Allah itu bersih dan suci. Untuk menemuinya manusia harus terlebih dahulu bersuci dan
disucikan. Allah mencintai sesuatu yang suci dan bersih. Dalam hukum islam bersuci dan
segala seluk beluknya adalah termasuk sebagian dari ilmu dan amalan yang penting karena
diantaranya syarat-syarat sholat telah ditetapkan bahwa seseorang yang akan melaksanakan
sholat, wajib suci dari hadas dan suci pula badan, pakaian dan tempatnya dari najis. Dalam
kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari sesuatu (barang) yang kotor dan najis sehingga
thaharah dijadikan sebagai alat dan cara bagaimana mensucikan diri sendiri agar sah saat
menjalankan ibadah.
Banyak sekali hikmah yang terkandung dalam thaharah, kita sebagai muslim harus dan wajib
mengatahui cara-cara bersuci karna bersuci adalah dasar ibadah bagi ummat Islam, dalam
kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari hal-hal yang kotor sehingga sebelum memulai
aktifitas kita menghadap tuhan atau beribadah haruslah dimulai dengan bersuci baik dengan
cara berwudhu, mandi maupun bertayammum. kalau kita melihat dan membaca dengan teliti
hampir seluruh kitab-kitab fiqih akan diawali dengan bab thaharah ini menunjukan kan
kepada kita betapa thaharah menjadi hal yang mendasar dan menjukkan kepada kita betapa
Namun, walaupun menjadi hal yang mendasar bagi umat Islam namun masih banyak dari
umat Islam yang tidak faham tentang thaharah, najis-najis dan jenis-jenis air yang di gunakan
untuk bersuci. makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah fiqih ibadah sekaligus
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Menurut bahasa (etimologi) ath-thaharah berarti bersih dan jauh dari kotoran-kotoran 1[1],
baik yang kasat mata maupun yang tidak kasat mata seperti aib dan dosa 2[2] seperti
kemaksiatan3[3]. Sedangkan ath thaharah menurut terminology syara’ adalah bersih atau suci
dari najis baik najis factual semisal istinja maupun secara hukmi, yaitu hadats4[4]. Suci dari
hadas ialah dengan mengerjakan wudlu, mandi dan tayammum. Suci dari najis ialah
3[3]Prof. Dr .Wahbah Az Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adillatuhu, Gema Insani,Depok,2010, hlm 202
4[4] Abdul Aziz Muhammad SAW SAWd Azzam & Abdul Wahhab Sayyed Hawwas. Fiqh Ibadah.
Jakarta . Amzah : 2013
d. Benda yang wajib disucikan.
“Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran".
Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh, dan janganlah
kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah
mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS.2:222).
b. Berwudlu.
c. Mandi.
d. Tayammum.
Alat yang terpenting untuk bersuci ialah air. Jika tidak ada air maka tanah, batu dan
H. Abdul Khaliq Hasan mengemukakan salah satu landasan hukum thaharah adalah surah Al
Furqan Ayat 11 Artinya : Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira,
dekat sebelum kedatangan rahmatnya(hujan) dan kami turunkan air dari langit air yang
bersih(QS.Al-Furqan:48)
Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir menjelaskan, maksud ayat ini adalah Allah
menurunkan air yang suci sebagai alat bersuci baik untuk tubuh, pakaian, maupun yang lain
sebab kata thahur berarti sesuatu yang digunakan untuk thaharah(bersuci), sebagaimana kata
wudhu yang di gunakan untuk berwudhu.5[5] Dan perhatikanlah surah al mudatsir ayat 3 dan 4
Artinya : dan pakaian mu bersihkanlah dan seluruh kotoran termasuk berhala jauhilah
(QS.Al-Muddatsir : 4 )
Allah SWT menyuruh manusia untuk membersihkan pakaian dan segala kotoran yang
lahir6[6] dan pakaian batin7[7]. Jadi dengan ayat diatas, Allah megatakan bahwa kebersihkan
dari lahir dan batin itu harus dipadukan, sebab diantara keduanya harus di padukan dan saling
berhubungan.
)تنظفوالكل مااستطعتم فاان هلل تعلى بنى السالم على النظافةواليدخل الجنة االنطيف(رواه الطبرانى
Artinya : janganlah selalu kebersihan sedapat mungkin, karna Allah swt membangun Islam di
atas kebersihan, dan tidak akan masuk surge kecuali orang-orang yang bersih (H.R
Athabrany)8[8]
Kebersihan atau bersuci menjadi media utama mendekatkan diri kepada Allah karena Allah
mencintai orang-orang yang mensucikan dirinya, perhatikan lah surah Al-Baqorah ayat 222
5[5] H. Abd. Kholiq Hasan, Tafsir Ibadah, Pustaka Pesantren,Yogyakarta, 2008, hlm 15
6[6] Yang dimaksud dengan membersihkan pakaian lahir adalah membersihkan diri dari hadast dan najis
dengan berwudhu dan mandi.
7[7] Yang dimaksud dengan membersihkan pakaian batin adalah membersihkan dari kesyirikan dan lain-lain
8[8] Ibid
uنuَ يuرu َ uَتu ُمu ا ْلuب
ِ uِّهuط uُّ ِحuُويuَ نu uُّ uُ ِحu يuَ ن هّللاu
uَ يuِابu َّوuَّتuب ال uَّ ِإ
Artinya : sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang
Adapun dalil- dalil yang di kemukakan oleh Wahbah Az Zuhaily adalah nabi Muhammad
SAW bersabda :
Artinya : kunci sholat ialah suci, yang menyebabkan haram melakukan perkara – perkara
yang yang di halalkan sebelum sholat adalah takbiratul ihram dan yang menghalalkan
Prof. Dr. Zakiah Daradjad dalam bukunya mengemukakan dalil- dalil tentang thaharah
sebagai berikut
9[9] Drs.Babudin.S.Ag dan Tim Penyusun Kementrian Agama Republik Indonesia, Fiqih Untuk X madrasah
aliyah, intimedia ciptanusantara, Jakarta, 2005, hlm 4
10[10] Dalam keterangan nya hadist ini shahih dan hasan yangdi petik oleh Abu Daud, Tarmidzi Dan Ibnu
Majah Dari Ali Bin Abi Thalib(Nasbur Rayah,Jilid 1 Hlm 307)
Pembagian air
1. Air mutlak (air yang suci dan mensucikan), yaitu air yang masih murni, dan tidak
2. Air musyammas (air yang suci dan dapat mensucikan tetapi makhruh digunakan), yaitu
air yang dipanaskan dengan terik matahari di tempat logam yang bukan emas.
3. Air musta’mal (air suci tetapi tidak dapat mensucikan), yaitu air yang sudah digunakan
untuk bersuci.
4. Air mutanajis (air yang najis dan tidak dapat mensucikan), yaitu air telah kemasukan
4. Macam-Macam Thaharah
12[12] Labib Mz, Pedoman Sholat Lengkap. Surabaya. Bintang Usaha Jaya: 2001 Hal : 11
mensucikan diri dari dosa-dosa yang besar maupun yang kecil kepada Allah. Jika dosa yang
kepada semua orang yang disakitinya. Sebab Allah akan menerima taubat hamba-Nya secara
Artinya :
“Dan hendaklah kamu memohon ampunan kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya,
niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepadamu sampai waktu yang telah
ditentukan. Dan Dia akan memberikan karunia-Nya kepada setiap orang yang berbuat baik.
Dan jika kamu berpaling maka sungguh Aku takut kamu akan ditimpa azab pada hari yang
besar (kiamat)”.
Yang dimaksud dengan taubat nashuha adalah taubat yang sesungguhnya. Ciri-cirinya
adalah:
d. Berusaha terus menerus untuk memperbaiki diri dengan memperbanyak perbuatan baik
Najis menurut bahasa ialah apa saja yang kotor, baik jiwa, benda maupun amal perbuatan.
Sedangkan menurut fuqaha’ berarti kotoran (yang berbentuk zat) yang mengakibatkan sholat
tidak sah.
b) Darah
c) Babi
e) Anjing
1. Najis mukhaffafah (ringan), ialah air kencing bayi laki-laki yang belum berumur 2 tahun
2. Najis mutawassithah (sedang), ialah najis yang keluar dari kubul dan dubur manusia
b. Najis hukmiyah, ialah najis yang tidak tampak seperti bekas kencing atau arak yang
Cara mensucikannya, lebih dulu dihilangkan wujud benda najis itu, kemudian dicuci dengan
Pengertian Wudhu menurut (bahasa) berarti bersih dan indah. Sedangkan menurut syara’
Wudhu adalah suatu syarat untuk sahnya shalat yang dikerjakan sebelum orang mengerjakan
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman apabila kamu akan mengerjakan shalat, basuhlah
wajahmu dan dua tanganmu hingga kedua siku, sapulah kepalamu kemudian basuhlah kedua
Ibadah yang oleh karenanya seorang berwudhu, dan itu antara lain:
1) Shalat wajib atau sunah, firman Allah SWT dalam surah Al-Maidah ayat 6 :
2) Tawaf
d) Untuk sahnya wudhu, disyaratkan adanya waktu yang cukup untuk wudhu dan shalat.
14 [14] Moh. Rifa’i, Ilmu Fiqih Islam Lengkap. Semarang, Karya Toha Putra, 1978. Hlm., 63.
15 [15] Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqih Imam Ja’far Shadiq. Terjemahan. Jakarta, Dar al-
Jawad,1984, Hlm., 48.
f) Wajib berurutan dalam berwudhu
1) Islam
2) Tamyiz
6) Tidak ada najis pada tubuh, sehingga berubah sifat air yang suci lagi menyucikan.
a. Niat
b. Membasuh seluruh muka ( dari tumbuh rambut kepala hingga bawah dagu, dan dari
3. Berkumur-kumur
16 [16] Ibid. Hlm., 52
4. Membasuh lubang hidung sebelum berniat
Ø Bersentuhan kulit laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim dan tidak memakai
penutup.
B. MANDI
a. Pengertian mandi
Mandi adalah meratakan atau mengalirkan air keseluruh tubuh. Sedangkan mandi
besar / junub / wajib mandi dengan mengunakan air suci lagi menyucikan (air mutlaq) dengan
mengalirkan air tersebut keseluruh tubuh mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Tujuan
mandi wajib adalah untuk menghilangkan hadast besar yang harus dihilangkan sebelum
Artinya: “Dan jika kamu junub hendaklah bersuci”. (Q.S. Al-Maidah : 6).
perempuan.
2) Hubungan kelamin, yaitu memasukan alat kelamin pria ke dalam alat kelamin wanita,
2) Membasuh air dengan tata keseluruhan tubuh, yakni dari ujung rambut sampai ujung
kaki.
d. Bersih dari sesuatu yang menghalangi sampainya air pada seluruh anggota tubuh.
e. Pada angota tubuh harus tidak ada sesuatu yang bisa merubah sifat air, seperti, minyak
wanggi.
b. Membasuh kemaluan.
e. Mengalirkan air keseluruhan badan memulai dari kanan lalu sebelah kiri sampai rata.19[19]
C . TAYAMUM
Menurut bahasa, tayamum berarti menuju kedebu. Sedangkan menurut pengertian syariat,
tayamum ialah mengusap debu ke wajah dan kedua tangan dengan niat untuk mendirikan
sholat atau lainya. Tayamum juga berarti sebagai penganti wudhu atau mandi, untuk orang
3) Angkat kedua tangan lalu tiup telapak tangan untuk menipiskan debu yang menempel.
debu melekat.
8) Angkat kedua tangan lalu tiup kearah berlainan dari sumber debu tadi.
c. Syarat Tayamum
d. Rukun Tayamum
4. Tartib.
e. Sunah Tayamum
a. Membaca basmalah
b. Menghadap kiblat
c. Menghembus tanah dari dau tapak tangan supaya tanah yang diatas tangan itu tipis.
21 [21]Moh. Rifa’i, Ilmu Fiqih Islam Lengkap,Semarang, Toha Putra ,1978. Hlm., 70-72.
d. Mendahulukan yang kanan dari pada yang kiri.
PENUTUP
Kesimpulan
Arti taharah menurut bahasa artinya “ bersih”, sedangkan menurut syara’ berarti bersih dari
hadast dan najis. Selain itu, arti taharah ialah memperbuat barang yang mengharuskan
sembahyang dan sebagainya seperti berwudhu, mandi, tayamum, dan menghilangkan najis.
Pembagian thaharah ada dua, Thaharah secara hakiki maksudnya adalah hal-hal yang terkait
dengan kebersihan badan, pakaian dan tempat shalat dari najis. Thaharah Hukmi adalah
seseorang yang tidak batal wudhunya, boleh jadi secara fisik tidak ada kotoran tetapi ia wajib
berthaharah ulang, dengan cara berwudhu, bila ia ingin melakukan ibadah tertentu seperti
Wudhu menurut lugot (bahasa) berarti bersih dan indah. Sedangkan menurut syara’ berarti
meratakan atau mengalirkan air keseluruh tubuh. Sedangkan mandi besar / junub / wajib
mandi dengan mengunakan air suci lagi menyucikan (air mutlaq) dengan mengalirkan air
tersebut keseluruh tubuh mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Tayamum berarti
menuju kedebu. Sedangkan menurut pengertian syariat, tayamum ialah mengusap debu ke
wajah dan kedua tangan dengan niat untuk mendirikan sholat atau lainya.
DAFTAR PUSTAKA
Rifa’i. Moh, Ilmu Fiqih Islam Lengkap, Semarang: Toha Putra, 1978.
Al-Gazzi. Ibnu Qosim, Hasiyah Asy-Syekh Ibrahim Al-Baijuuri, Baerut: Dar Al-Fikr, 2005.
Mughniyah. Muhammad Jawad, Fiqih Imam Ja’far Shadiq. Jakarta:Dar al- Jawad, 1984.
Dainuri. Muhammad, Kajian Kitab Kuning Terhadap Ajaran Islam, Magelang: Sinar Jaya.
T.Tahun
Darajat, Prof. Dr. Zakiyah.1995. Ilmu Fiqih. Jakarta. dana bakti wakaf.
Rifa’I .Moh. 2001. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. Semarang. PT.Karya Toha Putra.
Prof. Dr. Abdul Aziz Muhammad Azzam Dan Prof. Dr. Abdul Wahhab Sayyed Hawwas.