Tugas2 Sistem Sosial Budaya
Tugas2 Sistem Sosial Budaya
JAWABAN
1. Salah satu contoh upacara kematian yang ada di Indonesia adalah upacara adat Toraja.
Upacara ini dilakukan oleh masyarakat Toraja di Sulawesi Selatan. Langkah-langkah
pelaksanaan upacara kematian Toraja secara ringkas adalah sebagai berikut:
Teori Hertz tentang ritual kematian menyatakan bahwa upacara kematian merupakan suatu
bentuk simbolisasi dari perpisahan antara dunia kehidupan dan dunia kematian. Dalam
upacara kematian Toraja, terdapat beberapa unsur yang dapat dikaitkan dengan teori Hertz,
antara lain:
Kolektivitas: Upacara kematian Toraja melibatkan seluruh kerabat dan tetangga. Hal
ini menunjukkan bahwa upacara kematian merupakan suatu bentuk kolektivitas dalam
rangka memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah.
upacara kematian Toraja dapat dikaitkan dengan teori Hertz tentang ritual kematian yang
menyatakan bahwa upacara kematian merupakan suatu bentuk simbolisasi dari perpisahan
antara dunia kehidupan dan dunia kematian serta suatu bentuk kolektivitas dalam rangka
memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah.
2. Di lingkungan sekitar Jakarta, terdapat berbagai pola hubungan antar kelompok yang
dapat diamati, antara lain:
Data atau fakta yang mendukung pola hubungan antar kelompok di Jakarta dapat dilihat dari
berbagai sumber, seperti media sosial, website, dan publikasi pemerintah. Misalnya, terdapat
berbagai komunitas di Jakarta yang terbentuk berdasarkan hobi, seperti komunitas sepeda,
komunitas fotografi, dan komunitas kuliner. Selain itu, terdapat juga berbagai organisasi
keagamaan dan profesi yang aktif di Jakarta, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan
Dokter Indonesia (IDI), dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Semua kelompok
sosial tersebut memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Jakarta dan saling
berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama.
Dimensi sikap: Dimensi ini berkaitan dengan sikap atau pandangan yang dimiliki oleh
kelompok terhadap kelompok lain. Sikap ini dapat bersifat positif atau negatif,
tergantung pada pengalaman dan persepsi masing-masing kelompok.
Dimensi sejarah: Dimensi ini berkaitan dengan sejarah atau latar belakang hubungan
antar kelompok. Sejarah ini dapat mempengaruhi hubungan antar kelompok di masa
kini, baik secara positif maupun negatif.
Dimensi institusi: Dimensi ini berkaitan dengan institusi atau organisasi yang
terbentuk di dalam kelompok. Institusi ini dapat mempengaruhi hubungan antar
kelompok, baik secara positif maupun negatif.
Dimensi gerakan: Dimensi ini berkaitan dengan gerakan atau aksi yang dilakukan
oleh kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Gerakan ini dapat mempengaruhi
hubungan antar kelompok, baik secara positif maupun negatif.
Dalam lingkungan sekitar, terdapat berbagai dimensi yang terlihat pada hubungan antar
kelompok, seperti sikap yang positif antara kelompok yang memiliki hobi yang sama, sejarah
yang mempengaruhi hubungan antara kelompok agama, institusi yang mempengaruhi
hubungan antara kelompok profesi, dan gerakan yang mempengaruhi hubungan antara
kelompok sosial.