuan tercapai,
kontribusi setiap tim dalam pencapaian tujuan dilaporkan. Hasil harus
dikomunikasikan kepada karyawan untuk memotivasi. Budaya ini fokus
pada ukuran seperti pendapatan dan pangsa pasar.

d) Fokus pada kesejahteraan


Budaya kesejahteraan bertujuan untuk mendukung dan memberdayakan
karyawan untuk fokus pada kesehatan dan gaya hidup. Hal ini mencakup
kesejahteraan fisik, emosional, sosial, dan finansial. Perusahaan yang
peduli terhadap karyawan akan berusaha memahami kebutuhan
karyawan. Budaya ini akan menjaga karyawan tetap sehat.

1
e) Terhubung
Dalam budaya ini, karyawan merasa diterima dan dihargai. Perasaan
diterima adalah nilai yang diprioritaskan. Pemimpin fokus pada
komunikasi yang efektif dan kolaborasi. Karyawan yang saling
terhubung merasa lebih bahagia dan menurunkan stres. Keterhubungan
dapat dibangun dengan pembentukan tim. Aktivitas tersebut
memungkinkan karyawan untuk saling terhubung di luar lingkungan
kerja biasanya.

f) Inovasi
Budaya inovasi menghargai ide-ide besar dan brainstorming yang out of
the box. Proyek yang inovatif sering dilakukan dan biasanya terdapat
anggaran untuk mencoba hal-hal yang baru. Perusahaan memiliki
pandangan yang positif terhadap kegagalan sebagai suatu pembelajaran.
Tim merasa nyaman untuk mengutarakan ide baru dan berisiko.

Referensi:
Gympass Editorial Team. (2023, Oktober 3). "6 Workplace Culture Example".
https://gympass.com/en-us/blog/organizational-development/workplace-
culture-examples/

2. Berikut ini adalah contoh divisi-divisi dalam perusahaan yang merupakan


pusat pertanggungjawaban.

 Divisi Penjualan (Sales Division) merupakan contoh pusat pendapatan


(revenue center). Pusat pendapatan adalah unit aktivitas organisasi yang
bertugas menghasilkan pendapatan dari penjualan produk atau jasa
tetapi tidak memiliki wewenang atas penentuan harga jual dan harga
pokok barang. Divisi Penjualan memiliki tugas untuk menghasilkan
pendapatan sebesar-besarnya tetapi tidak bertanggung jawab terhadap
biaya yang dikeluarkan dan laba yang diperoleh.

 Divisi Produksi (Production Division) merupakan contoh pusat biaya


(cost/expense center). Pusat biaya adalah unit aktivitas organisasi yang
dalam menjalankan kegiatannya mengeluarkan biaya tetapi manfaat yang
diperoleh tidak bisa dihitung secara langsung. Input kegiatan produksi
dapat diketahui satuan ukuran biaya produksinya dengan jelas, tetapi
laba dan pendapatan tidak dapat ditelusuri secara langsung.

2
 Divisi Sumber Daya Manusia (Human Resources Division) merupakan
contoh pusat biaya (cost/expense center). Divisi SDM melakukan
aktivitas yang berhubungan dengan pengelolaan SDM, mulai dari
perekrutan, pelatihan, pengembangan, dll. Dalam melakukan
kegiatannya, divisi ini mengeluarkan sejumlah biaya namun tidak
menghasilkan pendapat secara langsung.

 Divisi Keuangan dan Akuntansi (Finance and Accounting Division)


merupakan contoh pusat biaya (cost/expense center). Divisi ini
mengeluarkan sejumlah biaya dalam melakukan kegiatannya, misalnya
biaya administrasi dan umum tetapi tidak menghasilkan pendapatan
secara langsung.

 Divisi Lini Produk (Product Line Division) merupakan contoh pusat laba
(profit center). Pusat laba adalah unit aktivitas di dalam organisasi yang
bertugas mengelola keseimbangan pendapatan dan biaya untuk
memperoleh laba. Divisi Lini Produk memiliki kewenangan dan tanggung
jawab masing-masing terhadap pendapatan yang diperoleh dan biaya
yang dikeluarkan terkait dengan penjualan suatu lini produk.

 Divisi perusahaan anak (subsidiary) merupakan contoh pusat investasi


(investment center). Pusat laba adalah unit aktivitas di dalam organisasi
yang bertanggung jawab terhadap pendapatan, biaya, laba, dan aset
yang diinvestasikan. Perusahaan anak memiliki tanggung jawab terhadap
perolehan laba dan keputusan investasi aset tetap.

Referensi:
Mulyani, S. (2020). Sistem Pengendalian Manajemen. Universitas Terbuka. Hal
6.4-
6.5.

Anda mungkin juga menyukai