Anda di halaman 1dari 31

DISKUSI KELOMPOK

MODUL EBP3KH
KELOMPOK 4
Fasilitator : dr. Syeri Febrianti, M.Epid.
Fasilitator : dr. Syeri Febrianti, M.Epid.
No. NPM Nama Anggota Kelompok

1. H1A023001 Msy. Haniyah Tsaqifah

2. H1A023002 Muhammad Abi Nubli

3. H1A023005 Muhammad Fadhil Alfarisyi

4. H1A023010 Nata Drajat

5. H1A023011 Audi Bilqis Nabila

6. H1A023014 Balqis Permata Hutami

7. H1A023019 Fathia Fannisa Azzahra

8. H1A023020 Ryaz Razzaq Elhakim

9. H1A023021 Jihan Adiibah Taqiyyah

10. H1A023022 Tisa Aulia


TUJUAN PEMBELAJARAN

Mahasiswa mampu mengaitkan faktor sosiobudaya, humanis, etik


dan norma terkait perilaku kesehatan di Indonesia.
Skenario :
Permasalahan gizi pada ibu hamil di Indonesia tidak terlepas dari
faktor budaya setempat. Hal ini disebabkan karena adanya
kepercayaan-kepercayaan dan pantangan-pantangan terhadap beberapa
makanan. Kepercayaan bahwa ibu hamil dan postpartum pantang
mengkonsumsi makanan tertentu, seperti daging-dagingan (red meat)
menyebabkan kondisi ibu postpartum kehilangan zat gizi yang
berkualitas.
Skenario :
Sementara, kegiatan mereka sehari-hari tidak berkurang ditambah lagi
dengan pantangan-pantangan terhadap beberapa makanan yang
sebenarnya sangat dibutuhkan oleh wanita hamil tentunya akan
berdampak negatif terhadap kesehatan ibu dan janin. Karena faktor
kepercayaan tersebut,khususnya ibu akan mengalami resiko kekurangan
gizi, menderita anemia dan akan melahirkan bayi berat badan lahir
rendah. Tidak heran kalau anemia dan kurang gizi pada wanita hamil
cukup tinggi terutama di daerah pedesaan.
Identifikasi Masalah :
SNPPDI 2019

1. Tradisi yang tidak sesuai dengan ilmu kesehatan


2. Aktivitas ibu hamil yang tidak diimbangi dengan nutrisi yang
cukup
3. Kurangnya edukasi terhadap gizi ibu hamil di daerah
pedesaan
4. Gangguan gizi
5. Berat badan bayi rendah
Terminologi :
1. Anemia : gangguan darah yang ditandai
dengan jumlah sel darah merah yang rendah atau ketika sel
darah merah tidak berfungsi dengan baik (Dorland edisi 31)

2. Berat bayi lahir rendah: Berat bayi lahir rendah : bayi yang
lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram
(Kemenkes, 2022)

3. Postpartum : episode psikotik yang terjadi


setelah masa persalinan (Dorland edisi 31)
Analisis Masalah

Kognitifitas rendah
Produktivitas Gangguan Aspek humanity
Rendah BBLR kesehatan dan ethic
Fisik lemah Ibu dan Janin
Analisis masalah
Pertanyaan Terjaring :
1. Apa yang dimaksud dengan cultural competence?
2. Apa saja Cultural competence yang harus dimiliki oleh seorang dokter
untuk menangani masalah gangguan gizi yang dipengaruhi oleh faktor
sosial budaya?
3. Apa yang dimaksud dengan perilaku kesehatan?
4. Jelaskan faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku kesehatan?
5. Jelaskan tentang aspek humanity dan etika kedokteran?
6. Apa yang menjadi landasan kode etik kedokteran di Indonesia (pasal
12)?
Pertanyaan Terjaring:
7. Jelaskan bagaimana sikap berempati dan menghormati sosial budaya
dalam pelayanan kesehatan?
8. Jelaskan hubungan kekurangan gizi pada ibu hamil dengan faktor sosial
budaya?
9. Jelaskan bentuk edukasi yang dapat dilakukan untuk mengubah perilaku
masyarakat terhadap pantangan yang berlaku di masyarakat?
10. Jelaskan tantangan-tantangan yang ditemui dokter saat memberikan
edukasi?
11. Jelaskan hubungan status ekonomi dengan kekurangan gizi?
Hipotesis :
1. Kekurangan gizi pada ibu hamil dan janin salah satunya disebabkan
oleh budaya setempat

2. Sosialisasi dan edukasi pada ibu hamil dapat mengubah perspektif


terhadap pantangan yang berlaku di masyarakat

3. Status ekonomi yang rendah dapat menjadi faktor penyebab


kekurangan gizi pada ibu hamil
1. Apa yang dimaksud dengan cultural competence?

Kombinasi perilaku, pengetahuan, dan keterampilan yang bekerja


secara efektif untuk memungkinkan keberhasilan kerja lintas
budaya

Kompetensi Budaya Kemampuan kolaborasi secara efektif dengan individu yang berbeda budaya

Meminimalisir kesenjangan dalam pelayanan kesehatan, kualitas, dan


kemanjuran pengobatan

Curtis E, Jones R, Tipene-Leach D, Walker C, Loring B, Paine SJ, Reid P. Why cultural safety rather than cultural competency is required to achieve health equity: a literature review and recommended
definition. Int J Equity Health. 2019 Nov 14;18(1):174. doi: 10.1186/s12939-019-1082-3. PMID: 31727076; PMCID: PMC6857221.
Secara garis besar Kompetensi budaya adalah
Kemampuan individu untuk merespons secara hormat
dan efektif terhadap orang-orang dari semua budaya,
kelas, ras, latar belakang etnis, orientasi seksual, dan
keyakinan atau agama dengan cara mengakui,
menegaskan, dan menghargai nilai individu, keluarga,
suku, dan masyarakat, serta melindungi dan
melestarikan martabat masing-masing

1. What is cultural competence? (t.t.). The University of Sydney. Diambil 13 November 2023, dari https://www.sydney.edu.au/nccc/about-us/what-is-cultural-competence.html
2. Curtis E, Jones R, Tipene-Leach D, Walker C, Loring B, Paine SJ, Reid P. Why cultural safety rather than cultural competency is required to achieve health equity: a literature review and recommended definition. Int J Equity Health.
2019 Nov 14;18(1):174. doi: 10.1186/s12939-019-1082-3. PMID: 31727076; PMCID: PMC6857221.
2. Apa saja Cultural competence yang harus dimiliki oleh seorang
dokter untuk menangani masalah gangguan gizi yang dipengaruhi
oleh faktor sosial budaya?
Seperangkat sikap, perilaku, dan prinsip
yang seragam dari beberapa profesional
1. Fokus pada pasien yang memungkinkan orang-orang dari
2. Tunjukkan rasa budaya yang berbeda bisa bekerja
hormat secara efektif
3. Kepekaan Cultural competence
4. Ketenangan
5. Kemitraan
6. Kejujuran Aksesibilitas
7. Rasa ingin tahu 1. Pengetahuan bahasa
8. Toleransi 2. Keterampilan
3. Sikap

Majda A, Bodys-Cupak IE, Zalewska-Puchała J, Barzykowski K. Kompetensi Budaya dan Kecerdasan Budaya Profesional Perawatan Kesehatan Menyediakan Layanan Medis Darurat. Int J Environ
Res Kesehatan Masyarakat. 3 Nov 2021;18(21):11547. doi: 10.3390/ijerph182111547. PMID: 34770061; PMCID: PMC8583694.
3. Apa yang dimaksud dengan perilaku kesehatan?

Perilaku kesehatan mengacu pada pengetahuan, tindakan dan


aktivitas yang dilakukan seseorang yang memiliki dampak positif atau
negatif terhadap status kesehatannya.

Widayati, A. (2020). Perilaku Kesehatan (Health Behavior): Aplikasi Teori Perilaku untuk Promosi Kesehatan. Sanata Dharma University Press.
3. Apa yang dimaksud dengan perilaku kesehatan?

perilaku kesehatan Klasifikasi Health Maintenance


Health seeking behaviour
Perilaku kesling

Widayati, A. (2020). Perilaku Kesehatan (Health Behavior): Aplikasi Teori Perilaku untuk Promosi Kesehatan. Sanata Dharma University Press.
4. Jelaskan faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku kesehatan?
1. Faktor predisposisi
Faktor predisposisi adalah faktor yang menyangkut tentang
pengetahuan individu, sikap, tradisi, norma sosial, dan kepercayaan.
2. Faktor pendukung
lebih pada ketersediaannya sarana pelayanan kesehatan dan
kemudahan.
3. Faktor pendorong
lebih pada sikap, perilaku dari keluarga dan petugas kesehatan.
Rofi’ah, S. Z., Husain, F., & Arsi, A. A. (2017). A Perilaku Kesehatan Ibu Hamil Dalam Pemilihan Makanan Di Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati. Solidarity: Journal of Education, Society and Culture, 6(2), Article 2.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/solidarity/article/view/18113
5. Jelaskan tentang aspek humanity dan etika kedokteran?

Muhardi, Supriyanti I. Seven Stars Moslem Doctor Sebagai Aplikasi Internalisasi Nilai-nilai Islam dalam Nilai Kerja Tenaga Medis di Indonesia. Paradigma Jurnal Multidisipliner Mahasiswa
Pascasarjana, Vol. 1 No. 1 (2020)
5. Jelaskan tentang aspek humanity dan etika kedokteran?

● Etika kedokteran Indonesia adalah :


Sekumpulan nilai dan moralitas profesi kedokteran yang
tercantum dalam KODEKI, fatwa-fatwa etik, pedoman dan
kesepakatan etik lainnya dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

#Kodeki Memuat 21 pasal yang terdiri dari :


1. Kewajiban Umum
2. kewajiban Dokter terhadap Pasien
3. Kewajiban Dokter terhadap diri sendiri
1. KODEKI 2012
2. Fatwa-fatwa kedokteran MKEK FATWA MKEK – MKEK IDI. (t.t.). Diambil 13 November 2023, dari http://mkekidi.id/fatwa-mkek/
5. Jelaskan tentang aspek humanity dan etika kedokteran?
# Fatwah-Fatwah Etika
Merupakan penjelasan lanjutan dari kode etik, sumpah dokter ,
undang-undang tentang kedokteran yang mengalami dilema makna yang
tujuannya untuk memperjelas
peraturan sesuai kondisi yang ada.

1. Fatwa tentang etika hubungan dokter-pasien dan penghentiannya


2. Fatwa etika tentang perundungan pada lingkungan profesi kedokteran
3. Fatwa etika keterlibatan dokter dan profesi dalam politik
4. Fatwa layanan telemedis dan konsultasi daring khususnya di masa pandemi
COVID-19
1. KODEKI 2012
2. Fatwa-fatwa kedokteran MKEK FATWA MKEK – MKEK IDI. (t.t.). Diambil 13 November 2023, dari http://mkekidi.id/fatwa-mkek/
6. Jelaskan tentang kode etik kedokteran di Indonesia (pasal 12)?
Peringatan Pembinaan
Kode yang mengatur
Pengertian
Pemecatan tentang etik kedokteran
dari IDI
Pelanggar Mengantisipasi
an perkembangan ilmu dan
Kode etik teknologi kedokteran
Tujuan Membantu para dokter dalam
kedokteran
penyelenggaraan praktik
profesinya
Acuan dalam mempelajari etika Kewajiban Pasal
kedokteran Umum 1-13
Yang
mengatur Kewajiban Dokter
Pasal
terhadap Pasien
Isi 14-17

MKEK Kewajiban Dokter


Kewajiban Dokter terhadap Pasal Pasal
Teman Sejawat 18-19 terhadap Diri sendiri
MKEK : KODEKI, 2012
20-21
memandang seorang klien/pasien sebagai manusia utuh/holistik
menghargai kearifan lokal dan berperan sebagai agen
perubah ke arah masyarakat lebih baik

memahami klien/pasien yang ditanganinya

memahami bahwa pendekatan kedokteran modern yang positivistik


Pasal 12 selain memiliki kekuatan juga mengandung kelemahan

aspek promotif

aspek preventif

aspek rehabilitatif

aspek paliatif
MKEK : KODEKI, 2012
7. Jelaskan bagaimana sikap berempati dan menghormati sosial budaya
dalam pelayanan kesehatan?
● Memahami latar belakang budaya dan etnis pasien,
● Membantu pasien dalam meningkatkan kesadaran tentang norma budaya
mereka dan dampaknya terhadap kesehatan
● Menyediakan pelayanan kesehatan yang sesuai dan konsistensi dalam
memberikan asuhan kesehatan
● Menyampaikan informasi kesehatan dengan cara yang mudah dimengerti,
jelas, dan sopan.
● Menggunakan bahasa atau media yang sesuai dengan kemampuan dan
kenyamanan pasien
Patrick, R., Capetola, T., Townsend, M., & Nuttman, S. (2012). Health promotion and climate change: Exploring the core competencies required for action. Health Promotion International, 27(4), 475–485.
https://doi.org/10.1093/heapro/dar055
7. Jelaskan bagaimana sikap berempati dan menghormati sosial
budaya dalam pelayanan kesehatan?
● Mendengarkan dan merespon dengan baik apa yang disampaikan
oleh pasien
● hargai pendapat, keputusan, dan hak pasien
● Menunjukkan sikap ramah, sabar, hormat, dan peduli terhadap
pasien
● hindari sikap diskriminatif, stereotip, atau prasangka
● Bekerjasama dengan pasien, keluarga, dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi pelayanan kesehatan,
● mengikutsertakan mereka dalam proses pengambilan keputusan
Patrick, R., Capetola, T., Townsend, M., & Nuttman, S. (2012). Health promotion and climate change: Exploring the core competencies required for action. Health Promotion International, 27(4), 475–485.
https://doi.org/10.1093/heapro/dar055
8. Jelaskan hubungan kekurangan gizi pada ibu hamil
dengan faktor sosial budaya?

menjaga
kesehatan sosial
kemiskinan
budaya
yang perlu faktor akses
diperhatikan penyebab tergantung konteks ekonomi dampak bagi
gizi penting ibu hamil
masyarakat
mengurangi politik
perilaku
kematian
lingkungan

Bhanbhro S, Kamal T, Diyo RW, Lipoeto NI, Soltani H. Factors affecting maternal nutrition and health: A qualitative study in a matrilineal community in Indonesia. PLoS One. 2020 Jun
16;15(6):e0234545. doi: 10.1371/journal.pone.0234545. PMID: 32544180; PMCID: PMC7297355.
9. Jelaskan bentuk edukasi yang dapat dilakukan untuk mengubah
perilaku masyarakat terhadap pantangan yang berlaku di
masyarakat? Remaja :
- Pemberian TTD
EDUKASI
- Isi Piringku

Masyarakat Individu

Remaja- Menikah-Ibu Menikah : CATIN


Tokoh -Persiapan Kehamilan
Berpengaruh Hamil

Cultural
Competence
Edukasi Berkala
dan Konseling Hamil :
Penyuluha Kader - Konseling pendamping
Promosi n keluarga
Masyarakat
(Pengulangan) - Pemberian TTD
1. Kemenkes, Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah Pada Remaja Putri pada Masa COVID-19
- Pemenuhan Gizi ibu Hamil
2. Kemenkes, Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah Pada Ibu Hamil pada Masa COVID-19 (2020)
3. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2019 TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BIDANG KESEHATAN:
https://yankes.kemkes.go.id/unduhan/fileunduhan_1658478253_971294.pdf
10. Jelaskan tantangan-tantangan yang ditemui dokter saat
memberikan edukasi?
Tantangan

Keterbatasan sumber daya ketidakseimbangan Pelatihan tidak memadai


Rendahnya pendidikan dokter gender Beban kerja berat
penghasilan rendah
kurang jaminan sosial penilaian kinerja tidak Kurang kerjasama dari
dokter desa yang lebih tepat
kualitas, efisiensi dan masyarakat
tua aksesibilitas
1. Wang, Q., Kong, Y., Sun, J., Zhang, Y., Yuan, L., & Wang, J. (2019). What are the challenges faced by village doctors in provision of basic public health services in Shandong, China? A qualitative study. International Journal of
Environmental Research and Public Health, 16(14), 2519. https://doi.org/10.3390/ijerph16142519
2. Wulandari, C., Setiyarini, D. W., Bariroh, K., Laraswati, L., Azhari, M. F., & Ibnu Aziz, R. A. (2019). Upaya Peningkatan Status Kesehatan Kelompok Rentan dengan Pendekatan Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal
Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement), 5(2), 167. https://doi.org/10.22146/jpkm.29999
11. Jelaskan hubungan status ekonomi dengan kekurangan gizi
Status ekonomi

Penghasilan tinggi Penghasilan rendah

Kesempatan akses Peluang hidup lebih Peluang rendah hidup Akses pendidikan
pendidikan tinggi baik berkecukupan rendah

Gizi seimbang
Kekurangan gizi
Pengetahuan luas Minim pengetahuan

Pangan, sandang Pangan, sandang dan


dan papan tercukupi papan tidak tercukupi
Siddiqui F, Salam RA, Lassi ZS, Das JK. The Intertwined Relationship Between Malnutrition and Poverty. Front Public Health. 2020 Aug 28;8:453. doi: 10.3389/fpubh.2020.00453. PMID: 32984245; PMCID:
PMC7485412.
Hipotesis :

1. Kekurangan gizi pada ibu hamil dan janin salah satunya disebabkan oleh
budaya setempat ( Diterima )
2. Sosialisasi dan edukasi pada ibu hamil dapat mengubah perspektif
terhadap pantangan yang berlaku di masyarakat ( Diterima )
3. Status ekonomi yang rendah dapat menjadi faktor penyebab kekurangan
gizi pada ibu hamil ( Diterima )
1. Hipotesis
Respon sel IgE merupakan penyebab
terjadinya gejala yang muncul pada pasien
pemicu (DITERIMA)
2. Manifestasi klinis pasien pada pemicu berupa
makula eritema terjadi karena adanya
TERIMA KASIH
vasodilatasi kapiler (DITERIMA)

Anda mungkin juga menyukai