Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TEORI PANDANGAN ADLERIAN


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Teori Teori Konseling
Dosen Pengampu : Ahmad Yusuf S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh :
Kelompok 3
HUSMANIKA 922862010020
RUSNI 922862010021
RINI 922862010022
NURLINDASARI 922862010023
ANNISA YUSUF 922862010026
SAHRUL 922862010027
INDAH PERMATASARI 922862010028
AZADIYAH NUR FASIHAN 922862010029
RIFQHATUL MUKARRAMAH KHAERUNNISA 922862010030

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


STKIP ANDI MATAPPA
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Panyayang, Penulis Panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada Penulis, sehingga Penulis

dapat menyelesaikan Makalah Pandangan Adlerin Teori Konseling.

Makalah Teori teori konseling ini dibuat, dalam rangka memperdalam

pemahaman tentang Karakteristik dalam mengenal setiap individu dalam Menentukan

karir mereka di masa depan, Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak

Ahmad Yusuf S.Pd., M.Pd selaku dosen pengampuh pada mata kuliah Teori Teori

Konseling yang telah membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah

ini. Dan harapan Penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca.

Terlepas dari semua itu, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada

kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu

dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar

Penulis dapat memperbaiki makalah ini.

Pangkep, 17 November 2023

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................i

Daftar Isi.....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................iii

A. Latar Belakang...............................................................................................iii

B. Rumusan Masalah..........................................................................................iv

C. Tujuan.............................................................................................................iv

D. Manfaat..........................................................................................................v

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................1

A. Latar Belakang Individual Adlerian...............................................................1

B. pandangan terhadap hakikat manusia.............................................................2

C. perkembangan kepribadian.............................................................................5

D. tujuan konseling.............................................................................................5

E. kondisi perubahan...........................................................................................6

F. Mekanisme Perubahan....................................................................................7

BAB III PENUTUP..................................................................................................9

A. Kesimpulan....................................................................................................9

B. Saran...............................................................................................................9

Daftar Pustaka.....................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kepribadian manusia menjadi kesatuan melalui pengembangan suatu tujuan
hidup. Pikiran, perasaan, kepercayaan, keyakinan, sikap, karakter, dan tindakan
seseorang adalah ungkapan dari keunikan dirinya, dan semua penyesuaian adalah
rencana kehidupan yang memungkinkan suatu gerakan menuju tujuan hidup yang
dipilih sendiri. Keterkaitan pandangan holistik terhadap kepribadian ini adalah
bahwa klien merupakan bagian integral dari sistem sosial.

Menurut Adler, kepribadian seseorang selalu sadar dan bergerak. Tiap pribadi
pasti memiliki keunikan yang berbeda sesuai gaya hidupnya. Adler menjelaskan
bahwa manusia lahir dengan tubuh lemah tak berdaya yang menimbulkan
perasaan inferiorita dan ketergantungan pada orang lain. Ia menjelaskan bahwa
arah kepribadian seseorang terbentuk lewat perjuangannya menjadi superior dan
sukses.
Alfred Adler dilahirkan pada 7 Februari 1870 di pinggiran kota Wina dan wafat
pada 28 Mei 1937 di Skotlandia. Adler tumbuh dan berkembang dalam keadaan
menderita rakhitis dan pneumonia. Penyakit tersebut membuatnya lemah, tidak
bisa berjalan bahkan hampir meninggal. Keadaan inilah yang menjadi motivasi
utama Adler untuk menjadi seorang dokter. Pada tahun 1895, Adler menerima
gelar dokter dari Universitas Wina dan beberapa tahun kemudian beralih ke dunia
psikiatri.
Kepribadian manusia menjadi kesatuan melalui pengembangan suatu tujuan
hidup. Pikiran, perasaan, kepercayaan, keyakinan, sikap, karakter, dan tindakan
seseorang adalah ungkapan dari keunikan dirinya, dan semua penyesuaian adalah
rencana kehidupan yang memungkinkan suatu gerakan menuju tujuan hidup yang

iii
dipilih sendiri. Keterkaitan pandangan holistik terhadap kepribadian ini adalah
bahwa klien merupakan bagian integral dari sistem sosial.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang disusun sebagai berikut :

1. Bagaimana pandangan teori Adlerian?

2.Bagaimana pandangan terhadap hakikat manusia?

3. Bagaimana perkembangan kepribadian?

4. Bagaiaman tujuan konseling Menurut pandangan Albert?

5. Bagaimana kondisi dan mekanisme perubahan?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu :

1. Untuk mengetahui pandangan teori Albert

2. Untuk mengetahui pandangan terhadap hakikat manusia

3. Untuk mengetahui perkembangan kepribadian

4. Untuk mengetahui tujuan konseling Menurut pandangan Albert

5. Untuk Memahami kondisi dan mekanisme perubahan

D. Manfaat

Melalui makalah ini, pembaca dapat menambah wawasan tentang Teori


pandangan Albert dalam mengidentifikasi karakter kepribaian setiap individu daam
menentukan karir di masa depan .

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Individual Adlerian


Alfred Adler dilahirkan pada 7 Februari 1870 di pinggiran kota Wina dan
wafat pada 28 Mei 1937 di Skotlandia. Adler tumbuh dan berkembang dalam
keadaan menderita rakhitis dan pneumonia. Penyakit tersebut membuatnya lemah,
tidak bisa berjalan bahkan hampir meninggal. Keadaan inilah yang menjadi
motivasi utama Adler untuk menjadi seorang dokter. Pada tahun 1895, Adler
menerima gelar dokter dari Universitas Wina dan beberapa tahun kemudian
beralih ke dunia psikiatri.
Dari perspektif Adlerian, perilaku manusia tidak ditentukan semata-mata oleh
faktor keturunan dan lingkungan. Adler menegaskan bahwa genetika dan
keturunan tidak sepenting apa yang kita pilih untuk lakukan dengan kemampuan
dan keterbatasan yang kita miliki. Meskipun Adlerians menolak pendirian
deterministik Freud, mereka tidak pergi ke ekstrim lain dan mempertahankan
bahwa individu dapat menjadi apa pun yang mereka inginkan. Adlerians
menyadari bahwa kondisi biologis dan lingkungan membatasi kemampuan kita
untuk memilih dan menciptakan. Adlerians menempatkan fokus pada mendidik
kembali individu dan membentuk kembali masyarakat. Adler adalah cikal bakal
pendekatan subyektif terhadap psikologi yang berfokus pada faktor penentu
perilaku internal seperti nilai, kepercayaan, sikap, tujuan, minat, dan persepsi
individu tentang realitas. Dia adalah pelopor pendekatan yang holistik, sosial,
berorientasi pada tujuan, sistemik, dan humanistik. Adler juga merupakan terapis
sistemik pertama, karena ia berpendapat bahwa sangat penting untuk memahami
orang-orang dalam sistem di mana mereka hidup
Pada tahun 1902 Adler bertemu dengan Freud dan menjadi anggota dari Wina
Psychoanalytic Society selama sembilan tahun ke depannya lalu menjabat sebagai

1
Presiden pada tahun 1910. Adler menulis tentang Organ Inferiority, karangan
yang menyebabkan putus hubungannya dengan Freud, teori tentang adanya
inferiority karena sifat manusia yang ingin mengatasi kekurangan fisiknya, bahwa
setiap manusia pada dasarnya memiliki kelemahan organis dan inferioritas hadir
dalam diri setiap manusia. Dengan kelemahan inilah manusia melakukan
kompensasi yaitu menutupi kelemahannya.
Pada tahun 1935, setelah mengunjungi banyak negara, Adler menetap di New
York City, di mana ia menjadi Profesor Psikologi Medis yang sekarang dikenal
dengan Medical Downstate Center, Universitas Negeri dari New York. la terus
bepergian ke luar negeri untuk kuliah, berkonsultasi, dan memberikan
demonstrasi klinis dan di salah satu perjalanan itu, ia pingsan dan meninggal
dunia karena serangan jantung.

B. Pandangan Terhadap Hakikat Manusia


Adler berpendapat bahwa manusia pertama-tama dimotivasikan oleh
dorongan-dorongan social. Menurut adler manusia pada dasarnya adalah mahluk
social. la percaya bahwa sejak lahir manusia telah dikaruniai dengan kesadaran
bersosial dan hanya keterpaksaan (kompensasi) yang membuatnya bertanggung
jawab kepada manusia lain untuk dapat mencapai kesejahteraan yang baik bagi
dirinya dan orang lain. Mereka menghubungkan dirinya dengan orang lain,
mengikuti kegiatan-kegiatan kerja sama social, menempatkan kesejahteraan social
diatas kepentingan diri sendiri dan mengembangkan gaya hidup dimana.
mengutamakan orientasi social. Pada akhirnya Adler meyakinkan bahwa manusia
adalah mahluk yang menyimpan interest social yang sangat dalam.
Menurut Adler manusia dilahirkan dalam keadaan tubuh yang lemah. Kondisi
ketidak berdayaan ini menimbulkan perasaan inferior (merasa lemah atau tidak
mampu) dan ketergantungan kepada orang lain. Manusia menurut Adler
merupakan mahluk yang saling tergantung secara social. Syarat utama keseharan

2
jiwa sesoeroang adalah perasaan bersatu dengan orang lain yang ada sejak
manusia di lahirkan.
Berdasarkan pradigma tersebut kemudian Adler mengembangkan teorinya
secara ringkas disajikan sebagai berikut:
1. Individualitas sebagai pokok perosalan
pemilihan nama Individual Psychology Adler memiliki harapan yaitu
agar dapat menekankan keyakinan bahwa setiap orang itu unik dan tidak dapat
dipecah (Alwisol, 2005: 90). Psikologi Individual menekankan kesatuan
kepribadian. Menurut Adler, setiap orang adalah suatu konfigurasi motif-
motif, sifat-sifat, serta nilai-nilai yang khas, dan perilakunya menunjukan
corak khas gaya kehidupannya yang bersifat individual, yang diarahkan pada
tujuan tertentu.
2. Kesadaran dan Ketidak Sadaran
Pikiran sadar menurut Adler adalah apa saja yang dipahami dan
diterima individu serta dapat membantu sebuah perjuangan yang nantinya
akan mencapai keberhasilan. Adler memandang unitas (kesatuan) kepribadian
juga terjadi antara kesadaran dan ketidak sadaran (Alwisol, 2005: 92) menurut
Adler, tingkah laku tidak sadara adalah bagian dari tujuan final yang belum
terformulasi dan belum terpahami secara jelas.
3. Dua Dorongan Pokok
Setiap individu memiliki dua dorongan pokok yang mendorong serta
melatar belakangi segala perilakunya, yaitu:
a) Dorongan Kemasyarakatan, yaitu hal yang mendorong manusia bertindak
untuk kepentingan orang lain;

b) Dorongan Keakuan, yaitu hal yang mendorong manusia bertindak untuk


kepentingan diri sendiri.
4. Perjuangan ke Arah Superior

3
Individu memulai hidupnya dengan kelemahan fisik yang menimbulkan
perasaan inferior. Perasan ini yang kemudian akan menjadi pendorong agar
dirinya bisa sukses dan tidak menyerah pada inferioritasnya. Adler
berpendapat bahwa manusia memulai hidup dengan dasar kekuatan
perjuangan yang diaktifkan oleh kelemahan fisik neonatal (Alwisol 2005: 95).
5. Gaya Hidup (Style of Life)
menurut Adler setiap orang memiliki tujuan, merasa inferior, berjuang
menjadi superior. Namun setiap orang berusaha mewujudkan keinginan
tersebut dengan gaya hidup yang berbeda-beda. Adler menyatakan bahwa
gaya hidup adalah cara unik dari setiap orang dalam berjuang untuk mencapai
tujuan khusus yang telah ditentukan oleh yang bersangkutan dalam kehidupan
tertentu dimana ia berada (Alwisol, 2005).
6. Minat Sosial (Social Interest)
Minat social adalah bagian dari hakikat manusia dalam besaran yang
berbeda muncul pada tingkah laku setiap orang. Minat social membuat
individu mamp berjuang mengejar superioritas dengan cara yang sehat dan
tidak tersesat ke salah suai. Semua kegagalan neurotic, psikotik, criminal,
pemabuk, anak bermasalah, dll. Menurut Adler hal itu terjadi karena penderita
kurang memiliki minat social.
7. Kekuatan Kreatif Self Self Creative)
Menurut Adler, Self kreatif ini bersifat padu, konsisten, dan berdaulat
dalam struktur kepribadian. Self Kreatif adalah sarana yang mengolah fakta-
fakta dunia dan mentransformasikan fakta-fakta itu menjadi kepribadian yang
bersifat subjektif, dinamis, menyatu, personal dan unik.
8. Konstelasi Keluarga
Konstelasi berpengaruh dalam pembentukan kepribadian. Kepribadian
anak pertama, anak tengah, anak terakhir, dan anak tunggal berbeda, karena
perlakuan yang diterima dari orangtua dan saudara-saudara pun akan berbeda.

4
C. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Pengembangan kepribadian berarti kemauan diri sendiri untuk menata aspek
internal diri atau sikap batin, dan aspek perilaku eksternal diri, yaitu cara Anda
menampilkan diri atau tampak sisi luar diri di persepsi orang lain. Untuk itu
semua, Anda harus mampu bersikap proaktif untuk meningkatkan kesadaran diri,
pengetahuan diri, kecerdasan diri, identitas diri, bakat dan potensi diri, kualitas
diri, serta memenuhi mimpi dan tujuan hidup dengan visi yang jelas. Termasuk,
memiliki keperibadian yang unggul untuk mengambil tanggung jawab atas
kesehatan diri, karir, keuangan, hubungan, emosi, kebiasaan, dan keyakinan
terhadap nilai-nilai kehidupan yang Anda perjuangkan.
Pelatihan pengembangan kepribadian memungkinkan peserta untuk menciptakan
keserasian hubungan dalam lingkungan pergaulan karena peserta mempunyai
konsep diri yang tepat. Konsep diri yang tepat membantu seseorang untuk
menyadari sisi positif dan negatif dirinya, dalam lingkungan seperti apa dia
berada, serta tindakan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam posisi
tersebut. Setelah mengikuti pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat memiliki
kemampuan mengendalikan dan mengelola diri sendiri, bekerja dengan lebih
baik, serta mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, yaitu
sesama rekan kerja, atasan, bawahan serta customer maupun relasi
di luar perusahan.

D. Tujuan Konseling menurut pendekatan adlerian


Tujuan konseling kelompok pendekatan Adlerian adalah membantu individu
unyuk mengakui perasaanperasaan sakit (penderitanya) yang tidak realistis, dalam
arti bahwa perasaan sakitnya itu bukan disebabkan oleh orang lain tetapi oleh
kesalahan logika mereka sendiri dan perilaku-perilaku yang berakar pada logika
yang keliru tersebut (Darminto, 2007). Seperti kesalahan logika sendiri adalah
sikap rendah diri (inferority) yang merupakan satu dimensi dari tahun-tahun awal

5
kehidupan yang diyakini oleh Adler menjadi faktor yang memainkan peran
penting dalam mempengaruhi perkembangan manusia (Darminto, 2007).
Menurut Moch. Al-Mighwar (2006: 192) menyebutkan gejala yang tampak
pada remaja menarik diri adalah senang menyendiri atau mengasingkan diri,
apatis terhadap aktivitas masyarakat atau sekolah, sangat sensitif, cepat
tersinggung dan membesar-besarkan kekurangannya sendiri, merasa khawatir
terhadap dirinya sendiri, memperlihatkan kebingungan, dan suka melamun.
Konseling kelompok pendekatan Adlerian merupakan suatu model konseling
yang berorientasi pada keutuhan dan keunikan individual untuk mengarahkan
dirinya sendiri. Teknik semacam ini sering dapat memperkembangkan minat
sosial, dan mengajar konseli tentang cara-cara memodofikasi gaya hidup,
perilaku, dan tujuannya. Konselor bertindak sebagai model, yakni
mendemonstrasikan cara-cara untuk berpikir, mencari makna, berkolaborasi
dengan orang lain, serta membangun dan mencapai tujuan yang bermakna
(Darminto, 2007).
Dalam tahapan Konseling kelompok pendekatan Adlerian tentang rendah diri
yaitu (1) Membangun suatu hubungan konseling yang kolaboratif dengan konseli.
Yang dimana dalam proses ini memusatkan pada teknik verbal dan untuk
mengungkapkan harapan konseli yang menarik diri.

E. Kondisi Perubahan Teori Aderian


Adlerianisme menekankan bahwa kondisi untuk perubahan terutama terkait
dengan pemahaman diri dan lingkungan sosial individu. Beberapa faktor penting
yang menjadi kondisi perubahan dalam perspektif Adlerian meliputi:
1. Kesadaran akan Dirinya Sendiri:
Individu perlu memiliki pemahaman yang baik tentang diri mereka
sendiri, termasuk kekuatan, kelemahan, serta motivasi dan tujuan hidup
mereka. Kesadaran akan diri sendiri menjadi dasar untuk pengembangan
pribadi yang lebih baik.

6
2. Motivasi untuk Pertumbuhan
Adlerianisme menekankan keinginan yang kuat untuk berkembang,
tumbuh, dan mencapai potensi pribadi yang lebih tinggi. Motivasi inilah yang
mendorong individu untuk mencari perubahan yang positif.
3. Interaksi Sosial yang Sehat
Lingkungan sosial individu, terutama dalam hubungan interpersonal,
memiliki dampak besar terhadap perkembangan pribadi. Adler percaya bahwa
hubungan yang sehat dan mendukung dapat memberikan kontribusi besar
dalam menciptakan kondisi yang mendukung perubahan positif.
4. Ketegasan dalam Bertanggung Jawab
Adlerianisme menekankan tanggung jawab pribadi atas tindakan,
keputusan, dan respons individu terhadap kehidupan mereka. Memiliki
kesadaran akan tanggung jawab ini membantu individu mengarahkan
perubahan menuju tujuan yang diinginkan.
Kondisi perubahan dalam pandangan Adlerian mencakup kesadaran diri yang
baik, motivasi untuk pertumbuhan, interaksi sosial yang positif, dan tanggung
jawab pribadi. Semua ini menjadi fondasi yang penting bagi proses perubahan
yang konstruktif.

F. Mekanisme Perubahan
Menurut Adlerian psychology, atau psikologi Adler, mekanisme perubahan
mencakup beberapa konsep kunci:
1. Reorientation
Klien didorong untuk mengalihkan pandangan mereka dari fokus pada
perasaan inferioritas atau kegagalan menuju tujuan-tujuan yang positif. Ini
melibatkan pergeseran pikiran dan perilaku menuju upaya pencapaian yang
konstruktif.
2. Educative Process

7
Proses pendidikan dalam konseling Adlerian bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman klien terhadap tujuan hidup mereka dan
memberikan wawasan yang memungkinkan mereka membuat perubahan yang
positif. Klien diajak untuk melihat tantangan sebagai peluang untuk tumbuh.
3. Encouragement (Pemberian Dorongan)
Pemberian dorongan positif dan dukungan adalah bagian integral dari
konseling Adlerian. Konselor bertujuan untuk membangkitkan rasa percaya
diri klien dan menginspirasi mereka untuk mengambil langkah-langkah
menuju perubahan yang diinginkan.
4. Goal Setting (Penetapan Tujuan)
Klien didorong untuk menetapkan tujuan-tujuan yang dapat dicapai.
Melalui proses ini, individu dapat mengalami perubahan yang signifikan
dengan fokus pada pencapaian positif dan meningkatkan perasaan
superioritas.
5. Collaboration
(Kolaborasi Konseling Adlerian menekankan kolaborasi antara
konselor dan klien. Konselor bukan hanya memberikan saran, tetapi bekerja
bersama klien untuk mengidentifikasi solusi dan strategi yang sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan individu.
Dengan menerapkan mekanisme perubahan ini, konseling Adlerian bertujuan
untuk membantu individu mengembangkan pandangan hidup yang lebih positif,
merasa kompeten, dan bergerak menuju tujuan hidup yang lebih memuaskan.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alfred Adler dilahirkan di Wina pada tanggal 7 Februari 1870 sebagaianak
ketiga dari sebuah keluarga yang terdiri dari 5 orang anak laki-laki dan 2orang
anak perempuan. Sewaktu kecil Adler merupakan anak yang sakit-sakitan.Ketika
berusia 5 tahun dia nyaris tewas akibat pneumonia (radang paru-paru).Pengalaman
tidak menyenangkan berkaitan dengan kesehatan inilah yangkemudian mendorong
dirinya untuk menjadi dokter.Adler beranggapan bahwa problem seseorang
adalah bersifat sosial, karena itu diberi kepentingan yang besar terhadap hubungan
hubungan antara manusia, yang terjadi sebagai dinamika psikis dari individu-
individu yang biasanya merupakan kasus dalam keluarga.Tujuan dasar dari
pendekatan ini adalah untuk mempermudah perbaikanhubungan anak-anak dan
meningkatkan hubungan di dalam keluarga.Mengajarkan anggota keluarga
bagaimana cara menyesuaikan diri yang lebih baikterhadap anggota keluarga yang
lain dan bagaiman cara hidup bersama dalam keluarga sosial yang baik.
B. Saran
Pada teori Adlerian ini kepribadian seseorang selalu sadar dan bergerak. Tiap
pribadi pasti memiliki keunikan yang berbeda sesuai gaya hidupnya. Adler
menjelaskan bahwa manusia lahir dengan tubuh lemah tak berdaya yang
menimbulkan perasaan inferiorita dan ketergantungan pada orang lain.
Melalui makalah ini, pembaca dapat menambah wawasan tentang Teori
pandangan Albert dalam mengidentifikasi karakter kepribaian setiap individu
daam menentukan karir di masa depan

9
DAFTAR PUSTAKA

leony sanga lamsari purba, peningkatan konsentrasi belajar mahasiswa STKIP Andi
Matappa melalui teori pendekatan Adlerian pada mata kuliah Teorri teori konseling
November 2023
https://www.academia.edu/41010094/MAKALAH_TEORI_ADLERIANS Di akses pada
tanggal 20 November 2023 pukul 14:13 Wita
https://www.slideshare.net/bkupstegal/mengenai-teori-adler Di akses pada tanggal
20 November 2023 pukul 14:27 Wita

10

Anda mungkin juga menyukai