Anda di halaman 1dari 12

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS WEB UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN MENULIS KREATIF MAHASISWA PGSD

Atikah Mumpuni*) dan Laelia Nurpratiwiningsih


FKIP Universitas Muhadi Setiabudi
*)
email: atikahmumpuni@umus.ac.id

Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengembangkan pembelajaran berbasis web yang layak dan efektif
dalam meningkatkan kemampuan menulis kreatif mahasiswa PGSD. Metode penelitian ini adalah
Research and Development (R&D) yang dikembangkan Borg and Gall. Data dikumpulkan dari penilaian
ahli materi, angket mahasiswa, dan tes kemampuan menulis kreatif. Pengembangan pembelajaran berbasis
web dilakukan dengan mengembangkan perangkat pembelajaran yang meliputi silabus, satuan acara
perkuliahan, media pembelajaran berbasis web, dan penilaian menulis kreatif. Teknik pengumpulan data
dilakukan lewat angket untuk validasi produk dan tes untuk uji coba di lapangan, sedang teknik analisis
data dilakukan lewat teknik statistik deskriptif dan t-tes untuk uji beda mean lewat bantuan SPSS 16.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan layak dan efektif
untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Kelayakan tersebut dilihat dari penilaian ahli materi dan
respon mahasiswa yang sama-sama menilai baik. Sementara itu, keefektifan pembelajaran berbasis web
dalam meningkatkan kemampuan menulis kreatif didasarkan adanya peningkatan dan perbedaan rata-
rata kemampuan menulis kreatif mahasiswa yang signifikan setelah perlakuan.

Kata kunci: pengembangan pembelajaran, pembelajaran berbasis web, menulis kreatif, PGSD

THE DEVELOPMENT OF A WEB-BASED LEARNING TO IMPROVEOF A CREATIVE


WRITING ABILITYOF PGSD STUDENTS

Abstract: This research was aimed to develop a feasible and effective web-based learning in improving a
creative writing ability for PGSD students. This was a research and development (R&D) study developed
by Borg & Gall. Data was gathered from assessment of material experts, student questionnaire and a
creative writing ability test. The developmnet of a web-based learning was conducted by developing
learning equipment that cover syllabus, class event unit (SAP), web-based learning media and a creative
writing assessment. The research results showed that learning equipments developed were feasible and
effective to be used in a learning process. That feasibility was seen from material expert assessment and
students’ response with a samegood assessment. Meanwhile, the effectiveness of a web-based learning
in improving a creative writing ability was based on the improvement and average difference of student
creative writing ability that is significant after treatment.

Keywords: learning development, Web-Based Learning, creative writing, PGSD

PENDAHULUAN internet didalamnya dapat memuat tulisan, gam-


Di era teknologi informasi dan komunikasi bar, suara, bahkan video.
yang serba maju dan canggih dewasa ini, diper- Kemudahan dalam mengakses, tampilan
lukan pembelajaran yang dapat mengimplemen- yang menarik, serta muatan konten informasi
tasikan kemajuan teknologi tersebut. Pembelaja- yang beragam membuat web cocok digunakan
ran berbasis web merupakan salah satu pilihan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran ber-
pembelajaran yang dapat digunakan. Pembela- basis web juga dapat mendukung hasil belajar
jaran berbasis web dilakukan dengan meman- siswa. Hal ini didukung oleh penelitian Sunwi-
faatkan halaman web baik dalam hal perolehan narti dan Suwito (2016) yang menunjukkan bah-
informasi maupun pengolahan halaman web wa rata-rata hasil belajar yang dilakukan dengan
tersebut. Pada umumnya, halaman webmemuat menggunakan pembelajaran berbasis web lebih
berbagai informasi yang diakses menggunakan tinggi dibandingkan pembelajaran yang tidak
berbasis web.

321
322

Mahasiswa juga dapat dikatakan sebagai karena kurangnya latihan dalam menulis. Pada-
pengguna web yang aktif, terutama dalam me- hal, menulis merupakan sebuah keterampilan,
nyelesaikan tugas perkuliahan. Hal ini dapat yang akan bisa dikembangkan manakala ada
dilihat dari makalah-makalah yang dibuat ke- latihan yang terus-menerus.
banyakan bersumber dari internet dengan alamat Mahasiswa perlu memiliki kemampuan
web tertentu. Mengerjakan tugas dengan hanya menulis yang baik bukan hanya untuk memenuhi
mengandalkan halaman web tertentu tentu men- tuntutan akademik. Akan tetapi, juga diperlukan
imbulkan dampak yang kurang baik, seperti agar dapat membuat karya kreatif yang memiliki
tingginya tingkat plagiasi. Selain itu, juga dapat nilai manfaat bagi sesama. Hal ini sesuai dengan
mengakibatkan ketergantungan dalam peman- hakekat pembelajaran yang dikemukakan oleh
faatan websehingga dapat mengakibatkan mati- Corey (Sagala, 2011:61) bahwa pembelajaran
nya kreativitas dan hilangnya kekritisan dalam sebagai proses yang dikelola secara sengaja se-
diri mahasiswa. Dengan demikian, untuk me- hingga menghasilkan respon tertentu. pembela-
ngatasi hal tersebut diperlukan pembelajaran jaran menulis juga dapat dikatakan sebagai suatu
berbasis web yang tidak hanya memperoleh in- proses yang sengaja dilakukan agar dapat me-
formasi dari dalamnya, tetapi juga turut aktif da- ningkatkan kemampuan menulis.
lam pengelolaan web tersebut. Proses menulis secara umum melewati tiga
Pengolahan web untuk mendukung proses tahapan, yaitu persiapan, menulis, dan publikasi.
pembelajaran masih jarang dilakukan. Pengelo- Secara rinci, Tomkins & Hoskisson (1995: 212)
laan web dapat memanfaatkandomain gratis, menyebutkan lima tahap dalam menulis, yaitu:
seperti blogspot atau wordpress. Penggunaan a) prewriting, b) drafting, c) revising, d) editing,
domain yang gratis ini mempermudah orang e) publishing.
lain dalam mengaksesnya. Orangtidak lagi ter- Pada tahap pra penulisan dilakukan bebe-
bentur dengan masalah biaya untuk dapat me- rapa hal, yaitu: 1) memilih topik; 2) mempertim-
ngaksesnya. Pembelajaran berbasis web dengan bangkan fungsi tulisan; 3) identifikasi pembaca;
memanfaatkan blog merupakan inovasi dalam 4) mempertimbangkan bentuk tulisan; dan 5)
kegiatan pembelajaran dapat diterapkan di per- mengorganisir ide. Pada tahap selanjutnya, yaitu
guruan tinggi. tahap penyusunan merupakan waktu untuk me-
Blog dapat dikatakan sebagai media pi- nuangkan ide atau gagasan tanpa memperduli-
lihan dalam menuangkan gagasan dalam bahasa kan ejaan, tanda baca, dan kesalahan teknis lain-
tulis. Krisianto (2014:183) mengemukakan bah- nya. Pada tahap ketiga yaitu revisi adalah waktu
wa aktivitas utama blogging adalah membuat ar- untuk membaca kembali draf dan berbagi draf,
tikel dan meletakkannya dalam blog atau istilah kemudian memperbaiki draf berdasarkan umpan
yang sering digunakan adalah posting. Pembela- balik atau masukan yang telah didapatkan.
jaran berbasis web akan memberikan ruang lebih Tahap keempat, yaitu edit adalah waktu
kepada mahasiswa untuk dapat mengemukakan untuk memperbaiki naskah secara total. Tahap
gagasan dalam bahasa tulis, sehingga keterampi- terakhir, yaitu menerbitkan tulisan adalah tahap
lan menulis mahasiswa akan semakin terasah. yang dilakukan agar orang lain dapat membaca
Menulis sebagai salah satu keterampilan tulisan yang sudah baik, sehingga dapat mem-
berbahasa kerap menjadi momok yang menakut- beri nilai manfaat bagi orang lain.
kan bagi mahasiswa karena dianggap sulit. Ke- Menulis memunyai beberapa tujuan,
sulitan ini biasanya dijumpai lantaran beberapa salah satunya adalah menulis kreatif. Menulis
hal, tetapi yang paling dominan yaitu kesulitan kreatif yang dimaksud berkaitan dengan penu-
dalam mengemukakan gagasan melalui baha- lisan karya sastra. Penulisan karya sastra dalam
sa tulis. Hal ini sesuai dengan hakikat menulis penelitian ini difokuskan pada penulisan cerita
sebagaimana dikemukakan Dalman (2016:4) anak. Nurgiantoro (2015:220) mengemukakan
bahwa menulis adalah proses penyampaian bahwa cerita anak pada umumnya berisi cerita
pikiran dalam bentuk lambang atau tanda atau kehidupan, tetapi cerita yang disajikan disesuai-
tulisan yang bermakna. Kebermaknaan tulisan kan dengan tingkat perkembangan anak.
manakala tulisan dapat dipahami dengan baik Cerita anak selain memuat cerita tentang
oleh orang yang membacanya. Kesulitan dalam kehidupan yang disajikan sesuai perkembangan
menuangkan gagasan tersebut biasanya terjadi anak, biasanya juga memuat nilai karakter dan

Cakrawala Pendidikan, Juni 2018, Th. XXXVII, No. 2


323

ajaran moral yang baik. Nilai karakter dan ajar- siswa dalam bentuk ceritaanak dapat diketahui
an moral yang tersisip dalam cerita anak akan sejauh mana peningkatannya setelah dilakukan
membantu siswa bersikap sesuai dengan aturan. penilaian.
Dengan demikian, cerita anak akan memberikan Secara umum, Arikunto (2009:3) mene-
dua hal sekaligus kepada siswa yaitu memacu rangkan bahwapenilaian adalah pengambilan
minat baca serta pengembangan karakter dalam keputusan berdasarkan pertimbangan baik buruk
diri siswadengan cara-cara yang menyenangkan yang dilakukan secara kualitatif. Penilaian dalam
(Mustadi dkk, 2017). Oleh sebab itu, mahasiswa menulis agar dapat diambil keputusan mengenai
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) sebagai baik atau buruknya tulisan tersebut, meliputi be-
calon guru Sekolah Dasar (SD) harus memiliki berapa komponen.
kemampuan menulis cerita anak yang baik. Komponen penilaian menulis kreatif cerita
Pembelajaran menulis kreatif sebagai anak mencakup unsur-unsur intrinsik dalam cer-
salah satu pokok bahasan dalam mata kuliah ita. Unsur intrinsik tersebut meliputi tokoh, pe-
keterampilan bahasa dan sastra Indonesia, da- nokohan, alur, setting, dan tema. Hal ini seperti
pat dilakukan dengan menerapkan pembelajaran yang dikemukakan oleh Nurgiantoro (2015:68)
menulis berbasis web. Pembelajaran menulis mengenai penilaian tulisan sastra anak yang me-
tersebut menerapkan tahap menulis yang dike- liputi tujuh hal, yaitu: a) alur cerita, b) penoko-
mukakan oleh Tomkins & Hoskisson seperti han, c) tema dan moral, d) latar, e) stile, f) ilus-
yang telah diuraikan sebelumnya. Hanya saja trasi, dan g) format. Penilaian dilakukan dengan
dalam prosesnya mengkombinasikan dengan mengacu pada rublik penilaian cerita anak yang
pengolahan web. Adapun alur pelaksanaan pem- terdapat pada Tabel 1.
belajaran tersebut secara jelas dapat disajikan Ada dua aspek yang tidak masuk dalam
dalam Gambar 1. rublik penilaian, yaitu ilustrasi dan format. Hal
Pembelajaran menulis kreatif berbasis ini disebabkan yang menjadi fokus penilaian da-
web dilakukan dengan mengomentari postingan lam penelitian ini adalah tulisan sehingga kedua
yang telah disediakan kemudian mengolah web hal tersebut tidak masuk dalam katagori penila-
dengan memposting tulisan yang telah melalui ian. Pertimbangan kesederhanaan alur yang
tahap edit. Kemampuan menulis kreatif maha- menjadi salah satu indikator dalam aspek terse-

Gambar 1. Proses Pembelaaran Menulis Kreatif Berbasis Web

Pengembangan Pembelajaran Berbasis Web Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Kreatif Mahasiswa PGSD
324

Tabel 1. Rublik Penilaian Cerita Anak*)


No. Aspek Indikator
a. Berkaitan dengan dunia anak
1 Alur Cerita
b. Alur yang sederhana dan pengembangannya sesuai kaidah

a. Tokoh cerita membawa kualifikasi tertentu


2 Penokohan
b. Pengungkapan karakter tokoh diuraikan secara langsung

a. Tema mengusung kebenaran, moral memberikan ajaran


3 Tema dan Moral
b. Disampaikan secara konkret lewat sikap tokoh cerita

a. Penggambaran latar dilakukan secara konkret


4 Latar
b. Latar disampaikan dengan jelas, tidak berbelit-belit

a. Bahasa yang digunakan sederhana


5 Stile
b. Cerita mudah dipahami dan memiliki daya tarik
*) Ditulis dengan mengacu Nurgiyantoro (2015) Sastra Anak pada bab “Penilaian Sastra Anak”.

but meliputi beberapa hal, yaitu: (a) konflik yang empat mahasiswa PGSD semester IV, sedang-
dikisahkan berkisar pada permasalahan anak; (b) subjek uji coba lapangan terdiri atas sepuluh
hubungan; (c) hubungan antar peristiwa jelas; dan mahasiswa PGSD semester IV diluar mahasiswa
(d) peristiwa disajikan secara runtut. Sementara yang telah terlibat dalam ujicoba awal. Subjek
itu, indikator yang ketiga pada aspek yang sama, uji coba lapangan operasional adalah mahasiswa
terkait kaidah pengembangan alur meliputi: (a) PGSD semester II yang menempuh matakuliah
cerita yang dikisahkan dapat diterima logika; keterampilan bahasa dan sastra Indonesia.
(b) menjaga rasa ingin tahu; (c) cerita mampu Subjek uji coba lapangan operasional
menghasilkan kejutan; dan (d) cerita yang disaji- berjumlah 38 mahasiswa yang terbagi menjadi
kan menyajikan cerita secara utuh. dua kelompok kelas. Kelas A dengan jumlah 18
Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan mahasiswa dan kelas B dengan jumlah 20 ma-
perangkat pembelajaran berupa silabus, sap, me- hasiswa. Pada subjek uji coba lapangan ope-
dia pembelajaran berbasis web, dan instrumen rasional ini, dua kelompok tersebut diambil
penilaian menulis kreatif yang layak dan efektif sampelnya dengan menggunakan teknik cluster
dalam meningkatkan kemampuan menulis kre- random sampling.Cluster random sampling ada-
atif mahasiswa PGSD. Pengembangan produk lah pengambilan sampel berdasarkan wilayah
berupa perangkat pembelajaran yang terdiri dari tertentu, kelas yang dijadikan sampel atau diberi
silabus, Satuan Acara Perkuliahan (SAP), media perlakuan yaitu kelas A yang berjumlah 18 ma-
pembelajaran berbasis web dan instrumen pe- hasiswa. Kelas B dijadikan kelas kontrol.
nilaian menulis kreatif. Instrumen penelitian menggunakan vali-
dasi ahli, angket mahasiswa, dan tes kemampuan
METODE menulis. Validasi ahli yang dimaksud adalah va-
Penelitian ini menggunakan model Re- lidasi ahli materi. Angket mahasiswa berupa ang-
search and Development (R&D), versi Borg ket terbuka untuk menilai proses pembelajaran
and Gall (1983) yang terdiri atas sepuluh tahap, berbasis web yang telah dilaksanakan kepada se-
yaitu: 1) penelitian dan pengumpulan informasi; mua subjek uji coba. Sementara itu, tes kemam-
2) perencanaan; 3) pengembangan draf produk; puan menulis merupakan tes esai menulis yang
4) uji coba awal; 5) merevisi hasil uji coba; 6) uji diberikan sebelum dan sesudah perlakuan pada
coba lapangan; 7) penyempurnaan produk hasil subjek uji coba lapangan operasional.
uji coba lapangan; 8) uji coba lapangan opera- Teknik analisis data yang digunakan
sional; 9) penyempurnaan produk akhir; 10) de- adalah deskriptif kualitatif, yaitu memaparkan
siminasi dan implementasi. Tahap pengemban- pengembangan produk perangkat pembelajaran
gan dilakukan sampai tahap penyempurnaan berbasis web untuk meningkatkan kemampuan
produk akhir. menulis kreatif mahasiswa pada tahap uji coba
Subjek penelitian terlibat dalam uji coba awal dan uji coba lapangan. Pada subjek uji coba
awal, uji coba lapangan, dan uji coba lapangan lapangan operasional, terdapat tambahan yaitu
operasional. Subjek uji coba awal terdiri atas teknik kuantitatif. Pada teknik tersebut dilaku-

Cakrawala Pendidikan, Juni 2018, Th. XXXVII, No. 2


325

kan uji hipotesis independent sample t test pada rancangan ini, langkah pertama yaitu menyusun
aplikasi SPSS 16 dengan signifikansi 0,05. Uji peta kebutuhan pengembangan pembelajaran
beda rata-rata hitung dilakukan untuk menganal- berbasis web dengan mengacu pada hasil yang
isis kelompok data pretes dan postes kelompok diharapkan yaitu, meningkatnya kemampuan
kontrol, pretes dan postes kelompok eksperimen, menulis kreatif mahasiswa.
dan postes kelompok kontrol dan eksperimen. Langkah kedua yaitu perumusan tujuan
perkuliahan, indikator capaian, dan pokok ba-
HASIL DAN PEMBAHASAN hasan dalam silabus. Langkah ketiga yaitu per-
Hasil encanaan skenario pembelajaran dalam SAP
Pengembangan pembelajaran berbasis pertemuan ke 13, 14, dan 15. Langkah keempat
web untuk meningkatkan kemampuan menulis yaitu penyusunan instrumen penilaian menulis
kreatif mahasiswa PGSD melewati sembilan ta- kreatif. silabus dan SAP diketik di kertas A4
hap pengembangan, yang meliputi1) penelitian dengan spasi 1,5 sedangkan penilaian menulis
dan pengumpulan informasi; 2) perencanaan; 3) kreatif diintegrasikan dalam media pembelajar-
pengembangan draf produk; 4) uji coba awal; 5) an berbasis web.
merevisi hasil uji coba; 6) uji coba lapangan; 7) Langkah kelima yaitu penyusunan media
penyempurnaan produk hasil uji coba lapangan; berbasis web. Media pembelajaran berbasis web
8) uji coba lapangan operasional; dan 9) penyem- yang digunakan dalam pembelajaran menulis
purnaan produk akhir. Tahapan tersebut dapat di- kreatif dibuat dengan memanfaatkan domin gra-
jelaskan berdasarkan hasil penelitian yang telah tis yaitu wordpress. Hal ini karena domain terse-
dilakukan sebagai berikut. but lebih mudah untuk diolah dan digunakan
dalam proes pembelajaran. Halaman wordpress
Tahap Pengumpulan Informasi yang digunakan sebagai media pembelajaran di-
Pada tahap ini diperoleh informasi awal akses dialamat http://calongurunulis.wordpress.
bahwa kemampuan menulis kreatif mahasiswa com. Adapun tampilan awal halaman web terse-
masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata but ditunjukkan pada Gambar 2.
hasil pretes menulis kreatif mahasiswa sebesar
63,32. Permasalahan yang kerap dihadapi maha-
siswa pada saat menulis kreatif, yaitu: 1) min-
imnya ide atau gagasan yang dimiliki; 2) kesu-
litan menuangkan ide dalam bahasa tulis; serta
3) minimnya pembelajaran menulis kreatif yang
telah dilakukan.
Berdasarkan permasalahan yang telah
diuraikan kemduian dilakukan pengembangan
pembelajaran berbasis web berupa perangkat
pembelajaran yang terdiri dari silabus, SAP, ins- Gambar 2. Halaman Awal Media
trumen penilaian menulis kreatif, dan media Pembelajaran Berbasis Web
pembelajaran berbasis web. Hal ini diperlukan
agar dapat mendukung kemampuan menulis Media pembelajaran berbasis web seper-
yang baik mahasiswa. Kemampuan menulis ti yang ditampilkan pada gambar 2 terdiri dari
yang baik dapat digunakan untuk menunjang beberapa menu, meliputi: 1) petunjuk, 2) prap-
kebutuhan akademik dan mahasiswa dapat me- enulisan, 3) penyusunan, 4) revisi, 5) editing, 6)
nyediakan bahan bacaan yang berkualitas bagi publikasi.
siswanya. Pada proses pembelajaran berbasis web
ini, mahasiswa harus mengikuti setiap tahapan
Tahap Perancangan menu secara urut dari nomor 2 sampai dengan
Pembelajaran berbasis web untuk mening- 6. Pada menu pertama yaitu petunjuk berisi pe-
katkan kemampuan menulis kreatif yang dikem- tunjuk secara umum untuk pembelajaran ber-
bangkan harus memperhatikan berbagai aspek basis web tersebut. Akan tetapi, pada menu lain
agar dapat diterapkan di lapangan. Terdapat be- juga dilengkapi dengan petunjuk. Menu nomor 2
berapa langkah yang dilakukan dalam tahap pe- sampai 6 merupakan tahap menulis kreatif yang

Pengembangan Pembelajaran Berbasis Web Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Kreatif Mahasiswa PGSD
326

harus dilalui mulai dari pra penulisan, penyusu- Selanjutnya, untuk mempermudah dalam
nan, revisi, editing, dan publikasi. Adapun con- penggunaan media, maka google formulir diinte-
toh petunjuk dalam salah satu menu ditunjuk- grasikan kedalam media pembelajaran berbasis
kanpada Gambar 3. web. Adapun tampilannya seperti pada Gambar
5.

Gambar 5. Halaman Web yang Memuat


Gambar 3. Contoh Petunjuk dalam Salah
Form Penilaian Keterampilan Menulis
Satu Menu
Form penilaian karya seperti gambar 5 te-
Petunjuk menu seperti pada Gambar 3
lah dihubungkan dengan google formulir yang
tersebut, ditulis agar dapat memudahkan ma-
memuat penilaian kreatif. Setelah mempub-
hasiswa dalam mengikuti proses pembelajaran
likasikan tulisan, mahasiswa dapat menilai tu-
menulis kreatif berbasis web. Petunjuk ini ber-
lisan teman-temannya dengan mengeklik tombol
fungsi sebagai penjelas saat dosen menjelaskan
Form Penilaian Karya. Penilaian dilakukan de-
prosedur untuk setiap tahap pembelajaran terse-
ngan memberikan skor pada setiap aspek.
but.
Adapun pengisian formulir tersebut dilakukan
Instrumen penilaian dibuat dengan me-
dengan mengikuti petunjuk yang terdapat dalam
ngacu pada aspek-aspek penilaian cerita yang
form tersebut.
ditulis oleh Nurgiantoro. Instrumen tersebut ke-
mudian dibuat dalam google formulir. Adapun
Tahap Pengembangan Draf Produk
format penilaian dalam google formulir meng-
Tahap pengembangan draf produk adalah
gunakan skala 5, dengan contoh tampilan seperti
tahap yang bertujuan untuk menghasilkan produk
pada Gambar 5.
akhir setelah validasi yang dilakukan oleh ahli
materi. Validasi oleh ahli materi dilakukan agar
dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam
perbaikan produk, sehingga produk yang di-
hasilkan sesuai standar. Adapun hasil penilaian
dari ahli materi dapat dilihat pada tabel 2.
Produk yang dikembangkan mencakup si-
labus, SAP, penilaian menulis kreatif, dan media
pembelajaran berbasis web dikatagorikan baik
dengan skor 82.
Adapun saran dari ahli materi terkait
Gambar 4. Form Penilaian Menulis Kreatif produk yang dikembangkan yaitu pada bagian

Tabel 2.Penilaian Ahli Materi Setiap Aspek


No. Aspek Total Skor
Kesesuaian materi pada silabus keterampilan matakuliah BSI 16
1
2 Kesesuaian cakupan materi dan skenario pembelajaran pada SAP 26
3 Ketepatan aspek yang dinilai dalam instumen penilaian menulis kreatif 16
4
Kejelasan materi dan bahasa pada media pembelajaran berbasis web 24
Nilai = Jumlah skor setiap aspek 82

Cakrawala Pendidikan, Juni 2018, Th. XXXVII, No. 2


327

instrumen penilaian menulis kreatif perlu ditam- pada saat uji coba lapangan. Subjek uji coba
bah kriteria penilaianna, sehingga penilai dapat lapangan operasional adalah mahasiswa semes-
menilai dengan patokan yang jelas. ter II yang sedang menempuh mata kuliah Ke-
terampilan Bahasa dan Sastra Indonesia. Subjek
Uji Coba Awal dan Perbaikan Produ berjumlah 38 mahasiswa yang terbagi menjadi
Setelah melewati proses validasi dan dua kelompok, satu kelompok dijadikan kelas
dinyatakan layak oleh ahli materi, kemudian kontrol dan kelompok yang lain dijadikan kelas
diuicobakan kepada mahasiswa. Uji coba terse- eksperimen yang ditentukan secara acak.
but terbatas pada empat mahasiswa semester IV. Sebelum dilakukan uji coba lapangan ope-
Keempat mahasiswa tersebut mengikuti proses rasional, subjek diberikan pretes. Pretes tersebut
pembelajaran menulis kreatif berbasis web, ke- dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal
mudian diminta untuk mengisi angket terbuka menulis kreatif mahasiswa sebelum diberi per-
berupa masukan terkait pembelajaran terse- lakuan berupa pembelajaran berbasis web. Ber-
but. Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan dasarkan hasil pretes yang telah dilaksanakan
tersebut, diperoleh beberapa masukan, yaitu: diketahui rata-rata nilai menulis kreatif kelas
1) prosedur pembelajaran perlu disederhanakan kontrol adalah 62,8, sedangkan rata-rata di kelas
agar mudah diikuti; 2) bagian pra-penulisan per- eksperimen sebesar 63,89.
lu disesuaikan isinya dengan alokasi waktu yang Antara kelas kontrol dan kelas eksperimen
disediakan. Dengan demikian, perbaikan produk juga tidak terdapat perbedaan rata-rata yang sig-
meliputi skenario pembelajaran yang tertuang nifikan, yang berarti kemampuan menulis kreatif
dalam SAP dan materi dalam tahap prapenulisan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat
dalam media pembelajaran berbasis web. dikatakan sama. Hal ini sesuai dengan hasil uji
hipotesis yang dilakukan terhadap data hasil pre-
Uji Coba Lapangan dan Perbaikan Produk test kelas kontrol dan eksperimen.
Uji coba lapangan dilaksanakan setelah Pengajuan hipotesis yang dilakukan yaitu
dilakukan perbaikan produk sesuai dengan Ho: tidak terdapat perbedaan rata-rata antara dua
masukan pada saat uji coba awal. Subjek uji kelompok dan Ha: terdapat perbedaan rata-rata
coba lapangan adalah sepuluh mahasiswa selain antara dua kelompok. Setelah dilakukan uji pra-
mahasiswa yang telah dijadikan subjek uji coba syarat hipotesis dan diketahui kedua kelompok
awal. Pada saat uji coba lapangan, mahasiswa data berdistribusi normal dan homogen, selanjut-
juga mengikuti proses pembelajaran menulis nya dilakukan uji hipotesis antara kedua kelom-
kreatif berbasis web seperti halnya subjek uji pok tersebut. Berdasarkan uji hipotesis diperoleh
coba awal. Kemudian, diakhir diminta untuk diperoleh taraf signifikansi (2-tailed) sebesar
mengisi angket terbuka berupa masukan terkait 0,741 yang lebih dari 0,05 (taraf signifikansi
pembelajaran berbasis web. yang digunakan). Hal ini berarti Ho dterima dan
Pada tahap uji coba lapangan diperoleh Ha ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan
masukan yaitu perlu ada perbaikan dalam ap- bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata yang
likasi penilaian didalam media berbasis web signifikan antara dua kelompok tersebut.
tersebut agar mudah diakses. Perbaikan produk Setelah dilakukan pretes, kelas eksperi-
yang dimaksud yaitu perbaikan aplikasi penila- men diberi perlakuan pembelajaran menulis kre-
ian menulis kreatif yang terdapat dalam halaman atif berbasis web. Tahap akhir setelah perlakuan
web. Dengan demikian, perbaikan tersebut men- adalah mahasiswa dari kedua kelompok diberi-
cakup media pembelajaran berbasis web pada kan postest. Berdasarkan hasil postest yang
bagian publikasi yang menghubungkan dengan telah dilaksanakan, diketahui bahwa terdapat
google formulir. peningkatan rata-rata kemampuan menulis kre-
atif mahasiswa setelah diberi perlakuan, di kelas
Uji Coba Lapangan Operasional dan Penyem- kontrol sebesar 69,7 sedangkan di kelas eksperi-
purnaan Produk Akhir men sebesar 76,2. Adapun peningkatan rata-rata
Uji coba lapangan operasional dilakukan tersebut dapat ditunjukkan dalam diagram ba-
setelah produk diperbaiki berdasarkan masukan tang pada Gambar 6.

Pengembangan Pembelajaran Berbasis Web Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Kreatif Mahasiswa PGSD
328

beberapa kelompok data, yaitu: 1) pretest dan


postes kelas kontrol; 2) pretes dan postest kelas
eksperimen; serta 3) postes kelompok kontrol
dan eksperimen. Adapun hasil uji homogenitas
data pretes dan postes kelompok kontrol tersaji
dalam tabel 4 sebagai berikut.

Tabel 4. Uji Homogenitas Pretes dan Postes


Kelas Kontrol
Gambar 6. Rata-Rata Nilai Pretes Postes
Test of Homogeneity of Variances
Kelas Kontrol dan Eksperimen NILAI
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Jadi, terdapat peningkatan tersebut terjadi .099 1 38 .755
pada kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah
diberi perlakuan. Kenaikan kemampuan menulis
kreatif yang terjadi pada kelas kontrol sebanyak Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa
6,9. Kenaikan kemampuan menulis kreatif yang signifikansi yang diperoleh sebesar 0,755 lebih
terjadi di kelas eksperimen sebesar 12,31. Selain besar dari 0,05 (taraf signifikansi yang diguna-
itu, juga terdapat perbedaan rata-rata pada kelom- kan). Hal ini berarti, Ho dterima dan Ha ditolak.
pok beberapa data, yaitu: 1) pretes postest kelas Dengan demikian, disimpulkan data pretest dan
kontrol; 2) pretes dan postest kelas eksperimen; postest kelas kontrol adalah varians yang homo-
3) postes kelas kontrol dan eksperimen. Perbe- gen.
daan rerata antara ketiga kelompok tersebut da- Uji homogenitas selanjutnya dilakukan
pat diketahui setelah dilakukan uji hipotesis. terhadap data hasil pretest dan post test kelas eks-
Sebelum uji hipotesis, dilakukan uji pra- perimen. Adapun hasil uji homogenitas tersebut
syarat hipotesis yang terdiri dari uji normalitas terdapat pada tebel 5 sebagai berikut.
dan uji homogenitas. Uji normalitas dilakukan
dengan menggunakan SPSS 16. Adapun hasil uji Tabel 5. Uji Homogenitas Prete dan Postes
normalitas dilakukan untuk seluruh kelompok Kelas Eksperimen
data, yang meliputi: 1) data hasil pretest kelas Test of Homogeneity of Variances
kontrol dan eksperimen; 2) data hasil postest NILAI
kelas kontrol dan eksperimen. Hipotesis yang Levene Statistic df1 df2 Sig.
diajukan untuk uji normalitas, yaitu Ho: data .023 1 34 .881
berdistribusi normal dan Ha: data tidak berdistri-
busi normal.Hasil uji normalitas tersebut tersaji Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui
dalam Tabel 3. bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan de-
Berdasatkan data pada Tabel 3, dapat di- mikian, dapat disimpulkan bahwa varians data
simpulkan semua data berdistribusi normal. homogen.
Setelah dilakukan uji normalitas kemudian Uji homogenitas yang terakhir dilakukan
dilakukan uji homogenitas. Hipotesis yang dia- terhadap data hasil postest kelas kontrol dan eks-
jukan untuk uji homogenitas, yaitu Ho: varians perimen. Adapun hasil uji homogenitas tersebut
data homogen dan Ha: varians data tidak homo- terdapat pada tabel 6.
gen. Uji homogenitas yang dilakukan terhadap
Tabel 3. Uji Normalitas Pretest dan Postest Kelas Kontrol dan Eksperimen
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
KELOMPOK
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
NILAI Pretest Kontrol .180 20 .088 .932 20 .170
Pretest Eksperimen .168 18 .194 .924 18 .152
Postest Kontrol .222 20 .011 .940 20 .240
Postest Eksperimen .157 18 .200* .913 18 .098

Cakrawala Pendidikan, Juni 2018, Th. XXXVII, No. 2


329

Tabel 6. Uji Homogenitas Postes Kelas Kon- dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
trol dan Eksperimen rata-rata antara data hasil pretest dan postest kel-
Test of Homogeneity of Variances
ompok kontrol.
NILAI Uji hipotesis selanjutnya dilakukan terh-
Levene Statistic df1 df2 Sig. adap data pretest dan postest kelompok eksperi-
.031 1 36 .861 men. Adapun hasil uji hipotesis yang telah di-
lakukan terdapat pada Tabel 8.
Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa Hasil uji hipotesis menunjukkan Ho di-
Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian, tolak dan Ha diterima. Dengan demikian, dapat
dapat disimpulkan bahwa varians data tersebut disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata
adalah homogen. antara data hasil pretes dan postes kelompok ek-
Setelah semua data dinyatakan berdis- sperimen.
tribusi normal dan homogen, uji hipotesis di- Uji hipotesis yang terakhir dilakukan ter-
lakukan terhadap tiga kelompok data, yaitu: 1) hadap data hasil postes kelas kontrol dan kelas
pretest dan postest kelas kontrol; 2) pretest dan eksperimen. Adapun hasil uji hipotesis tersebut
postest kelas eksperimen; 3) postest kelas kon- terdapat pada Tabel 9.
trol dan eksperimen. Uji hipotesis dilakukan Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat
dengan menggunakan SPSS 16. Pengajuan hipo- perbedaan rata-rata antara data hasil postest
tesis terhadap uji hipotesis ini yaitu Ho: tidak kelas kontrol dan kelas eksperimen.
terdapat perbedaan rata-rata antara dua kelom- Selanjutnya, setelah dilakukan uji coba
pok dan Ha: terdapat perbedaan rata-rata untuk lapangan operasional, dilakukan penyempur-
dua kelompok. Adapun hasil uji hipotesis yang naan produk akhir. Penyempurnaan dilakukan
telah dilakukan terhadap data pretest dan postest terhadap keseluruhan produk yang dikembang-
kelas kontrol terdapat pada tabel 7. kan, meliputi: 1) silabus, 2) SAP, 3) penilaian
Hasil uji hipotesis pretes dan postes kel- menulis kreatif, dan 4) media pembelajaran ber-
ompok kontrol menunjukkan bahwa taraf signifi- basis web. Penyempurnaan tersebut kebanyakan
kansi (2-tailed) sebesar 0,035 yang lebih kecil terdapat pada media pembelajaran berbasis web
dari 0,05 (signifikansi yang digunakan), artinya yang meliputi penyederhanaan petunjuk, keefek-
Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, tifan kalimat, serta perbaikan dan pengecekan
Tabel 7. Uji Hipotesis Pretes dan Postes Kelas Kontrol
Independent Samples Test
Levene’s Test
for Equality of t-test for Equality of Means
Variances
95% Confidence
Sig. Mean Std. Error Interval of the
F Sig. T Df
(2-tailed) Difference Difference Difference
Lower Upper
Equal variances
NILAI .099 .755 -2.185 38 .035 -6.900 3.158 -13.293 -.507
assumed
Equal variances
-2.185 37.417 .035 -6.900 3.158 -13.296 -.504
not assumed

Tabel 8. Hasil Uji Hipotesis Pretes dan Postes Kelas Eksperimen


Independent Samples Test
Levene’s Test
for Equality of t-test for Equality of Means
Variances
95% Confidence
Sig. Mean Std. Error Interval of the
F Sig. t Df
(2-tailed) Difference Difference Difference
Lower Upper
Equal variances
NILAI .023 .881 -3.901 34 .000 -12.333 3.162 -18.759 -5.908
assumed
Equal variances
-3.901 34.000 .000 -12.333 3.162 -18.759 -5.908
not assumed

Pengembangan Pembelajaran Berbasis Web Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Kreatif Mahasiswa PGSD
330

Tabel 9. Hasil Uji Hipotesis Postest Kelas Kontrol dan Eksperimen


Independent Samples Test
Levene’s Test
for Equality of t-test for Equality of Means
Variances
95% Confidence
Sig. Mean Std. Error Interval of the
F Sig. t df
(2-tailed) Difference Difference Difference
Lower Upper
Equal variances
NILAI .031 .861 -2.132 36 .040 -6.522 3.060 -12.728 -.316
assumed
Equal variances
-2.130 35.443 .040 -6.522 3.063 -12.737 -.307
not assumed

linkdalam media tersebut agar tidak terjadi ap- siswa yang dimintai respon terkait pembelajaran
likasi eror saat digunakan. berbasis web. Penilaian tersebut dilakukan de-
ngan lembar angket skala lima, dengan kriteria:
Pembahasan 1) sangat baik, 2) baik, 3) cukup, 4) kurang, dan
Kelayakan Pembelajaran Berbasis Web 5) buruk. Adapun penilaian kelayakan dari re-
Kelayakan pembelajaran berbasis web spon mahasiswa dapat dilihat dari Gambar 7.
berupa perangkat pembelajaran yang terdiri dari
silabus, sap, penilaian menulis kreatif, dan me-
dia pembelajaran berbasis web dapat dilihat dari
penilaian yang dilakukan ahli materi, adapun
skor total yang diperoleh untuk setiap aspek
sebesar 82. Skor 82 dapat dikatakan baik, hal ini
sesuai dengan standar nilai dengan rentang enam
seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2009:
249) pada Tabel 10.

Tabel 10. Standar Nilai


Standar Enam Interpretasi
Gambar 7. Respon Mahasiswa Terkait
9 Baik Sekali Pembelajaran Berbasis Web
8 Baik
7 Lebih dari cukup
6 Cukup Jadi, pembelajaran berbasis web dinilai
5 Kurang baik oleh sebagian besar mahasiswa, yaitu se-
4 Kurang Sekali banyak 4 mahasiswa menilai sangat baik, 15
mahasiswa menilai baik, 7 mahasiswa menilai
Skor 82 terdapat pada standar 8 yang be- cukup, 5 mahasiswa menilai kurang, dan 3 ma-
rarti baik. Hal ini berarti semua produk yang hasiswa menilai buruk.
dikembangkan, meliputi silabus, sap, penilaian Penilaian yang baik oleh sebagian be-
menulis kreatif, dan media berbasis web, dapat sar subjek menunjukkan bahwa pembelajaran
dikatakan telah memenuhi standar kelayakan berbasis web dapat dikatakan layak, digunakan
dengan nilai baik. Produk yang telah memenuhi dalam proses pembelajaran, khususnya dalam
standar kelayakan tersebut, masih memerlukan pembelajaran menulis kreatif. Sementara itu pe-
penyempurnaan dibeberapa bagian, hingga be- nilaian yang kurang dan buruk oleh sebagian ke-
nar-benar dikatakan siap untuk diujicobakan. cil mahasiswa disebabkan adanya permasalah-
Selain itu, kelayakan pembelajaran berba- an dalam akses internet. Hal ini mengakibatkan
sis web juga dinilai dari respon mahasiswa yang terhambatnya pembelajaran berbasis web bagi
dijadikan sebagai subjek uji coba terbatas, uji sebagian kecil mahasiswa.
coba lapangan, dan uji coba lapangan operasio- Kelayakan pembelajaran berbasis web
nal (kelompok eksperimen). Sebanyak 34 maha- dinilai oleh mahasiswa berdasarkan dua hal.
Kedua hal tersebut, yaitu: 1) kemudahan dalam

Cakrawala Pendidikan, Juni 2018, Th. XXXVII, No. 2


331

penggunaannya; dan 2) dapat meningkatkan ke- Pembelajaran berbasis web yang dikem-
mampuan menulis kreatif mahasiswa. bangkan dalam penelitian ini mengintegrasikan
pengolahan blog dalam proses pembelajaran.
Keefektifan Pembelajaran Berbasis Web Pengolahan blog tersebut akan melatih maha-
Keefektifan pembelajaran berbasis web siswa menuangkan gagasannya dalam bahasa
dalam meningkatkan kemampuan menulis krea- tulis. Dengan demikian, pembelajaran berbasis
tif mahasiswa dapat dilihat dari hasil uji coba web juga meningkatkan kemampuan menulis
lapangan operasional. Hasil tersebut menunjuk- kreatif mahasiswa.
kan perbedaan rata-rata yang signifikan antara Pembelajaran berbasis web selain mengim-
rata-rata pretest-postest menulis kreatif di kelas plementasikan teknologi dalam proses pembe-
kontrol; pretest-postest menulis kreatif di kelas lajaran, juga efektif dalam meningkatkan hasil
eksperimen; serta postest menulis kreatif di belajar siswa. Hal ini didukung dari hasil peneli-
kelas kontrol dan eksperimen. Seperti yang telah tian yang dilakukan oleh Sunwinarti dan Suwito
diuraikan di hasil penelitian bahwa perbedaan (2016) yang menunjukkan bahwa rata-rata hasil
rata-rata yang signifikan tersebut, juga diikuti belajar yang dilakukan dengan menggunakan
oleh peningkatan rata-rata kemempuan menulis pembelajaran berbasis web lebih tinggi diban-
kreatif mahasiswa setelah diberi perlakuan, yaitu dingkan pembelajaran yang tidak berbasis web.
pembelajaran berbasis web. Peningkatan rata-rata nilai pretest postest kelas
Pembelajaran berbasis web merupakan kontrol; pretest dan postest kelas eksperimen;
salah satu inovasi pembelajaran yang dapat serta nilai rata-rata yang lebih tinggi kelas eks-
digunakan dalam melatih kemampuan menu- perimen dibanding kelas kotrol menunjukkan
lis kreatif mahasiswa. Melalui pembelajaran bahwa pembelajaran berbasis web efektif dalam
tersebut, mahasiswa akan turut serta berproses meningkatkan kemampuan menulis kreatif ma-
memaksimalkan seluruh kemampuan otaknya, hasiswa.
untuk dapat menuangkan gagasan dalam baha-
sa tulis. Hal ini sesuai dengan hakikat menulis PENUTUP
yang dikemukakan oleh Deporter & Hernacki Hasil pengembangan pembelajaran berba-
(2009:179) bahwa menulis merupakan proses sis web dinyatakan layak digunakan dalam pro-
yang melibatkan seluruh belahan otak manusia. ses pembelajaran. Mahasiswa juga memberikan
Setiap belahan otak bekerja sama dalam me- respon yang positif terhadap pembelajaran ber-
ngumpulkan informasi, kemudian belahan otak basis web. Selain itu, pembelajaran berbasis web
yang lain menterjemahkan agar dapat dituang- juga efektif dalam meningkatkan kemampuan
kan dalam bahasa tulis. Hal ini berarti menulis menulis kreatif mahasiswa. Hal ini dapat dilihat
sebagai suatu proses tidak akan muncul dengan dari perbedaan rata-rata yang signifikan antara
sendirinya, diperlukan proses dan latihan yang dua kelompok sebelum dan sesuadah diberikan
terus menerus. perlakuan.
Proses belajar dan latihan yang terus Produk yang dikembangkan memiliki ke-
menerus akan dapat meningkatkan kemampuan unggulan, yaitu dapat dimanfaatkan oleh semua
menulis kreatif. Hal ini sesuai dengan hasil pene- kalangan secara gratis, karena menggunakan
litian Zulaeha (2013) bahwa kemampuan menu- domaian gratis. Dosen dan mahasiswa otomatis
lis meningkat setelah dilakukan pembelajaran memperoleh pengalaman mengajar dan belajar
menulis. Secara otomatis, kemampuan menulis dengan menerapkan teknologi informasi dengan
kreatif mahasiswa juga meningkat, setelah dite- lebih baik. Selain itu, pembelajaran berbasis web
rapkannya pembelajaran berbasis web. juga dapat menyiapkan mahasiswa untuk me-
Pembelajaran berbasis web yang meman- manfaatkan kemajuan teknologi dalam kehidu-
faatkan akses internet memunyai keunggulan. pannya sehari-hari.
Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Marisa
(2014:8.8) bahwa kualitas belajar mahasiswa UCAPAN TERIMAKASIH
menjadi lebih baik yang diikuti semangat dan Ucapan terima kasih disampaikan kepada
motivasi mengikuti pembelajaran. Semangat dan DRPM Ditjen Penguatan Risban yang telah men-
motivasi merupakan kunci dalam meningkatkan danai penelitian dalam hibah bersaing pendanaan
kualitas belajar mahasiswa, khususnya kualitas 2018. Selain itu, ucapan terimakasih juga disam-
menulis kreatifnya.

Pengembangan Pembelajaran Berbasis Web Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Kreatif Mahasiswa PGSD
332

paikan kepada Lembaga Penelitian dan Pengab- Mustadi, A., Suhardi, Endah Sri Susilaningrum,
dian Masyarakat (LPPM) Universitas Muhadi Rohmatul Ummah, Maylina Purwatin-
Setiabudi yang telah memfasilitasi penelitian, ingtyas, dan Prabantara Esti Wijayanti.
mahasiswa PGSD yang telah berkenan menjadi 2017. Character-Based Reflective Pic-
subjek penelitian, teman-teman sejawat, rekan- ture Storybook: Improving Student’s So-
rekan dosen dari universitas pembanding, serta cial Self-Concept In Elementary School,
semua pihak yang telah membantu penilitian ini Cakrawala Pendidikan, 31(3), 369-381.
baik secara langsung maupun secara tidak lang-
sung. Teriring doa dan harapan semoga semua Nurgiyantoro, B. 2015. Sastra Anak Pengantar
kebaikan bapak/ibu, rekan-rekan sejawat, dan Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta:
para mahasiswa mendapat balasan dari Allah Gadjah Mada University Press.
Swt. amiin.
Sagala. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran.
DAFTARPUSTAKA Bandung: Alfabeta
Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pen-
didikan. Jakarta: Bumi Aksara Sunwinarti & Suwito, D. 2016 Pengembangan
Media Pembelajaran Berbasis Web untuk
Borg, W.R., Gall, M.D., & Gall. J.P. 2003. Edu- Meningkatkan Hasil Belajar Dasar-Dasar
cational research: an introduction. New Mesin Kelas X di SMK Negeri 3 Buduran
York: Pearson Education. Inc. Sidoarjo. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin,
4 (3), 21-27.
Dalman. 2016. Keterampilan Menulis. Jakarta:
Rajawali Pers Tompkins, G &Hoskisson, K. 1995. Language
Art Content and Teaching Strategies.
Deporter, B & Hernacki, H. 2009. Quantum United States of America: Prentice-Hall
Learning Membiasakan Belajar Nyaman
dan Menyenangkan (Terjemahan Alwiyah Zulaeha. 2013. Model Inkuiri Terpimpin Ber-
Abdurrahman). New York: Dell Publising pasangan dalam Pembelajaran Menulis
(Buku asli diterbitkan tahun 1992) Kreatif Konservasi Budaya Berbasis Pem-
bentukan Karakter Peserta Didik. Jurnal
Krisianto, A. 2014. Buku Pintar Internetan Con- Penelitian Pendidikan, 30 (1), 117-124.
nect for Beginner. Bandung: Oasebuku

Marisa, dkk. 2014. Komputer dan Media Pem-


belajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

Cakrawala Pendidikan, Juni 2018, Th. XXXVII, No. 2

Anda mungkin juga menyukai