BAB THAHARAH
NAMA : ILLIYUN
NIM : 21108113043
KELAS :A/5
BAB 2
DASAR HUKUM BERSUCI
A. Dasar hukum thaharah dalam Al Qur‟an
1. Surah Al Baqarah ayat 222.
222. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-
orang yang mensucikan diri.”
2. Aurah At Taubah .108
6. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka
basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan
(basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub Maka mandilah,
dan jika kamu sakit[403] atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air
(kakus) atau menyentuh[404] perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, Maka
bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu
dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak
membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu
bersyukur.
Ayat ayat Al Qur‟an tersebut memiliki kandungam makna yang sama yang sangat
berkaitan dengan bersuci.Allah SWT sangat mencintai orang orang yang selalu
bertaubat dan orang yang selalu mensucikan diri. Daik yang ada pada badannya,atau
ada pada tempat tinggalnya dan mensucikan pakaian-pakaian yang dipakainya aerta
membersihkan lingkungan sekitarnya dari najis,hadast dan kotoran kotoran yang lain.
Allah SWT juga memerintahkan kepada setiap muslim agar menjadi teladan bagi
ummat lainnya dalam menjaga kebersihan baik kebersihan lahir ataupun batin.
Sekarang kita sudah mengetahui kesamaan kandungan dari ayat – ayat tersebut
,nah apakah kita juga sudah bisa mensmukan perbedaan kandungan dari ayat ayat
tersebut?.Nah bacalah kembali ayat – ayat tersebut kemudian perhatikan dengan
seksama,Ketia ayat tersebut berisikan perintah untuk bersuci secara umum,Namun
ayat yang kedua juga menggambarkan fitrah atau karakter khas manusia yang
sebetulnya bahwa manusia memiliki naluri untuk selalu membersihkan diri melalui
bersuci,fitrah inilah yang membedakan manusia dengan makhluk hidup yang
lain,seperti binatang yang tidak ingin mandi.nah sekarang sudah mulai faham kan.
حدثنا قتيبة بن شعيد حدثنا ابو عوا نة عن شفاق ابن حرب حدثنا هوادا حدثنا ؤكيع عن اسرا ءيل عن شفا ق عنمصعب بن
سعد عن ابن غمرعن النبي صتي اللة عليه وسلم قال ال تقبل صال ة بغير طهور و ال صدقة من غلو لز قال هذا بطهور
Artinya : telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa‟id berkata telah
menceritakan kepada kami Abu Awanah dari Simak bin Harb,dan telah menceritakan
kepada kami Hannad berkata.telah menceritakan kepada kami waqi‟ dari ismail dari
simak dari Musab bin Said bin Ibnu Umar dari Nabi SAW Beliau bersabda:”Tidak akan
diterima shalat yang dilakukan tanpa bersuci, dan tidak akan diterima sedekah yang
berasal dari harta curian,Hannad menyebutkan dalam haditsnya “Tidak suci,”( HR
Thirmizi)
Dari hadis tersebut diatas jelas menyebutkan bahwa tidak diterima sholat yang akan
kita lakukan tanpa bersuci terlebih dahulu.jadi Rasulullah mengajarkan kepada ummat
islam untuk terlebih dahulu mensucikan diri,pakaian dan tempat yang akan kita
gunakan untuk sholat setelah yakin bahwa kita dalam keadaan suci barulah kita bisa
melaksanakan sholat.
[598] Memperteguh telapak kaki disini dapat juga diartikan dengan keteguhan
hati dan keteguhan pendirian.
Artinya :” Dia( air laut) suci airnya dan bangkai ( yang ada didalamnya)
halal(dimakan).”
(HR Bukhari Muslim,Abi Dawud,Thirmizi dan Nasa‟i).
Air Sungai.
Air Sungai adalah air yang mengalir disepanjang aliran sungai secara terus
menerus.contoh air sungai bengawan solo,sungai berantas,sungai citarum dan
lain- lainnya.
ارايتم لو ان نهرا ببا ب احد كم يغتسل فيه كل يوم خمسا ما تقول ذ ا لك يبقي من د ر نه
“Bagaiman pendapat kalian, seandainya didepan pintu masuk salah seorang
diantara kalian ada sungai ,kemudian Dia mandi lima waktu dalam
sehari,apakah masih ada kotoran ( yang melekat dibadannya)?
Air sumur
Air Sumur adalah sumber air yang mengalir dari tanah yang di gali dengan
kedalaman tertentu.
ان الماء طهو ر ال ينجسه شسئ
Artinya :”Sesungguhnya Air (sumur bidha‟ah)adalah suci tidak dapat dinajiskan
oleh sesuatu apapun( HR Ahmad,Abu Dawud,Tirmidzi dan Nasa‟I)
Air Es /Air Salju
Yaitu air yang berasal dari butiran uap air berwarna putih yang membeku di
udara dan jatuh ke bumi akibat temperature udara di daerah tersebut di bawah
setandar titik beku.
Air Embun.
Yaitu Air yang berasal dari uap air di pagi hari yang berubah menjadi titik – titik
air.seperti butiran air yang berada di dedaunan ketika pagi hari.
3. Air Musta‟mal
Air Musta‟mal adalah air yang ukurannya sedikit atau kurang dari 2 kullah
dan bekas pakai telah digunakan untuk bersuci karena dihaeatirkan sudah
terkena kotoran atau najis yang dapat menganggu kesehatan.
4. Air Musyammas
Air Musyammas adalah air yang hukumnya makruh untuk digunakan
bersuci yang termasuk kategori air musyammas adalah air yang dijemur atau
terkena sinar matahari dan disimpan dalam bejana/tempat/bak penampungan
yang berkarat selain dari bahan emas dan perak contohnya drum besi.
Sumber https://islam.nu.or.id
1. Benda padat (batu)
Benda – benda padat yang dapat digunakan sebagai alat bersuci selain
air sebaiknya benda tersebut dapat menyerap air, dan benda – benda tersebut
dalam keadaan bersih/suci contohnya adalah batu,kayu, tissue, pecahan
genting,pecahan bata atau benda benda lainnya.berikut adalah ketentuan cara
bersuci dengan menggunakan benda padat selain air,yaitu:
a. Batu
benar bersih dan suci ,maka harus kita perhatikan syarat - syaratnya ,
yaitu: bila kita ingin bersuci/istinja‟( cebok) dengan menggunakan batu agar
hasilnya benar
Menggunakan tiga buah batu.
Jika kita tidak mendapatkan tiga batu maka kita dapat menggunakan batu
yang mempunyai tiga permukaan, atau batu yang mempunyai tiga sisi,
ketentuan minimal batu harus memiliki tiga sisi tapi kebersihan juga
menjadi syarat yang utama,maksudnya bila sudah dibersihkan dengan batu
yang memiliki tiga sisi atau dengan tiga buah batu tapi mesih terdapat
kotoran atau najis maka harus dibersihkan lagi sampai hilang kotorannya
walaupun batu yang digunakan itu jumlahnya lebih dari tiga.
Batu yang digunakan dapat membersihkan.
Maksudnya adalah batu tersebut tidak terlalu halus /datar ,dan juga tidak
terlalu runcing/tajam agar betul betul dapat membersihkan dan tidak
melukai atau membahayakan.
Belum mengering.
Maksudnya adalah kotoran atau najis yang akan kita hilangkan baik
kotoran air kencing atau kotoran buang air besar harus dalam keadaan
belum mongering,sehingga sisa –sisa yang menempel benar – benar dapat
dihilangkan dan disucikan.
Belum berpindah.
Maksudnya kotoran tersebut masih berada pada tempatnya belum
bergeser ketempat lain disebabkan di garuk misalnya,maka cars
mensucikannya tidak bisa menggunakan batu lagi.
Tidak bercampur.
Maksudnya kotoran yang menempel tersebut tidak tercampur dengan
kotoran yang lainnya,contohnya buang air besar yang tercampur dengan
air kencing ,maka cara mensucikannya tidak bisa menggunakan
batu,namun jika kotoran tersebut tercampur dengan benda padat lain
seperti kerikil maka bisa menggunakan batu.
Tidak meluber.
Maksudnya adalah kotoran sudah tercecer hingga kebagian tubuh yang
lain seperti orang yang buang air besar karena diare ,kotorannya sudah
mengenai bagian dubur yang lain atau orang yang kencing karena sakit
.maka cara mensucikannya tidak boleh menggunakan batu.
Batu tidak basah.
Maksudnya adalah batu tersebut dalam keadaan basah karena terkena air
hujan,atau embun atau air salju,maka batu tersebut tidak dapat digunakan
untuk bersuci.
Baatu dalam keadaan suci.
Maksudnya batu yang digunakan bersuci tidak boleh terkena najis,bila batu
yang najis digunakan untuk bersuci baik buang air kecil ataupun buang air
besar maka keadaannya akan semakin najis.
125. dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat
berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. dan Jadikanlah sebahagian
maqam Ibrahim[89] tempat shalat. dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim
dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf,
yang ruku' dan yang sujud".
[89] Ialah tempat berdiri Nabi Ibrahim a.s. diwaktu membuat Ka'bah.
Dalam kedua ayat tersebut diatas jelaslah bahwa kita diperintahkan oleh
Allah untuk selalu membersihkan pakaian dan tempat yang kita gunakan untuk
sholat,bisa kita simpulkan bahwa setiap kita hendak menghadap Allah haruslah
dalam keadaan bersih dan suci baik dari najis,hadast ataupun kotoran lain.
VIII. Najis dan Tata Cara Mensucikanya.
Tahukah kamu, najis memiliki tiga kategori dan masing-masing memiliki tata
cara berbeda untuk mensucikannya?
a. Najis Mukhaffafah (ringan)
Mukhaffafah adalah najis yang diringankan, seperti air kencing bayi laki-
laki dan perempuan yang belum pernah makan sesuatu kecuali ASI (air susu
ibu).najis sampai Cara mensuciknnya, cukup dengan memercikkan air ke
bagian yang terkena bersih.
b. Najis Mutawassithah (sedang)
Mutawassithah merupakan najis yang berada di tengah-tengah antara
mukhaffafah dan mughaladhah. Dan najis yang keluar dari kubul dan dubur
manusia kecuali air mani.
1) Najis ‘Ainiyah adalah najis yang berwujud atau tampak, masih dapat
dilihat dan dirasakan salah satu atau ketiga sifatnya, baik warna, rasa, dan
baunya.
2) Najis ‘Hukmiyah adalah najis yang yang tidak tampak seperti bekas
kencing.
b) Air wadi yaitu air yang keluar dari kemaluan laki-laki dan perempuan dengan
ciri-ciri sebagai berikut:
(1) setelah mengangkat barang berat Berwarna campuran putih, keruh, dan
kental;
(2) Keluar setelah buang air kecil;
(3) Dalam kecapekan;
(4) Dialaminoleh yang sudah atau belum baligh.
Cara mensucikannya, dibilas dengan air sehingga hilang semua sifat, bau,
warna, dan rupanya.
Ketentuan Berwudhu
Rangkuman
1.Bersuci secara bahasa memiki arti bersih dari segala kotoran. Menurut istilah fikih,
tharah adalah bersih dari najis dan hadats.
2. Di tinjau dari kedudukannya dan hukum penggunaanya, air dibagi menjadi tiga
kategori,yaitu:
a) Air suci dan mensucikan
b) Air yang suci namun tidak mensucikan
c) Air yang terkena najis atau mutanajjis.
3. Sebagai pengganti air, batu dapat digunakan sebagai alat bersuci dengan
syaratsyarat
berikut :
a) Menggunakan tiga buah batu
b) Batu yang digunakan dapat membersihkan
c) Najis belum mengering.
d) Najis belum berpindah
e) Najis tidak bercampur dengan benda lain.
f) Najis tidak meluber
g) Batu dalam keadaan tidak basah
h) Batu dalam keadaan suci.
4. Diperbolehkan menggunakan benda padat selain batu dengan syarat memiliki
kriteria:
a) Suci
b) Padat dan kering.
c) Mampu menyerap, menghilangkan, dan membersihkan.
d) Bukan benda yang dihormati dan sangat dibutuhkan.
5.. Najis merupakan segala jenis kotoran yang menjijikkan dan harus disucikan
berdasarkan ketentuan yang diatur dalam fikih.
6. Najis dibagi menjadi tiga kategori,yaitu:
a) Najis ringan (mukhaffafah)
b) Najis yang berada di tengah-tengah (mutawassithah).
c) Najis yang berat (mughaladhah).
7.Dari ketiga kategori tersebut dibagi lagi menjadi dua berdasarkan sifat-sifatnya, yaitu:
a) Najis „Ainiyah
b) Najis Hukmiyah
8.Penyucian najis „ainiyah dan najis hukmiyah berbeda tata caranya, yaitu terletak pada
proses menghilangkan sifat-sifatnya (warna, rasa, dan bau).
9.Istinja‟ merupakan salah satu alternatif cara untuk menyelesaikan najis yang salah
satunya
menggunakan alat benda-benda padat.
10. Hadats merupakan najis yang terdapat pada beberapa anggota tubuh manusia
yang dapat menghalangi sahnya shalat.
11. Dari ketiga kategori tersebut dibagi lagi menjadi dua, yaitu:
a) Hadats kecil
b) Hadats besar
12. Hadats kecil di sebabkan oleh sesuatu yang keluar dari dalam tubuh manusia,
seperti air kencing, berak, madzi, dan wadzi.
13.Hadats besar di sebabkan oleh keluarnya sperma karena mimpi maupun
persetubuhan,
persetubuhan meskipun tidak sampai keluar sperma, haidh, dan nifas.
14. Penyucian hadats kecil dilakukan melalui berwudhu dan tayamum.
15. Penyucian hadats besar dilakukan melalui mandi besar dan tayamum.
Uji Kompetensi
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar
1. Perhatikan Hadis berikut!
ه ت ميت حل ال ؤه ما ر هو الط و ه
Berdasarkan hadis diatas, pernyataan yang tepat adalah …
A. Air laut dan seluruh isinya tidak suci karena sudah tercemar
B. Air laut sudah berubah dari warna aslinya
C. Air laut itu bersih dan bangkainya haram
D. Air laut itu bersih dan bangkainya halal
2. Air yang masih murni, dan tidak tercampur dengan sesuatu yang lain dinamakan
A. Air mutlak
B. Air musta‟mal
C. Air mutanajjis
D. Air musyammas
3. Air yang najis dan tidak dapat mensucikan dinamakan ...
A. Air mutlak
B. Air musta‟mal
C. Air mutanajjis
D. Air musyammas
4. Air yang suci dan mensucikan yang bercampur dengan benda lain yang suci
hukumnya
menjadi....
A. Air yang suci namun tidak mensucikan
B. Air yang suci dan mensucikan
C. Air musta‟mal
D. Air mutanajjis.
5. Air mus‟tamal yang volumenya mencapai dua kulah boleh digunakan untuk…
A. Menghilangkan najis
B. Mandi junub
C. Berwudhu
D. Mandi
6. Ukuran dua kulah adalah 10 s.d. 15 Tin yang disetarakan dengan…
A. 200 liter
B. 250 liter
C. 270 liter
D. 300 liter
7. Kita sering menjumpai di daerah-daerah pedesaan adanya air suci dan mensucikan
dalam
satu kendi yang ditaruh di halaman masuk rumah agar orang yang perjalanan
kehausan
dapat langsung meminumnya. Tiba-tiba ada salah anak yang menggunakannya
untuk
bersuci dari buang air kecilnya. Hukum penggunanaan air oleh anak tersebut adalah
…
A. Haram
B. Sunnah
C. Makruh
D. Mubah
8. Ada seorang yang hendak membersihkan najis yang menempel di tubunya.
Kemudian ia
melihat seekor anjing yang tersengal nafasnya karena kehausan, sementara waktu
shalat
sudah makin hampir habis. Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk
menggunakan
air daripada memberikan minum kepada anjing. Bagaimana hukum keputusan yang
diambil oleh orang tersebut?
A. Haram
B. Sunnah
C. Makruh
D. Mubah
9. Ada air satu ember kecil yang cukup untuk berwdhu, dan ketika hendak dipakai
kejatuhan kotoran cicak, namun sifat air baik warna, rasa, dan baunya tidak
mengalami
perubahan. Air tersebut termasuk kategori....
A. Air yang suci namun tidak mensucikan
B. Air yang suci dan mensucikan
C. Air musta‟mal
D. Air mutanajjis.
10. Perhatiakan pernyataan berikut!
(1) Air yang terjemur atau terkena panas matahari dalam botol
(2) Air sungai yang belum berubah warna, bau dan rasa
(3) Air yang dikeuarkan dari pepohonan
(4) Air kelapa
Dari pernyataan diatas benda cair yang bisa dipergunakan untuk bersuci adalah
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
11. Para ulama fiqih menggunakan istilah thaharah dalam hal bersuci. Istilah thaharah
ditinjau dari arti secara etimologi adalah ...
A. Membersihkan diri
B. Tayamum
C. mandi
D. Wudhu
12. Najis ada 3 macam yaitu, najis mughalladhah, najis mutawassithah, dan najis
mukhaffaah. Termaasuk najis mukhaffafah di bawah ini adalah :
A. Air kencing bayi yang belum makaan apa apa kecuali ASI
B. Air kencing yang sudah kering
C. Air teh yang kemasukan lalat
D. Air liur anjing
13. Perhatikan ayat berikut !
ر ه ط ف ك اب ي وثmaksud QS. al-Mudatstsir (74) : 4 adalah …
A. Perintah membersihkan jiwa
B. Perintah membersihkan pakaian
C. Perintah membersihkan lingkungan rumah
D. Perintah membersihkan lingkungan sekitar
14. Persamaan dalam mensucikan najis mutawassithah ‟ainiyah dan hukmiyah
adalah…
A. Air yang dipercikkan tidak disyaratkan mengalir
B. Warna, rasa, dan bau najis dihilangkan lebih dulu
C. Langsung diusap memakai kain
D. Disiram dengan air mengalir.
15. Perbedaan dalam mensucikan najis mughaladhah ‟ainiyah dan hukmiyah adalah…
A. Tidak wajib menggunakan debu.
B. Jumlah basuhan air berbeda
C. Warna, rasa, dan bau najis dihilangkan lebih dulu
D. Bekas najis di lingkari lebih dulu sebelum disucikan
16. Hadats besar adalah keadaan tidak suci pada diri seseorang karena sebab tertentu.
Tata cara bersuci bagi orang yang mempunyai hadats besar dan tersedia air yang suci
adalah
A. Berwudhu
B. Tayamum
C. Mandi Janabat
D. Membasuh kaki dan tangan
17. Hadats besar adalah hadats yang daat disucikan dengan cara mandi. Berikut ini
yang
termasuk hadats besar adalah ...
A. menyentuh kemaluan tanpa alas
B. buang air kecil
C. keluar mani
D. kentut
18. Addyina Imadah keluar darah pada pukul 20.00 WIB hari Kamis kemudian berhenti,
dan
baru keluar lagi pada pukul 19.50 WIB hari Jum‟at. Darah yang keluar termasuk:
A. Haidh
B. Nifa
C. Istihadhah
D. Penyakit
19. Perhatikan pernyataan berikut ini!
(1) keluar sesuatu dari salah satu jalan (kubul dan dubur)
(2) bersentuhan kulit lawan jenis dengan saudara kandung
(3) hilangnya akal, baik karena tidur, mabuk, gila atau pingsan
(4) bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan dewasa yang bukan muhrim
Dari pernyataan diatas yang bukan termasuk penyebab batalnya wudhu adalah
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
20. berikut ini yang tidak termasuk syarat-syarat diperbolehkannya menggunakan debu
untuk bertayamum, adalah ...
A. Lembab
B. Suci
C. Kering
D. Berdebu