Anda di halaman 1dari 1

Tujuh tahun yang lalu, ketika saya masuk SMP dan akhirnya tinggal di pesantren, saya mulai

menghafal Al-Quran. Awalnya saya mengira menghafal adalah kegiatan yang mudah dan
menyenangkan, namun ternyata tidak semudah apa yang saya pikiran, semakin hari saya merasa
waktu semakin lama dan semakin sulit, hanya sekedar motivasi agar aku terus maju dan
menyelesaikan apa yang sudah aku mulai. Tantangan hafalan pertama saya terjadi ketika saya
mulai menghafal Juz 30, Hafalan saya susah sekali masuk, saya banyak menangis, dan mulai
pesimis ketika melihat teman-teman yang lain mudah menyelesaikan Juz 30 karena mereka
menghafal sejak SD, berbeda dengan saya yang hafal setelah masuk SMP, Beruntungnya saya
mempunyai Ustadzah yang sangat baik yang selalu memotivasi dan menyemangati saya untuk
menghafal Al-Quran, Saya selalu berusaha berdoa berdampingan dalam pertarungan. Seiring
berjalannya waktu, saya mulai memahami apa arti kesabaran ketika menghafal Al-Quran, dan
meskipun menghafalnya membutuhkan waktu yang lama, keluhan dan tangisan itu mereda dan
perlahan memudar. Alhamdulillah, saya berhasil menyelesaikan Juz 30 sekaligus air mata haru
dan syukur jelas mencerminkan kesulitan saya dalam menghafal Al-Quran.

Anda mungkin juga menyukai