09 Identifikasi Masalah
09 Identifikasi Masalah
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/MAT SD
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/MAT SD 9
IDENTIFIKASI MASALAH
(4 x 60 menit)Pertemuan ke9
8 BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/MAT SD
IDENTIFIKASI MASALAH
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/MAT SD 9
IDENTIFIKASI MASALAH
1. PENGANTAR
Bahan Belajar Mandiri ini diperuntukkan bagi guru
pemandu di KKG mata pelajaran matematika kelas IV,
V, dan VI pada pertemuan ke-9 dari 16 pertemuan.
Guru peman-du berperan sebagai fasilitator untuk
membimbing guru peserta agar memiliki kemampuan
mengidentifikasi masalah-masalah dalam pembelajaran
matematika yang telah dilakukan di kelasnya.
8 BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/MAT SD
IDENTIFIKASI MASALAH
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/MAT SD 9
IDENTIFIKASI MASALAH
Catatan :
Identifikasi masalah untuk jenjang kelas dan materi yang lain (bilangan ACB, pecahan,
geometri dan pengukuran, aritmatika sosial, dan statistika) dapat dikembangkan sendiri oleh
guru, dan dapat pula mengacu pada masalah-masalah pada lampiran 1.
8 BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/MAT SD
IDENTIFIKASI MASALAH
3. PERSIAPAN
Untuk mempelajari topik identifikasi masalah ini di-
perlukan persiapan dari guru pemandu sebagai berikut.
a. Pelajarilah permasalahan-permasalahan dalam
pembelajaran matematika kelas IV, V, dan VI dan
contoh rumusan masalah yang ada pada bahan ajar
dalam lampiran 1 dan 2.
b. Siapkan alat dan bahan dalam pertemuan,
misalnya:
1. papan tulis/kertas plano, spidol/kapur
2. LCD dan laptop (bila memungkinkan)
3. SK dan KD mata pelajaran matematika kelas IV,
V, dan VI.
4. contoh-contoh permasalahan pembelajaran ma-
tematika kelas IV yang telah terkumpul di KKG.
c. Menyiapkan bahan ajar dalam bentuk tampilan
bahan ajar
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/MAT SD 9
IDENTIFIKASI MASALAH
8 BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/MAT SD
IDENTIFIKASI MASALAH
5. KEGIATAN BELAJAR
Alur Kegiatan Belajar
Kegiatan 1 Kegiatan 3
Kegiatan 2
( 10 menit) (90 menit)
( 50 menit)
Pengkajian Case Study
Pendahuluan Brainstorming
Permasalahan dalam
Penjelasan Melatih guru
pelaksanaan
tentang kegiatan memberikan
pembelajaran
yang akan tanggapan atau
matematika kelas
dipelajari. mengkaji case study
IV, V, dan VI SD
pembelajaran
matematika.
Diskusi
mengidentifikasi
masalah
pembelajaran
matematika,
merumuskan
masalah ke dalam
PTK,
mengidentifikasi
faktor penyebab
masalah.
Kegiatan 4
(30 menit)
Rangkuman
Penekanan cara
mengidentifikasi
Hasil belajar serta masalah, merumuskan
penjelasan persiapan masalah, dan faktor
tugas mandiri. penyebab masalah.
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/MAT SD 9
IDENTIFIKASI MASALAH
8 BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/MAT SD
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/MAT SD 9
IDENTIFIKASI MASALAH
8 BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/MAT SD
IDENTIFIKASI MASALAH
a. Tugas Terstruktur
Tugas terstruktur dialokasikan selama 4 x 60 menit.
Pelaksanaan tugas terstruktur untuk identifikasi
masalah terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut.
1) Guru peserta belajar melaksanakan pengajaran
yang sudah dirancang di kelasnya. Pembelajaran
tersebut diamati oleh observer di sekolah dan
mencatat semua kejadian di dalam pembelajaran.
2) Setelah selesai melaksanakan pembelajaran
maka guru pelajar tersebut melakukan refleksi diri
secara tertulis yang akan dijadikan case study.
3) Perangkat pembelajaran yang berupa silabus,
RPP, LKS, hasil kerja siswa, komentar dari pengamat
dan refleksi diri dikaji oleh pengamat dan laporan
secara singkat dibawa ke pertemuan KKG
berikutnya.
Laporan tugas terstruktur tersebut menjadi salah satu
tagihan dalam bentuk case study yang akan dijadikan
bukti untuk melihat ketercapaian indikator hasil
belajar dan dijadikan sebagai bahan portofolio bagi
guru peserta.
TUGAS TERSTRUKTUR
Mintalah teman sejawat untuk mengobservasi pembelajaran Anda untuk 2 atau 3
kali pertemuan. Bergabunglah dengan teman sekelompok Anda di sekolah yang
berdekatan. Lakukan observasi juga ketika teman Anda mengajar.
Tugas observer adalah membuat catatan-catatan lapangan, kemudian meng-
identifikasikan fenomena pembelajaran dan masalah yang muncul. Diskusikan
antara guru dan pengamat tentang permasalahan tersebut untuk menentukan
rumusan masalah dan faktor penyebab masalah tersebut muncul.
Kumpulkanlah dokumen hasil belajar siswa Anda dari mulai ulangan harian, tugas-
tugas, atau LKS yang sudah terisi.
Buatlah laporan singkat yang berisi hasil observasi dari pembelajaran Anda sebagai
case study. Isi laporan singkat tersebut memuat hal-hal berikut.
Identitas topik pelajaran dan waktu pelaksanaan pembelajaran, nama guru
yang mengajar.
Kesesuaian perangkat pembelajaran yang direncanakan dengan pelaksanaan.
Ringkasan alur pembelajaran
Aktivitas siswa dan aktifitas guru
Media pembelajaran yang digunakan
Suasana pembelajaran
Hasil belajar yang dicapai siswa
Buatlah satu laporan kajian kritis antara 2 sampai 3 halaman yang terkait dengan
sumber belajar Matematika SD kelas 4. Cara membuat kajian kritis dapat di baca
pada Bahan Belajar Mandiri PTK ke-3 tentang Identifikasi Masalah.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/MAT SD 9
IDENTIFIKASI MASALAH
b. Tugas Mandiri
Untuk tugas mandiri guru peserta melaksanakan
kegiatan sebagai berikut.
1) Mempelajari sendiri bacaan tentang topik identifi-
kasi masalah dan langkah berikutnya dalam PTK
yaitu perencanaan tindakan dari sumber belajar
generik PTK.
2) Membaca case study yang ada pada Sumber Belajar
Matematika SD: “I Maths Case Studies Aceh” dan
“Ketika Proses Mengali Dan Membagi Menjadi
Faktor Penentu”.
3) Mengidentifikasikan permasalahan matematika
yang dialami di kelasnya, berdasarkan aspek
kurikulum, materi, dan praktik pembelajaran.
Merumuskan masalah serta menentukan faktor
penyebab masalah tersebut muncul sehingga
permasalahan tersebut dapat dipikirkan untuk
diangkat dalam PTK.
8 BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/MAT SD
IDENTIFIKASI MASALAH
6. PENILAIAN
Penilaian terhadap pencapaian hasil belajar guru
dilakukan pada saat proses pembelajaran dan produk
kegiatan belajar. Penilaian dalam proses belajar dapat
mencakup aspek afektif, misalnya: keaktifan dalam
diskusi, kontribusi dalam diskusi, kesungguhan mengi-
kuti kegiatan. Instrumen penilaian yang digunakan
untuk menilai aspek afektif menggunakan non tes.
1) Produk saat tatap muka dan terstruktur berupa:
a) Daftar masalah dalam pembelajaran matematika
kelas IV, V dan VI SD.
b) Tabel hasil klasifikasi masalah matematika kelas IV.
c) Hasil rumusan masalah dan penyebab permasa-
lahan pembelajaran matematika kelas IV tentang
perkalian susun ke bawah dengan cara pendek.
d) Case study tugas terstruktur.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/MAT SD 9
IDENTIFIKASI MASALAH
BAHAN AJAR
Bahan Ajar 1
Contoh Daftar Permasalahan
CONTOH DAFTAR PERMASALAHAN PEMBELAJARAN
MATEMATIKA DI SD KELAS IV, V DAN VI
8 BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/MAT SD
IDENTIFIKASI MASALAH
Bahan Ajar 2
Contoh Permasalahan di Kelas IV SD
A. Permasalahan
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa siswa SD kelas IV melakukan
banyak kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal tentang perkalian susun
ke bawah dengan cara pendek. Dalam kegiatan tes yang dilakukan disuatu
kelas dan hasilnya diamati secara seksama didapat hasil sebagai berikut.
1) Dari 29 orang siswa yang masing-masing mengerjakan 8 soal didapat
data sebagai berikut.
Terdapat 4 siswa yang menjawab salah 1 soal
Terdapat 7 siswa yang menjawab salah 2 soal
Terdapat 3 siswa yang menjawab salah 3 soal
Terdapat 6 siswa yang menjawab salah 4 soal
Terdapat 9 siswa yang menjawab salah lebih dari 4 soal
Contoh-1
948
408 72
6
1696 (2 9 = 16)
3048 (6 4 = 30) 6636
+
68056
Contoh-2
709 81 408
68 90 6
5752 81 2508
431 729
+
48892 7371 +
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/MAT SD 9
IDENTIFIKASI MASALAH
Contoh-3
98 98
69 69
(satuan dikalikan (satuan dikalikan satuan
72 1572
satuan, puluhan kemudian puluhannya
540 588
+ dikalikan puluhan) + dijumlahkan)
612 7452
Contoh-4
697 98 81
47 69 90
882 00
4879
2788 588 729
+ + +
7667 1470 729
2 5 2 2 1
46 48 34 27 18 24
24 57 2 4 3 4
184 336 68
88
34
86
102 250
+
1204 2836 +
1 1 2 2
313 210 524 433 27 18
4 15 34 226 4 3
878
1252 210 1576 168 304
28
4
202
8 BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/MAT SD
IDENTIFIKASI MASALAH
B. Fokus Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka akan dilakukan penelitian dengan
memfokuskan pada penyebab kesalahan siswa dalam mengerjakan
perkalian susun ke bawah dengan cara pendek, yaitu menentukan sebab
kesalahan siswa dengan memeriksa setiap kesalahan. Berdasar penyebab
kesalahan-kesalahan tersebut dilakukan usaha untuk memperbaikinya
dalam pembelajaran.
C. Rumusan Masalah
Sesuai dengan fokus penelitian di atas, maka dapat disusun rumusan
masalah yang diajukan menjadi pertanyaan sebagai berikut.
1. Apa saja yang menjadi penyebab kesalahan siswa pada perkalian susun
ke bawah dengan cara pendek?
2. Strategi pembelajaran apa yang dapat dilakukan untuk dapat memper-
baiki penyebab kesalahan siswa tersebut?
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/MAT SD 9
IDENTIFIKASI MASALAH
Bahan Ajar 2
Kegiatan Pendahuluan
Kompetensi, indikator pencapaian kompetensi, kegiatan yang akan dilakukan, dan hasil
belajar yang diharapkan.
Hasil Belajar
Indikator Pencapaian Kegiatan
Kompetensi yang
Kompetensi Belajar
diharapkan
8 BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/MAT SD
IDENTIFIKASI MASALAH
Bahan Ajar 3
Kedudukan Prosedur Identifikasi Masalah dalam Urutan PTK
Identifikasi Masalah
dan Refleksi Awal
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/MAT SD 9
IDENTIFIKASI MASALAH
Bahan Ajar 4
Definisi Masalah dan Rumusan Masalah
MASALAH:
RUMUSAN MASALAH:
8 BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/MAT SD
IDENTIFIKASI MASALAH
Bahan Ajar 5
Materi Diskusi
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/MAT SD 9
IDENTIFIKASI MASALAH
Bahan Ajar 6
Contoh Fokus Masalah dan Rumusan Masalah
Fokus Masalah
Menentukan penyebab kesalahan siswa dalam mengerjakan perkalian
susun ke bawah dengan cara pendek berarti memeriksa setiap
kesalahan yang dilakukan siswa. Berdasar penyebab kesalahan-
kesalahan tersebut dilakukan usaha untuk memperbaikinya dalam
pembelajaran.
Rumusan Masalah
Sesuai dengan fokus penelitian di atas, maka dapat disusun rumusan
masalah yang diajukan menjadi pertanyaan sebagai berikut.
Apa saja yang menjadi penyebab kesalahan siswa pada perkalian
susun ke bawah dengan cara pendek?
Strategi pembelajaran apa yang dapat dilakukan dapat memper-baiki
penyebab kesalahan siswa tersebut?
8 BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/MAT SD
IDENTIFIKASI MASALAH
Bahan Ajar 7
Contoh Penilaian Keaktifan Guru Disetiap Topik
Aspek
1.
...
2.
...
3.
...
4.
...
.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/MAT SD 9
IDENTIFIKASI MASALAH
Bahan Ajar 8
Maths Case Studies Aceh University Consortium Case Study XXI
8 BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/MAT SD
IDENTIFIKASI MASALAH
2 5
menyelesaikan soal itu. Untuk contoh pecahan 5 dan 20 dengan mudah dapat
mereka jawab. Jika penyebutnya 5, dikalikan 20 supaya penyebutnya jadi 100,
2 20 40
dan pembilangnya (angka 2) juga dikalikan 20, sehingga 5 kali 20 menjadi 100
atau 40%. Sementara itu, untuk 5/20 penyebutnya dikali 5, begitu juga
pembilangnya sehingga pecahan itu menjadi 25/100 atau 25%.
1 3 2 5
Untuk membuktikan 2 = 50%, 4 = 75%, 5 = 40%, dan 20 = 25%, saya
telah menyiapkan karton bergambar pecahan perseratusan dan kertas
transparan dalam ukuran yang sama bergambar pecahan perdua, perempat,
perlima, perdelapan, dan perduapuluhan. Saya tunjukkan beberapa siswa agar
maju ke depan untuk menjadi model. Mereka menutup kertas transparan di
1 50
atas karton sehingga tampak jelas bahwa 2 itu sama nilainya dengan 100 , 34
75 6 2 5
sama nilainya dengan , begitu juga dengan pecahan , dan .
100 8 5 20
Kemudian, saya adakan tanya jawab seputar materi. Dari jawaban yang
saya peroleh, saya mendapat gambaran bahwa anak sudah mengerti. Saya
bagikan anak dalam 4 kelompok kerja. Setelah mendapat lembar LKS, anak-
anak mulai bekerja dengan tekun. Salah satu contoh LKS adalah ubahlah
pecahan berikut menjadi persen dan pilih empat buah soal yang kamu anggap
paling mudah untuk dikerjakan (1). 48 = ... %, (2). 12
24
= ...%, (3). 28 = .. %.
17 1
(4). 20 = ...% dan (5). 5 = ... %. 35
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/MAT SD 9
IDENTIFIKASI MASALAH
hari ini proses pembelajaran berjalan dengan gembira dan anak-anak belajar
dengan semangat. Saya memimpin anak-anak untuk membuat rangkuman
materi yang telah dipelajari hari ini dalam bentuk catatan singkat, antara lain,
untuk mengubah pecahan biasa dijadikan persen caranya adalah pecahan itu
dikalikan dengan 100%. Selanjutnya, saya memberikan beberapa soal untuk PR.
Kemudian, kami sama-sama menyanyikan lagu “Balonku” untuk penghilang
penat. Saya tutup pelajaran hari ini dengan salam dan doa, serta pesan supaya
anak-anak kembali harus belajar di rumah.
Masih terbayang di pelupuk mata saya wajah siswa yang kesulitan
mengali dan membagi, apakah mereka bisa menyelesaikan tugas individual di
rumah kalau sikapnya masih kurang aktif?
REFLEKSI
Oleh: Harliny
Komentar penulis case study untuk narasi tanggal 26 Januari 2008, saya
tulis dua hari kemudian, yaitu sebagai berikut. Alhamdulillah, hari itu saya
sedikit lega melihat anak-anak belajar dalam suasana gembira walaupun masih
jauh dari rasa puas, karena saya masih menemukan beberapa siswa kelas V
yang belum menguasai perkalian dan pembagian. Dari hasil LKS yang mereka
kerjakan secara berkelompok tercermin bahwa hampir 90% siswa dapat
mengerjakan soal dengan baik. Hal ini dimungkinkan karena materi pada hari
itu masih merupakan lanjutan dari materi yang lalu. Insyaallah saya akan
mengadakan remedial untuk melatih beberapa siswa yang masih terbentur
dalam mengali dan membagi.
KOMENTAR 1
Guru Mitra
KOMENTAR 2
Guru Mitra
8 BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/MAT SD
IDENTIFIKASI MASALAH
siswa dan mengulang apa yang telah diberikan terkait dengan materi
sebelumnya (apersepsi).
Pada kegiatan inti, guru menjelaskan materi yang diajarkan hari ini
dengan topik mengubah pecahan dalam persen. Mengawali pembelajaran guru
menanyakan kepada siswa terkait dengan materi sebelumnya dan
menghubungkannya dengan materi hari ini. “Apakah kalian sudah mengerti?”.
Semua siswa menjawab “Sudah, Bu”. Guru memberi materi dan membuat
beberapa contoh dan meminta siswa mengerjakan menyelesaikan contoh
tersebut di papan tulis. Salah seorang siswa yang ditunjuk guru maju ke depan
tidak dapat menyelesaikan contoh tersebut. Guru bertanya pada siswa. Ada
siswa menjawab 12,5. Guru membuat beberapa contoh lagi, meminta siswa
menjawab, ada yang bisa dijawab dan guru bersama siswa menjawab soal
tersebut.
1
Guru bertanya, “Apakah yang kamu lihat di sini (guru menulis contoh) 5
4
dan 8 sama?” Semua siswa menjawab sama. Guru memberi beberapa gambar
tentang pembagian kotak-kotak dan menjelaskannya. Guru memintakan siswa
untuk bertanya, semua diam. Guru bertanya lagi, “Apa kalian sudah
mengerti?” Siswa menjawa, “Sudah, Bu”.
3 3 300
Guru mencontohkan lagi 4
= 4
x 100% = 4 %.
Pekerjaan guru belum selesai. Guru meminta siswa menyelesaikannya.
Salah seorang siswa bangun dan mengerjakannya. Jawabannya benar, yaitu
75% (guru sangat bersemangat karena siswa itu bisa menjawab).
Selanjutnya, guru membentuk kelompok dengan cara menghitung 1
sampai dengan 6, lalu kelompok tersebut terbentuk dengan setiap nomor yang
sama, maka terdapatlah 6 kelompok. Kepada masing-masing kelompok guru
memberikan tugas. Setiap kelompok diberi tugas 5 soal. Saat guru memberikan
LKS, siswa sangat antusias menerima LKS tersebut. Masing-masing kelompok
mengerjakan dengan semangat tinggi. Guru hanya mengarahkan dan
berkeliling melihat siswanya yang sedang bekerja. Waktu yang diberikan 15
menit. Waktu sudah berjalan 15 menit, lalu guru bertanya, “Siapa yang sudah
siap?”. Kelompok satu menjawab, “Kami, Bu!”. Lalu guru memeriksa dan
memberi penguatan, “Betul semua” (siswa kelompok 1 terlihat sangat senang
dan bersemangat). “Siapa lagi yang sudah siap?” Tidak ada yang menjawab.
“Anak-anak, waktu sudah habis”. Masing-masing kelompok membacakan
hasilnya.
Dimulai dari kelompok 1, ternyata jawaban mereka benar semua. Siswa
bertepuk tangan dengan nilai 100 untuk kelompok satu. Dilanjutkan kelompok
2, jawabannya juga benar semua dengan nilai 100. Kemudian kelompok 3, juga
jawaban benar, 100 untuk kelompok 3. Begutu juga kelompok 4. Ketika
kelompok 5 dibacakan hasilnya, ternyata soal nomor 1 tidak benar, guru
memberi nilai 80 untuk kelompok 5. Selanjutnya, kelompok 6, hasilnya
ternyata salah pada soal nomor 2, maka nilainya 80.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/MAT SD 9
IDENTIFIKASI MASALAH
KOMENTAR 3
Guru Mitra
8 BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/MAT SD
IDENTIFIKASI MASALAH
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/MAT SD 9