Anda di halaman 1dari 10

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP

TAHUN AKADEMIK 2014-2015


FAKULTAS TARBIYAH
Nama : Yuni Asriyani Mansyur
Mata Kuliah : Evaluasi Pembelajaran Biologi
Semester/ Jurusan : VI / IPA Biologi
Kelas : C
Dosen Penguji : Ipin Aripin, M.Pd

1. Hubungan Evaluasi, tes, Pengukuran, Penilaian (asesmen).


Tes, pengukuran, penilaian dan evaluasi
memiliki perbedaan arti dan fungsi. Namun
semuanya tak dapat dipisahkan dalam dunia
pendidikan sebab semuanya memiliki keterkaitan
dan hubungan yang erat.
Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses
atau kegiatan untuk menentukan nilai,
kriteria- judgment atau tindakan dalam
pembelajaran.
Tes adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur. Tes merupakan alat
utama yang digunakan untuk melalui proses pengukuran penilaian dan evaluasi.
Pengukuran dan penilaian juga merupakan dua proses yang bekesinambungan.
Pengukuran dilaksanakan terlebih dahulu yang menhasilkan skor dan dari hasil
pengukuran kita dapat melaksanakan penilaian. Antara penilaian dan evaluasi
sebenarnya memiliki persamaan yaitu keduanya mempunyai pengertian menilai
atau menentukan nilai sesuatu, disamping itu juga alat yang digunakan untuk
mengumpulkan datanya juga sama. Evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif.
Pada hakikatnya keduanya merupakan suatu proses membuat keputusan tentang nilai
suatu objek.
Sedangkan perbedaannya terletak pada ruang lingkup dan pelaksanaannya.
Ruang lingkup penilaian lebih sempit dan biasanya hanya terbatas pada salah satu
komponen atau aspek saja, seperti prestasi belajar. Pelaksanaan penilaian biasanya
dilakukan dalam konteks internal. Ruang lingkup evaluasi lebih luas, mencangkup
semua komponen dalam suatu sistem dan dapat dilakukan tidak hanya pihak internal
tetapi juga pihak eksternal. Evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang
meliputi pengukuran, sedangkan tes merupakan salah satu alat (instrument)
pengukuran. Pengukuran lebih membatasi pada gambaran yang bersifat kuantitatif
(angka-angka) tentang kemajuan
belajar peserta didik, sedangkan evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif.
Keputusan penilaian tidak hanya didasarkan pada hasil pengukuran, tetapi dapat pula
didasarkan hasil pengamatan dan wawancara.
Penilaian dalam pembelajaran adalah suatu usaha untuk mendapatkan berbagai
informasi secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil
dari pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melalui
program kegiatan belajar. Pengukuran atau measurement merupakan suatu proses atau
kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat numerik. Pengukuran lebih
bersifat kuantitatif, bahkan merupakan instrumen untuk melakukan penilaian. Dalam
dunia pendidikan, yang dimaksud pengukuran sebagaimana disampaikan Cangelosi
(1995: 21) adalah proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris.
2. A. Taksonomi Bloom Revisi
Taksonomi Bloom adalah taksonomi yang dikemukan oleh Benjamin Bloom
(1956) dalam memberikan inspirasi kepada pakar pendidikan lainnya dalam
melahirkan taksonomi lain. Menurut Arikunto (2009:116) ada 4 prinsip dasar yang
digunakan Bloom:
1. Prinsip Metodologis
Perbedaan-perbedaan yang besar telah merefleksi kepada cara-cara guru
dalam mengajar.
2. Prinsip Psikologis
Taksonom hendaknya konsisten dengan fenomena kejiwaaan yang ada sekarang.
3. Prinsip Logis
Taksonomi hendaknya dikembangkan secara logis dan konsiten.
4. Prinsip Tujuan
a. Mengklasifikasi tujuan pendidikan pada ranah kognitif menjadi enam kategori,
yaitu pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), aplikasi
(apply), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation).
b. Taksonomi Bloom digunakan untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa
berdasar pada proses kognitif siswa dalam memahami suatu masalah.
Pencapaian hasil belajar siswa diukur berdasar pada kemampuan siswa
menjawab masalah (instrumen evaluasi) yang sesuai proses kognitif yang
akan diukur. Seorang siswa dipandang telah mencapai proses kognitif yang
diinginkan apabila telah menjawab dengan benar masalah matematika yang
sesuai dengan proses kognitif tersebut. Taksonomi Bloom sering
digunakan
guru untuk menentukan hasil belajar yang diinginkan, menentukan proses
pembelajaran yang akan dilakukan, dan menentukan alat evaluasi yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
c. aksonomi Bloom berperan dalam menentukan tujuan pembelajaran, kemudian
dari tujuan tersebut dapat disusun alat evaluasi (masalah) yang sesuai dengan
tujuan tersebut.
B. Taksonomi Marzano

Robert J. Marzano (2000), seorang peneliti pendidikan terkemuka berasal


dari Colorado, Amerika Serikat telah mengusulkan apa yang disebutnya “Sebuah
Taksonomi Baru dari Tujuan Pendidikan”. Dikembangkan untuk menjawab
keterbatasan dari taksonomi Bloom yang telah digunakan secara luas serta situasi
terkini, model kecakapan berpikir yang dikembangkan Marzano memadukan
berbagai faktor yang berjangkauan luas, yang mempengaruhi bagaimana siswa
berpikir, dan menghadirkan teori yang berbasis riset untuk membantu para guru
memperbaiki kecakapan berpikir para siswanya.
Robert Marzano (2001) menstruktur dan mengkonsep kembali hirarki Bloom
menjadi 6 kategori yang berbeda. Taksonomi Bloom dikembangkan sebagai hirarki
dari dasar pemikiran atau dasar proses akademik, sedangkan Marzano
menggabungkan dasar-dasar itu dari tingkat berfikir pada proses kognitif dan proses
metakognitif, sebagaimana konsep-konsep tadi berhubungan dengan manfaatnya,
motivasinya, serta emosi sebagai pendukung. Berikut enam level yang dikemukakan
oleh Robert Marzano.
Sistem Level Deskripsi
Kognitif 1. Retrieval Proses dari prosedur pengetahuan, mengingat
kembali atau melakukan, tanpa
pemahaman.
2. Comprehension Proses dari urutan atau struktur pengetahuan,
sintesis/lamgkah-langkah dan
gambarannya secara mendasar untuk
pemahaman dasar atau pemahaman awal.
3. Analisis Proses mengakses dan menguji pengetahuan
mengenai persamaan dan perbedaan,
hubungan pangkat atas dan pangkat bawah,
mendiagnosa kesalahan, atau logika yang
konsekuen, atau prinsip yang dapat diduga.
4. Utilization Proses dalam penggunaan pengetahuan
darimana masalah bisa disikapi atau
dipecahkan, investigasi dapat direncanakan,
keputusan dan aplikasi dapat diperoleh.
Metakognitif 5. Metakognisi Proses untuk memonitor apa dan bagaimana
pengetahuan yang baik bisa dimengerti,
pengujian yang secara sadar terhadap
proses-proses kognitif untuk melihat apakah
proses-proses tersebut mempengaruhi
tujuan-tujuan yang akan dicapai.
Self-system 6. Self Proses mengidentifikasi respon/ rangsangan
emosi, melatih persepsi, motivasi, dan
manfaatnya pada kepercayaan terhadap
pengetahuan awal.

Secara nyata, taksonomi ini bergerak (a) dari cara yang sederhana ke proses
yang lebih komplit baik informasi atau prosedur-prosedurnya, (b) dari kesadaran
yang kurang ke kesadaran yang lebih tentang pengontrolan yang lebih terhadap
proses pengetahuan dan bagaimana menyusun atau menggunakannya, dan (c) dari
kurangnya keterlibatan personal atau komitmen terhadap kepercayaan yang besar
secara terpusat dan refleksi dari identitas seseorang.
Enam tingkatan/level tersebut juga berinteraksi dengan apa yang disebut
Marzano “tiga pengetahuan awal”, yaitu:

1. Informasi, mencakup: kosakata, isi secara lengkap atau prinsip.


2. Prosedur mental, mencakup: recalling, mengklasifikasikan secara
umum, memonitor metakognitif, dan sebagainya.
3. Presedur psikomotor, mencakup: keahlian dan kecakapan/penampilan.
C. Perbedaan Taksonomi Bloom dan Taksnomi Marzano
a. Secara umum Marzano membagi urutan taksonomi pada ranah kognitif
sebagai berikut :
 Penarikan Kembali : mengingat kembali eksekusi
 Pemahaman : sintesa keterwakilan
 Analisis : kecocokan pengklasifikasian, analisis kesalahan,
generalisasi, spesifikasi
 Pemanfaatan Pengetahuan : pengambilan keputusan, pemecahan masalah,
pertanyaan percobaan, penyelidikan
b. Bloom membagi urutan taksonomi pada ranah kognitif sebagai berikut:
 Remembering ( mengingat )
 Understanding ( memahami )
 Applying ( mengaplikasikan )
 Analyzing ( menganalisis )
 Evaluating ( mengevaluasi )
 Creating (menghasilkan )
3. PUNTEN BAPAK JAWABAN DI FILE SATUNYA ^_^
4. Soal pilihan ganda materi Ekosistem
A Pilihlah jawaban yang paling tepat.
1. Ekosistem yang tercipta dengan sendirinya tanpa ada campur tangan dari manusia,
di sebut sebagai ekosistem …
a. Buatan d. Alamiah
b. Sulit e. Mandiri
c. Rumit
2. Dibawah ini merupakan contoh induvidu adalah…
a. Sebatang pohon kelapa d. Dua ekor kupu-kupu
b. Tiga ekor belalang e. Sepuluh ekor
kambing c. Lima ekor capung
3. Organisme yang termasuk sebagai produsen adalah …
a. Pohon mangga, Pohon kelapa dan
semut b. Pohon mangga, belalang dan
capung
c. Pohon kelapa, ikan gabus dan semut
d. Rumput, kangkung dan teratai
e. Alga, zooplakton, ikan kecil
4. Jika dalam kolam kita jumpai makhluk hidup berupa belut, ikan sepat, ikan
gabus dan beberapa tumbuhan air yakni teratai, Hidrilla Sp. Kemudian mereka
berinteraksi dengan lingkungan kolam maka kolam membentuk...
a. Populasi d. Ekosistem
b. Komunitas e. Simbiosis
c. Induvidu
5. Perhatikan soal cerita berikut Pada sebuah ekosistem kebun di lingkungan
sekolah terdapat sebidang tanah dengan luas 200 m², terdapat dua batang pohon
mangga, sebatang pohon kelapa, dua ekor burung, lima ekor kumbang, tiga ekor
jangkrik, lima ekor belalang, tujuh ekor capung dan dua puluh ekor semut.
Barapakah kepadatan populasi kumbang...
a. 5 ekor kumbang/200m²
b. 6 ekor kumbang/250m²
c. 5 ekor kumbang/250m²
d. 6 ekor kumbang/200m²
e. 10 ekor kumbang/250m²
6. Dewasa ini banyak dampak lingkungan yang menimbulkan dampak negatif
terhadap kehidupan makhluk hidup. Alga merupakan produsen pada ekosistem
perairan sehingga keselamatan ikan sebagai konsumen sangat dipengaruhi oleh
alga itu sendiri. Buangan pertanian dan industri mengandung pospor dalam kadar
tinggi sehingga menyebabkan banyak ikan mati. Penyebe kejadian tersebut adalah…
a. Fosfor yang dimanfaatkan alga adalah zat beracun bagi
ikan
b. Meledaknya populasi alga menyebabkan berkurangnya oksigen yang masuk
ke perairan sehingga menyebabkan kematian
c. Fosfor merupakan nutrien bagi alga yang tidak dapat dipergunakan ikan
untuk adaptasi dengan lingkungan
d. Fospor merupakan zat organik yang dibutuhkan ikan tetapi membahayakan
ikan bila kadarnya terlalu tinggi
e. Fosfor merupakan zat anorganik yang tidak bermanfaat bagi
ikan
7. Akuarium air tawar merupakan suatu ekosistem yang terdiri dari komponen
abiotik dan biotik. Ikan-ikan yang hidup dalam akuarium harus mendapat
oksigen yang cukup untuk melangsungkan hidupnya. Untuk itu kandungan oksigen
terlarut dapat bertambah dari...
a. Hidrolisi air menjadi hirogen
b. Tumbuhan air yang ada dalam
akuarium c. Pemecahan garam-garam
karbonat
d. Zooplankton yang hidup didalam
akuarium e. Hasil respirasi ikan di dalam
akuarium
8. Suatu bioma di huni oleh hewan-hewan yang mampu menyimpan air, ular,
rodentia dan semut. Tumbuhannya adalah xerofit dan tumbuhan semusim sedangkan
curah hujan mencapai 25 cm/th. Evaporasi tinggi, suhu siang dengan malam sangat
jauh berbeda yaitu 40ºC-50ºC. Sedangkan mencapai 0ºC pada malam hari. Bioma ini
adalah…
a. Tundra d. Tiaga
b. Padang rumput e. Savana
c. Gurun
9. Dalam hidup bersama tersebut, umumnya salah satu spesies berperan sebagai
spesies yang ditumpangi, sedangkan spesies lain sebagai penumpang (simbion).
Jika dua spesies hidup bersama, satu spesies diuntungkan dan spesies lain tidak
dirugikan dan juga tidak diuntungkan. Misalnya anggrek yang menempel pada
pohon. simbiosis ini adalah …
a. Mutualisme d. Mutualisme dan
parasitisme b. Parasitisme e. Protopisme
c. Komensalisme
10. Disebuah perkaranganrumah terdapat pohon jati yang sedang rindang
sipemilik rumah ingin menanam jagung di areal sekitar pohon jati tersebut.
Sehingga jagung ternaungi oleh rindang pohon jati. Bila kandungan organik tanah,
kembapan, dan semua faktor biotik dari dalam tanah optimal maka diramalkan
setelah dua bulan kemudian pertumbuhan jagung tersebut akan ...
a. Batang tinggi dan besar, buah besar, daun lebar hijau
b. Batang pendek dan besar, buah besar, daun lebar pucat
c. Batang tinggi dan kurus, buah besar dan daun kecil hijau
d. Batang tinggi dan kurus, buah kecil, daun kecil dan
hijau
e. Batang pendek dan kecil, buah besar, dan daun lebar pucat
5. Soal esay
No Indikator pencapaian kompetensi Penilaian
Teknik Bentuk Instrumen
1 Menghubungkan struktur dan fungsi tes uraian Bagaimanakah struktur lidah
organ-organ dalam sistem pencernaan manusia dan apa fungsinya ?
makanan manusia
2 Menjelaskan proses pencernaan tes uraian Pada rongga mulut manusia terjadi
makanan yang terjadi pada organ-organ pencernaan apa saja ?enzim apa
sistem pencernaan makanan manusia. yang berperan ?
3 Menjelaskan proses pencernaan tes uraian Buatlah skema singkat proses
makanan pada hewan ruminansia pencernaan makanan ruminansia !
dengan menggunakan gambar

Kriteria jawaban dan kriteria penilaian

No Kriteria jawaban Kriteria Skor


penilaian total
1 Struktur lidah berotot (otot lurik) , fungsinya : 0-5 30
 Sebagai indra pengecap 0-5
 Membantu mengaduk makanan di dalam rongga mulut 0-5
 Membantu proses menelan makanan 0-5
 Membantu membersihkan mulut 0-5
 Membantu memperjelas suara 0-5
2  Pencernaan mekanik yaitu pemecahan makanan oleh gigi dan 0-20 40
pengadukan oleh lidah
 Pencernaan kimiawi yaitu mencerna karbohidrat (amilum) menjadi maltosa 0-20
dengan enzim ptyalin
3 Cavum oris (mulut)→eusofagus →rumen pencernaan polisakarida, 0-30 30
protein, dan fermentasi selulose→retikulum, membentuk bolus→Cavum
oris (mulut), makanan dikunyah lagi →rumen →retikulum →omasum
→abomasum, pencernaan oleh enzim pencernaan → intestinumtenue
→colon →anus

6. Evaluasi menjadi hal yang penting dalam proses belajar mengajar, karena tanpa
evaluasi akan susah sekali mengukur tingkat keberhasilannya.Evaluasi pendidikan
merupakan proses yang sistematis dalam Mengukur tingkat kemajuan yang dicapai
siswa, baik ditinjau dari norma tujuan maupun dari norma kelompok serta Menentukan
apakah siswa mengalami kemajuan yang memuaskan kearah pencapaian tujuan
pengajaran yang diharapkan. Dalam evaluasi pembelajaran terdapat dua bagian
penting yaitu sasaran evaluasi dan tahapan evaluasi. Langkah-langkah yang harus
dilakukan bagi seorang guru dalam proses pengembangan alat evaluasi agar diperoleh
instrumen yang valid dan reliable:
1) Penentuan tujuan tujuan pembelajaran yang baik hendaklah berorientasi kepada
peserta didik, bersifat menguraikan hasil belajar, harus jelas dan dapat dimengerti,
mengandung kata kerja yang jelas (kata kerja operasional), serta dapat diamati dan
dapat di ukur.
2) Penyusunan kisi-kisi tes : Kisi-kisi adalah suatu format atau matriks yang memuat
informasi yang dapat dijadikan pedoman untuk menulis tes atau merakit tes,
penyusunan kisi-kisi soal bertujuan untuk merumuskan setepat mungkin ruang
lingkup, tekanan dan bagian-bagian tes sehingga perumusan tersebut dapat menjadi
petunjuk yang efektif bagi penyusun tes.
3) Penulisan soal
4) Penelaahan soal (validasi soal), yaitu menguji validitas soal yang bertujuan untuk
mencermati apakah butir-butir soal yang disusun sudah tepat untuk mengukur
tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan, ditinjau dari segi isi/materi, kriteria
dan psikologis. Validitas instrument dapat diketahui dengan mencari korelasi hasil
instrument dengan dengan kriterium atau melakukan analisis butir. Apabila
data yang digunakan adalah data interval maka dapat digunakan rumus Product
Moment Korelasi,
5) Perakitan soal menjadi perangkat tes
6) Uji coba soal termasuk analisisnya
7) Bank Soal
8) Penyajian tes kepada siswa
9) Skoring (pemeriksaan jawaban siswa)
7. Teori tes klasik merupakan sebuah teori yang mudah dalam penerapannya serta
model yang cukup berguna dalam mendeskripsikan bagaimana kesalahan dalam
pengukuran dapat mempengaruhi skor amatan. teori pengukuran dalam bidang
psikologi yang memfokuskan kajiannya pada skor murni, selain itu disebut teori tes
klasik karena asumsinya dijelaskan secara matematis. Salah satu kelemahan teori ini
adalah mengabaikan pentingnya menganalisis taraf kesukaran soal, daya beda soal dan
respon subjek. Kelemahan-kelemahan tersebut kemudian dijelaskan oleh teori tes
modern, Teori tes modern sering juga disebut Latent Trait Theory yaitu
performance subjek dalam suatu tes yang dapat diprediksi dari kemampuannya
yang bersifat laten. Atau lebih dikenal dengan Item Response Theory (IRT) yaitu
respon subjek terhadap item yang menunjukkan kognitifnya. Kelebihan kinerja subjek
dapat dilihat dengan Item Characteristic Curve (ICC). Artinya semakin baik
performance subjek akan semakin banyak respon (jawaban pada aitem tes) yang
benar. Unsur teori dalam tes modern meliputi: Butir (item tes), Subjek (responnya)
dan isi respon subjek.

Anda mungkin juga menyukai