Anda di halaman 1dari 2

Jessica Victoria Sudanawidjaja

01071190194

Tidak banyak yang saya ingat dari masa kecil saya, yang saya tahu masa kecil saya penuh dengan kasih
sayang dari kedua orang tua saya dan semua kebutuhan saya tercukupi. Dari lahir sampai umur 18 bulan
(stage 1) mama saya merawat dan menjaga saya dengan sangat baik, dia tidak pernah meninggalkan saya
sendiri, setiap pergi ia selalu membawa saya. Papa saya pun sangat terlibat dalam menjaga saya. Saat
umur 18 bulan sampai 3 tahun (stage 2) orang tua saya selalu memberikan mainan atau hiburan yang
bersifat mendidik, seperti buku-buku interaktif, permainan puzzle dan lain-lain, mereka juga sangat
selektif terhadap film yang saya tonton. Orang tua saya juga selalu memberikan dorongan terhadap apa
yang saya lakukan tetapi tidak terlalu protektif. Di umur 3-5 tahun saya mulai masuk sekolah, di mana
saya menjadi lebih mandiri karena dibiarkan bergaul dengan anak lain tanpa pengawasan dari orang tua.
Sebagai anak yang introvert mungkin pada awalnya cukup tidak nyaman karena tidak selalu ditemani oleh
orang tua saya, tetapi ini melatih saya untuk bisa bersosialisasi. Orang tua saya juga cukup tegas dalam
mendidik saya, sehingga saya bertumbuh sebagai anak yang penurut. Saat saya berumur 5-13 saya mulai
banyak beraktivitas baik di sekolah dan di luar sekolah, saya juga pergi dengan teman kemudian
mengikuti kursus piano dan menggambar. Dalam setiap kegiatan saya mampu melakukannya dengan
baik, orang tua saya selalu memberikan pujian, performa akademik saya pun juga sangat baik. Saya
bersyukur karena orang tua saya tidak pernah memberi tuntutan yang tinggi, tuntutan untuk mendapatkan
nilai yang baik dan berhasil dalam apapun yang saya lakukan datang dari diri saya sendiri, dari kecil saya
adalah anak yang sangat perfeksionis. Hal ini cukup memberatkan masa kecil saya, karena meskipun saya
sangat baik di mata orang tua saya, bagi saya sendiri masih banyak kekurangan yang ada dalam diri saya.
Sisi perfeksionis ini tetap ada sampai sekarang dan hal ini membuat saya kurang dalam segi kepercayaan
diri.
Jessica Victoria Sudanawidjaja
01071190194

Mungkin peristiwa yang paling melekat di ingatan saya terjadi pada saat saya umur 4 tahun yaitu pada
tahap ketiga dari ​Erikson’s Stages of psychological development. ​Pada umur itu adalah dimana saya
berada fase ternakal saya saat kecil, saya cenderung suka memukul-mukul ketika permintaan saya tidak
dikabulkan. Pada suatu hari, saat sedang bermain, saya dipanggil untuk makan siang dan waktu itu saya
ingin tetap bermain dan minta papa untuk menyuapi makanan. Pada saat itu papa saya meminta saya
untuk makan sendiri dan karena keinginan saya tidak dituruti saya kemudian memukul-mukul papa saya.
Kemudian saya dimarahi dan tangan saya dipukul. Seumur hidup saya papa saya hanya pernah memukul
saya sekali, meskipun tidak dipukul dengan keras peristiwa itu tetap teringat sampai sekarang. Setelah itu
saya tidak pernah lagi memukul-mukul dan menjadi lebih takut kepada papa saya. Perasaan yang saya
ingat adalah kaget dan takut, karena sebelumnya saya tidak pernah dimarahi seperti itu. Tetapi saat itu
saya ingat bahwa saya tidak ada perasaan marah terhadap papa saya. Saya menyadari bahwa apa yang
saya perbuat salah dan akhirnya saya meminta maaf. Pengaruh peristiwa itu tetap ada sampai sekarang,
yaitu saya menjadi lebih takut terhadap papa daripada mama saya, dan saya sampai sekarang tidak pernah
sekalipun bertindak yang melawan atau membantah papa saya. Sebenarnya peristiwa itu bukanlah suatu
peristiwa yang traumatik, melainkan peristiwa yang memberikan pelajaran besar yang sampai sekarang
saya ingat bahwa saya harus menghormati orang tua saya. Saya mengerti apa yang dilakukan ayah saya
bukanlah hal yang jahat, tetapi bermaksud untuk mendidik saya.

Anda mungkin juga menyukai