Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN MAGANG PRIGEL

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN

CABANG SEMARANG

UPAYA PENINGKATAN KEPATUHAN KEPESERTAAN PEKERJA


PENERIMA UPAH BADAN USAHA BPJS KESEHATAN CABANG
SEMARANG

Disusun Oleh:

AHMAD NABIL MAKARIM

7311420051

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2023
LEMBAR PENGESAHAN

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga penulis berhasil menyelesaikan
laporan ini tepat pada waktunya yang berjudul “Upaya Peningkatan Kepatuhan
Kepesertaan Pekerja Penerima Upah Badan Usaha Bpjs Kesehatan Cabang
Semarang”.

Laporan Magang Prigel ini disusun berdasarkan hasil survei, observasi dan
wawancara selama penulis melaksanakan Magang Prigel di Kantor BPJS Kesehatan
Cabang Semarang. Hasil laporan Magang Prigel ini dapat terselesaikan dengan baik
dan tepat waktu karena selain hasil kerja penulis sendiri, juga berkat bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak baik secara materi maupun spiritual kepada penulis,
diantaranya dengan hormat:

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran
dalam menyusun laporan magang.
2. Bapak Prof. Dr. Martono, M.Si., Rektor Universitas Negeri Semarang
(UNNES).
3. Bapak Dr. Amir Mahmud, S.Pd., M.Si., Dekan Fakultas Ekonomika dan
Bisnis UNNES.
4. Bapak Andhi Wijayanto, S.E., M.M., Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomika dan Bisnis UNNES.
5. Ibu Ascariena Rafinda, S.Mn, M.Sc.. Selaku Dosen Pembimbing Magang
Prigel yang telah meluangkan waktunya guna memberikan bimbingan dan
pengarahan yang baik selama pelaksanaan magang prigel.
6. Bapak dr. Andi Ashar, Kepala Cabang BPJS Kesehatan Semarang.
7. Ibu Nur Wulan Uswatun Khasanah selaku Pembimbing Lapangan BPJS
Kesehatan Cabang Semarang yang telah memberikan arahan selama
magang.
8. Keluarga besar BPJS Kesehatan Cabang Semarang yang telah banyak
membantu selama pelaksanaan magang.

ii
9. Kedua orang tua penulis, saudara, teman penulis yang telah memberikan
motivasi, doa, dan dukungan kepada penulis dalam proses pelaksanaan
magang.
10. Pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam proses pelaksanaan
magang.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan magang masih banyak


kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan demi
kesempurnaan laporan magang prigel ini. Semoga penyusunan laporan ini bisa
bermanfaat bagi para pembaca dan penulis.

Semarang, 14 Juli 2023

Ahmad Nabil Makarim

iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL.................................................................................................. vii
BAB 1 ..................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Tujuan Penulisan ........................................................................................... 3
1.3 Ruang Lingkup .............................................................................................. 3
BAB II ..................................................................................................................... 4
TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................... 4
2.1 Definisi Asuransi ........................................................................................... 4
2.2 Tinjauan BPJS Kesehatan Menurut Undang-Undang ................................... 5
2.3 Kepesertaan BPJS Kesehatan ........................................................................ 6
BAB III ................................................................................................................... 7
HASIL KEGIATAN ................................................................................................ 7
3.1 Gambaran Umum BPJS Kesehatan ............................................................... 7
3.1.1 Visi BPJS Kesehatan ............................................................................... 8
3.1.2 Misi Bpjs Kesehatan ............................................................................... 8
3.2 Stuktur Organisasi BPJS Kesehatan Cabang Semarang ................................ 9
3.3 Kegiatan Magang ........................................................................................ 12
3.3.1 Rekap Data Berita Acara Badan Usaha ................................................ 13
3.3.2 Kunjungan (Canvasing) Badan Usaha .................................................. 15
3.3.3 Pengoprasian Aplikasi E-Dabu BPJS Kesehatan.................................. 15
3.3.4 Update Data Tunggakan Badan Usaha Setiap Bulan ............................ 18
3.3.5 Melayani Tamu Badan Usaha ............................................................... 19
3.3.6 WhatsApp Blast .................................................................................... 20
3.4 Permasalahan Fokus Magang ...................................................................... 21
3.4.1 Badan Usaha Masih Banyak yang Mengalami Iuran Menunggak Hingga
Berbulan-Bulan .............................................................................................. 21

iv
3.4.2 Data yang Tidak Valid........................................................................... 22
BAB IV ................................................................................................................. 24
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 24
4.1 Kesimpulan .................................................................................................. 24
4.2 Saran ............................................................................................................ 25
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 27
LAMPIRAN .......................................................................................................... 29
Lampiran 1. Jurnal Harian Magang ................................................................... 29
Lampiran 2. Penilaian Pembimbing Lapangan ................................................. 36
Lampiran 3. Penilaian Dosen Pembimbing Magang ......................................... 38
Lampiran 4. Dokumentasi Kegiatan .................................................................. 40

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Logo BPJS Kesehatan ........................................................................ 7


Gambar 3. 2 Struktur Organisasi BPJS Kesehatan Cabang Semarang ................... 9
Gambar 3. 3 Form Berita Acara Kunjungan ......................................................... 14
Gambar 3. 4 Tampilan Awal Aplikasi E-Dabu ...................................................... 17
Gambar 3. 5 Menu Tagihan ................................................................................... 18
Gambar 3. 6 Formulir Pendaftaran Badan Usaha ................................................. 20

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Timeline Kegiatan Magang Prigel ......................................................... 13

vii
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah kesehatan merupakan tanggung jawab bersama baik pemerintah
maupun masyarakat. Gangguan kesehatan yang terjadi pada masyarakat akan
berpengaruh terhadap pembangunan suatu negara dan akan menimbulkan
kerugian di bidang ekonomi. Pemerintah dituntut untuk mampu menciptakan
suatu sistem pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas. Kesehatan
mempunyai peranan penting dalam hidup masyarakat, karena kesehatan
merupakan aset kesejahteraan badan, jiwa, dan sosial bagi setiap individu.
Pemerintah selalu berupaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat
dengan menggunakan jaminan sosial. Jaminan sosial ini merupakan salah satu
bentuk perlindungan sosial yang diselenggarakan oleh pemerintah yang
berguna menjamin warga negara atau masyarakatnya untuk memenuhi
kebutuhan hidup dasar yang layak. Program jaminan sosial ini dimulai dari
Jamkesmas, Jamkesda, ASKES dan muncul program baru pemerintah yang
namanya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Monica & Herbasuki, 2017).
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS membentuk dua badan
penyelenggara Jaminan 2 Sosial, yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS
Ketenagakerjaan. 1 Januari 2014 pemerintah dalam Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan melaksanakan kebijakan Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN). JKN merupakan program pelayanan kesehatan dari pemerintah
yang dikelola oleh BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial).
BPJS kesehatan merupakan Badan Usaha Milik Negara yang berubah
menjadi Badan Hukum Publik yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk
menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Program
ini melayani berbagai lapisan dari kalangan masyarakat. BPJS Kesehatan
ditujukan untuk memberikan proteksi agar seluruh lapisan masyarakat
mendapatkan akses kesehatan secara merata (Monica & Herbasuki, 2017).
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang

1
Jaminan Kesehatan bahwa Badan Usaha berkewajiban mendaftarkan
pekerjanya menjadi peserta BPJS Kesehatan. Suatu badan usaha juga
berkewajiban membayarkan iuran pesertanya setiap bulan sebesar 4% dari upah
yang diberikan pemberi pekerja. Untuk itu, BPJS Kesehatan dalam kepesertaan
suatu badan usaha juga memiliki tugas dan fungsi pengawasan yang bertujuan
untuk memantau jalannya proses kepesertaan BPJS Kesehatan, dari mulai
pendaftaran peserta atau badan usaha, pembayaran iuran, sampai dengan
pemanfaatan fasilitas kesehatan yang diakomodasi oleh BPJS Kesehatan.
Jumlah Badan Usaha di Indonesia yang telah terdaftar dalam Program
JKN-KIS per Januari 2022 sebanyak 333.56 dengan jumlah pekerja 16.969.202
jiwa beserta anggota keluarga sebanyak 21.082.026 jiwa jadi total peserta
segmen Pekerja Penerima Upah Badan Usaha (PPU BU) sebanyak 38.051.228
jiwa. BPJS Kesehatan Cabang Semarang mencatat laju kepesertaan di Kota
Semarang dan Kabupaten Demak, Jawa Tengah, telah mencapai 95,37 persen
dari total penduduk hingga awal 2022 sebagai tahun kesembilan berjalannya
Program JKN-KIS. "Sampai Januari 2022 jumlah peserta JKN di wilayah
Kantor Cabang Semarang telah mencapai 2.644.532 jiwa dengan rincian
1.607.905 jiwa untuk Kota Semarang, dan 1.036.557 jiwa untuk Kabupaten
Demak," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang Andi Ashar
(news.republika.co.id, 2022)
Dalam pelayanan administrasi kepesertaan, selain Pelayanan
Administrasi melalui WhatsApp (Pandawa) sebagai salah satu kanal digital
BPJS Kesehatan melalui nomor 081229456210, BPJS Kesehatan Cabang
Semarang juga meluncurkan Panduan Umum Pendaftaran Karyawan
(Punakawan). Selain itu, BPJS Kesehatan juga meluncurkan Pelayanan Daring
Sehari Jadi sebagai layanan daring secara visual sehingga peserta tetap dapat
merasakan pelayanan tatap muka bersama petugas BPJS Kesehatan. Untuk
mendongkrak kolektibilitas iuran, BPJS Kesehatan telah menyiapkan Program
Rencana Pembayaran Bertahap yang memberikan keringanan dan kemudahan
bagi peserta segmen PBPU dan BP/peserta mandiri yang memiliki tunggakan

2
iuran antara 4-12 bulan. Sehingga dapat melakukan pembayaran iuran secara
bertahap maksimal 12 kali pembayaran (news.republika.co.id, 2022).
Sebagai peserta BPJS Kesehatan, suatu badan usaha juga dinilai apakah
dalam keikutsertaannya dalam BPJS Kesehatan sudah menjadi peserta yang
patuh terhadap ketentuan dan regulasi yang berlaku atau belum. Berdasarkan
latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik menulis laporan dengan judul
“Upaya Peningkatan Kepatuhan Kepesertaan Pekerja Penerima Upah
Badan Usaha Bpjs Kesehatan Cabang Semarang”.

1.2 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan laporan Magang Prigel yang dilaksanakan di BPJS
Kesehatan Cabang Semarang adalah sebagai berikut:
1. Untuk Menjelaskan tugas Relationship Officer BPJS Kesehatan Cabang
Semarang.
2. Untuk mengetahui sistem pendaftaran kepesertaan badan usaha BPJS
Kesehatan Cabang Semarang.
3. Untuk mengetahui kepatuhan badan usaha dalam pelaksanaan program
kepesertaan BPJS Kesehatan Cabang Semarang.
4. Untuk Mengetahui kendala penagihan piutang badan usaha dalam
pelaksanaan kepesertaan BPJS Kesehatan Cabang Semarang.

1.3 Ruang Lingkup


Dalam proses Magang Prigel ini penulis terfokus pada:
1. Tugas-tugas Staff Relationship Officer BPJS Kesehatan Cabang Semarang.
2. Sistem pendaftaran dalam program kepesertaan pekerja penerima upah
badan usaha BPJS Kesehatan Cabang Semarang.
3. Pengawasan terhadap Badan Usaha untuk patuh terhadap pembayaran
kepesertaan setiap bulan.
4. Pelayanan terhadap badan usaha peserta BPJS Kesehatan Cabang
Semarang.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Asuransi


Kata asuransi berasal dari bahasa Belanda yaitu assurantie yang dalam
hukum Belanda disebut Verzekering. Artinya pertanggungan. Dari kata tersebut
kemudian timbul istilah Assurandeur bagi penanggung dan geassureerde bagi
tertanggung dan dalam bahasa Arab disebut dengan istilah al-Ta’min.
Sedangkan menurut pasal 246 KUP Dagang definisi resmi asuransi adalah
sebagai berikut: “Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan
mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung
dengan suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu
kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang
mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tentu” (Kuat, 2009).

Dari definisi di atas, jelas bahwa asuransi merupakan aktivitas


tanggung menanggung antara satu orang atau kelompok dengan yang lain guna
memberikan penggantian kerugian, kerusakan atau kerugian yang tidak tentu
dan pasti terjadinya. Sehingga core dari asuransi pada dasarnya adalah saling
membantu antar sesama demi kesejahateraan bersama pula.

Asuransi telah menjadi kebutuhan bisnis dan individu untuk


mengurangi resiko serta kerugian dan dampak malapetakanya terhadap
kehidupan serta kekayaan manusia. Institusi finansial juga harus mengambil
asuransi untuk melindungi diri dari kerugian. Semua orang rentan terkena
resiko yang berkaitan dengan kehidupan dan harta benda mereka. Manusia
secara naluri dituntut, dan selama ini terus berjuang melindungi diri dari resiko
serta bahaya yang mungkin terjadi terhadap kehidupan dan harta bendanya.
Ketika masyarakat berkembang dan bisnis tumbuh, naluri ini membentuk
bisnis baru berupa asuransi jiwa dan asuransi umum. Sekarang ini,
industrialisasi dan komersialisasi asuransi telah menjadi bagian yang

4
diperlukan dari bisnis dan elemen yang sangat penting dalam sistem finansial
(Kartini, 2016).

Pentingnya asuransi dapat dilihat dari segi individu ataupun dari segi
sosial. Dari segi individu asuransi berarti upaya ekonomi yang dilakukan oleh
seseorang dengan cara mengeluarkan biaya berupa premi asuransi, untuk
memperoleh ketenangan kerja dan mengatasi kerugian yang mungkin terjadi.
Sedangkan dari segi sosial, asuransi dipandang sebagai upaya untuk
mengurangi resiko sejenis ke dalam satu kelompok, agar kerugian yang dapat
diperkirakan dapat diantisipasi, agar kerugian masyarakat yang lebih besar
dapat diatasi.

2.2 Tinjauan BPJS Kesehatan Menurut Undang-Undang


BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan)
adalah Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah
untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi seluruh rakyat
Indonesia, terutama untuk Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan
TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan
Usaha lainnya ataupun rakyat biasa.

Sedangkan Menurut UU no. 24 tahun 2011 tentang BPJS pasal 7 ayat


(1) dan Ayat (2), pasal 9 ayat (1) dan UU. No. 40 Tahun 2004 Tentang SJSN,
Pasal 1 Angka 8, Pasal 4 Dan Pasal 5 ayat (1) memberikan keterangan bahwa,
Badan Penyelenggara jaminan sosial kesehatan (BPJS Kesehatan) adalah
badan hukum publik yang bertanggung jawab kepada presiden dan berfungsi
menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi seluruh penduduk
Indonesia termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) Bulan di
Indonesia. UU BPJS menentukan bahwa BPJS Kesehatan berfungsi
menyelenggarakan program jaminan kesehatan. Jaminan Kesehatan menurut
UU SJSN diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial
dan prinsip ekuitas, dengan tujuan menjamin agar peserta memperoleh manfaat

5
pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar
kesehatan.

Setiap orang atau keluarga yang tidak bekerja pada perusahaan wajib
mendaftarkan diri dan anggota keluarganya pada BPJS. Setiap peserta BPJS
akan ditarik iuran yang besarnya ditentukan kemudian. Sedangkan bagi warga
miskin, iuran BPJS ditanggung pemerintah melalui Program Bantuan Iuran.

2.3 Kepesertaan BPJS Kesehatan


BPJS Kesehatan adalah badan hukum publik yang menyediakan
layanan di bidang kesehatan untuk masyarakat Indonesia. Layanan dari BPJS
Kesehatan itu sendiri diberi nama JKN (Jaminan Kesehatan Nasional). Pada
dasarnya, layanan ini mirip asuransi sosial karena sifatnya yang wajib dimiliki
oleh masyarakat. Terdapat dua kelompok kepesertaan BPJS Kesehatan, yaitu:

A. Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan


Berdasarkan, UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN (Sistem Jaminan
Sosial Nasional), kategori PBI (Penerima Bantuan Iuran) BPJS adalah
mereka yang termasuk golongan tidak mampu. Yang mana adalah fakir
miskin dan orang yang mengalami cacat tetap total.
B. Bukan PBI Jaminan Kesehatan
Kelompok kedua adalah mereka yang diwajibkan membayarkan
iuran sesuai dengan kemampuan. Peserta bukan penerima bantuan iuran
BPJS, antara lain:
1. Pekerja penerima upah atau pekerja formal dan keluarganya.
2. Pekerja bukan penerima upah (pemberi kerja atau pekerja
mandiri atau freelance) dan keluarganya.
3. Bukan pekerja dan keluarganya, yaitu mereka yang belum
bekerja atau tidak sedang bekerja.

6
BAB III

HASIL KEGIATAN

3.1 Gambaran Umum BPJS Kesehatan

Gambar 3. 1 Logo BPJS Kesehatan


Sumber: BPJS Kesehatan

Pada tahun 2011, dari dasar hukum Undang-undang Nomor 24


Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, Bahwa
berdasarkan Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 52 Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, harus dibentuk Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial dengan Undang-Undang yang merupakan
transformasi keempat Badan Usaha Milik Negara untuk mempercepat
terselenggaranya sistem jaminan sosial nasional bagi seluruh rakyat
Indonesia.

Lalu mulai tanggal 1 Januari 2014, PT Askes Indonesia (Persero)


berubah nama menjadi BPJS Kesehatan sesuai dengan Undang-Undang no.
24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), sejak
tanggal 1 Januari 2014,PT Askes (Persero) berubah, baik nama, bentuk dan
fungsinya menjadi BPJS Kesehatan. Perubahan tersebut merupakan tindak
lanjut dan implementasi Undang - Undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang

7
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang antara lain mengamanatkan
dapat dilaksanakannya jaminan dan perlindungan kesehatan secara semesta
bagi seluruh penduduk dan rakyat Indonesia.

Melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia


Sehat (JKN-KIS) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan, negara hadir
di tengah kita untuk memastikan seluruh penduduk Indonesia terlindungi
oleh jaminan kesehatanyang komprehensif, adil, dan merata.
3.1.1 Visi BPJS Kesehatan
Menjadi badan penyelenggara yang dinamis, akuntabel, dan
terpercaya untuk mewujudkan jaminan kesehatan yang berkualitas,
berkelanjutan, berkeadilan, dan inklusif.
3.1.2 Misi Bpjs Kesehatan
1. Meningkatkan kualitas layanan kepada peserta melalui layanan
terintegrasi berbasis teknologi informasi.
2. Menjaga keberlanjutan program JKN-KIS dengan
menyeimbangkan antara Dana Jaminan Sosial dan Biaya manfaat
yang terkendali.
3. Memberikan jaminan kesehatan yang berkeadilan dan inklusif
mencakup seluruh penduduk Indonesia.
4. Memperkuat engagement dengan meningkatkan sinergi dan
kolaborasi pemangku kepentingan dalam mengimplementasikan
program JKN-KIS.
5. Meningkatkan kapabilitas Badan dalam menyelenggarakan
program JKN-KIS secara efisien dan efektif yang akuntabel,
berkehati-hatian dengan prinsip tata kelola yang baik, SDM yang
produktif, mendorong transformasi digital serta inovasi yang
berkelanjutan.

Pada kesempatan Magang Prigel kali ini, saya bertempat di BPJS


Kesehatan Cabang Semarang. Adapun alamat dan informasi tempat magang
sebagai berikut:

8
Nama : BPJS Kesehatan Cabang Semarang
Alamat : Jl. Sultan Agung No.144, Candisari, Kota Semarang.
No. Telp : 0248447698
Unit Kerja : Bidang Bagian Kepesertaan
Waktu : 1 Maret 2023 – 14 Juli 2023
3.2 Struktur Organisasi BPJS Kesehatan Cabang Semarang
Struktur organisasi adalah suatu gambar yang menjelaskan hubungan
antara fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang berhubungan satu sama
lain atas pemberian tugas dan tanggung jawab pada setiap fungsi yang
bersangkutan. Struktur organisasi diperlukan perusahaan untuk memperjelas
tugas pada setiap bagian. Dengan adanya pembagian tugas yang jelas, maka
pelaksanaan pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien sehingga tujuan
perusahaan dapat tercapai. Adapun struktur organisasi BPJS Kesehatan
Cabang Semarang adalah sebagai berikut:

Gambar 3. 2 Struktur Organisasi BPJS Kesehatan Cabang Semarang


Sumber: BPJS Kesehatan

Berikut ini penjelasan tugas dan tanggung jawab masing masing


bagian Struktur Organisasi di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Semarang
tercantum di atas :

9
1. Kepala Kantor Cabang

Merupakan pimpinan dan penanggung jawab tertinggi dalam Kantor


Cabang Mengkoordinir dan menggerakkan seluruh operasi kantor
cabang untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan untuk kemudian
dipertanggungjawabkan kepada kantor wilayah.
a. Mewakili direksi di wilayah kerja oprasional untuk melakukan
pendekatan dan kerja sama dengan berbagai pihak atas nama
perusahaan.
b. Melaporkan perkembangan usaha baik secara periodik maupun
insidental kepada kantor wilayah ataupun kantor pusat.
c. Menandatangani laporan atas pengajuan klaim, disetujui atau
ditolak dengan memperhatikan aturan dalam pengajuan masing-
masing klaim.
d. Mengelola dan melakukan pembinaan secara internal maupun
penilaian terhadap bawahan.

2. Kepala Bagian Kepesertaan


a. Relationship Officer

Mengumpulkan data peserta, melaksanakan kegiatan


pembinaankepada peserta (Sebagai bagian dari program Customer
Relationship Management / (RM) memberikan pelayanan dan
menangani keluhan peserta dengan cepat dan tepat, guna
tercapainya tertib administrasi, terjalinnya hubungan baik dengan
peserta dan meningkatkan kepesertaan dan iuran yang telah
ditetapkan.

b. Staf Administrasi Kepesertaan


Menghimpun dan mengolah data terkait dengan kegiatan
administrasi kepesertaan, melakukan pelayanan dokumen
administrasi dan penghitungan besar iuran serta denda (jika ada),

10
guna menyediakan data yang akurat dan dokumen yang lengkap
untuk mendukung kelancaran kegiatan administrasikepesertaan.
3. Kepala Bagian Perencanaan, Keuangan, dan Pemeriksaan
a. Staf Perencanaan dan Pembukuan
1) Membuat laporan aset data
2) Membuat laporan keuangan per minggu, bulan, triwulan, dan
tahun
3) Pengisian kas kantor
b. Kasir
1) Membayar giro
2) Pembayaran kapitasi
3) Klaim kolektif
4) Pembayaran tunai, uang muka, dan transaksi
c. Staf Penagihan
1) Membuat laporan pembayaran iuran dan denda peserta
2) Melakukan manajemen kas
3) Melakukan kerja sama dengan beberapa bank yang sudah
dipilih oleh BPJS Kesehatan untuk pembayaran iuran
d. Petugas Pemeriksa
1) Laporan perpajakan
2) Laporan Pph
4. Kepala Bagian Mutu Layanan Kepesertaan
a. Koordinator Frontliner
b. Staf Frontliner
c. Staf Edukasi dan Penanganan Pengaduan

Frontliner memegang peran penting sebagai bagian terdepan


pelayanan, mereka adalah pendukung utama terlaksananya pelayanan.
Frontliner harus mampu memberikan kesan awal yang baik juga harus
memiliki kemampuan membangun komunikasi yang baik pula serta
kesan akhir yang baik terhadap pelanggan.

11
5. Kepala Bagian Mutu Layanan Fasilitas Kesehatan
a. Koordinator edukasi dan penanganan pengaduan peserta dirumah
sakit
b. Staf edukasi dan penanganan pengaduan peserta dirumah sakit
c. Staf kerjasama fasilitas kesehatan
d. Staf mutu layanan fasilitas kesehatan
6. Kepala Bagian Penjaminan Manfaat dan Utilitas
a. Claim advisor
b. Verifikasi klaim
c. Staf administrasi klaim
d. Staf utilitasi dan pencegahan kecurangan
e. Staf promotif preventif
7. Kepala Bagian SDM, Umum, dan Komunikasi
a. Staf SDM dan Umum
b. Staf Komunikasi dan Kesekretariatan

Memiliki tugas Backup database, Pengelola dan penyajian data,


Penataan arsip, Pengelolaan surat masuk dan keluar, Penyusunan
kerjasama, Rekonsiliasi data aset, Usulan penghapusan aktivitas tetap.

8. Kepala Kantor Kabupaten/Kota


Merupakan pimpinan dan penanggung jawab tertinggi dalam
Kantor Kabupaten/Kota. Mengkoordinir dan menggerakkan seluruh
operasi kantor untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan untuk
kemudian dipertanggungjawabkan kepada kantor cabang.

3.3 Kegiatan Magang


Pelaksanaan Magang Prigel di BPJS Kesehatan Cabang Semarang
dimulai pada tanggal 1 Maret 2023 sampai dengan 14 Juli 2023. Dalam
menjalankan kegiatan Magang Prigel penulis mengikuti jam kerja pada
perusahaan BPJS Kesehatan Cabang Semarang, dimana jam kerja pada BPJS
Kesehatan Cabang Semarang adalah dimulai pada pukul 07.30 WIB sampai

12
dengan pukul 16.30 WIB. Adapun hari kerja BPJS Kesehatan Cabang
Semarang adalah Senin-Jumat (5 hari kerja).
Rincian jadwal kegiatan Magang Prigel Fakultas Ekonomi, Universitas
Negeri Semarang disajikan dalam tabel berikut:

No Nama Kegiatan Waktu


1 Pembekalan Magang 23 Februari 2023
2 Penerjunan 1 Maret 2023
3 Monitoring I 13-17 Maret 2023
4 Monitoring II 3-7 April 2023
5 Monitoring III 1-5 Mei 2023
6 Monitoring IV 5-9 Juni 2023
7 Monitoring V 3-7 Juni 2023
8 Penarikan 14 Juli 2023
9 Penyusunan Laporan 14 – 21 Juli 2023
10 Ujian Laporan 14 – 21 Juli 2023

Tabel 3. 1 Timeline Kegiatan Magang Prigel


Sumber: Gugus MBKM FEB Unnes 2023
Pada saat pelaksanaan kegiatan Magang Prigel, penulis telah
ditempatkan pada bidang kepesertaan, tugas pada bidang ini utamanya yaitu
memberikan pelayanan kepada Badan Usaha yang menjadi Peserta Penerima
Upah Badan Usaha BPJS Kesehatan Cabang Semarang. Adapun rincian
kegiatan Magang Prigel di Bidang Kepesertaan BPJS Kesehatan sebagai
berikut:

3.3.1 Rekap Data Berita Acara Badan Usaha


Rekap data adalah suatu kegiatan yang meringkas data sehingga
menjadi lebih berguna dalam bentuk, susunan, sifat atau isinya.
Sedangkan Penginputan data adalah proses pemindahan data dari fisik

13
menjadi digital yang dimana data tersebut akan diketik dan
dimasukkan kedalam komputer.
Dalam hal ini praktikan bertugas merekap data keterangan Berita
Acara Kunjungan Penagihan Iuran ke Badan Usaha dari tahun 2014-
2019, 2020-2022 ke dalam keterangan file tagihan januari 2022
beserta Badan Usaha Tutup. Adapun langkah-langkah pengerjaan
sebagai berikut:
1. Ekstrak file Berita Acara Kunjungan Penagihan Iuran Badan
Usaha, file ini berupa foto gambar berformatkan PDF.
2. Selanjutnya buka file PDF tersebut lalu inputkan satu per satu
keterangan Berita Acara Kunjungan Penagihan Iuran Badan
Usaha ke dalam Microsoft Excel.
3. File Microsoft Excel di kelompokkan pertahun agar
memudahkan dalam proses pencarian data.

Gambar 3. 3 Form Berita Acara Kunjungan

Sumber: BPJS Kesehatan Cabang Semarang

Merekap data Berita Acara Kunjungan Badan Usaha ini akan


memudahkan melihat kondisi Badan Usaha yang akan dicari. Rekapan
ini memuat data iuran suatu badan usaha, tunggakan, jumlah total

14
pegawai yang bekerja, jumlah pegawai yang sudah terdaftar dalam JKN
BPJS Kesehatan, dan dapat melihat Badan Usaha yang masih aktif atau
sudah tutup (tidak oprasional).

3.3.2 Kunjungan (Canvasing) Badan Usaha


Canvasing merupakan tugas dari bidang Relationship Officer yaitu
kegiatan terjun lapangan langsung guna untuk memberikan pelayanan
terhadap suatu Badan Usaha. Setiap Badan Usaha yang terdaftar di
BPJS Kesehatan mempunyai satu RO (Relationship Officer) yang
bertugas untuk melayani segala bentuk keperluan Badan Usaha dalam
mengurus kepesertaan BPJS Kesehatan. RO memberikan penjelasan
terhadap Badan Usaha mengenai kewajiban dan hak dalam
menjalankan kepesertaan BPJS Kesehatan.

Pada kegiatan Canvasing ini saya ditugaskan untuk menemani


salah satu pegawai untuk melakukan kunjungan terhadap suatu Badan
Usaha secara langsung. BPJS Kesehatan Cabang Semarang ini
memiliki cakupan Badan Usaha wilayah Semarang-Demak. Kegiatan
Canvasing ini merupakan bentuk kinerja BPJS Kesehatan untuk
melakukan pelayanan sebaik mungkin terhadap Kepesertaan Badan
Usaha. Permasalahan Kepesertaan suatu Badan Usaha bermacam-
macam, seperti menanyakan alur pendaftaran, penambahan pekerja,
perubahan gaji, dan penonaktifkan pekerja yang nonaktif.

3.3.3 Pengoprasian Aplikasi E-Dabu BPJS Kesehatan


Edabu BPJS Kesehatan adalah sistem atau aplikasi yang
dikembangkan oleh BPJS Kesehatan guna memudahkan badan usaha
atau organisasi buat memproses pendaftaran, meng-update data,
pembayaran iuran, dan lain-lain. Aplikasi ini sangat bermanfaat karena
umumnya banyak badan usaha atau organisasi peserta BPJS Kesehatan
merasa kesulitan dalam mendaftarkan karyawannya.

15
Lewat aplikasi ini, pengguna (dalam hal ini pemilik usaha) bisa
lebih mudah memasukkan data secara online. Aplikasi BPJS ini telah
mengalami beberapa kali pembaruan, yaitu pada tahun 2015, dan yang
terbaru pada tahun 2019 dengan nama Edabu 4.2. Pembaruan Edabu
terbaru ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan penggunanya.

Digitalisasi layanan Edabu BPJS ini banyak membantu para


pemilik badan usaha atau HRD, apalagi perusahaan yang memiliki
banyak sekali karyawan. Lewat aplikasi ini, daftar edabu BPJS
kesehatan karyawan jadi lebih efektif. Selain untuk melindungi
karyawan dengan proteksi kesehatan dari BPJS, dengan Edabu mampu
mempermudah pekerjaan perusahaan untuk memperhatikan
kesejahteraan banyak karyawannya. Berikut adalah beberapa manfaat
dan kegunaan E-Dabu BPJS Kesehatan:

1. Ubah data tanpa menunggu persetujuan BPJS Kesehatan


Ketika pengguna mau mengubah data, tak perlu
menunggu persetujuan BPJS Kesehatan lagi. Data-data yang
bisa diubah tanpa persetujuan merupakan data yang tak
memerlukan approval.
2. Mengetahui Rincian Tagihan
Aplikasi E-Dabu bisa mengetahui dan mengunduh rincian
tagihan iuran BPJS sampai dengan satu bulan ke belakang.
Dengan begitu, lebih memudahkan pengguna buat mencatat
pengeluaran untuk BPJS Kesehatan.
3. Cek Keanggotaan BPJS Kesehatan dengan NIK dan KK
Melalui Aplikasi ini bisa mengetahui kepesertaan pegawai
dengan hanya menggunakan NIK dan KK perorangan. Cek
keanggotaan sangat bermanfaat untuk mengetahui iuran dari
perorangan, dan bisa digunakan untuk mengecek status aktif
BPJS Kesehatan.

16
Gambar 3. 4 Tampilan Awal Aplikasi E-Dabu
Sumber: BPJS Kesehatan

Ada beberapa Fitur Edabu BPJS Kesehatan yang bisa dimanfaatkan


untuk mempermudah mengurus BPJS. Berikut diantaranya:

1. Cek Data
Pengguna juga bisa mengecek status anggota BPJS. Jadi,
pemilik usaha bisa dengan mudah memastikan keanggotaan
BPJS Kesehatan karyawannya.
2. Laporan Rekap Iuran
Pengguna bisa melihat jumlah iuran yang sudah dan perlu
dibayar oleh anggota BPJS Kesehatan.
3. Approval
Pengguna bisa menyetujui atau meng-approve data
peserta BPJS baru secara online.
4. Tambah dan Edit
Lewat Aplikasi Edabu BPJS Kesehatan, pengguna bisa
menambah dan mengedit informasi seperti penambahan
anggota keluarga dll.
5. Upload Massal

17
Pengguna bisa meng-upload data anggota BPJS sekaligus
dalam jumlah banyak. Tentu saja fitur ini bakal mempermudah
pemilik usaha buat mengurus keperluan karyawannya.
6. Cetak Kartu
Pemilik usaha bisa mencetak kartu BPJS milik
karyawannya dengan praktis lewat aplikasi ini.

3.3.4 Update Data Tunggakan Badan Usaha Setiap Bulan


Badan Usaha yang terdaftar dalam kepesertaan BPJS Kesehatan
akan dipantau terus terkait kepatuhan pembayaran iuran. BPJS
Kesehatan Cabang Semarang memiliki data yang disebut AWASRIK.
Dalam Awasrik termuat rekapan data Badan Usaha mulai dari nama
badan usaha, nomor ID, jumlah karyawan, jumlah iuran, jumlah
tunggakan, dan alamat Badan Usaha.

Data Awasrik akan di update setiap bulan terkait pembayaran iuran


Badan Usaha, dan untuk update data tersebut diambil dari data tagihan
yang terdapat pada Aplikasi Edabu. Berikut tata cara update tunggakan
pada sata Awasrik:

1. Buka Aplikasi E-Dabu


2. Masukan Username, Password dan kode
3. Klik pada menu Informasi Tagihan

Gambar 3. 5 Menu Tagihan


Sumber: Edabu BPJS Kesehatan

18
4. Pilih Tagihan
5. Masukkan kode badan usaha
6. Pilih tagihan bulan apa
7. Muncul download Rincian Tagihan dan Billing Statement
8. Download Billing Statement
9. Buka file billing statement dengan cara memasukkan kode badan
usaha
10. Selanjutnya perhatikan apakah Badan Usaha Menunggak atau
Lancar
11. Input nominal tagihan Badan Usaha ke dalam Data AWASRIK
12. Masukkan data sesuai jenis kolomnya

3.3.5 Melayani Tamu Badan Usaha


Pada kesempatan magang kali ini saya bertempat di bidang
Kepesertaan, dimana pada ruangan ini terdapat ruangan khusus buat
nerima tamu Badan Usaha. Pada ruangan ini saya bertugas untuk
menerima tamu yang datang, dan menanyakan apa keperluannya.

Adapun kepentingan Badan Usaha seperti melakukan pendaftaran,


menanyakan cara pemakaian Edabu, menonaktifkan Badan Usaha,
hingga permasalahan dalam melakukan pembayaran iuran. Untuk
Badan Usaha yang akan melakukan pendaftaran, maka harus mengisi
formulir pendaftaran terlebih dahulu.

Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah


perusahaan untuk mendaftar sebagai kepesertaan BPJS Kesehatan,
antara lain:

1. Memiliki SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)


2. Terdaftar dalam TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
3. Akta pendirian badan usaha
4. Registrasi NPWP (Nomor Pokok Wajib Perusahaan) dari badan
usaha

19
Gambar 3. 6 Formulir Pendaftaran Badan Usaha
Sumber: BPJS Kesehatan

3.3.6 WhatsApp Blast


Salah satu tugas Relationship Officer yaitu untuk mendampingi
anggota BPJS Kesehatan agar patuh terhadap iuran yang wajib
dibayarkan. Untuk memantau perorangan agar selalu patuh, maka
diadakan yang namanya Whatsapp Blast. Whatsapp Blast yaitu upaya
untuk memonitoring apakah perorangan sudah menjalankan
kewajibannya untuk membayar iuran atau belum.

Dalam melakukan Whatsapp Blast ini, saya dikasih data berupa


Spreadsheet yang berisi data data perorangan untuk di monitoring lewat
Whatsapp. Spreadsheet tersebut bernama SIKOMA (Aktivasi Kolom
Lima). Dalam data SIKOMA memuat data nama perorangan, nomor
telepon, NIK, kelas, jumlah iuran, dan alamat. Dalam kegiatan
Whatsapp Blast ini saya telah melakukan monitoring terhadap ribuan

20
data perorangan yang tercakup dalam BPJS Kesehatan Cabang
Semarang. Adapun tata cara Whatsapp Blast sebagai berikut:

1. Buka data Spreadsheet SIKOMA


2. Isikan data kapan kamu melakukan Blast
3. Klik bagian link whatsapp
4. Cek apakah isian chat sudah sesuai
5. Kirim chat
6. Setelah sekitar 1 jam, lanjut ke monitoring
7. Klik link whatsapp tertera, dan lihat apa jawaban dari penerima
8. Isikan hasil monitoring sesuai keadaan si penerima

3.4 Permasalahan Fokus Magang


Selama melaksanakan kegiatan magang di BPJS Kesehatan Cabang
Semarang, permasalahan fokus magang yaitu melayani Badan Usaha yang
menjadi peserta BPJS Kesehatan Cabang Semarang. Adapun beberapa
permasalahan yang dibahas adalah:

3.4.1 Badan Usaha Masih Banyak yang Mengalami Iuran Menunggak


Hingga Berbulan-Bulan
Terdapat banyak sekali badan usaha yang mengalami tunggakan
iuran hingga berbulan-bulan. Hal inilah yang membuat banyak
permasalahan yang terjadi dalam pelayanan kesehatan. Contohnya
suatu pegawai di perusahaan A mendapatkan asuransi jaminan
kesehatan dari Badan Usaha dia bekerja, namun saat si pegawai
mengalami sakit dan melakukan perawatan di rumah sakit, ditemukan
bahwa kartu BPJS Kesehatannya tidak aktif, hal ini dikarenakan kartu
BPJS si pegawai belum juga dibayar kewajiban iuran oleh Badan
Usaha. Ada beberapa penyabab Badan Usaha mengalami
penunggakan iuran, antara lain:

1. Badan Usaha mengalami kendala dalam hal financial

21
2. Masih terdapat Badan Usaha yang bingung terkait
pengaplikasian BPJS Kesehatan khususnya dalam hal
memperbarui data terkait karyawan yang sudah tidak
bekerja sehingga bagaimana cara penghapusan kepesertaan
BPJS dan bagaimana menambahkan kepesertaan.

Saran yang diberikan penulis:

1. Karyawan RO (Relations Officer) melakukan kunjungan


secara langsung kepada Badan Usaha yang mengalami
tunggakan untuk mengetahui permasalahan perusahaan
sekaligus untuk menagih tunggakan tersebut apabila Badan
Usaha mengalami kesulitan dalam hal finansial maka
dilakukan adanya potongan untuk keringanan
iuran.Karyawan RO (Relations Officer) melakukan
kunjungan secara langsung kepada Badan Usaha yang
mengalami tunggakan untuk mengetahui permasalahan
perusahaan sekaligus untuk menagih tunggakan tersebut
apabila Badan Usaha mengalami kesulitan dalam hal
finansial maka dilakukan adanya potongan untuk
keringanan iuran.
2. Diadakannya webinar ataupun sosialisasi online bersama
Badan Usaha terkait bagaimana Pengaplikasian e-DABU
BPJS Kesehatan.

3.4.2 Data yang Tidak Valid


Dalam melakukan monitoring terhadap peserta BPJS
Kesehatan, terdapat kesalahan yang terdapat dalam data peserta.
Ketika melakukan Whatsapp Blast, banyak sekali nomor telepon yang
tidak sesuai dengan data yang terdapat di excel. Hal ini yang membuat
banyak sekali tanggapan negatif dari si penerima Chat Blast tersebut.

22
Data yang tidak valid tersebut biasanya berbentuk nomor salah
sambung, tidak terdaftar anggota BPJS Kesehatan, pengguna sudah
meninggal, atau sudah cerai. Memang sulit mendapatkan data yang
valid dari jutaan pengguna BPJS Kesehatan, namun BPJS sudah
melakukan usaha agar mendapatkan data yang valid dari pengguna
BPJS Kesehatan. Oleh karena itu upaya untuk mengampanyekan
digitalisasi JKN-KIS, sosialisasi penggunaan aplikasi sangat penting
agar data yang diberikan langsung masuk ke-sistem dan
meminimalisir ke-tidak validan data.

23
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN


4.1 Kesimpulan
Kegiatan Magang merupakan syarat wajib yang harus diikuti
Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Negeri
Semarang. Dengan dilaksanakannya Magang, mahasiswa dapat menerapkan
teori maupun praktik yang didapat selama perkuliahan untuk diterapkan di
tempat Magang. Selama melaksanakan kegiatan magang di BPJS Kesehatan
Cabang Semarang, praktikan mendapatkan manfaat dalam bidang hardskill,
softskill, kemampuan kognitif, serta aktualisasi diri. Berdasarkan data-data
dan keterangan yang diperoleh selama proses pelaksanaan kegiatan Magang
Prigel di BPJS Kesehatan Cabang Semarang, maka penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. BPJS Kesehatan Cabang Semarang memiliki prosedur pengurusan


kepesertaan badan usaha yang bagus. Bagaimana setiap Badan
Usaha memiliki RO masing-masing, hal itu yang akan
memudahkan para peserta untuk patuh dan taat dalam
menjalankan kewajiban sebagai peserta BPJS Kesehatan. Selain
itu, dalam melakukan pelayanan terhadap tamu yang datang
sangat baik, bagaimana tamu ditempatkan diruangan khusus dan
nyaman, kemudian pegawai melayani keluhan dari tamu dengan
sopan dan menjelaskan dengan sangat mudah dipahami.
2. BPJS Kesehatan Cabang Semarang memiliki prosedur
pengawasan terhadap peserta badan usaha sangat ketat, dimana
setiap bulannya diadakan laporan hasil iuran wajib badan usaha,
dan diadakan pemeriksaan terhadap kepatuhan kepesertaan BPJS
Kesehatan secara langsung. Hal inilah yang membuat kelancaran
terhadap pelayanan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan.
3. Masih terdapat beberapa kendala dalam melakukan pengawasan
terhadap kepesertaan BPJS Kesehatan. Salah satunya yaitu

24
terdapat data yang kurang valid. Memang sulit untuk mendapatkan
data dari jutaan masyarakat yang terdaftar ke dalam BPJS
Kesehatan. Namun, dengan adanya digitalisasi pelayanan JKN-
KIS akan memudahkan dalam menampung data kedalam sistem
database yang baik, dan tersimpan secara baik.

4.2 Saran
Berdasarkan paparan yang telah penulis jelaskan di atas dan dengan
berakhirnya Magang Prigel di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Semarang,
penulis ingin menyampaikan pendapat serta saran yang diharapkan dapat
bermanfaat dan berguna bagi kemajuan kinerja BPJS Kesehatan Cabang
Semarang dalam hal pengurusan pelayanan kesehatan dan Upaya
Peningkatan Kepatuhan Kepesertaan Pekerja Penerima Upah Badan Usaha
BPJS Kesehatan Cabang Semarang. Adapun saran yang dapat penulis
berikan adalah sebagai berikut:

1. Karyawan RO (Relations Officer) melakukan kunjungan secara


langsung kepada Badan Usaha yang mengalami tunggakan untuk
mengetahui permasalahan perusahaan sekaligus untuk menagih
tunggakan tersebut apabila Badan Usaha mengalami kesulitan
dalam hal finansial maka dilakukan adanya potongan untuk
keringanan iuran.
2. Memberikan konsekuensi yang tegas terhadap Peserta Badan
Usaha yang tidak melakukan kewajibannya sebagai peserta.
Apabila terdapat peserta yang telat/tidak membayar iuran, harus
diberikan peringatan dan diberitahukan bahwa apabila masih
belum bayar iuran maka fasilitas kesehatan tidak akan didapatkan.
3. Kerjasama antara BPJS Kesehatan dan Dinas Tenaga Kerja
(DISNAKER) dalam melakukan kinerja. Sinkronisasi data terkait
badan usaha dan pekerja yang terdaftar di DISNAKER, sehingga
BPJS Kesehatan dapat memantau badan usaha mana saja yang
belum mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS Kesehatan.

25
4. Kerjasama juga dengan BPJS Ketenagakerja. Banyak yang salah
pengertian mengenai BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerja,
antara dua itu memiliki kepentingan yang berbeda dan fungsi
berbeda. Oleh karena itu antara BPJS Kesehatan dan BPJS
Ketenagakerja harus bisa kerjasama untuk memberikan
pemahaman terhadap masyarakat mengenai fungsi dan tugas
masing-masing lembaga.

26
DAFTAR PUSTAKA
Sentani, Latifa Puti, and Rizma Adlia Syakurah. "Gambaran Pelaksanaan Penilaian
Kepatuhan Peserta Bpjs Kesehatan Pekerja Penerima Upah Badan Usaha
(Ppu Bu) Swasta Di Wilayah Depok Periode Juni-Juli 2021." JKM (Jurnal
Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama 10.2 (2022): 169-183.
https://www.jurnal.stikescendekiautamakudus.ac.id/index.php/JKM/article
/view/916/438

Hiru. (2022, January 19). Diambil kembali dari news.republika.co.id:


https://news.republika.co.id/berita//r5yku8380/laju-kepesertaan-bpjs-
kesehatan-semarang-capai-9537-persen?

Pangestika, Viona Febya, Sutopo Patria Jati, and Ayun Sriatmi. "Faktor–faktor yang
berhubungan dengan kepesertaan sektor informal dalam BPJS kesehatan
mandiri di Kelurahan Poncol, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota
Pekalongan." Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip) 5.3 (2017): 39-48.
https://doi.org/10.14710/jkm.v5i3.17165

Handoyo, Susilo, and Muhammad Fakhriza. "Efektivitas Hukum Terhadap


Kepatuhan Perusahaan Dalam Kepesertaan Bpjs Kesehatan." Journal De
Facto 4.2 (2017): 134-151. https://doi.org/10.36277/jurnaldefacto.v4i2.47

Maryuni, Sri, Pardi Pardi, and Agus Eka. "Strategi Implementasi Program Perluasan
Kepesertaan Bpjs Kesehatan Di Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan
Barat." Jurnal Administrasi Publik dan Pembangunan 1.2 (2020).
https://doi.org/10.20527/jpp.v1i2.2443

Mariyam, Siti. "Sistem Jaminan Sosial Nasional Melalui Badan Penyelenggara


Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan (Perspektif Hukum Asuransi)." Serat
Acitya 7.2 (2018): 36. http://dx.doi.org/10.56444/sa.v7i2.886

Undang-undang (UU) Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara


Jaminan Sosial. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/39268

27
Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua
atas Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/136650/perpres-no-64-tahun-
2020

Undang-undang (UU) Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial


Nasional. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/40787

28
LAMPIRAN
Lampiran 1. Jurnal Harian Magang

29
30
31
32
33
34
35
Lampiran 2. Penilaian Pembimbing Lapangan

36
37
Lampiran 3. Penilaian Dosen Pembimbing Magang
Nama : Ahmad Nabil Makarim
NIM : 7311420051
Jurusan : Manajemen
Fakultas : Ekonomika dan Bisnis

CD C BC B AB A
No. Komponen Laporan (56-60) (61-65) (66-70) (71-80) (81-85) (86-100)

1. Konsistensi logis (kejelasan benang


merah antara pendahuluan, isi /
materi dan simpulan
2.
Tata tulis

3.
Bahasa

JUMLAH

CD C BC B AB A
No. Komponen Laporan (56-60) (61-65) (66-70) (71-80) (81-85) (86-100)

1.
Kedalaman Materi
2.
Kelancaran Menjawab
3.
Sikap Ilmiah

JUMLAH

38
N1 = = ..........

Catatan:

1. Diisi dengan nilai angka pada kolom yang tersedia


2. Dinilai hanya pada komponen yang ditampakkan oleh mahasiswa
selama melaksanakan Magang, sehingga tidak harus diisi semua
3. * Dapat diisi sesuai program studi

Semarang, Juli 2023


Dosen Pembimbing Magang

Ascariena Rafinda, S.Mn., M. Sc.


NIP. 199212072018032001

39
Lampiran 4. Dokumentasi Kegiatan

40
41

Anda mungkin juga menyukai