DISUSUSN OLEH
NABILLA M. RUSIN :A40122076
AULIA AMALIA :A40122075
FEBRIANTI :A40122078
ARSYILA KHAERUNNISA :A40122079
EFRI DWI FAJARASTI MOLE :A40122081
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Maha Esa yang telah memberi
nikmat serta kesehatan agar dapat melakukan rutinitas sebagai seorang mahasiswa
dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh Bapak/Ibu dosen. Dan atas
kemudahan yang diberikan Tuhan, tugas makalah ini dapat terselesaikan dengan
tepat waktu.
Dan terima kasih bagi dosen serta teman-teman penyusun yang telah
mendukung dan mengapresisasi dalam proses pembuatan makalah ini sampai saat
ini juga.
Halaman JuduL…………………………………………………………………….
Kata Pengantar……………………………………………………………………..
Daftar Isi…………………………………………………………………………….
Bab I Pendahuluan………………………………………………………………....
A. Latar Belakang……………………………………………………………..
B. Rumusan Masalah………………………………………………………….
C. Tujuan……………………………………………………………………...
Bab II Pembahasan…………………………………………………………………
A. Apa itu revolusi industri 4.0……………………………………………….
B. Upaya apa yang dilakukan untuk mempertahankan bahasa Indonesia di
era revolusi industry 4.0……………………………………………………
C. Bagaimana pendidikan bahasa dalam menghadapi revolusi di era 4.0
ini?………………………………………………………………………….
D. Bagaimanakah strategi guru dalam menghadapi revolusi industry 4.0
……………………………………………………………………..............
E. Contoh revolusi industry pada kehidupan sehari hari…………………….
Bab III Penutup…………………………………………………………………….
A. Kesimpulan………………………………………………………………...
B. Saran………………………………………………………………………..
Daftar Pustaka………………………………………………………………………
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi di era revolusi
Industri 4.0 atau era digital telah berpengaruh dan berdampak besar dalam setiap
ranah kehidupan masyarakat terutama di kalangan remaja dan usia sekolah. Demi
sebuah pengakuan terhadap eksistensi dan jati diri serta capaian predikat gaul
dan tidak ketinggalan zaman, memicu mereka berperilaku ugal-ugalan, aneh, dan
bertindak tutur nyeleneh di luar aturan berbahasa yang baik dan benar.
Saat ini banyak bermunculan kata-kata baru yang dalam pengunaannya dapat
menumbuhkan rasa bangga di kalangan remaja, serta merasa malu dan dicap
kampungan jika menggunkan bahasa yang baik dan benar. Hal ni menyadarkan
kita bahwa kecintaan terhadap bahasa Indonesia mulai terkikis, utamanya di
kalangan remaja dan melanggar ikrar sumpah pemuda yang sering mereka
gelorakan.
Revolusi indutri atau yang disebut dengan (cyber physicial system) merupakan
perubahan dibidang industry yang telah memasuki era baru.secara sederhana
revolusi industry 4.0 dapat dipahami sebagai perkembangan teknologi. Dengan
adanya revolusi ini sendiri mebawa banyaknya perubahan diberbagai
sector.seperti yang pada awalnya banyak perusahaan yang membutuhkan tenaga
kerja dalam jumlah yang besar,sekarang dapat digantikan dengan penggunaan
mesin teknologi
Menurut kanselir jerman yaitu angela merkel pada tahun 2014 yang menyatakan
arti dari revolusi industry 4.0 sebagai sebuah transformasi komprehensif dari
segala aspek produksi yang terjadi didunia industry melalaui penggabungan antara
teknologi digital serta internet dengan industry konvensional.
Saat ini terutama di era revolusi industry ini yang mana banyak sekali pengaruh-
pengaruh global yang datang dari berbagai arah. Maka dari itu kita sebagai
generasi muda sangat wajib untuk mempertahankan dan mengeksistensikan Bahasa
Indonesia ini terutama digempuran era revolusi industri ini.
Upaya mempertahankan jati diri bangsa Indonesia ini perlu dilakukan agar rakyat
bangsa Indonesia terutama generasi muda yang lebih rentang terpengaruh budaya
asing di era kemajuan jaman dan teknologi industri ini.
Dengan cara mematuhi semua kaidah dan aturan-aturan berbahasa indosnesia yang
baik dan benar, bangga berbahasa Indonesia, serta disiplin untuk terus
menggunakan Bahasa Indonesia untuk berkomunkasi.
Upaya dalam menghadapi tantangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi merupakan bentuk usaha
yang akan diterapkan demi menunjang perkembangan Ilmu Pengetahuan manusia. Upaya ini
dilakukan demi memudahkan manusia dalam mengikuti perkembangan zaman dengan adanya
teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah melahirkan berbagai bentuk upaya
dari berbagai kalangan sehingga melahirkan teknologi informasi yang dikelola secara otomatis
serta memudahkan pembelajar. Pada awal abad 20 perpaduan antara ilmu pengetahuan dan
teknologi semakin memudahkan para penggunanya. Sampai saat ini proses implementasi tersebut
semakin berkembang pesat. Peralatan- peralatan penunjang juga semakin berkembang dengan
terciptanya teknologi baru dalam upaya meningkatkan ilmu pengetahuan yang semakin hari
semakin berkembang. Peralatan penunjang seperti Komputer, Gaway,
Laptop, Infocus dan Internet menyebabkan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
digital tanpa batas.
Teknologi informasi tersebut saat ini menjadi dasar dalam kehidupan manusia. Implementasi
teknologi dalam pembelajaran dapat menunjang perkembangan ilmu pengetahuan. Dengan
mengimplementasikan teknlonogi diharapkan pengguna dapat melakukan aktivitas pembelajaran
secara efisien dan efektif. Berbagai aplikasi digital mulai banyak terlahir karena diharapkan
menunjang perkembangan ilmu pengetahuan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Pembelajaran virtual merupakan bentuk berkembangnya ilmu pengetahuan yang sangat pesat
melalui teknologi digital
D. Bagaimana strategi guru dalam menghadapi era revolusi industry 4.0
Di tengah terjadinya revolusi industri 4.0, terdapat 9 teknologi yang menjadi pilar
utama dalam pengembangan setiap industri yang ada menjadi siap digital, sebagai
berikut.
Salah satu contoh produk dari teknologi IoT ini adalah jarvis yang dapat mematikan
lampu ketika sudah pagi hari. Selain itu beberapa aplikasi lain yang memanfaatkan
IoT adalah Gowes yang menggunakan IoT untuk bike sharing, eFishery yang
menggunakan IoT untuk memberi pakan ikan secara otomatis, Qlue yang
menggunakan IoT untuk smart city, serta Hara yang menggunakan IoT untuk pangan
serta pertanian.
2. Big Data
Teknologi yang kedua dalam pengembangan yang terjadi di revolusi industri
4.0 adalah Big Data. Big Data merupakan istilah yang digunakan untuk
menggambarkan volume data dalam jumlah yang besar, baik data yang terstruktur
maupun tidak terstruktur.
Big Data sendiri telah digunakan pada banyak bisnis dan dapat membantu sebuah
perusahaan menentukan arah bisnisnya. Berikut beberapa penyedia layanan yang
termasuk ke dalam penggunaan teknologi Big Data di
Indonesia, sebagai berikut.
o Sonar Platform
o Paques Platform
o Warung Data
o Dattabot
3. Augmented Reality
Teknologi yang ketiga dalam pengembangan yang terjadi di revolusi industri
4.0 adalah Augmented Reality atau yang dikenal dengan AR.
Fungsi utama dari adanya Artificial Intelligence adalah kemampuannya yang dapat
digunakan untuk mempelajari data yang diterima secara berkesinambungan. Dengan
semakin banyaknya data yang diterima maupun dianalisis, maka akan semakin baik
pula dalam melakukan sebuah prediks
6. Additive Manufacturing
Teknologi yang keenam dalam pengembangan yang terjadi di revolusi industri 4.0
adalah Additive Manufacturing yang merupakan sebuah terobosan baru yang ada di
bidang industri manufaktur dan sering dikenal menggunakan printer 3D.
Dengan kemajuan era teknologi saat ini dan berkembangnya era digital saat ini,
gambar atau desain digital yang telah dibuat dapat dijadikan sebagai barang nyata
dengan ukuran maupun bentuk yang dapat disesuaikan seperti halnya yang dapat
Grameds baca pada buku Revolusi Industri 4.0 dibawah ini.
7. Simulation
Teknologi yang ketujuh dalam pengembangan yang terjadi di revolusi industri
4.0 adalah Simulation yang merupakan bentuk perwakilan dari operasi waktu ke
waktu. Simulasi seringkali digunakan untuk berbagai konteks, seperti dalam simulasi
teknologi yang digunakan untuk optimalisasi kinerja, teknik keselamatan, pengujian,
serta pelatihan.
8. System Integration
Teknologi yang kedelapan dalam pengembangan yang terjadi di revolusi industri 4.0
adalah system integration atau sistem integrasi yang merupakan sebuah rangkaian
penghubung antara beberapa sistem baik secara fisik maupun fungsional. SIstem
tersebut juga yang akan menggabungkan antara
komponen sub sistem yang ada dalam satu sistem sehingga dapat menjamin
setiap fungsi yang ada dapat bekerja dengan baik sebagai satu kesatuan dari sistem
yang ada.
9. Cloud computing
Teknologi yang kesembilan dalam pengembangan yang terjadi di revolusi industri 4.0
adalah cloud computing yang merupakan sebuah teknologi yang menjadikan internet
saat ini sebagai pusat pengelolaan data maupun aplikasi. Dengan adanya cloud
computing ini, para pengguna komputer diberikan hak akses untuk dapat masuk ke
dalam server virtual yang dapat digunakan sebagai konfigurasi server melalui internet.
Terdapat tiga jenis model layanan
dari cloud computing atau komputasi awan ini sendiri, yang terdiri sebagai berikut.
PENUT
UP
KESIMPULAN
Jadi kesimpulan dari materi kami ini bahwa revolusi industry itu tidak selamanya
membawa dampak negative bagi kehidupan tetapi ada juga dampak positip bagi
kehidupan kita dimana dengan kemajuan teknologi kita dapat lebih mudah dalam
melakukan segala hal
SARAN
Kami sangat berterimakasih pada pembaca yang telah membaca makalah kami apabila
bersedia memberikan kritik dan saran terhadap makalah ini, sehingga kami dapat
berbenah diri dan kita semua dapat mengambil pelajaran dari hal tersebut sehingga
dikemudian hari kita dapat bersama-sama menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Farid. 2019. “Fenomena Digital Era Revolusi Industri 4.0”. Jurnal Dimensi DKV Seni
Rupa dan Desain, Volume 4, Nomor 1 (hlm. 47-58).
Harahap, Nova Jayanti. 2019. “Mahasiswa dan Revolusi Industri 4.0”. Jurnal Ecobisma, Vol 6, No.
1 (hlm. 70-78).
Lianawati W.S. 2019. Menyelami Keindahan Sastra Indonesia. Jakarta: Penerbit Bhuana Ilmu
Populer.
Nurhadi, Zikri Fachrul. 2017. “Model Komunikasi Sosial Remaja Melalui Media Twitter”. Jurnal
ASPIKOM, Volume 3, Nomor 3 (hlm. 539-549).
MAKALAH BINDO
DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
KELAS B
SALSABILA HASYIM (A 401 22 048)
KARISMAH NADIA AMELIA (A 401 22 049)
AWALUDIN YAISA (A 401 22 052)
NI WAYAN SERLI (A 401 22 066)
EKA SARTIKA (A 401 22 074)
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena berkat dan Rahmat-Nya lah
kami dapat menyelesaikan penulisan yang berjudul”Tahap tahap menyimak efektif dan kendala
dalam menyimak efekif”.Makalah dapat di selesaikan dengan tidak lepas dari bantuan dan
dukungan berbagai pihak, baik bantuan berupa tenaga, pikiran, semangat dan sebagainya.kami
menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, akan tetapi penulis
berharap semoga apa yang tertulis dalam makalah ini bermanfaat bagi mereka yang memerlukan
dengan harapan semoga dapat bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. mengetahui tahap-tahap menyimak efektif
2. Mengetahui kendala-kendala dalam menyimak efektif
BAB II
PEMBAHASAN
1. Isolasi
Pada tahap ini sang penyimak mencatat aspek-aspek individual kata lisan dan memisah-
memisahkan atau mengisolasikan bunyi-bunyi, ide-ide, fakta-fakta, organisasi-organisasi khusus,
begitu pula stimulus-stimulus lainnya.
2. Identifikasi
Sekali stimulus tertentu telah dapat dikenal maka suatu makna, atau identifikasi pun diberikan
kepada setiap butir yang berdikari itu.
3. Integrasi
Kita mengintegrasikan atau menyatupadukan apa yang kita dengar informasi lain yang telah kita
simpan dan rekam dalam otak kita. Oleh karena itulah maka pengetahuan umum sangat penting
dalam tahap ini. Karena kalau proses menyimak berlangsung, kita harus terlebih dahulu harus
mempunyai beberapa latar belakang atau pemahaman mengenai bidang pokok pesan tertentu.
Kalau kita tidak memiliki bahan penunjang yang dapat dipergunakan untuk mengintegrasikan
informasi yang baru itu, maka jelas kegiatan menyimak itu akan menemui kesulitan atau
kendala.
4. Inspeksi
Pada tahap ini, informasi baru yang telah kita terima dikontraskan dan dibandingkan dengan
segala informasi yang telah kita miliki mengenai hal tersebut. Proses ini akan menjadi paling
mudah berlangsung kalau informasi baru justru menunjang prasangka atau atau prakonsepsi kita.
Akan tetapi, kalau informasi baru itu bertentangan dengan ide-ide kita sebelumnya mengenai
sesuatu, maka kita harus mencari serta memilih hal-hal mana dari informasi itu yang lebih
mendekati kebenaran.
5. Interprestasi
Pada tahap ini, kita secara aktif mengevaluasi apa-apa yang kita dengar dan menelusuri dari
mana datangnya semua itu. Kita pun mulailah menolak dan menyetujui, mengakui dan
mempertimbangkan informasi tersebut berikut sumber-sumbernya.
Ada berbagai kondisi internal yang justru menghalangi kita menjadi penyimak efektif. Kondisi-
kondisi itu antara lain :
1. Keegosentrisan. Sifat mementingkan diri sendiri yang memusatkan sesuatu pada diri
sendiri.
2. Keengganan ikut terlibat. Keengganan menanggung resiko jelas menghalangi kegiatan
menyimak. Keterlibatan diri adalah salah satu diantaranya. Ada beberapa alasan orang enggan
terlibat, yaitu:
a) Keterlibatan memancing reaksi yang spontan.
b) Kesan pribadi mungkin saja terancam atau memalukan.
c) Kebebasan ikut terlibat mengandung pula kebebasan untuk menemui kegagalan.
d) Keterlibatan jelas menuntut daya tahan dan tenaga.
3. Ketakutan akan perubahan.
4. Keinginan menghindari pertanyaan.
5. Puas terhadap penampilan eksternal.
6. Pertimbangan yang prematur.
7. Kebingungan semantik.
Demikian telah kita kemukakan beberapa kendala yang menghambat bagi orang yang ingin
menyimak
efektif.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menyimak adalah suatu rentetan proses, mulai dari proses mengidentifikasi bunyi,menyusun
penafsiran, memanfaatkan hasil penafsiran, dan proses penyimpanan, serta proses menghubung-
hubungkan hasil penafsiran itu dengan keseluruhan pengetahuan dan pengalaman. Menyimak
adalah suatu aktivitas yang mencakup kegiatan mendengar dan bunyi bahasa, mengidentifikasi,
menginterpretasi, menilai dan merealisasi atas maknayang terkandung dalam bahan simakan.
Jadi menyimak sangatlah penting bagi para pelajar, menyimak bertujuan untuk menangkap,
memahami pesan, ide serta gagasan yangterdapat pada materi atau bahasa simakan.
Setiap manusia melakukan suatu hal tidak pernah terlepas dari hambatan-hambatanuntuk menuju
tahap kesuksesan. Sama halnya dengan kegiatan menyimak. Saat kita inginmencapai tahapan
menyimak makna isi ujaran pembicara, adakalanya terjadi problematika,hambatan, atau kendala-
kendala dalam menyimak.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/431961719/Makalah-Kendala-Perilaku-Dan-Kebiasaan-
Menyimak
http://pujanggabelitung.blogspot.com/2016/12/proses-tahap-tujuan-menyimak-dan-hal.html?m=1
http://edisusilo09071991.blogspot.com/2015/02/aneka-kendala-menyimak-efektif.html?m=1
MAKALAH
BAHASA INDONESIA
“PROSEDUR MEMBACA KRITIS DAN TEHNIK MEMBACA
KRITIS”
Disusun Oleh:
Kelompok 4
IDA AYU PUTU PUJA DEVIYANTI A40122077
RISKA FARADILA A40122070
SUCY SAFITRI A40122043
NURUL IZARA A40122050
ANDRIYANI PRAMESTI PUTRI A40122056
1
1.2 Rumusan masalah
1. pakah membaca kritis itu?
2. erapa banyak ragam dari membaca kritis?
3. berikanlah contoh bacaan kritis!
1.3 Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui apa yang dimaksud
dengan membaca kritis, serta untuk mengetahui cara atau karakteristik membaca
kritis. Mendalami isi bacaan berdasarkan penilaian yang rasional lewat
keterlibatan yang lebih mendalam dengan pikiran penulis yang merupakan
analisis yang dapat diandalkan.
1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah membaca kritis yaitu:
1. Dapat mengetahui apa yang di maksud dengan membaca kritis.
2. Tehnik membaca kritis.
3. Mengetahui karakteristik dalam membaca kritis
4. Dapat menganalisis wacana Ketika membacanya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Membaca Kritis
Membaca tidak hanya menerima pasif dari penulis seperti kalau kita mener
ima bingkisan, tetapi aktif seperti kalau kita menangkap bola. Menangkap bola sa
ma artinya dengan melempar bola. Keduanya aktif. Bolanya yang pasif. Membaca
secara kritis adalah
cara membaca dengan melihat motif penulis dan menilainya. Pembaca tidak seked
ar menyerap apa yang ada, tetapi ia bersama-sama penulis berpikir tentang
masalah yang dibahas. Membaca secara kritis berarti kita harus mampu membaca
secara analisis dan dengan penilaian.
Jika kita membaca, harus ada tiga kegiatan ini: berpikir, menilai, dan
membuat batasan- batasan. Kesemuanya itu perlu dilakukan dengan serentak.
Membaca kritis adalah membaca yang bertujuan untuk mengetahui fakta-
fakta yang
terdapatdalam bacaan kemudian memberikan penilaian terhadap fakta itu. Pembac
a tidak hanya sekedar menyerap masalah yang ada, tetapi ia bersama-sama penulis
berpikir tentang masalah yang dibahas. Membaca kritis berarti harus membaca
secara analisis dan dengan penilaian.
3
Pertanyaan-pertanyaan biasanya akan muncul Ketika kita melakukan survei.
Jika tidak terdapat pertanyaan usakan untuk mencari apa yang tidak kita
mengerti minimal ada terdapat sebuah kata yang asing yang kita tidak
mengerti maknanya.
7. Membaca teliti
Membaca disini adalah sebagai metode untuk mencari jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan yang muncul dari survei bacaan.
8. Lakukan evakuasi.
Merupakan Langkah dimana ada pertanyaan yang muncul apakah kita sudah
menguasai bahan? Jika belum, cobalah cari apa yang belum kita pahami dan
temukan jawabannya.
9. Tinjau ulang
Cara ini adalah cara terakhir didalam membaca kritis. Cobalah dulu untuk
menutup buku, lalu pikirkan apa yang sudah kita dapatkan dari bacaan
tersebut. Tuliskan hasil pikiran kita tersebut dalam selembar kertas, dan
bandingkan tinjauan kita denga napa yang terdapat dalam buku bacaan.
4
2.4 metode membaca kritis
1. membaca dengan berpikir
Kita sebagai pembaca hendaknya memikirkan fakta-fakta yang terdapat
dalam bacaan. Pembaca memikirkan maksud dan tujuan penulis
mengemukaan fakta-fakta tersebut.
Tujuan pembaca dengan cara berpikir ini supaya pembaca dapat
menentukan Batasan-batasan dari persoalan-persoalan atau fakta-fakta
yang dikemukaan oleh pengarang.
2. membaca dengan menganalisis
Analisis merupakan ujung tombak membaca kritis. Dengan menganalisis
pembaca dapat mengetahui apakah gagasan atau fakta-fakta yang
dikemukaan penulis sesuai dengan detail-detail yang diberikan atau tidak.
Setelah itu pembaca dapat memisahkan mana detail yang penting, mana
detail yang cocok, dan yang tidak cocok.
4. Membaca dengan penilaian
Penilaian ini menilai apakah fakta atau pernyataan tersebut sesuai dengan
gagasan pokok yang dikemukaan.
Fakta yang sudah ditentukan dihubungkan satu dengan yang lainnya atau
mungkin pembaca menemukan dua atau lebih fakta yang seharusnya
dipandang sebagai fakta yang terpisah. Akhirnya pembaca menentukan
penilaian terhadap fakta-fakta yang disajikan oleh penulis.
2.5 Ragam Membaca Kritis
Ada berbagai ragam membaca kritis bergantung pada jenis informasi seper
ti apa yang kita inginkan.
1. Membaca cepat/sekilas untuk membaca topik
Kadang-kadang kita membaca bukan untuk mencari informasi yang rinci. kita
hanya ingin mengetahui secara umum apa yang dibicarakan dalam
tulisan yang kita baca. Dalam
hal ini, kita perlu memfokuskan perhatian pada bagian
bagian tertentu. kita bisa membaca tulisan dengan cepat/secara sekilas dari
awal sampai akhir. Dari kegiatan membaca cepat ini kita mendapat ide
tentang topik tulisan yang kita baca.
2. Membaca cepat untuk informasi khusus
Membaca cepat juga bisa dilakukan kalau kita menginginkan informasi khusus
dari sebuah tulisan. Perhatian kita hanya tertuju pada bagian-bagian yang
kita inginkan. Bagian- bagian yang mengandung informasi yang
tidak kita tidak inginkan tidak mendapat perhatian kita.
3. Membaca teliti untuk informasi rinci
Kita mungkin juga ingin mendapatkan informasi rinci tentang suatu hal. Dalam
hal ini, kegiatan membaca difokuskan pada bagian yang mengandung
informasi yang kita ketahui secara rinci. Begitu kita sampai pada bagian
tersebut, kita membacanya dengan teliti sampai kita benar-benar memahami
informasi yang kita dapatkan. Bagian-bagian lain yang tidak kita perlukan
tidak perlu dibaca lebih lanjut.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Membaca merupakan suatu Tindakan yang sangat menunjang
kegiatan menulis.
2. Dengan banyak membaca, kita akan menemukan banyak informasi
serta pengetahuan yang dapat dijadikan modal untuk menjadi prnulis.
3. Kegiatan membaca dapat memberikan gagasan kepada kita yang
berguna untuk tulisan kita.
3.2 Saran
Membaca telaah isi merupakan suatu kegiatan membaca yang harus
dikembangkan dan dibiasakan dalam proses belajar, maupun
proses mengkaji isi bacaan. Oleh sebab itu peningkatan minat
membaca teliti harus ditumbuhkan sejak dari usia dini agar bisa
mencapai tujuan yang diinginkan kelak.
6
DAFTAR PUSTAKA
Tim pengajar. 2010. Pengembangan kepribadian Bahasa Indonesia, Makasar:
Universitas Negeri Makasar.
www.Google.com diakses pada tanggal 2 April 2011
7
MAKALAH
MEKANISME SISTEMATIKA PENYUSUAN LAPORAN PENELITIAN
2. Wahyuni_A40122047
Penulis
I.3 Tujuan
1. Sebagai syarat mengikuti mata kuliah Bahasa Indonesia
2. Supaya kita dapat mengetahui dan memamahi tentang bagaimana cara
pembuatan laporanpenelitian
3. Mencoba untuk mengurangi permasalahan yang relevan dengan penelitian
4. Menyebarluaskan konsep, fakta, dan teori terkhusus untuk penelitian
I.3 Manfaat
1. Mempertajam analisis peneliti
Judul yang baik harus dapat menggambarkan maksud dari penelitian.Judul harus
dibuat sesingkat-singkatnya tapi jelas.Sebagian peneliti menganjurkan judul paling
banyak terdiri dari 12 kata. Judul yang baik bercirikan sebagai berikut:
a. secara ringkas mencirikan subjek;
Kata pengantar berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu
dalam pelaksanaan penelitian maupun dalam penulisan laporan penelitian. Pada kata
pengantar boleh juga disampaikan kenapa laporan tersebut ditulis dan apa hasil yang telah
dicapai.
5. Halaman Daftar Isi
Daftar isi dimaksudkan untuk memberi gambaran atau format isi laporan
penelitian.Daftar isi dalam suatu laporan penelitian memberikan kemudahan kepada para
pembaca dalam mengenali bagian-bagian tulisan dan melihat hubungan bagian yang satu
dengan yang lainnya. Setiap bab dan sub bab diberi judul dan nomor halamam yang
bersangkutan. Daftar isi menyajikan Bab-bab, Pasal-pasal (Subbab), dan ayat-ayat (Sub
Subbab) yang ada dalam laporan penelitian.
6. Halaman Daftar Tabel
Jika dalam laporan penelitian terdapat banyak tabel, maka perlu dibuatkan Daftar
Tabel.Dalam Daftar Tabel ditulis nomor tabel, judul tabel, dan halaman tabel di mana
tabel itu diletakkan.Ingat tidak semua laporan penelitian harus pakai Daftar
Tabel.Biasanya yang pakai Daftar Tabel adalah laporan penelitian yang mempunyai tabel
lebih dari 5 buah tabel.
7. Halaman Daftar Gambar
Jika dalam laporan penelitian terdapat banyak gambar yang disajikan, maka perlu
dibuat juga Daftar Gambarnya. Penulisannya sama dengan Daftar Tabel.
8. Halaman Daftar Lampiran
Daftar Lampiran tidak harus ada pada setiap laporan penelitian. Daftar Lampiran
dibuat jika terdapat banyak lampiran (sama halnya dengan Daftar Gambar). Teknik
penulisan tentang pendahuluan, tinjauan pustaka, dan metode penelitian sama dengan
yang dilakukan pada pembuatan proposal penelitian.
9. Keadaan Umum Daerah Penelitian
Dalam penelitian survei sering orang menulis keadaan umum daerah penelitian
seperti; topogra, penduduk, mata pencaharian, dan bahkan kelembagaan di daerah
penelitian. Untuk penelitian yang bukan bersifat survai ini tidak perlu dikemukakan
dalam laporan penelitian.
10. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bagian ini merupakan bagian penting dalam laporan penelitian. Laporkan apa
yang telah diperoleh. Bagaimana kaitan penemuan-penemuan tersebut dengan penemuan
atau pendapat peneliti lain dalam literatur. Di dalam bagian ini diuraikan pula bagaimana
implikasi penemuan-penemuan tersebut, dan saran-saran penelitian berikutnya ataupun
untuk pemakaian secara praktis. Hasil penelitian dan pembahasan, cirinya: (a) Memuat
tentang data yang telah diolah dan siap untuk dianalisis, (b) Pembahasan ditekankan
kepada interpretasi data dan hasil pengujian hipotesis, karena itu dalam pembahasan
diperlukan pemahaman tentang teori yang digunakan untuk menginterpretasikan data.
11. Kesimpulan
Saran adalah bentuk rekomendasi yang diajukan kepada pihak lain untuk
mengambil suatu kebijaksanaan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Apabila
penelitian masih bersifat tahap awal maka rekomendasi juga diperlukan untuk penelitian
lebih lanjut dengan data yang lebih lengkap.
13. Daftar Pustaka
Dalam daftar pustaka berisi semua rujukan yang dipakai dalam penulisan karya
ilmiah baik yang dikutip langsung maupun tidak langsung.Untuk penulisan rujukan
tersebut diikuti dengan tatacara yang telah disusun.
14. Lampiran
Berisi data/informasi yang mendukung penelitian, dimana lampiran ini tidak perlu
ditampilkan dalam bab laporan hasil penelitian. Seperti; hasil pengolahan data, tabel yang
bersifat baku, surat dalam bentuk rekomendasi dan lain sebagainya. Jika data yang
disajikan dalam laporan penelitian terlalu panjang atau melebihi satu halamam sebaiknya
data tersebut dijadikan sebagai lampiran.Hal tersebut bertujuan untuk keindahan dan seni
laporan sebuah penelitian.
BAB III
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
Penelitian adalah pengamatan yang mempunyai tujuan untuk mencari jawaban
permasalahan atau proses penemuan.Penulisan laporan penelitian sederhana pada
umumnya dibagi menjadi tiga bagian yaitu pendahuluan,bagian inti dan bagian
akhir.Bagian pendahuluan terdiri atas halaman judul,kata pengantar,daftar isi,dan
tabel.Bagian inti terdiri atas pendahuluan,penalahan keperpustakaan,metode
penelitian,pelaksanaan penelitian,serta hasil penelitian dan pembahasan.Sementara itu
bagian akhir terdiri atas daftar pustaka,lampiran.Terdapat dua hal penting yang perlu
ditaati dalam penulisan laporan yaitu tata tulisan laporan dan substasi laporan penelitian.
III.2 SARAN
Sebagai mahasiswa yang nantinya akan menyusun tugas akhir berupa laporan
penelitian,hendaknya mampu untuk mengetahui dan memahami secara jelas sistematika
serta cara penyusunan laporan penelitian tersebut.Hal ini b laporan bertujuan agar dapat
menghasilkan sebuah laporan penelitian yang berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
prof.Dr. almasdi syahza,SE.,MP. 2001. Metodologi penelitian