Anda di halaman 1dari 6

114 Saputra, Arfi dan Yulian

LITERATURE REVIEW: ANALISIS FITOKIMIA DAN MANFAAT


EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera)

Alwi Saputra1*, Febrina Arfi1, Muammar Yulian1


Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Ar-Raniry, Darussalam, Banda Aceh
*
E-mail: alwisaputra2305@gmail.com

Abstract. Moringa leaves are widely cultivated by the society because the
leaves are believed to provide many benefits. Moringa leaves are useful in
various fields, including: food preservation, health, food, cosmetics and
beauty, pharmacy, and agriculture. The aim of the research is to analyze the
content of phytochemical compounds contained in Moringa leaves and its use
in various fields. This research uses a journal review method based on data
collection carried out by inclusion and exclusion obtained from the google
scholarship data search engine, including national journals, textbooks and
scientific articles published above year of 2015. The result of the research is
the phytochemical compounds found in Moringa leaves are alkaloids,
terpenoids, triterpenoids, steroids, saponins, quinones, phenols, flavonoids,
and tannins. So that Moringa leaves can be used in various fields: health,
pharmacy, food preservation, food mixture, beauty, agriculture, and others.

Keywords: Moringa Leaves, Phytochemical Compounds, Moringa Leaves


Extract.

Abstrak. Daun kelor merupakan daun yang banyak dibudidayakan oleh


masyarakat karena diyakini dapat memberikan banyak manfaat. Daun kelor
bermanfaat di berbagai bidang antara lain: bidang pengawetan pangan,
kesehatan, makanan, kosmetika dan kecantikan, farmasi, dan pertanian.
Tujuan dari literatur ini adalah untuk menganalisis kandungan senyawa
fitokimia yang terdapat pada daun kelor serta pemanfaatannya pada berbagai
bidang. Penelitian ini menggunakan metode review jurnal berdasarkan
pengumpulan data yang dilakukan secara inklusi dan ekslusi yang didapatkan
dari mesin pencarian data google scholarship baik itu jurnal nasional, textbook
serta artikel ilmiah yang dipublikasikan diatas tahun 2015. Hasil review yang
didapat adalah senyawa fitokimia yang terdapat pada daun kelor antara lain:
alkaloid, terpenoid, triterpenoid, steroid, saponin, quinon, fenol, flavonoid, dan
tannin. Sehingga daun kelor dapat dimanfaatkan pada berbagai bidang antara
lain: Kesehatan, farmasi, pengawetan, pangan, kecantikan, pertanian, dan
lain-lain.

Kata Kunci: Daun Kelor, Senyawa Fitokimia, Ekstrak Daun Kelor.

PENDAHULUAN senyawaan kimia metabolit sekunder yang


terkandung dalam tumbuhan. Metabolit
Fitokimia adalah suatu ilmu yang sekunder adalah senyawa-senyawa hasil
mempelajari tentang sifat dan interaksi biosintetik turunan dari metabolit primer

AMINA 2(3) 2020 | Literature Review: Analisis fitokimia dan manfaat ekstrak daun kelor (Moringa oleifera)
115 Saputra, Arfi dan Yulian

yang umumnya diproduksi oleh organisme Beragam manfaat dapat diperoleh


yang berguna untuk pertahanan diri dari dari ekstrak daun kelor. Salah satunya
lingkungan maupun dari serangan yaitu untuk pengobatan penyakit kuning
organisme lain. Metabolit sekunder dengan meminum ramuan daun kelor
dihasilkan dalam jalur metabolisme lain yang ditumbuk halus, ditambah air kelapa,
yang walaupun dibutuhkan tapi dianggap disaring, dan ditambahkan madu (Purba
tidak penting peranannya dalam 2020). Dari hasil penelitian Alverina dkk.
pertumbuhan suatu tumbuhan (Julianto (2016) mengemukakan bahwa vitamin C
2019). juga terkandung di dalam daun kelor yaitu
Tanaman kelor (Moringa oleifera) 220mg/100g daun. Hal ini menunjukan
merupakan jenis tanaman tropis yang bahwa daun kelor memiliki kandungan
sudah tumbuh dan berkembang di vitamin C lebih banyak dibandingkan daun
Indonesia. Seluruh bagian dari tanaman lainnya seperti daun pepaya yang memiliki
kelor dapat dimanfaatkan sebagai bahan kandungan vitamin C 61,8mg/100mg daun
pangan maupun obat-obatan (Putra dkk. dan daun kenikir yang memiliki
2016). kandungan vitamin C 64,6mg/100g daun.
Berdasarkan uji fitokimia yang Berdasarkan latar belakang di atas,
dilakukan oleh Putra dkk. (2016), daun penelitian ini bertujuan memberikan
kelor memiliki kandungan senyawa kimia informasi kepada masyarakat tentang
seperti alkaloid, flavonoid, fenolat, kandungan dari ekstrak daun kelor melalui
triterpenoid/ steroid, dan tanin yang analisis fitokimia dan manfaat ekstrak
berfungsi sebagai obat kanker dan daun kelor dengan menggunakan
antibakteri. Penggunaan daun kelor sering database berupa artikel dalam bentuk
diformulasikan dalam sediaan farmasi. jurnal-jurnal secara online sebagai review
Daun kelor berpotensi sebagai bahan literature.
baku dalam industri kosmetik, obat-obatan
dan minuman probiotik untuk kesehatan,
METODE
atau ditambahkan dalam pangan sebagai
fortifikan (zat gizi) untuk memperkaya
Metode penelitian ini merupakan
gizinya. Senyawa metabolit sekunder
metode review literasi yang terkait dengan
pada daun kelor dapat diperoleh dengan
judul. Pencarian data dilakukan dengan
cara ekstraksi (Aminah dkk. 2015).
menggunakan search engine google,
Ekstraksi adalah kegiatan penarikan
google scholar maupun google books
kandungan kimia yang dapat larut
dengan kata kunci daun kelor, senyawa
sehingga terpisah dari bahan yang tidak
fitokimia pada daun kelor, dan ekstraksi
dapat larut dengan pelarut cair. Hasil dari
daun kelor. Sumber atau referensi yang
ekstraksi adalah ekstrak. Ekstrak adalah
diperoleh kemudian ditetapkan dengan
sediaan kental yang diperoleh dengan
kriteria inklusi dan ekslusi.
mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia
Penetapan kriteria inklusi yaitu data
nabati atau simplisia hewani
berupa jurnal baik nasional maupun
menggunakan pelarut yang sesuai,
internasiaonal, textbook, artikel ilmiah
kemudian semua atau hampir semua
yang berisi kandungan kimia dengan
pelarut diuapkan dan massa atau serbuk
kelima kata kunci yang dipublikasikan
yang tersisa diperlakukan sedemikian
setelah tahun 2015. Sedangkan kriteria
hingga memenuhi baku yang telah
ekslusi yaitu data yang diperoleh dari
ditetapkan.
sumber yang tidak valid misalnya website
Tujuan ekstraksi adalah untuk
tanpa penulis atau skripsi, jurnal nasional,
menarik komponen kimia yang terdapat
textbook, artikel ilmiah yang
pada bahan alam. Ekstraksi ini didasarkan
dipublikasikan sebelum tahun 2015.
pada prinsip perpindahan massa
komponen zat ke dalam pelarut, yaitu
perpindahan mulai terjadi pada lapisan
antar muka kemudian berdifusi masuk ke
dalam pelarut (Meigaria dkk. 2016).

AMINA 2(3) 2020 | Literature Review: Analisis fitokimia dan manfaat ekstrak daun kelor (Moringa oleifera)
116 Saputra, Arfi dan Yulian

HASIL DAN PEMBAHASAN Manfaat lain dari daun kelor yaitu


sebagai pengawet alami menurut
Daun kelor merupakan tumbuhan penelitian Nai dkk. (2019) terhadap mutu
yang banyak hidup di Indonesia, baik ikan layang (Decapterus sp.) segar yang
secara liar tumbuh di alam maupun direndam dengan ekstrak daun kelor.
dibudidayakan oleh masyarakat setempat. Penelitian ini menggunakan larutan daun
Sebelum adanya banyak penelitian kelor 75% dengan variasi penyimpanan
mengenai kandungan fitokimia pada kelor, selama 0, 3, 6, 9, 12, 15 dan 18 jam. Uji
masyarakat sejak dulu sudah menjadikan parameter yang digunakan adalah
daun kelor sebagai tanaman herbal karakteristik organoleptik melalui uji mutu
karena dipercaya mampu memberikan hedonik yaitu kenampakan mata, insang,
banyak manfaat. tekstur, daging, bau dan lendir, serta TPC
Hal tersebut memunculkan banyak dan pH.
penelitian mengenai kandungan senyawa Berdasarkan hasil penelitian ini,
fitokimia pada daun kelor dan manfaatnya. bahwa penggunaan larutan daun kelor
Peneliti akan membatasi review literasi 75% dapat mempertahankan mutu ikan
pada senyawa fitokimia daun kelor yang agar tetap segar sampai lama
didapat dari hasil ekstraksi dan penyimpanan 12 jam. Hal ini sesuai
manfaatnya. dengan SNI 2729.2013 tentang mutu dan
Pemanfaatan senyawa fitokimia keamanan ikan segar. Dikarenakan
pada daun kelor telah diteliti oleh Siti dan senyawa fitokimia memiliki fungsi sebagai
Bidura (2017) untuk meningkatkan antibakteri seperti tanin, saponin, dan
produksi dan menurunkan kolestrol pada flavonoid. Senyawa fitokimia ini bersifat
telur ayam. Dalam penelitan ini, sebagai bakteriostatik sehingga dapat
digunakan metode ekstraksi maserasi, menghambat laju pertumbuhan bakteri.
dimana daun kelor (Moringa oleifera Lam) Kandungan senyawa fitokimia
yang digunakan ialah jenis daun yang sebagai antibakteri pada daun kelor
sudah tua (warna hijau sampai kuning) membuat daun tersebut dapat dimanfaat
sebanyak 1 kg dalam 1 liter air, yang sebagai bahan campuran pembuatan
direbus selama 30 menit dalam suhu hand sanitizer, seperti pada penelitian
50˚C. Lalu dicampurkan dengan air yang telah dilakukan oleh Arifin (2021).
minum dengan variasi konsentrasi, yaitu: Pada penelitian tersebut, 800 mL etanol
air minum tanpa ekstrak air daun kelor 96% dipakai untuk melarutkan 200 g daun
sebagai kontrol; air minum yang diberi 2% kelor, kemudian diaduk-aduk dan
(2 cc/100 cc) ekstrak daun kelor; air didiamkan selama 5 hari dengan 2 kali
minum yang diberi 4% (4 cc/100 cc) penyaringan. Hasil filtrat diuapkan
ekstrak daun kelor; dan air minum yang pelarutnya menggunakan rotary
diberi 6% (6 cc/100 cc) ekstrak daun evaporator. Ekstrak kental diencerkan
kelor. dengan variasi konsentrasi kombinasi
Kesimpulan yang didapat dari hasil ekstrak daun sirih hijau + ekstrak daun
penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak kelor (25% + 75%, 50% + 50%, 75% +
daun kelor yang diberikan pada 25%).
konsentrasi 2-6 cc/100 cc air minum Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mampu menambah berat pada telur, gel handsanitizer dari ekstrak daun sirih
jumlah telur, hen-day production, efisiensi hijau dan daun kelor pada konsentrasi
penggunaan ransum, dan warna kuning 75% ekstrak daun sirih serta 25% ekstrak
telur ayam Lohmann Brown umur 30-40 daun kelor memiliki sifat fisik, stabilitas
minggu. Selain itu juga dapat menurunkan dan aktivitas antimikroba yang sangat
kandungan lemak dan kolesterol telur baik. Dari hasil uji fitokimia yang
ayam, karena antioksidan dan vitamin C dilakukan, diperoleh senyawa aktif pada
yang terkandung dalam daun kelor cukup ekstrak daun kelor yaitu terpenoid, tanin,
tinggi sehingga enzim Acetyl CoA flavanoid dan saponin. Senyawa metabolit
synthetase yang digunakan untuk sekunder ini mampu menghambat
biosintesis asam lemak dapat terhambat.

AMINA 2(3) 2020 | Literature Review: Analisis fitokimia dan manfaat ekstrak daun kelor (Moringa oleifera)
117 Saputra, Arfi dan Yulian

pertumbuhan bakteri gram positif yang Penelitian Rahmawati (2015), lebih


memiliki lapisan peptidoglikan tebal. mengamati perbandingan variasi
Di bidang pangan, daun kelor juga penambahan sari daun kelor dan lama
dapat dijadikan campuran bahan fermentasi pada yoghurt susu sapi
makanan, baik untuk bayi ataupun orang terhadap kadar protein, pH, dan jumlah
dewasa. Daun kelor kaya akan nutrisi dan bakteri asam laktat (BAL). Hal ini
fitokimia esensial. Kandungan Vitamin C menyebabkan tingginya nutrisi yang
daun kelor 7 kali lebih banyak daripada terkandung pada daun kelor yang berupa
vitamin C jeruk, kandungan vitamin A vitamin A setara dengan 10 kali vitamin A
sebesar 10 kali lebih banyak daripada yang terdapat pada wortel, setara dengan
wortel, 17 kali kalsium lebih banyak dari 17 kali kalsium yang terdapat pada susu,
pada susu, 9 kali kalium lebih banyak setara dengan 15 kali kalsium pada
daripada pisang, dan kandungan zat pisang, setara dengan 9 kali protein yang
besinya 25 kali lebih banyak daripada terdapat pada yoghurt dan setara 25 kali
bayam. Daun kelor merupakan sumber zat besi pada bayam. Pada penelitian ini,
berbagai vitamin, kalsium, zat besi (Fe), β variasi yang digunakan terbagi menjadi 2
– karoten, dan phenolic acid. Kandungan faktor. Faktor I adalah Konsentrasi sari
protein daun kelor jauh lebih tinggi bila daun kelor yaitu K1 = 0%, K2 = 5%, dan
dibandingkan dengan telur dan susu. K3 = 10% serta faktor II adalah Lama
Selain hal-hal tersebut, daun kelor Fermentasi F1 = 8 jam, F2 = 10 jam, dan
memiliki potensi sebagai anti inflamasi, F2= 12 jam.
anti oksidan, analgesik, Pelindung Hasil penelitian menunjukkan bahwa
jaringan, antiulcer dan anti hipersensitif. tingginya kadar protein terhadap yoghurt
Berdasarkan kandungan dan manfaatnya, pada perlakuan K1F2 (penambahan sari
daun kelor memenuhi persyaratan untuk daun kelor 5%; lama fermentasi 10 jam)
ditambahkan sebagai komponen sebesar 0,870% sedangkan kadar protein
pembuatan MPASI. terendah adalah pada perlakuan K0F1
Oleh karena itu, Budiani dkk. (2020) (penambahan sari daun kelor 0%; lama
melakukan penyuluhan pemanfaatan fermentasi 8 jam) sebesar 0,179%.
daun kelor sebagai komponen Makanan Interaksi antara variasi penambahan sari
Pendamping Asi (MPASI) kepada daun kelor dan lama fermentasi
masyarakat di Padukuhan Morobangun, menunjukkan pengaruh nyata terhadap
Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta. pH yoghurt susu sapi. Jumlah bakteri
Penyululuhan ini diisi dengan pemberian asam laktat tertinggi pada perlakuan K1F1
materi, pelatihan, dan pendampingan dan K1F2 dengan jumlah yang sama yaitu
pembuatan MPASI yang berupa baby 2,5 x108 CFU/mL dan terendah pada
cookies dan pudding dengan komponen perlakuan K0F1 1,0x107 CFU/mL.
tepung daun kelor. Senyawa aktif pada daun kelor juga
Daun kelor mengandung berbagai berfungsi sebagai antibakteri. Pengaruh
senyawa fitokimia, antara lain tannin, kerja bakteri asam laktat dalam
steroid, flavonoid, saponin, dan alkaloid menguraikan laktosa terhambat,
yang semuanya merupakan antioksidan. dikarenakan aktivitas antibakteri dari sari
Daun kelor juga mengandung antioksidan daun kelor yang menyebabkan
tinggi yang beberapa senyawa bioaktif pertumbuhan BAL kurang stabil. Akan
utama fenoliknya merupakan grup tetapi, dalam penelitian tersebut sebagian
flavonoid. Seluruh senyawa fitokimia besar jumlah bakteri pada kisaran 107
antioksidan pada daun kelor mempunyai yang berarti jumlah bakteri yang terdapat
aktivitas menetralkan radikal bebas, dalam yoghurt tersebut baik dan sesuai
menghasilkan proteksi terhadap dengan jumlah BAL yang diperlukan oleh
kerusakan oksidatif secara signifikan, tubuh sebesar 107 -109.
menghambat penuaan sel, dan Di bidang pertanian, daun kelor juga
melindungi sel-sel jahat dari stress memberikan manfaat yang sangat
kehidupan sehari-hari. diperlukan yaitu sebagai bahan
pembuatan insektisida alami. Hal ini

AMINA 2(3) 2020 | Literature Review: Analisis fitokimia dan manfaat ekstrak daun kelor (Moringa oleifera)
118 Saputra, Arfi dan Yulian

terlihat dalam penelitian Laras (2018) pertanian, gelling, pengobatan, dan lain-
yang menggunakan daun kelor sebagai lain.
pengendali ulat krop (Crocidolomia
pavonana F.) pada tanaman kubis
DAFTAR RUJUKAN
(Brassica oleracea L. var. capitata). Pada
penelitian tersebut, di pakai 4kg daun
Alverina, C,. Andari D., & Prihanti G, S.
kelor segar, dikeringanginkan dan
diblender hingga membentuk serbuk (2016). Pengaruh pemberian ekstrak
halus. Lalu, diekstraksi menggunakan daun kelor (moringa oleifera lam.)
metode maserasi dimana etanol 96% Terhadap sel kardiomiosit pada tikus
sebagai pelarut. Setelah 3 hari, sampel putih (rattus novergicus strain
daun kelor disaring dan diuapkan wistar) dengan diet aterogenik.
menggunakan rotary evaporator dengan Jurnal: Fakultas Muhammadiyah
suhu maksimal 50o C selama satu hari.
Malang. Vol. 12. No. 1.
Kemudian, ekstrak cairan pekat yang
diperoleh disimpan dalam lemari es Aminah, S., Ramdhan, T., & Yanis, M.
#
dengan suhu 40 C dan digunakan (2015). Kandungan Nutrisi dan Sifat
dengan variasi konsentrasi perlakuan Fungsional Tanaman Kelor (Moringa
yaitu 20%, 30%, 40% dan 50% dengan oleifera). Jurnal: Buletin Pertanian
pengamatan selama 72 jam. Perkotaan, Vol. 5. No. 2.
Hasil penelitian menunjukkan
ekstrak daun kelor berpengaruh efektif Arifin, S. H. A. G. (2021). Formulasi, Uji
terhadap pengendalian hama ulat krop Stabilitas Fisik, dan Aktivitas
pada tanaman kubis, tingginya Antimikroba Gel Hand Sanitizer dari
konsentrasi ekstrak berbanding lurus Kombinasi Ekstrak Daun Sirih Hijau
dengan mortalitas larva. Hal ini
(Piper betle) dan Ekstrak Daun Kelor
disebabkan adanya beberapa senyawa
bioaktif dalam daun kelor. Hasil analisis (Moringa oleifera). Skripsi. Program
fitokimia menunjukkan bahwa senyawa Studi Biologi, fakultas Sains dan
metabolit sekunder yang terkandung Teknologi, Universitas Islam Negeri
dalam ekstrak daun kelor berfungsi Sunan Ampel. Surabaya.
sebagai insektisida, yaitu alkaloid (3,07%),
Budiani, D. R., Muthmainah, Subandono,
tannin (9,36%), terpenoid (4,84%),
flavonoid (3,56%), dan steroid (3,21%). J., Sarsono, & Martini. (2020).
Pemanfaatan Tepung Daun Kelor
(Moringa oleifera) sebagai
KESIMPULAN
Komponen Makanan Pendamping
Kesimpulan yang dapat diambil dari ASI (MP-ASI) Padat Gizi. Jurnal
review jurnal ini adalah ekstrak daun kelor Abdidas. Vol. 1, No. 6.
mengandung senyawa fitokimia yang
Julianto, T. S. (2019). Fitokimia (Tinjauan
memiliki manfaat besar dalam berbagai
bidang. Mrtabolit Sekunder dan Skrining
Senyawa fitokimia yang terdapat Fitokimia). Yogtakarta. Penerbit:
pada daun kelor antara lain: alkaloid, Universitas Islam Indonesia.
terpenoid, triterpenoid, steroid, saponin, Laras. (2018). Efektifitas Ekstrak Daun
quinon, fenol, antimikroba, antibakteri,
Kelor (Moringa oleifera L.) dalam
flavonoid, dan tannin.
Berdasarkan kandungan senyawa Pengendalian Ulat Krop
fitokimianya, daun kelor dapat (Crocidolomia pavonana F.) pada
dimanfaatkan pada berbagai bidang Tanaman Kubis (Brassica oleraceae
antara lain: Kesehatan, farmasi, L. var. capitata). Skripsi. Fakultas
pengawetan, pangan, kecantikan, Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan
Pendidikan Biologi, Universitas

AMINA 2(3) 2020 | Literature Review: Analisis fitokimia dan manfaat ekstrak daun kelor (Moringa oleifera)
119 Saputra, Arfi dan Yulian

Islam Negeri Raden Intan Lampung. Etanol Daun Kelor (Moringa oleifera
Meigaria, K. M, Mudianta I. W., & L) di Bali. Jurnal Indonesia Medicus
Martiningsih, N. W (2016). Skrining Veterinus, 5(5), 464-473.
Fitokimia Dan Uji Aktivitas Rahmawati, E., & Suhartatik, N. (2015).
Antioksidan Ekstrak Aseton Daun Kadar Protein, Ph Dan Jumlah
Kelor (Moringa Oleifera) Jurnal: Bakteri Asam Laktat Yoghurt Susu
Wahana Matematika dan Sains, Vol. Sapi Dengan Variasi Penambahan
10, No. 2 Sari Daun Kelor Dan Lama
Nai, Y. D., Naiu, A. S., & Yusuf, N. (2019). Fermentasi Yang Berbeda. Naskah
Analisis Mutu Ikan Layang Publikasi. Prodi Pendidikan Biologi.
(Decapterus sp.) Segar Selama Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Penyimpanan Menggunakan Pendidikan. Universitas
Larutan Ekstrak Daun Kelor Muhammadiyah Surakarta.
(Moringa oleifera) sebagai Siti, N. W., & Bidura, G. N. G. (2017).
Pengawat allami. Jambura Fish Pemanfaatan Ekstrak Air Daun
Processing Journal. Vol. 1, No. 2. Kelor (Moringa oleifera) Melalui Air
Purba, E. C. (2020). kelor (moringa Minum Untuk Meningkatan Produksi
oleifera lam.): pemanfaatan dan dan Menurunkan Kolesterol Telur
bioaktivitas. Jurnal: Pro-Life Vol. 7. Ayam. Skripsi. Fakultas Petenakan,
No. 1. Universitas Udayana. Denpasar.

Putra, I. W. D. P., Dharmayudha, A. A. G.


O., & Sudimartini, L.M. (2016).
Identifikasi Senyawa Kimia Ekstrak

AMINA 2(3) 2020 | Literature Review: Analisis fitokimia dan manfaat ekstrak daun kelor (Moringa oleifera)

Anda mungkin juga menyukai