2 Halaman 107-109 Oka
2 Halaman 107-109 Oka
e) berikan cairan sedikitnya 2500ml/hari ( kecuali kontraindikasi). Tawarkan air hangat dari pada dingin (
cairan khususnya yang hangat memobilisasi dan mengeluarkan secret )
f) memberikan obat yang dapat meningkatkan efektifnya jalan nafas ( seperti bronchodilator). ( alat
untuk menurunkan spasme bronchus dengan memobilisasi secret, obat bronchodilator dapat
membantu mengencerkan secret sehingga mudah untuk dikeluarkan )
a) Kaji frekuensi kedalaman pernafasan dan termaksud penggunaan otot bantu. ( Kecepatan
biasanya meningkat. Dispnue dan terjadi peningkatan kerja nafas. Kedalaman pernafasan
berfariasi tergantung derajat gagal nafas)
b) Auskultasi bunyi nafas dan catat adanya bunyi seperti ronchi. ( Bunyi nafas menurun/tidak ada
bila jalan nafas obstruktif sekunder terhadap pendarahan. Ronki da mengi menyertai obstrusi
jalan nafas/ kegagalan nafas).
c) Tinggikan kepala dan bantu mengubah posisis. Bangunkan pasien turn dari tempat tidur dan
ambulansi sesegera munkgin. ( Duduk tinggi memu7ngkinkan ekspansi paru memudahkan
pernafasan).
d) Observasi pola batuk dan karakter secret. ( kongesti alveolar mengakibatkan batuk kering/
iritasi. Sputum berdarah dapat mengakibatkan infark jaringan)
e) Berikan oksigen tambahan. ( Memaksimalkan bernafas dan menurunkan kerja nafas ).
3) hipertermi berhubungan dengan pelepasan pyrogen dari hipotalamus sekunder terhadap reaksi
antigen dan antibody.
a) Pertahankan lingkungan sejuk, dengan menggunakan piyama dan selimut yang tidak tebal serta
pertahankan suhu ruangan antara 22 c dan 24 c ( Lingkungan yang sejuk membantu
menurunkan suhu tubuh dengan cara radiasi).
b) Beri antipiretik sesuai petunjuk. ( Antipiretik seperti asetaminofen ( Tylenol ), efektif
menurunkan demam)
c) Pantau suhu tubuh anak setiap 1-2 jam, bila terjadi peningkatan secara tiba-tiba . ( Peningkatan
suhu seacra tiba-tiba akan mengakibatkan kejang )
d) Beri antimikroba/ antibiotic jika disarankan. ( Antimikroba mungkin disarankan untuk mengobati
organism penyebab )