Anda di halaman 1dari 8

NAMA: JULIUS HARADA SIHOMBING

NIM : 121150046
KELAS : GEOLOGI TEKNIK RB

Pertanyaan:
1. Suatu kondisi bukaan terowongan tambang memiliki batuan berupa andesit dengan kekuatan
lebih dari satu pukulan menggunakan palu geologi (Hammer Test), batuan terlapukkan
sedang, dengan kualitas batuannya 60%, memiliki 3 set diskontinuitas dengan panjang 1
meter, jarak antar diskontinuitasnya rata-rata 80 cm, lebar bukaan diskontinuitas 1 mm
dengan permukaan halus yang terisi dengan mineral kuarsa, kondisi diskontinuitas lembab,
arah diskontinuitas tegak lurus dengan arah bukaan terowongan (sangat menguntungkan).
Hitung nilai RMR, GSI dan QSystemnya, sebutkan juga kelas, dan pemeriannya! (Jabarkan
dengan lengkap perhitungan nilainya per bagian parameter).

Jawaban :
Dik: Kualitas batuan andesit = 60%
3 set diskontinuitas = 1 meter
Rata-rata jarak antar diskontinuitas = 80 cm
Lebar bukaan diskontinuitas = 1mm tegak lurus dengan arah bukaan terowongan.
Dit: Nilai RMR, GSI dan Qsystem serta kelas dan pemeriannya?
1. RMR adalah indeks yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas batuan dalam
pemahaman geoteknik. Untuk menghitung nilai RMR nya, maka terlebih dahulu dicari
nilai UCS dengan bantuan tabel klasifikasi kekuatan batuan dan tanah oleh Brown (1981)
dan Abbas dan konietzky (2017). Dari soal diketahui bahwa batuan andesit retak atau
pecah dengan kekuatan lebih dari satu pukulan menggunakan palu geologi (Hammer
Test). Sehingga dapat di identifikasi bahwa kekuatan batuan tersebut berada pada grade
R4 “strong rock” dengan nilai UCS 500-100 Mpa dan batuan tersebut terlapukan sedang
sehingga memiliki bobot 5
2. Dari nilai RMR nya dapat ditentukan nilai RQD ( Rock Quality Designation) yang
ditunjukkan pada tabel dibawah. Dimana nilai RQD ( Rock Quality Designation)
memiliki rentang nilai 50-75%. Untuk lebih memastikan nilai RQD ( Rock Quality
Designation) dapat dihitung dengan rumus :
panjang batuan utuh
RQD (%) = panjang inti bor × 100
RQD = 60% × 1 m
= 0.6 m/60 cm.
Sehingga kualitas massa batuan berdasarkan nilai RQD ( Rock Quality Designation)
yakni sedang (fair rock) dengan bobot/ rating 13 serta masuk dalam kelas III.
3. Memberi bobot spasi diskontinuitas , orientasi diskontinuitas dan kondisi diskontinutas
berdasarkan Beniawski (1989).
Diketahui dalam soal bahwa jarak antara diskontinutasnya adalah 80 cm sehingga
berdasarkan tabel indeks spasi diskontinuitas diperoleh bobot 15 dengan keadaan
diskontinutas “lebar”. Untuk kondisi diskontinuitas dikarenakan ada pengisi berupa
mineral kuarsa jadi bobotnya 4 dengan permukaan halus bobotnya 2 dan lebar bukaan 1
mm maka bobot nya 4. Kondisi lembab berbobot 10 dan untuk orientasi diskontinuitas
bobotnya 0 dikarenakan arah diskontinuitas tegak lurus dengan arah bukaan terowongan.
Sehingga dari data tersebut dapat dihitung nilai RMR nya, Nilai RMR adalah
penjumlahan total dari bobot kuat tekan uniaksial (Uniaxial Compressive Strength),
Rock Quality Designation (RQD), spasi diskontinuitas, keadaan diskontinuitas,
keadaan air tanah dan orientasi diskontinuitas. Bobot masing-masing parameter RMR
diperoleh dari tabel ringkasan rock mass rating system. Bobot yang digunakan adalah
berdasarkan nilai ataupun kondisi parameter.
No. Parameter Kondisi Bobot
1 Rock Strength (UCS) 50-100 Mpa 7
2 Rock Qualty Fair 13
Designatiom
3 Spacing of discontinuos Lebar 15
4 Condition Persistance Rendah 4
Aperture Sedang 4
Roughness Halus 2
Infilling Kuarsa 4
Weathering Sedang 5
5. Ground water Lembab 10
6. Strike and dips joint set Sangat 0
menguntungkan
Total Rating 64
Kelas Massa Batuan Batuan
Keras
(Baik/Kelas
II)
4. Nilai GSI (Geological Strength Index)
(RQD + Jn + Jr + Ja + SRF)
GSI =
15
35
= 15
= 2,33 (Sangat Jelek)
GSI = 15 + 1,5 × 0,6 + 1 × 15 + 3 × 4 + 2 × 0
GSI = 42,9 (Sedang)

5. Nilai Q-system

13 2 10
Q=( )( )( )
9 4 7
= 1,44 ×0,5× 1,42
= 1,02 (Buruk)
(RQD + Jn + Jr + Ja + SRF)
Q=
4 × Jn
38
=
36

= 1,05 (Stabil)

Anda mungkin juga menyukai