Anda di halaman 1dari 1

Komponen 1: Stimulasi Pendidik Pada Aspek Nilai Agama dan Moral

Pendidik telah menstimulasi anak dalam mengenal dan mempraktikkan pengalaman


keagamaan. Dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan dan keimanan anak, pendidik
telah bercerita tentang kisah Nabi Muhammad di mana beliau sebelum menjadi nabi
adalah seorang pengembara dan penggembala kambing. Pendidik
telah mengenalkan makhluk ciptaan Tuhan seperti matahari, bintang, manusia dan
tumbuh-tumbuhan. Pendidik telah memberikan contoh untuk berperilaku baik
terhadap sesama manusia di mana pendidik memberikan contoh dalam sebuah
keluarga yang terdiri atas kakak dan adik orang dan orang tua. Pendidik sudah
mensimulasi anak untuk saling menolong, saling membantu di dalam keluarga.
Pendidik juga sudah memberikan contoh perilaku baik terhadap makhluk ciptaan
Tuhan lainnya seperti tanaman dan hewan. Pendidik sudah memberikan stimulasi
bahwa tanaman harus dipelihara dengan cara disiram dan hewan binatang peliharaan
di rumah harus diberi makan. Pendidik telah menstimulasi anak untuk berdoa sesuai
dengan agama anak yaitu agama Islam. Pendidik telah menstimulasi anak untuk
mampu mengucapkan salam. Hal ini teramati ketika ada seorang anak baru tiba di
sekolah, anak tersebut sudah memberikan salam dengan mengucapkan selamat pagi
assalamualaikum. Pendidik telah menstimulasi anak untuk menirukan praktik
beribadah dengan cara berdoa sesuai dengan agamanya yaitu agama Islam. Pendidik
juga sudah mengenalkan tempat ibadah sesuai dengan agama anak yaitu Masjid.
Pendidik telah membiasakan anak untuk menghormati orang yang lebih tua. Hal ini
teramati ketika anak tiba di sekolah, anak langsung memberikan salam salim kepada
pendidik atau orang yang lebih tua. Pendidik telah mensimulasi anak untuk saling
menolong antara satu dengan yang lain. Hal ini teramati ketika pendidik memberikan
sebuah cerita dan menggambarkan dalam keluarga yang terdiri atas kakak, adik dan
orang tua, pendidik telah menstimulasi anak untuk supaya saling menolong dan saling
membantu di dalam keluarga. Namun pembiasaan anak untuk bersikap jujur belum
teramati. Disarankan pendidik dapat menstimulasi anak untuk bersikap jujur, misalnya
ketika menemukan barang milik orang lain harus dikembalikan.

Komponen 2: Stimulasi Pendidik Aspek Fisik dan Motorik


Pendidik telah menstimulasi motorik kasar anak dengan cara berjalan di tempat berlari
tempat melompat ketika murid-murid dan pendidik membentuk sebuah lingkaran.
Pendidik juga telah menstimulasi anak dalam kegiatan menekuk dan meregang
mengangkat dan menurunkan tangan lewat kegiatan gerak dan lagu. Kegiatan
melempar menangkap dan menendang bola sudah teramati pada kegiatan di pagi
hari. Pendidik telah menstimulasi gerakan motorik halus anak. Kegiatan yang teramati
adalah anak sudah mampu memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya
ketika bermain balok anak juga sudah mampu mencoret-coret serta menggambar
menyusun balok meremas dengan menggunakan media tanah menggunting serta
mampu menggunakan alat tulis dimana anak sudah mampu mencoret-coret
menggunakan spidol di papan whiteboard. Dalam menstimulasi anak untuk mengenal
dan membiasakan PHBS, pendidik telah mengajarkan anak untuk mencuci tangan
dengan air mengalir dengan menggunakan sabun, menggosok gigi dan memotong
kuku yang diperkenalkan di dalam proses pembelajaran, membuang sampah pada
tempatnya. Kegiatan membersihkan lingkungan setelah main dan sosialisasi standar
penanganan covid belum teramati. Disarankan agar pendidik dapat menstimulasi
anak untuk membersihkan lingkungan setelah bermain misalnya mengatur kembali
alat main dan dikembalikan ke tempatnya.

Anda mungkin juga menyukai