Modul Ajar Bi. Berpangkat
Modul Ajar Bi. Berpangkat
BILANGAN
BERPANGKAT &
BENTUK AKAR
( EKSPONEN )
.
Profil Pelajar Pancasila Berpikir Kritis dalam menentukan sistem persamaan yang sesuai untuk
permasalahan kontekstual dan memilih metode penyelesaian yang
efisien
Kreatif dalam memodelkan situasi kontekstual dalam bentuk sistem
persamaan dan sistem pertidaksamaan linear
Gotong-royong dengan berkolaborasi bersama teman sekelompok untuk
menyelesaiakan suatu masalah dengan memodelkannya ke dalam bentuk
sistem persamaan atau pertidaksamaan linear
Sarana Prasarana Komputer/Laptop Papan tulis
LCD Proyektor Spidol
Target Siswa Regular/tipikal
Jumlah Siswa 35 siswa
Ketersediaan Materi Pengayaan untuk siswa berpencapaian tinggi : Ya / Tidak
Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas untuk siswa yang sulit memahami
konsep : Ya/ Tidak
Moda Pembelajaran Tatap Muka (TM)
Medel Pembelajaran Problem-Based Learning
Materi ajar, alat, dan bahan Materi ajar: Alat dan bahan :
Lembar Kerja Siswa (LKS) Alat tulis Rp 3.000
Lembar Asesmen Penggaris Rp 3.000
Buku teks pelajaran Biaya Rp 6.000 +
1. Pengertian eksponen
2. Sifat-sifat eksponen
3. Penerapan eksponen
Rencana Asesmen
Asesmen dibagi menjadi dua, yaitu asesmen individu dan asesmen kelompok. Asesmen individu dilakukan secara
tertulis, sedangkan asesmen kelompok secara observasi berdasarkan performa kelompok saat presentasi hasil
pekerjaannya. Asesmen tertulis diberikan pada akhir pembelajaran modul.
Bagian II. Langkah-Langkah Pembelajaran
Topik Bilangan Berpangkat
Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan keberkaitan suatu masalah kontekstual dengan
bentuk eksponen
2. Membuat kesimpulan tentang pengertian eksponen
3. Menemukan sifat-sifat eksponen
4. Menggunakan sifat-sifat eksponen dalam menentukan
penyelesaian masalah
Pemahaman Bermakna Pengertian eksponen
Sifat-sifat eksponen
Penerapan eksponen
Pertanyaan Pemantik Dapatkan kalian menemukan sendiri apa yang dimaksud
eksponen
Coba temukan sendiri sifat-sifat eksponen
Cobalah menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan
eksponen
Profil Pelajar Pancasila • Bernalar Kritis
• Kreatif
• Bergotong royong
Tujuan:
1. Menjelaskan keberkaitan suatu masalah kontekstual dengan bentuk eksponen
2. Membuat kesimpulan tentang pengertian eksponen
Model Pembelajaran: Discovery Learning
Langkah-langkah Pembelajaran:
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru menjelaskan bahwa pengertian tentang eksponen dan sifat-sifatnya
diperlukan untuk pembelajaran selanjutnya yaitu tentang persamaan dan
pertidaksamaan eksponen
2) Guru menjelaskan akan melakukan penilaian selama pembelajaran dengan
cara observasi atau secara tertulis dan dalam bentuk kinerja.
3) Peserta didik dibagi dalam kelompok yang yang beranggotakan tidak lebih dari
4 orang dengan memperhatikan penyebaran kemampuan matematika atau
gender.
b. Kegiatan Inti
Verifikasi (Pembuktian)
7) Peserta didik memeriksa hasil perhitungannya. Tebal kertas pada
masalah point 3a (diharapkan diperoleh dalam tempo yang singkat sejak
persoalan ini dikemukakan), yaitu 10.000 mm = 10 m. Tebal selembar kertas
yang ukuran tebalnya 1 mm, setelah kertas itu dilipat 50 kali, tebalnya 250
mm.
8) Dengan bantuan kalkulator peserta didik menghitung nilai 250. Hasilnya250 =
1.125.899.906.842.624 = 1,1259 × 1015, sehingga diperoleh tebal kertas
setelah kertas dilipat 50 kali, yaitu 2 50 mm.250 mm = 1,12589 × 1015 mm =
1,12589 × 109 km, ketebalan yang spektakuler dibandingkan dengan tebal
tumpukan kertas walaupun kertas bertumbuk itu sebanyak 10.000 lembar.
c. Penutup
1) Membuat simpulan dan refleksi terkait pembelajaran pada pertemuan ini.
2) Menetapkan PR, yaitu soal-soal yang belum selesai dibahas di kelas.
3) Menginformasikan materi pembelajaran berikutnya adalah sifat-sifat eksponen
2. Pertemuan 3– 4 (6 JP)
Materi Pokok : Sifat-SIfat
Eksponen Tujuan:
1. Menemukan sifat-sifat eksponen
2. Menggunakan sifat-sifat eksponen dalam menentukan penyelesaian masalah
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Langkah-Langkah Pembelajaran:
c) Diharapkan permasalahan point 3a. dapat segera dijawab benar dan untuk
permasalahan point 3b. dijawab paling tidak sebagai jawaban dugaan.
Verifikasi (Pembuktian)
5) Peserta didik memeriksa kebenaran sifat yang telah ditemukan untuk contoh-
contoh kasus yang berbeda serta memeriksa kebenaran langkah-langkah dalam
menetapkan sifat-sifat eksponen.
c. Penutup
1) Membuat simpulan dan refleksi terkait pembelajaran pada pertemuan ini.
2) Menetapkan PR, yaitu soal-soal yang belum selesai dibahas di kelas.
3) Menginformasikan materi pembelajaran berikutnya adalah tentang fungsi eksponen
Bagian III. Pengayaan dan Remedial (Diferensiasi)
Program Remidial : Pembelajaran ulang dan atau tutor sebaya
Materi Pengayaan : Persamaan Eksponen.
LAMPIRAN
LEMBAR AKTIVITAS SISWA (LAS)
A. Persiapan
1. Berdoalah sebelum memulai kegiatan.
2. Siapkan buku catatan, alat tulis dan alat hitung.
B. Kegiatan Inti
1. Perhatikan uraian mengenai eksponen berikut ini
2 × 2 ditulis 22
2 × 2 × 2 ditulis 23
2 × 2 × 2 × 2 ditulis 24
2 × 2 × 2 × 2 × 2 ditulis 2…
2 × 2 × 2 × 2 × 2 × 2 ditulis 2…
⏟2 _×_2 ×_2 ×_2_× …_… .×_¸2ditulis2…
20 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
𝑚𝑛disebut bilangan berpangkat. m disebut basis atau bilangan pokok sedang n disebut
pangkat atau eksponen.
64
2
𝑎4
3
2𝑏
4
𝑥𝑦
5
C. Kegiatan Akhir
1. Lakukan persiapan untuk mempresentasikan temuan pada aktivitas yang sudah dilakukan.
2. Presentasikan temuan kelompok Saudara atau simaklah presentasi yang disampaikan oleh
kelompok lain.
LEMBAR AKTIVITAS
SISWA NO. 02
Materi : Eksponen
A. Persiapan
1. Berdoalah sebelum memulai kegiatan.
2. Siapkan buku catatan, alat tulis dan alat hitung.
B. Kegiatan Inti
1. Selesaikan masalah berikut.
Mrico baru saja selesai membaca buku Fisika setebal 700 halaman. Buku
Fisika itu disimpannya di tas sekolah. Pandangannya jatuh pada selembar kertas.
Dia perkirakan tebal kertas itu 1 mm. Dia tampak bicara sendiri, ”Jika kertas seperti itu
ada sebanyak 10.000 lembar, tumpukan kertas itu tingginya melampaui tinggi
rumahku.”
Pada abad ketiga Diophantus menyatakan pangkat dua dengan lambang . Delta sebagai
singkatan dari kata dunamis yang berarti “daya”. Demikian juga untuk pangkat tiga atau
kubik dinyatakan dengan lambang K. Kappa sebagai singkatan dari kata kubos yang berarti
“kubik”.
Lambang berhitung Hindu menyatakan kuadrat dengan lambang bujur sangkar, digunakana
pada abad ke-11. Pada abad ke-17 Oughtred menyatakan pangkat dengan kotak bujur
sangkar, pangkat 5 ditulis 5.
Pangkat dengan bilangan pecahan pertama digunakan oleh Nicole Oresme pada tahun 1360.
p.1
Oresme menuliskan lambang berhitung pangkat pecahan dalam bentuk 1p½ 4 atau 4
p.2
Lambang berhitung pangkat seperti yang kita pergunakan sekarang baru ada setelah
dipergunakan oleh Harriot pada abad ke-17. Pada zaman yang sama Rene Descartes
menggunakannya juga, namun Descartes masih menyatakan A2 dengan AA dan A3 dengan
AAA, dan demikian seterusnya.
Definisi
Jika 𝑎 bilangan Real dan 𝑛 bilangan bulat positif, maka 𝑎𝑛 adalah perkalian berulang
sebanyak 𝑛 kali dari 𝑎, yaitu:
𝑎𝑛 = 𝑎⏟_× 𝑎_× 𝑎 _×
…_×_¸𝑎
𝑛 faktor
Contoh
1. Tentukan bilangan bulat yang sama dengan:
a. 28b. (−2)3 × 52 × 7
Perhatikan:
504 2
2 ∴ 504 = 23 × 32 × 7
252 2
126 3
3
63 7
21
7
1
(2𝑎)4 (−2𝑎2)3
b. (72 × 73 )2
a. 8 c. 𝑎4
b. (72 × 73)2 (−2𝑎2)3
(2𝑎)4
a. = c. 𝑎4
8
=
(2𝑎)(2𝑎)(2𝑎)(2𝑎)
=
8
16𝑎4
=
8
= 2𝑎4
Latihan 1
1. 24 = 42 2. 34 = 43
21
3. 23 = 26 7. 7 + 9 + 11 = 33
4. (2𝑎)3 = 2𝑎3 8. 13 + 15 + 17 + 19 = 43
1. 7 × 7 × 7 × 7 × 7 = ⋯.
a. 5 × 7 c. 75 e. 77777
b. 57 d. 75
2. (−3)(−3)(−3)(−3) =
⋯.
c. −43 e. (−4)3
a. −12
d. (−3)4
b. −3 4
3. 34 = ⋯.
a. 9 b. 12 c. 64 d. 81 e. 144
3
4. ( 1) = ⋯.
2
3
a. 6 b.
2 c. 1
6
d. 1
8
e. 1
9
5. (−1)8 = ⋯.
1
a. −8 b. −1 c. − d. 1 e. 8
8
6. (−2)5 = ⋯.
7. 17.150 = ⋯.
a. 23 × 52 × 7 c. 2 × 53 × 72 e. 22 × 52 × 72
b. 23 × 5 × 72 d. 2 × 52 × 73
8. 6,25 = ⋯.
2
2 2 4 4
a. 5
b. 5
c. 5
d. 5
e. 5
4
2 2 2 2 2
4 2 4 2
500.000
9. 8.000 = ⋯.
7 5 3 3
a. 5
b. 5
c. 5
d. 5
e. 5
2 2 5 2 2 2
9 3
5 3 2
2 ×3 ×5
10. = ⋯.
6 ×10
2
a. 1 b. 2 c. 6 d. 15 e. 30
C. Soal Uraian
a. 54 6
5
d. (√2) g. 22 × 52 × 112
1
b ( 2) e. 32 × 72 h. 24 × 53 × 11
c. (−2)7
f. 2 × 32 × 52 i. 24 × 32 × 7
a. √7 × √7 c. 3𝑛 × 32𝑛 e. 𝑥4 × 𝑥 g. 𝑧3 ⋅ 𝑧3 ⋅ 𝑧3
b. 5 × 52 d. 2𝑝 ⋅ 2𝑞 ⋅ 2𝑟 f. 𝑦5 × 𝑦6 3
h. √𝑎 ⋅ (√𝑎)
𝑎𝑚
𝑎𝑚−𝑛 , 𝑚 > 𝑛
5. Gunakan aturan ={ 1 dan sederhanakanlah:
𝑎𝑛−𝑚 ,𝑚 < 𝑛
𝑎𝑛
6
710
a. 7 7
c.
(√3)
(√3) 5
58
b 510 d. 𝑥3𝑛 ÷ 𝑥2𝑛
a. 5𝑏
3
3 3
(2𝑎5) (−5𝑎5𝑏)
(2𝑎)2 d (2𝑎) f. 40 h. 75
5
𝑎
( ) −2
3
b 2 (−5𝑎3)
2
e ( 𝑏4 ) g. 10
c. (3𝑎𝑏)4
8. Nicomachus yang hidup sekitar 100 SM menemukan pola penjumlahan dari bilangan-bilangan
ganjil berelasi dengan nilai suatu bilangan berpangkat tiga, berikut:
1 = 13
3 + 5 = 8 = 23
7 + 9 + 11 = 27 = 33 dst.
Tentukan penjumlahan bilangan-bilangan ganjil yang sesuai dengan temuan Nicomachus untuk
bilangan berikut.
a. 43 b. 53 c. 83 d. 113
9. Tanpa menggunakan perangkat elektronik, dari dua bilangan yang diberikan temukan mana
yang nilainya lebih kecil.
a. 35 b. 75 c. 3100 d. 7200
= 10−2, dst.
10 100
Definisi
Contoh
a. 10−7 b. 1
5−4
1 1 1
a. 10−7 = b. =
107 5−3 1
53
= 53
0
1 1
a. √5 = 1 c. −
1 − 2−7 27 − 1
1 1 1 1
b. 50 − 5−1 − 5−2 = 1 − − = −
5 52 1 7
2 −1
1−
1 1 27
=1− −
5 25 1 1
= − 7
25 − 5 − 1 27 − 1 2 − 1
=
25 27
19 27 1 27 − 1
=
25 = 7 − = =1
2 − 1 27 − 1 27 − 1
Latihan 2
Soal Pilihan Ganda
1. 90 = ⋯.
a. 0 b. 1 c. 1 d. 1 e. 3
9 3
2. 4–3 = ⋯.
1
a. −81 c. −64 d. 1 e. 1
81 64
b. −64
3. 10–4 = ⋯.
4. (−1)–6 = ⋯.
1
a. −6 b. −1 c. − d. 1 e. 6
6
5. (−2)–3 = ⋯.
1
a. −8 b. −1 c. − e. 8
8
d. 1
8
6. 0–5 = ⋯.
a. –1 c. 1
b. 0
d. e. tidak terdefinisi
100
7 5−2 = ⋯.
1
a. −2.500 b. −4 c. d. 4 e. 2.500
4
1
8 (12) = ⋯.
–4
a. 1 b.
1
c.
1 d. 8 e. 16
16 4 2
a. 0 b. 0,5 c. 1 d. 2 e. 4
LEMBAR AKTIVITAS
SISWA NO. 03
A. Persiapan
1. Berdoalah sebelum memulai kegiatan.
2. Siapkan buku catatan dan alat tulis.
B. Kegiatan Inti
Gunakan definisi bentuk pangkat untuk melengkapi uraian berikut.
1. 25 × 23 𝑎𝑚 × 𝑎𝑛
… faktor 𝑚 faktor
⏞2 ̅×̅2̅⌃× ̅…̅×̅`2 𝑎⏞̅×̅𝑎̅⌃× ̅…̅×̅`𝑎
= =
2⏟_×_2 × _…_×_¸2 𝑎⏟_×_𝑎 × _…_×_¸𝑎
… faktor … faktor
… faktor 𝑚 faktor
2⏞̅×̅2̅⌃× ̅…̅ 𝑎⏞̅×̅𝑎̅⌃× ̅…̅×̅`𝑎
=
×̅`2 𝑎⏟_×_𝑎 × _…_×_¸𝑎 × 𝑎⏟_×_𝑎
= × _…_×_¸𝑎
⏟2 _×_2 × _…_×_¸2 × ⏟2
… faktor 𝑚 faktor
_×_2 × _…_×_¸2
9 faktor … faktor 1 1
= =
1 1 ⏟𝑎 _×_𝑎 × _…_×_¸𝑎
= = … 𝑎…
2⏟_×_2 × _…_×_¸2 2
… faktor
… faktor
4. ...
(𝑎𝑚)𝑛
= 𝑎⏟𝑚 × 𝑎_𝑚_×_… × 𝑎¸𝑚
… faktor
… suku
= 𝑎𝑚⏞̅+̅𝑚̅⌃+̅⋯̅+̅𝑚`
5.
(𝑎𝑏)𝑛
… faktor
= 𝑎⏞𝑏̅×̅𝑎̅𝑏⌃×̅…̅×̅𝑎`𝑏
… faktor … faktor
= ⏞𝑎 ̅×̅𝑎̅⌃× ̅…̅×̅`𝑎 × 𝑏⏞̅×̅𝑏̅⌃× ̅…̅×̅`𝑏
= 𝑎... ⋅ 𝑏…
6.
Untuk 𝑏 ≠ 0,
𝑛
(𝑎)
𝑏
𝑎 𝑎 𝑎
= ××…×
⏟𝑏 𝑏 ¸𝑏
… faktor
… faktor
⏞𝑎 ̅×̅𝑎̅⌃× ̅…̅×̅`𝑎
=
𝑏⏟_×_𝑏 ×_…_×_¸𝑏
… faktor
…
=𝑎
𝑏…
C. Kegiatan Akhir
1. Lakukan persiapan untuk mempresentasikan temuan pada aktivitas yang sudah dilakukan.
2. Presentasikan temuan kelompok Saudara atau simaklah presentasi yang disampaikan oleh kelompok
lain.
BAHAN AJAR PENDUKUNG
Contoh
Latihan 3
a. 26 b. 33 c. 34 d. 38 e. 62
3. (52)3 = ⋯.
3
a. 52+3 b. 52×3 c. 52 d. 103 e. 3 × 52
25×32
4 23×35 = ⋯.
8 7
2
b. 2
c. 6
d. 22 ⋅ 33 e. 28 ⋅ 37
a. 2
3 7 6 8
3
3
𝑎𝑝×𝑎𝑞
𝑎𝑟 = ⋯.
5
a. 𝑎𝑝+𝑞−𝑟
c. 𝑎𝑝𝑞−𝑟 e. 𝑎𝑝𝑞𝑟
b. 𝑎𝑝+𝑞+𝑟
d. 𝑎𝑝𝑞+𝑟
−8𝑏−3 −1
6. Bentuk sederhana dari (4a−6
𝑎 𝑏−5 ) adalah ....
2 2 2
2𝑎 𝑎 2𝑏 𝑎7
( ) e. ( 2
b (2𝑏) . c. 𝑏 2 )
a 𝑏
(2𝑎 d ( 𝑎) 2𝑏 4
−2 3
1 𝑏𝑐
7. Diketahui 𝑎 = , 𝑏 = 2, dan 𝑐 = 1. Nilai dari 𝑎
adalah ….
2 𝑎𝑏2𝑐−1
a. 1 b. 4. c. 16 d. 64 e. 96
8. (4𝑎)−2 × (2𝑎)3 = ⋯.
a. −2𝑎 − 𝑎
1 1
d. 1
𝑎 e. 2𝑎
2𝑎 2
b. c.
2
9. (4𝑎 )2 ÷ 2𝑎 = ⋯.
3 2
10. 23 × (22)3 = ⋯.
a. 27 b. 28 c. 29 d. 212 e. 218
d. 56𝑎4𝑏2
b. 5 𝑎𝑏 6 −1
12. 23 × 33 = ⋯.
a. 36 b. 53 c. 56 d. 59 e. 63
Soal Uraian
31 −5 12−5
a. 32 52+51+50 12 −
d f. ( )3 ÷( )
5−2+5−3+5−4 18 2 18−3
2
b. (23)2 50+21+22
e 5−1+2−1+2−2
210×313
c 27×612
sederhanakanlah: a. (5𝑎−3)−2 ⋅ 53
−2⋅𝑎3⋅𝑏−4 −
b. ( )
5⋅𝑎−5⋅𝑏−6
3𝑛+2−3𝑛
c 3𝑛−3𝑛−1
4𝑛+1−22𝑛+1
d 4𝑛
(2⋅𝑎𝑛)3⋅𝑎3 3
1 3𝑛+3
(𝑎𝑛+1)
e. 2
⋅𝑎
𝑎⋅𝑎2𝑛
𝑏 𝑎
𝑏 𝑐
𝑥𝑐 𝑥𝑎
f. ( �) ⋅ ( 𝑎) ⋅ ( 𝑏)
𝑥𝑐 𝑥 𝑥