Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BAHASA INDONESIA

Tentang
RAGAM BAHASA INDONESIA dan SEJARAH EJAAN
YANG BERLAKU DI INDONESIA

DISUSUN OLEH :

MIA SILVI AUDINA


(23171012)

DOSEN PENGAMPU :

ALEX DARMAWAN

PRODI S1 SASTRA INGGRIS


FAKULTAS HUKUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS DHARMA ANDALAS
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan cukup baik.
Adapun tema dari makalah ini adalah tentang “RAGAM BAHASA
INDONESIA dan SEJARAH EJAAN YANG BERLAKU DI
INDONESIA.”

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-


besarnya kepada dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah
memberikan tugas makalah ini kepada saya. Saya juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu
dalam pembuatan makalah ini.

Dikarenakan saya jauh dari kata sempurna, dengan ini saya ingin
meminta maaf karena keterbasan waktu dan kemampuan saya dalam
mengolah materi untuk makalah ini. Maka dari itu, saya mohon kritik dan
saran yang membangun dari Bapak selaku Dosen Pengampu dan rekan-
rekan sekalian.

Padang, 14 Oktober 2023

(Mia Silvi Audina)


23171012

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................2
BAB I...........................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................4
BAB II.........................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................5
A. Ragam Bahasa Indonesia........................................................5
1. Ragam bahasa lisan..................................................................5
2. Ragam bahasa tulis..................................................................5
Macam-Macam Ragam Bahasa...................................................6
 Ragam Lisan............................................................................6
Ciri-ciri ragam lisan:....................................................................7
 Ragam Tulis.............................................................................7
Ciri-ciri ragam tulis :...................................................................8
B. Sejarah Ejaan Yang Berlaku di Indonesia...............................9
BAB III.....................................................................................11
PENUTUP................................................................................11
A. Kesimpulan...........................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang
sudah dipakai oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu jauh sebelum
Belanda menjajah Indonesia, namun tidak semua orang menggunakan
tata cara atau aturan-aturan yang benar, salah satunya pada penggunaan
bahasa Indonesia itu sendiri yang tidak sesuai dengan Ejaan maupun
Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh karena itu pengetahuan tentang
ragam bahasa cukup penting untuk mempelajari bahasa Indonesia secara
menyeluruh yang akhirnya bisa diterapkan dan dapat digunakan dengan
baik dan benar sehingga identitas kita sebagai bangsa Indonesia tidak
akan hilang.

Secara resmi, bahasa Indonesia dikumandangkan pada peristiwa


Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Peresmian nama bahasa
Indonesia tersebut bermakna politis sebab bahasa Indonesia dijadikan
sebagai alat perjuangan oleh kaum nasionalis yang sekaligus bertindak
sebagai perencana bahasa untuk mencapai negara Indonesia yang
merdeka dan berdaulat. Peresmian nama itu juga menunjukan bahwa
sebelum peristiwa Sumpah Pemuda itu nama bahasa Indonesia sudah ada.
Fakta sejarah menunjukkan bahwa sebelum tahun 1928 telah ada gerakan
kebangsaan yang menggunakan nama “Indonesia” dan dengan sendirinya
pada mereka telah ada suatu konsep tentang bahasa Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah ini adalah :


1. Apa pengertian dari ragam bahasa Indonesia?
2. Bagaimana sejarah dari ejaan yang berlaku di Indonesia?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk melengkapi tugas Bahasa Indonesia


2. Untuk memperluas wawasan dalam Sejarah Bahasa Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ragam Bahasa Indonesia


Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang
berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan
pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium
pembicara (Bachman, 1990). Ragam bahasa yang oleh penuturnya
dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang
biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan
teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat
menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau
ragam bahasa resmi.

Ditinjau dari media atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan


bahasa, ragam bahasa terdiri dari:

1. Ragam bahasa lisan

2. Ragam bahasa tulis

Bahasa yang dihasilkan melalui alat ucap (organ of speech) dengan


fonem sebagai unsur dasar dinamakan ragam bahasa lisan, sedangkan
bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf
sebagai unsur dasarnya, dinamakan ragam bahasa tulis. Jadi dalam ragam
bahasa lisan, kita berurusan dengan lafal, dalam ragam bahasa tulis, kita
berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan). Selain itu aspek tata bahasa
dan kosa kata dalam kedua jenis ragam itu memiliki hubungan yang erat.
Ragam bahasa tulis yang unsur dasarnya huruf, melambangkan ragam
bahasa lisan. Oleh karena itu, sering timbul kesan bahwa ragam bahasa
lisan dan tulis itu sama. Padahal, kedua jenis ragam bahasa itu
berkembang menjdi sistem bahasa yang memiliki seperangkat kaidah
yang tidak identik benar, meskipun ada pula kesamaannya. Meskipun ada
keberimpitan aspek tata bahasa dan kosa kata, masing-masing memiliki
seperangkat kaidah yang berbeda satu dari yang lain.
Fungsi bahasa Indonesia dalam kapasitasnya sebagai bahasa nasional :

1. Mampu menyatukan ribuan bahasa yang beragam di Indonesia

2. Speaker Indonesia mampu

3. Simbol kebanggaan nasional

4. Simbol identitas nasional

5. Berarti menyatukan berbagai kelompok etnis

6. Pemersatu alat perhubungan antara budaya dan antar-regional

Fungsi sebagai bahasa negara :

1. Bahasa resmi negara

2. Bahasa pengantar dalam pendidikan

3. Berarti komunikasi di tingkat nasional untuk kepentingan


perencanaan pembangunan nasional dan pelaksanaan
4. Budaya dan pengembangan alat-alat ilmu pengetahuan dan

teknologi

Macam-Macam Ragam Bahasa


Berikut ini terdapat beberapa macam-macam ragam bahasa, antara lain:

 Ragam Lisan

Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga


kemungkinan besar terjadi pelesapan kalimat. Namun, hal itu tidak
mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian, ketepatan dalam
pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan unsur-unsur di dalam
kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur kalimat tidak menjadi ciri
kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicaraan
menjadi pendukung di dalam memahami makna gagasan yang
disampaikan secara lisan.
Pembicaraan lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah
kebakuannya dengan pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau
santai. Jika ragam bahasa lisan dituliskan, ragam bahasa itu tidak dapat
disebut sebagai ragam tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan,
hanya saja diwujudkan dalam bentuk tulis. Oleh karena itu, bahasa yang
dilihat dari ciri-cirinya tidak menunjukkan ciri-ciri ragam tulis, walaupun
direalisasikan dalam bentuk tulis, ragam bahasa serupa itu tidak dapat
dikatakan sebagai ragam tulis. Kedua ragam itu masing-masing, ragam
tulis dan ragam lisan memiliki ciri kebakuan yang berbeda.

Ciri-ciri ragam lisan:

1. Memerlukan orang kedua/teman bicara;

2. Tergantung situasi, kondisi, ruang & waktu;

3. Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu intonasi

serta bahasa tubuh.


4. Berlangsung cepat;

5. Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu;

6. Kesalahan dapat langsung dikoreksi;

7. Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi.

Contoh ragam lisan adalah ‘Sudah saya baca buku itu.’

 Ragam Tulis

Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis makna kalimat yang


diungkapkannya tidak ditunjang oleh situasi pemakaian, sedangkan
ragam bahasa baku lisan makna kalimat yang diungkapkannya ditunjang
oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan
unsur kalimat. Oleh karena itu, dalam penggunaan ragam bahasa baku
tulis diperlukan kecermatan dan ketepatan di dalam pemilihan kata,
penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk kata dan struktur kalimat, serta
kelengkapan unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat.
Ciri-ciri ragam tulis :

1. Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara;

2. Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu;

3. Harus memperhatikan unsur gramatikal;

4. Berlangsung lambat;

5. Selalu memakai alat bantu;

6. Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi;

7. Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya

terbantu dengan tanda baca.

Contoh ragam tulis adalah ’Saya sudah membaca buku itu.’


B. Sejarah Ejaan Yang Berlaku di Indonesia

Sejarah ejaan Bahasa Indonesia diawali dengan ditetapkannya Ejaan


van Ophuijisen. Setelahnya, ada beberapa pembaruan ejaan yang diubah
oleh pemerintah, mulai dari Ejaan Republik atau Ejaan Pembaharuan,
Ejaan Melindo, Ejaan Baru/Lembaga Bahasa dan Kasusastraan (LBK),
Ejaan yang Disempurnakan (EyD), hingga Ejaan Bahasa Indonesia (EBI).

1. Ejaan Van Ophuijsen (1901-1947)

Sejarah ejaan Bahasa Indonesia diawali dengan ditetapkannya Ejaan van


Ophuijsen pada 1901. Ejaan ini menggunakan huruf Latin dan sistem
ejaan Bahasa Belanda yang diciptakan oleh Charles A. van Ophuijsen.
Ejaan van Ophuijsen berlaku sampai dengan tahun 1947.

2. Ejaan Republik/Ejaan Soewandi (1947-1956)

Ejaan Republik berlaku sejak tanggal 17 Maret 1947. Pemerintah


berkeinginan untuk menyempurnakan Ejaan van Ophuijsen. Adapun hal
tersebut dibicarakan dalam Kongres Bahasa Indonesia I, pada tahun 1938
di Solo. Kongres Bahasa Indonesia I menghasilkan ketentuan ejaan yang
baru yang disebut Ejaan Republik/Ejaan Soewandi.

3. Ejaan Pembaharuan (1956-1961)

Kongres Bahasa Indonesia II digelar pada tahun 1954 di Medan. Kongres


ini digagas oleh Menteri Mohammad Yamin. Dalam Kongres Bahasa
Indonesia II ini, peserta kongres membicarakan tentang perubahan sistem
ejaan untuk menyempurnakan ejaan Soewandi.

4. Ejaan Melindo (1961-1967)


Ejaan ini dikenal pada akhir 1959 dalam Perjanjian Persahabatan
Indonesia dan Malaysia. Pembaruan ini dilakukan karena adanya
beberapa kosakata yang menyulitkan penulisannya. Akan tetapi, rencana
peresmian ejaan bersama tersebut gagal karena adanya konfrontasi
Indonesia dengan Malaysia pada 1962.
5. Ejaan Baru/Lembaga Bahasa dan Kesusastraan (LBK) (1967-1972)

Pada 1967, Lembaga Bahasa dan Kesusastraan yang sekarang bernama


Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa mengeluarkan Ejaan Baru.
Pembaharuan Ejaan ini merupakan kelanjutan dari Ejaan Melindo yang
gagal diresmikan pada saat itu.

6. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) (1972-2015)

Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan berlaku sejak 23 Mei 1972


hingga 2015 pada masa menteri Mashuri Saleh. Ejaan ini menggantikan
Ejaan Soewandi yang berlaku sebelumnya. Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan ini mengalami dua kali perbaikan yaitu pada 1987 dan
2009.

7. Ejaan Bahasa Indonesia (2015-sekarang)

Pemerintah terus mengupayakan pembenahan terhadap Ejaan Bahasa


Indonesia melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Indonesia. Pasalnya, pemerintah meyakini bahwa ejaan merupakan salah
satu aspek penting dalam pemakaian Bahasa Indonesia yang benar.

Ejaan Bahasa Indonesia ini diresmikan pada 2015 di masa pemerintahan


Joko Widodo dan Anies Baswedan sebagai Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang
berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan
pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium
pembicara. Dalam konteks ini ragam bahasa meliputi bahasa lisan dan
bahasa baku tulis.

Pada ragam bahasa baku tulis diharapkan para penulis mampu


menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menggunakan
Ejaan bahasa yang telah Disempurnakan (EYD), sedangkan untuk ragam
bahasa lisan diharapkan para warga negara Indonesia mampu
mengucapkan dan memakai bahasa Indonesia dengan baik serta bertutur
kata sopan sebagaimana pedoman yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

Keraf, Gorys. 1994. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa.


NTT: Nusa Indah.

Rahardi, Kunjawa. 2009. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.


Jakarta : Penerbit Erlangga

http://pendidikanmatematika2011.blogspot.com/2012/04/reski-andika-
saing.html (Jum’at 13 Oktober, 22.05)

http://merrycmerry.blogspot.com/2011/10/makalah-bahasa-indonesia-
ragam-bahasa.html (Jum’at 13 Oktober, 22.17)

http://irfanisprayudhi.wordpress.com/2013/09/30/arti-fungsi-dan-ragam-
Bahasa (Jum’at 13 Oktober, 22.17)

Anda mungkin juga menyukai