Anda di halaman 1dari 47

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“PEMERTAHANAN BAHASA INDONESIA DI ERA


INDUSTRI 4.0”

DISUSUSN OLEH
NABILLA M. RUSIN :A40122076
AULIA AMALIA :A40122075
FEBRIANTI :A40122078
ARSYILA KHAERUNNISA :A40122079
EFRI DWI FAJARASTI MOLE :A40122081

DOSEN PENGAMPU: MUHAMMAD FASLI S.pd.,M.pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH


DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Maha Esa yang telah memberi
nikmat serta kesehatan agar dapat melakukan rutinitas sebagai seorang mahasiswa
dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh Bapak/Ibu dosen. Dan atas
kemudahan yang diberikan Tuhan, tugas makalah ini dapat terselesaikan dengan
tepat waktu.

Penyusun sendiri sebagai seorang mahasiswa menyadari bahwa masih


banyak berbenak dan masih banyak lagi kesalahan dan kekurangan dalam
pembuatan makalah ini. Akan tetapi, penyusun hanyalah manusia biasa yang tidak
luput dari kesalahan, begitu pula orang lain. Walaupun makalah ini jauh dari kata
sempurna, tapi usaha penyusun selama ini dalam membuat makalah terdapat di
dalam ini hingga akhir pembuatannya. Akan tetapi, penyusun akan menerima
sepenuh hati kritik dan saran yang mengenai makalah ini.

Dan terima kasih bagi dosen serta teman-teman penyusun yang telah
mendukung dan mengapresisasi dalam proses pembuatan makalah ini sampai saat
ini juga.

Semoga bermanfaat makalah ini buat kalian semua yang membacanya


Daftar Isi

Halaman JuduL…………………………………………………………………….

Kata Pengantar……………………………………………………………………..

Daftar Isi…………………………………………………………………………….

Bab I Pendahuluan………………………………………………………………....

A. Latar Belakang……………………………………………………………..
B. Rumusan Masalah………………………………………………………….
C. Tujuan……………………………………………………………………...
Bab II Pembahasan…………………………………………………………………
A. Apa itu revolusi industri 4.0……………………………………………….
B. Upaya apa yang dilakukan untuk mempertahankan bahasa Indonesia di
era revolusi industry 4.0……………………………………………………
C. Bagaimana pendidikan bahasa dalam menghadapi revolusi di era 4.0
ini?………………………………………………………………………….
D. Bagaimanakah strategi guru dalam menghadapi revolusi industry 4.0
……………………………………………………………………..............
E. Contoh revolusi industry pada kehidupan sehari hari…………………….
Bab III Penutup…………………………………………………………………….
A. Kesimpulan………………………………………………………………...
B. Saran………………………………………………………………………..

Daftar Pustaka………………………………………………………………………
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi di era revolusi
Industri 4.0 atau era digital telah berpengaruh dan berdampak besar dalam setiap
ranah kehidupan masyarakat terutama di kalangan remaja dan usia sekolah. Demi
sebuah pengakuan terhadap eksistensi dan jati diri serta capaian predikat gaul
dan tidak ketinggalan zaman, memicu mereka berperilaku ugal-ugalan, aneh, dan
bertindak tutur nyeleneh di luar aturan berbahasa yang baik dan benar.

Saat ini banyak bermunculan kata-kata baru yang dalam pengunaannya dapat
menumbuhkan rasa bangga di kalangan remaja, serta merasa malu dan dicap
kampungan jika menggunkan bahasa yang baik dan benar. Hal ni menyadarkan
kita bahwa kecintaan terhadap bahasa Indonesia mulai terkikis, utamanya di
kalangan remaja dan melanggar ikrar sumpah pemuda yang sering mereka
gelorakan.

Di antara faktor yang memicu melemahnya kemampuan berbahasa Indonesia yang


baik diantaranya tayangan tayangan yang ada di televisi maupun internet sering
mencampur adukkan bahasa Indonesia dengan bahasa asing dan bahasa gaul yang
dilakukan oleh kalangan figur publik, dan “keganjenan” berbahasa dalam pidato
atau diskusi publik yang seringkali lebih mengutamakan bahasa yang menurut
mereka dapat menarik minat publik meskipun melenceng dari kaidah kebahasaan
yang sah.
BAB II
PEMBAHASA
AN
A.Apa itu industry 4.0?

Revolusi indutri atau yang disebut dengan (cyber physicial system) merupakan
perubahan dibidang industry yang telah memasuki era baru.secara sederhana
revolusi industry 4.0 dapat dipahami sebagai perkembangan teknologi. Dengan
adanya revolusi ini sendiri mebawa banyaknya perubahan diberbagai
sector.seperti yang pada awalnya banyak perusahaan yang membutuhkan tenaga
kerja dalam jumlah yang besar,sekarang dapat digantikan dengan penggunaan
mesin teknologi

Menurut kanselir jerman yaitu angela merkel pada tahun 2014 yang menyatakan
arti dari revolusi industry 4.0 sebagai sebuah transformasi komprehensif dari
segala aspek produksi yang terjadi didunia industry melalaui penggabungan antara
teknologi digital serta internet dengan industry konvensional.

Selain itu menurut schlechtendahl dkk 2015 mendefinisikan revolusi industry


yang menekankan pada unsur kecepatan dari ketersedian sebuah informasi,yaitu
sebuah lingkungan industry dimana seluruh entitasnya dapat selalu terhubung
serta mampu berbagai informasi dengan mudah antara satu sama lain.

B.upaya yang dilakukan untuk memperthankan bahasa indonsia di era


revolusi industry 4.0

Eksistensi penggunaan bahasa Indonesia sudah terlihat sejak zaman penduduan


Jepang, seperti yang dijelaskan ST. Alisjahbana dalam PELLBA 5 (1992:7) bahwa
pada tahun 1942 Jepang telah mendirikan Komisi Bahasa Indonesia yang
pekerjaannya dipusatkan pada Kantor Bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia merupakan Bahasa yang sangat memegang peranan penting


dalam keutuhan Bangsa ini karena Bahasa Indonesia merupakan sebuah jati diri
sebuah bangsa. Didalam sumpah pemuda pun disebutkan bahwa “menjunjung
tinggi Bahasa persatuan Bahasa Indonesia” yang mengartikan tidak ada Bahasa
yang bisa menggantikan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa bagi bangsa Indonesia.

Saat ini terutama di era revolusi industry ini yang mana banyak sekali pengaruh-
pengaruh global yang datang dari berbagai arah. Maka dari itu kita sebagai
generasi muda sangat wajib untuk mempertahankan dan mengeksistensikan Bahasa
Indonesia ini terutama digempuran era revolusi industri ini.

Upaya mempertahankan jati diri bangsa Indonesia ini perlu dilakukan agar rakyat
bangsa Indonesia terutama generasi muda yang lebih rentang terpengaruh budaya
asing di era kemajuan jaman dan teknologi industri ini.

Dengan cara mematuhi semua kaidah dan aturan-aturan berbahasa indosnesia yang
baik dan benar, bangga berbahasa Indonesia, serta disiplin untuk terus
menggunakan Bahasa Indonesia untuk berkomunkasi.

Ada cara lain untuk menambah keeksistensian Bahasa Indonesia di jaman


kemajuan teknologi industri saat ini loh, yaitu saat bersosial media yang
cangkupannya lebih luas kita bisa menggunakan Bahasa Indonesia untuk
berkomunikasi sehingga secara tidak langsung kita mengenalkan banyak kosa
kata dan kalimat Bahasa Indonesia kepada dunia.

C. Bagaimana pendidikan bahasa dalam menghadapi revolusi di era 4.0

Upaya dalam menghadapi tantangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi merupakan bentuk usaha
yang akan diterapkan demi menunjang perkembangan Ilmu Pengetahuan manusia. Upaya ini
dilakukan demi memudahkan manusia dalam mengikuti perkembangan zaman dengan adanya
teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah melahirkan berbagai bentuk upaya
dari berbagai kalangan sehingga melahirkan teknologi informasi yang dikelola secara otomatis
serta memudahkan pembelajar. Pada awal abad 20 perpaduan antara ilmu pengetahuan dan
teknologi semakin memudahkan para penggunanya. Sampai saat ini proses implementasi tersebut
semakin berkembang pesat. Peralatan- peralatan penunjang juga semakin berkembang dengan
terciptanya teknologi baru dalam upaya meningkatkan ilmu pengetahuan yang semakin hari
semakin berkembang. Peralatan penunjang seperti Komputer, Gaway,
Laptop, Infocus dan Internet menyebabkan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
digital tanpa batas.

Teknologi informasi tersebut saat ini menjadi dasar dalam kehidupan manusia. Implementasi
teknologi dalam pembelajaran dapat menunjang perkembangan ilmu pengetahuan. Dengan
mengimplementasikan teknlonogi diharapkan pengguna dapat melakukan aktivitas pembelajaran
secara efisien dan efektif. Berbagai aplikasi digital mulai banyak terlahir karena diharapkan
menunjang perkembangan ilmu pengetahuan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Pembelajaran virtual merupakan bentuk berkembangnya ilmu pengetahuan yang sangat pesat
melalui teknologi digital
D. Bagaimana strategi guru dalam menghadapi era revolusi industry 4.0

Era Revolusi Industri 4.0 membawa perubahan di berbagai lini kehidupan,


termasuk di dalamnya adalah dunia pendidikan. Guru sebagai ujung tombak di
dunia pendidikan merupakan tokoh utama dalam perubahan di bidang pendidikan.
Hal ini menuntut kesiapan dan strategi guru dalam menghadapi tantangan ke
depan. era Revolusi Industri 4.0 merupakan era di mana penguasaan teknologi
sangat diperlukan.Pada era ini, informasi berkembang begitu cepat, luas, bebas
dan tanpa batas (borderless). seorang guru harus mampu mengarahkan anak
didiknya untuk bersikap bijak dalam mengolah dan menyikapi informasi. Guru
harus dapat mendampingi anak-anak agar mereka dapat ber-medsos (media sosial)
dengan benar dan memanfaatkan teknologi sesuai dengan etika ketimuran. Untuk
itu, guru pun harus melek IT.

Kemajuan peserta didik dan guru dalam bidang teknologi memang


berbeda.Peserta didik mengalami kemajuan lebih vepat di bidang teknologi
dibanding gurunya.Namun demikian, guru memiliki kearifan dalam memberikan
arahan atau langkah pemahaman terhadap ilmu dan teknologi tersebut.Dalam hal
ini, guru menjadi pendamping peserta didik. Era Revolusi Industri 4.0 ini pasti
membawa pergeseran sosial, baik positif maupun negatif.Kaitannya dengan
perubahan sosial, selagi positif tidak masalah namun tetap harus menjaga kearifan
local.Artinya, guru harus dapat menanamkan karakter dengan kuat agar anak tidak
kehilangan identitasnya sebagai bangsa Indonesia yang sopan, santun dan
berbudaya.Kearifan lokal dalam hal ini tetap harus menjadi yang utama.

Seorang guru harus menciptakan suasana.Pembelajaran yang komunikatif,


menyenangkan, mengedepankan berpikir kritis, kerjasama adalah hal yang perlu
ditanamkan dalam setiap kegiatan pembelajaran. Guru harus meng-upgrade
kemampuannya. Dalam hal ini, tantangan utama ada dalam diri guru sendiri yaitu
kemauan dan profesionalisme.Artinya, profesionalisme termasuk tantangan yang
harus ditaklukkan guru.Kini guru telah diakui sebagai salah satu profesi.Sebagai
sebuah profesi, maka ada tuntutan profesionalisme yang harus dipenuhi sehingga
guru tidak boleh berhenti untuk terus mengembangkan diri.Tantangan dari dalam
diri guru ini merupakan tantangan yang sulit ditaklukkan. Tantangan tersebut
antara lain: sulit mengubah pola pikr, sulit mengalahkan rasa malas untuk belajar,
tidak kreatif dan inovatif, kurangnya kemampuan/keterampilan IT dan teknologi
digital serta tidak mau upgrade ilmu.

E. jenis jenis teknologi industry 4.0

Di tengah terjadinya revolusi industri 4.0, terdapat 9 teknologi yang menjadi pilar
utama dalam pengembangan setiap industri yang ada menjadi siap digital, sebagai
berikut.

1. Internet of Things atau IoT


Teknologi yang pertama dalam pengembangan yang terjadi di revolusi industri 4.0
adalah Internet of Things atau IoT yang merupakan sebuah konsep dimana sebuah
objek yang memiliki kemampuan untuk dapat mentransfer data yang ada melalui
jaringan tanpa diperlukannya interaksi antar manusia.

IoT sendiri merupakan sebuah sistem yang menggunakan berbagai perangkat


komputasi, mekanis, serta mesin digital yang menjadi satu kesatuan yang terhubung.
Sistem Internet of Things didalamnya sendiri terdapat empat komponen yang terdiri
dari perangkat sensor, konektivitas, pemrosesan data, serta antarmuka pengguna.

Salah satu contoh produk dari teknologi IoT ini adalah jarvis yang dapat mematikan
lampu ketika sudah pagi hari. Selain itu beberapa aplikasi lain yang memanfaatkan
IoT adalah Gowes yang menggunakan IoT untuk bike sharing, eFishery yang
menggunakan IoT untuk memberi pakan ikan secara otomatis, Qlue yang
menggunakan IoT untuk smart city, serta Hara yang menggunakan IoT untuk pangan
serta pertanian.

2. Big Data
Teknologi yang kedua dalam pengembangan yang terjadi di revolusi industri
4.0 adalah Big Data. Big Data merupakan istilah yang digunakan untuk
menggambarkan volume data dalam jumlah yang besar, baik data yang terstruktur
maupun tidak terstruktur.

Big Data sendiri telah digunakan pada banyak bisnis dan dapat membantu sebuah
perusahaan menentukan arah bisnisnya. Berikut beberapa penyedia layanan yang
termasuk ke dalam penggunaan teknologi Big Data di
Indonesia, sebagai berikut.

o Sonar Platform
o Paques Platform
o Warung Data
o Dattabot
3. Augmented Reality
Teknologi yang ketiga dalam pengembangan yang terjadi di revolusi industri
4.0 adalah Augmented Reality atau yang dikenal dengan AR.

AR merupakan sebuah teknologi dimana menggabungkan antara benda dunia maya


dua dimensi dengan benda tiga dimensi yang ada ke dalam sebuah lingkungan nyata
tersebut, kemudian memproyeksikan benda maya yang ada tersebut ke dalam waktu
nyata.

Beberapa aplikasi yang menggunakan teknologi AR atau Augmented Reality ini


adalah aplikasi chatbot serta pengenalan wajah atau yang lebih dikenal face
recognition.
4. Cyber Security
Teknologi yang keempat dalam pengembangan yang terjadi di revolusi industri 4.0
adalah Cyber Security yang merupakan sebuah bentuk upaya untuk melindungi segala
informasi yang dimiliki dari adanya cyber attack. Cyber attack sendiri merupakan
segala jenis tindakan yang sengaja dilakukan untuk mengganggu kerahasiaan atau
confidentiality, integritas atau integrity, serta ketersediaan atau availability sebuah
informasi.

5. Artificial Intelligence atau AI


Teknologi yang kelima dalam pengembangan yang terjadi di revolusi industri
4.0 adalah Artificial Intelligence atau yang bisa disebut dengan AI. AI sendiri
merupakan sebuah bentuk teknologi komputer maupun sebuah mesin yang
memiliki kecerdasan layaknya seorang manusia.

Fungsi utama dari adanya Artificial Intelligence adalah kemampuannya yang dapat
digunakan untuk mempelajari data yang diterima secara berkesinambungan. Dengan
semakin banyaknya data yang diterima maupun dianalisis, maka akan semakin baik
pula dalam melakukan sebuah prediks

6. Additive Manufacturing
Teknologi yang keenam dalam pengembangan yang terjadi di revolusi industri 4.0
adalah Additive Manufacturing yang merupakan sebuah terobosan baru yang ada di
bidang industri manufaktur dan sering dikenal menggunakan printer 3D.

Dengan kemajuan era teknologi saat ini dan berkembangnya era digital saat ini,
gambar atau desain digital yang telah dibuat dapat dijadikan sebagai barang nyata
dengan ukuran maupun bentuk yang dapat disesuaikan seperti halnya yang dapat
Grameds baca pada buku Revolusi Industri 4.0 dibawah ini.

7. Simulation
Teknologi yang ketujuh dalam pengembangan yang terjadi di revolusi industri
4.0 adalah Simulation yang merupakan bentuk perwakilan dari operasi waktu ke
waktu. Simulasi seringkali digunakan untuk berbagai konteks, seperti dalam simulasi
teknologi yang digunakan untuk optimalisasi kinerja, teknik keselamatan, pengujian,
serta pelatihan.

8. System Integration
Teknologi yang kedelapan dalam pengembangan yang terjadi di revolusi industri 4.0
adalah system integration atau sistem integrasi yang merupakan sebuah rangkaian
penghubung antara beberapa sistem baik secara fisik maupun fungsional. SIstem
tersebut juga yang akan menggabungkan antara
komponen sub sistem yang ada dalam satu sistem sehingga dapat menjamin
setiap fungsi yang ada dapat bekerja dengan baik sebagai satu kesatuan dari sistem
yang ada.

9. Cloud computing
Teknologi yang kesembilan dalam pengembangan yang terjadi di revolusi industri 4.0
adalah cloud computing yang merupakan sebuah teknologi yang menjadikan internet
saat ini sebagai pusat pengelolaan data maupun aplikasi. Dengan adanya cloud
computing ini, para pengguna komputer diberikan hak akses untuk dapat masuk ke
dalam server virtual yang dapat digunakan sebagai konfigurasi server melalui internet.
Terdapat tiga jenis model layanan
dari cloud computing atau komputasi awan ini sendiri, yang terdiri sebagai berikut.

o SaaS yang merupakan singkatan dari Cloud Software as a


Service merupakan sebuah layanan yang diberikan untuk menggunakan aplikasi yang
telah disediakan oleh infrastruktur awan.
o PaaS yang merupakan singkatan dari Cloud Platform as a Service yang
merupakan sebuah layanan yang diberikan untuk menggunakan platform yang telah
diberikan, sehingga pengembang yang menggunakannya hanya perlu fokus pada
pengembangan sebuah aplikasi.
o IaaS yang merupakan singkatan dari Infrastructure as a Service yang
merupakan sebuah layanan yang diberikan untuk menggunakan infrastruktur yang telah
disediakan, dimana seseorang dapat memproses, menyimpan, berjaringan, serta
memakai sumber daya yang diperlukan..
Berikut ini beberapa aplikasi yang dihasilkan oleh penggunaan teknologi cloud
computing yang ada di Indonesia adalah K-Cloud,
CloudKilat, Dewaweb, dan masih banyak lagi.

1. Dampak Positif Revolusi Industri 4.0


o Kemudahan dalam mengakses informasi dikarenakan dapat menggunakan gadget
maupun teknologi lainnya.
o Efektivitas dalam bidang produksi dengan mengganti tenaga manusia yang ada dan
menggantinya dengan teknologi mesin. Selain mengurangi biaya produksi karena
mengurangi penggunaan tenaga kerja, dengan menggunakan teknologi dapat
meningkatkan hasil produksi.
o Dapat meningkatkan pendapatan nasional karena dapat memproduksi barang
dalam waktu yang relatif singkat dengan kualitas yang baik.
o Peningkatan peluang kerja bagi tenaga ahli, hal ini dikarenakan walaupun
menggunakan mesin tetap saja membutuhkan tenaga ahli manusia untuk
menggerakkannya.
2. Dampak Negatif Revolusi Industri 4.0
o Lebih rentan terhadap serangan siber, hal ini dikarenakan proses produksinya
menggunakan mesin teknologi, oleh sebab sangat penting untuk memiliki sistem
keamanan yang baik.
o Butuh biaya besar dalam investasi alat serta pekerja, hal ini dikarenakan
harus mengeluarkan uang untuk membeli alat terlebih dahulu serta pelatihan
keterampilan pegawai agar dapat menjalankannya.
o Adanya urbanisasi, dimana meningkatnya jumlah populasi masyarakat yang
ada di kota besar.
o Berdampak untuk lingkungan, hal ini dikarenakan dengan penggunaan mesin
yang ada dapat menghasilkan polusi udara, limbah dalam jumlah besar, serta
hal negatif lainnya yang dapat merusak lingkungan.
BAB III

PENUT
UP
KESIMPULAN
Jadi kesimpulan dari materi kami ini bahwa revolusi industry itu tidak selamanya
membawa dampak negative bagi kehidupan tetapi ada juga dampak positip bagi
kehidupan kita dimana dengan kemajuan teknologi kita dapat lebih mudah dalam
melakukan segala hal

SARAN
Kami sangat berterimakasih pada pembaca yang telah membaca makalah kami apabila
bersedia memberikan kritik dan saran terhadap makalah ini, sehingga kami dapat
berbenah diri dan kita semua dapat mengambil pelajaran dari hal tersebut sehingga
dikemudian hari kita dapat bersama-sama menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Farid. 2019. “Fenomena Digital Era Revolusi Industri 4.0”. Jurnal Dimensi DKV Seni
Rupa dan Desain, Volume 4, Nomor 1 (hlm. 47-58).

Harahap, Nova Jayanti. 2019. “Mahasiswa dan Revolusi Industri 4.0”. Jurnal Ecobisma, Vol 6, No.
1 (hlm. 70-78).

Lianawati W.S. 2019. Menyelami Keindahan Sastra Indonesia. Jakarta: Penerbit Bhuana Ilmu
Populer.

Noorfitriana, Yunita. 2017. Membaca Fenomena-fenomena Sastra di Media Sosial. Prosiding


Konferensi Nasional Sastra, Bahasa dan Budaya 2017. Tersedia pada
https://semnas.unikama.ac.id/ks2b/arsip/2017/berkas/25.pdf.

Nurhadi, Zikri Fachrul. 2017. “Model Komunikasi Sosial Remaja Melalui Media Twitter”. Jurnal
ASPIKOM, Volume 3, Nomor 3 (hlm. 539-549).
MAKALAH BINDO

TAHAP TAHAP MENYIMAK EFEKTIF DAN KENDALA DALAM


MENYIMAK EFEKTIF

DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
KELAS B
SALSABILA HASYIM (A 401 22 048)
KARISMAH NADIA AMELIA (A 401 22 049)
AWALUDIN YAISA (A 401 22 052)
NI WAYAN SERLI (A 401 22 066)
EKA SARTIKA (A 401 22 074)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena berkat dan Rahmat-Nya lah
kami dapat menyelesaikan penulisan yang berjudul”Tahap tahap menyimak efektif dan kendala
dalam menyimak efekif”.Makalah dapat di selesaikan dengan tidak lepas dari bantuan dan
dukungan berbagai pihak, baik bantuan berupa tenaga, pikiran, semangat dan sebagainya.kami
menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, akan tetapi penulis
berharap semoga apa yang tertulis dalam makalah ini bermanfaat bagi mereka yang memerlukan
dengan harapan semoga dapat bermanfaat.

Palu, 4 november 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................


DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................
1.3 Tujuan ..........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................
2.1 Pengertian Menyimak Efektif .......................................................................................
2.2 Tahap tahap menyimak Efektif .....................................................................................
2.3 Kendala menyimak Efektif ...........................................................................................
BAB II PENUTUP..............................................................................................................
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Betapa penting peran menyimak dalam kehidupan sehari-hari, kiranya tidak perlu diragukan lagi.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu dihadapkan pada berbagai kesibukan menyimak.
Apalagi dalam era globalisasi seperti saat ini, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, masyarakat dituntut untuk mampu menyimak berbagai informasi dengan cepat
dan tepat, baik melalui berbagai media, seperti radio, televisi, telepon, dan internet, maupun
melalui tatap muka secara langsung. Berbagai lembaga, baik di lingkungan pemerintah maupun
swasta, sering mendatangkan para pakar yang sesuai dengan bidang informasi yang
dibutuhkannya untuk memecahkan masalah yang dihadapi melalui kegiatan rapat, ceramah,
seminar, diskusi, debat, simposium, dan sebagainya. Dalam kegiatan semacam itu, peserta
dituntut untuk memiliki keterampilan menyimak yang memadai.
Dalam proses interaksi dan komunikasi diperlukan keterampilan berbahasa aktif, kreatif,
produktif dan resetif apresiatif yang mana salah satu unsurnya adalah keterampilan menyimak
yang bertujuan untuk menangkap dan memahami pesan serta gagasan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja tahap-tahap menyimak efektik?
2. Apa saja kendala dalam menyimak efektif?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. mengetahui tahap-tahap menyimak efektif
2. Mengetahui kendala-kendala dalam menyimak efektif
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian menyimak

Menyimak merupakan proses menangkap pesan atau gagasan yang


disajikan melalui ujaran. Keterampilan menyimak merupakan dasar keterampilan
dalam komunikasi lisan. Apabila kemampuan seseorang dalam menyimak kurang,
dapat dipastikan dia tidak dapat mengungkapkan topik yang didengar dengan
baik. Menyimak juga merupakan salah satu dari keempat keterampilan berbahasa
yang penting. Keterampilan menyimak harus dikuasai terlebih dahulu
dibandingkan dengan keterampilan-keterampilan berbahasa yang lain.Kegiatan
menyimak dapat terlihat dari kehidupan sehari-hari yang dihadapkan dengan
berbagai kesibukan menyimak, misalnya dalam dialog antaranggota keluarga,
percakapan antarteman dan aktivitas pendidikan di sekolah.
Menyimak merupakan salah satu proses komunikasi. Komunikasi disini adalah proses dalam
mengirim dan menerima informasi.
Jadi menyimak efektif adalah menyimak secara objektif dan memahami pesan yangdisampaikan
oleh lawan komunikasinya.

2.2 Tahap-Tahap Menyimak Efektif

1. Isolasi
Pada tahap ini sang penyimak mencatat aspek-aspek individual kata lisan dan memisah-
memisahkan atau mengisolasikan bunyi-bunyi, ide-ide, fakta-fakta, organisasi-organisasi khusus,
begitu pula stimulus-stimulus lainnya.

2. Identifikasi
Sekali stimulus tertentu telah dapat dikenal maka suatu makna, atau identifikasi pun diberikan
kepada setiap butir yang berdikari itu.

3. Integrasi
Kita mengintegrasikan atau menyatupadukan apa yang kita dengar informasi lain yang telah kita
simpan dan rekam dalam otak kita. Oleh karena itulah maka pengetahuan umum sangat penting
dalam tahap ini. Karena kalau proses menyimak berlangsung, kita harus terlebih dahulu harus
mempunyai beberapa latar belakang atau pemahaman mengenai bidang pokok pesan tertentu.
Kalau kita tidak memiliki bahan penunjang yang dapat dipergunakan untuk mengintegrasikan
informasi yang baru itu, maka jelas kegiatan menyimak itu akan menemui kesulitan atau
kendala.

4. Inspeksi
Pada tahap ini, informasi baru yang telah kita terima dikontraskan dan dibandingkan dengan
segala informasi yang telah kita miliki mengenai hal tersebut. Proses ini akan menjadi paling
mudah berlangsung kalau informasi baru justru menunjang prasangka atau atau prakonsepsi kita.
Akan tetapi, kalau informasi baru itu bertentangan dengan ide-ide kita sebelumnya mengenai
sesuatu, maka kita harus mencari serta memilih hal-hal mana dari informasi itu yang lebih
mendekati kebenaran.

5. Interprestasi
Pada tahap ini, kita secara aktif mengevaluasi apa-apa yang kita dengar dan menelusuri dari
mana datangnya semua itu. Kita pun mulailah menolak dan menyetujui, mengakui dan
mempertimbangkan informasi tersebut berikut sumber-sumbernya.

2.3 Kendala Menyimak Efektif

Ada berbagai kondisi internal yang justru menghalangi kita menjadi penyimak efektif. Kondisi-
kondisi itu antara lain :
1. Keegosentrisan. Sifat mementingkan diri sendiri yang memusatkan sesuatu pada diri
sendiri.
2. Keengganan ikut terlibat. Keengganan menanggung resiko jelas menghalangi kegiatan
menyimak. Keterlibatan diri adalah salah satu diantaranya. Ada beberapa alasan orang enggan
terlibat, yaitu:
a) Keterlibatan memancing reaksi yang spontan.
b) Kesan pribadi mungkin saja terancam atau memalukan.
c) Kebebasan ikut terlibat mengandung pula kebebasan untuk menemui kegagalan.
d) Keterlibatan jelas menuntut daya tahan dan tenaga.
3. Ketakutan akan perubahan.
4. Keinginan menghindari pertanyaan.
5. Puas terhadap penampilan eksternal.
6. Pertimbangan yang prematur.
7. Kebingungan semantik.
Demikian telah kita kemukakan beberapa kendala yang menghambat bagi orang yang ingin
menyimak
efektif.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Menyimak adalah suatu rentetan proses, mulai dari proses mengidentifikasi bunyi,menyusun
penafsiran, memanfaatkan hasil penafsiran, dan proses penyimpanan, serta proses menghubung-
hubungkan hasil penafsiran itu dengan keseluruhan pengetahuan dan pengalaman. Menyimak
adalah suatu aktivitas yang mencakup kegiatan mendengar dan bunyi bahasa, mengidentifikasi,
menginterpretasi, menilai dan merealisasi atas maknayang terkandung dalam bahan simakan.
Jadi menyimak sangatlah penting bagi para pelajar, menyimak bertujuan untuk menangkap,
memahami pesan, ide serta gagasan yangterdapat pada materi atau bahasa simakan.
Setiap manusia melakukan suatu hal tidak pernah terlepas dari hambatan-hambatanuntuk menuju
tahap kesuksesan. Sama halnya dengan kegiatan menyimak. Saat kita inginmencapai tahapan
menyimak makna isi ujaran pembicara, adakalanya terjadi problematika,hambatan, atau kendala-
kendala dalam menyimak.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/431961719/Makalah-Kendala-Perilaku-Dan-Kebiasaan-
Menyimak
http://pujanggabelitung.blogspot.com/2016/12/proses-tahap-tujuan-menyimak-dan-hal.html?m=1
http://edisusilo09071991.blogspot.com/2015/02/aneka-kendala-menyimak-efektif.html?m=1
MAKALAH
BAHASA INDONESIA
“PROSEDUR MEMBACA KRITIS DAN TEHNIK MEMBACA
KRITIS”

Disusun Oleh:
Kelompok 4
IDA AYU PUTU PUJA DEVIYANTI A40122077
RISKA FARADILA A40122070
SUCY SAFITRI A40122043
NURUL IZARA A40122050
ANDRIYANI PRAMESTI PUTRI A40122056

Dosen pengampu : MUHAMMAD FASLI S.pd.,M.pd.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDY PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR
UNIVERSITAS TADULAKO
I
DAFTAR ISI
HALAMAN
SAMPUL…………………………………………………………………………
……..i
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………....ii
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………………
……..iii
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………………
……1
A. Latar
belakang…….……………………………………………………………
………1
B. Rumusan
masalah……………………………………………………………………
………2
C. Tujuan……………………………………………………………………
…….....2
D. Manfaat……………………………………………………………………
……...2
BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………………………
……..3
A. Pengertian membaca
kritis………………………………………………………………………
…….3
B. Prosedur mrmbaca
kritis…………………………………………………..……………………
……..3
C. Tehnik membaca
kritis………………………………………………………………………
………4
D. Metode membaca
kritis…………………………………………………………..……………
…….5
E. Ragam membaca
kritis…………………………………………………………….…………
…..….5
BAB III
PENUTUP…………………………………………………………………………
…….6
A. KESIMPULAN……………………………………………………………
……6
B. SARAN……………………………………………………………………
…….6
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………………
……7
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT,yang atas rahmat-Nya
maka kita dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PROSEDUR DAN
TEHNIK MEMBACA KRITIS” tepat pada waktunya. Dalam penulisan makalah
ini kami merasamasih banyak kekurangan baik pada teknik penulisan maupun
materi,mengingat kemampuan yang kami miliki.untuk kritik dan sarandari
semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini. Dalam penyusunan makalah ini kami menyampiakan ucapan terima kasih
kepada pihak- pihak yang membantu dan menyelesaikan makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun diharapkan demi mencapai kempurnaan
makalah berikutnya.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui
media kata-kata/ Bahasa tulisan. Suatu proses dimana kelompok kata yang
merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna
kata secara undividual akan dapat diketahui.Dalam membaca dikenal jenis
membaca telaah isi yang memiliki pengertian membaca
dengan cara meneliti bahan yang tersedia dengan tidak mengesampingkan keteliti
an, pemahaman, serta kekritisan dalam berfikir. Membaca kritis sangat relevan
dengan kehidupankita sebagai pelajar yang dituntut untuk menambah wawasan
dan mengambangkan ilmu. oleh sebab itu, belajar ini tentu akan sangat
bermanfaat karena kita akan dapat memanfaatkan hasil pembacaan kita yang
cermat dan matang. Berdasarkan hal itulah hakikat membaca kritis
ini merupakan kegiatan belajar yang penting dan wajib dikuasai oleh pelajar. Mela
lui kegiatan belajar ini, kita sebagai pelajar dibekali dengan kompetensi yang
berkenaan dengan
kemampuan untuk menerapkan metode membaca kritis. Untuk menguasai kompet
ensi tersebut, kita wajib menjelaskan bagaimana sebenarnya membaca kritis.
Selain itu, lewat kegiatan belajar ini kita sebagai mahasiswa diharapkan dapat
meningkatkan membaca kritis dengan langkah awal menjelaskan pengertian
membaca kritis, dan karakteristik membacakritis. Tentunya dapat membaca
bacaan di atas dengan cukup mudah, bukan? akan tetapi, bagaimana dengan
bacaan berikut ini:
Memangagaksulitmembacatulisaninikarenatan-
patitikdankomadanjugapastilamakelamaanandapastijaditerbiasawalaupunjarangad
aorangyangmembacasepertiini.
Bacaan ini mungkin agak sulit dari pada bacaan pertama karena jarang
menemukan tulisan tanpa tanda baca, perbedaan huruf besar/kecil, dan tanpa
spasi, seperti itu. Akan tetapi, akhirnya kita tetap dapat membacanya bukan?
Setelah kita membaca bacaan di atas, mungkin dalam diri kita timbul pertanyaan
Apa maksud penulis? jadi, sebenarnya, sewaktu membaca bahan bacaan, dalam
diri pembaca akan timbul pertanyaan, 'Mengapa penulis menulis seperti itu? Apa
maksudnya? Dan sebagainya. Jika itu yang terjadi pada anda, berarti anda telah
bersikap kritis terhadap bacaan dan penulisnya.

1
1.2 Rumusan masalah
1. pakah membaca kritis itu?
2. erapa banyak ragam dari membaca kritis?
3. berikanlah contoh bacaan kritis!

1.3 Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui apa yang dimaksud
dengan membaca kritis, serta untuk mengetahui cara atau karakteristik membaca
kritis. Mendalami isi bacaan berdasarkan penilaian yang rasional lewat
keterlibatan yang lebih mendalam dengan pikiran penulis yang merupakan
analisis yang dapat diandalkan.
1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah membaca kritis yaitu:
1. Dapat mengetahui apa yang di maksud dengan membaca kritis.
2. Tehnik membaca kritis.
3. Mengetahui karakteristik dalam membaca kritis
4. Dapat menganalisis wacana Ketika membacanya.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Membaca Kritis
Membaca tidak hanya menerima pasif dari penulis seperti kalau kita mener
ima bingkisan, tetapi aktif seperti kalau kita menangkap bola. Menangkap bola sa
ma artinya dengan melempar bola. Keduanya aktif. Bolanya yang pasif. Membaca
secara kritis adalah
cara membaca dengan melihat motif penulis dan menilainya. Pembaca tidak seked
ar menyerap apa yang ada, tetapi ia bersama-sama penulis berpikir tentang
masalah yang dibahas. Membaca secara kritis berarti kita harus mampu membaca
secara analisis dan dengan penilaian.
Jika kita membaca, harus ada tiga kegiatan ini: berpikir, menilai, dan
membuat batasan- batasan. Kesemuanya itu perlu dilakukan dengan serentak.
Membaca kritis adalah membaca yang bertujuan untuk mengetahui fakta-
fakta yang
terdapatdalam bacaan kemudian memberikan penilaian terhadap fakta itu. Pembac
a tidak hanya sekedar menyerap masalah yang ada, tetapi ia bersama-sama penulis
berpikir tentang masalah yang dibahas. Membaca kritis berarti harus membaca
secara analisis dan dengan penilaian.

2.2 Prosedur Membaca Kritis


Prosedur membaca kritis yaitu:
1. Pilihan waktu yang menurut anak sesuai untuk membaca waktu yang
sesuai disini adalah waktu dimana tidak terdapat gangguan baik dari luar
maupun dari dalam.
2. Pilihan tempat dan suasana yang sesuai untuk membaca yaitu tempat
terang, sejuk, barsih,nyaman, tenang, dan rapi.
3. Perhatikan posisi, pastikan posisi anak yang benar dengan posisi tegak,
tidak bungkuk, dan pastikan jarak antara buku dan mata anak < 30cm.
4. Siapkan juga hal-hal yang biasanya membantu anak dan membaca, seperti
pensil/ spidol.
5. Lakukan survei isi buku.
Ialah membaca terlebih dahulu bahan bacaan secara sepintas pada bagian-
bagian tertentu saja. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran
umum bacaan tersebut.
Bagian-bagian yang perlu diperhatikan dalam membaca kritis diantaranya:
-paragraf awal, paragraph akhir dan juga beberapa paragraf di tengah.
-bagian daftar isi, gambar-gambar, table dan grafik yang memiliki gambaran
umum mengenai bacaan tersebut.
-soal-soal yang mungkin terdapat dalam bacaan tersebut
6. Membuat pertanyaan.

3
Pertanyaan-pertanyaan biasanya akan muncul Ketika kita melakukan survei.
Jika tidak terdapat pertanyaan usakan untuk mencari apa yang tidak kita
mengerti minimal ada terdapat sebuah kata yang asing yang kita tidak
mengerti maknanya.
7. Membaca teliti
Membaca disini adalah sebagai metode untuk mencari jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan yang muncul dari survei bacaan.
8. Lakukan evakuasi.
Merupakan Langkah dimana ada pertanyaan yang muncul apakah kita sudah
menguasai bahan? Jika belum, cobalah cari apa yang belum kita pahami dan
temukan jawabannya.
9. Tinjau ulang
Cara ini adalah cara terakhir didalam membaca kritis. Cobalah dulu untuk
menutup buku, lalu pikirkan apa yang sudah kita dapatkan dari bacaan
tersebut. Tuliskan hasil pikiran kita tersebut dalam selembar kertas, dan
bandingkan tinjauan kita denga napa yang terdapat dalam buku bacaan.

2.3 Tehnik membaca kritis


1. Mengerti isi bacaan
Kita sebagai pembaca harus mengetahui dan mengenali fakta apa saja yang
terdapat dalam bacaan tersebut, dengan kata lain kita harus mengerti dari
ide pokok, dengan mengetahui fakta-fakta penting dari bacaan tersebut, kita
akan mudah untuk membuat kesimpulan serta menginterprestasikan ide-ide
dalam bacaan tersebut.
Fakta sangat berguna sebagai informasi, sedangkan ide berguna sebagai
menambah pemahaman kita. Mencari informasi untuk mengetahui suatu
fakta, sedangkan pemahaman untuk mengetahui tentang berbagai fakta.
2. Menguji sumber penulis
Kita sebagai pembaca kritis tidak hanya terfokus untuk mencari fakta dan ide
dalam bacaan penulis, tetapi kita juga harus mencari tahu kebenaran tentang
penulis, siapa dia?, dan apakah penulis berkomputen dalam bidang
keahliannya.
3. Interaksi antara penulis dengan pembaca
Kemudian kita tidak hanya menetahui maksud penulis saja, tetapi kita harus
kritis dengan cara membandingkan dengan penulis-penulis yang lain. Anda
perlu menilai isi bacaan dan membandingkan dengan pengetahuan yang ada
pada penulis.
4. Terbuka terhadap gagasan penulis
Setelah kita membaca dengan kritis, kemudian penulis mengemukaan pendapat,
hendaknya kits sebagai pembaca juga harus menghargai pendapat penulis.
Pembaca juga mengevaluasi bagaimana sistematis penulisannya apakah
terdapat kesalahan dalam penulsannya.

4
2.4 metode membaca kritis
1. membaca dengan berpikir
Kita sebagai pembaca hendaknya memikirkan fakta-fakta yang terdapat
dalam bacaan. Pembaca memikirkan maksud dan tujuan penulis
mengemukaan fakta-fakta tersebut.
Tujuan pembaca dengan cara berpikir ini supaya pembaca dapat
menentukan Batasan-batasan dari persoalan-persoalan atau fakta-fakta
yang dikemukaan oleh pengarang.
2. membaca dengan menganalisis
Analisis merupakan ujung tombak membaca kritis. Dengan menganalisis
pembaca dapat mengetahui apakah gagasan atau fakta-fakta yang
dikemukaan penulis sesuai dengan detail-detail yang diberikan atau tidak.
Setelah itu pembaca dapat memisahkan mana detail yang penting, mana
detail yang cocok, dan yang tidak cocok.
4. Membaca dengan penilaian
Penilaian ini menilai apakah fakta atau pernyataan tersebut sesuai dengan
gagasan pokok yang dikemukaan.
Fakta yang sudah ditentukan dihubungkan satu dengan yang lainnya atau
mungkin pembaca menemukan dua atau lebih fakta yang seharusnya
dipandang sebagai fakta yang terpisah. Akhirnya pembaca menentukan
penilaian terhadap fakta-fakta yang disajikan oleh penulis.
2.5 Ragam Membaca Kritis
Ada berbagai ragam membaca kritis bergantung pada jenis informasi seper
ti apa yang kita inginkan.
1. Membaca cepat/sekilas untuk membaca topik
Kadang-kadang kita membaca bukan untuk mencari informasi yang rinci. kita
hanya ingin mengetahui secara umum apa yang dibicarakan dalam
tulisan yang kita baca. Dalam
hal ini, kita perlu memfokuskan perhatian pada bagian
bagian tertentu. kita bisa membaca tulisan dengan cepat/secara sekilas dari
awal sampai akhir. Dari kegiatan membaca cepat ini kita mendapat ide
tentang topik tulisan yang kita baca.
2. Membaca cepat untuk informasi khusus
Membaca cepat juga bisa dilakukan kalau kita menginginkan informasi khusus
dari sebuah tulisan. Perhatian kita hanya tertuju pada bagian-bagian yang
kita inginkan. Bagian- bagian yang mengandung informasi yang
tidak kita tidak inginkan tidak mendapat perhatian kita.
3. Membaca teliti untuk informasi rinci
Kita mungkin juga ingin mendapatkan informasi rinci tentang suatu hal. Dalam
hal ini, kegiatan membaca difokuskan pada bagian yang mengandung
informasi yang kita ketahui secara rinci. Begitu kita sampai pada bagian
tersebut, kita membacanya dengan teliti sampai kita benar-benar memahami
informasi yang kita dapatkan. Bagian-bagian lain yang tidak kita perlukan
tidak perlu dibaca lebih lanjut.

5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Membaca merupakan suatu Tindakan yang sangat menunjang
kegiatan menulis.
2. Dengan banyak membaca, kita akan menemukan banyak informasi
serta pengetahuan yang dapat dijadikan modal untuk menjadi prnulis.
3. Kegiatan membaca dapat memberikan gagasan kepada kita yang
berguna untuk tulisan kita.

3.2 Saran
Membaca telaah isi merupakan suatu kegiatan membaca yang harus
dikembangkan dan dibiasakan dalam proses belajar, maupun
proses mengkaji isi bacaan. Oleh sebab itu peningkatan minat
membaca teliti harus ditumbuhkan sejak dari usia dini agar bisa
mencapai tujuan yang diinginkan kelak.

6
DAFTAR PUSTAKA
Tim pengajar. 2010. Pengembangan kepribadian Bahasa Indonesia, Makasar:
Universitas Negeri Makasar.
www.Google.com diakses pada tanggal 2 April 2011

7
MAKALAH
MEKANISME SISTEMATIKA PENYUSUAN LAPORAN PENELITIAN

Di Susun oleh Kelompok 7:


1. Rahmat Silman_ A40122046

2. Wahyuni_A40122047

3. Rahmi Yanda_ A40122062

4. Ni Kadek Eriyani Puspita_ A40122065

5. Ni Komang Ita Finanti_ A40122072

6. Kadek Dwi Kariani_A40122073


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang
diberikan sehingga makalah ini dapat diedit sepenuhnya. Kami juga sangat
menghargai dukungan dari pihak-pihak yang telah memberikan kontribusi baik
materi maupun ide.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada mereka yang telah
membantu mereka untuk mengembangkan pengetahuan mereka di bidang
penelitian mereka.
Tidak ada gading yang retak. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
demi perbaikan karya ini.

Penulis

Palu, 3 November 2022


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
I.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
I.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
I.3 Tujuan ......................................................................................................... 2
I.4 Manfaat ....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
II.1 Pengertian Penelitian dan Sistematika Penyusunan Laporan Penelitian ... 3
II.2 Sistematika Penyusunan Laporan Penelitian ............................................. 4
II.3 Unsur-Unsur Laporan Penelitian ............................................................... 6
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 11
III.1 Kesimpulan .............................................................................................. 11
III.2 Saran ......................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan sekarang tidak hanya membuat manusia terpaku pada
materi yang telah terkonsep dalam kurikulum, namun pendidikan juga menginginkan
peserta didik mampu berinovasi baik secara teori ataupun praktisi. Dalam mengasah
kemampuan interprestasi anak didik terhadap suatu masalah,biasanya pendidikan
memberikan evaluasi yang berbentuk riset. Dimana dalam melakukan penelitian peserta
didik diharapkan mampu menganalisis kecendrungan sifat dan fakta – fakta
lapangan.Yang disebut dengan penelitian adalah sebuah kegiatan yang memiliki prosedur,
acuan, dan dilakukan secara sistematis dengan tujuan ingin memperoleh fakta yang akurat
dari suatu objek kajian yang diamati oleh tim penyusun. Penelitian biasanya dilakukan
dengan bermacam metode, untuk hal ini maka metode yang digunakan yaitu data
kualitatif dan tinjauan pustaka.Adapun alasan penyusun memilih metode ini yaitu karena
lebih praktis, hemat waktu, biaya dan mudah dalam menentukan sampel.Metode yang
digunakan ini memiliki kekurangan karena cenderung lebih subjektif.Data yang
terhimpun dalam karya tulis ini diambil dari berbagai sumber terpercaya yang telah
memiliki izin peredaran.Ulasan materi yang tersajikan dalam pembahasan mudah-
mudahan mampu member distribusi kepada anak didik dalam hal membuat karya tulis
ilmiah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Berdasarkan peninjauan dari berbagai aspek yang ada permasalahan yang
mendasar terutama pada tata cara pembuatan karya tulis ilmiah. Seakan-akan kebanyakan
orang kebingungan apa yang harus ditulis ketika dihadapkan pada tugas
penelitian.Mengingagat hal itu Tim penyusun bermaksud untuk memberikan angin segar
terhadap keberlangsungan kreatifitas anak didik ataupun masyarakat banyak agar tidak
ada kelalayan ataupun salah kajian dalam mengerjakan hal-hal yang terkait dengan
penelitian.

I.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan penelitian dan laporan penelitian dianggap
penting ?
2. Seberapa penting bagian awal,bagian inti,dan bagian akhir yang terdapat
dalam laporan hasil penelitian ?

3. Bagaimana tata cara melakukan penyusunan laporan hasil penelitian yang


sesuai ketentuan ?

4. Apa-Apa saja kesulitan yang dihadapi ketika melakukan memuat laporan


hasil penelitian ?

I.3 Tujuan
1. Sebagai syarat mengikuti mata kuliah Bahasa Indonesia
2. Supaya kita dapat mengetahui dan memamahi tentang bagaimana cara
pembuatan laporanpenelitian
3. Mencoba untuk mengurangi permasalahan yang relevan dengan penelitian
4. Menyebarluaskan konsep, fakta, dan teori terkhusus untuk penelitian

I.3 Manfaat
1. Mempertajam analisis peneliti

2. Melatih kepekaan peneliti terhadap suatu masalah

3. Memperkuat teori yang terdahulu

4. Sebagai bahan pengambilan keputusan

5. Memperbanyak referensi penelitian


BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Penelitian dan Sistematika Penyusunan Laporan Penelitian
1. Pengertian Penelitian

Penelitian adalah pengamatan yang mempunyai tujuan untuk mencari jawaban


permasalahan atau proses penemuan.Sedangkan penelitian menurut Kerlinger ialah
prosespenemuan yang memiliki karakteristik sistematik dan terkontrol,empiris dan
berdasarkanteori dan hipotesis.Laporan penelitian merupakan suatu media atau dokumen
komunikasi antara peneliti dengan masyarakat umum terutama pembaca yang ditargekan
atau yangberkepentingan dengan penelitian yang telah dilakukan tersebut (
Wardari,1997).Laporanpenelitian ilmiah adalah karya tulis ilmiah yang disusun melalui
tahap-tahap berdasarkan teori tertentu dan menggunakan metode ilmiah yang sudah
disepakati oleh parailmuan.laporan ilmiah pada hakekatnya menyajikan kebenaran ilmiah
hasilpenelitian,pengamatan dan hasil analisis yang cermat.Laporan penelitian dapat pula
diartikanyaitu merupakan kerja akhir dari suatu proses panjang atau pendek dari suatu
penelitianatau tahapan penelitian tertentu yang merupakan deskripsi sementara yang
disusun secarasistematis.Laporan penelitian adalah uraian mengenai hal-hal yang
berkaiatan dengan prosespenelitian dan disusun secara sistematis.Laporan dapat
berbentuk naskah akademik formaldan tidak formal.
Penulisan laporan penelitian sederhana pada umumnya dibagi menjadi tiga
bagian,yaitu pendahuluan,bagian inti dan bagian akhir.Bagian pendahuluan terdiri atas
halamanjudul,kata pengantar,daftar isi,daftar tabel.Bagian inti terdiri atas
pendahuluan,,penalahaankepustakaan,,metode penelitian,pelaksana penelitian serta hasil
penelitian danpembahasan.Sementara itu bagian akhir terdiri atas daftar
pustaka,lampiran.Terdapat duahal penting yang perlu ditaati dalam penulisan
laporan,yaitu tata tulis laporan dan substansilaporan penelitian.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa laporan penelitian yaitu suatu konsep
hasil penelitian yang dibuat secara sistematis,berdasarkan teori,bermetode dan
mengikutiketentuan-ketentuan yang telah disepakati oleh para ahli yang memiliki
bagianpembukaan,bagian inti dan bagian akhir.
Sistimatika Laporan Penelitian Suatu hal yang juga sangat penting dalam laporan
penelitian adalah format atau sistematikanya. Pada waktu ini umumnya orang
menggunakan format yang disesuaikan dengan langkah-langkah penelitian yang
dilakukan. Pada umumnya proposal yang sudah disetujui atau yang sudah diseminarkan
sudah bagian dari laporan penelitian yaitu menjadi bab1 sampai bab3. Secara garis besar
sistematika laporan penelitian dapat berisi sebagai berikut:
2. Pengertian Sistematika Penyusunan Laporan Penelitian

Sistematika penyusunan laporan penelitian adalah pengetahuan tentang tata cara


pembutan susunan laporan penelitian berdasarkan prosedur yang telah dibenarkan oleh
kesepakatan para ahli.Penyusunan laporan penelitian bertujuan untuk menyajikan hasil
penelitian dalam bentuk tulisan yang sistematis sehingga mudah dipahami oleh pembaca
ataupun pihak yang terkait untuk memahami ulasan dalam penelitiannya.
II.2 Sistematika Penyusunan Laporan Penelitian
Sistimatika Laporan PenelitianSuatu hal yang juga sangat penting dalam laporan
penelitian adalah format atau sistematikanya.Pada waktu ini umumnya orang
menggunakan format yang disesuaikan dengan langkah-langkah penelitian yang
dilakukan.Pada umumnya proposal yang sudah disetujui atau yang sudah diseminarkan
sudah bagian dari laporan penelitian yaitu menjadi bab1 sampai bab3. Secara garis besar
sistematika laporan penelitian dapat berisi sebagai berikut:

Bagian Awal, yang berisi:


Halaman Judul.
Halaman Pengesahan.
Halaman Ringkasan Penelitian
Halaman Kata Pengantar.
Halaman Daftar Isi.
Halaman Daftar Tabel (jika ada).
Halaman Daftar Gambar (jika ada).
Halaman Daftar Lampiran (jika ada).
Bagian Inti, yang berisi:
Bab I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Penelitian
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Kegunaan Penelitian
Bab II. Tinjauan Pustaka
2.1 Teori yang relevan
2.2 Kerangka Pemikiran
2.2 Perumusan Hipotesis (jika pakai hipotesis)
Bab III. Metode Penelitian
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2 Cara Penentuan Ukuran Sampel (untuk penelitian survei)
3.3 Jenis dan Sumber Data
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.5 Rancangan Pengujian Hipotesis (jika pakai hipotesis)
3.6 Operasionalisasi Variabel
Bab IV. Keadaan Umum Tempat/Daerah Penelitian (Jika perlu)
Bab V. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab VI. Kesimpulan dan Saran
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran-saranDaftar PustakaLampiran
Catatan: Khusus untuk penelitian bukan survei, bab IV ditiadakan.

II.3 Unsur-Unsur Laporan Penelitian


Uraian Masing-masing Isi Berikut ini diuraikan secara ringkas bagian-bagian dari
isi laporan hasil penelitian untuk skripsi.
1. Halaman judul

Judul yang baik harus dapat menggambarkan maksud dari penelitian.Judul harus
dibuat sesingkat-singkatnya tapi jelas.Sebagian peneliti menganjurkan judul paling
banyak terdiri dari 12 kata. Judul yang baik bercirikan sebagai berikut:
a. secara ringkas mencirikan subjek;

b. menunjuk maksud penelitian; dan

c. ditulis jelas, padat dan indikatif.

Penulis sebaiknya merancang judul tulisan yang dapat memberikan cukup


informasi kepada si pembaca.
2. Halaman Pengesahan

Halaman pengesahan terdiri dari halaman pengesahan oleh pembimbing, dan


halaman pengesahan oleh tim penguji. Pada halaman Metodologi PenelitianPenyusunan
Laporan Hasil Penelitian ini terdapat tempat, tanggal dan tanda tangan penguji (lihat
lampiran).
3. Halaman Ringkasan Penelitian

Setiap hasil penelitian harus dibuatkan ringkasan penelitian.Tujuan ringkasan


penelitian adalah untuk memberitahu secara cepat kepada si pembaca latar belakang dan
hasil penelitian yang dilaporkan. Pada umumnya ringkasan peneltian ditujukan kepada
orang yang membutuhkan dan tidak punya waktu yang cukup untuk membaca laporan
penelitian. Karena itu ringkasan penelitian tersebut menyajikan, antara lain: latar
belakang penelirian, masalah yang dikaji, tujuan yang dicapai, cara mencapai tujuan
(metode peneltian), dan hasil penelitian. Ringkasan peneltian diketik satu spasi dan
maksimum 2 halaman.Kadang kala ditemukan pada laporan penelitian Abstrak
Penelitian.Hal tersebut boleh saja namun sebaiknya disesuaikan dengan persyaratan atau
sistematika yang telah ditentukan oleh pemberi kerja atau petunjuk pada tugas akhir.
Abstrak penelitian biasanya dibuat pada artikel atau makalah atau pada usulan
penelitian. Kebanyakan abstrak disajikan pada artikel yang akan dimuat pada suatu jurnal
ilmiah. Abstrak adalah isi ringkas dari usulan penelitian atau hasil penelitian yang telah
dilakukan.Dalam suatu artikel penelitian perlu dibuat untuk memberikan gambaran umum
kepada pembaca mengenai isi laporan, ini khusus ditujukan kepada pembaca yang tidak
mempunyai waktu yang cukup untuk membaca laporan hasil penelitian tersebut.Abstrak
sebaiknya tidak lebih dari 200 kata, diketik dengan jarak 1 spasi.
4. Halaman Kata Pengantar

Kata pengantar berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu
dalam pelaksanaan penelitian maupun dalam penulisan laporan penelitian. Pada kata
pengantar boleh juga disampaikan kenapa laporan tersebut ditulis dan apa hasil yang telah
dicapai.
5. Halaman Daftar Isi

Daftar isi dimaksudkan untuk memberi gambaran atau format isi laporan
penelitian.Daftar isi dalam suatu laporan penelitian memberikan kemudahan kepada para
pembaca dalam mengenali bagian-bagian tulisan dan melihat hubungan bagian yang satu
dengan yang lainnya. Setiap bab dan sub bab diberi judul dan nomor halamam yang
bersangkutan. Daftar isi menyajikan Bab-bab, Pasal-pasal (Subbab), dan ayat-ayat (Sub
Subbab) yang ada dalam laporan penelitian.
6. Halaman Daftar Tabel

Jika dalam laporan penelitian terdapat banyak tabel, maka perlu dibuatkan Daftar
Tabel.Dalam Daftar Tabel ditulis nomor tabel, judul tabel, dan halaman tabel di mana
tabel itu diletakkan.Ingat tidak semua laporan penelitian harus pakai Daftar
Tabel.Biasanya yang pakai Daftar Tabel adalah laporan penelitian yang mempunyai tabel
lebih dari 5 buah tabel.
7. Halaman Daftar Gambar

Jika dalam laporan penelitian terdapat banyak gambar yang disajikan, maka perlu
dibuat juga Daftar Gambarnya. Penulisannya sama dengan Daftar Tabel.
8. Halaman Daftar Lampiran

Daftar Lampiran tidak harus ada pada setiap laporan penelitian. Daftar Lampiran
dibuat jika terdapat banyak lampiran (sama halnya dengan Daftar Gambar). Teknik
penulisan tentang pendahuluan, tinjauan pustaka, dan metode penelitian sama dengan
yang dilakukan pada pembuatan proposal penelitian.
9. Keadaan Umum Daerah Penelitian

Dalam penelitian survei sering orang menulis keadaan umum daerah penelitian
seperti; topogra, penduduk, mata pencaharian, dan bahkan kelembagaan di daerah
penelitian. Untuk penelitian yang bukan bersifat survai ini tidak perlu dikemukakan
dalam laporan penelitian.
10. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bagian ini merupakan bagian penting dalam laporan penelitian. Laporkan apa
yang telah diperoleh. Bagaimana kaitan penemuan-penemuan tersebut dengan penemuan
atau pendapat peneliti lain dalam literatur. Di dalam bagian ini diuraikan pula bagaimana
implikasi penemuan-penemuan tersebut, dan saran-saran penelitian berikutnya ataupun
untuk pemakaian secara praktis. Hasil penelitian dan pembahasan, cirinya: (a) Memuat
tentang data yang telah diolah dan siap untuk dianalisis, (b) Pembahasan ditekankan
kepada interpretasi data dan hasil pengujian hipotesis, karena itu dalam pembahasan
diperlukan pemahaman tentang teori yang digunakan untuk menginterpretasikan data.
11. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ialah penemuan-penemuan dari hasil interpretasi dan


pembahasan (kesimpulan itu tidak jatuh dari langit .....). Penemuan-penemuan dari
interpretasi dan pembahasan itu harus merupakan jawaban terhadap pertanyaan-
pertanyaan penelitian sebagai masalah, atau sebagai bukti dari penerimaan terhadap
hipotesis yang diajukan.Kesimpulan merupakan jawaban dari tujuan penelitian. Perlu
diketahui, banyaknya kesimpulan tidak harus sama dengan banyaknya tujuan penelitian.
(sebagian orang berpendapat, kesimpulan harus sama banyaknya dengan tujuan
penelitian).
Pernyataan-pernyataan dalam kesimpulan dirumuskan dalam kalimat yang tegas
dan padat tersusun dari kata-kata yang baik dan pasti sedemikian rupa sehingga tidak
menimbulkan tafsiran-tafsiran yang berbeda (apa yang ditafsirkan si peneliti harus sama
dengan yang ditafsirkan orang lain). Pernyataan-pernyataan tersusun sesuai dengan
susunan dalam identifikasi masalah atau dengan susunan hipotesis.
Kesimpulan dan implikasi penelitian dicirikan: (a) Kesimpulan penelitian yang
disarikan hendaknya merupakan kesimpulan nal yang sudah disinkronkam atau
diselaraskan dengan setiap rumusan problematika penelitian. Problematika hendaknya
dijajarkan dengan setiap rumusan kesimpulan nomor demi nomor sehingga diperoleh
sajian tanya jawab yang serasi, dan (b) Saran dan implikasi hasil penelitian yaitu hal-hal
yang diajukan oleh peneliti kepada berbagai pihak dengan harapan dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan.
12. Saran-saran

Saran adalah bentuk rekomendasi yang diajukan kepada pihak lain untuk
mengambil suatu kebijaksanaan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Apabila
penelitian masih bersifat tahap awal maka rekomendasi juga diperlukan untuk penelitian
lebih lanjut dengan data yang lebih lengkap.
13. Daftar Pustaka

Dalam daftar pustaka berisi semua rujukan yang dipakai dalam penulisan karya
ilmiah baik yang dikutip langsung maupun tidak langsung.Untuk penulisan rujukan
tersebut diikuti dengan tatacara yang telah disusun.
14. Lampiran

Berisi data/informasi yang mendukung penelitian, dimana lampiran ini tidak perlu
ditampilkan dalam bab laporan hasil penelitian. Seperti; hasil pengolahan data, tabel yang
bersifat baku, surat dalam bentuk rekomendasi dan lain sebagainya. Jika data yang
disajikan dalam laporan penelitian terlalu panjang atau melebihi satu halamam sebaiknya
data tersebut dijadikan sebagai lampiran.Hal tersebut bertujuan untuk keindahan dan seni
laporan sebuah penelitian.
BAB III
PENUTUP

III.1 KESIMPULAN
Penelitian adalah pengamatan yang mempunyai tujuan untuk mencari jawaban
permasalahan atau proses penemuan.Penulisan laporan penelitian sederhana pada
umumnya dibagi menjadi tiga bagian yaitu pendahuluan,bagian inti dan bagian
akhir.Bagian pendahuluan terdiri atas halaman judul,kata pengantar,daftar isi,dan
tabel.Bagian inti terdiri atas pendahuluan,penalahan keperpustakaan,metode
penelitian,pelaksanaan penelitian,serta hasil penelitian dan pembahasan.Sementara itu
bagian akhir terdiri atas daftar pustaka,lampiran.Terdapat dua hal penting yang perlu
ditaati dalam penulisan laporan yaitu tata tulisan laporan dan substasi laporan penelitian.
III.2 SARAN
Sebagai mahasiswa yang nantinya akan menyusun tugas akhir berupa laporan
penelitian,hendaknya mampu untuk mengetahui dan memahami secara jelas sistematika
serta cara penyusunan laporan penelitian tersebut.Hal ini b laporan bertujuan agar dapat
menghasilkan sebuah laporan penelitian yang berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
prof.Dr. almasdi syahza,SE.,MP. 2001. Metodologi penelitian

Anda mungkin juga menyukai