Nama : Rica Marhayati Semester/kelas : 5/ Fisika C
NPM : 1811090082 Mata Kuliah : Evaluasi Proses & Hasil
Pembelajaran Fisika
Resume Instrumen Penilaian Kognitif
A. Pengertian Penilaian Kognitif 2. Tingkat pemahaman (comprehension),
Penilaian Penilaian kognitif merupakan pada tahap ini kategori pemahaman penilaian untuk mengukur kemampuan peserta dihubungkan dengan kemampuan untuk didik berupa pengetahuan faktual, konseptual, menjelaskan pengetahuan informasi yang prosedural, dan metakognitif, serta kecakapan telah diketahui dengan kata-kata sendiri. berpikir tingkat rendah sampai tinggi. Penilaian Pada tahap ini peserta didik diharapkan ini berkaitan dengan ketercapaian Kompetensi menerjemahkan atau menyebutkan Dasar pada K-13 yang dilakukan oleh guru mata kembali hasil yang telah didengar dengan pelajaran. Penilaian kognif dilakukan dengan kata-kata sendiri. berbagai teknik penilaian. Pendidik menetapkan 3. Tingkat penerapan (application), teknik penilaian sesuai dengan karakteristik penerapan merupakan kemampuan untuk kompetensi yang akan dinilai. Penilaian menggunakan atau untuk menerapkan dimulai dengan perencanaan pada saat informasi yang telah dipelajari kedalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran situasi yang baru, serta memecahkan (RPP) dengan mengacu pada silabus. berbagai masalah yang timbul dalam Penilaian kognitif, selain untuk mengetahui kehidupan sehari-hari. apakah peserta didik telah mencapai ketuntasan 4. Tingkat analisis (analysis), analisis belajar, juga untuk mengidentifikasi kelemahan merupakan kemampuan dan kekuatan penguasaan pengetahuan peserta mengidentifikasi, memisahkan dan didik dalam proses pembelajaran (diagnostic). membedakana komponen-komponen Oleh karena itu, pemberian umpan balik atau elemen suatu fakta, (feedback) kepada peserta didik oleh pendidik konsep,pendapat, asumsi, hipotesa atau merupakan hal yang sangat penting, sehingga kesimpulan, dan memeriksa setiap hasil penilaian dapat segera digunakan untuk komponen tersebut untuk melihat ada perbaikan mutu pembelajaran. Ketuntasan atau tidaknya kontradiksi. Dalam tingkat belajar untuk pengetahuan ditentukan oleh ini diantara berbagai gagasan dengan satuan pendidikan dengan mempertimbangkan cara membandingkan gagsan tersebut batas standar minimal nilai Ujian Nasional yang dengan standar, prinsip atau prsedur yang ditetapkan oleh Pemerintah. telah dipelajari. 5. Tingkat sintesis (synthesis), sintesis B. Proses Penyusunan Tes Kognitif merupakan kemampuan seseorang dalam Aspek kognitif terdiri dari enam tingkatan mengaitkan dan menyatukan berbagai dengan aspek belajar yang berbeda-beda. elemen dan unsur pengetahuan yang ada Keenam tingkat tersebut yaitu: sehingga terbentuk pola baru yang lebih 1. Tingkat pengetahuan (Knowledge), pada menyeluruh. tahap ini menuntut siswa untuk mampu 6. Tingkat evaluasi (evaluation), evaluasi mengingat (recall) berbagai informasi merupakan level tertinggi yang yang telah diterima sebelumnya. mengharapkan peserta didik mampu membuat penilaian dan keputusan tentang nilai suatu gagasan metode 4. Menganalisis(Analyzing), Menganalisis produk, atau benda dengan menggunakan merupakan memecahkan suatu kriteria tertentu. permasalahan dengan memisahkan tiap-tiap bagian dari permasalahan dan mencari Bentuk tes kognitif diantaranya: keterkaitan dari tiap-tiap bagian tersebut dan 1. Tes atau pertanyaan lisan dikelas mencari tahu bagaimana keterkaitan tersebut 2. Pilihan ganda dapat menimbulkan permasalahan. 3. Uraian obyektif 4. Uraian non obyektif atau uraian bebas 5. Mengevaluasi(Evaluating), evaluasi berkaitan 5. Jawaban atau isian singkat dengan proses kognitif memberikan 6. Partofolio, dan penilaian berdasarkan kriteria dan standar 7. Performance yang sudah ada. Kriteria yang biasanya digunakan adalah kualitas, efektivitas, Para ahli penyusun tes maupun pengajar efisiensi, dan konsistensi. Kriteria atau umumnya telah menyepakati langkah-langkah standar ini dapat pula ditentukan sendiri oleh sebagai berikut: siswa. Standar ini dapat berupa kuantitatif 1. Menentukan atau merumuskan tujuan tes maupun kualitatif serta dapat ditentukan 2. Mengidentifikasi hasil-hasil belajar yang sendiri oleh siswa. Evaluasi meliputi akan diukur dengan tes mengecek (checking) dan mengkritisi 3. Menentukan atau mmenandai hasil-hasil (critiquing).. belajar yang spesifik yang merupakan tingkah laku yang dapat diamati dan 6. Menciptakan (Creating), menciptakan disesuaikan dengan TIK mengarah pada proses kognitif meletakkan 4. Merinci mata pelajaran atau bahan unsur-unsur secara bersama-sama untuk pelajaran yang diukur dengan tes membentuk kesatuan yang koheren dan 5. Menyiapkan table spesifikasi (blue print) mengarahkan siswa untuk menghasilkan suatu 6. Menggunakan tabel spesifikasi tersebut produk baru dengan mengorganisasikan sebagai dasar penyusunan tes. beberapa unsur menjadi bentuk atau pola yang berbeda dari sebelumnya. Menciptakansangat C. Aspek Ranah Kognitif berkaitan erat dengan pengalaman belajar siswa Aspek kognitif dibedakan atas enam pada pertemuan sebelumnya. Meskipun jenjang yang diurutkan sebagai berikut: menciptakan mengarah pada proses berpikir 1. Mengingat (Remembering), pada tahap ini kreatif, namun tidak secara total berpengaruh menuntut siswa untuk mampu mengingat pada kemampuan siswa untuk menciptakan. (recall) berbagai informasi yang telah Menciptakan meliputi menggeneralisasikan diterima sebelumnya. (generating) dan memproduksi (producing). 2. Memahami/mengerti (Understanding), Menggeneralisasikan merupakan kegiatan memahami/mengerti berkaitan dengan merepresentasikan permasalahan dan membangun sebuah pengertian dari penemuan alternatif hipotesis yang berbagai sumber seperti pesan, bacaan dan diperlukan. komunikasi. Memahami/mengerti berkaitan dengan aktivitas mengklasifikasikan (classification) dan membandingkan (comparing). 3. Menerapkan (Applying), menerapkan menunjuk pada proses kognitif memanfaatkan atau mempergunakan suatu prosedur untuk melaksanakan percobaan atau menyelesaikan permasalahan.