TINJAUAN PUSTAKA
hukum atas perbuatan tertentu atau bahwa dia bertanggungjawab atas suatu
tanggung jawab hukum sebagai sesuatu akibat lebih lanjut dari pelaksaan
peranan, baik peranan itu merupakan hak dan kewajiban ataupun kekuasaan.
dari pertaturan yang telah ada.2. Dalam sebuah perbuatan atau hubungan
menimbulkan hak dan kewajiban bagi subyek hukum itu sendiri. Oleh karena
1
Hans Kelsen, Pure Theory of Law, Terjemah, Raisul Muttaqien, Teori Hukum
Murni: Dasar-Dasar Ilmu Hukum Normatif, Cetakan Keenam, Bandung: Penerbit
Nusa Media, 2008, hlm. 136.
2
Ridwan Halim. Pengantar Hukum dan Pengetahuan Ilmu Hukum
Indonesia. Jakarta: Angky Pelita Studyways, 2001
8
9
untuk Memperoleh putusan hakim yang benar dan adil. Hakim tidak bisa
melakukan suatu perbuatan hukum dengan maksud dan tujuan dari perseroan
yang dikelolanya.
Ada dua karakteristik yang melekat pada tindak pidana korporasi pertama,
terbatas, tapi oleh orang lain yang bertindak untuk dan atau atas nama
3
Mahrus Ali,SH,.MH , Asas-asas pidana korporasi, 2013,PT RajaGrafindo Persada,
Jakarta ( hal 74-75 )
11
adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk
makhluk hidup berada dalam suatu proses penyesuaian diri dalam sistem
kehidupan.
variabel yang tidak hidup. Dari hal inilah kemudian terdapat dua
4
Dr. Khalisah Hayatuddin, S.H., M.Hum., Dr. Serlika Aprita, S.H., M.H. , Hukum
Lingkungan, 2021, penerbit kencana, (hal 2)
12
dipahami bahwa lingkungan hidup itu tidak hanya terdiri dari organisme
seperti hewan dan tumbuhan. Oleh karean itu, peran masyarakat dan
negara sangatlah penting dalam melindungi hak atas lingkungan yang baik
hidup adalah semua benda dan daya serta kondisi, termasuk di dalamnya
5
Ibid ( Hal 4 )
6
Ibid hal 5
13
teratur dan merupakan satu kesatuan yang saling memengaruhi. Hal ini
karena lingkungan hidup dan tak hidup yang berinteraksi secara teratur
lingkungan hidup pada Bab XV, yaitu mulai dari pasal 97 sampai dengan
pasal 120. Pasal 97 menjelaskan bahwa tindak pidana yang diatur didalam
dalam rumusan tindak pidana dalam UUPPLH diatur tidak secara umum
7
Ibid hal 6
14
lingkungan hidup).
pidana korporasi.
Penerapan asas ultimum remedium ini hanya berlaku bagi tindak pidana
satu atau lebih saham dan memiliki kewajiban terbatas hingga saham
yang dimiliki.
8
Soedjono Dirjosisworo, “HukumPerusahaan Mengenai Bentuk-bentuk Perusahaan
(badan usaha) di Indonesia”, Mandar Maju, Bandung, 1997, hlm. 48
16
dignakan sebagai padanan dari istilah ”White collar crime” atau ”kejahatan
kerah putih”. Istilah yang terakhir digunakan untuk tindak pidana yang
eksekutif yang menjabat suatu jabatan penting dalam badan usaha,atau untuk
kepetingan suatu perseroan terbatas, atau para pejabat lainnya dari suatu
usaha yang berbadan hukum berdasarkan aturan hukum, dan pendapat lain
yang berasal dari akademisi bahwa perseroan terbatas adalah badan hukum.
sangat luas. Jika menurut hukum perdata korporasi adalah badan hukum yang
perdata, cara membuat perjanjian, dan terdiri dari dua jenis, yaitu orang
atau sosial yang dilakukan oleh manajemen atas nama dan atas nama
sekelompok orang.9
9
Prof. Dr. Sutan Remy Sjahdeini, S.H. Ajaran Pemidanaan: Tindak Pidana
Korporasi dan Seluk-Beluknya, 2007, (Penerbit Kencana)hal 37
18
BAB III
A. Ruang Lingkup
izin.
B. Jenis Penelitian
asas hukum dalam suatu peraturan perundangan yang berhubungan dengan isu
hukum yang diteliti atau dengan kata lain Yuridis normatif adalah jenis
tersebut. Oleh karena itu maksud dan tujuan secara khusus dari perlunya
dilakukan suatu penelitian adalah untuk mengetahui apa yang sedang terjadi,
Bahan Hukum primer yaitu bahan hukum yang mempunyai kekuatan hukum
(UUPT)
Sedangkan yang menjadi Bahan Sekunder adalah bahan yang bersumber atau
diperoleh dari hasil kajian pustaka, berupa buku-buku tentang tindak pidana
ini.
21
E. Metode Penelitian
ini. Oleh karena itu, penulis menggunakan analisis secara normatif karena
kaidah-kaidah hukum yang bersumber dari bahan primer dan sekunder. Jadi
penulis dapat menarik kesimpulan dan informasi dari bahan yang ada untuk