Anda di halaman 1dari 4

3.3.6.

Tabel Rock Mass Rating System

L1 L2

L1
L2

Analisis Potensi Longsoran dan Klasifikasi Massa Batuan 63


3.3.7. Analisis Kelas Massa Batuan dengan Rock Mass Rating System

1. Klasifikasi Massa Batuan (RMR)


a. Bobot nilai JCS (Joint Compressive Strenght) = 4
b. Bobot nilai RQD (Rock Quality Designation) = 20
c. Bobot nilai Spasi Kekar (Joint Spacing) = 10
d. Bobot nilai kondisi kekar terdiri dari :
i. Kemenerusan (Discontinuity Length/Persistence) =10
ii. Bukaan (Separation/Aperture) =4
iii. Kekasaran (JRC/Joint Roughness Coefficient) =5
iv. Isian (Infilling/Gouge) =6
v. Pelapukan (Weathering) =5
e. Kondisi air tanah (Groundwater/Seepage) = 10+
Bobot nilai RMR Total = 74

2. Lereng 1
a. Potensi Longsoran :Tidak Longsor (Toppling),tetapi dengan
adanya factor sudut gesek dalam dan perhitungan (90°-ψf)+ <ψp ; ψp =
78° = (90°-62°) + 65°= 93° (karena (93°>ψp, maka tidak ada potensi
longsoran).
b. Arah umum longsoran : -
c. Arah peledakan : N 241o E
a. Deskripsi Bobot Nilai Orientasi Kekar : Arah strike dari kekar sejajar
dengan arah kemajuan lereng sehingga di golongkan menjadi strike
perpendicular to tunnel axis dive with dan dengan dip sebesar 62° maka
di golongkan menjadi Very favourable maka di dapat hasil
pengoreksian (dicountinious orientation) adalah 0.
b. Nilai RMR terkoreksi = RMR + bobot nilai orientasi kekar
= 74 + 0
= 74

Analisis Potensi Longsoran dan Klasifikasi Massa Batuan 64


c. Kelas Massa Batuan = II (Good Rock)

3. Lereng 2
a. Potensi Longsoran : Longsoran Busur
b. Arah umum longsoran : Ke Segala Arah
c. Arah peledakan : -
d. Deskripsi Bobot Nilai Orientasi Kekar : Karena longsor tipe busur ini
tidak memiliki arah umum untuk kekar atau tersebar-sebar maka di
pastikan bahwa longsor busur ini masuk golongan Very Unfavourable
dan memiliki dicountinious orientationnya -60.
e. Nilai RMR terkoreksi = RMR + bobot nilai orientasi kekar
= 74 - 60
= 14
f. Kelas Massa Batuan = V (Very Poor Rock)

Kesimpulannya , pada 2 buah lereng ini memiliki jenis longsoran yang


berbeda, tetapi memiliki kondisi bidang diskontinuitas yang sama maka dapat
mempengaruhi arah dan jenis longsoran, tetapi memiliki kelas dan nilai
orientasi kekar yang berbeda untuk lereng 1 memiliki rating sebesar 74 dan
masuk kelas massa batuan II (Good Rock), untuk lereng 2 memiliki rating yang
lebih kecil yaitu 14 rating ini masuk kelas massa batuan V (Very Poor Rock).

Tidak Longsor (Toppling),karena adanya faktor sudut gesek dalam


yang terlalu besar maka tidak terjadi longsoran.

Analisis Potensi Longsoran dan Klasifikasi Massa Batuan 65


3. Lereng 2
d. Potensi Longsoran : Longsoran Busur
b. Arah umum longsoran : Ke Segala Arah
c. Arah peledakan : -
d. Deskripsi Bobot Nilai Orientasi Kekar : Karena longsor tipe busur ini
tidak memiliki arah umum untuk kekar atau tersebar-sebar maka di
pastikan bahwa longsor busur ini masuk golongan Very Unfavourable
dan memiliki dicountinious orientationnya -60.
e. Nilai RMR terkoreksi = RMR + bobot nilai orientasi kekar
= 74 - 60
= 14
f. Kelas Massa Batuan = V (Very Poor Rock)

Kesimpulannya , pada 2 buah lereng ini memiliki jenis longsoran yang


berbeda, tetapi memiliki kondisi bidang diskontinuitas yang sama maka dapat
mempengaruhi arah dan jenis longsoran, tetapi memiliki kelas dan nilai
orientasi kekar yang berbeda untuk lereng 1 memiliki rating sebesar 74 dan
masuk kelas massa batuan II (Good Rock), untuk lereng 2 memiliki rating yang
lebih kecil yaitu 14 rating ini masuk kelas massa batuan V (Very Poor Rock).

Analisis Potensi Longsoran dan Klasifikasi Massa Batuan 64

Anda mungkin juga menyukai